Hr Champion

46
HR CHAMPION HR CHAMPION HR MANAGEMENT HR MANAGEMENT FOR FOR NON HR MANAGER NON HR MANAGER

description

Leadership

Transcript of Hr Champion

Page 1: Hr Champion

HR CHAMPIONHR CHAMPIONHR MANAGEMENTHR MANAGEMENT

FORFOR

NON HR MANAGERNON HR MANAGER

Page 2: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

THE MEN BEHIND THE GUNTHE MEN BEHIND THE GUN Keberhasilan suatu proyek atau pekerjaan, Keberhasilan suatu proyek atau pekerjaan,

tergantung pada manusia yang mengerjakannya.tergantung pada manusia yang mengerjakannya.

Mengendalikan manusia, jauh lebih sulit daripada Mengendalikan manusia, jauh lebih sulit daripada mengendalikan mesin.mengendalikan mesin.

Mengacu kepada definisi manajemen: mencapai Mengacu kepada definisi manajemen: mencapai target melalui pengendalian manusia, maka, target melalui pengendalian manusia, maka, manusia adalah merupakan objek utama daripada manusia adalah merupakan objek utama daripada manajemen.manajemen.

Manusia terdapat di semua sektor proses, maka, Manusia terdapat di semua sektor proses, maka, setiap pimpinan lini (manajer) harus menjalankan setiap pimpinan lini (manajer) harus menjalankan manajemen sumber daya manusia.manajemen sumber daya manusia.

Page 3: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

DEFINISI “HR CHAMPION”DEFINISI “HR CHAMPION” Tugas utama dari seorang pimpinan lapangan adalah Tugas utama dari seorang pimpinan lapangan adalah

menja-di HR Championmenja-di HR Champion

Yang dimaksud dengan HR Champion, adalah Yang dimaksud dengan HR Champion, adalah kemampuan seorang pimpinan, untuk menggerakkan kemampuan seorang pimpinan, untuk menggerakkan bawahan (karya-wan) agar secara antusias bawahan (karya-wan) agar secara antusias (bersemangat) melakukan tugas-tugas yang (bersemangat) melakukan tugas-tugas yang mendukung pencapaian target perusahaan.mendukung pencapaian target perusahaan.

Ciri-ciri dari seorang HR Champion adalah orang yang Ciri-ciri dari seorang HR Champion adalah orang yang di dengar dan dipatuhi, sehingga dengan penuh di dengar dan dipatuhi, sehingga dengan penuh semangat, karyawan melakukan tugas-tugas yang semangat, karyawan melakukan tugas-tugas yang mendukung pen-capaian target perusahaan.mendukung pen-capaian target perusahaan.

Page 4: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MA

RK

ET

/SA

LE

S(M

AN

US

IA)

PR

OFIT

PERUSAHAAN

Upah, Dividen, Laba ditahan

Materia, Power Supply

Deppreciation

MA

NA

JEM

EN

(MA

NU

SIA

)

P R O D U K S I

MODAL(MANUSIA)

METODE(MANUSIA)

MATERIAL(MANUSIA)

MESIN(MANUSIA)

MANUSIA

POSISI MANUSIAPOSISI MANUSIAGLOBAL COMPETITION

Page 5: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

Motivasi Individu

Moral

Kepuasan kerja

Perilaku kerja

Kebijakan Majikan (Pengusaha/Pemerintah)MANAJEMEN SDM

PRODUKTIVITAS

NILAI TAMBAH (PROFIT)

Bu

da

ya M

as

yara

kat/

P

an

da

ng

an H

idu

p/

Pa

rad

igm

a

MORAL DAN PERILAKU TENAGA KERJAMORAL DAN PERILAKU TENAGA KERJA

Prof. Dr. Koentjaraningrat:”Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan”Prof. Dr. Koentjaraningrat:”Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan” Manusia Indonesia kurang berani berspekulasiManusia Indonesia kurang berani berspekulasi tidak memiliki mental bisnis tidak memiliki mental bisnis, ,

lebih cenderung pada sikap pasrah.lebih cenderung pada sikap pasrah.

Page 6: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

PRODUKTIVITASPRODUKTIVITAS Secara umum, yang dimaksud dengan produktivitas adalah nilai Secara umum, yang dimaksud dengan produktivitas adalah nilai

tambah yang dihasilkan oleh selisih “nilai output” dikurangi tambah yang dihasilkan oleh selisih “nilai output” dikurangi dengan “nilai input”, atau dengan kata lain, selisih dari “nilai dengan “nilai input”, atau dengan kata lain, selisih dari “nilai total penjualan” dikurangi dengan “nilai total biaya”total penjualan” dikurangi dengan “nilai total biaya”

Target tersebut merupakan target bersama dari seluruh Target tersebut merupakan target bersama dari seluruh kelompok kerja (bagian) yang ada di dalam lingkungan kelompok kerja (bagian) yang ada di dalam lingkungan organisasi (perusahaan).organisasi (perusahaan).

Untuk mencapai hal tersebut, kelompok yang berkaitan dengan Untuk mencapai hal tersebut, kelompok yang berkaitan dengan penjua-lan, bertanggung jawab untuk melakukan upaya penjua-lan, bertanggung jawab untuk melakukan upaya memperbesar penjua-lan, dengan biaya penjualan yang memperbesar penjua-lan, dengan biaya penjualan yang seminimum mungkin. Sedangkan yang berkaitan dengan seminimum mungkin. Sedangkan yang berkaitan dengan produksi, bertanggung jawab untuk menghasilkan barang produksi, bertanggung jawab untuk menghasilkan barang produksi pada tingkat yang paling optimum, dengan biaya yang produksi pada tingkat yang paling optimum, dengan biaya yang paling minimum.paling minimum.

Hal tersebut diataslah yang menjadi target masing-masing Hal tersebut diataslah yang menjadi target masing-masing Bagian, dan menterjemahkan serta merealisasikannya di dalam Bagian, dan menterjemahkan serta merealisasikannya di dalam proses pekerjaan masing-masing Bagian.proses pekerjaan masing-masing Bagian.

Page 7: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

PERILAKU KERJAPERILAKU KERJA Perilaku kerja adalah sikap seseorang pada waktu melakukan Perilaku kerja adalah sikap seseorang pada waktu melakukan

pekerjaan.pekerjaan.

Perilaku kerja dapat dinilai / diukur dari prosentasi waktu efektif Perilaku kerja dapat dinilai / diukur dari prosentasi waktu efektif dalam melakukan pekerjaan. Hal inilah yang tersirat dari hasil dalam melakukan pekerjaan. Hal inilah yang tersirat dari hasil pengukuran “standard time” (time and motion study)pengukuran “standard time” (time and motion study)

Pada faktor manusia, Wasting Time, Loss Time, Iddle Time, Pada faktor manusia, Wasting Time, Loss Time, Iddle Time, adalah waktu yang terbuang karena tidak menghasilkan barang adalah waktu yang terbuang karena tidak menghasilkan barang produksi yang dapat dijual. Misalnya karena ke kamar kecil, produksi yang dapat dijual. Misalnya karena ke kamar kecil, ngobrol, menunggu dan lain-lain.ngobrol, menunggu dan lain-lain.

Oleh karena itu, produktivitas manusia sangat tergantung pada Oleh karena itu, produktivitas manusia sangat tergantung pada perilaku kerjanya, seberapa banyak dan seberapa antusias, perilaku kerjanya, seberapa banyak dan seberapa antusias, pekerja memanfaat-kan jam kerjanya untuk menghasilkan pekerja memanfaat-kan jam kerjanya untuk menghasilkan barang produksi (nilai tambah)barang produksi (nilai tambah)

Page 8: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

KEPUASAN KERJAKEPUASAN KERJA Kepuasan kerja adalah merupakan unsur dominan yang membentuk Kepuasan kerja adalah merupakan unsur dominan yang membentuk

perilaku kerja.perilaku kerja.

Tinggi rendahnya kepuasan kerja adalah tergantung seberapa Tinggi rendahnya kepuasan kerja adalah tergantung seberapa banyak kebijakan majikan/pemerintah di dalam memenuhi aspirasi banyak kebijakan majikan/pemerintah di dalam memenuhi aspirasi yang ter-kandung di dalam dasar terbentuknya motivasi pekerja.yang ter-kandung di dalam dasar terbentuknya motivasi pekerja.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepuasan kerja, penyusun Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepuasan kerja, penyusun kebi-jakan harus berempati terhadap apa yang menjadi dasar kebi-jakan harus berempati terhadap apa yang menjadi dasar terbentuknya motivasi pekerja. Untuk itu perlu dilakukan terbentuknya motivasi pekerja. Untuk itu perlu dilakukan assessment, yang secara khusus mengukur tingkat kepuasan kerja assessment, yang secara khusus mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan.karyawan.

Di dalam upaya memberikan kepuasan kerja, pimpinan / atasan Di dalam upaya memberikan kepuasan kerja, pimpinan / atasan langsung sangat berperan untuk meng-customize kebijakan langsung sangat berperan untuk meng-customize kebijakan perusahaan, menjadi kebijakan yang memberikan lebih banyak perusahaan, menjadi kebijakan yang memberikan lebih banyak kepuasan kepada karyawan.kepuasan kepada karyawan.

Page 9: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MORALMORAL Moral adalah sikap hidup manusia yang dilandasi oleh Moral adalah sikap hidup manusia yang dilandasi oleh

keya-kinan tentang “nilai”, yaitu nilai baik dan nilai keya-kinan tentang “nilai”, yaitu nilai baik dan nilai buruk/jahat.buruk/jahat.

Maka, untuk merobah moral manusia adalah dengan Maka, untuk merobah moral manusia adalah dengan mero-bah keyakinan tentang nilai baik dan nilai mero-bah keyakinan tentang nilai baik dan nilai buruk/jahat.buruk/jahat.

Pergeseran tentang nilai baik dan nilai buruk/jahat, Pergeseran tentang nilai baik dan nilai buruk/jahat, dapat juga dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan dapat juga dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan cita-cita (ha-rapan) yang terbentuk oleh pandangan cita-cita (ha-rapan) yang terbentuk oleh pandangan hidup komunitasnya.hidup komunitasnya.

Moral kerja dapat menjadi lebih baik apabila imbalan Moral kerja dapat menjadi lebih baik apabila imbalan dari pekerjaan tersebut dapat memenuhi “nilai baik” dari pekerjaan tersebut dapat memenuhi “nilai baik” yang di-yakini oleh manusia (karyawan).yang di-yakini oleh manusia (karyawan).

Page 10: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MOTIVASI INDIVIDUMOTIVASI INDIVIDU Yang dimaksud dengan motivasi adalah “sesuatu” yang menjadi Yang dimaksud dengan motivasi adalah “sesuatu” yang menjadi

alasan manusia untuk melakukan sesuatu. Mungkin saja karena alasan manusia untuk melakukan sesuatu. Mungkin saja karena merupakan cita-cita (sesuatu yang belum terjadi = harapan), dan merupakan cita-cita (sesuatu yang belum terjadi = harapan), dan mungkin pula karena sesuatu yang sudah terjadi (situasi yang mungkin pula karena sesuatu yang sudah terjadi (situasi yang mendesak).mendesak).

Walaupun pada dasarnya motivasi mempunyai persamaan dan Walaupun pada dasarnya motivasi mempunyai persamaan dan dapat dikelompokkan, namun dalam bentuk rincinya, masing-dapat dikelompokkan, namun dalam bentuk rincinya, masing-masing manusia mempunyai motivasi yang lebih spesifik.masing manusia mempunyai motivasi yang lebih spesifik.

Oleh karena itu, memotivasi manusia pada dasarnya adalah dengan Oleh karena itu, memotivasi manusia pada dasarnya adalah dengan membuka kesadaran atau membentuk paradigma tentang keadaan membuka kesadaran atau membentuk paradigma tentang keadaan kehidupan serta harapan apa yang dapat dicapai,kehidupan serta harapan apa yang dapat dicapai,

Memotivasi manusia tentu lebih baik dilakukan terhadap masing-Memotivasi manusia tentu lebih baik dilakukan terhadap masing-masing individu, namun pada kelompok yang jumlahnya besar, hal masing individu, namun pada kelompok yang jumlahnya besar, hal itu cenderung sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, sistem itu cenderung sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, sistem Manajemen SDM cenderung lebih bersifat umum, tetapi di dalam Manajemen SDM cenderung lebih bersifat umum, tetapi di dalam penyampaiannya kepada karyawan, dibutuhkan kreatifitas seorang penyampaiannya kepada karyawan, dibutuhkan kreatifitas seorang pimpinan, untuk mencocokkan (adaptasi) kepada masing-masing pimpinan, untuk mencocokkan (adaptasi) kepada masing-masing individu di dalam kelompok (bawahannya).individu di dalam kelompok (bawahannya).

Page 11: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

PANDANGAN HIDUPPANDANGAN HIDUP Budaya dan perilaku manusia, pada dasarnya dilandasi oleh Budaya dan perilaku manusia, pada dasarnya dilandasi oleh

pandangan hidup yang berkembang di dalam komunitas masing-pandangan hidup yang berkembang di dalam komunitas masing-masing.masing.

Pandangan hidup terbentuk oleh keyakinan dari komunitas Pandangan hidup terbentuk oleh keyakinan dari komunitas masing-masing. Keyakinan tersebut membentuk paradigma masing-masing. Keyakinan tersebut membentuk paradigma tentang “baik” dan “buruk” dalam kehidupan masing-masingtentang “baik” dan “buruk” dalam kehidupan masing-masing

Merobah perilaku manusia adalah dengan merobah pandangan Merobah perilaku manusia adalah dengan merobah pandangan hidupnya.hidupnya.

Oleh karena itu, upaya meningkatkan produktivitas manusia Oleh karena itu, upaya meningkatkan produktivitas manusia adalah dengan membentuk pandangan hidup yang adalah dengan membentuk pandangan hidup yang mengutamakan hasil kerja, serta menjalankan sistim/kebijakan mengutamakan hasil kerja, serta menjalankan sistim/kebijakan yang lebih aspiratif/berempati pada motivasi tenaga kerja.yang lebih aspiratif/berempati pada motivasi tenaga kerja.

Page 12: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TEORI “X” DAN “Y”TEORI “X” DAN “Y” Teori X dan Y, atau sering juga disebut Teori X dan Y, atau sering juga disebut

dengan teori Hygienis, mengelompokkan dengan teori Hygienis, mengelompokkan manusia berdasarkan pandangan hidup manusia berdasarkan pandangan hidup tentang pekerjaan, yaitu dalam dua kelompok tentang pekerjaan, yaitu dalam dua kelompok perilaku, yaitu:perilaku, yaitu: Manusia yang pada dasarnya adalah pemalas, oleh Manusia yang pada dasarnya adalah pemalas, oleh

karena itu harus terus diawasi.karena itu harus terus diawasi. Manusia yang pada dasarnya adalah rajin, oleh Manusia yang pada dasarnya adalah rajin, oleh

karena itu justru tidak suka diawasi.karena itu justru tidak suka diawasi.

Kedua kelompok tersebut bisa terdapat Kedua kelompok tersebut bisa terdapat dimana-mana, demikian pula di dalam dimana-mana, demikian pula di dalam kelompok kerja anda.kelompok kerja anda.

Page 13: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TEORI HIERARKI KEBUTUHANTEORI HIERARKI KEBUTUHAN Abraham H. Maslow mencetuskan konsep tentang tingkat Abraham H. Maslow mencetuskan konsep tentang tingkat

kebutu-han hidup manusia, yang melandasi tindakan dan kebutu-han hidup manusia, yang melandasi tindakan dan perilaku manu-sia.perilaku manu-sia.

Kebutuhan dasar manusia Kebutuhan dasar manusia bertahan hidup bertahan hidup aman. aman. Kebutuhan layak manusia Kebutuhan layak manusia pangan, papan, sandang pangan, papan, sandang nyaman nyaman Kebutuhan sosial manusia Kebutuhan sosial manusia diterima oleh lingkungan diterima oleh lingkungan dihormati. dihormati. Kebutuhan menonjolkan diri Kebutuhan menonjolkan diri lebih baik daripada orang lain lebih baik daripada orang lain ego ego

Kebijakan perusahaan dan manajemen, harus dengan Kebijakan perusahaan dan manajemen, harus dengan melihat dan memastikan, pada tingkat/level mana melihat dan memastikan, pada tingkat/level mana kebutuhan hidup karyawan.kebutuhan hidup karyawan.

Kebijakan yang melenceng dari tingkat kebutuhan hidup Kebijakan yang melenceng dari tingkat kebutuhan hidup karyawan cenderung akan menjadi biaya yang sia-sia karyawan cenderung akan menjadi biaya yang sia-sia (mubazir)(mubazir)

Page 14: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TIME AND MOTION STUDYTIME AND MOTION STUDY Untuk menghitung kapasitas kerja (produktivitas) manusia, umumnya Untuk menghitung kapasitas kerja (produktivitas) manusia, umumnya

dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit/tahapan/potongan hasil kerja, hal itu disebut menghasilkan setiap unit/tahapan/potongan hasil kerja, hal itu disebut dengan standard time. Total jam kerja manusia per periode (jam/hari) dengan standard time. Total jam kerja manusia per periode (jam/hari) dibagi dengan standard time, adalah merupakan kapasitas produksi dibagi dengan standard time, adalah merupakan kapasitas produksi manusia.manusia.

Namun, di dalam menghitung kapasitas ril manusia, sisi kebutuhan Namun, di dalam menghitung kapasitas ril manusia, sisi kebutuhan manusia tidak boleh diabaikan. Karena manusia tidak mungkin luput manusia tidak boleh diabaikan. Karena manusia tidak mungkin luput dari hajat (ke kamar kecil), makan, menyeka keringat dan lain-lain, hal dari hajat (ke kamar kecil), makan, menyeka keringat dan lain-lain, hal ini disebut sebagai “iddle time”. Maka, untuk mendapatkan jam kerja ini disebut sebagai “iddle time”. Maka, untuk mendapatkan jam kerja ril manusia, jam kerja harus dikurangi dengan iddle time.ril manusia, jam kerja harus dikurangi dengan iddle time.

Maka, untuk meningkatkan produktivitas manusia dari sisi waktu, Maka, untuk meningkatkan produktivitas manusia dari sisi waktu, adalah dengan merasionalisasi (meringkaskan) pergerakan yang adalah dengan merasionalisasi (meringkaskan) pergerakan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, dan mengurangi faktor iddle dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, dan mengurangi faktor iddle time.time.

Pada sisi lain, time and motion study juga berkaitan dan Pada sisi lain, time and motion study juga berkaitan dan mempertimbangkan tingkat stamina / kelelahan manusia, yaitu, mempertimbangkan tingkat stamina / kelelahan manusia, yaitu, bagaimana membuat prosedur kerja agar mengurangi beban pada bagaimana membuat prosedur kerja agar mengurangi beban pada manusia.manusia.

Page 15: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

ERGONOMIERGONOMI Setelah teori Time and Motion Study berkembang, Setelah teori Time and Motion Study berkembang,

lebih lanjut muncul konsep yang disebut dengan lebih lanjut muncul konsep yang disebut dengan ergonomi, yaitu suatu teori yang menyatakan bahwa ergonomi, yaitu suatu teori yang menyatakan bahwa manusia bisa lebih produktif dengan lebih manusia bisa lebih produktif dengan lebih menyesuaikan lay out (tata letak) dari tempat kerja, menyesuaikan lay out (tata letak) dari tempat kerja, dan design (rancang bangun) dari peralatan kerja, dan design (rancang bangun) dari peralatan kerja, terhadap sifat dan phisik manusia.terhadap sifat dan phisik manusia.

Manusia akan lebih mudah melakukan pekerjaan, Manusia akan lebih mudah melakukan pekerjaan, apabila lay out tempat kerja dan design peralatan kerja apabila lay out tempat kerja dan design peralatan kerja disesuai-kan dengan kebiasaan serta phisik manusia.disesuai-kan dengan kebiasaan serta phisik manusia.

Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan bagi pimpinan, untuk selalu mengamati dan bagi pimpinan, untuk selalu mengamati dan memperbaiki lay out tempat kerja dan design peralatan memperbaiki lay out tempat kerja dan design peralatan kerja.kerja.

Page 16: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TINGKAT KEJENUHANTINGKAT KEJENUHAN Pada dasarnya manusia memiliki sifat bosan. Setelah Pada dasarnya manusia memiliki sifat bosan. Setelah

melakukan sesuatu yang berulang secara rutin, maka dalam melakukan sesuatu yang berulang secara rutin, maka dalam waktu tertentu, manusia akan mengalami kebosanan.waktu tertentu, manusia akan mengalami kebosanan.

Oleh karena itu, setiap perusahaan selalu melaksanakan Oleh karena itu, setiap perusahaan selalu melaksanakan “tour of duty”, “job rotation”, mutasi dan lain-lain.“tour of duty”, “job rotation”, mutasi dan lain-lain.

Teori tentang spesialisasi, yang dulu diyakini sebagai salah Teori tentang spesialisasi, yang dulu diyakini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas, kini sudah satu cara untuk meningkatkan produktivitas, kini sudah dianggap tidak sesuai untuk jangka panjang.dianggap tidak sesuai untuk jangka panjang.

Maka akhir-akhir ini, pada banyak industri, khususnya pada Maka akhir-akhir ini, pada banyak industri, khususnya pada pekerjaan perakitan (assembling), selalu dilakukan pekerjaan perakitan (assembling), selalu dilakukan perpindahan tugas, bahkan dalam kurun waktu yang lebih perpindahan tugas, bahkan dalam kurun waktu yang lebih pendek.pendek.

Page 17: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MENJADI HR CHAMPIONMENJADI HR CHAMPION HR CHAMPION adalah orang yang didengar dan HR CHAMPION adalah orang yang didengar dan

dipatuhi oleh bawahan dan oleh karena itu mampu dipatuhi oleh bawahan dan oleh karena itu mampu menggerakkan bawa-han untuk melaksanakan menggerakkan bawa-han untuk melaksanakan pekerjaan dengan bersemangat.pekerjaan dengan bersemangat.

Karena bawahan adalah manusia, yang tidak dapat Karena bawahan adalah manusia, yang tidak dapat digerak-kan hanya dengan menekan tombol, seperti digerak-kan hanya dengan menekan tombol, seperti halnya pada mesin, maka, menggerakan bawahan halnya pada mesin, maka, menggerakan bawahan adalah dengan mencip-takan suatu sistem yang adalah dengan mencip-takan suatu sistem yang memperlakukan mereka sebagai manusia yang penuh memperlakukan mereka sebagai manusia yang penuh harapan, serta bagaimana pimpinan memperlakukan harapan, serta bagaimana pimpinan memperlakukan mereka.mereka.

Berikut beberapa cara untuk memperlakukan Berikut beberapa cara untuk memperlakukan bawahan (manusia) sehingga bawahan merasa bawahan (manusia) sehingga bawahan merasa terdorong dari dalam hati sendiri, untuk menjalankan terdorong dari dalam hati sendiri, untuk menjalankan perintah atasan.perintah atasan.

Page 18: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN OTORITERJANGAN OTORITER SAYALAH PIMPINAN KALIAN.

Kalian cukup mengerjakan apa yang saya perintahkan. Kalau ada masalah, melapor pada saya. Sejak masa muda, saya sudah bekerja keras dalam waktu yang sangat panjang, makanya saya sekarang bisa menjadi pimpinan. Kalau menjadi pimpinan, harus memiliki banyak pengalaman. Kalian tidak akan mungkin melebihi saya. Kalian tidak perlu tahu hal-hal yang tidak ada hubungan dengan peker-jaan. Kallian tidak perlu bicara tentang hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan. Kalian cukup memperhatikan dan melaksanakan apa yang saya perintahkan, karena sayalah pimpinan kalian.

KITALAH YANG MEMIMPIN, MARI KITA UPAYAKAN BERSAMA.Anda juga adalah anggota yang ikut bertanggung jawab. Pimpinan dan bawahan adalah rekan (part-ner) kerja. Selaku manusia, kita harus saling mengerti dan saling menghargai, melakukan pekerjaan berdasarkan prinsip. Selaku pimpinan, saya akan selalu bertanggung jawab, dan tidak akan melim-pahkan kesalahan kepada kalian. Tentu, selaku pimpinan, saya harus menetapkan target, menyusun rencana, membuat organisasi, dan melalui organisasi tersebut, semaksimal mungkin akan membantu mengembangkan potensi tiap-tiap karyawan, memberikan bimbingan tentang berbagai cara untuk mencapai target. Membimbing dan mengendalikan setiap karyawan bekerja untuk mencapai target masing-masing, yang tidak menyimpang dari target, arahan dan rencana. Saya akan selalu menyelidiki tiap-tiap karyawan, apakah mereka merasa puas atau merasa kecewa, dan apa yang mereka ingin lakukan. Memastikan bahwa setiap karyawan memahami apa yang men-jadi target tugas mereka, apakah mereka memerlukan bantuan atau tidak.

Page 19: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN MERASA BENAR SENDIRIJANGAN MERASA BENAR SENDIRI JANGAN MEMBANTAH, SAYA SELALU BENAR.JANGAN MEMBANTAH, SAYA SELALU BENAR.

Banyak pimpinan yang berpikiran, “tidak ada pimpinan lain yang Banyak pimpinan yang berpikiran, “tidak ada pimpinan lain yang memperlaku-kan karyawan, sama seperti saya”. Pimpinan yang demikian memperlaku-kan karyawan, sama seperti saya”. Pimpinan yang demikian cenderungcenderung menja-di bahan pembicaraan karyawan: “babe kami jarang menja-di bahan pembicaraan karyawan: “babe kami jarang mengajak minum, jarang mengajak makan, jarang mengelus kepala, kasar mengajak minum, jarang mengajak makan, jarang mengelus kepala, kasar memperlakukan orang, kerja-nya cuma cari uang untuk kantong sendiri, memperlakukan orang, kerja-nya cuma cari uang untuk kantong sendiri, sering membuat bawahan terjatuh bangun. sering membuat bawahan terjatuh bangun. Pemimpin yang demikian tidak bergitu perduli akan pendapat orang lain Pemimpin yang demikian tidak bergitu perduli akan pendapat orang lain terha-dap dirinya, dia hanya berpikir bahwa dia sudah bekerja keras sejak terha-dap dirinya, dia hanya berpikir bahwa dia sudah bekerja keras sejak masa kecil. Dia merasa percaya diri hanya berdasarkan pengalaman masa kecil. Dia merasa percaya diri hanya berdasarkan pengalaman pribadinya. pribadinya.

PERLAKUKANLAH SEPERTI DIRI SENDIRIPERLAKUKANLAH SEPERTI DIRI SENDIRISelalu bersikap proaktif, selalu memulai dari diri sendiri, menyadari Selalu bersikap proaktif, selalu memulai dari diri sendiri, menyadari kelemahan diri sendiri, melakukan evaluasi dari kemungkinan diri sendiri kelemahan diri sendiri, melakukan evaluasi dari kemungkinan diri sendiri yang melakukan kesalahan, tidak melarikan diri dari tanggung jawab, yang melakukan kesalahan, tidak melarikan diri dari tanggung jawab, tidak mencari alasan, tidak cengar cengir menipu diri sendiri. Memiliki tidak mencari alasan, tidak cengar cengir menipu diri sendiri. Memiliki keberanian dalam menghadapi tan-tangan atau pendapat yang keberanian dalam menghadapi tan-tangan atau pendapat yang menentang. Selalu mempertimbangkan dampak atau pengaruh yang menentang. Selalu mempertimbangkan dampak atau pengaruh yang diakibatkan dirinya terhadap orang lain. Berusaha mema-hami pandangan diakibatkan dirinya terhadap orang lain. Berusaha mema-hami pandangan orang lain terhadap dirinya sendiri. Berusaha sebagaimana adanya diri orang lain terhadap dirinya sendiri. Berusaha sebagaimana adanya diri sendiri.sendiri.

Page 20: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN EKSLUSIFKAN DIRI SENDIRIJANGAN EKSLUSIFKAN DIRI SENDIRI SELALU MNGECUALIKAN DIRI SENDIRISELALU MNGECUALIKAN DIRI SENDIRI

Selalu menasehati karyawan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, tetapi Selalu menasehati karyawan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, tetapi diri sen-diri memberikan suap atau menghalalkan segala cara untuk diri sen-diri memberikan suap atau menghalalkan segala cara untuk mendapatkan promosi jabatan, membuat karyawan kehilangan rasa percaya mendapatkan promosi jabatan, membuat karyawan kehilangan rasa percaya kepadanya.kepadanya.

Melarang karyawan untuk melakukan hal-hal yang dia sendiri lakukan. Melarang karyawan untuk melakukan hal-hal yang dia sendiri lakukan. Sebaliknya, memaksa karyawan untuk melakukan hal-hal yang dia sendiri Sebaliknya, memaksa karyawan untuk melakukan hal-hal yang dia sendiri tidak mau melakukan-nya.tidak mau melakukan-nya.

Memerintahkan karyawan agar selalu pakai sepatu dengan benar, tetapi dia Memerintahkan karyawan agar selalu pakai sepatu dengan benar, tetapi dia sendiri sering hanya pakai sendal, dan kadang-kadang membiarkan karyawan sendiri sering hanya pakai sendal, dan kadang-kadang membiarkan karyawan lain tidak memakai sepatu. Bahkan, terkadang mengeluarkan pernyataan lain tidak memakai sepatu. Bahkan, terkadang mengeluarkan pernyataan “saya kan lain dari karyawan”. “saya kan lain dari karyawan”.

PIMPINAN YANG BERINISIATIFPIMPINAN YANG BERINISIATIF Walaupun jabatannya lebih tinggi, tetapi selalu menunjukkan sikap yang Walaupun jabatannya lebih tinggi, tetapi selalu menunjukkan sikap yang

mematuhi peraturan, sama seperti karyawan lain. Selalu berinisiatif untuk mematuhi peraturan, sama seperti karyawan lain. Selalu berinisiatif untuk meningkatkan kemam-puan dan keterampilan diri sendiri agar bisa meningkatkan kemam-puan dan keterampilan diri sendiri agar bisa bekerjasama lebih baik dengan karyawan bawahannya. bekerjasama lebih baik dengan karyawan bawahannya.

Selalu memberikan contoh (menjadi panutan) dengan terlebih dahulu Selalu memberikan contoh (menjadi panutan) dengan terlebih dahulu mematuhi pera-turan, sehingga karyawan merasa sungkan untuk melakukan mematuhi pera-turan, sehingga karyawan merasa sungkan untuk melakukan pelanggaran. Selalu memperlihatkan bahwa semua harus sama-sama pelanggaran. Selalu memperlihatkan bahwa semua harus sama-sama mematuhi aturan dan perintah atasan. Memperlihatkan sikap dan situasi mematuhi aturan dan perintah atasan. Memperlihatkan sikap dan situasi bahwa seluruh karyawan memiliki tanggung jawab atas pencapaian target.bahwa seluruh karyawan memiliki tanggung jawab atas pencapaian target.

Page 21: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN MEREMEHKANJANGAN MEREMEHKAN PIMPINAN YANG PESIMISPIMPINAN YANG PESIMIS

Pimpinan yang bersikap pesimis, menganggap bahwa sebagian besar Pimpinan yang bersikap pesimis, menganggap bahwa sebagian besar karya-wan adalah orang yang bodoh, karena mengangap bahwa orang karya-wan adalah orang yang bodoh, karena mengangap bahwa orang yang pintar hanya mau bekerja di perusahaan raksasa. Oleh karena yang pintar hanya mau bekerja di perusahaan raksasa. Oleh karena anggapan tersebut, cenderung bersikap meremehkan, merasa tidak anggapan tersebut, cenderung bersikap meremehkan, merasa tidak perlu menghargai karyawan. perlu menghargai karyawan.

PIMPINAN YANG MEMBUAT BAWAHAN PINTAR.PIMPINAN YANG MEMBUAT BAWAHAN PINTAR.Pimpinan yang memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri untuk Pimpinan yang memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri untuk mencipta-kan karyawan yang pintar dan terampil dalam pekerjaan, mencipta-kan karyawan yang pintar dan terampil dalam pekerjaan, sehingga tidak begi-tu mempermasalahkan manusia yang sehingga tidak begi-tu mempermasalahkan manusia yang bagaimanapun menjadi bawahannya. Dia yakin mampu mendidik bagaimanapun menjadi bawahannya. Dia yakin mampu mendidik karyawan baru, agar dalam waktu 1 ~ 2 tahun, karya-wan tersebut karyawan baru, agar dalam waktu 1 ~ 2 tahun, karya-wan tersebut akan menguasai pekerjaannya dan menjadi karyawan senior. Dia akan menguasai pekerjaannya dan menjadi karyawan senior. Dia hanya berusaha pada waktu seleksi penerimaan karyawan baru, hanya berusaha pada waktu seleksi penerimaan karyawan baru, memilih yang terbaik diantara yang ada, Setelah itu, dia akan memilih yang terbaik diantara yang ada, Setelah itu, dia akan berusaha melakukan pendidikan, serta menanamkan semangat pada berusaha melakukan pendidikan, serta menanamkan semangat pada bawahannya, bahwa setiap orang mampu berkembang, bila dilandasi bawahannya, bahwa setiap orang mampu berkembang, bila dilandasi kemauan. Kadang-kadang, dia mem-perlihatkan cara melakukan kemauan. Kadang-kadang, dia mem-perlihatkan cara melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga mudah dimengerti oleh bawahannya. sesuatu pekerjaan, sehingga mudah dimengerti oleh bawahannya. Pimpinan ini menggalakkan diskusi dalam kelompok kerjanya, Pimpinan ini menggalakkan diskusi dalam kelompok kerjanya, mencatat hal-hal penting yang muncul dalam diskusi.mencatat hal-hal penting yang muncul dalam diskusi.

Page 22: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

BERIKAN KEPERCAYAANBERIKAN KEPERCAYAAN PIMPINAN YANG SELALU CURIGAPIMPINAN YANG SELALU CURIGA

Pimpinan yang selalu menggerutu: “memang dasar karyawan Pimpinan yang selalu menggerutu: “memang dasar karyawan tidak bisa dipercaya, maunya cuma terima gaji baru tidak bisa dipercaya, maunya cuma terima gaji baru senang, tetapi tidak mau mematuhi peraturan. Karyawan senang, tetapi tidak mau mematuhi peraturan. Karyawan cuma mau untung sendiri.cuma mau untung sendiri.

MAMPU MEMPERCAYAI BAWAHAN.MAMPU MEMPERCAYAI BAWAHAN.Selaku pimpinan, saya menciptakan bawahan yang dapat Selaku pimpinan, saya menciptakan bawahan yang dapat

diberi kepercayaan. Untuk itu saya akan:diberi kepercayaan. Untuk itu saya akan: Menyelidiki karakter calon karyawan yang diseleksi.Menyelidiki karakter calon karyawan yang diseleksi. Menjelaskan kebijakan dan peraturan perusahaan, dan Menjelaskan kebijakan dan peraturan perusahaan, dan

memberikan pendidikan kepada setiap karyawan barumemberikan pendidikan kepada setiap karyawan baru Mempercayakan / mendelegasikan wewenang sesuai Mempercayakan / mendelegasikan wewenang sesuai

dengan tugas dan jabatan yang diberikan kepada bawahan.dengan tugas dan jabatan yang diberikan kepada bawahan. Memberikan imbalan kerja secara adil sesuai dengan Memberikan imbalan kerja secara adil sesuai dengan

prestasi.prestasi. Memberi peluang atau mendorong bawahan untuk Memberi peluang atau mendorong bawahan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan.berkaitan dengan pekerjaan.

Page 23: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN PANIKJANGAN PANIK YANG PANIK MENGHADAPI MASALAH.YANG PANIK MENGHADAPI MASALAH.

Pemimpin yang tidak biasa melakukan diagnosa masalah, Pemimpin yang tidak biasa melakukan diagnosa masalah, tetapi cenderung langsung panik apabila muncul tetapi cenderung langsung panik apabila muncul masalah, dan secara terburu-buru mencoba mengatasi masalah, dan secara terburu-buru mencoba mengatasi masalah tersebut. Tidak mem-berikan bimbingan kepada masalah tersebut. Tidak mem-berikan bimbingan kepada bawahan, malah cenderung menya-lahkan bawahan.bawahan, malah cenderung menya-lahkan bawahan.

YANG SELALU SIAP MENGHADAPI MASALAHYANG SELALU SIAP MENGHADAPI MASALAHPemimpin yang cepat membaca situasi dan dengan cepat Pemimpin yang cepat membaca situasi dan dengan cepat

melihat adanya kejanggalan/masalah. Dengan demikian, melihat adanya kejanggalan/masalah. Dengan demikian, mampu segera memperingatkan bawahannya, sebelum mampu segera memperingatkan bawahannya, sebelum bawahannya menyadari adanya masalah tersebut.bawahannya menyadari adanya masalah tersebut.

Walau dalam menghadapi masalah yang berat sekali pun, Walau dalam menghadapi masalah yang berat sekali pun, raut muka tetap tenang, baik pada waktu menghadapi raut muka tetap tenang, baik pada waktu menghadapi bawahan maupun pada waktu menghadapi orang luar.bawahan maupun pada waktu menghadapi orang luar.

Page 24: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

BERIKAN KETENANGANBERIKAN KETENANGAN PEMIMPIN YANG MERECOKI BAWAHANPEMIMPIN YANG MERECOKI BAWAHAN

Pemimpin yang sebentar-sebentar mengawasi Pemimpin yang sebentar-sebentar mengawasi bawahan, sering-sering memeriksa peralatan yang bawahan, sering-sering memeriksa peralatan yang dipergunakan oleh bawahan, menegor ini salah itu dipergunakan oleh bawahan, menegor ini salah itu salah, membersih-kan sendiri tumpahan oli di salah, membersih-kan sendiri tumpahan oli di tempat kerja bawahan.tempat kerja bawahan.

PEMIMPIN YANG MEMPERGUNAKAN AKALPEMIMPIN YANG MEMPERGUNAKAN AKALPemimpin yang selalu membuat/menyediakan Pemimpin yang selalu membuat/menyediakan

petunjuk kerja, memberikan petunjuk agar petunjuk kerja, memberikan petunjuk agar bawahan mampu membuat keputusan di dalam bawahan mampu membuat keputusan di dalam pekerjaannya sendiri, meminta bawahan untuk pekerjaannya sendiri, meminta bawahan untuk membuat laporan atas peker-jaan yang telah membuat laporan atas peker-jaan yang telah dilakukannya. Hanya sekali-sekali me-lakukan dilakukannya. Hanya sekali-sekali me-lakukan inspeksi, untuk memastikan kebenaran lapo-ran inspeksi, untuk memastikan kebenaran lapo-ran yang dibuat oleh bawahan.yang dibuat oleh bawahan.

Page 25: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

BERSIKAP KONSISTENBERSIKAP KONSISTEN PIMPINAN “ACCIDENT”PIMPINAN “ACCIDENT”

Pimpinan yang tidak mengantisipasi masalah, bertindak Pimpinan yang tidak mengantisipasi masalah, bertindak hanya apabi-la ada masalah. Bersikap kasuistis dan hanya apabi-la ada masalah. Bersikap kasuistis dan membuat keputusan/perin-tah hanya berdasarkan situasi membuat keputusan/perin-tah hanya berdasarkan situasi yang terjadi, sehingga tidak konsis-ten. Pada akhirnya yang terjadi, sehingga tidak konsis-ten. Pada akhirnya membuat bawahan selalu bingung, tidak berani membuat bawahan selalu bingung, tidak berani bertindak/bersikap menunggu, dan tidak memahami bertindak/bersikap menunggu, dan tidak memahami arah/target pekerjaan.arah/target pekerjaan.

SELALU BERDASARKAN RENCANASELALU BERDASARKAN RENCANAPimpinan yang cerdik membuat rencana berdasarkan Pimpinan yang cerdik membuat rencana berdasarkan

kebijakan dari atasan, sehingga mampu dengan selalu kebijakan dari atasan, sehingga mampu dengan selalu konsisten di dalam melak-sanakan pekerjaan dan pada konsisten di dalam melak-sanakan pekerjaan dan pada waktu mengatasi masalah. waktu mengatasi masalah.

Bawahan mempunyai pedoman kerja karena atasannya selalu Bawahan mempunyai pedoman kerja karena atasannya selalu konsis-ten pada apa yang telah direncanakan.konsis-ten pada apa yang telah direncanakan.

Page 26: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

PEMIMPIN ADALAH PENGENDALIPEMIMPIN ADALAH PENGENDALI ““MASA BODOH!, POKOKNYA SUDAH SAYA MASA BODOH!, POKOKNYA SUDAH SAYA

PERINTAHKAN”.PERINTAHKAN”.Pimpinan yang tidak perduli apakah bawahannya bekerja Pimpinan yang tidak perduli apakah bawahannya bekerja

dengan sungguh-sungguh atau main-main. Bahkan, dia dengan sungguh-sungguh atau main-main. Bahkan, dia mengambil alih tugas bawahannya, bilamana pekerjaan mengambil alih tugas bawahannya, bilamana pekerjaan bawahannya tidak selesai. Apabila ada masalah dan diminta bawahannya tidak selesai. Apabila ada masalah dan diminta pertanggung jawab, pimpinan ini biasanya “kan saya sudah pertanggung jawab, pimpinan ini biasanya “kan saya sudah perintahkan!”perintahkan!”

PENGENDALI SUASANA KERJAPENGENDALI SUASANA KERJASelalu dengan cara yang tepat, memberikan pengarahan agar Selalu dengan cara yang tepat, memberikan pengarahan agar

bawa-hannya antusias dan melakukan pekerjaan dengan bawa-hannya antusias dan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sung-guh sampai tuntas, dalam kondisi pekerjaan sungguh-sung-guh sampai tuntas, dalam kondisi pekerjaan seberat apa pun.seberat apa pun.

Mampu membangkitkan semangat, rasa harga diri dan martabat Mampu membangkitkan semangat, rasa harga diri dan martabat bawahan untuk bekerja secara efektif.bawahan untuk bekerja secara efektif.

Page 27: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TERIMALAH PERBEDAANTERIMALAH PERBEDAAN MEMAKSAKAN MANUSIA HARUS SATU BENTUKMEMAKSAKAN MANUSIA HARUS SATU BENTUK

Pemimpin yang memaksakan bawahannya untuk bersikap Pemimpin yang memaksakan bawahannya untuk bersikap sebagai-mana yang diinginkannya. Memperlakukan sebagai-mana yang diinginkannya. Memperlakukan bawahan berdasarkan prinsip suka atau tidak suka, yang bawahan berdasarkan prinsip suka atau tidak suka, yang muncul dari pertimbangan apa-kah sikap bawahan selalu muncul dari pertimbangan apa-kah sikap bawahan selalu patuh atau tidak, suka mendebat/meng-kritik atau tidak.patuh atau tidak, suka mendebat/meng-kritik atau tidak.

MEMAHAMI PERBEDAAN KARAKTERMEMAHAMI PERBEDAAN KARAKTERPimpinan yang memahami dan menerima fakta bahwa Pimpinan yang memahami dan menerima fakta bahwa

sebagai manu-sia, bawahan memiliki karakter sendiri-sebagai manu-sia, bawahan memiliki karakter sendiri-sendiri, pendapat atau pan-dangan yang berbeda dari sendiri, pendapat atau pan-dangan yang berbeda dari orang lain. Dan perobahan bisa terjadi dari waktu ke orang lain. Dan perobahan bisa terjadi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pimpinan tidak langsung membenci waktu. Oleh karena itu, pimpinan tidak langsung membenci bawahan yang berbeda pendapat, justru memanfaatkan bawahan yang berbeda pendapat, justru memanfaatkan perbedaan tersebut untuk meningkatkan hasil kerja timperbedaan tersebut untuk meningkatkan hasil kerja tim

Page 28: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

BERIKAN TARGET YANG REALISTISBERIKAN TARGET YANG REALISTIS

TIDAK MEMBERIKAN TARGET YANG KONKRITTIDAK MEMBERIKAN TARGET YANG KONKRITPimpinan yang berkata: “tidak ada target, pokoknya lakukan Pimpinan yang berkata: “tidak ada target, pokoknya lakukan sebanyak mungkin, apa yang saya perintahkan!”. Pimpinan sebanyak mungkin, apa yang saya perintahkan!”. Pimpinan yang tidak memberi peluang kepada bawahan untuk yang tidak memberi peluang kepada bawahan untuk merencanakan pekerjaannya. Apabila suatu saat, bawahannya merencanakan pekerjaannya. Apabila suatu saat, bawahannya mampu mencapai suatu target, pimpinan ini segera mampu mencapai suatu target, pimpinan ini segera menaikkan / memperbesar target berikutnya.menaikkan / memperbesar target berikutnya.

MENETAPKAN TARGET YANG MEMUASKAN SEMUA MENETAPKAN TARGET YANG MEMUASKAN SEMUA PIHAKPIHAKPimpinan yang dapat menetapkan dan menggambarkan, Pimpinan yang dapat menetapkan dan menggambarkan, bahwa mereka mempunyai target yang memuaskan bagi bahwa mereka mempunyai target yang memuaskan bagi semua pihak. Memberi peluang kepada bawahan untuk semua pihak. Memberi peluang kepada bawahan untuk mengajukan pendapat/usul, serta mengambil inisiatif sesuai mengajukan pendapat/usul, serta mengambil inisiatif sesuai dengan kreatifitas masing-masing, untuk mencapai target dengan kreatifitas masing-masing, untuk mencapai target tersebut.tersebut.

Page 29: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

HARGAILAH DENGAN ADILHARGAILAH DENGAN ADIL

MENILAI SEMAU GUEMENILAI SEMAU GUEGue kan pimpinan, terserah gue dong siapa yang saya pilih Gue kan pimpinan, terserah gue dong siapa yang saya pilih baik atau tidak baik. Kalau menyenangkan hati saya, ya, jadi baik atau tidak baik. Kalau menyenangkan hati saya, ya, jadi anak manis saya, tetapi kalau membuat saya kesal, saya anak manis saya, tetapi kalau membuat saya kesal, saya katakan jelek dan saya musuhi. Soal nilai prestasi, masa katakan jelek dan saya musuhi. Soal nilai prestasi, masa bodoh!. Yang penting perasaan saya.bodoh!. Yang penting perasaan saya.

MENILAI HASIL KERJA SECARA ADILMENILAI HASIL KERJA SECARA ADILAnak manis atau anak tiri, itu bukan urusan pekerjaan. Urusan Anak manis atau anak tiri, itu bukan urusan pekerjaan. Urusan peker-jaan adalah nilai prestasi kerja masing-masing. Walau peker-jaan adalah nilai prestasi kerja masing-masing. Walau pun sikapnya menyebalkan saya, kalau memang nilai pun sikapnya menyebalkan saya, kalau memang nilai prestasinya bagus untuk pen-capaian target, ya, saya harus prestasinya bagus untuk pen-capaian target, ya, saya harus hargai dia dan memberikan imbalan yang sesuai dengan kerja hargai dia dan memberikan imbalan yang sesuai dengan kerja kerasnya.kerasnya.

Page 30: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN ADA “ANAK MAS”JANGAN ADA “ANAK MAS” BERSIKAP “LIKE OR DISLIKE”BERSIKAP “LIKE OR DISLIKE”

Pimpinan yang memperlakukan seakan-akan Pimpinan yang memperlakukan seakan-akan bawahan-nya adalah makanan. Ada makanan yang bawahan-nya adalah makanan. Ada makanan yang disukai dan ada makanan yg tidak disukai. Karena disukai dan ada makanan yg tidak disukai. Karena suka seseorang maka dia memanjakannya, walaupun suka seseorang maka dia memanjakannya, walaupun prestasi kerjanya jelek. Tetapi ada bawahan yg prestasi kerjanya jelek. Tetapi ada bawahan yg prestasinya bagus, malah tidak dihargai/tidak disukai.prestasinya bagus, malah tidak dihargai/tidak disukai.

MENUMBUHKAN RASA PERCAYAMENUMBUHKAN RASA PERCAYAPimpinan yang bersikap adil, akan menumbuhkan Pimpinan yang bersikap adil, akan menumbuhkan rasa percaya pada bawahan. Walaupun pimpinan rasa percaya pada bawahan. Walaupun pimpinan tidak mem-beri perhatian secara khusus, namun tidak mem-beri perhatian secara khusus, namun bawahan percaya bahwa pimpinan akan bersikap adil.bawahan percaya bahwa pimpinan akan bersikap adil.

Page 31: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

3 FUNGSI PIMPINAN3 FUNGSI PIMPINAN PIMPINAN YANG TIDAK MEMAHAMI PIMPINAN YANG TIDAK MEMAHAMI

FUNGSINYAFUNGSINYAPimpinan yang hanya memerintah dan menantikan Pimpinan yang hanya memerintah dan menantikan

hasil kerja orang lain (bawahan, teman sejawat), hasil kerja orang lain (bawahan, teman sejawat), tidak berpartisipasi, tidak membimbing dan tidak tidak berpartisipasi, tidak membimbing dan tidak memberi sumbang saran.memberi sumbang saran.

MEMAHAMI FUNGSI KEPEMIMPINANMEMAHAMI FUNGSI KEPEMIMPINAN Memahami fungsi jabatannya agar tidak melenceng Memahami fungsi jabatannya agar tidak melenceng

dalam pencapaian targetdalam pencapaian target Memahami fungsi orang lain (bawahan, teman Memahami fungsi orang lain (bawahan, teman

sejawat), agar tidak menghambat pekerjaan orang sejawat), agar tidak menghambat pekerjaan orang lain.lain.

Memahami apa yang diinginkan oleh orang lain dari Memahami apa yang diinginkan oleh orang lain dari dirinya.dirinya.

Page 32: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

DENGARKAN SUARA MEREKADENGARKAN SUARA MEREKA

PEMIMPIN YANG SUKA BICARAPEMIMPIN YANG SUKA BICARASering disebut pimpinan “reseh”, pemimpin seperti ini Sering disebut pimpinan “reseh”, pemimpin seperti ini

kerjanya bicara terus, mengkritik, mengomel, menyatakan kerjanya bicara terus, mengkritik, mengomel, menyatakan ini salah itu salah. Apabila ada masalah, suaranya paling ini salah itu salah. Apabila ada masalah, suaranya paling terdengar, tetapi tidak mau mendengarkan pendapat atau terdengar, tetapi tidak mau mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain.keluhan orang lain.

PEMIMPIN YANG RAJIN MENDENGARPEMIMPIN YANG RAJIN MENDENGARPemimpin yang selalu menggali informasi, rajin Pemimpin yang selalu menggali informasi, rajin

mendengarkan pen-dapat orang lain. Pemimpin ini mendengarkan pen-dapat orang lain. Pemimpin ini menganggap bahwa pendapat dari orang lain, adalah menganggap bahwa pendapat dari orang lain, adalah merupakan informasi yang menambah wawasan dan merupakan informasi yang menambah wawasan dan pengetahuan. Bilamana ada pendapat orang lain yang pengetahuan. Bilamana ada pendapat orang lain yang kurang dimengerti, tidak segan-segan untuk meminta kurang dimengerti, tidak segan-segan untuk meminta penjelasan tambahanpenjelasan tambahan

Page 33: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

KEBERSAMAAN UNTUK PEROBAHANKEBERSAMAAN UNTUK PEROBAHAN

PEMIMPIN YANG MENGHAMBAT PEROBAHANPEMIMPIN YANG MENGHAMBAT PEROBAHANPemimpin yang selalu berpikiran bahwa hari ini pun pekerjaan harus Pemimpin yang selalu berpikiran bahwa hari ini pun pekerjaan harus dikerjakan sama seperti sebelum-sebelumnya, dan besok pun harus dikerjakan sama seperti sebelum-sebelumnya, dan besok pun harus sama seperti hari ini. Padahal, kebanyakan manajemen menginginkan sama seperti hari ini. Padahal, kebanyakan manajemen menginginkan adanya perobahan, antara lain:adanya perobahan, antara lain:Perobahan cara kerjaPerobahan cara kerjaPerobahan penempatan karyawanPerobahan penempatan karyawanPerobahan Sistim Pengupahan, dll.Perobahan Sistim Pengupahan, dll.

PEMIMPIN YANG MENGAJAK KARYAWAN UNTUK BEROBAHPEMIMPIN YANG MENGAJAK KARYAWAN UNTUK BEROBAHPemipmpin yang menyadari bahwa apabila karyawan selalu bekerja di Pemipmpin yang menyadari bahwa apabila karyawan selalu bekerja di dalam situasi yang sama dalam jangka panjang, akan mengalami dalam situasi yang sama dalam jangka panjang, akan mengalami kejenuhan. Oleh karena itu, pemimpin ini mengajak karyawan untuk kejenuhan. Oleh karena itu, pemimpin ini mengajak karyawan untuk secara bersama-sama mela-kukan perobahan. Pemimpin ini memahami secara bersama-sama mela-kukan perobahan. Pemimpin ini memahami perlunya perbaikan semangat kerja, dan untuk itu mengajak dan perlunya perbaikan semangat kerja, dan untuk itu mengajak dan menuntun bawahannya melakukan perobahan.menuntun bawahannya melakukan perobahan.

Page 34: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

PENDELEGASIAN YANG BAIKPENDELEGASIAN YANG BAIK PEMIMPIN “ONE MAN SHOW”PEMIMPIN “ONE MAN SHOW”

Pemimpin yang takut mendelegasikan pekerjaan kepada Pemimpin yang takut mendelegasikan pekerjaan kepada bawahan. Menganggap hanya dia sendiri yang mampu bawahan. Menganggap hanya dia sendiri yang mampu melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Oleh karena itu melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Oleh karena itu dia berpendapat, setiap peker-jaan akan lebih baik dan lebih dia berpendapat, setiap peker-jaan akan lebih baik dan lebih cepat selesai, apabila dia lakukan sendiricepat selesai, apabila dia lakukan sendiri

PEMIMPIN YANG CERDIK MENDELEGASIKANPEMIMPIN YANG CERDIK MENDELEGASIKANBerpendapat bahwa kemampuan bawahannya akan lebih cepat Berpendapat bahwa kemampuan bawahannya akan lebih cepat

berkem-bang, apabila bawahannya didelegasikan lebih berkem-bang, apabila bawahannya didelegasikan lebih banyak pekerjaan. Pemimpin ini memahami, pekerjaan apa banyak pekerjaan. Pemimpin ini memahami, pekerjaan apa dan kapan harus didelegasi-kan kepada bawahannya. dan kapan harus didelegasi-kan kepada bawahannya. Memahami bahwa untuk meningkatkan rasa tanggung jawab Memahami bahwa untuk meningkatkan rasa tanggung jawab bawahan, bawahan harus diberi tugas yang lebih banyak / bawahan, bawahan harus diberi tugas yang lebih banyak / lebih berat.lebih berat.

Page 35: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

BANGKITKAN SISTIM USULBANGKITKAN SISTIM USUL PEMIMPIN YANG MEMATIKAN IDEPEMIMPIN YANG MEMATIKAN IDE

Pemimpin yang selalu bersikap dingin atau pesimis terhadap Pemimpin yang selalu bersikap dingin atau pesimis terhadap ide yang diajukan orang lain. Setiap ide/usul, umumnya ide yang diajukan orang lain. Setiap ide/usul, umumnya ditanggapi dengan “kita sudah lakukan itu”, “itu sudah ada, ditanggapi dengan “kita sudah lakukan itu”, “itu sudah ada, tapi nggak jalan”, “kamu sendiri saja yang membicarakannya tapi nggak jalan”, “kamu sendiri saja yang membicarakannya kepada Direktur”. kepada Direktur”.

PEMIMPIN YANG CERDIK MEMANCING IDEPEMIMPIN YANG CERDIK MEMANCING IDEProduktivitas adalah pertambahan nilai, kita dapat Produktivitas adalah pertambahan nilai, kita dapat memperbesar pertambahan nilai berdasarkan ide atau usul memperbesar pertambahan nilai berdasarkan ide atau usul yang terkumpul. Pada saat-saat mempertimbangkan suatu yang terkumpul. Pada saat-saat mempertimbangkan suatu keputusan yang harus diambil pun, kita membutuhkan keputusan yang harus diambil pun, kita membutuhkan informasi/wawasan yang lebih luas dan semuanya itu dapat informasi/wawasan yang lebih luas dan semuanya itu dapat diperoleh melalui ide/usul dari banyak orang. Oleh karena itu, diperoleh melalui ide/usul dari banyak orang. Oleh karena itu, pemimpin akan lebih mampu mengambil keputusan yang pemimpin akan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat, bilamana mau mendengarkan dan cerdik memancing ide tepat, bilamana mau mendengarkan dan cerdik memancing ide dari orang lain.dari orang lain.

Page 36: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

JANGAN BIARKAN MENGELUHJANGAN BIARKAN MENGELUH TIDAK PERDULI AKAN KESULITAN BAWAHAN.TIDAK PERDULI AKAN KESULITAN BAWAHAN.

Pemimpin yang menganggap bawahannya hanya sebagai Pemimpin yang menganggap bawahannya hanya sebagai pekerja, tidak memahami bahwa bawahannya adalah juga pekerja, tidak memahami bahwa bawahannya adalah juga manusia, yang mempu-nyai masalah sendiri yang manusia, yang mempu-nyai masalah sendiri yang berpengaruh pada pekerjaan. Menganggap bahwa karena berpengaruh pada pekerjaan. Menganggap bahwa karena bawahan sudah terima upah, maka masalahnya adalah, bawahan sudah terima upah, maka masalahnya adalah, bawahan harus bekerja.bawahan harus bekerja.

MENAMPUNG KELUHAN BAWAHAN.MENAMPUNG KELUHAN BAWAHAN.Pemimpin ini mengerti bahwa bawahannya juga adalah Pemimpin ini mengerti bahwa bawahannya juga adalah

manusia, mem-punyai masalah di luar pekerjaan, yang bisa manusia, mem-punyai masalah di luar pekerjaan, yang bisa mempengaruhi perilaku kerjanya. Pemimpin ini sering mempengaruhi perilaku kerjanya. Pemimpin ini sering menanyakan kabar bawahannya, men-dengarkan keluhan menanyakan kabar bawahannya, men-dengarkan keluhan kehidupan keluarganya, lalu memberikan nasehat dan kehidupan keluarganya, lalu memberikan nasehat dan bimbingan. Memberikan nasehat dan bimbingan, agar bimbingan. Memberikan nasehat dan bimbingan, agar bawahan-nya bisa mengatur kehidupan yang lebih baik.bawahan-nya bisa mengatur kehidupan yang lebih baik.

Page 37: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MANAJEMEN WAKTUMANAJEMEN WAKTU MENGANGGAP TIDAK ADA WAKTU UNTUK BELAJAR.MENGANGGAP TIDAK ADA WAKTU UNTUK BELAJAR.

Pemimpin yang tidak mampu bekerja secara efektif, sibuk dengan Pemimpin yang tidak mampu bekerja secara efektif, sibuk dengan pe-kerjaan mendesak, tidak mampu memilah pekerjaan yang pe-kerjaan mendesak, tidak mampu memilah pekerjaan yang penting dengan yang tidak penting. Pemimpin yang hanya penting dengan yang tidak penting. Pemimpin yang hanya memperhatikan jadwal/jatuh tempo untuk seluruh pekerjaan, memperhatikan jadwal/jatuh tempo untuk seluruh pekerjaan, sehingga tidak mampu mengatur waktu untuk “asah gergaji”sehingga tidak mampu mengatur waktu untuk “asah gergaji”

CERDIK MENGATUR WAKTU UNTUK BELAJAR.CERDIK MENGATUR WAKTU UNTUK BELAJAR.Pemimpin ini mampu memilah pekerjaan, mana yang penting dan Pemimpin ini mampu memilah pekerjaan, mana yang penting dan

yang tidak penting, mana pekerjaan yang harus dikerjakan yang tidak penting, mana pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri dan yang dapat didelegasikan. Cara tersebut dia lakukan sendiri dan yang dapat didelegasikan. Cara tersebut dia lakukan karena menya-dari bahwa dia perlu menyisihkan waktu untuk karena menya-dari bahwa dia perlu menyisihkan waktu untuk melakukan evaluasi, analisa dan belajar.melakukan evaluasi, analisa dan belajar.

Pemimpin ini menyadari bahwa perencanaan dan persiapan yang Pemimpin ini menyadari bahwa perencanaan dan persiapan yang baik, adalah merupakan 50% dari keberhasilan pekerjaannya.baik, adalah merupakan 50% dari keberhasilan pekerjaannya.

Page 38: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

INI ADALAH SAWAH LADANG KITAINI ADALAH SAWAH LADANG KITA TERTUTUP ATAS INFORMASI PERUSAHAANTERTUTUP ATAS INFORMASI PERUSAHAAN

Pemimpin yang sangat tertutup tentang informasi perusahaan Pemimpin yang sangat tertutup tentang informasi perusahaan kepada bawahan, lama kelamaan akan mengundang tanda-kepada bawahan, lama kelamaan akan mengundang tanda-tanya, kecurigaan dan ketidak percayaan. Pada akhirnya, tanya, kecurigaan dan ketidak percayaan. Pada akhirnya, bawahan akan menganggap bahwa mereka bukanlah bagian bawahan akan menganggap bahwa mereka bukanlah bagian dari perusahaan, sehingga mereka merasa tidak bertanggung dari perusahaan, sehingga mereka merasa tidak bertanggung jawab atas keadaan perusahaan.jawab atas keadaan perusahaan.

MENGINFORMASIKAN KEADAAN PERUSAHAAN.MENGINFORMASIKAN KEADAAN PERUSAHAAN.Walaupun sadar bahwa ada bagian tertentu yang tidak perlu Walaupun sadar bahwa ada bagian tertentu yang tidak perlu

diinforma-sikan kepada bawahan, tetapi selalu diinforma-sikan kepada bawahan, tetapi selalu menginformasikan segala hal yang perlu diketahui oleh menginformasikan segala hal yang perlu diketahui oleh bawahan, misalnya, kemajuan pekerjaan. Pemimpin ini bawahan, misalnya, kemajuan pekerjaan. Pemimpin ini mampu memilah, mana informasi yang berkaitan dengan mampu memilah, mana informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab dan harapan bawahan, sehingga, dengan tanggung jawab dan harapan bawahan, sehingga, dengan menginformasikan hal tersebut, bawahan merasa ikut menginformasikan hal tersebut, bawahan merasa ikut memiliki peru-sahaan dam semakin terpacu atas tanggung memiliki peru-sahaan dam semakin terpacu atas tanggung jawab untuk berprestasi dan berkontribusi lebih baik.jawab untuk berprestasi dan berkontribusi lebih baik.

Page 39: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TUNTUNAN BAGI KARYAWAN BARUTUNTUNAN BAGI KARYAWAN BARU MENDIAMKAN KARYAWAN BARUMENDIAMKAN KARYAWAN BARU

Pemimpin ini menerima dan menempatkan karyawan baru, hanya Pemimpin ini menerima dan menempatkan karyawan baru, hanya dengan mem-berikan SOP, lalu diam memperhatikan karyawan baru dengan mem-berikan SOP, lalu diam memperhatikan karyawan baru tersebut. Mendiamkan dan mengamati apakah karyawan baru tersebut. Mendiamkan dan mengamati apakah karyawan baru tersebut mampu atau tidak mempela-jari sendiri SOP yang diberikan.tersebut mampu atau tidak mempela-jari sendiri SOP yang diberikan.

MENUNTUN KARYAWAN BARUMENUNTUN KARYAWAN BARUPemimpin yang menyadari bahwa tidak ada karyawan baru yang Pemimpin yang menyadari bahwa tidak ada karyawan baru yang

mampu secara langsung memahami dan menguasai pekerjaan yang mampu secara langsung memahami dan menguasai pekerjaan yang diberikan. Pemimpin ini selalu terlebih dahulu memberikan diberikan. Pemimpin ini selalu terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang perusahaan, target perusahaan, pekerjaan yang penjelasan tentang perusahaan, target perusahaan, pekerjaan yang akan dilakukan, hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja, akan dilakukan, hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja, kemudian memperkenalkannya kepada karyawan yang lain. kemudian memperkenalkannya kepada karyawan yang lain.

Pemimpin ini terlebih dahulu memberikan contoh bagaimana Pemimpin ini terlebih dahulu memberikan contoh bagaimana mengerjakan tugas yang akan diberikan, kemudian disuruh mencoba mengerjakan tugas yang akan diberikan, kemudian disuruh mencoba dibawah pengawasannya. Setelah merasa yakin bahwa karyawan dibawah pengawasannya. Setelah merasa yakin bahwa karyawan baru tersebut sudah paham, baru membiarkan karyawan baru baru tersebut sudah paham, baru membiarkan karyawan baru tersebut bekerja sendiri, sambil sesekali meme-riksa dan tersebut bekerja sendiri, sambil sesekali meme-riksa dan menanyakan apakah karyawan baru tersebut mengalami kesulitan.menanyakan apakah karyawan baru tersebut mengalami kesulitan.

Page 40: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MENJADI “TERBIASA” ATAU “AHLI” ?MENJADI “TERBIASA” ATAU “AHLI” ? LEBIH BAIK TERBIASA DARIPADA BELAJARLEBIH BAIK TERBIASA DARIPADA BELAJAR

Pemimpin yg bersikap bahwa bawahannya akan mampu bekerja, Pemimpin yg bersikap bahwa bawahannya akan mampu bekerja, cukup dengan terbiasa, bukan dengan belajar. Pemimpin yang cukup dengan terbiasa, bukan dengan belajar. Pemimpin yang beranggapan bahwa pengalamanlah guru yang terbaik, sehingga beranggapan bahwa pengalamanlah guru yang terbaik, sehingga pemimpin ini membiarkan bawahannya belajar sendiri dengan pemimpin ini membiarkan bawahannya belajar sendiri dengan mencoba-coba me-laksanakan pekerjaan yang ditugaskan.mencoba-coba me-laksanakan pekerjaan yang ditugaskan.

MENDIDIK DAN MEMBIMBING DENGAN BAIKMENDIDIK DAN MEMBIMBING DENGAN BAIKPemimpin yang beranggapan bahwa hanya setelah diberi Pemimpin yang beranggapan bahwa hanya setelah diberi

pendidikan & bimbinganlah, bawahan baru memahami dan pendidikan & bimbinganlah, bawahan baru memahami dan mampu melakukan pe-kerjaan dengan baik. Bawahan tidak boleh mampu melakukan pe-kerjaan dengan baik. Bawahan tidak boleh disalahkan apabila mela-kukan kesalahan, bilamana sebelumnya disalahkan apabila mela-kukan kesalahan, bilamana sebelumnya bawahan tersebut tidak diberi pendidikan dan bimbingan.bawahan tersebut tidak diberi pendidikan dan bimbingan.

Pemimpin ini menyadari bahwa kesalahan bawahan adalah Pemimpin ini menyadari bahwa kesalahan bawahan adalah merupakan tanggung jawab pimpinan. Pemimpin ini juga merupakan tanggung jawab pimpinan. Pemimpin ini juga menyadari, bahwa pim-pinan akan berhasil, apabila bawahannya menyadari, bahwa pim-pinan akan berhasil, apabila bawahannya menjadi ahli.menjadi ahli.

Page 41: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

BANGKITKANLAH PARTISIPASIBANGKITKANLAH PARTISIPASI PEMIMPIN YANG MENOLAK PARTISIPASI.PEMIMPIN YANG MENOLAK PARTISIPASI.

Pemimpin yang menganggap bahwa dengan pengalamannya Pemimpin yang menganggap bahwa dengan pengalamannya yang lebih banyak, maka dialah yang paling tau, bawahannya yang lebih banyak, maka dialah yang paling tau, bawahannya tidak tau apa-apa. Menganggap bahwa bawahannya cukup tidak tau apa-apa. Menganggap bahwa bawahannya cukup melaksanakan apa yang di-perintahkan. Apabila tidak bisa melaksanakan apa yang di-perintahkan. Apabila tidak bisa mendebat bawahan, dia lalu berkata “disini, kamu yang ngatur mendebat bawahan, dia lalu berkata “disini, kamu yang ngatur atau saya?” Menganggap bahwa semua pendapat bawahan atau saya?” Menganggap bahwa semua pendapat bawahan adalah pendapat sia-sia, tidak berguna,adalah pendapat sia-sia, tidak berguna,

PEMIMPIN “MANAJEMEN PARTISIPATIF”PEMIMPIN “MANAJEMEN PARTISIPATIF”Pemimpin yang memahami bagaimana baiknya suatu sinergi di Pemimpin yang memahami bagaimana baiknya suatu sinergi di

dalam proses pekerjaan. Tidak menolak, bahkan dalam proses pekerjaan. Tidak menolak, bahkan membangkitkan partisipasi bawahan. Mampu mengendalikan membangkitkan partisipasi bawahan. Mampu mengendalikan brainstorming (urung rembuk) dari seluruh anggota teamnya, brainstorming (urung rembuk) dari seluruh anggota teamnya, melihat segala kemungkinan sisi baik dari setiap pendapat, melihat segala kemungkinan sisi baik dari setiap pendapat, walaupun berbeda.walaupun berbeda.

Page 42: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

MENUMBUHKAN RASA AMANMENUMBUHKAN RASA AMAN YANG TIDAK PERDULI KESELAMATAN KERJAYANG TIDAK PERDULI KESELAMATAN KERJA

Pemimpin yang tidak memahami pentingnya keselamatan kerja Pemimpin yang tidak memahami pentingnya keselamatan kerja terha-dap peningkatan produktivitas. Memaksakan terha-dap peningkatan produktivitas. Memaksakan bawahannya untuk melakukan pekerjaan, walaupun dalam bawahannya untuk melakukan pekerjaan, walaupun dalam kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman. kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman. Menganggap bahwa upaya peningkatan kesehatan dan Menganggap bahwa upaya peningkatan kesehatan dan keamanan lingkungan kerja, hanyalah membuat biaya lebih keamanan lingkungan kerja, hanyalah membuat biaya lebih tinggi.tinggi.

MENDAHULUKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN MENDAHULUKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.KERJA.Pemimpin yg menyadari bahwa hanya dengan rasa aman dan Pemimpin yg menyadari bahwa hanya dengan rasa aman dan

nyaman, maka produktivitas karyawan dapat ditingkatkan. nyaman, maka produktivitas karyawan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, pemimpin ini selalu mengajak seluruh Oleh karena itu, pemimpin ini selalu mengajak seluruh bawahannya agar memelihara kebersihan, kenyamanan dan bawahannya agar memelihara kebersihan, kenyamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja masing-masing.keselamatan kerja di lingkungan kerja masing-masing.

Page 43: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

TEGORAN TANPA MEMBUAT TERSINGGUNGTEGORAN TANPA MEMBUAT TERSINGGUNG MEMARAHI DI DEPAN ORANG LAIN.MEMARAHI DI DEPAN ORANG LAIN.

Pemimpin yang bersikap hanya berdasarkan perasaan dan emosi. Pemimpin yang bersikap hanya berdasarkan perasaan dan emosi. Bilamana bawahannya melakukan kesalahan, pemimpin ini secara Bilamana bawahannya melakukan kesalahan, pemimpin ini secara spontan memarahi bawahannya di depan orang lain, tidak perduli spontan memarahi bawahannya di depan orang lain, tidak perduli apakah dengan keadaan itu, bawahannya akan merasa malu atau apakah dengan keadaan itu, bawahannya akan merasa malu atau tidak.tidak.

MENEGOR UNTUK MENDIDIK.MENEGOR UNTUK MENDIDIK.Pemimpin yang memperlakukan bawahan sebagai anak sendiri, Pemimpin yang memperlakukan bawahan sebagai anak sendiri,

menganggap wajar apabila bawahannya melakukan 1 kali atau 2 kali menganggap wajar apabila bawahannya melakukan 1 kali atau 2 kali kesalahan. Justru, pemimpin ini menyadari bahwa apabila kesalahan. Justru, pemimpin ini menyadari bahwa apabila bawahannya melakukan kesalahan, maka pemimpinlah yang kurang bawahannya melakukan kesalahan, maka pemimpinlah yang kurang memberikan pendidikan.memberikan pendidikan.

Oleh karena itu, bilamana pemimpin ini menemukan kesalahan Oleh karena itu, bilamana pemimpin ini menemukan kesalahan bawahannya, dia akan memanggil bawahan tersebut bicara berdua bawahannya, dia akan memanggil bawahan tersebut bicara berdua secara tertutup, menanya-kan mengapa bawahannya melakukan secara tertutup, menanya-kan mengapa bawahannya melakukan kesalahan, untuk melihat kemungki-nan dimana kekurangannya kesalahan, untuk melihat kemungki-nan dimana kekurangannya sebagai pemimpin yang bertanggung jawab untuk mendidik bawahan.sebagai pemimpin yang bertanggung jawab untuk mendidik bawahan.

Page 44: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

INSTRUKSI YANG BENARINSTRUKSI YANG BENAR PERINTAH YANG TIDAK LENGKAPPERINTAH YANG TIDAK LENGKAP

Pemimpin yang tidak perduli apakah bawahannya memahami Pemimpin yang tidak perduli apakah bawahannya memahami perintah-nya dengan lengkap dan jelas atau tidak, padahal, perintah-nya dengan lengkap dan jelas atau tidak, padahal, perintahnya sering membingungkan bawahannya. Pemimpin perintahnya sering membingungkan bawahannya. Pemimpin ini beranggapan bahwa ba-wahannyalah yang harus berupaya ini beranggapan bahwa ba-wahannyalah yang harus berupaya lebih memahami apa yang diperin-tahkan.lebih memahami apa yang diperin-tahkan.

YANG MEMBANGUN SEMANGAT KERJAYANG MEMBANGUN SEMANGAT KERJAPemimpin yang menyadari bahwa apabila bawahannya Pemimpin yang menyadari bahwa apabila bawahannya

melakukan kesa-lahan, maka pimpinanlah yang bertanggung melakukan kesa-lahan, maka pimpinanlah yang bertanggung jawab. Pemimpin ini me-nyadari kemungkinan, bahwa jawab. Pemimpin ini me-nyadari kemungkinan, bahwa instruksi yang diberikan masih kurang lengkap dan kurang instruksi yang diberikan masih kurang lengkap dan kurang jelas.jelas.

Oleh karena itu, pemimpin ini selalu memastikan adanya unsur Oleh karena itu, pemimpin ini selalu memastikan adanya unsur 5W 1 H, di dalam setiap instruksi yang diberikan. Setelah 5W 1 H, di dalam setiap instruksi yang diberikan. Setelah perintah diberikan, pemimpin ini selalu melakukan perintah diberikan, pemimpin ini selalu melakukan konfirmasi, meminta bawahan untuk menuturkan ulang, apa konfirmasi, meminta bawahan untuk menuturkan ulang, apa yang dipahami dari instruksi yang diberikan.yang dipahami dari instruksi yang diberikan.

Page 45: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

EFISIENSIEFISIENSI DENGAN GAJI, SEGALANYA BERES.DENGAN GAJI, SEGALANYA BERES.

Pemimpin yang beranggapan bahwa dengan dibayarnya gaji, Pemimpin yang beranggapan bahwa dengan dibayarnya gaji, maka karyawan harus bekerja keras. Tidak boleh ada keluhan maka karyawan harus bekerja keras. Tidak boleh ada keluhan atau alasan yang menghambat pekerjaan. atau alasan yang menghambat pekerjaan.

Pemimpin ini beranggapan bahwa bilamana tidak ada keluhan Pemimpin ini beranggapan bahwa bilamana tidak ada keluhan mengenai gaji, berarti segala sesuatu harus beres. Tidak mengenai gaji, berarti segala sesuatu harus beres. Tidak memahami kemungkinan adanya sesuatu yang terpendam di memahami kemungkinan adanya sesuatu yang terpendam di dalam hati bawahan.dalam hati bawahan.

BERSIKAP EFISIENBERSIKAP EFISIENPemimpin ini, walaupun selalu menekankan agar bawahan Pemimpin ini, walaupun selalu menekankan agar bawahan

bersikap hidup yang hemat, namun dia selalu memperhatikan bersikap hidup yang hemat, namun dia selalu memperhatikan apakah bawahannya bisa hidup layak atau tidak.apakah bawahannya bisa hidup layak atau tidak.

Pemimpin ini selalu menasehati dan membimbing bawahan agar Pemimpin ini selalu menasehati dan membimbing bawahan agar hidup secara rasional, hidup secara rasional,

Page 46: Hr Champion

yosibaraHRM & PRODUCTIVITY DEVELOPMENTTRAINING & CONSULTING COMPANY

EQUAL PAY FOR EQUAL WORKEQUAL PAY FOR EQUAL WORK Faktor yang paling dominan menimbulkan kekecewaan (ketidak puasan) Faktor yang paling dominan menimbulkan kekecewaan (ketidak puasan)

karyawan adalah ketidak adilan dalam imbalan (reward and punishment). Oleh karyawan adalah ketidak adilan dalam imbalan (reward and punishment). Oleh karena itu, semua pimpinan lapangan mempunyai kepentingan terhadap sistem karena itu, semua pimpinan lapangan mempunyai kepentingan terhadap sistem reward and punishment, dan oleh karena itu, para pimpinan lini harus bekerja reward and punishment, dan oleh karena itu, para pimpinan lini harus bekerja sama dan merupakan bagian dari Manajemen SDM.sama dan merupakan bagian dari Manajemen SDM.

Paling sedikitnya, para pimpinan lini dan Bagian SDM, harus bekerjasama untuk Paling sedikitnya, para pimpinan lini dan Bagian SDM, harus bekerjasama untuk menyusun suatu sistem pengukuran (analisa dan evaluasi), untuk mengukur dan menyusun suatu sistem pengukuran (analisa dan evaluasi), untuk mengukur dan menilai bobot dari setiap jabatan/pekerjaan, agar jabatan satu tingkat mendapat menilai bobot dari setiap jabatan/pekerjaan, agar jabatan satu tingkat mendapat imbalan yang samaimbalan yang sama

NoNo Faktor PenilaianFaktor Penilaian StandarStandar BobotBobot11 Persyaratan pendidikan minimumPersyaratan pendidikan minimum

22 Persyaratan pengalaman minimumPersyaratan pengalaman minimum

33 Ruang lingkup tugas / jabatanRuang lingkup tugas / jabatan

44 Tingkat kerumitan pengambilan keputusanTingkat kerumitan pengambilan keputusan

55 Tingkat pengaruh kesalahanTingkat pengaruh kesalahan

66 Tingkat kesulitan pengawasanTingkat kesulitan pengawasan

77 Jumlah bawahan dalam pengawasanJumlah bawahan dalam pengawasan

88 Kebutuhan penelitian dan pengembanganKebutuhan penelitian dan pengembangan

99 Hubungan kerja internalHubungan kerja internal

1010 Hubungan kerja eksternalHubungan kerja eksternal

TOTALTOTAL