HOTEL RESORT - Unhas

158
1 HOTEL RESORT DI DANAU POSO SKRIPSI PERANCANGAN Oleh: VIDIA WIJAYA D511 08 876 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Transcript of HOTEL RESORT - Unhas

Page 1: HOTEL RESORT - Unhas

1

HOTEL RESORT

DI DANAU POSO

SKRIPSI PERANCANGAN

Oleh:

VIDIA WIJAYA

D511 08 876

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: HOTEL RESORT - Unhas

2

ABSTRAKSI

Indonesia menyadari bahwa sector pariwisata merupakan suatu

sektor yang sangat menguntungkan dalam meningkatkan devisa Negara,

bahkan dapat menjadi penghasilan devisa nomor satu, utamanya wisata

bahari. Sudah menjadi hal pasti bahwa sebagian besar wilayah Indonesia

terdiri dari perairan laut yang memisahkan dan membagi daratan menjadi

pulau-pulau. Karena banyaknya pulau tersebut maka keindahan alam

pantai yang beraneka ragam menjadi daya tarik tinggi bagi sector

pariwisata Indonesia untuk dikembangkan lebih lanjut. Danau poso

sebagai daerah wisata di kabupaten poso memiliki banyak potensi

pariwisata dan terkenal dengan keindahan alam pantainya ,sehingga bias

menjadi daya tarik bagi para wisatawan local maupun mancanegara.

Terlebih lagi dengan pesatnya pertumbuhan pariwisata di kawasan danau

poso yang diharapkan dapat mengantarkan kota kabupaten poso sebagai

kota tujuan Investasi terdepan di kawasan Indonesia Timur. Banyaknya

parawisatawan baik local maupun mancanegara yang dating kedanau

poso tentu membutuhkan sarana akomodasi untuk tinggal. Untuk

menampung terlebih membuat para wisatawan nyaman dan merasa betah

dating ke danau poso di perlukan suatu sarana akomodasi yang dapat

memenuhi kebutuhan dan tuntutan wisatawan akan fasilitas hunian yang

memadai seperti hotel resort. Dengan adanya hotel resort ini diharapkan

dapat menjadi salah satu pendukung pariwisata di kabupaten poso untuk

menampung para wisatawan yang datang.

Page 3: HOTEL RESORT - Unhas

3

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Allah yang Maha

Kuasa, kepada Tuhan Yesus yang maha pengasih dan maha

penyayang, serta kepada Bunda Maria yang penuh kasih. Berkat

kasih dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti ujian akhir pada

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi perancangan

ini masih terdapat berbagai kekurangan yang belum sempat terkoreksi mengingat

keterbatasan waktu, fasilitas, dan kapasitas penulis. Penulis tetap mengharapkan

masukan, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan

selanjutnya.

Melalui kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Triyatni Martosenjoyo, M.SI , selaku Dosen Pembimbing I. Bapak

Ir. Samsuddin Amin, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan memberikan arahan serta petunjuk dalam

penulisan ini.

2. Bapak Baharuddin Hamzah, ST. M.Arch. PhD, selaku Ketua Jurusan

Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan selaku penasehat

akademik..

3. Ibu Dr. Eng. ABDUL MUFTI RADJA, ST. MT, selaku Kepala Studio

Tugas Akhir Periode I tahun 2013/2014 Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Hasanuddin.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Akademik Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Hasanuddin.

Page 4: HOTEL RESORT - Unhas

4

5. Kedua orang tua tercinta : Ayahanda Alm. Rudy Benedictus Wijaya dan

Ibunda Merry Yosanto yang telah mengasuh serta mendidik dengan penuh

kasih dan sayang yang selalu memberikan doa restu.

6. Kepada kakak-kakak tercinta Saldy wijaya, Wempy Yohanes wijaya,

Medya anastasia wijaya, selvy Theresia wijaya, dan serly Magdalena

wijaya.

7. Yang Teristimewa, Moh Furqan Alimus, atas dukungan, bantuan,

motivasi dan perhatiannya.

8. Teman-teman terdekat Lisa, Icha ST, ria ST, Sheddy, Videl, Yaya, Helisa,

dan Adhe yang senantiasa selalu mendukung dalam menyelesaikan

penulisan tugas akhir ini.

9. Seluruh mahasiswa Arsitektur FT-UH khususnya angkatan 2008,

teman-teman STUDIO AKHIR Periode I 2013 / 2014 atas

kebersamaannya.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

Semoga Allah yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya dalam segala aktivitas keseharian kita dan memberkati kita

semuanya selalu. Amin

Makassar, November 2013

Penulis,

VIDIA WIJAYA

Page 5: HOTEL RESORT - Unhas

5

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR SKEMA ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................... 4

C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan ................................. 5

D. Lingkup Permasalahan ................................................... 6

E. Manfaat .......................................................................... 6

F. Metodologi Pembahasan ................................................. 7

G. Sistematika Pembahasan ................................................ 7

H. Dasar Pemikiran .............................................................. 8

I. Judul Tugas Akhir ............................................................ 8

BAB II STUDI PUSTAKA ................................................................. 10

A. Tinjauan Terhadap Perhotelan ....................................... 10

1. Pengertian Hotel ....................................................... 10

2. Fungsi dan Peranan Hotel ........................................ 11

3. Motivasi Pengadaan Hotel ........................................ 12

4. Lingkup Pelayanan Hotel .......................................... 13

5. Jenis Hotel ................................................................. 13

6. Klasifikasi Hotel .......................................................... 15

B. Tinjauan Terhadap Resort .............................................. 18

1. Pengertian Resort ..................................................... 18

2. Tujuan dan Penyebab Adanya Kegiatan Resort ....... 19

C. Tinjauan Terhadap Hotel Resort ..................................... 20

1. Pengertian Hotel Resort ............................................ 20

Page 6: HOTEL RESORT - Unhas

6

2. Karakteristik Hotel Resort .......................................... 20

3. Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort ........................ 21

4. Struktur Organisasi Hotel Resort ................................ 27

5. Prinsip Desain Hotel Resort ....................................... 27

6. Pariwisata Sebagai Pendukung Aktivitas Hotel

Resort ........................................................................ 29

D. Tinjauan Terhadap Hotel Resort Tepian Air .................... 37

1. Pengertian Hotel dan Resort ...................................... 37

2. Persyaratan Hotel Resort Tepian Air .......................... 38

3. Karakteristik Umum Hotel Resort Tepian Air .............. 39

4. Kegiatan dan Fasilitas Hotel Resort Tepian Air .......... 40

5. Struktur Organisasi Hotel Resort Tepian Air .............. 41

6. Dasar Penentu Fasilitas Hotel Resort Tepian Air ....... 46

7. Pelaku Kegiatan Hotel Resort Tepian Air ................... 49

8. Aktifitas Pengelola dan Tamu Hotel Resort Tepian

Air ............................................................................... 50

E. STUDI BANDING ............................................................ 51

BAB III TINJAUAN KHUSUS HOTEL RESORT DI DANAU POSO 62

A. Tinjauan Makro Danau Poso ........................................... 62

1. Gambaran Umum ....................................................... 62

2. Potensi dan Kendala Danau Poso .............................. 63

3. Keterpaduan Sistem Transportasi Danau Poso

dengan Sistem Transportasi Ibu Kota Kabupaten

Poso ........................................................................... 64

B. Tinjauan Mikro Pulau Danau Poso .................................. 65

1. Batas Wilayah Danau Poso ........................................ 65

2. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)

Kabupaten Poso (Tata Guna Lahan) .......................... 65

3. Iklim dan Topografi ..................................................... 67

4. Infrastruktur ................................................................ 68

Page 7: HOTEL RESORT - Unhas

7

5. Penduduk Sosial dan Budaya .................................... 70

C. Tinjauan Umum Kondisi Wisatawan dan Hotel di

Kabupaten Poso ............................................................. 72

1. Arus Pengunjung/ Wisatawan .................................... 72

2. Presentase Tamu Berdasarkan Maksud

Kunjungan .................................................................. 73

3. Lama Tinggal Wisatawan ........................................... 74

D. Analisis Dasar Perencanaan Hotel Resort di Danau

Poso ............................................................................... 74

1. Potensi Hotel Resort di Danau Poso .......................... 74

2. Estimasi Perhitungan Pengunjung/ Wisatawan

dan Kebutuhan Jumlah Kamar ................................... 74

3. Pendekatan dan Konsep Kebutuhan Ruang .............. 78

E. Sistem Pengelolaan Bangunan Hotel .............................. 82

1. Sistem Kepemilikan Hotel........................................... 82

2. Bentuk Pengelolaan ................................................... 82

BAB IV KESIMPULAN ...................................................................... 84

A. Kesimpulan Umum .......................................................... 84

B. Kesimpulan Khusus ......................................................... 85

BAB IV KONSEP PERANCANGAN .................................................. 87

A. Konsep Perancangan Makro ........................................... 87

1. Konsep Penentuan Lokasi............................................ 87

2. Konsep Pemilihan Tapak.............................................. 91

3. Konsep Analisis Tapak ................................................. 93

4. Konsep dasar fisik bangunan ....................................... 99

B. Konsep Perancangan Mikro ............................................. 109

1. Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ................................... 109

2. Pengelompokkan Ruang ............................................. 112

3. Sirkulasi ...................................................................... 112

Page 8: HOTEL RESORT - Unhas

8

4. Organisasi Ruang ........................................................ 115

5. Pola Hubungan Ruang ................................................ 116

6. Besaran Ruang ............................................................ 120

7. Pola Gerak Aktifitas ..................................................... 127

8. Pendekatan Pengelompokkan Ruang ......................... 128

C. Konsep Dasar Perancangan Perlengkapan Bangunan .... 132

1. Sistem Plumbing .......................................................... 132

2. Penghawaan ................................................................ 134

3. Pencahayaan ............................................................... 136

4. Pengelolaan Sampah .................................................. 137

5. Sistem Komunikasi ...................................................... 137

6. Akustik ......................................................................... 138

7. Pengamanan Kebakaran ............................................. 139

8. Penangkal Petir ........................................................... 140

9. Pengamanan Kecelakaan Perairan ............................. 141

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: HOTEL RESORT - Unhas

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia hidup di bumi yang kaya akan sumber daya alam,

yang sejak awal diciptakannya alam dengan kekayaan dan

keindahannya merupakan penunjang kesejahteraan hidup

manusia, yang mana manusia tinggal didalamnya dan dapat hidup

oleh adanya hasil alam. Bisa dikatakan manusia hidup bergantung

pada alam. Alam beserta isinya yang telah diciptakan sedemikian

rupa oleh Tuhan Yang Maha Esa menyajikan keindahan yang luar

biasa untuk dapat dinikmati oleh manusia, berupa pemandangan

pegunungan dan perairan beserta flora dan fauna didalamnya dan

kebudayaan masyarakat yang merupakan hasil dari peradaban

manusia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki

keindahan alam yang menakjubkan. Indonesia yang merupakan

negara kepulauaan dengan beribu-ribu pulau didalamnya dengan

perairan yang cukup luas memiliki keindahan alam yang berbeda-

beda pula. Selain itu, Indonesia juga kaya akan berbagai macam

budaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini menyebabkan

Indonesia memiliki potensi untuk dijadikan tempat pariwisata.

Pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk

menambah devisa negara.

Salah satu tempat yang memiliki keindahan alam yang

berpotensi untuk dikembangkannya sektor pariwisata adalah pulau

Sulawesi bagian tengah, tepatnya pada kawasan danau poso.

Danau poso terletak di Tentena (kecamatan Pamona Utara, kurang

Page 10: HOTEL RESORT - Unhas

10

lebih 56 km dari kota poso dengan jarak tempuh kurang lebih 1,5

jam dengan kendaraan bermotor dari kota poso), yang merupakan

daerah yang strategis karena merupakan lintasan perjalanan Trans

Sulawesi antara Toraja, Poso, Gorontalo dan Manado. Hal ini

menyebabkan Danau Poso selalu disinggahi oleh wisatawan.

Danau Poso merupakan danau ketiga terbesar yang ada di

Indonesia yang memiliki keindahan alam yang indah. Danau ini

membentang dari utara ke selatan sepanjang 32 km dan lebar 16

km, dengan luas 32.000 hektar, kedalaman 510 meter dan terletak

pada ketinggian 657 meter diatas permukaan laut. Danau ini

memiliki air yang sangat jernih dan konstan dengan hamparan pasir

putih dan kuning, serta panorama alam yang indah dengan lereng

perbukitan dan hutan yang memagari danau ini. Kawasan ini bisa

berkembang menjadi tempat wisata yang menarik. Selain

keindahan alam Danau Poso kawasan ini juga didukung oleh

kondisi udara yang sejuk serta adanya beberapa area pendukung

yang dapat menjadi objek wisata di kawasan itu, yaitu:

Air terjun saluopa, air terjun yang jernih terdiri dari 12 tingkat,

wisatawan dapat memiliki batu-batu sampai pada tingkat yang

ke 12. Tempat ini dapat dicapai dengan melalui jalan darat

dengan jarak 12 km sebelah barat dari Tentena.

Air luncur Sulewana, memiliki aliran air yang sangat deras yang

dapat menghasilkan daya listrik kurang lebih 800 megawatt

yang dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pulau

Sulawesi. Air luncur ini terletak 12 km sebelah utara Tentena.

Kekayaan flora khas/endemik (anggrek hitam dan kayu hitam-

eboni) dan fauna khas (anoa dan babi hutan).

Patung-patung megalith peninggalan sejarah yang tersebar

dibeberapa tempat yang lokasinya tidak jauh dari Tentena.

Gua bersejarah (gua latea dan gua pamona), gua tempat

penyimpanan mayat raja-raja zaman dulu.

Page 11: HOTEL RESORT - Unhas

11

Dan tidak ketinggalan yaitu warisan budaya Poso, mulai dari

seni musik, tari-tarian, dan kerajinan tangan (rotan, kain dan kayu

hitam-eboni). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRK),

danau poso ini memang hanya diperuntukkan untuk industri

pariwisata yang diharapkan dapat menarik wisatawan domestik dan

mancanegara sehingga dapat mendukung industri pariwisata

Indonesia.

Keindahan alam kawasan Danau Poso seharusnya dapat

dinikmati. Akan tetapi saat ini dikawasan tersebut tidak ada

pengolahan yang baik sehingga kondisi alam yang masih alami dan

kurang tertata menyebabkan keindahan alam yang ada tidak dapat

dinikmati dengan nyaman. Untuk itu perlu suatu pengolahan yang

baik, yaitu membuat suatu tempat wisata sebagai tempat

menikmati keindahan alam khususnya memanfaatkan danau poso

sebagai pusat wisata air, sebagaimana tertulis dalam Rencana

Tata Ruang Kawasan (RTRK) Danau Poso bahwa pada kawasan

ini memang dikhususkan untuk sektor pariwisata.

Zaman sekarang ini, kebutuhan hidup manusia semakin

bertambah. Alam terus diambil dan dikelola untuk memenuhi

segala kebutuhan manusia. Sayangnya manusia seringkali terus

menikmati dan mengambil hasil alam tanpa memiliki pengetahuan

tentang pengolahan yang benar.

Banyak orang hanya memanfaatkan beberapa lokasi di tepi

pantai Danau Poso, membangun bangunan dengan sembarangan

tanpa penataan yang baik bahkan sebagian merusak kondisi alami

yang seharusnya berpotensi sebagai pendukung keindahan alam.

Kurangnya pengetahuan akan pengolahan alam

menyebabkan alam menjadi rusak dan habis serta tidak dapat

dinikmati oleh manusia dengan nyaman. Untuk itu, perlu adanya

suatu wadah yang menjadi tempat untuk menikmati keindahan

alam sekaligus melestarikan alam tersebut sehingga bukan hanya

Page 12: HOTEL RESORT - Unhas

12

dapat dinikmati zaman sekarang tetapi juga dapat dinikmati pada

zaman yang akan datang.

Sebuah tempat wisata perlu didukung oleh adanya fasilitas

akomodasi berupa hotel, mengingat lokasinya yang cukup jauh dari

kota dan tidak memungkinkan untuk mengunjungi dan menikmati

semua tempat wisata hanya dalam satu hari saja. Untuk itu perlu

dibangun sebuah hotel yang menyediakan akomodasi sekaligus

fasilitas wisata dan rekreasi lainnya.

Hotel Resort ini dimaksudkan untuk menyediakan fasilitas

akomodasi untuk para wisatawan yang didalamnya juga

menyediakan fasilitas wisata dan rekreasi bernuansa air yang

mendukung wisata air Danau Poso serta fasilitas pendukung lain.

Hotel ini ditujukan bagi orang-orang yang ingin berlibur atau

berekreasi di kawasan Danau Poso ini. Dengan adanya hotel ini

diharapkan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan yang datang

ke kawasan ini.

B. Rumusan Masalah

1. Non arsitektur

a. Bagaimana menyediakan suatu hotel resort yang nyaman

dan menyenangkan sehingga menarik untuk dijadikan salah

satu tempat wisata bagi masyarakat lokal maupun luar

daerah dan mancanegara?

b. Bagaimana menciptakan lokasi peristirahatan yang nyaman

untuk tempat bersantai dan berelaksasi sebagai tempat

tinggal sementara, khususnya bagi wisatawan luar daerah?

c. Dimana lokasi yang tepat untuk membangun hotel resort

yang memiliki lokasi strategis sehingga memungkinkan untuk

mencapai lokasi tempat wisata dengan mudah dan cepat?

Page 13: HOTEL RESORT - Unhas

13

2. Arsitektur

a. Bentuk hotel resort yang bagaimanakah yang khas dan

dapat menarik minat masyarakat?

b. Bentuk hotel yang bagaimanakah yang nyaman sebagai

tempat peristirahatan sementara?

c. Sarana apa saja yang perlu disediakan untuk mendukung

wisata dan rekreasi air?

d. Sirkulasi yang bagaimanakah yang tepat sehingga dapat

memberikan pengunjung alur yang menarik, santai dan

nyaman untuk menikmati keindahan alam Danau Poso?

e. Ruangan yang bagaimana yang dapat memberi kenyamanan

bagi pengunjung?

f. Fasilitas penunjang apa saja yang diperlukan untuk

memberikan kepuasan serta suasana yang nyaman bagi

pengunjung?

C. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan pembahasan

Tujuan perencanaan yaitu terwujudnya suatu hotel resort di

Danau Poso yang dapat menunjang berbagai aspek di dalam

perencanaannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan

fasilitas akomodasi dan wisata yang dapat menampung minat

dan tuntutan wisatawan.

2. Sasaran

Sasaran perencanaan yaitu memberikan suatu wadah bagi

kebutuhan akan sarana akomodasi yang representative bagi

pengembangan kepariwisataan dan perekonomian Kota

Tentena di masa mendatang.

Page 14: HOTEL RESORT - Unhas

14

D. Lingkup Pembahasan

1. Segi non Arsitektural

a) Pembahasan mengenai manajemen dan pengelolahan

Hotel Resort di Danau Poso.

b) Pembahasan mengenai konsumen yang menjadi sasaran

dari Hotel Resort di Danau Poso.

2. Segi Arsitektural

a) Perencanaan meliputi penataan makro yang berhubungan

dengan lokasi, pola sirkulasi, pola massa, orientasi,zoning,

dan segi iklim.

b) Program ruang yang meliputi program ruang untuk

mendapatkan jenis ruang, hubungan antar ruang,

pengelompokkan ruang.

c) Desain bangunan yang meliputi bentuk massa bangunan,

pola sirkulasi dalam bangunan, orientasi, penentuan sistem

struktur, sistem utilitas, pemilihan bahan bangunan yang

semuanya berdasarkan bentuk site dan keadaan iklim.

E. Manfaat

Manfaat yang diharapkan adalah:

a) Pengadaan Hotel resort di Danau Poso diharapkan dapat

menambah wawasan dan pengetahuan tentang Hotel Resort

dengan rekreasi air.

b) Penulisan ini dapat dipakai oleh pemerintahan sebagai acuan

dalam upaya peningkatan pelayanan dalam bidang pariwisata

terutama wisata rekreasi air dan diharapkan dapat dikelola

dengan baik sebab Danau Poso memiliki potensi yang cukup

besar untuk hal tersebut.

c) Sebagai tempat relaksasi di mana program yang ada pada

Hotel resort di Danau Poso sangat menunjang untuk melepas

ketegangan fisik dan mental yang merupakan penyebab stress.

Page 15: HOTEL RESORT - Unhas

15

d) Sebagai tempat untuk menjaga dan memulihkan kesehatan di

mana tersedia program pengaturan makanan, olahraga, agar

hidup lebih sehat.

F. Metode Pembahasan

Metode yang akan digunakan agar lingkup pembahasan

tidak menyimpang dari pembahasan adalah:

1. Studi lapangan

a. Melakukan survei lapangan

b. Mengamati lokasi yang terbaik untuk hotel resort

c. Mengamati lingkungan sekitar tapak guna menunjang

perencanaan dan perancangan.

2. Studi literatur

Studi ini merupakan penelitian kepustakaan yang dimaksud

untuk memperluas wawasan tentang masalah yang akan

dibahas yaitu hotel resort di Danau Poso.

3. Analisis

Pada tahap ini, data yang diperoleh dianalisis dan disimpulkan

untuk mengatur startegi perencanaan pada tahap selanjutnya.

Dalam tahap ini juga diusahakan melihat permasalahan yang

ada diberbagai sudut pandang.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan antara lain :

Tahapan 1 : Mengemukakan latar belakang , rumusan masalah,

tujuan dan sasaran, pembatasan masalah, manfaat,

serta metode dan sistematika pembahasan.

Tahapan 2 : Berisi tinjauan pustaka yang sesuai dengan judul

yang diambil. Tinjauan pustaka mencakup literature

tentang hotel resort dan contohnya.

Page 16: HOTEL RESORT - Unhas

16

Tahapan 3 : Merupakan tinjauan umum terhadap kota Tentena

dan Kawasan Danau Poso untuk menggali potensi

yang ada. Serta pada akhirnya menentukan tapak

yang sesuai untuk Hotel Resort. Selain itu juga

menentukan jumlah kamar dan klasifikasi hotel resort

yang akan di buat.

Tahapan 4 : Merupakan konsep –konsep yang dipergunakan

dalam perancangan “hotel resort di Danau Poso”

H. Dasar Pemikiran

Dasar pemikiran dari proyek Hotel Resort di Danau Poso ini

adalah untuk menciptakan suatu wadah atau tempat yang berfungsi

sarana pariwisata dan hiburan, sebagai tempat bagi orang-orang

yang ingin mencari suasana baru diluar kesibukan mereka sehari-

hari yang penuh dengan tekanan yang menyebabkan stress. Selain

untuk mencari suasana baru, adanya fasilitas-fasilitas rekreasi juga

sangat dibutuhkan oleh orang-orang tersebut pada masa sekarang

ini.

Untuk hal mencari suasana baru, maka proyek ini harus

dapat memenuhi kriteria dimana proyek tersebut dibuat. Kriteria

yang dibutuhkan adalah yang jauh dari kepadatan, keramaian, juga

polusi yang semuanya itu dapat menyebabkan stress bagi manusia.

I. Judul Proyek

Judul Proyek

Judul proyek yang di pilih adalah Hotel Resort di Danau Poso.

Pengertian Judul Proyek

Pengertian dari Hotel Resort di Danau Poso adalah sebagai

berikut:

a) Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

Page 17: HOTEL RESORT - Unhas

17

menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman

serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola

secara komersial.

b) Resort adalah suatu tempat yang dikunjungi secara

berkala atau pada saat-saat tertentu.

c) Danau Poso adalah:

1) Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang

terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang

dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai,

atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat

dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga.

2) poso salah satu kabupaten di provinsi sulawesi

tengah.

Jadi Danau Poso adalah sejumlah air (tawar atau asin)

yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas dan

dapat dipakai sebagai sarana rekreasi dan olahraga yang

terletak di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Tepatnya

di Kabupaten Poso.

Jadi, Hotel Resort di danau poso adalah hotel yang terletak

dikawasan wisata danau Poso, dimana sebagian pengunjung yang

menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak

cukup jauh dari pusat kota dan terletak disekitar danau poso

sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan.

Page 18: HOTEL RESORT - Unhas

18

BAB II

STUDI PUSTAKA

A. TINJAUAN TERHADAP PERHOTELAN

1. Pengertian Hotel

Kata Hotel mulai dipergunakan semenjak abad ke-18 di

London Inggris, sebagai hotel garni yaitu sebuah rumah besar

yang dilengkapi dengan sarana tempat menginap/tinggal untuk

penyewaan secara harian, mingguan atau bulanan. Kata hotel

sendiri merupakan perkembangan dari bahasa Perancis yaitu

hostel diambil dari bahasa Latin hospes, dan mulai diperkenalkan

kepada masyarakat umum pada tahun 1797 (Pengantar Industri

Akomodasi & Renstoran, Jilid I, hal 8)

Di bawah ini ada beberapa definisi hotel sebagai berikut :

a) Menurut Oxford Advanced Leaner`s Dictionary

Hotel adalah bangunan atau gedung di mana ruangan-

ruangan, makanan-minuman dan fasilitas yang ada

disediakan bagi masyarakat umum yang memberikan timbal

balik berupa pembayaran (payment).

b) Menurut SK. Menparpostel No.KM 37/ PW.340/ MPPT-86

tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, (Bab I,

pasal 1, Ayat b)

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan

sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang

lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

c) Professor K, Kraft : Lembaga Riset Pariwisata oleh : Prof. K.

Kraft

Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang

menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi

mereka yang menginap dan mengadakan perjalanan.

Page 19: HOTEL RESORT - Unhas

19

d) American Encyclopedia : American Encyclopedia

Hotel adalah suatu badan usaha yang menyediakan pelayanan

penginapan serta menyediakan sarana lainnya bagi wisatawan.

Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa hotel adalah suatu bentuk sarana akomodasi sebagai

tempat penginapan bagi orang yang melakukan perjalanan atau

turis dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat memenuhi

persyaratan akan kenyamanan, kesehatan dan kesenangan

dengan tujuan dicapainya tingkat kepuasan bersama antara

pemilik hotel dan pemakai jasa hotel.

2. Fungsi dan Peranan Hotel

Fungsi dan Peranan Hotel (Mangkuwerdoyo, Sudiarto,

Pengantar Industri Akomodasi & Restoran, hal 9)

a. Membantu menciptakan sekaligus menambah lapangan

pekerjaan di berbagai sektor, misalnya :

1) perhubungan / jasa angkutan (transportasi)

2) jasa akomodasi

3) hiburan

4) industri kecil / cindera mata

5) kantor perjalanan wisata, dan lain-lain.

b. Membantu pengembangan industri-industri lainnya di daerah

tujuan wisata, seperti kerajinan, pertokoan, restoran, warung-

warung makan, konstruksi dan lain-lain.

c. Menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa

lainnya yang dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan

hidup para wisatawan.

d. Hotel menggantikan fungsi rumah “di luar rumah” (away home

from home) bagi para wisatawan atau pelaku perjalanan

dengan berusaha memberikan :

Page 20: HOTEL RESORT - Unhas

20

1) Rasa aman (secure)

2) Rasa kenyamanan (comfort)

3) Kesendirian (privat)

e. Hotel sebagaimana rumah adalah tempat awal atau basis

seseorang dalam merencakanan dan melaksanakan kegiatan

kehidupan sehari-hari seperti bekerja, bersantai, hidup

bermasyarakat, berolahraga dan lain-lain.

f. Memberikan pendapatan bagi pemerintah daerah/kota

setempat yang dapat digunakan untuk kelangsungan

pembangunan pada umumnya.

3. Motivasi Pengadaan Hotel

Berdasarkan catatan Deparpostel jumlah wisatawan

mancanegara yang akan datang ke Indonesia diproyeksikan

dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 12,23 % per tahun. Hal ini

tidak terlepas dari motivasi mereka untuk berwisata antara lain,

adanya motivasi fisik, budaya, motivasi pribadi dan motivasi

prestise dan status. (Ibid, hal 1)

Prediksi kedatangan wisatawan tersebut menjadi masukan

tersendiri sebagai motivasi membangun hotel dengan berbagai

fasilitas penunjangnya, karena dengan tujuan secara ekonomi

pemilik hotel akan meraup keuntungan atas jasa pelayanan yang

diberikan kepada tamu hotel atau wisatawan pada umumnya

sebagai pemakai hotel.

Motivasi pengadaan hotel juga tidak terlepas karena

adanya pengaruh kebijakan-kebijakan dan potensi daerah/kota

setempat yang dapat mendukung keberadaan bangunan hotel.

4. Lingkup Pelayanan Hotel

Page 21: HOTEL RESORT - Unhas

21

Lingkup pelayanan yang dapat diberikan oleh suatu hotel,

dapat berupa :

a. Lingkup Pelayanan Akomodasi, yaitu pelayanan utama yang

diberikan oleh suatu hotel bagi tamu-tamu yang hendak

menginap baik untuk istirahat, tidur, mandi dan lain-lain.

b. Lingkup Pelayanan Konvensi, yaitu pelayanan hotel bagi tamu

yang hendak mengadakan aktifitas pertemuan seperti

seminar, lokakarya, pameran, rapat dinas/instansi, pesta

perkawinan dan lain-lain.

c. Lingkup Pelayanan Rekreasi, pelayanan hotel bagi tamu yang

melakukan aktifitas rekreasi misalnya berbelanja, bersantai,

mendengarkan musik, olah raga, makan-minum dan lain-lain.

5. Jenis Hotel

Yang dimaksud dengan jenis, klasifikasi, atau

penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-

hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran

penilaian tertentu.

Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria

menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang

dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau

penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu

dengan negara yang lainnya.

Di bawah ini ada beberapa jenis hotel yang dikelompokkan

berdasarkan kategori pengelompokkan hotel antara lain :

a. Pengelompokkan menurut Ukuran Hotel

1) Hotel Kecil, yaitu hotel yang mempunyai kamar paling

sedikit 25 buah kamar.

2) Hotel Sedang, yaitu hotel yang mempunyai kamar lebih

dari 25 buah kamar, tetapi kurang dari 100 kamar.

Page 22: HOTEL RESORT - Unhas

22

3) Hotel Di atas Rata-rata, yaitu hotel yang mempunyai kamar

dari 100 sampai 299 kamar.

4) Hotel Besar, yaitu yang mempunyai kamar lebih dari 300

kamar.

b. Pengelompokkan menurut Standar Hotel

1) Hotel Internasional

2) Hotel semi Internasional

3) Hotel Nasional

c. Pengelompokkan menurut Lama Tinggal Tamu

1) Transiet atau Komersial Hotel (Comercial Hotels)

Tamu hotel dapat menginap untuk semalam atau kurang,

dan mereka tidak harus menandatangani perjanjian sewa

kamar untuk menginapnya.

2) Resident Hotel (Residential Hotels)

Para tamu biasanya tinggal untuk minimal dalam jangka

waktu satu bulan, dan tamu harus menandatangani surat

perjanjian sewa mengenai syarat-syarat pembayaran

secara terperinci tentang kewajiban-kewajibannya, dan

tanggung jawabnya diantara kedua belah pihak.

3) Semi Residential Hotels

Di samping menerima tamu yang menginap tetap (lama)

atas dasar perjanjian, hotel ini juga dapat menerima tamu

yang bermaksud untuk menginap hanya semalam.

d. Menurut Lokasi / Letak Hotel

1) Resort Hotel, merupakan hotel yang terletak di daerah-

daerah wisata, misalnya hotel di tepi pantai, danau,

pegunungan dan lain-lain.

2) City Hotel, merupakan hotel yang terletak di dalam kota.

3) Highway Hotel, merupakan hotel yang terletak di pinggir

jalan raya antar kota, contohnya motel.

e. Menurut Lama Periode Operasi.

Page 23: HOTEL RESORT - Unhas

23

1) Seasonal Hotel, merupakan hotel yang buka pada waktu

musim-musim tertentu misalnya musim panas, musim

dingin, liburan-liburan dan lain-lain.

2) Year Round Operating Hotel, merupakan hotel yang

beroperasi sepanjang tahun.

f. Menurut Aktivitas Tamu Hotel

1) Sport Hotel, merupakan hotel yang berada dalam kawasan

olah raga, misalnya The Century Park Hotel Senayan.

2) Sky Hotel, merupakan hotel yang menampung orang-orang

yang ingin berolah raga sky.

3) Convention Hotel, merupakan bagian dari kompleks rapat-

rapat, pertemuan-pertemuan, asosiasi-asosiasi, profesi

dan lain-lain.

6. Klasifikasi Hotel

Hotel diklasifikasikan sesuai kriteria-kriteria

pengklasifikasian hotel menurut keputusan Dirjen Pariwisata,

berdasarkan SK : Kep-22/U/VI/78, sebagai berikut :

a. Berdasarkan tingkatan atau bintang dari hotel

1) Hotel berbintang satu (*) (One Stars Hotels)

2) Hotel berbintang dua (**) (Two Stars Hotel)

3) Hotel berbintang tiga (***) (Three Stars Hotel)

4) Hotel berbintang empat (****) (Four Stars Hotels)

5) Hotel berbintang lima (*****) (Five Stars Hotels)

6) Hotel Berlian (Diamond Hotels)

b. Berdasarkan tujuan pemakaian hotel selama menginap

1) Bussines Hotel

2) Recreational Hotel

c. Berdasarkan faktor daya jual dan perencanaan penjualan

1) European Plan

Page 24: HOTEL RESORT - Unhas

24

Tarif yang ditentukan hanya ongkos kamar saja, biaya

tambahan akan dikenakan untuk setiap hidangan

makanan yang diambil.

2) American Plan

Tarif yang ditentukan dalam American Plan termasuk sewa

kamar dan tiga kali makan sehari seperti sarapan, makan

siang dan makan malam.

d. Berdasarkan faktor jumlah kamar dan persyaratan lainnya

Klasifikasi hotel berdasarkan jumlah kamar dan

persyaratan lainnya akan diuraikan dibawah ini :

a) Hotel Bintang Satu ( * )

1) Kamar : minimal 15 kamar ( standar 20 m²

)

2) Ruang makan / restoran : 1 buah

3) Ruang yang disewakan : perlu 1 ruangan

4) Fasilitas rekreasi dan sarana olahraga :

dianjurkan minimal 1 sarana

5) Taman : perlu

b) Hotel Bintang Dua ( ** )

1) Kamar : minimal 20 kamar ( standar 22 m²

)

2) Suite room : 1 kamar ( standar 44 m² )

3) Ruang makan / restoran : minimal 1 buah

4) Ruang yang disewakan : minimal 1 ruang

5) Fasilitas rekreasi dan sarana olahraga : dianjurkan

kolam renang, dan 2 sarana lainnya.

6) Bar : minimal 1 buah

7) Taman : perlu

c) Hotel Bintang Tiga ( *** )

Page 25: HOTEL RESORT - Unhas

25

1) Kamar : minimal 30 kamar ( standar 24 m²

)

2) Suite room : 2 kamar ( standar 48 m² )

3) Ruang makan / restoran : minimal 1 buah

4) Bar : minimal 1 buah

5) Ruang yang disewakan:minimal 1 ruangan

6) Fasilitas rekreasi dan sarana olahraga :diperlukan

kolam renang, dianjurkan ditambah 2 jenis sarana

lainnya

7) Function room : minimal 1 buah, dianjurkan

prefunction room

8) Lounge : wajib

9) Taman : perlu

d) Hotel Bintang Empat ( **** )

1) Kamar tidur :minimal 50 kamar ( standar 24 m² )

2) Suite room : minimal 3 kamar

3) Ruang makan / restoran : minimal 2 buah

4) Bar : minimal 1 buah

5) Ruang yang disewakan : minimal 3 ruangan

6) Fasilitas rekreasi dan sarana olahraga : diwajibkan

kolam renang, dianjurkan ditambah 2 jenis sarana

lainnya

7) Function room : 1 buah, perlu prefunction room

8) Lounge : wajib

9) Taman : perlu

e) Hotel Bintang Lima ( ***** )

1) Kamar tidur : minimal 100 kamar (standar 26

m²)

2) Suite room : 4 kamar ( standar 52 m² )

Page 26: HOTEL RESORT - Unhas

26

3) Ruang makan / restoran : minimal 2 buah

4) Bar : minimal 1 buah

5) Ruang yang disewakan : minimal 3 ruangan

6) Fasilitas rekreasi dan sarana olahraga:diwajibkan

kolam renang, perlu ditambah 2 sarana lainnya

7) Function room : wajib minimal 1 buah, perlu

prefunction room

8) Lounge : wajib

9) Taman : perlu

Tujuan umum daripada penggolongan hotel adalah :

Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam

modal) di bidang usaha perhotelan.

Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan

pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan

golongan kelasnya.

Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara

pengusahaan hotel.

Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan

penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel.

B. TINJAUAN TERHADAP RESORT

1. Pengertian Resort

a. Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering

dikunjungi orang di mana pengunjung datang untuk menikmati

potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of

Current English, Oxford University Press, 1974)

b. Resort adalah sebuah tempat menginap di mana mempunyai

fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga

seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge

Page 27: HOTEL RESORT - Unhas

27

berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resort, bila

ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati

keindahan alam sekitar resort ini. (Nyoman.S. Pendit. Ilmu

Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999)

c. Resort adalah sebuah kawasan yang terencana yang tidak

hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan

rekreasi. (Chuck Y. Gee, Resort Development and

Management, Watson-Guptil Publication 1988,h)

Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada

kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel

resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, dan juga

pinggiran pantai. (Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata. Jakarta :

Akademi Pariwisata Trisakti, 1999)

2. Tujuan dan Penyebab Adanya Kegiatan Resort

Sesuai dengan tujuan dari resort yaitu sebagai sarana

rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya kegiatan rekreasi muncul

disebabkan oleh faktor-faktor berikut :

a. Berkurangnya waktu untuk beristirahat

Bagi masyarakat kota khususnya kota Makassar kesibukan

mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk

dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.

b. Kebutuhan Manusia akan rekreasi

Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi

untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang

diakibatkan oleh aktivitas mereka.

c. Kesehatan

Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang

melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh

manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para

pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa

dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan

Page 28: HOTEL RESORT - Unhas

28

berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi

penginapan sebagai sarana peristirahatan.

d. Keinginan Menikmati Potensi Alam

Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit

didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi

udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan

untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan. Oleh

sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang

indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung

ataupun pengguna hotel tersebut.

C. TINJAUAN TERHADAP HOTEL RESORT

1. Pengertian Hotel Resort

Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang terletak

dikawasan wisata, di mana sebagian pengunjung yang menginap

tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh

dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat

peristirahatan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hotel

resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi

dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan

menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan

perubahan dari kegiatan sehari-hari.

2. Karakteristik Hotel Resort

Ada 4 (empat) karakteristik hotel resort sehingga dapat

dibedakan menurut jenis hotel lainnya, yaitu :

a. Lokasi

Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan

indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak

dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising,

“Hutan Beton” dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort,

Page 29: HOTEL RESORT - Unhas

29

kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan

kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan akan

berpengaruh pada harganya. (Fred Lawson, Hotel and Resort,

Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995, h)

b. Fasilitas

Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan

mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok

serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok

adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi

outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan

landscape. (Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and

Recreation Development, The Achithecture

Ltd, London, 1977,h.1)

c. Arsitektur dan Suasana

Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung

mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang

khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan

pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang

nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat

kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang

bernuansa etnik.

d. Segmen Pasar

Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan/pengunjung

yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati

pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat

lainnya yang memiliki panorama yang indah.

3. Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort

Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya

Bintang 5 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria

bangunan sebagai berikut :

Page 30: HOTEL RESORT - Unhas

30

a. Lokasi dan Lingkungan

Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda

empat langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat

wisata. Hotel harus menghindari pencemaran yang

diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau

tidak enak, debu, asap, serangga dan binatang mengerat.

b. Hotel harus memiliki taman baik di dalam maupun di luar

bangunan.

c. Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel.

d. Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi.

1) Hotel harus mempunyai sarana kolam renang dewasa dan

anak-anak.

2) Tersedianya area permainan anak.

3) Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk olah raga air.

4) Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah raga

gunung seperti mendaki gunung, menunggang kuda atau

berburu.

5) Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga dan

rekreasi lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling,

golf, fitness center, sauna, billiard, dan jogging.

e. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai

dengan Undang-Undang yang berlaku.

Ruang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan, arus

barang/produksi hotel.

Unsur dekorasi harus tercermin dalam:

1) Ruang Lobby

2) Restoran

3) Kamar Tidur

4) Function Room

f. Banyak kamar tidur standar berjumlah 100 buah termasuk 4

kamar suite untuk hotel bintang lima (sekarang ketentuan

Page 31: HOTEL RESORT - Unhas

31

jumlah kamar sudah tidak berlaku, maka dalam perencanaan

dan perancangan ini jumlah kamar tidak harus sebanyak 100

kamar). (Rumesko SE, 2001, House keeping Hotel, Andi,

Yogyakarta)

1) Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.

Luas Minimal :

a) Kamar Standar = 26 m2

b) Kamar Suite = 52 m2

2) Tinggi Kamar Minimal = 2,60 m

3) Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)

4) Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci

double lock.

5) Untuk Hotel Pantai :

a) Lantai dari teraso/ubin/marmer/kayu.

b) Lantai tidak licin, kualitas tinggi.

6) Untuk Hotel Gunung :

a) Seluruh lantai dilapisi karpet

b) Komposisi vynil 20 %, wool atau jenis bahan lain yang

tidak mudah terbakar 80 %.

7) Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.

8) Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan

ventilasi/exhaust di kamar mandi

9) Interior kamar mencerminkan suasana hotel.

10) Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.

11) Tersedia instalasi air panas dan air dingin

12) Perlengkapan Kamar Tidur :

a) Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1

(satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan

ukuran kamar standar :

Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m x 1, 00 m

Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 m

Page 32: HOTEL RESORT - Unhas

32

b) Perlengkapan Kamar Mandi :

Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan

tempat sabun,

Wastafel

dan lain-lain.

13) Hotel harus menyediakan restoran minimal 3 buah yang

berbeda jenisnya, salah satunya Coffee Shop.

a) Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran

dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.

b) Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang

tamu (2, 60 m).

14) Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari

restoran.

a) Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar

dengan ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk.

b) Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m.

c) Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatan

dan perlengkapan yang terdiri dari atas :

Wastafel dengan dua buah keran air panas dan air

dingin.

Mesin pencuci gelas.

Saluran pembuangan air.

15) Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-acara

tertentu (ruang serba guna).

16) Tersedianya Lobby dengan luas minimal 100 m2.

17) Hotel harus menyediakan Lounge.

18) Hotel menyediakan telepon umum di lobby.

19) Hotel menyediakan toilet umum di lobby.

a) Toilet Pria :

Urinoir 4 (empat) buah

WC 2 (dua) buah

Page 33: HOTEL RESORT - Unhas

33

Wastafel

b) Toilet Wanita :

WC 3 (tiga) buah

Wastafel

Ruang Rias dengan kaca rias

20) Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk

keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel minimal 3

ruangan untuk kegiatan yang berbeda.

21) Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik.

22) Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40 %

dari luas restoran.

a) Ruang dapur terdiri dari :

Ruang Persiapan

Ruang Pengolahan

Ruang Penyimpanan Bahan Makanan

Ruang administrasi (Chef)

Ruang Pencucian dan penyimpanan peralatan/

perlengkapan

Ruang Penyimpanan bahan bakar gas/elpiji untuk

dapur

b) Lantai dapur tidak licin.

c) Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggi

langit-langit.

d) Penerangan dapur minimal 200 lux.

23) Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari Kantor

Depan (Front Office) dan Kantor Pengelola Hotel.

24) Tersedianya area Tata Graha :

a) Ruang Seragam (Uniform Room)

b) Ruang Lena dengan luas minimal 50 m2 beserta rak.

c) Ruang Jahit Menjahit

d) Room boy

Page 34: HOTEL RESORT - Unhas

34

25) Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 (satu)

buah untuk setiap 40 kamar, ruang Binatu dengan luas

minimal 100 m2

26) Tersedianya area dan ruang Operator

a) Tersedianya gudang yang terdiri dari :

Gudang bahan makanan dan minuman

Gudang peralatan dan perlengkapan

Gudang untuk engineering

Gudang botol kosong

Gudang barang-barang bekas

b) Ruang penerimaan barang/bahan yang dapat

menampung minimal 1 (satu) truk.

c) Ruang Karyawan

d) Ruang loker dan kamar mandi/wc yang terpisah untuk

pria dan wanita.

e) Ruang makan karyawan.

f) Dapur karyawan.

g) Ruang ibadah karyawan.

(Rumesko SE, 2001, House keeping Hotel, Andi, Yogyakarta)

Page 35: HOTEL RESORT - Unhas

35

4. Struktur Organisasi Hotel Resort

Skema 1. Struktur Organisasi Sederhana Hotel Resort

(Rumesko SE, 2001, House keeping Hotel, Andi, Yogyakarta

5. Prinsip Desain Hotel Resort

Penekanan perencanaan hotel yang diklasifikasikan

sebagai hotel resort dengan tujuan pleasure dan rekreasi adalah

adanya kesatuan antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya,

sehingga dapat diciptakan harmonisasi yang selaras. (Fred

Lawson, Hotel and Resort, Planning, Desgn and Refubishment,

Watson-Guptil Publication Ltd).

Di samping itu perlu diperhatikan pula bahwa suatu tempat

yang sifatnya rekreatif akan banyak dikunjungi wisatawan pada

waktu-waktu tertentu, yaitu pada hari libur. Oleh karena itu untuk

mempertahankan occupancy rate tetap tinggi, maka sangat perlu

BANQUET CHASIER

ROOM

SERVICE INFORMATION LINEN

SECTION

RESTAURANT RESERVATION PUBLIC

AREA

BAR RECEPTION FLOOR

SECTION

HOUSE

KEEPING

FRONT.

OFFICE

FOOD

PRODUCT

F & B

SERVICE

F & B

SERVICE

F & B

SERVICE

PURCHASING MARKETING ENGINER. ACCT PERSONNE F & B

DIVISION

ROOM

DIVISION

EXECUTIVE ASST. MANAGER

GENERAL MANAGER

Page 36: HOTEL RESORT - Unhas

36

disediakan pula fasilitas yang dapat dipergunakan untuk fungsi

nonrekreatif seperti, function room dan banguet (Manuel-Bovy

Boid dan Fred Lawson, Tourism and Recreation Development,

The ArchitectureLtd, London, 1977,h).

Setiap lokasi yang akan dikembangkan sebagai suatu

tempat wisata memiliki karakter yang berbeda, yang memerlukan

pemecahan yang khusus. Dalam merencanakan sebuah hotel

resort perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain sebagai berikut

(Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Desgn and

Refubishment, Watson-Guptil Publication Ltd) :

a. Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan

kegiatan wisata.

1) Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat,

selain fasilitas olah raga dan hiburan.

2) Aloneness (kesendirian) dan privasi, tetapi juga adanya

kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain

berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.

3) Berinteraksi dengan lingkungan, dengan budaya baru,

dengan negara baru dengan standar kenyamanan rumah

sendiri.

b. Pengalaman unik bagi wisatawan.

1) Ketenangan, perubahan gaya hidup dan kesempatan

untuk relaksasi.

2) Kedekatan dengan alam, matahari, laut, hutan, gunung,

danau, dan sebagainya.

3) Memiliki skala yang manusiawi.

4) Dapat melakukan aktivitas yang berbeda seperti olah raga

dan rekreasi.

5) Keakraban dalam hubungan dengan orang lain diluar

lingkungan kerja.

Page 37: HOTEL RESORT - Unhas

37

c. Menciptakan suatu citra wisata yang menarik

1) Pengenalan terhadap budaya dan cara hidup yang

berbeda.

2) Memanfaatkan sumber daya alam dan kekhasan suatu

tempat sebaik mungkin.

3) Menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter

lingkungan setempat.

4) Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak

dan iklim setempat.

6. Pariwisata Sebagai Pendukung Aktivitas Hotel Resort

Untuk membuat suatu hotel resort atau biasa disebut dengan

hotel wisata, maka kita perlu mengkaji dan lebih memahami lagi

tentang kepariwisataan, pariwisata, wisatawan, dan berbagai hal

yang akan menyangkut dengan pariwisata.

a. Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait

dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin

yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara

serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,

sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

pengusaha.

Kepariwisataan dapat juga diartikan sebagai serangkaian

kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong dan

mengendalikan pengembangan pariwisata, serta koordinasi

dengan pihak swasta dan masyarakat untuk mengatur,

mengurus, dan melayani wisatawan, karena itu pariwisata

sebagai gejala tuntutan kebutuhan manusia yang wajar

mempunyai lingkungan pengaruh dan menyeluruh, sehingga

dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik

dari segi ekonomi, sosial, dan budaya.

Page 38: HOTEL RESORT - Unhas

38

Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan

pariwisata. Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata

hendaknya memenuhi syarat sapta pesona pariwisata, yaitu :

1) Aman

Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat

apabila merasa aman, tenteram, tidak takut, terlindungi dan

bebas dari :

a) Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman, seperti

kecopetan, pemerasan, penodongan, penipuan dan lain

sebagainya.

b) Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya

lainnya.

c) Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan

fasilitas yang kurang baik, seperti kendaraan, peralatan,

untuk makan dan minum, lift, alat perlengkapan rekreasi

atau olah raga.

d) Gangguan oleh masyarakat, antara lain berupa

pemaksaan oleh pedagang asongan tangan jail, ucapan

dan tindakan serta perilaku yang tidak bersahabat dan

lain sebagainya.

Jadi, aman berarti tejamin keselamatan jiwa dan fisik,

termasuk milik (barang) wisatawan.

2) Tertib

Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat

didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi

tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar

serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi

kehidupan masyarakat, misalnya :

a) Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat angkutan datang

dan berangkat tepat pada waktunya.

Page 39: HOTEL RESORT - Unhas

39

b) Tidak nampak orang yang berdesakan atau berebutan

untuk mendapatkan atau membeli sesuatu yang

diperlukan

c) Bangunan dan lingkungan ditata teratur dan rapi

d) Pelayanan dilakukan secara baik dan tepat

e) Informasi yang benar dan tidak membingungkan

3) Bersih

Bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan

yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah,

limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa

betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih

dan sehat seperti :

a) Lingkungan yang bersih baik di rumah sendiri maupun di

tempat-tempat umum, seperti di hotel, restoran, angkutan

umum, tempat rekreasi, tempat buangair kecil/besar dan

lain sebagainya. Bersih dari sampah, kotoran, corat-coret

dan lain sebagainya.

b) Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat.

c) Penggunaan dan penyajian alat perlengkapan yang

bersih seperti sendok, piring, tempat tidur, alat olah raga

dan lain sebagainya.

d) Pakaian dan penampilan petugas bersih, rapi dan tidak

mengeluarkan bau tidak sedap dan lain sebagainya.

4) Kenangan

Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada

ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh

pengalaman yang diperolehnya. Kenangan dapat berupa

yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pula yang

tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan

dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman

berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang

Page 40: HOTEL RESORT - Unhas

40

indah dan menyenangkan. Kenangan yang indah ini dapat

pula diciptakan dengan antara lain :

a) Akomodasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan

yang cepat, tepat dan ramah, suasana yang

mencerminkan ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya

bangunan serta dekorasinya.

b) Atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona

baik itu berupa seni tari, seni suara dan berbagai macam

upacara.

c) Makanan dan minuman khas daerah yang lezat, dengan

penampilan dan penyajian yang menarik. Makanan dan

minuman ini merupakan salah satu daya tarik yang kuat

dan dapat dijadikan jati diri (identitas daerah).

d) Cenderamata yang mungil yang mencerminkan ciri-ciri

khas daerah bermutu tinggi, mudah dibawa dan dengan

harga yang terjangkau mempunyai arti tersendiri dan

dijadikan bukti atau kenangan dari kunjungan seseorang

ke suatu tempat/daerah/Negara.

b. Manfaat pariwisata

Ada banyak sekali manfaat dan keuntungan bidang

pariwisata bila direncanakan dan diarahkan dengan baik.

Manfaat dan keuntungan tersebut dapat terlihat dan dirasakan

baik dari segi ekonomi (kesejahteraan), sosial budaya, politik

(berbangsa dan bernegara), dan lingkungan hidup.

1) Manfaat Ekonomi (Kesejahteraan)

Meningkatnya arus wisatawan ke

suatu daerah atau wilayah, menuntut macam - macam

pelayanan dan fasilitas yang semakin meningkat baik jumlah

dan ragamnya. Hal ini member manfaat ekonomi bagi

penduduk, pengusaha, dan pemerintah setempat ; seperti :

Page 41: HOTEL RESORT - Unhas

41

a) Penerimaan Devisa

Masuknya wisatawan mancanegara akan membawa

valuta asing, yang berarti akan memperkuat neraca

pembayaran dan perdagangan. Penerimaan devisa

negara dari pariwisata bersumber dari :

Uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan oleh

wisatawan asing selama yang bersangkutan

melakukan kunjungan, berupa pengeluaran untuk

penginapan (akomodasi), makan dan minum,

transportasi lokal dan tour, cenderamata, tip, dan lain-

lain.

Biaya yang diterima oleh perusahaan penerbangan

dimana wisatawan yang berkunjung dimasukkan

sebagai penerimaan sektor pariwisata.

Investasi bidang pariwisata.

Biaya promosi pariwisata dari negara lain.

b) Kesempatan Berusaha

Kesempatan berusaha menjadi terbuka luas, baik

usaha yang langsung untuk memenuhi kebutuhan

wisatawan maupun yang tidak langsung. Lapangan

usaha langsung seperti usaha akomodasi, restoran dan

rumah makan, biro perjalanan, toko cenderamata,

sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat

perbelanjaan, dan lain sebagainya. Lapangan usaha

tidak langsung seperti pertanian, perikanan, peternakan,

perindustrian dan kerajinan, industri olah raga, industri

pakaian jadi, dan lapangan usaha lain yang berkaitan

dengan kebutuhan manusia.

c) Terbukanya Lapangan Kerja

Luasnya kesempatan dalam berusaha, berarti akan

membuka lapangan kerja baik lapangan kerja diberbagai

Page 42: HOTEL RESORT - Unhas

42

usaha yang langsung memenuhi kebutuhan wisatawan

maupun yang tidak langsung.Sektor pariwisata

merupakan sektor padat karya, karena kegiatannya lebih

banyak pelayanan jasa yang membutuhkan tenaga

manusia. Lapangan kerja yang tidak langsung seperti

peternak, petani sayur mayur, pengrajin, seniman,

penjual eceran, dan lain-lain yang menyerap banyak

tenaga kerja.

d) Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah

Wisatawan yang datang berkunjung akan

mengeluarkan sebagian dari uangnya untuk keperluan

selama perjalanannya. Hal ini akan menambah

pendapatan masyarakat setempat, seperti biaya

penginapan, angkutan local, makan minum, cenderamata

dan pembelian jasa-jasa, dan barang lainnya. Disamping

itu pemerintah setempat pun akan memperoleh

pendapatan berupa pajak-pajak dari perusahaan dan dari

uang asing yang dibelanjakan oleh wisatawan.

e) Mendorong Pembangunan Daerah

Berkembangnya kepariwisataan di daerah akan

mendorong pemerintah daerah dan masyarakat

mempersiapkan dan membangun prasarana dan sarana

yang diperlukan seperti pembangunan dan perbaikan

jalan, instalasi air, instalasi listrik, pembenahan obyek

dan daya tarik wisata, perbaikan lingkungan,

pengkondisian masyarakat, penataan kelembagaan dan

pengaturan, dan lain sebagainya. Selain itu juga akan

mendorong investor untuk menanamkan modalnya dalam

pembangunan obyek dan daya tarik wisata, usaha

sarana akomodasi, usaha jasa biro perjalanan, restoran

dan rumah makan serta lain-lain.

Page 43: HOTEL RESORT - Unhas

43

2) Manfaat Sosial Budaya

Pembangunan dan pengembangan pariwisata akan

mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya,

seperti :

a) Pelestarian Budaya Dan Adat Istiadat. Salah satu

sasaran wisatawan dalam melakukan perjalanan adalah

untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari

kebudayaan, dan adat istiadat serta sejarah suatu

bangsa. Oleh karena itu seni dan budaya serta tata cara

hidup yang unik dan khas perlu dipertahankan dan

dikembangkan.

b) Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat. Masyarakat

yang dikunjungi akan banyak belajar dari wisatawan yang

berkunjung, demikian pula dengan yang datang

berkunjung akan banyak belajar dari kunjungannya

dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan segala

sesuatu yang dijumpai selama dalam perjalanannya.

Dengan demikian, pengembangan pariwisata merupakan

salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan

pengalaman.

c) Meningkatkan Kesehatan Dan Kesegaran. Banyak orang

yang terkena sakit, baik jasmani maupun mentalnya,

seperti stress dan ketegangan karena kelelahan,

kejenuhan dan kebosanan akibat perjalanan, dan

tekanan sehari-hari. Salah satu obat untuk

mengembalikan kesegaran jasmani maupun rohani

adalah dengan melakukan perjalanan wisata, seperti

rekreasi, wisata olah raga, ziarah, menikmati

pemandangan dan udara segar di alam terbuka, dan

berkunjung ke tempat keluarga atau kenalan.

Page 44: HOTEL RESORT - Unhas

44

d) Mengurangi Konflik Sosial. Sering terjadi saling curiga

antara suatu penduduk dengan penduduk lainnya,

karena kurang saling mengenal, baik dalam soal adat

istiadat, budaya sejarah, kebiasaan maupun perbedaan

tingkat sosial. Saling berkunjung melalui berwisata dapat

mengurangi atau menghilangkan saling curiga dan

kecemburuan sosial, karena terjadinya komunikasi dan

saling mengenal satu sama lainnya.

3) Manfaat Dalam Berbangsa Dan Bernegara (Politik)

a) Saling berkunjung dan saling mengenal penduduk

merupakan kunci mempererat persatuan dan kesatuan.

b) Dengan lebih banyak mengenal kekayaan dan keindahan

tanah air, melalui kunjungan wisata akan menumbuhkan

rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan

mempertahankan negara yang pada gilirannya tumbuh

rasa cinta terhadap tanah air.

c) Memelihara hubungan baik internasional dalam hal

pengembangan pariwisata mancanegara, terjadi saling

kunjungan antar bangsa sebagai wisatawan,

sebagaimana halnya dalam pariwisata nusantara, akan

terjadi pula kontak-kontak langsung yang akan

menumbuhkan saling pengertian terhadap perbedaan,

dan akan menumbuhkan inspirasi untuk selalu

mengadakan pendekatan dan saling menghormati.

4) Manfaat Bagi Lingkungan

Pembangunan dan pengembangan pariwisata bila

diarahkan dan direncanakan secara baik, akan dapat

membantu dalam memelihara lingkungan. Pariwisata pada

umumnya berusaha untuk memperkenalkan hal-hal yang asli

dan unik, segala sesuatu yang rapih, bersih dan

menyenangkan wisatawan. Oleh karena hal-hal tersebut

Page 45: HOTEL RESORT - Unhas

45

yang diinginkan wisatawan. Dalam pariwisata, benda-benda

yang menjadi obyek kunjungan akan tetap terpelihara baik,

oleh karena yang menjadi sasaran pengunjung adalah

obyek-obyek tersebut. Pengembangan pariwisata diarahkan

agar dapat memenuhi keinginan wisatawan, seperti hidup

tenang, bersih, jauh dari polusi, santai, dapat

mengembalikan kesehatan fisik maupun mental. Dengan

demikian pengembangan pariwisata merupakan salah satu

cara dalam upaya untuk melestarikan lingkungan, disamping

akan memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari

lingkungan yang ada.

c. Pengertian Pariwisata, Wisata, dan Wisatawan

Di dalam BAB I Ketentuan Umum UU no.10/2009 ditetapkan

berbagai ketentuan yang terkait dengan kepariwisataan, di

antaranya sebagai berikut :

1) Pariwisata : adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah

Daerah;

2) Wisata : adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan

oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi

tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu tertentu;

3) Wisatawan : adalah orang yang melakukan wisata;

D. TINJAUAN TERHADAP HOTEL RESORT TEPIAN AIR

1. Pengertian Hotel Resort Tepian Air

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hotel resort adalah

suatu jenis akomodasi di daerah peristirahatan yang

Page 46: HOTEL RESORT - Unhas

46

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana

fasilitas pelengkap lainnya serta jasa bagi umum yang dapat

mendukung dan memperlancar kegiatan istirahat para tamu yang

bertujuan untuk berekreasi / berlibur di daerah tersebut, dan

dikelola secara komersil.

Hotel semacam ini diperuntukkan bagi tamu-tamu yang

ingin beristirahat pada hari libur atau tamu yang datang untuk

berekreasi.

Maka, hotel resort tepian air adalah suatu jenis akomodasi

di daerah peristirahatan di tepi pantai ataupun tepi danau, yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana

fasilitas pelengkap lainnya serta jasa bagi umum yang dapat

mendukung dan memperlancar kegiatan istirahat para tamu yang

bertujuan untuk berekreasi / berlibur serta menghilangkan stress

di daerah tersebut, dan dikelola secara komersil.

2. persyaratan Hotel Resort Tepian Air

Adapun syarat yang dituntut dari hotel resort tepian air

adalah:

a. penyediaan macam rekreasi luar/dalam bangunan sesuai

dengan potensi daerah pariwisata pantai, pulau, atau danau.

b. Dalam jarak capai, dekat dengan objek-objek

rekreasi/pariwisata pantai, pulau, ataupun danau (kontinuitas

objek pariwisata.

c. Tersedia media kontak antara wisatawan.

d. Terjamin faktor keamanan, privacy, kenyamanan, dan

bersih.

e. Ketentuan setiap fasilitas yang disediakan termasuk dalam

tarif hotel.

Page 47: HOTEL RESORT - Unhas

47

f. Sifat operasi, pelayanan dan pengawasan dalam ruang

lengkap dan terjamin.

3. Kriteria Umum Hotel Resort Tepian Air

Kecenderungan yang dituntut oleh sebuah hotel resort

tepian air adalah:

a. Orientasi bangunan dan koridor-koridor dekat dengan

pemandangan (view) yang langsung terhadap suasana

lingkungan pantai, sungai, ataupun danau. Untuk itu

diperlukan penataan tapak yang baik dan kontrol terhadap

batas ketinggian bangunan, sehingga dapat menonjolkan

karakter hotel resort.

b. Penjagaan rona lingkungan yang spesifik, yang meliputi

rona-rona alam yang menarik, seperti pohon-pohon besar,

tanaman-tanaman khas kawasan, atau formasi geologis.

c. Pengelompokkan fasilitas-fasilitas dan kegiatan resort.

Pengelompokkan secara fungsional tipe-tipe akomodasi,

fasilitas rekreasi dan fasilitas komersial. Dimaksud untuk

menciptakan kemudahan bagi pengunjung dan perencanaan

infrastruktur sekaligus untuk memperoleh penzoningan yang

baik karena adanya kontrasan beberapa kegiatan (baik

bersifat tenang dan hening, beberapa yang lain bersifat sibuk

dan dinamis).

d. Adanya hubungan yang erat antara sarana akomodasi dan

atraksi resort yang utama. Kriteria ini meliputi penataan

tapak hotel yang menghasilkan akses yang sangat baik

terhadap zona atraksi yang utama, misalnya pantai atau

kolam.

e. Akses kelingkungan hotel resort membatasi jumlah

kendaraan dan mengurangi kemungkinan terjadinya

masalah-masalah lalu lintas kendaraan. Biasanya satu atau

Page 48: HOTEL RESORT - Unhas

48

dua jalan masuk (access point) sudah cukup, ditambah satu

jalan terpisah untuk kendaraan servis jika diperlukan.

f. Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/pribadi, roda

empat atau perahu langsung ke area hotel. Hotel harus

terhindar dari pencemaran yang diakibatkan oleh gangguan

luar yang berasal dari suasana bising, bau tidak enak, debu,

asap, serangga dan binatang pengerat.

g. pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsi sehingga

memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus

barang/produksi hotel.

h. Untuk fasilitas oahraga dan rekreasi, hotel menyediakan

sarana kolam renang untuk dewasa dan anak-anak yang

terpisah atau digabung dan dilengkapi pengamanan, area

bermain anak-anak, dan sarana hiburan lainnya. Sedangkan

jenis sarana olahraga dan rekreasi lainnya merupakan jenis

olahraga dan rekreasi air.

i. Terdapat zona pembatas resort. Penataan landsekap

sepanjang batas tapak hotel resort dapat menciptakan

pemisah dari lingkungan yang berdekatan, terutama jika

kegiatan-kegiatan dalam resort dapat mengganggu

lingkungan disekitarnya.

4. Kegiatan dan Fasilitas Hotel Resort Tepian Air

Motivasi utama wisatawan yang menginap di hotel resort

tepian air ini adalah berlibur dan berekreasi serta melakukan

kegiatan-kegiatan yang dapat menghilangkan stress. Hotel resort

harus dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengantisipasi

tujuan wisatawan yang datang menginap, berlibur dan berekreasi.

Berlibur dapat diartikan sebagai kegiatan beristirahat,

menghindari kegiatan rutin, mengembalikan kesegaran badan

dan pikiran. Untuk itu diperlukan suasana yang tenang, rileks,

Page 49: HOTEL RESORT - Unhas

49

santai. Berekreasi diartikan sebagai kegiatan rekreatif, terutama

yang menimbulkan rasa senang, kegembiraan dan kesegaran.

Hotel resort diharapkan dapat memberikan suasana seperti ini.

Fasilitas hotel resort tepian air ini dapat berbeda antara

satu dengan lainnya, disesuaikan dengan potensi alam di mana

hotel itu berdiri, besar kecilnya hotel dan klasifikasinya, serta

tuntutan suasana yang diinginkan.

Untuk itu fasilitas umum yang biasa dijumpai pada hotel

resort tepian air, antara lain:

a. Fasilitas makanan dan minuman, seperti restoran, bar, lobby

bar, coffee shop, dan lain-lain.

b. Fasilitas penunjang, seperti tempat belanja (drug store), salon

dan spa, atm center, money changer, taman baca (library),dan

lain-lain.

c. Fasilitas rekreasi, seperti lapangan olahraga, (tennis, volley,

mini golf, dan lain-lain), fasilitas olahraga air

(menyelam,snorkelling, surfing, ski air, dan lain-lain), dan

fasilitas kebugaran (fitness centre, yoga, dll).

5. Struktur Organisasi Hotel Resort Tepian Air

Pada umumnya organisasi hotel meliputi : pengelompokan

bidang kerja, hubungan antara bidang-bidang kerja yang ada, dan

untuk mengetahui siapa pimpinan yang ditunjuk melaksanakan

pekerjaan tertentu. Dengan organisasi hotel yang jelas, setiap

karyawan hotel dapat mengetahui bidang pekerjaan, siapa

atasan, dan tugas serta tanggung jawabnya.

Bertolak pada pembagian fungsi dan tugas karyawan hotel,

maka karyawan hotel terbagi atas dua bagian. Bagian tertinggi

adalah kelompok eksekutif (pimpinan) yang terdiri dari General

Manager, Sekretaris, Eksekutif Asisten Manager, dan Kepala-

Kepala Departemen yang semuanya bertugas mengatur roda

Page 50: HOTEL RESORT - Unhas

50

operasi hotel. Bagian kedua adalah unit-unit kerja (departemen)

yang terbagi menurut fungsinya masing-masing. Jumlah dan jenis

departemen pada hotel dapat berbeda antara satu dengan

lainnya yang disebabkan oleh perbedaan tipe atau jenis hotel dan

sistem manajemen hotel.

Pada hotel resort, struktur organisasinya relatif sama

dengan jenis hotel lainnya, tetapi pada hotel resort diperlukan

suatu departemen khusus yang mengurus dan bertanggung

jawab terhadap pengelolaan fasilitas rekreasi.

Pembagian unit kerja pada resort hotel umumnya adalah

sebagai berikut :

a. Direktur Utama (General Manager)

1) Fungsinya adalah memimpin hotel secara keseluruhan.

2) Sebagai pimpinan utama dalam pengelolaan resort, yang

mempunyai kekuasaan luas terhadap operasi hotel yang

meliputi kekuasaan eksekutif, operasional, pemasaran, dan

keuangan hotel.

3) Menentukan kebijaksanaan dalam mengambil suatu

keputusan, memberikan pendapat dan saran bagi seluruh

departemen yang dibawahi.

4) Bertanggung jawab pada pemilik hotel (owner)

b. Manajer Hotel (Resident Manager)

1) Fungsinya adalah mengurusi manajemen harian secara

rutin sesuai dengan pengarahan dari direktur utama.

2) Beroperasi di hotel setiap hari dan bergerak kemana saja.

Karena bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah

tamu dan bertanggung jawab terhadap aktifitas-aktifitas

yang dilaksanakan oleh masing-masing bagian yang

terdapat pada hotel.

c. Sekretaris (Secretary)

Page 51: HOTEL RESORT - Unhas

51

1) Mengatur jadwal acara atau jadwal kerja, sekaligus

menerima tamu dari direktur utama.

2) Bertanggung jawab dalam bidang korespondensi terhadap

direktur utama.

d. Front Office Department

1) Bertugas menerima pesanan kamar, menerima tamu tanpa

pesanan kamar, memberikan informasi, dan menerima

pembayaran dai tamu yang sudah meninggalkan hotel.

2) Dipimpin oleh seorang manager yang biasa disebut Front

Office Manager. Tugas front office manager adalah :

a) Bertanggung jawab pada manajer hotel.

b) Bertanggung jawab atas kelancaran operasional

departemen yang dipimpinnya, karena bagian ini

merupakan pusat kegiatan dari hotel yang berfungsi

sebagai penghubung antara pihak tamu dan pengelola.

c) Bertanggung jawab atas penjadwalan penggunaan

akomodasi, registrasi, pembayaran, penitipan serta

informasi dari pihak pengelola.

d) Membuat laporan tamu yang berkunjung (guest visit),

dan penerimaan harian (daily income).

e) Mensupervisi resepsionis, dan pelayan hotel (bell boy)

yang sedang bertugas.

e. Bagian Makanan dan Minuman (Food & Beverage

Department)

Dipimpin oleh seorang manager yang biasa disebut Food &

Beverages Manager. Tugas food & beverages manager

adalah :

a) Bertanggung jawab pada manajer hotel.

b) Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional

departemennya baik secara rutin atau insidental, seperti

pada restoran, coffee shop, bar, dan yang lainnya.

Page 52: HOTEL RESORT - Unhas

52

c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja pembelian dan

penyediaan bahan baku makanan dan minuman.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja analisis

terhadap makanan dan minuman.

e) Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kualitas

pelayanan (service) dan produktivitas dalam bidang

makanan dan minuman.

f) Bertanggung jawab atas keberhasilan acara dari suatu

pesta atau pertemuan termasuk pemilihan acara hiburan

maupun dekorasi, serta penyewaan ruangan (banquet

hall).

f. Bagian Pemeliharaan Kebersihan (Housekeeping Department)

a) Bertugas memelihara kebersihan, kerapian, dan

kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar, dan

tempat-tempat umum di hotel, termasuk tempat untuk

karyawan.

b) Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang biasa disebut

Executive Housekeeper. Tugas executive housekeeper

adalah :

1) Bertanggung jawab kepada manager hunian.

2) Bertanggung jawab penuh atas masalah kebersihan,

kerapian, serta kelengkapan hotel resort beserta

fasilitas penunjangnya secara keseluruhan.

g. Bagian Personalia (Personal Department)

a) Bertugas melaksanakan pemeliharaan dan pengadaan

tenaga kerja hotel, pemeliharaan mental dan

kesejahteraan tenaga kerja, serta peningkatan

pengetahuan dan keterampilan karyawan hotel.

b) Departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer Personalia

(Personal Manager), yang tugas-tugasnya adalah :

1) Bertanggung jawab pada manajer hotel.

Page 53: HOTEL RESORT - Unhas

53

2) Menyeleksi dan mengangkat tenaga kerja sesuai

dengan kebutuhan yang ada di hotel.

3) Membuat uraian tugas (job description) bagi para

karyawan.

4) Mengevaluasi pekerjaan dari tiap-tiap karyawan.

5) Memberikan pengertian kepada karyawan tentang

tugas dan standar pekerjaan (job and standard of

performance).

6) Mengadakan pelatihan dan pengembangan

manajemen.

7) Memberikan kejelasan tugas dan tanggung jawab dan

wewenang dalam struktur organisasi hotel tersebut.

h. Bagian Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing

Department)

a) Bertugas mengadakan promosi dan penjualan produk

hotel.

b) Dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran (Marketing

Manager). Dimana dalam melaksanakan tugasnya,

seorang manager pemasaran harus mempunyai

kemampuan pendekatan kepada :

1) Pejabat-pejabat atau dinas-dinas, lembaga, dan

departemen lokal.

2) Perusahaan-perusahaan lokal, perusahaan

penerbangan, dan perusahaan biro perjalanan.

3) Para sekretaris perusahaan. Apabila direktur

perusahaan sedang bepergian, seringkali direktur

tersebut menyuruh sekrtearisnya mem-booking kamar.

i. Bagian Akunting (Accounting Department)

a) Bertanggung jawab pada manajer hotel.

Page 54: HOTEL RESORT - Unhas

54

b) Bertanggung jawab atas masalah finansial hotel, antara

lain menyangkut pemasukan dan pengeluaran uang,

penghitungan harga-harga, serta masalah perpajakan.

j. Bagian Teknik (Engineering Department)

a) Bertanggung jawab pada manajer hotel.

b) Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan

fasilitas, sarana dan prasarana hotel resort.

c) Meliputi enam bagian pengawasan, yaitu elektrik

(electrical), mekanik (mechanical), pemipaan (plumbing),

pekerjaan sipil (civil works), administrasi dan pembuangan

(sewage).

6. Dasar Penentu Fasilitas Hotel Resort Tepian Air

Pada dasarnya fasilitas yang disediakan hotel memiliki

kesamaan pelayanan pokok yang diberikan yaitu penginapan,

makanan dan minuman. Namun sejalan dengan perkembangan

bisnis hotel, fasilitas yang ditawarkan (baik fasilitas utama

maupun fasilitas khusus) terus berkembang ke berbagai ragam

jenis, yang mendorong munculnya jenis-jenis hotel. Hal ini

disebabkan oleh faktor-faktor diantaranya :

a. Lokasi dan karakteristiknya

Lokasi hotel resort tepian air harus terletak didaerah

peristirahatan seperti daerah pantai, sungai, danau atau

daerah pemandian air panas, sesuai dengan karakteristik

hotel resort. Luas site menentukan jumlah dan besarannya.

b. Tuntutan dan kebutuhan pasar

Dengan menetapkan terlebih dahulu sasaran pasar yang

potensial, menetapkan fasilitas dan komponennya yang

fleksibel terhadap kemungkinan perubahan tuntutan pasar

serta menetapkan fasilitas khusus hotel sebagai daya tarik

Page 55: HOTEL RESORT - Unhas

55

tambahan bagi para tamu. Jumlah juga disesuaikan prediksi

kebutuhan kamar beberapa tahun kedepan.

c. Kompetisi dan persaingan antar hotel

Memperhatikan kelebihan dan kekurangan usaha-usaha hotel

sejenis sebagai dasar penetapan strategi dan kemampuan

untuk memenangkan kompetisi dan persaingan. Menjadi

dasar pertimbangan bagi kemungkinan pengembangan fisik

bangunan dan penambahan fasilitas.

d. Tingkat kualitas (Quality Level)

Memperhatikan tingkat kualitas fasilitas-fasilitas hotel lain dan

melakukan perbandingan untuk perbaikan dan peningkatan

mutu fasilitas.

e. Rencana operasional

Menetapkan sistem kerja dan penekanan pada fasilitas publik

agar dapat memberikan kepuasan para tamu dan

menampilkan image yang diinginkan.

f. Konsep pelayanan makanan/restaurant

Memperlihatkan fasilitas yang banyak memberikan

pemasukan seperti restoran yang akan mempengaruhi

fasilitas penunjangnya seperti dapur, gudang makanan dan

locker area

.

g. Jumlah staf

Jumlah staf disesuaikan dengan jumlah tamu yang ditargetkan

berkunjung ke hotel.

h. Dana dan lain-lain

Untuk pengadaan hotel resort di Indonesia dalam menentukan

fasilitas (facilities programming) selain dengan memperhatikan

faktor-faktor tersebut juga mengacu pada “Himpunan

Page 56: HOTEL RESORT - Unhas

56

Peraturan Usaha Akomodasi Bidang Usaha Hotel” yang

dikeluarkan Dirjen Pariwisata.

Dasar penentuan fasilitas pada hotel resort ini juga

disebabkan pada permintaan pihak owner yang mana telah

disesuaikan lagi dengan tuntutan spesifik dari tamu hotel.

Hendaknya seluruh fasilitasnya yang dibangun mampu memberi

kenyamanan bagi tamu hotel yang menghuni resort ini. Oleh

karena pemakai hotel resort ini para wisatawan yang melancong

maupun yang berlibur. Pengelompokan fasilitas dibagi

berdasarkan sifat karakteristik dari fasilitas tesebut :

1) Publik, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang akan datang

ke resort ini sehingga harus memiliki akses langsung dari luar.

2) Semi publik, fasilitas ini hanya dapat dipergunakan oleh semua

penghuni resort, dan tidak memperkenankan orang luar

mempergunakan dengan alasan menjaga ketenangan

penghuni.

3) Privat, fasilitas ini bersifat sangat privat dan hanya dapat

dipergunakan oleh orang yang berkepentingan langsung

dengan fasilitas tersebut, seperti unit hunian kamar.

4) Service, fasilitas ini merupakan fasilitas pendukung dari seluruh

fasilitas dan pelayanan di kawasan resort ini.

7. Pelaku Kegiatan Hotel Resort Tepian Air

a. Tamu

Ditinjau dari maksud dan tujuannya, dibedakan menjadi 2

kelompok, yaitu :

1) Tamu yang menginap

Pengunjung yang datang untuk menggunakan fasilitas hotel

yang tersedia dengan harapan mendapat pelayanan

akomodasi yang memuaskan.

Page 57: HOTEL RESORT - Unhas

57

2) Tamu yang tidak menginap

Pengunjung yang datang untuk sementara (tidak menginap)

dimana kunjungannya ada yang bersifat formal

(mengadakan diskusi, rapat kerja, seminar, dan lain-lain)

dan ada yang bersifat non formal (kunjungan keluarga dan

lain-lain).

Pelayanan tamu yang langsung berhubungan dengan tamu

misalnya dalam kegiatan-kegiatan di front office, restoran, bar,

coffee shop, dan lain-lain.

b. Staf dan karyawan

Pengelompokan karyawan hotel berdasarkan tingkatan :

1) Tingkatan eksekutif, terdiri dari :

a) Direktur Utama (General Manager)

b) Manajer Hotel (Resident Manager)

c) Sekretaris

d) Manajer Divisi Unit Kamar (Room Division Manager)

e) Manajer Makanan dan Minuman (Food & Beverage

Manager)

f) Manajer Akunting (Accountant Manager)

g) Manajer Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing

Manager)

h) Chief Engineering (CE)

i) Manajer Personalia (Personnel Manager)

2) Tingkatan staff eksekutif, terdiri dari :

a) Kepala Outlet (Out Let Heads)

b) Manager Restoran (Restaurant Manager)

c) Manajer Bar (Bar Manager)

3) Tingkatan pembantu staff (level supervisor), terdiri dari :

a) Supervisor Outlet

b) Kepala Bagian Makanan dan Minuman (Food &

Beverage Captain)

Page 58: HOTEL RESORT - Unhas

58

c) Kepala Pelayan Hotel (Bell Captain), dan lain-lain.

4) Karyawan biasa (workers), terdiri dari :

a) Pelayan (Waiter/ess)

b) Greeters

c) Clerker (reception, receiving, accounting)

d) Pelayan Hotel / Penjaga Pintu (Bell Boy / Doorman)

e) Room Boy

f) Penjaga (Guard / Attendant)

g) Tukang Kebun (Gardener), dan lain-lain.

8. Aktifitas Pengelola dan Tamu Hotel Resort Tepian Air

Jenis aktifitas pada hotel resort dapat dibedakan antara

pengelola dan pemakai tamu hotel, antara lain :

a. Aktifitas pengelola

1) Pengelola melakukan kewajibannya sesuai dengan tugasnya

masig-masing.

2) Staff melakukan tugasnya masing-masing meliputi:

a) Opresional akomodasi, seperti mempersiapkan unit-unit

kamar (guest room), mencuci, membersihkan, dan

merawat unit-unit kamar.

b) Operasional administrasi, seperti mengatur penjadwalan

penggunaan akomodasi, mengatur pelaksanaan program

pertukaran liburan, mengontrol kegiatan resort dalam

manjerial.

c) Operasional rekreasi dan komersial, seperti pelayanan

makanan, pelayanan kesehatan, rekreasi, olahraga, dan

lain-lain.

b. Aktifitas pemakai (tamu hotel)

Page 59: HOTEL RESORT - Unhas

59

1) Beristirahat

2) Aktifitas sosial (berkumpul, berbincang-bincang antara

sesama tamu hotel, makan, minum, membaca, bermain, dan

lain-lain).

3) Berekreasi di alam terbuka dan beberapa lokasi wisata air

pada kawasan tersebut.

4) Mengikuti acara-acara pada waktu tertentu, baik yang

diadakan oleh pihak pengelola atau acara dari tamu /

pengunjung hotel itu sendiri.

E. STUDI BANDING

Studi banding yang dilakukan pada hotel-hotel resor yang ada di

Indonesia maupun di luar negeri secara umum ditinjau dari beberapa

aspek :

1. Lokasi

2. Letak

3. Fasilitas Akomodasi

4. Fasilitas Penunjang

5. Tata unit / sirkulasi

6. Bentuk / penampilan bangunan

a. Ubud Sari Health Resort

1) Lokasi

Jalan Kajeng, Ubud 80571 (0361) 974393

Gambar 1 : Salah satu

view dari Ubud Sari Health

Page 60: HOTEL RESORT - Unhas

60

Resort

Sumber: www.ubudsari.com

2) Letak

Terletak di pinggir sungai Mumbul yang sisinya mengahadap

air terjun setinggi 20 meter yang mengalir tanpa henti di

Ubud, dan lokasinya di kelilingi oleh pohon-pohon yang hijau

dan rindang.

Gambar 2 : Keadaan hotel resort dari luar bangunan

Sumber: www.ubudsari.com

Gambar 3: Private breakfast,

yang rindang dan hijau.

Sumber: ubud-sari-health-resort.html

3) Fasilitas Akomodasi

Kamar-kamar yang ada di Ubud Sari Health Resort terdiri

dari beberapa macam yaitu: Garden Cottage, Waterfall Zen

Villa with Fan, Two Storey Zen Villa, Zen Garden Villa,

Waterfall Zen Villa with AC, DAN Zen Family Villa.

Page 61: HOTEL RESORT - Unhas

61

Gambar 4 : Waterfall zen villa room

Sumber: www.agoda.com

Gambar 5 : Garden Cottage room

Sumber: www.agoda.com

4) Fasilitas Penunjang

health centre, terdiri dari : spa, massage, swimming pool,

restaurant, facial, yoga, meditasi,dan adapula paket-paket

menginap selama 7 hari atau 14 hari, yang mempunyai

jadwal untuk setiap kegiatan pada waktu berada di ubud sari

halth resort ini, termasuk makanan yang dikonsumsi juga di

atur untuk menjaga kesehatan.

Gambar 6 :

Restaurant dan swimming pool di ubud sari

Sumber: www.ubudsari.com

5). Tata unit / sirkulasi:

Keseluruhan massa dirancang horisontal dan menyebar, untuk

bangunan utama yang terdiri dari beberapa massa dan fasilitas-

fasilitas penunjangnya.

6). Bentuk / penampilan bangunan

Untuk exterior bangunan dirancang dengan tema tropis seperti

dipedesaan, selain itu tampak bukaan-bukaan yang banyak dan

Page 62: HOTEL RESORT - Unhas

62

luas serta penggunaan unsur tanaman pada balkon. Sedangkan

untuk interior ruangan lebih mengarah pada aliran neo-

vernakular, terlihat dari penggunaan batu arca sebagai

ornamen atau hiasan bentuk lama, pembuatan gerbang-

gerbang dengan tema candi merupakan simbol yang

menggambarkan legenda rakyat Bali.

b. Gwinganna Health Resort

1) Lokasi

Gwinganna Lifestyle Retreat, 192 Syndicate Road,

Tallebudgera Valley, Qld 4228, Australia.

2) Letak

Didaerah dataran tinggi

Gambar 7: Lokasi

gwinganna yang berada

di dalam hutan

dan dekat pegunungan.

Sumber: www.gwinganna.com

3) Fasilitas Akomodasi

Akomodasi tamu di Gwinganna diatur di sebuah desa indah

bangunan, semua terbuat dari kayu daur ulang. Dekorasi

yang elegan namun bersahaja, yang menampilkan warna-

warna hangat bersahaja dan serat alami.

Ruangan yang terbuka ke beranda luas yang diarsir oleh

taman tropis yang paling indah yaitu tempat penampungan

burung. Beberapa rumah seperti Mimosa dan fitue Mudbrick

Page 63: HOTEL RESORT - Unhas

63

kamar pribadi membuka ke area lounge yang luas, yang

sempurna untuk berbagi waktu dengan teman-teman. Setiap

kamar membuka ke tempat mandi yang indah untuk

kenyamanan anda.

Orchard Suites

Suite ini menawarkan lingkungan yang lebih unggul

yang sempurna dengan langit-langit menjulang,

kamar mandi dengan batu alam, lantai kayu dan

balkon pribadi. Dibangun dari kayu daur ulang yang

indah. Pemandangan pegunungan yang jauh

menyediakan tempat istirahat untuk menyaksikan

matahari terbenam di hari yang sempurna.

Gambar 8: Orchard suite dari luar

Sumber: www.sunloversholiday.com

Gambar 9: Ruangan di dalam orchard suite

Page 64: HOTEL RESORT - Unhas

64

Sumber: www.sunloversholiday.com

c. Resort Hotel Genting Highlands

Hotel ini berada di daerah Genting tepatnya di daerah

pegunungan Malaysia tidak jauh dari kuala lumpur. Jika

menggunakan mobil hanya menghabiskan waktu kurang lebih

satu jam perjalanan. Hotel ini berdiri berdampingan dengan

sarana hiburan atau rekreasi dimana di dalamnya banyak

bermacam jenis sarana hiburan dari mulai water boom, theme

park, fun land, dan lain sebagainya.

Hotel ini berdiri di area tanah yang berkontur dengan

jumlah lantai sebanyak 18 lantai, memiliki 838 kamar tidur yang

terdiri dari berbagai macam tipe dan memiliki fasilitas yang

cukup lengkap antara lain Baby sitting, beauty parlour, butik,

car rental, gymnasium, kolam renang air panas, kolam renang

indoor, laundry, sauna, tennis court, badminton, fitness, dan

lain sebagainya.

Gambar10. Fasad Resort Genting Highlands

d. Hotel Sibayak Berastagi

Hotel ini berada di lahan seluas 3,6 hektar di kaki bukit

gundaling dan merupakan hotel berskalan internasional yang

cukup terkenal di Indonesia. Hotel ini berada di cukup tinggi

Page 65: HOTEL RESORT - Unhas

65

dari dataran tanah karo. Oleh sebab itu suhu di sekitar hotel ini

cukup dingin yakni sekitar 16 derajat celcius, atau saat cuaca

panas sekitar 26 derajat celcius.

Gambar 11 Fasad dan salah satu kamar di Hotel Sibayak

Berastagi

Hotel ini merupakan hotel bintang 4 dengan beberapa

tipe kamar dengan fasilitas yang cukup lengkap diantaranya

akses internet, fasilitas radio, televisi dengan saluran

internasional, juga dilengkapi dengan AC.

e. Sinabung Resort Hotel

Gambar 12 Fasad Sinabung Resort Hotel

Page 66: HOTEL RESORT - Unhas

66

Sinabung Resort terletak di Berastagi, sebuah kota

dataran tinggi di Kabupaten Karo, dan berada di lereng bukit

dengan pemandangan yang menarik, menuruni lereng hijau,

dan selanjutnya di kejauhan kedua gunung berapi di dekatnya,

yaitu Gunung Sinabung dan Sibayak. Ada berbagai kegiatan

yang dapat dinikmati di Sinabung Resort, di antaranya adalah

berenang di kolam renang dengan ukuran yang besar,

paintball, kursus pelatihan outbound, dan taman bermain anak-

anak yang besar.

Terdapat 106 kamar dimulai dengan kamar standar

menghadap ke taman hotel. Keluarga akan paling cocok di

salah satu cottage Deluxe lebih terpencil, yang dirancang

dengan gaya tradisional Karo.

f. Shwe Inn Tha, Myanmar

Inle Lake adalah tempat yang magis di Myanmar

(dahulu Burma), di mana desa-desa dan biara bangkit dari air di

tengah kebun mengambang, suku bukit mendiami garis pantai,

dan satu-satunya cara untuk berkeliling adalah dengan

longboat. Ini perahu kayu tradisional dengan tukang perahu

menggunakan teknik mendayung unik untuk mengangkut

barang dan penumpang, menangkap ikan dan pergi ke pasar.

Gambar13 suasana eksterior pada shwe inn tha floating resort

Page 67: HOTEL RESORT - Unhas

67

Shwe Inn Tha Floating Resort terletak di tempat

terpencil di tengah danau, bertengger tenang di atas

panggung kayu tepat di atas Inle Lake. Tiba dengan perahu

dari Heho Bandara atau kota-kota sekitarnya, serta kunjungan

berikutnya, danau pasar restoran dan desa, adalah seperti

melangkah mundur dalam waktu beberapa ratus tahun.

Kehidupan di bagian mempesona Myanmar cara hidup yang

telah berlangsung selama berabad-abad, dan orang-orang

yang ramah dan bersahabat.

Shwe Inn Tha dibangun dan berjalan dengan

sensitivitas ekologis, melestarikan keindahan alam dan sumber

daya lingkungan danau sambil memberikan pengalaman tamu

fenomenal yang tidak dapat memiliki tempat lain di dunia.

FASILITAS:

Shwe Inn Tha menyediakan 32 buah deluxe room, 4

buah family deluxe room, dan 4 junior suite. Tiap kamar

disediakan telepon, mini bar, dan pemanas air. Shwe Inn Tha

juga dilengkapi dengan dining room dengan hiburan spesial

seperti tarian tradisional atau musik, coffee n bakery shop yang

dilengkapi dengan TV satelit, dan transportasi dari airport ke

penginapan serta boat rentals dan trekking tours.

Gambar 14 suasana interior pada salah satu kamar

Udara terbuka dan paviliun ruang duduk menyapa ketika

pengunjung tiba di Shwe Inn Tha. Hanya di luar daerah ini

umum adalah restoran resort, sebuah ruang besar yang

Page 68: HOTEL RESORT - Unhas

68

melayani Tha lokal top-notch dan masakan Shan, serta pilihan

India, Singapura, Eropa dan hidangan internasional lainnya.

Karena danau ini berbahaya untuk navigasi pada malam hari,

makan malam sebagian besar diambil di restoran Shwe Inn

Tha.

Gambar 15 suasana interior pada restoran

Resort ini juga memiliki kolam renang terapung. Kolam

renang diisi dan diperlakukan secara alami dengan

penyaringan air, dikelilingi oleh dek tempat tidur besar dan

nyaman untuk bersantai. Layanan spa juga tersedia, seperti

kolam renang, layanan spa disini berbeda dari pengalaman spa

lain yang Anda temui. Pijat, layanan spa wajah dan lainnya

disediakan sendiri di udara terbuka, dengan paviliun terapung.

Gambar 16 fasilitas pendukung seperti kolam renang dan spa

Page 69: HOTEL RESORT - Unhas

69

BAB III

TINJAUAN KHUSUS HOTEL RESORT DI DANAU POSO

A. TINJAUAN MAKRO DANAU POSO

1. Gambaran Umum

Danau poso merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia

yang merupakan salah satu Danau terindah di dunia dengan Pasir

putih yang terdapat pada tepi sampai di Dasar Danau.

Gambar 17. Peta Kabupaten poso

Danau Poso adalah sebuah danau yang berada di

kabupaten Poso, tepatnya di kecamatan pamona utara (desa

Puselemba, Sulawesi Tengah).

Secara administratif danau Poso termasuk dalam Kelurahan

sangele, Kecamatan Pamona Utara yang berada pada posisi

koordinat 1º 06' 44,892" - 2º 12' 53,172" LS dan 120º 05' 96" -

120º 52' 4,8" BT

Luas kecamatan Pamona Utara ± 614,61 Km2, Terdiri dari

10 wilayah pedesaan, dengan ibukota kecamatan yaitu Desa

Sangele, dan jarak tempuh ± 56 km dari Ibukota Kabupaten Poso

dengan menggunakan jalur darat dalam waktu satu setengah jam

U

Page 70: HOTEL RESORT - Unhas

70

dengan menggunakan kendaraan roda 4 sedangkan dengan

menggunakan kendaraan roda 2 hanya 45 menit.

Gambar 18. Peta kecamatanPamona Utara

Sumber :map of Poso

2. Potensi dan Kendala Danau Poso

Kabupaten Poso diketahui banyak memiliki potensi wisata,

seni budaya dan sejarah yang dapat dikembangkan menjadi obyek

dan daya tarik wisata (ODTW).

Salah satunya dari segi potensi wisata perairan dalam

wilayah Kabupaten Poso yang berupa danau yang memiliki pasir

putih dan kuning keemasan dapat dikatakan pantai air tawar yang

merupakan salah satu pantai terindah didunia, sehingga danau

Poso tersebut sangat potensial sebagai tempat rekreasi.

Setiap tahun pertambahan pengunjung wisatawan ke

Kabupaten Poso yang menjadi objek wisata adalah berkisar

14,2 % pengunjung. Berdasarkan data maka dapat

diproyeksikan jumlah pengunjung/ peminat terhadap rekreasi

pada masa mendatang tahun 2025.

Page 71: HOTEL RESORT - Unhas

71

Dari hal tersebut di atas, maka diketahui bahwa danau poso

memiliki fungsi sebagai salah satu obyek daya tarik wisata (ODTW)

bagi kabupaten poso, dan kedudukannya sebagai salah satu obyek

wisata kabupaten poso yang tercatat di Dinas Pariwisata Kota

Kabupaten Poso.

Meskipun demikian, disadari bahwa kendala bagi danau

poso adalah daya serap untuk wisatawan yang masih lemah. Daya

serap yang kurang kuat itu terjadi karena potensi obyek dan daya

tarik wisata belum ditata dan dikelola secara baik dan professional.

Upaya diversifikasi produk masih perlu dipacu secara selektif

dengan memberikan prioritas pada obyek dan daya tarik wisata

yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.

Oleh karena itu, dengan melihat jumlah pengunjung dan

daya tarik wisata, dapat dijadikan dasar seberapa besar minat

masyarakat terhadap kegiatan wisata pantai yang mempunyai

kaitan dengan perancangan dan konsep hotel resort di danau poso

3. Keterpaduan Sistem Transportasi danau poso dengan Sistem

Transportasi ibu kota kabupaten poso

Salah satu faktor penting dalam penentuan daerah tujuan

wisata adalah sarana transportasi. Untuk mencapai danau poso

dari Ibu Kota Kabupaten Poso diperlukan adanya keterpaduan

antara sistem transportasi ibu kota kabupaten poso dengan danau

poso. Hal itu didukung dengan adanya jalan raya yang merupakan

jalur trans sulawesi manado hingga kota makassar yang melewati

kecamatan pamona utara yang merupakan tempat terletaknya

danau poso. Namun jalan darat yang sudah ada kurang

diperharikan oleh pemerintah kabupaten poso.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik serta dengan

adanya perencanaan hotel resort di danau poso sebagai tujuan

wisata, maka diharapkan dapat semakin melancarkan jalur

Page 72: HOTEL RESORT - Unhas

72

transportasi antar kota kabupaten poso dan kecamatan pamona

utara.

B. TINJAUAN MIKRO DANAU POSO

1. Batas Wilayah Danau Poso

Adapun batas-batas danau poso adalah :

a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan pamona utara

b. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan pamona

selatan

c. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan pamona barat.

d. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan pamona tenggara

dan pamona utara

2. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kabupaten Poso

(Tata Guna Lahan)

Wilayah kabupaten poso meliputi suatu daratan yang luas

yang berada dipinggiran danau Poso. Secara administrasi

Kabupaten poso terbagi atas empat belas kecamatan. Adapun

batas-batas wilayah kabupaten Poso sebagai berikut :

Bagian Utara : Terdiri dari Kecamatan-kecamatan Poso

Pesisir, Poso Kota, Lage dimana sebagian

wilayahnya berbatasan dengan pantai

Teluk Tomini.

Bagian Timur : Sebagian Pamona Timur yang berbatasan

dengan Kabupaten Morowali dan sebagian

Lage berbatasan dengan Kecamatan Tojo

Una-una.

Bagian Selatan : Kecamatan Pamona Selatan dan Lore

Selatan sebagian wilayahnya berbatasan

dengan Propinsi Sulawesi Selatan.

Page 73: HOTEL RESORT - Unhas

73

Bagian Barat : Terdiri dari Kecamatan Lore Utara, Lore

Tengah dan Lore Barat yang berbatasan

dengan wilayah Kabupaten Donggala dan

Kabupaten Parigi Moutong.

Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) merupakan

penjabaran dari Kebijakan Dasar Pengembangan ( KDP ) fisik kota

yang akan memberikan kerangka bagi pengembangan fisik kota

secara komponen utama dari RUTRK ini adalah Rencana Tata

Guna Lahan ( RTGL ).

Untuk menentukan posisi yang tepat sesuai dengan

peruntukan wilayah garis besar dituangkan dalam rencana

pengembangan Kabupaten Poso yang berpedoman pada Rencana

Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) seperti yang terlihat dalam

gambar dan tabel berikut :

Gambar 19. Peta kawasan terpadu kota Makassar

Sumber : Pemerintah Kota Makassar

3. Iklim dan Topografi

a. Iklim

Danau ini termasuk daerah iklim tropis, dengan

temperatur udara berkisar antara 31.21 ºC dan 22.5 ºC. Curah

hujan setiap tahun sekitar 49–560,1 mm. Musim hujan terjadi

Page 74: HOTEL RESORT - Unhas

74

antara bulan November hingga April. Sedangkan musim

kemarau antara bulan Mei hingga Oktober.

Arah angin berhembus dengan kecepatan rata-rata 1-7

knot/jam dengan penyinaran matahari rata-rata 61,1%.

b. Topografi

Wilayah Kabupaten Poso sebagian besar merupakan kawasan

pegunungan dan perbukitan, maka ketinggian wilayah pada

umumnya berada diatas 500 meter dari permukaan laut dengan

kemiringan 0-2 % (datar agak landai).

Gambar 20. Danau poso

Sumber : Hasil Survey Lapangan

Kondisi tanah pada danau poso adalah Jenis tanah yang

terbentuk dari lapisan kelompok jenis batuan kapur dan skiss

dengan daya dukung tanah cukup mampu untuk mendukung

pembangunan perencanaan seperti bangunan resort.

4. Infrastruktur

a. Penginapan

Hasil survey yang dilakukan, bahwa di Danau Poso terdapat

dukungan fasilitas berupa Hotel melati yang dapat dimanfaatkan

bagi pengunjung/wisatawan sebagai tempat tinggal sementara.

Ada beberapa hotel yang berada di tepian danau poso yang

langsung mengarah ke danau sehingga pengunjung/wisatawan

Page 75: HOTEL RESORT - Unhas

75

dapat menikmati pemandangan dan terpaan angin danau dari

tempat menginapnya sambil bersantai.

Gambar 21. Salah Satu Hotel di danau poso

Sumber : Hasil Survey Lapangan

b. Listrik

Penduduk yang ada disekitar danau poso mendapatkan

pasokan aliran istrik dari PLN kota kecamatan pamona utara

yang berada di desa sangele.

Gambar 22. PLN kecamatan pamona utara

Sumber : Hasil Survey Lapangan

c. Ketersediaan air bersih

Di daerah tepian danau poso cenderung sudah menggunakan

PAM sebagai sumber air bersih. Air PAM ini digunakan oleh

penduduk lokal untuk kebutuhan air minum, memasak, mencuci,

mandi, dan wc.

Page 76: HOTEL RESORT - Unhas

76

Gambar 23. Kantor PAM kecamatan pamona utara

Sumber : Hasil Survey Lapangan

d. Warung

Dari hasil survey, terdapat empat buah sarana rumah makan

dengan kondisi yang cukup baik, dan sarana istirahat yang

berada di tepi danau poso dengan tempat duduk yang nyaman

dan menyajikan view danau poso.

Gambar 24. Warung yang ada di kecamatan pamona utara

Sumber : Hasil Survey Lapangan

e. Transportasi

Salah satu faktor penting dalam penentuan daerah tujuan

wisata adalah sarana transportasi. Untuk mencapai danau poso

dapat dicapai dengan menggunakan jalur darat menggunakan

kendaraan roda 4 dengan waktu tempuk ± 1 jam setengah,

Page 77: HOTEL RESORT - Unhas

77

sementara dengan menggunakan roda dua hanya ± 45 menit

dari ibukota kabupaten poso. Sedangkan untuk ketempat wisata

dapat menggunakan perahu/kapal dan dapat juga dengan

menggunakan kendaraan melewati jalur darat.

Gambar 25. Dermaga beserta Perahu dan Kapal

Sumber : Hasil Survey Lapangan

5. Penduduk dan Sosial Budaya

a. Minat terhadap wisata

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan penduduk di

sekitar danau poso, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di

sekitar danau poso menaruh minat yang besar terhadap

pariwisata. Hal ini dikarenakan sebagian dari sumber

pendapatan masyarakat berasal dari wisatawan, maka sebagian

besar masyarakat setempat mendukung dan memiliki animo

yang tinggi terhadap pariwisata.

b. Pemahaman tentang konservasi

Tingkat pemahaman masyarakat setempat tentang konservasi

cukup tinggi. Penduduk disekitar danau poso memiliki

kesadaran sendiri untuk membersihkan danau dari sampah-

sampah, dengan alasan pantai yang bersih disukai pengunjung.

Page 78: HOTEL RESORT - Unhas

78

Mereka juga menjaga kelestarian danau poso dari aktifitas

penggalian pasir, karena wisatawan menyukai daerah pantai

yang berpasir kining keemasan dan putih serta air yang jernih.

c. Pengetahuan tentang potensi alam

Dari hasil survey, potensi alam menurut pemahaman

masyarakat yang dapat dikembangkan untuk wisata adalah

pantai berpasir, ikan yang banyak, dan keasrian kawasan hutan

lindung dan pertanian yang ada disekitar danau poso.

d. Tingkat kepadatan penduduk

Penduduk kecamatan pamona utara umumnya berasal dari

etnis pamona dan sudah mendiami kecamatan tersebut selama

beberapa turunan. Jumlah penduduknya 12.444 orang

dengan 2.947 kepala keluarga. Tidak semua penduduk selalu

berada di kecamatan pamona utara, terutama yang usia

sekolah. Ada sebagian yang menetap di Kota-kota lain di

indonesia untuk sekolah. Dengan membandingkan jumlah

penduduk dengan wilayah kecamatan pamona utara, bisa

dikatakan bahwa kecamatan pamona utara tidak terlalu padat.

Dan ini mendukung kegiatan pariwisata yaitu memberikan

kenyamanan wisatawan dalam melakukan aktifitas wisata di

kecamatan pamona utara.

Page 79: HOTEL RESORT - Unhas

79

C. TINJAUAN UMUM KONDISI WISATAWAN DAN HOTEL DI

KABUPATEN POSO

1. Arus Pengunjung / Wisatawan

Meningkatnya arus wisatawan, baik mancanegara maupun

nusantara ke Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten poso dari

tahun ke tahun menunjukkan bahwa daerah ini memiliki daya tarik

tersendiri sebagai daerah tujuan wisata dan daerah tujuan bisnis,

yang sangat berpotensial untuk dikembangkan. Secara rinci arus

distribusi kunjungan wisata ke Kabupaten Poso dari tahun 2010-

2011 dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini :

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara Periode 2010-

2011 ke Daerah Tujuan Wisata Provinsi Sulawesi tengah

Tahun Kunjungan Pertumbuhan

2010 180.000 32,97 %

2011 201.450 12 %

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Poso

Tabel 2. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Periode

2010-2011 ke kabupaten poso

Tahun Kunjungan Pertumbuhan

2010 878 16,76 %

2011 897 2,2 %

Sumber : Dinas Pariwisata kabupaten poso

Page 80: HOTEL RESORT - Unhas

80

2. Persentase Tamu Berdasarkan Maksud Kunjungan

Berikut ini disajikan data beberapa maksud kunjungan tamu

yang menggunakan akomodasi hotel.

Tabel 3. Jumlah Tamu Menurut Maksud Kunjungan Ke kabupaten

poso

No. Tujuan Nusantara Mancanegara

1 Wisata 50,15% 19,60%

2 Bisnis 19,60% 50,15%

3 Wisata + Bisnis 25,12% 24,12%

4 Lain-lain 15,23% 61,23%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso

Tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kedatangan tamu

dengan tujuan berbisnis baik mancanegara maupun nusantara ke

hotel-hotel yang ada di kabupaten poso mencapai jumlah tertinggi

disusul dengan tujuan berlibur dan berbisnis. Dengan melihat

kenyataan tersebut maka dapat dipastikan kegiatan wisata di

kabupaten poso akan terus berkembang, sehingga kebutuhan akan

sarana akomodasi berupa hotel akan meningkat.

Untuk memprediksi jumlah wisatawan yang akan berkunjung

ke kabupaten poso pada beberapa tahun yang akan datang, ada

beberapa variabel yang harus diketahui, yaitu jumlah wisatawan

tahun terakhir yang diketahui dan pertumbuhan kunjungan

wisatawan rata-rata per tahun, seperti yang telah dikemukakan

pada penjelasan sebelumnya, maka data wisatawan yang akan

digunakan adalah data normal pada tahun 2011.

Page 81: HOTEL RESORT - Unhas

81

3. Lama Tinggal Wisatawan

Lama tinggal wisatawan pada hotel di Sulawesi Selatan

khususnya di Makassar dari tahun 2009 - 2011 dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4. Rata-rata lama menginap menurut jenis hotel

tahun Hotel berbintang Hotel melati Seluruh hotwl

2011 3,50 2,15 3,26

2010 2,09 2,09 1,94

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso

Tabel di atas terlihat kecenderungan peningkatan wisatawan

menginap di hotel berbintang.

Dengan rata-rata tinggal tamu pada hotel berbintang 2,79

hari, dari dasar ini merupakan acuan dalam menghitung prediksi

jumlah kamar tidur sesuai tahun 2025.

D. ANALISIS DASAR PERENCANAAN HOTEL RESORT DI DANAU

POSO

1. Potensi Hotel Resort di danau Poso

Keberadaan hotel resort, khususnya di danau poso,

mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan, hal

tersebut diakibatkan karena besarnya potensi wisata yang belum

dikelola di danau poso dan sekitarnya.

2. Estimasi Perhitungan Pengunjung/Wisatawan dan Kebutuhan

Jumlah Kamar

a. Dasar Perhitungan Jumlah Pengunjung/Wisatawan

Pertimbangan :

1) Pertumbuhan wisatawan pada tahun 2011

a) Wisatawan Mancanegara = 2,2 %

b) Wisatawan Nusantara = 12 %

Page 82: HOTEL RESORT - Unhas

82

2) Proyeksi kebutuhan kamar diprediksi berdasarkan jumlah

wisatawan yang datang ke Kabupaten Poso dari data 4

tahun terakhir (2009 – 2011).

3) Jumlah kunjungan wisatawan tahun 2011.

c) Wisatawan Mancanegara = 897 orang

d) Wisatawan Nusantara = 201.450 orang

4) Hotel resort akan dibangun di Danau Poso dengan prediksi

12 tahun yaitu pada tahun 2025.

5) Rumus yang digunakan untuk perhitungan ini adalah :

Pt = Po (1 + r)n

Keterangan :

Pt = Jumlah wisatawan sampai tahun prediksi

Po = Jumlah wisatawan tahun dasar

r = Prosentase kenaikan rata-rata pertahun

n = selisih tahun / tahun prediksi

Perhitungan :

1) Jumlah wisatawan mancanegara

Pt = Po (1 + r)n

= 897 (1 + 2,2 %)25

= 897 (1,3)

= 1166 orang

2) Jumlah wisatawan nusantara

Pt = Po (1 + r)n

= 201.450 (1 + 12%)25

= 201.450 (3,9)

= 785.655 orang

Jumlah wisatawan keseluruhan pada tahun 2025 ke Kabupaten

Poso adalah :

1.166 + 785.655 = 786.821 orang

Page 83: HOTEL RESORT - Unhas

83

Dari Kantor Bappeda Tingkat I, bidang kepariwisataan,

diperoleh data bahwa jumlah wisatawan terbanyak ke obyek

wisata pantai/pulau yakni pada waktu puncak (hari minggu/hari

raya dan pada musim kemarau Mei-Oktober) adalah sebesar

60%.

Jadi, dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah

wisatawan pantai/pulau tahun 2025 adalah :

Jumlah wisatawan per minggu = 786.821 / 48 minggu

= 16.392 orang

Jumlah wisatawan waktu puncak = 60% x 16.392

= 9.835 orang

b. Dasar Perhitungan Kebutuhan Kamar

Pertimbangan :

Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan

jumlah kamar sebagai berikut :

1) Pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten

Poso pada tahun 2011 dan jumlah wisatawan yang khusus

berwisata di danau poso.

2) Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Poso sesuai

tahun prediksi (2025) = 786.821 orang.

3) Rata-rata lama menginap pada hotel di Kabupaten Poso

yaitu 3 hari.

4) Masa-masa tertentu yaitu kebutuhan target hidup pada

bulan-bulan terpadat (± 4 bulan per tahun). Dimana jumlah

maksimum jumlah wisatawan terbanyak ke obyek wisata

pantai/pulau yakni sebesar 60% selama setahun, dengan

rata-rata pengunjung per bulan adalah 60% / 4 bulan = 15%.

5) Rumus yang digunakan :

TT = ROB x HariJumlah

PengunjungJumlah x LOS

Page 84: HOTEL RESORT - Unhas

84

Dimana :

TT = Jumlah kamar tidur yang dibutuhkan

BOR = Tingkat hunian kamar tidur (Bed Occupancy Rate)

LOS = Lama tinggal tamu rata-rata (Length of Stay)

Perhitungan :

Dari rumus di atas maka perhitungan jumlah tempat tidur pada

tahun 2020 adalah :

1). LOS (Length of Stay) = 3 hari

2). BOR (Bed Occupancy Rate) = 15%

3). Jumlah hari terpadat = 120 hari

4). Jumlah tamu/pengunjung ke kabupaten poso

= 786.821 orang

Maka :

TT = 19.670 100% x 15% x 120

118.023 x 3

(pemakaian selama 3 hari)

5). Maka kebutuhan kamar per harinya

19670/3hari = 6.556 kamar

6) Berdasarkan data dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan

Restoran Indonesia) Sul-Teng, jumlah kamar hotel pada

tahun 2011 adalah 494 unit. Sehubungan dengan semakin

pesatnya pertumbuhan hotel di kabupaten poso dan

mengingat lokasi lokasi hotel berada di pedesaan yaitu

desa Sangele, maka jumlah yang direncanakan adalah 2 %

dari jumlah kamar yang dibutuhkan setelah dikurangi jumlah

kamar yang tersedia.

Maka jumlah kamar yang direncanakan :

3 % x (6.556 – 494)= 121 kamar

Adapun komposisi kamar hotel yang direncanakan sebagai berikut:

a) standar room : 66%x121 = 80 kamar

b) deluxe room : 27%x121 =33 kamar

Page 85: HOTEL RESORT - Unhas

85

c) suite room : 6%x121 = 7 kamar

d) presidential suite room : 1 kamar

Berdasarkan jumlah kamar yang direncanakan yaitu 124 kamar,

maka hotel ini tergolong hotel bintang 5 dan akan menyediakan

fasilitas – fasilitas hotel bintang 5.

3. Pendekatan dan Konsep Kebutuhan Ruang

a. Pendekatan kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang pada hotel resor di danau poso ditentukan

berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1) Macam, sifat dan unsur pelaku kegiatan.

2) Kelompok-kelompok kegiatan.

3) Efektifitas dan kelancaran dari pelaksanaan kegiatan secara

menyeluruh.

Berdasarkan pelaku kegiatan, maka dalam Hotel Resort di

Danau Poso dapat dibagi dalam :

Tabel 5. Kebutuhan Ruang berdasarkan Kegiatan

Tamu yang menginap di hotel

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Informasi untuk Check In dan Check

Out

Menitip barang berharga

Menerima relasi

Membutuhkan alat bantu

Membutuhkan pembawa koper

Dari/ ke kamar

Istirahat

Membersihkan diri

Menitip kunci kamar

Resepsionis, meja informasi

Safety Deposit Room

Lobby

Gudang

Bell Boy/ Room Boy

Tangga, Selasar, Koridor

Ruang tidur

Kamar mandi/ toilet

Key rack

Coffee shop/ restoran

Page 86: HOTEL RESORT - Unhas

86

Makan & minum

Makan/ minum sambil dengar

musik

Membeli keperluan sehari-hari

Membeli cindera-mata

Membersihkan/ mencuci baju

Membutuhkan/ menukarkan uang

Memesan tiket

Membayar penginapan

Menikmati sunset/ pemandangan

Olah raga

Fasilitas kesehatan

Bar/ lounge

Retail shop

Souvenir Area

Loundry

Bank/ Money Changer

Travel Agency

Kasir

Teras/ Balkom, Hall

Lap. Tennis, Fitness Centre, Jogging

Track, Penyewaan alat berenang/

menyelam

Terapi garam, terapi air laut, yoga,

spa, sauna, jacuzzy.

Tamu yang tidak menginap di hotel/ ruang luar

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Memasuki hotel

Menemui relasi

Makan/ minum

Istirahat

Olahraga

Menikmati pemandangan

Membeli tiket

Rekreasi

Entrance Hall

Lobby

Coffee shop/ Restoran

Kamar hotel

FitnessCentre, Jogging Track,

Dermaga

Travel Agency

Pantai

Karyawan/ Administrasi

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Menerima tamu menginap

Memberi Informasi

Resepsionis

Information desk

Page 87: HOTEL RESORT - Unhas

87

Mengawasi & menerima tamu

Mengawasi keluar masuk pegawai

Pembayaran tamu

Mengurus kepegawaian

Mengurus administrasi

Melayani surat, Pos, Telegram,

Urusan kesekretariatan

Menerima publik

Buang hajat/ membersihkan diri

Menitipkan barang

Ganti pakaian seragam

Mempertimbangkan harga sewa

kamar

Rapat/ pertemuan

Ruang penerima barang

Time Keeper

Kasir

Ruang personalia

Front Office

Secretariat Service Dept.

Public Relation Room

Toilet

Locker

Ruang ganti

Sales Manager Room

Ruang rapat

Karyawan/ Staf Bagian Service

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Menjaga keamanan

Membawa koper tamu. Membuka

kendaraan

Mengurus kebersihan kamar

Mengantar makanan

Mengurus makanan & minuman

Mengurus dapur

memasak

menyiapkan makanan

menyiapkan bahan makanan

mendinginkan daging

makanan & minuman staf

Ruang security

Porter station/ ruang penerima

barang

Housekeeping

Bell boy station

Food & beverage room

Chief Kitchen Room

Dapur

Pantry

Gudang basah/ kering

Gudang pendinginan

Cafetaria

Page 88: HOTEL RESORT - Unhas

88

Istirahat

Sembahyang

Menyiapkan pakaian/ sprei

Mencuci. Mengeringkan dan

menyetrika

Memperbaiki kerusakan

Mengontrol AC

Memasang diesel

Memasang air mandi

Ganti pakaian & menyimpan barang

Membersihkan badan/ buang air

Ruang istirahat

Mushallah

Ruang linen

Loundry

Bengkel

Ruang AHU

Ruang genset

Ruang boiler

Ruang ganti locker

Toilet/ kamar mandi

Karyawan/ Staf Bagian Fasilitas Kesehatan dan Rekeresi air

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Menerima tamu yang ingin spa, sauna

Melayani tamu yang ingin melakukan spa,

sauna

Mengurus kebersihan kamar

Mengantar minuman

Melatih tamu yang ingin fitness, yoga

Mengarahkan tamu yang ingin terapi

makanan & minuman staf

Istirahat

Sembahyang

Ganti pakaian/ menyimpan barang

Membersihkan badan/ buang air

Resepsionis ruang spa

Ruang spa dan sauna

Housekeeping

Bell boy station

Ruang fitness, ruang yoga

Ruang terapi

Ruang istirahat

Mushallah

Ruang linen

Ruang ganti/ locker

Toilet/kamar mandi

Page 89: HOTEL RESORT - Unhas

89

E. SISTEM PENGELOLAAN BANGUNAN HOTEL

1. Sifat Kepemilikan Hotel

Dalam bisnis properti, khususnya yang menyangkut sarana

akomodasi hotel, ada dua macam sifat kepemilikan, yaitu :

a. Independent Hotels

Hotel ini tidak mempunyai hubungan kepemilikan ataupun

dalam pengelolaannya tidak berinduk kepada perusahaan lain,

biasanya hotel-hotel kecil milik keluarga dan dikelola tanpa

melalui prosedur maupun pola pengoperasian tertentu dari

orang lain.

b. Chain Hotels / Rangkaian Hotel

Hotel-hotel yang tidak berdiri sendiri dengan ciri-ciri khasnya

adalah bahwa hotel ini mempunyai hubungan dalam

kepemilikan dan cara pengelolaannya dengan perusahaan

lainnya.

Hotel konvensi ini mempunyai sifat kepemilikan hotel yaitu

pihak-pihak swasta bekerja sama dalam menanamkan modalnya

guna merencanakan perwujudan fisik hotel dengan harapan pihak-

pihak yang menanamkan modalnya mendapat keuntungan dari

pada pemasaran hotel konvensi ini. Jadi secara umum sifat

kepemilikan hotel ini yaitu chains hotel atau rangkaian hotel.

2. Bentuk Pengelolaan

Ada beberapa macam bentuk pengelolaan suatu hotel

tergantung dari tipe kerja sama dengan pemilik hotel, antara lain :

(Ibid, hal 29)

a. Parent Company / Perusahaan Induk

Yaitu hotel-hotel yang berada dibawah kepemilikan perusahaan

lain atau merupakan unit perusahaan tersebut. Induk

perusahaan akan memberikan patokan cara-cara mengelola

dan kebijaksanaan-kebijaksanaan atas hotel-hotel yang

dimilikinya.

Page 90: HOTEL RESORT - Unhas

90

b. Management Contract/ Kontrak Manajemen

Hotel-hotel yang memisahkan antara kepemilikan dengan

pengelolaannya. Pemilik hotel membeli jasa dari perusahaan

lain dengan membayar uang sesuai dengan perjanjian

sebelumnya.

c. Pranchise / Waralaba

Suatu bentuk kerja sama, yang mana pemilik hotel mengelola

hotelnya dengan memakai cara atau pola yang diciptakan serta

dikembangkan oleh perusahaan atau hotel-hotel yang lainnya

atau dengan kata lain pemilik “ membeli “ cara-cara atau resep

pengoperasian dari perusahaan lain.

d. Refferal Groups/ Kelompok Referal

Suatu bentuk gabungan hotel yang berdiri sendiri (independent)

untuk tujuan bersama seperti dalam hal pemasaran, sistem

pemesanan kamar dan lain-lain, yang dianggap akan lebih

menguntungkan apabila hal ini dilakukan bersama-sama tanpa

harus mengubah sifat kepemilikan.

Dalam pengelolaan hotel konvensi yang direncanakan ini

bersifat kelompok referal juga, yaitu pemilik hotel / cooperative

owner membawahi general manager serta manager-manager per

departemen pengelolaan dengan tanggung jawab pengelolaan

secara mutlak diberikan pihak pemilik kepada general manager dan

pihak general manager memberikan tugas-tugas pengelolaan

kepada manager per departemen pengelolaan yang kemudian

akan dibagi lagi pada staff/karyawan per departemen pengelolaan.

Page 91: HOTEL RESORT - Unhas

91

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

A. KESIMPULAN UMUM

Jadi, Hotel Resort di danau poso adalah hotel yang terletak dikawasan

wisata danau Poso, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak

melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota

dan terletak disekitar danau poso sekaligus difungsikan sebagai tempat

peristirahatan.

1. Potensi kawasan Danau Poso

a. Memiliki potensi rekreasi yang layak untuk dikembangkan,

khususnya rekreasi pantai air tawar dan rekreasi olahraga.

b. Danau Poso merupakan salah satu danau terindah di dunia dengan

pasirnya yang putih dan kuning keemasan yang spesifikasi yang

menarik, sehingga danau poso memiliki potensial sebagai tempat

rekreasi sekaligus tempat refreshing.

c. Pemanfaatan dan pengelolaan pantai sebagai andalan kawasan ini

sebagai sarana wisata akan ikut mempengaruhi perkembangan

kawasan pesisir yang berbatasan/berhubungan dengan kawasan

ini.

d. Danau poso memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari ibukota

kabupaten poso, sehingga dapat di tempuh dalam waktu yang

singkat. Dan juga karena merupakan suatu objek wisata berada

dipedesaan yang masih kurang padat penduduk, jadi terhindar dari

polusi dan keramaian kota sehingga cocok untuk refreshing dan

rekreasi.

Page 92: HOTEL RESORT - Unhas

92

2. Potensi hotel resort dikawasan wisata danau poso.

a. Pengadaan hotel resort di danau poso berdasarkan potensi yang

dimilikinya memberikan peluang dalam bidang pariwisata,

khususnya perhotelan. Dimana perencanaan suatu hotel baru

dituntut untuk dapat memberikan kualitas pelayanan jasa

akomodasi melalui penyediaan fasilitas yang lebih baik dan lengkap

yang akan menarik wisatawan.

b. Pengadaan hotel resort di danau poso ini diharapkan dapat

mempertahankan keberadaan pantai sebagai objek wisata danau

dengan menjaga kelestarian dan keindahan alam setempat.

c. Pengadaan hotel resort di danau poso merupakan suatu fasilitas

yang mewadahi kegiatan utama yaitu akomodasi dan kegiatan

penunjang yaitu rekreasi dan refreshing melalui penyediaan

fasilitas rekreasi bagi pengunjung hotel resort di danau poso.

B. KESIMPULAN KHUSUS

1. Hotel resort di danau poso merupakan sarana akomodasi bagi

tamu/wisatawan yang berkunjung ke danau poso dengan tujuan

melakukan wisata dan refreshing, sehingga suatu hotel resor di

danau poso ini harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas, antara

lain :

a. Fasilitas hunian (akomodasi)

b. Fasilitas makan dan minum

c. Fasilitas penunjang

d. Fasilitas rekreasi dan olahraga

2. Pengelompokan fasilitas pada suatu hotel resor dibagi berdasarkan

sifat karakteristik dari fasilitas tersebut, yaitu :

a. Publik, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang datang ke

resor ini sehingga harus memiliki akses langsung dari luar.

Page 93: HOTEL RESORT - Unhas

93

b. Semi publik, fasilitas ini hanya dapat dipergunakan oleh semua

penghuni resort, dan tidak memperkenankan orang luar

mempergunakan dengan alasan menjaga ketenangan

penghuni.

c. Privat, fasilitas ini bersifat sangat privat dan hanya dapat

dipergunakan oleh orang yang berkepentingan langsung

dengan fasilitas tersebut ( seperti guest room ).

d. Service, fasilitas ini merupakan fasilitas pendukung dari seluruh

fasilitas dan pelayanan di kawasan resor ini.

3. Adapun pelaku kegiatan pada hotel resor ini. Dibedakan menjadi 2

kelompok, yaitu :

a. Tamu

1) Tamu yang menginap

Pengunjung yang datang untuk menggunakan fasilitas hotel

yang tersedia dengan harapan mendapat pelayanan

akomodasi yang memuaskan

2) Tamu yang tidak menginap

Pengunjung yang datang untuk sementara, dimana

kunjungannya ada yang bersifat formal dan ada juga yang

bersifat non formal.

b. Staf dan karyawan

1) Tingkatan eksekutif

2) Tingkatan staff eksekutif

3) Tingkatan pembantu staff

4) Karyawan biasa

4. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan hotel

resort adalah efektifitas, efesiensi, dan kesesuaian dalam

melakukan kegiatan perhotelan, akomodasi-rekreasi serta kegiatan

penunjang lainnya.

Page 94: HOTEL RESORT - Unhas

94

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Perancangan Makro

1. Konsep penentuan lokasi

a. Pendekatan Lokasi

Dasar pemikiran dan penentuan lokasi disasarkan pada

fungsi bangunan yaitu sebagai Hotel Resort yang diperuntukkan

bagi semua masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung

ke danau poso. Tujuan penentuan lokasi ialah untuk

mendapatkan lokasi yang sesuai dengan kegiatan utama

bangunan yang bersifat hunian agar sesuai dengan

peruntukkannya dan menunjang fungsi fisik bangunan tersebut.

Dalam menentukan pendekatan lokasi ada beberapa

hal yang menjadi dasar pertimbangan, yaitu:

1) Penggunaan tanah (land use), sesuai dengan Rencana

Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) kabupaten Poso dengan

penentuan fungsi.

2) Arah pengembangan kota, dimana arah perkembangan kota

saat ini adalah ke bagian kecamatan pamona utara.

3) Distribusi penduduk, dimana terdapat 5,84% penduduk

berada di kecamatan pamona utara.

4) Aksebilitas terhadap jangkauan pelayanan pencapaian

sarana transportasi

5) Adanya kelengkapan unsur sarana dan prasarana infra

struktur kota

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, dalam

menentukan lokasi terpilih diharapkan memenuhi kriteria-kriteria

penentu, sebagai berikut:

Page 95: HOTEL RESORT - Unhas

95

a) Sesuai dengan RUTRK Kabupaten Poso dengan fungsi

utamanya sebagai kawasan bisnis, permukiman,

perkebunan, pertanian dan pariwisata.

b) Berada pada daerah pengembangan kota dimana nilai lokasi

terdapat sarana dan prasarana yang memadai yang dapat

menunjang keberadaan Hotel Resort tersebut tersebut

c) Tersedianya jaringan infrastruktur kota

d) Aksebilitas mudah dan dilalui jalur transportasi kota

e) Keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi luas yang

mendukung maupun tidak serta untuk kondisi lahan yang

menunjang fungsi bangunan.

f) Berada di kawasan yang memiliki potensi wisata alam.

b. Penentuan Lokasi

Untuk menentukan lokasi sesuai dengan dasar

pertimbangan dari beberapa kriteria di atas, maka dipilih

beberapa alternative lokasi, yaitu:

Gambar 26. Lokasi kabupaten poso

Sumber: Google map 2013

2A

1

Page 96: HOTEL RESORT - Unhas

96

1) Alternatif 01 (Kecamatan Pamona Utara)

(a) Merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi kawasan

pertanian, bisnis dan pariwisata.

(b) Radius pencapaian yang mudah dari pusat kecamatan

maupun dari ibu kota kabupaten poso utamanya

memakai kendaraan umum.

(c) View dari alternatif site sangat baik

(d) Lahan masih dalam kawasan tepian danau poso

sehingga kontur tanah seperti pantai.

(e) Tersedia sarana dan prasarana kota

2. Alternatif 02 (kecamatan pamona selatan)

a) Merupakan kawasan permukiman dengan sarana

prasarana yang memadai

b) Radius pencapaian yang cukup susah dari dalam kota

maupun luar kota utamanya memakai kendaraan

umum

c) View dari alternatif lokasi baik

d) Lahan berkontur seperti pantai

e) Belum tersedianya sarana dan prasarana kota

Berdasarkan beberapa kriteria lokasi di atas maka akan

diperoleh hasil penilaian alternatif lokasi sebagai berikut:

KRITERIA BOBOT

(B)

ALTERNATIF 1 ALTERNATIF2

NILAI (N)

B x N NILAI

(N) B x N

a. Sesuai dengan RUTRK 3 4 12 4 12

b. Luas tapak cukup ideal 3 3 9 3 9

c. Daya dukung tanah yang cukup kuat 2 3 6 3 6

d. Jauh dari kawasan industri, tempat sampah,dll 1 4 4 4 4

e. Mempunyai kaitan erat dengan fasilitas rekreasi 3 4 12 3 9

f. Adanya kemudahan akses ke tapak 3 4 12 4 12

g. Berada pada sekitar daerah tepian pantai 2 4 8 2 4

h. Kondisi perairan yang cukup bersih 1 3 3 2 2

TOTAL 66

61

Page 97: HOTEL RESORT - Unhas

97

Tabel 6 Scoring Lokasi

KETERANGAN:

BOBOT: 1 = Kurang penting NILAI: 1 =Tidak mendukung

2 = Penting 2 = Kurang mendukung

3 = Sangat Penting 3 = Mendukung

4 = Sangat mendukung

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka yang

mendukung keberadaan hotel resort, yaitu alternative 01

(kelurahan pamona utara).

2. konsep Pemilihan Tapak

Untuk wilayah kabupaten poso, tiap kawasan atau

kecamatan sudah memiliki rencana tata ruangnya massing –

masing. Untuk kawasan danau poso yang termasuk dalam

kecamatan pamona utara, tersebut merupakan kawasan rekreasi

yang didalamnya terdapat fungsi penunjang seperti perdagangan,

permukiman, jasa pelayanan sosial, dan lain-lain. Oleh karena

kawasan tersebut sudah diperuntukkan menjadi kawasan rekreasi,

maka ada baiknya hotel resort yang akan dibangun terletak di

wilayah tersebut. Sebuah hotel resort memang sebaiknya

mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata,

misalnya daerah pantai, pegunungan, danau dan lain sebagainya.

a. Tujuan pemilihan tapak

Tujuan dari pemilihan tapak adalah untuk mendapatkan atau

memperoleh tapak yang paling cocok dan sesuai dengan

perencanaan hotel resort. Baik itu untuk bangunan hotel resort

sendiri, utilitas, pencapaian, view, sirkulasi dan lain sebagainya.

b. Kriteria dan pemilihan tapak

Berikut merupakan kriteria – kriteria yang menjadi

pertimbangan dalam menentukan tapak :

Luas tapak cukup ideal untuk fasilitas yang direncanakan.

Page 98: HOTEL RESORT - Unhas

98

Bentuk tapak yang mendukung.

Mempunyai kaitan erat dengan fasilitas rekreasi yang lain.

Adanya kemudahan akses ke tapak.

Berada pada sekitar daerah tepian pantai.

Keadaan / kondisi pantai sekitarnya.

Jauh dari kawasan industri, tempat pembuangan sampah

atau tempat pelelangan ikan.

Gambar 27. Kecamatan pamona utara

KRITERIA BOBOT

(B)

ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2

NILAI (N)

B x N NILAI (N) B x N

a. Sirkulasi kendaraan yang cukup lancar

2 4 8 2 4

b. View yang cukup bagus 3 2 6 4 12

c. Lahan cukup luas menampung aktivitas

2 3 6 3 6

d. Cocok untuk kawasan tepian air

3 3 9 4 12

e. Dilalui dengan jaringan utilitas kota

2 4 8 4 8

f. Lingkungan sekitar tapak mendukung

1 2 2 4 4

TOTAL 9

46

Tabel 7. Scoring Tapak

ALTERNATIF 1

ALTERNATIF 2

Page 99: HOTEL RESORT - Unhas

99

KETERANGAN

Bobot : Nilai :

1 = kurang penting 1 = tidak mendukung

2 = penting 2 = kurang mendukung

3 = sangat penting 3 = mendukung

4 = sangat mendukung

Berdasarkan analisis di atas maka daerah yang tepat untuk

site hotel resort adalah alternatif 2.

TAPAK TERPILIH ALTERNATIF 2

Gambar 28. Kawasan tepi danau, Yosi, jalan Yosi, Tentena,

Kec. Pamona Utara, Sulawesi Tengah.

3. Konsep Analisis Tapak

a. Kondisi awal tapak

Pengelolaan lingkungan disekitar danau poso perlu

memperhatikan kondisi yang ada pada danau tersebut, serta

fasilitas-fasilitas apa saja yang ada pada pulau tersebut

sehingga pada saat melaksanakan perencanaan, tidak

merusak keadaan lingkungan yang telah ada.

Page 100: HOTEL RESORT - Unhas

100

2

1

Gamabar 93

Keterangan:

1. Area perkebunan dan rumah penduduk.

Gambar 30

2. Jembatan bersejarah peninggalan belanda yang menjadi

salah satu landmark kecamatan pamona utara.

Gambar 31

3. Objek wisata watu pangasa angga.

Gambar 32

4

5 3

Page 101: HOTEL RESORT - Unhas

101

4. Dermaga di tepi danau poso.

Gambar 33

5. Tempat diselenggarakannya festival danau poso ( FDP)

Gambar 34

b. Orientasi Matahari dan View

Orientasi matahari dan view dapat mempenaruhi kondisi di

dalam dan di luar bangunan. Dalam merancang hotel resort

orientasi dari matahari dan view sangatlah berhubungan erat,

agar daerah hunian dapat memperoleh view terbaik terutama

view pada saat sunset/ sunrise.

Gambar35. Orientasi matahari

Site

Page 102: HOTEL RESORT - Unhas

102

Gambar36. analisa view

KETERANGAN:

a. View cukup baik karena menghadap ke perkebunan.

b. View baik terutama pada malam hari, karena

mengahadap ke jembatan tua dan lampu-lampu dari

desa sangele.

c. View sangat baik, karena menghadap danau.

d. View sangat baik terutama pada sore hari, karena

menghadap ke kawasan witata budaya FDP.

c. Arah Angin

Arah angin yang berasal dari darat maupun dari laut

dimanfaatkan sebagai penghawaan alam. Vegetasi yang

berada disekitar tapak dapat dimanfaatkan sebagai buffer atau

penyangga angin yang kemungkinan teralu kencang maupun

yang membawa udara panas. Dengan adanya vegetasi

tersebut, maka akan dapat melembutkan dan menyejukkan

hembusan angin.

B

A

D

C

Page 103: HOTEL RESORT - Unhas

103

Gambar37. analisa arah angin

d. Penzoningan (Pembagian Zona)

Penzoningan (pembagian zona) berdasarkan dari jenis

kegiatan, agar tidak saling mengganggu antara kegiatan yang

satu dengan yang lainnya. Penzoningan tapak juga harus

disesuaikan dengan kondisi lingkungan, di mana masing-

masing fungsi dikelompokkan ke dalam beberapa zona,

sehingga dapat memudahkan aktifitas pelaku kegiatan.

Gambar38. Pembagian zona

KETERANGAN:

1. Zona publik : merupakan zona yang dapat dilalui oleh

pengunjung yang menginap maupun yang tidak menginap.

Misalnya : lobby, entrance, shopping arcade, restaurant,

serta fasilitas rekreasi yang tersedia seperti kolam renang.

1 4

2 3

Page 104: HOTEL RESORT - Unhas

104

2. Zona semi publik yang merupakan zona yang dilalui oleh

pengunjung yang menginap serta pengelola, yaitu ruang

pengelola, dan Zona servis yang merupakan zona bagian

pelayanan kebersihan, kelengkapan, kebutuhan, dan

perawatan (maintenance)

3. Zona Privat : merupakan zona dari pengunjung yang

menginap,yaitu area penginapan (guest room, termasuk

suite dan cottage). Area ini diletakkan di daerah paling

belakang dan langsung berhadapan dengan danau sehingga

mendapatkan view yang terbaik.

4. Zona servis yang merupakan zona bagian pelayanan

kebersihan, kelengkapan, kebutuhan, dan perawatan

(maintenance)

e. Kebisiangan

Penanaman pohon / vegetasi di sekitar bangunan dapat

berfungsi sebagai penyaring / filter dari suara bising yang

datang dari luar bangunan. Sehingga suara bising dapat

dikurangi. Suara dari kendaraan bermotor merupakan sumber

bising yang dapat mengganggu jalannya aktivitas yang terjadi

di dalam bangunan.sehingga suara bising dapat dikurangi.

Kebisingan dengan tingkat paling tinggi yang

berasal dari suara kapal dan perahu, karena

merupakasn daerah dermaga dan entrance

Page 105: HOTEL RESORT - Unhas

105

Gambar 39. Tanggapan kebisingan yang bersumber dari arah

danau.

f. Pola Tata Massa

Komposisi massa bangunan mencerminkan karakter

kegiatan yang berlangsung dengan memperhatikan unsur

penyusunan komposisi massa bangunan yaitu kesatuan,

proporsi dan orientasi massa. Bentuk massa bangunan

disesuaikan dengan bentuk lingkungan site untuk mendapatkan

suatu dukungan dengan suatu ruang.

4. Konsep Dasar Fisik Bangunan

a. Penampilan Bangunan

Konsep perencanaan fisik bangunan non high rise yang

berusaha menyuguhkan atmosfir tropikal khas Indonesia yang

dipadukan dengan lingkungan tepian pantai.

Konsep dasar bentuk bangunan diharapkan dapat

menampilkan bangunan yang atraktif, respresentatif, dan

menarik dengan tetap mengacu pada kondisi lingkungan alami

sebagai ciri visual yang khas.

Dalam menentukan bentuk dasar bangunan beberapa

pertimbangan yang harus diperhatikan, yaitu :

Keselarasan bentuk terhadap lingkungan sekitar.

Mempunyai nilai estetika.

Penerapan fungsi ke dalam bangunan secara efektif.

Pengaturan ruang dan pemakaian ruang secara maksimal.

Page 106: HOTEL RESORT - Unhas

106

Beberapa contoh bentuk dasar bangunan :

Segi empat.

Segi tiga.

Lingkaran.

Beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan massa

bangunan :

Bentuk site yang direncanakan.

Kesan yang ingin ditampilkan, yaitu santai, manarik,

rekreatif, dan segar.

Orientasi bangunan.

Kemudahan pengembangan.

Selain pengaruh diatas, hotel resort sebagai tempat

peristirahatan dan rekreasi bagi pengunjung harus mampu

menciptakan :

1) Keserasian antara alam dan ruang-ruang yang ada

didalamnya.

2) Rasa nyaman baik di dalam bangunan maupun di luar

bangunan.

3) Memberi kesan terbuka dan mengundang.

4) Bentuk bangunan sesuai dengan fungsinya sehingga

memberi kejelasan masing-masing fungsi kegiatan yang

ditampung di dalamnya.

b. Konsep Tata Ruang Luar

Pola penataan ruang luar diupayakan memanfaatkan

kondisi alam yang ada serta penataan yang dianggap perlu.

Penataan ini dimaksudkan untuk mencapai sasaran utama

pengunjung, yakni dapat menikmati suasana alam dengan

santai, nyaman, sejuk dan mengundang, disamping sebagai

Page 107: HOTEL RESORT - Unhas

107

elemen-elemen fungsional dalam meredam panas, penahan

angin, peneduh, pengarah dan penghias.

Berikut adalah elemen-elemen pembentuk ruang luar

yang dipakai dalam menata ruang luar hotel resor ini :

1) Elemen keras,

seperti selasar atau jalan setapak yang berfungsi sebagai

pengarah, pembatas, pelindung, pengikat unit-unit bangunan

dan area untuk aktifitas ruang, diberi perkerasan dengan

menggunakan paving block atau batu-batuan alam.

2) Elemen lunak,

Secara ekologis, kehadiran taman pada sebuah hotel resor

sangat menentukan kenyamanan lingkungan bagi para tamu

hotel. Peranannya terhadap air, tanah, udara, sinar, angin,

suara, dan estetika, serta sebagai pembatas membuat

kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menciptakan

suasana alami dan santai bagi tamu hotel. Kendati demikian

diperlukan selektifitas dalam penggunaan taman di suatu

area. Seleksi dapat berdasarkan iklim, maksud kegunaan,

dan sifat tanaman.

Penataan lansekap perlu memperhatikan pemilihan jenis

tanaman, karena tanaman tersebut dapat memberikan

karakter dan fungsi yang diinginkan. Jenis tanaman itu

adalah:

Page 108: HOTEL RESORT - Unhas

108

Tabel 8. Jenis Tanaman

Sumber: Analisis Penulis

3) Plaza.

a. fungsinya sebagai pengikat dan pengarah

b. unsur penunjangnya adalah jenis tanaman, batuan dan

lampu.

4) Elemen penerang, seperti lampu penerang ruang luar yaitu:

a. Lampu disepanjang pantai, tinggi maksimum 5 meter

b. Lampu jalan setapak atau selasar dan dermaga, tinggi 2-

4 meter

c. Penunjuk jalan untuk memberi kejelasan.

Page 109: HOTEL RESORT - Unhas

109

d. Untuk menerangi bangunan, lampu taman yang

digunakan diarahkan atau disorotkan ke bangunan.

Dapat diletakkasn di taman-taman unit hunian/bangunan.

c. Konsep Tata Ruang Dalam

Bertitik tolak dari pendekatan konsep dasar perancangan

ruang dalam, dimana interior memegang peranan penting

dalam estetika bangunan, juga dapat memberikan suasana

tersendiri bagi para tamu. Secara garis besar tujuan penataan

interior ini adalah :

a) Dapat tercapainya ruang-ruang yang diinginkan

b) Kenyamanan bagi para pengunjung

c) Memberikan suasana yang spesifik pada setiap ruangan

dengan memberikan sentuhan atmosfir tertentu yang

membuatnya berbeda dengan hotel lainnya.

Dalam menata interior hotel resor ini, ada beberapa aspek

penting / umum yang perlu diperhatikan agar dapat tercapainya

tujuan dari penataan, yaitu :

1) Warna dan material

Pada penataan hotel ini akan digunakan warna-warna

natural yang tidak lekang oleh waktu, dan menghindari

penggunaan terlalu banyak warna pada suatu area,

khususnya area yang banyak dilalui pengunjung.

Sedangkan penggunaan material dalam hal ini

termasuk material lantai, dinding, dan plafond, dipilih yang

berkualitas dan mudah perawatannya.

2) Pencahayaan

Untuk pencahayaan alami dari luar bangunan akan

dipengaruhi oleh type dan desain bukaan, dengan posisinya

relatif di dinding dan atap. Sedangkan untuk pencahayaan

buatan dapat digunakan untuk memberikan atmosfir bebeda

Page 110: HOTEL RESORT - Unhas

110

untuk setiap ruang yang berbeda fungsi dengan penempatan

yang berbeda pula.

3) Perabot / furniture

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

perabot, yaitu :

a) fungsi

b) estetika

c) perawatan

Pada penataan interior hotel resor ini, ada beberapa

ruang/area yang mendapat penataan khusus berkaitan dengan

fungsinya yang sering berhubungan dengan tamu, beberapa

ruang tersebut, antara lain :

1) Area penerimaan / reception area termasuk lobby lounge

Area penerimaan dari hotel resor didesain dengan

memberikan atmosfir selamat datang dan kenyamanan,

karena area ini merupakan satu poin penting yang membuat

kesan para tamu untuk menilai fasilitas lain dari hotel.

Sehingga reception area harus memiliki visual impact

terhadap pengunjung ketika masuk ke hotel. Beberapa

elemen penting yang perlu diperhatikan dalam menata area

ini :

a) material yang atraktif, yang memberikan visual impact

b) pencahayaan yang cukup

c) furniture yang fungsional dan estetik

2) Unit hunian

Unit hunian didesain dengan memperhatikan

pengaruh iklim dan view untuk penentuan bukaan,

penempatan lansekap, dan fasilitas pendukung lainnya.

Pada unit hunian hotel resor ini penataannya akan

mengusung tema natural, antara lain melalui penggunaan

furniture dan ornamen yang materialnya didominasi oleh

Page 111: HOTEL RESORT - Unhas

111

kayu yang akan memperkuat kesan alami. Untuk warna

akan menggunakan warna-warna natural yang memberi efek

sejuk dan nyaman, untuk memperjelas lingkungan setempat.

3) Restoran dan bar

Tujuan penataan fasilitas ini adalah agar tamu dapat

menikmati suguhan makanan juga memberikan pengalaman

yang tidak terlupakan sehingga mereka selalu ingin kembali.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan fasilitas ini :

a) penataan interiornya harus mengundang, fresh, dan

bersih.

b) pencahayaan yang atraktif, khususnya malam hari.

c) penempatan bukaan pada tempat tertentu untuk

memberikan estetika visual bagi pengunjung.

d) penggunaan dan pengaturan layout yang menunjang

kenyamanan pengunjung.

d. Konsep Struktur

1. Sistem struktur

Pemilihan sistem struktur bangunan berdasarkan

pertimbangan bahwa bangunan hotel resort merupakan

bangunan komersial, sehingga mempertimbangkan segi

efisiensi yang tinggi, karena itu pemilihannya dengan

memperhatikan :

Sistem struktur dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Struktur bawah

Struktur bawah adalah elemen kolom dari struktur yang

berfungsi memindahkan beban dari struktur atas melalui

lapisan yang mempunyai tekanan lemah atau melalui air,

hingga mencapai lapisan tanah yang padat, kaku, dan

mempunyai tekanan yang kuat.

Struktur bawah dibagi atas :

Page 112: HOTEL RESORT - Unhas

112

a) Pondasi untuk struktur yang tidak terkena air secara

langsung. Pondasi jenis ini mempunyai dua sistem

utama, yaitu :

Sistem pondasi dangkal

Biasanya digunakan pada kondisi tanah pantai

yang memiliki tanah keras yang tidak terlalu dalam

(3 - 4 meter) atau tanah yang berbatu cadas.

Sistem pondasi dangkal yang dapat digunakan di

daerah pantai/sungai :

Pondasi lajur (strip fundation)

Pondasi setempat (pad fundation)

Pondasi apung (raft fundation)

Sistem pondasi dalam

Sistem pondasi ini sering kali direkomendasikan

untuk dipakai pada bangunan di daerah

pantai/sungai karena kondisi tanah yang cenderung

labil. Jenis pondasi dalam yang paling sering

dipakai adalah pondasi tiang pancang.

b) Pondasi untuk struktur yang terkena air secara

langsung (air laut/sungai).

Untuk daerah pantai/sungai yang langsung

berhubungan dengan air, secara umum dapat

menggunakan sistem pondasi dalam maupun sistem

pondasi dangkal, hanya dalam pelaksanaan

konstruksinya sedikit berbeda dan jenis pondasi yang

digunakan memerlukan sistem proteksi terhadap korosi

secara lebih baik.

Terdapat 2 jenis sistem konstruksinya yang bisa

digunakan, yaitu :

Konstruksi terbuka (open construction)yang terdiri

atas high level deck dan relieving type platform.

Page 113: HOTEL RESORT - Unhas

113

Konstruksi solid (solid construction) seperti sheet pile

cells, sheet pile bulkheads dan caisson beton.

c) Berdasarkan cara penyaluran beban, dibagi menjadi 2,

yaitu :

Tiang tumpu ujung (End Beering Piles)

Tiang geser (Friction Piles)

d) Berdasarkan metode pelaksanaannya dibagi menjadi 2,

yaitu :

a) Tiang Pancang (Driven Piles)

b) Tiang bor (Bored Piles)

2) Struktur atas

Struktur atas adalah struktur bagian atas bangunan

yang berfungsi menyalurkan beban mati dan beban hidup

ke pondasi. Ada beberapa struktur atas yang banyak

digunakan pada bangunan bertingkat rendah di daerah

pantai atau di daerah tepian, yaitu :

a) Struktur rangka

b) Struktur rangka batang

c) Struktur tenda

d) Struktur kabel/gantung

e) Struktur cangkang

2. Bahan bangunan

Berdasarkan fungsinya material dikelompokkan menjadi

kelompok, yaitu :

1) Bahan struktural

Sesuai dengan sistem struktur yang dipakai, maka

secara umum pemilihan atas bahan-bahan bangunan

harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a) Mudah dalam pelaksanaan dan pemeliharaan.

b) Mudah dalam penyesuaian bentuk.

Page 114: HOTEL RESORT - Unhas

114

c) Ketahanan terhadap suhu tinggi.

2) Bahan pengisi

Pemilihan bahan atas pertimbangan sebagai berikut :

1) Penampilan bangunan disesuaikan dengan kesan

yang ingin dicapai.

2) Mudah dalam pelaksanaan dan perawatan.

3) Daya tahan yang baik terhadap suhu tinggi.

Pertimbangan material pada daerah tepian

(pantai/sungai), yaitu :

1. Secara strukuur, faktor yang perlu diperhatikan adalah

gravitasi spesifik, kekuatan material, kekuatan terhadap

beban putar, ketahanan terhadap gempa dan fleksibilitas

material.

2. Secara non struktural, faktor yang perlu diperhatikan

keawetan, kemampuan berpadu, kemudahan dalam

memperoleh material dalam lingkungan.

Material yang banyak digunakan pada daerah tepian

pantai/sungai adalah material baja dan beton, dengan

perlakuan khusus, seperti perlindungan terhadap korosi.

Bahan yang lain adalah menggunakan material kayu.

Berdasarkan sifatnya bahan bangunan dibedakan atas :

1) Beton

a) Tahan terhadap udara lembab yang mengandung

kadar garam tinggi.

b) Titik lebur yang tinggi.

c) Tidak memerlukan perlakuan yang khusus dalam

perawatan dan pemakaian.

d) Cukup fleksibel.

e) Waktu pengerjaan yang cukup lama.

f) Kwalitas bahan tidak selalu dapat homogen.

Page 115: HOTEL RESORT - Unhas

115

g) Memerlukan perhitungan yang cukup lama dalam

menentukan besar kolom dan balok.

2) Baja

a) Struktur menjadi lebih ringan.

b) Mudah dan cepat dalam pelaksanaan.

c) Fleksibel.

d) Kwalitas yang homogen.

e) Titik leleh yang tinggi, sehingga harus ditreatment dan

dilapisi bahan asber atau beton.

f) Tidak tahan korosi sehingga harus ditreatment khusus

dan dilapisi cat.

3. Kayu

a) Struktur menjadi ringan.

b) Sangat fleksibel.

c) Mudah terbakar, tanpa perlakuan khusus cepat

mengalami pelapukan.

d) Tidak memiliki umur konstruksi yang panjang dan

susah didapat.

Page 116: HOTEL RESORT - Unhas

116

B. Konsep Perancangan Mikro

1. Aktivitas dan kebutuhan ruang

a. Pengelola

Table. 9

Aktivitas Kebutuhan ruang

Mengelola hotel resort

Mengawas

/mengkoordinir

Mengatur jadwal kerja

Menangani keuangan

Mengontrol kebersihan

Menangani tamu

Mengontrol barang

masuk

Mengontrol makanan

Mengawasi/mengatur

karyawan

Mengontrol fasilitas hotel

R. general manager

R. resident manager

R. sekretaris

R. accounting manager

R. house keeping dep.

R. front office dep.

R. engineering dep.

R. food&beverage dep.

R. personal manager

R. general affair

Ruang tamu

b. Karyawan administrasi

Tabel. 10

Aktivitas Kebutuhan ruang

Menerima/melayani

tamu

Memberikan informasi

Mengurus administrasi

Menerima

pembayaran tamu

Melayani surat – surat

/ pos

Front office

Information desk

Ruang penerimaan

R. registrasi / kasir

Time keeper

R. manager

R. sekretaris & staf

Locker/toilet

Page 117: HOTEL RESORT - Unhas

117

Mengawasi keluar

masuk karyawan

Mengganti pakaian

seragam

Mengikuti rapat

Ruang ganti

Ruang rapat

R. PR

c. Karyawan / staf service

Tabel. 11

Aktivitas Kebutuhan ruang

Melayani/menerima tamu

Mengantar/ membawa

barang tamu

Mengurus kebersihan

Merawat/membersihkan

taman

Mengantar makanan

Memasak dan mengurus

dapur

Menjaga keamanan

Menyiapkan keperluan

tamu

Mengurus pakaian kotor

Mencuci/menyetrika

Mengontrol kerusakan

Mengurus café/resto

Mengurus bahan makanan

/barang masuk

Menyimpan barang

Mengganti/menyimpan

pakaian

Ruang istirahat staf

Locker &toilet

Ruang ganti

Ruang makan staf

Ruang penerimaan

barang

House keeping dep.

Bell boy station

Chief kitchen room

Dapur

Ruang pendingin

Pantry

Food and beverage

dep.

Gudang basah / kering

Kafetaria

Ruang linen

Uniform room

Laundry

Workshop

Ruang AHU

Page 118: HOTEL RESORT - Unhas

118

Memanaskan air

Makan dan minum

Membersihkan diri

Istirahat

Sholat

Ruang genset

Ruang boiler

Musholla

d. Tamu menginap

Tabel. 12

Aktivitas Kebutuhan ruang

Menanyakan

informasi

Check in & check out

Menitipkan barang

Istirahat

Membersihkan diri

Makan/minum

Berbelanja

Merawat diri

Bertemu relasi

Mengadakan

pertemuan

Menukar uang

Memesan tiket

Menonton

pertunjukan

Olahraga/rekreasi air

Lobby

R. tunggu/penerimaan

Safe deposit box

Ruang tidur

Km/wc

Restaurant/café

Bar/lounge

Shopping arcade

Toko souvenir

Salon /SPA

Ball room

Money changer

Travel

Panggung terbuka

Kolam renang, fitness

centre, jogging streat,

lapangan olahraga,

penyewaan alat

olahraga

Page 119: HOTEL RESORT - Unhas

119

e. Tamu tidak menginap

Tabel. 13

Aktivitas Kebutuhan ruang

Menanyakan

informasi

Bertemu relasi

Makan / minum

Mengadakan

pertemuan

Olahraga

Rekreasi air

Lobby

Ruang tunggu/tamu

Restaurant/bar/café

Function room

Kolam renang/ fitness

centre dll

Penyewaan alat

olahraga

2. Pengelompokan ruang

Pengelompokan ruang pada hotel, dibagi berdasarkan aktifitas

yang dilakukan.

a. Privat area

b. Public area

c. Semipublic area

d. Service area

3. Sirkulasi

a. Tamu menginap

DATANG

MAIN ENTRANCE

RUANG UMUM

PARKIR

LOBBY

FUNCTION ROOM

GUEST ROOM

Page 120: HOTEL RESORT - Unhas

120

b. Tamu tidak menginap

c. karyawan administrasi

DATANG

MAIN ENTRANCE

RUANG UMUM

PARKIR

LOBBY

FUNCTION ROOM

SIDE ENTRANCE

DATANG UNIFORM

ROOM

TIME KEEPER AREA KERJA

LOCKER RUANG

MAKE UP

Page 121: HOTEL RESORT - Unhas

121

d. Bahan makanan dan minuman

PARKIR

SERVICE

KONTROL

GUDANG

ALAT

GUDANG

MAKANAN

PRODUCE

KITCHEN SATELITE

KITCHEN

FASILITAS

REKREASI

RETAIL

ROOM

SERVICE

ROOM

LOUNG

E

RESTAURAN

T

BAR

UNIT

KAMAR

COFFEE

CHOP

Page 122: HOTEL RESORT - Unhas

122

4. Organisasi Ruang

Organisasi ruang public dan guest room

Organisasi ruang pengelola

HALL/LOBBY

MAIN

ENTRANCE

SHOPPING

ARCADE

FASILITAS

REKREASI

ADMINISTRASI

FUNCTION

ROOM

GENERAL

MANAGER

RESIDENT

MANAGER

MANAGER

MANAGER

STAFF

MANAGER

TOILET

RUANGAN

SECRETARIS

HALL /

LOBBY

RUANGAN

FRONT

OFFICE

GUEST

ROOM

LOUNGE/

COFFE SHOP

Page 123: HOTEL RESORT - Unhas

123

Organisasi function room

5. Pola Hubungan Ruang Dasar pertimbangan dalam penentuan pola hubungan ruang

adalah :

Kejelasan arah pencapaian ruang

Kemudahan dalam pengontrolan keamanan

Kelancaran operasional pelayanan

Eksistensi ruang

a. Kelompok kegiatan hunian

erat

kurang erat

tidak erat

Kebutuhan ruang

Ruang tidur (1)

Ruang santai (2)

Ruang baca (3)

KM/WC (4)

Koridor (5)

Tangga darurat (6)

BANQUET BALLROOM

FOYER

DAPUR

FASILITAS

PARKIR

3 1

2 4

6 5

Page 124: HOTEL RESORT - Unhas

124

b. Kelompok kegiatan penunjang

erat

kurang erat

tidak erat

Kebutuhan ruang

Entrance (1)

Hall / lobby (2)

Reseptionis (3)

Lounge (4)

Lavatory (5)

R. security (6)

Restoran (7)

Bar (8)

Dapur (9)

Pantry (10)

R. karyawan (11)

R. fungsional (12)

R. persiapan (13)

R. operator (14)

Gudang (15)

Toilet (16)

11

16

3

5

6 1

2 7

4

8

10

9

13

12 14

15

Page 125: HOTEL RESORT - Unhas

125

c. Kelompok kegiatan shopping area

Kebutuhan ruang

Toko obat(1)

Butik(2)

Took souvenir(3)

Money changer(4)

Minimarket(5)

Travel (6)

ATM(7)

R. Security(8)

Lavatory(9)

d. Kelompok kegiatan engineering

Kebutuhan ruang

R. mesin(1)

R. genset(2)

R. panel listrik (3)

R. peralatan (4)

R. bahan bakar(5)

R. chiller(6)

R.boiler(7)

Page 126: HOTEL RESORT - Unhas

126

e. Kelompok kegiatan administrasi (pengelola)

Kebutuhan ruang

R. general manager(1)

R. resident manager(2)

R. sekretaris(3)

R. accounting M.(4)

R. housekeeping M.(5)

R. engineering M.(6)

R. food & bev. M.(7)

R. public relation(8)

R. personal M.(9)

R. general affair(10)

R. staff(11)

R. rapat(12)

R.arsip(13)

R. tamu(14)

. security(15)

Locker(16)

Lavatory(17)

f. Kelompok kegiatan parkir

Kebutuhan ruang

P. mobil tamu(1)

P. motor tamu(2)

P. bus(3)

P. mobil staf(4)

P. motor staf(5)

Page 127: HOTEL RESORT - Unhas

127

Tabel 15.Rekapitulasi Besaran Ruang

No Kelompok Ruang Total Luas Ruang

1 Akomodasi 4482,4,60 m²

2 Penerima & Registrasi Tamu 661,19 m²

3 Function Room 1883,40 m²

4 Shopping Archade 394,12m²

5 Ruang Administrasi 501,64 m²

6 Food and Beverage Autlet 895,08m²

7 Fasilitas Rekreasi 821,60 m²

8 Fasilitas Service & Engineering 1948,19m²

9 Parkir 946,40 m²

Total luas 12.534 m²

Sehingga luas site yang dibutuhkan :

1) Koefisien dasar bangunan (KDB) = 20%

2) Building coverage (BC) = 20% : 80%

3) Jadi luas site yang dibutuhkan :

Luas site = (80/20)% x 12.534m2

= 50.136 m2

4) Total luas site yang dibutuhkan :

Luas site + Luas bangunan = (12.534+ 50.136) m2

= 62670 m2 =6,3 ha

Keterangan :

TSS : TIME SAVER STANDART

AND : ARSITEK NEUFERT DATA

HPD : HOTEL PLANNING DESIGN

HMC : HOTEL, MOTEL AND CONDOMINIUM

KPH : KRITERIA PENGGOLONGAN HOTEL

Page 128: HOTEL RESORT - Unhas

128

PRUPH : PERATURAN USAHA DAN PENGGOLONGAN

HOTEL

C.KONSEP DASAR PERANCANGAN PERLENGKAPAN BANGUNAN.

1. Sistem Plumbing

a. Distribusi air bersih

Penyediaan air bersihbersumberdariinstalasi PDAM Kota

Makassar yang ditampungdalambakpenampungan air/reservoir,

kemudiandipompakankereservoir atas, laludialirkanke unit-unit

yang membutuhkan. Bila terjadi keterhambatan maka sebagai

cadangan dibuatkan deep weelse bagaial ternatif sumber air

yang terlebih dahulu menggunakan filtrasi. Air deep weel

digunakan untuk mencuci, membilas, atau membersihkan tubuh.

Untuk air panas, disediakan boiler pada ruang pompa

dimana system distribusinya ke unit-unit seiring dengan sistem

air dingin hanya dilengkapi dengan pipa kembali yang berfungsi

menjaga agar kondisi air tetap hangat.

Pipa-pipa distribusi air in idibutkan shaft dalam tanah, untuk

mengisolasi suhu air dan memudahkan dalam perawatan, pipa

air panas dibungkus asbes sebagai isolasi panas, sedang boiler

dilengkapi thermostat yang akan mengatur kerjanya. Pemilihan

ini di dasarkan atas pertimbangan menghindari pengguna

ansolar heater yang dapat merusak penampilan bangunan.

Skema 9. Distribusi Air Dingin

Page 129: HOTEL RESORT - Unhas

129

Skema 10. Distribusi Air Panas

b. Distribusi air kotor

1) Disposal padat/ limbah padat

Disposal padat yang berasal dari WC disalurkan ke

septictank melalui pipa yang tertanam di dalam tanah dan

berakhir pada area peresapan.

2) Disposal cair / limbah cair

Disposal padat dan cair yang berasal dari kamar-kamar

hotel, restoran, dan loundry disalurkan melalui pipa-pipa yang

tertanam di dalam tanah dan pada daerah-daerah tertentu

dibuatkan bak kontrol.

Untuk mencegah pencemaran pada kawasan pantai, maka

limbah cair yang dihasilkan akan dikelola melalui instansi pengelola

limbah (sewerage treatment plant ). Pengelolaan limbah ini

dilengkapi dengan peralatan saringan limbah padat dan sarana

pemisah bahan minyak sebelum air tersebut dibebaskan ke saluran

pembuangan atau untuk alternatif ekonomis bangunan maka air sisa

hasil saringan tersebut dapat digunakan kembali untuk menyiram

taman dan tanaman yangada, sehingga terjadi penghematan dalam

penggunaan air bersih.

PEYIRAM AN TANAM AN

PEM ADAM KEBAKARAN

TOILET (AIR SEPTICTANK

AIR KOTOR (BERLEM AK) DARI RESTORAN, DAPUR,

D LL.

G RASE TRAP

SEPTICTANK

SEWAGE TREATM ENT

PLAN

DISPOSAL PADAT

CLOSET

SEPTIC

TANK

BIOGAS

TANK

AIR KOTOR DARI:AIR HUJAN

KOLAM RENANG

WASTAFELRG. BILAS

MUSHALLAH, DLL

BAK PENAMPUNGAN

AIR KOTOR

PENYIRAMAN TANAMANPEMADAM KEBAKARAN

RESAPAN BIOPORI

SEWAGE TREATMENT

PLAN

Page 130: HOTEL RESORT - Unhas

130

Skema11. Distribusi disposal cair/limbah cairdan disposal

padat/limbahpadat.

2. Penghawaan

Kondisi penghawaan yang dianggap normal adalah :

1) Suhu udara : 20 C - 260 C

2) Kecepatan angin : 20 - 30 m3 / jam/ orang

3) Kelembaban udara : 40% - 55%

Kebutuhan suhu udara untuk ruang yang nyaman adalah 200 C -

240 C dengan udara bersih sebesar 8 liter/ detik/ orang atau 29 m3.

Kondisi tersebut dapat diperoleh dari penghawaan secra alamiah

maupun buatan.

a. SistemPenghawaanAlami

i. Udaramasukkedalambangunanmelaluiventilasidanbukaanpadab

angunan.

ii. Bukaanpadabangunandiletakkanpadadaerah-daerahtertentu.

iii. Penghawaanalamidapatdilakukandenganvegetasi di

sekitarbangunan.

iv. Keberadaanpohondisekitarbangunanselainsebagaiunsurestetikaj

ugasebagai filter udara.

Gambar 40. Penghawaan Alami

Sumber: Analisis Penulis

b. Sistem penghawaan buatan (pengkondisian udara)

Sistem pengkondisian udara terbagi atas :

1) Sistem langsung (direct cooling)

Page 131: HOTEL RESORT - Unhas

131

2) Sistem tidak langsung (indirect cooling)

Sistem ini banyak digunakan dalam bangunan sebab menghemat

tempat karena hanya menggunakan tabung penyebar udara

horisontal, tidak perlu ada tabung vertikal.

Pendistribusian udara untuk area publik menggunakan Air

Handling Unit (AHU), sedang untuk kamar dan cottage

menggunakan Fan Coil Unit (FCU). Khusus untuk kamar- kamar

yang diletakkan pada blok-blok, sistem fresh air menggunakan fan

coil sehingga fresh air-nya sudah dingin. Untuk cottage tidak

digunakan cara tersebut karena cottage terletak saling terpisah.

Dan khusus untuk restoran dan coffee shop, untuk mendapatkan

udara yang benar-benar nyaman, AHU-nya menggunakan fresh air

100 persen.

Untuk penempatannya, indoor unit AC diletakkan di dalam

plafon, dan outdoor pada atap bangunan.

3. Pencahayaan

Dasar pertimbangan dari pemilihan sistem penerangan,

antara lain:

a. Karakteristik kegiatan

b. Suasana yang ingin ditampilkan

c. Kenyamanan dan keindahan

Ada dua macam sumber penerangan dalam bangunan, yaitu

penerangan alami dan penerangan buatan.

1) Pencahayaan alami

Cahayamataharimasukkedalambangunansecaratidaklangsungkare

naterhalangolehatapbangunan.

Sinarmataharipagimerupakansumbercahaya yang

baikuntukmanusia,

sehinggapencahayaanalamidapatdiperolehdenganmemperbany

akbukaanpadaarahtimurbangunan.

Page 132: HOTEL RESORT - Unhas

132

Penggunaanoverstekdapatmengurangiefekpanasdaricahayama

tahari.

Penggunaanpohon di sekitarbangunandapatmenyaringcahaya /

panasmataharipada jam 14.00 - 17.30, sehinggacahaya yang

masukkedalambangunantidakmengandungpanas.

2) Pencahayaan Buatan

Sumber pencahayaan buatan yang sering digunakan adalah

penggunaan lampu bohlam, baik pijar maupun tl. Penggunaan

cahaya buatan dilakukan pada ruang yang kemungkinan tidak

mendapat cahaya alami serta tuntutan fungsi ruangan yang harus

tertutup.

Skema 12. Distribusi Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan perlu memperhatikanefek artistik

pencahayaan, misalnya pada lobby dan restoran memerlukan

spesial lighting effect untuk memberi image tersendiri. Untukfunction

room pencahayaan harus lebih fleksibel dengan kombinasi jenis

lampu.

4. Pengelolaan Sampah

Sistem pembuangan sampah pada bangunan ini dapat

dilakukan melalui beberapa cara :

Page 133: HOTEL RESORT - Unhas

133

a. Sumber sampah dari tiap lantai gedung dikumpulkan pada tempat-

tempat sampah yang disediakan. Kemudian sampah yang

terkumpul tersebut diangkat ketempat pembuangan yang lebih

besar (secara kolektif) yang diletakkan diluar gedung, lalu diangkut

ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

b. Untuk sampah yang berada di tempat umum dilakukan dengan

menampung/mengumpulkan kotoran pada tempat-tempat tertentu,

kemudian disalurkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

5. Sistem Komunikasi

Sistemkomunikasipadabangunaniniterdiri dari :

a. Sistem radio dan musik sentral, merupakan system radio dan musik

latar yang didistribusikan melalui speaker ke tiap-tiap ruangan.

Sistem ini juga berfungsi sebagai sarana pemberitahuan pada

situasi darurat dan sarana informasi.

b. Staff paging, system komunikasi staf dan karyawan yang mampu

menunjukkan dimana karyawan itu berada

c. Sistem telepon, terdiri atas telepon eksternal dan internal (in house

phone)

1) Telepon internal dioperasikan secara otomat digital. Hubungan

tamu dalam hubungan permintaan pelayanan (service) dan oleh

pengelola bagi hubungan antar kegiatan.

2) Telepon eksternal menggunakan sistem PABX (Private

Automatic Branch Exchange) untuk hubungan keluar melalui

operator atau telepon umum dan faksimili.

d. Master Antena TV (MATV), system televisi yang dapat menyiarkan

beberapa saluran TV sehingga tamu dapat memilih sendiri saluran

yang diinginkan baik local maupun internasional ditambah dengan

TV kabel dan pertunjukan film.

e. Sistem audio visual, digunakan untuk ruang-ruang pertemuan.

f. Room Indicator System, sistem ini merupakan integrasi antara

sistem komputer untuk front office, telepon dan indikator kamar.

Page 134: HOTEL RESORT - Unhas

134

Dengan sistem ini, pemesanan kamar melalui telepon dapat

langsung terindikasi di panel room indicator.

6. Akustik

Sistem akustik pada bangunan ini memiliki kontradiksi antara

ruang-ruang yang ada. Untuk mengatasinya dapat digunakan cara

sebagai berikut :

a. Menggunakan bahan akustik sebagai peredam suara baik untuk

plafond, dinding maupun lantai.

b. Penggunaan penutup lantai yang meredam suara.

c. Pengelompokan penzoningan ruang secara tegas.

7. Pengamanan Kebakaran

Pencegahan terjadinya kebakaran, dalam material digunakan

material yang tidak mudah terbakar (seperti asbes, keramik, dll),

khusus pada bagian rawan kebakaran seperti dapur, restoran, dan lain-

lain.

Sedang usaha menanggulanginya dapat dilakukan dengan :

a. Pencegahan Pasif

1) Koridor ruang lebar minimal 1,8 m

2) Penggunaan pintu kebakaran dengan lebar minimal 90 cm dan

indeks tahan api selama 2 jam

3) Penggunaan tangga darurat, dengan lebar tangga dan lebar

borders minimal 1,2 m

4) Jalan keluar, digunakan dengan jarak jangkauan sekitar 61

meter. Jumlah akses tergantung populasi dalam ruangan

5) Penerangan darurat

b. Pencegahan Aktif

Sistem deteksi kebakaran yang terdiri dari : smoke detector, heat

detector, dan flame detector, yang memiliki radius pelayanan 25 m,

Page 135: HOTEL RESORT - Unhas

135

dihubungkan dengan alarm untuk mendeteksi sendiri kemungkinan

adanya kebakaran.

c. Penyelamatan

Penyelamatan terhadap bahaya kebakaran dapat digunakan stand

by genset. Setelah PLN putus, genset secara otomatis bekerja (1-

20 detik), melayani secara otomatis lampu exit, lampu koridor, dan

lampu tangga.

d. Pemadaman

Dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemadam berupa

1) Automatic spinkler, jarak antara 6 – 9 m dengan radius

pelayanan 25 m. Digunakan untuk penanggulangan kebakaran

pada tingkat awal yang bekerja secara otomatis karena

pengaruh suhu.

2) Fire hydrant, jarak maksimum 100 m dengan radius pelayanan

800 m. Ditempatkan di koridor, hall, daerah service dan tempat

– tempat yang mudah dijangkau.

3) Hydrant halaman, jarak maksimum 100 m. Ditempatkan

dihalaman yang mudah dicapai oleh mobil pemadam

kebakaran.

4) Kimia portable, jarak maksimum 25 m dengan radius 200 m.

Ditempatkan dedaerah umum atau ruangan yang kecil.

Skema 13.Penanggulangan Bahaya Kebakaran

8. Penangkal Petir

Page 136: HOTEL RESORT - Unhas

136

Sistem penangkal petir yang digunakan dipilih dengan

pertimbangan ketinggian bangunan, segi estetika (terutama pada

penampilan bangunan), pemeliharaan. Penangkal petir yang

direncanakan merupakan penangkal petir non radio aktif, sistem ini

terbagi atas dua komponen utama :

a. Instalasi terminal udara

Persyaratan instalasi terminal udara adalah :

1) Tiang logam penerima dengan ujung copper ( tembaga ).

2) Tiang antena diatas permukaan bangunan paling tinggi 25 cm –

90 cm.

3) Sudut perlindungan bangunan adalah 45°.

b. Instalasi terminal tanah

Persyaratan instalasi terminal tanah adalah :

1) Penempatan tongkat terminal sebaiknya ditanam sampai

mencapai permukaan air tanah.

2) Jumlah konduktor pertanahan ditentukan berdasarkan luas

atap, jika luas atap kurang dari 60 m, dibutuhkan dua konduktor

pertanahan. Sedangkan untuk luas atap diatas 60 m, maka

pada tiap penambahan 30 m ditambah satu buah konduktor

pertanahan. Jarak masing-masing konduktor maksimum 30 m

dan panjang elektroda penahan 2,8 m.

9. Pengamanan Kecelakaan daerah perairan

Perlengkapan keamanan untuk menanggulangi bahaya

kecelakaan di daerah perairan, antara lain :

a. Menggunakantanda-tandabatasdaerahberbahaya di danau.

b. Menggunakan peralatan isyarat kecelakaan.

c. Menyediakan peralatan penolong seperti pelampung penumpang

pada alat transportasi air, seperti kapal motor untuk

menanggulangi kecelakaan.

Page 137: HOTEL RESORT - Unhas

137

d. Tersedianya ruang P3K atau ruang kesehatan untuk memberi

pertolongan pertama bagi pengunjung yang mengalami

kecelakaan.

LAMPIRAN

Page 138: HOTEL RESORT - Unhas

138

Page 139: HOTEL RESORT - Unhas

139

Page 140: HOTEL RESORT - Unhas

140

Page 141: HOTEL RESORT - Unhas

141

Page 142: HOTEL RESORT - Unhas

142

Page 143: HOTEL RESORT - Unhas

143

Page 144: HOTEL RESORT - Unhas

144

Page 145: HOTEL RESORT - Unhas

145

Page 146: HOTEL RESORT - Unhas

146

Page 147: HOTEL RESORT - Unhas

147

Page 148: HOTEL RESORT - Unhas

148

Page 149: HOTEL RESORT - Unhas

149

Page 150: HOTEL RESORT - Unhas

150

Page 151: HOTEL RESORT - Unhas

151

Page 152: HOTEL RESORT - Unhas

152

Page 153: HOTEL RESORT - Unhas

153

Page 154: HOTEL RESORT - Unhas

154

Page 155: HOTEL RESORT - Unhas

155

Page 156: HOTEL RESORT - Unhas

156

Page 157: HOTEL RESORT - Unhas

157

Page 158: HOTEL RESORT - Unhas

158

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Rachman, Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran, Jakarta : Graha

Ilmu , 2005. A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English,

Oxford University Press, 1974 Budiharjo, Eko, Arsitek dan Arsitektur

Indonesia, Yogyakarta : ANDI, 1997. Ching, Francis D.K, Arsitektur : Bentuk,

Ruang, dan Susunannya, Jakarta : Erlangga, 1996. Chuck Y. Gee, Resort

Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988. Darsono,

Agustinus, Kantor Depan Hotel, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2001. Darsono, Agustinus, Tata Graha Hotel, Jakarta : PT

Grasindo, 1995. De Chiara, Joseph and Callendar , John Hancock, Time

Saver standards for Building Types, New York, Mc. Grow hill, 1996.

Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Balai Pustaka, 1994. Echols, John M, & Hassan Shadily, Kamus

Inggris – Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Edison,

Emron, Personal Hotel Engineering, Bandung : Alfabeta , 2007 Helding,

Trizno Tartamoezi, Manajemen Front Office Hotel, Bekasi : Kesaint blanc,

2002. Marlina, Endy, Panduan Perancangan Bangunan Komersial,

Yogyakarta : ANDI, 2007. Neufert, Ernst, Data Arsitek, Jakarta : Erlangga,

1994. Silastiyono, Agus, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Bandung :

Alfabeta , 1999. Suwithi, Ni Wayan, Pengelolaan Hotel Training, Bandung :

Alfabeta, 2010. Sugiarto , Endar, Hotel Front Office Administration , Jakarta :

PT Gramedia Pustaka Utama, 1993. Sugiarto , Endar, Ing Haryadi,

Manajemen Kantor Depan , Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Sugiarto , Endar, Operasional Kantor Depan Hotel , Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama, 2004. Suwithi, Ni Wayan, Pengelolaan Hotel TrainingI ,

Bandung : Alfabeta , 2010. Yoeti, Oka A, Strategi Pemasaran Hotel, Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama, 2001.