HOTEL RESORT di PANTAI SIUNG [Bab 5]
-
Upload
sigridcanny -
Category
Documents
-
view
12.116 -
download
9
Transcript of HOTEL RESORT di PANTAI SIUNG [Bab 5]
BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESOR DI PANTAI SIUNG
Bab ini membahas mengenai bagaimana cara untuk menjawab permasalahan desain yang berkaitan dengan berbagai aspek desain sebuah bangunan arsitektural. Permasalahan desain dalam tulisan ini adalah Bagaimana wujud rancangan hotel resor di kawasan Pantai Siung yang menyatu dengan alam melalui pengolahan tata ruang luar dengan nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer. Aspek-aspek yang dianalisis meliputi aspek perencanaan, aspek perancangan, sistem struktur dan sistem utilitas. Adapun terdapat 3 fokus permasalahan dalam setiap aspek yang dibahas. Aspek utama yang dibahas terkait erat dengan rumusan permasalahan, yaitu penciptaan tata ruang luar yang menyatu dengan alam, penciptaan nuansa arsitektur Jawa pada massa dan elemen bangunan, serta penciptaan desain keseluruhan yang mewujudkan suatu karya arsitektur yang sesuai dengan gagasan desain arsitektur kontemporer etnik. Fokus analisis permasalahan dapat ditekankan dengan kalimat pengolahan tata ruang luar yang menyatu dengan alam dan dikolaborasikan dengan penciptaan nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer. Dengan demikian akan diperoleh kajian analisis untuk mendapatkan hotel resor di Pantai Siung yang menyatu dengan alam dengan nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan arsitektur kontemporer.
5.1.
Analisis Perencanaan Hotel Resor Analisis perencanaan adalah proses mencari dan menentukan bagaimana
aspek perencanaan pada hotel resor di Pantai Siung. Aspek perencanaan meliputi analisis pelaku dan kegiatan, analisis kebutuhan ruang, analisis hubungan ruang,
175
analisis kedekatan ruang, analisis besaran ruang dan analisis tapak. Hasil pada analisis perencanaan digunakan dalam merumuskan konsep perencanaan. 5.1.1. Analisis Pelaku dan Kegiatan Analisis pelaku dan kegiatan merupakan proses menentukan pelaku pada hotel resor, kegiatan yang dilakukan pada hotel resor, dan pola kegiatan pelaku pada hotel resor. Analisis pelaku dan kegiatan meliputi identifikasi pelaku, identifikasi kegiatan dan analisis pola kegiatan pelaku. Berikut analisis pelaku dan kegiatan pada hotel resor di Pantai Siung.
5.1.1.1. Identifikasi Pelaku Berdasarkan macam aktivitas yang dilakukan di hotel resor, pelaku pada bangunan hotel resor dibedakan menjadi 4, yaitu : 1. Tamu yang menginap atau disebut tamu hotel atau wisatawan 2. Tamu yang tidak menginap atau pengunjung 3. Pengelola 4. Pegawai Berikut identifikasi pelaku menurut jenis aktivitas yang dilakukan di hotel resor. Tamu Hotel Tamu yang menginap atau biasa disebut tamu hotel, atau yang menurut pengertiannya dalam bab II disebut sebagai wisatawan, adalah orang yang datang ke hotel resor sebagai pengguna jasa penginapan dan fasilitas-fasilitas yang disediakan. Tamu hotel adalah subjek yang mendapatkan perhatian utama dalam perencanaan hotel resor. Menurut asalnya terdapat 3 jenis tamu hotel atau wisatawan, yaitu :
176
1. Tamu hotel lokal, adalah tamu hotel yang berasal dari Provinsi DIY,
dapat
berasal
dari
kabupaten
lain
ataupun
dari
kabupaten
Gunungkidul, asalkan melakukan aktivitas menginap. 2. Tamu hotel domestik, adalah tamu hotel yang merupakan warga negara Indonesia dan berasal dari luar Provinsi DIY.3. Tamu hotel mancanegara. Adalah tamu hotel yang berasal dari luar
negeri dan masuk ke Indonesia. Sedangkan menurut tipe kamar yang ditinggali terdapat 5 jenis tamu hotel, dengan jumlah maksimal tamu hotel yang dapat ditampung hasil perkalian jumlah kamar dengan kapasitas maksimal kamar adalah sebagai berikut :Tabel 5.1. Jenis Tamu Hotel Menurut Tipe Kamar
No. Tipe kamar 1. 2. 3. 4. 5. 6. Single room Twin room Double room Doubledouble Triple room Suite room Total
Kapasitas maksimal 1 2 2 4 3 4
Jumlah kamar 6 5 4 7 6 2 30
Jumlah maksimal tamu hotel 6 10 8 28 18 8 78
Sumber : Analisis Penulis
Pengunjung Tamu yang tidak menginap atau disebut pengunjung adalah orang yang datang ke hotel resor untuk menggunakan fasilitas rekreasi dan fasilitas publik lain yang tersedia pada hotel resor, tanpa melakukan aktivitas menginap. Pengunjung merupakan subjek pendukung wisatawan. Menurut asalnya pengunjung juga dibagi 3, yaitu pengunjung lokal, pengunjung domestik dan pengunjung mancanegara.
177
Menurut tujuan kedatangan dan fasilitas yang digunakan, pengunjung dapat dibedakan sebagai berikut :1. Pengunjung Siung-adventure (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Peserta Fishing Peserta Farming Peserta Climbing Peserta Tracking Pengunjung Siung-Adventure Club Counter Pengguna poliklinik
2. Pengunjung rekreasi(1) (2)
Pengunjung restoran dan bar Pengguna kolam renang dewasa
(3)Pengguna kolam renang anak (4)Pengguna pijat dan refleksi(5) (6) (7)
Pengguna billiard Pengguna fitness centre Pengguna lapangan voli pantai
3. Pengunjung keperluan khusus (1) (2) (3)
Peserta acara/pertemuan/rapat Pengunjung drugstore Pengguna money changer
178
(4) (5) (6)
Pengguna biro perjalanan Pengunjung toko souvenir dan butik Pengunjung ruang konektivitas
Pengelola Pengelola adalah orang yang datang ke hotel resor untuk memastikan kegiatan usaha hotel resor berjalan dengan lancar. Secara umum kegiatan pengelola adalah mengatur dan mengelola berjalannya hotel resor. Menurut jenis pekerjaan yang dikelola, pengelola dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Manajer Utama2. Asisten Manajer
3. Sekretaris 4. Manajer Keuangan 5. Manajer Personalia 6. Manajer Pemasaran 7. Manajer Pengadaan Barang8. Manajer Operasional dan Teknik
Pegawai Pegawai adalah orang yang datang ke hotel resor untuk bekerja dengan memberikan pelayanan kepada tamu hotel dan pengunjung. Pegawai merupakan elemen penting dari usaha hotel resor, karena pegawai merupakan orang yang langsung berhubungan dengan tamu hotel dan pengunjung, sehingga pegawai harus mampu memberikan pelayanan sebaik mungkin sesuai dengan standar pelayanan hotel bintang tiga. Menurut jenis dan area pekerjaan yang dilakukan pegawai dapat dibedakan sebagai berikut :
179
1. Pegawai Front Office
(1)Resepsionis dan Informasi(2) (3) (4)
Petugas reservasi dan pembayaran Pelayan lounge Bellboy
2. Pegawai Tata Graha (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Cleaning service Petugas laundry Petugas linen Petugas house keeping Petugas florist Tukang kebun
(7)Tukang masak (8)Petugas Penerimaan Barang3. Pegawai Private Dining, Restoran dan Bar
(1)Kepala koki restoran (2)Koki restoran(3)
Koki private dining
(4)Pramusaji(5) (6)
Kasir restoran Barista
180
(7)Cleaning service (8)Tukang cuci4. Pegawai Fasilitas Komersial (1) (2) (3) (4) (5)
Petugas ruang serbaguna Pegawai drugstore Petugas money changer Pegawai biro perjalanan Penjaga toko souvenir dan butik
(6) Operator ruang konektivitas (Internet, Fax dan Telepon) 5. Pegawai Fasilitas Rekreasi dan Olahraga
(1)Operator kolam renang(2)
Operator fitness centre
(3)Petugas reservasi pijat dan refleksi(4)
Terapis pijat dan refleksi
(5)Petugas pengawas fasilitas rekreasi6. Pegawai Siung-adventure club counter
(1)Petugas medis (2)Instruktur pelatihan(3)
Petugas Siung-adventure Club Counter
(4)Tour guide fishing (5)Tour guide tracking
181
(6)Tour guide climbing (7)Tour guide farming7. Pegawai Pengelola (1)
Office boy dan cs
8. Pegawai Utilitas
(1)Petugas Mekanikal Elektrikal (2)Petugas Genset9. Pegawai Keamanan
(1)Satpam(2)
Petugas Parkir
(3)Petugas CCTV Dengan demikian jenis pelaku yang terdapat dalam hotel resor dapat dikategorikan ke dalam 4 jenis pelaku, antara lain tamu hotel, pengunjung, pengelola dan pegawai. Tamu hotel merupakan orang yang menginap pada hotel resor. Pengunjung merupakan orang yang menggunakan fasilitas umum hotel resor. Pengelola merupakan orang yang mengatur berjalannya hotel resor. Dan pegawai adalah orang yang melakukan kegiatan servis pada hotel resor.
5.1.1.2. Identifikasi Kegiatan Masing-masing pelaku dalam usaha hotel resor memiliki kegiatan utama. Kegiatan utama ini yang menjadi dasar penentuan kebutuhan ruang untuk masingmasing pelaku. Kegiatan utama selalu diawali dan diakhiri dengan kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung dimulai dari saat datang, melakukan observasi, check in kamar hingga masuk ke kamar. Kegiatan pendukung yang bersifat
182
mengakhiri seperti saat check out dan pulang. Kegiatan pendukung tidak bersifat khusus dan menjadi pengantar terhadap kegiatan utama. Berikut kegiatan utama yang dilakukan pelaku dalam hotel resor.Tabel 5.2. Identifikasi Kegiatan Utama Tamu Hotel
Pelaku Tamu Perorangan Tamu pasangan Tamu rombongan Tamu spesial
TAMU HOTEL Kegiatan Utama Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas Siung-adventure Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas Siung-adventure Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas Siung-adventure Menginap, menikmati fasilitas rekreasi, menikmati fasilitas Siung-adventure TotalSumber: Analisis Penulis Tabel 5.3. Identifikasi Kegiatan Utama Pengunjung
Jumlah Maksimal 6 orang Maksimal 18 orang Maksimal 46 orang Maksimal 8 orang Maksimal 78 orang
Pelaku Pengunjung layanan utama Pengunjung komersial Pengunjung pertemuan Pengunjung rekreasi
PENGUNJUNG Kegiatan Utama Menikmati fasilitas Siung-advenuture (fishing, farming, climbing, tracking, siung-adventure club counter) Melakukan kegiatan konsumsi di fasilitas komersial (money changer, toko souvenir dan butik, drugstore, biro perjalanan Melakukan kegiatan pertemuan, rapat, meeting, acara yang dihadiri oleh orang banyak pada fasilitas ruang serbaguna Menikmati fasilitas rekreasi (kolam renang, biliar, fitness centre, pijat dan refleksi, restoran, bar, lapangan voli pantai)Sumber: Analisis Penulis
Jumlah relatif
relatif
>10orang
relatif
183
Tabel 5.4. Identifikasi Kegiatan Utama Pengelola
Pelaku Manajer Utama Asisten Manajer Sekretaris Manajer Pemasaran Manajer Personalia Manajer Keuangan Pelaku Manajer Operasional dan Teknik Manajer Pengadaan Barang
PENGELOLA Kegiatan Utama Mengatur berjalannya hotel resor secara keseluruhan Membantu mengatur berjalannya hotel resor secara keseluruhan Mengatur jadwal manajer, membuat laporan Mengatur pemasaran dan promosi hotel resor kepada pihak calon konsumen Mengatur pekerjaan dan bekerjanya pegawai pada hotel resor Mengatur keuangan, pemasukan dan pengeluaran usaha hotel resor Kegiatan Utama Mengatur berjalannya usaha hotel resor dalam tiap-tiap harinya Mengatur pembelian barang dan barang-barang yang masuk keluar hotel resorSumber: Analisis Penulis Tabel 5.5. Identifikasi Kegiatan Utama Pegawai
Jumlah 1 1 1 1 1 1 Jumlah
1
Pelaku Resepsionis dan Informasi Reservasi dan Pembayaran Petugas lounge Bellboy Cleaning service
PEGAWAI Pegawai Front Office Kegiatan Utama Menerima tamu dan memberikan informasi Menerima pemesanan kamar, membuat tagihan dan menerima pembayaran Melayani kebutuhan pengunjung lounge Mengantar tamu dan membawa barang bawaan Pegawai Tata Graha Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan area publik hotel resor
Jumlah 0,52shift 0,52shift 0,52shift 0,52shift 21shift 21shift 21shift
184
House keeping /room service Petugas laundry Petugas linen Petugas florist Pelaku Tukang kebun Tukang masak
Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan area hunian hotel resor serta melayani kebutuhan tamu hotel Mencuci, menyetrika dan menyiapkan dalam keadaan siap pakai pakaian tamu hotel Mengelola sirkulasi dan penyediaan serta mengantarkan linen ke kamar tamu hotel Menyediakan, merangkai, dan mengatur penataan bunga di ruang-ruang hotel Kegiatan Utama Memelihara tanaman di dalam maupun di luar Membuat masakan untuk pesanan makanan ke kamar sebagai bagian dari room service dan membuat masakan bagi para pegawai lain Mengambil barang pesanan dengan kendaraan, mengangkut dan meletakkan barang-barang yang datang untuk keperluan hotel resor Pegawai Private Dining, Restoran dan Bar Mengatur masakan yang akan dimasak serta menentukan menu, pembagian tugas dan penyajian Memasak makanan dan minuman bagi pengunjung restoran Memasak makanan dan minuman bagi pengunjung private dining Mencuci peralatan makan dan minum Mengantarkan makanan, membersihkan meja Membuat tagihan dan menerima pembayaran Membuat minuman di bar Menjaga kebersihan dan kerapihan area private dining, restoran dan bar Pegawai Fasilitas Komersial Mengatur persiapan penggunaan ruang dan setting ruang tergantung kebutuhan acara Menjaga drugstore
41shift
21shift 11shift 11shift Jumlah 21shit 21shift
Petugas penerimaan barang Kepala Koki
21shift
1orang
Koki Restoran Koki Private Dining Tukang cuci Pramusaji Kasir Barista Cleaning service Supervisor ruang serbaguna Penjaga drugstore
3orang 2orang 11shift 41shift 11shift 21shift 11shift
1orang
12shift
185
Petugas money changer Pelaku Petugas biro perjalanan Penjaga toko souvenir dan butik Petugas ruang konektivitas Operator kolam renang Operator fitness centre Petugas reservasi pijat dan refleksi Terapis pijat dan refleksi Petugas pengawas fasilitas rekreasi Petugas medis
Melayani penukaran uang Kegiatan Utama Melayani permintaan kebutuhan perjalanan Menjaga dan melayani orang yang datang ke toko souvenir dan butik Menjadi operator ruang konektivitas dan mengaturketersediaan konektivitas Pegawai Fasilitas Rekreasi dan Olahraga Menjaga keamanan kolam renang dan mengecek kesiapan dan kelayakan kolam untuk digunakan Menjaga kesiapan dan kelayakan perlatan fiteness centre serta siap menjadi instruktur jika diminta Menerima dan mengatur pesanan pijat dan refleksi, serta mengatur penjadwalan Memberikan pelayanan pijat dan refleksi Menjaga dan mengawasi semua fasilitas rekreasi maupun fasilitas outdoor pada hotel resor
11shift Jumlah 11shift 11shift
1orang
11shit 11shit
11shit
41shit 1orang
Pegawai Fasilitas Siung-Adventure Memberi pertolongan pertama, sementara dan jika memungkinkan hingga sembuh kepada korban luka atau cedera Memberi pelatihan keamanan dan cara untuk menikmati berbagai fasilitas siung-adventure
22shift
Instruktur pelatihan
1orang
Pelaku Penjaga counter
Kegiatan Utama Menjaga peralatan adventure dan mengatur peminjaman peralatan
Jumlah 1 orang
186
Tour guide fishing Tour guide climbing Tour guide tracking Tour guide farming Office boy dan cleaning service Petugas mekanikal elektrikal Petugas genset Petugas pompa air
Menemani dan mengarahkan kegiatan fishing Menemani dan mengarahkan kegiatan climbing Menemani dan mengarahkan kegiatan tracking Menemani dan mengarahkan kegiatan farming Pegawai Pengelola Melayani kebutuhan pengelola dan menjaga kebersihan serta kerapihan kantor pengelola Pegawai Utilitas Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan mekanikal elektrikal Melakukan perawatan dan perbaikan genset serta memastikan adanya sumber energi Melakukan perawatan terhadap pompa dan tandon serta memastikan ketersediaan pasokan air bagi hotel resor Pegawai Keamanan Menjaga keamanan hotel resor Mengatur kendaraan parkir Mengawasi kegiatan pada hotel resor melalui kamera CCTVSumber: Analisis Penulis
1orang 1orang 1orang 1orang
1orang
1orang
1orang
Satpam Petugas parkir Petugas CCTV
22shift 1orang 12shift
Dengan demikian kegiatan utama yang dilakukan pelaku dalam hotel resor dapat ditentukan melalui tabel kegiatan utama pelaku. Kegiatan utama pelaku menjadi dasar munculnya kebutuhan ruang. Selain kegiatan utama terdapat kegiatan pendukung yang jika digabungkan dengan kegiatan utama akan menghasilkan pola kegiatan pelaku.
187
5.1.1.3. Analisis Pola Kegiatan Pelaku
Pola kegiatan pelaku adalah analisis dari hasil identifikasi terhadap pelaku dan kegiatan. Pada pola kegiatan pelaku tampak aktivitas yang dilakukan pelaku selama berada di hotel resor. Analisis pola pelaku kegiatan pada hotel resor di Pantai Siung adalah sebagai berikut. Analisis pola kegiatan pelaku dibagibagi ke dalam berbagai aktivitas oleh pelaku untuk memperjelas pengelompokkan kegiatan. Kelompok kegiatan pelaku dikelopokkan dalam kegiatan pelaku tamu hotel, kelompok kegiatan pengunjung layanan utama, yaitu fasilitas SiungAdventure Club, kelompok kegiatan pengunjung area komersial, kelompok kegiatan pengunjung untuk keperluan yang berkaitan dengan kegiatan pertemuan, kelompok kegiatan pengunjung fasilitas rekreasi dan olahraga, kelompok kegiatan pengunjung fasilitas olahraga fitnes, kelompok kegiatan pengunjung fasilitas pijat dan refleksi, kelompok kegiatan pengelola, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja pada front office, kelompok kegiatan bellboy, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja sebagai petugas lounge, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja sebagai petugas tata graha, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja di restoran dan bar, kelompok kegiatan pegawai pada fasilitas private dining, kelompok kegiatan pegawai pada fasilitas komersial, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja pada fasilitas Siung-Adventure Club, dan fasilitas rekreasi dan olahraga, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja di kantor pengelola, kelompok kegiatan pegawai yang bekerja sebagai petugas utilitas, dan yang terakhir adalah kelompok kegiatan pegawai yang bekerja sebagai petugas keamanan. Pengelompokkan kegiatan pada masing-masing kelompok kegiatan berdasarkan pelakunya yang tersusun dalam pola kegiatan pelaku adalah sebagai berikut. Tamu Hotel Tamu hotel memiliki batasan kegiatan dari saat kedatangan hingga kepulangan atau saat check in hingga check out. Kegiatan utamanya adalah menginap. Selain menginap sebagai kegiatan pokok, terdapat kegiatan lain yang bersifat rekreasi, relaksasi dan menghibur diri dengan tujuan membuat kondisi pikiran dan jasmani
188
menjadi segar. Sifat kegiatan tersebut diwujudkan dalam berkegiatan yang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang memang dengan sengaja disediakan oleh pihak pengelola hotel resor. Tamu hotel mencakup tamu yang datang sendirian atau perorangan, berdua atau pasangan maupun yang rombongan atau keluarga atau berkelompok. Berikut pola kegiatan yang dilakukan tamu hotel.
Datang
Parkir
Observasi
Buang air
Siungadventure club counter Pelatihan alam, fishing, farming, tracking,
Reservasi kamar
Istirahat
Makan, minum, mck, tidur Check in
Fasilitas umum restoran, bar, private
Istirahat/ menginap Packing
p u l a n g
Menikmati fasilitas hotel pertemuan
Check
Fasilitas komersial Belanja souvenir dan pakaian, memesan perjalanan, belanja kebutuhan, konektivitas, menukar uang asing
Menikmati suasana Pantai Siung, berinteraksi dengan alam 189
Rekreasi Voli pantai, renang, fitnes, biliar, pijat dan refleksi
Gambar 5.1. Pola Kegiatan Tamu Hotel Sumber: Analisis Penulis
Pengunjung Layanan Utama (Siung-Adventure Club) Pengunjung layanan utama adalah orang yang datang ke fasilitas Siung-Adventure Club dan menggunakan layanan fasilitas tersebut. Macam kegiatan yang ditawarkan dimulai dari pelatihan dan pengenalan alat, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lapangan dengan didampingi tour guide. Kegiatan yang dapat dipilih antara lain melaut (fishing), bertani dan berkebun (farming), panjat tebing (climbing), dan lintas alam (tracking). Berikut kegiatan pengunjung SiungAdventure Club.
Datang
Parkir
Observa si
Buang Air
Kegiatan lapangan Farming, fishing,
Daftar club
Istirahat
Pelatihan
Pulang
Istirahat
Ganti dan Bilas
Persiapan pulang
190
Gambar 5.2. Pola Kegiatan Pengunjung Siung-Adventure Club Sumber: Analisis Penulis
Pengunjung Area Komersial Pengunjung area komersial adalah orang yang datang dari luar karena ingin melakukan kegiatan membeli barang atau memanfaatkan jasa pada area komersial di hotel resor. Area komersial meliputi toko souvenir dan butik, biro perjalanan, money changer, drugstore dan ruang konektivitas internet, fax dan telepon. Berikut kegiatan pengunjung area komersial.Datang Parkir Observa si Belanja Drugstore, konektivitas, toko souvenir, biro perjalanan, butik, Buang Air Istirahat
Pulang
Gambar 5.3. Pola Kegiatan Pengunjung Area Komersial Sumber: Analisis Penulis
Pengunjung Pertemuan Pengunjung pertemuan adalah orang yang datang dari luar untuk melakukan kegiatan pertemuan, meeting, rapat atau acara berkumpul lainnya yang membutuhkan ruang yang cukup untuk berkumpul. Pada hotel resor di Pantai Siung sarana ini diwadahi dengan sebuah ruang serbaguna. Berikut pola kegiatan pengunjung ruang serbaguna.Buang Air 191 Istirahat
Datang
Parkir
Observa si
Melakukan pertemuan, meeting, rapat atau acara pertemuan Meninggalkan ruangan
Menuju ruang serbaguna pulang
Ke fasilitas lain
Gambar 5.4. Pola Kegiatan Pengunjung Pertemuan Sumber: Analisis Penulis
Pengunjung Rekreasi dan Olahraga Pengunjung rekreasi dan olahraga adalah orang yang datang dari luar untuk memanfaatkan fasilitas rekreasi dan olahraga yang tersedia. Tujuan fasilitas olahraga dan rekreasi meliputi kolam renang dewasa dan anak, biliar dan voli pantai. Berikut pola kegiatan pengunjung fasilitas olahraga dan rekreasi.
Datang
Parkir
Observa si
Buang air
Menuju pendaftaran renang
Memainkan olahraga voli
biliar
Istirahat
192
Ganti pakaia n
Renang anak dan dewasa
Bilas atau mandi persiapa n pulan g
Gambar 5.5. Pola Kegiatan Pengunjung Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Pengunjung Fitnes Pengunjung fitnes adalah orang yang datang dari luar untuk menggunakan fasilitas fitnes pada hotel resor. Pengunjung pada fasilitas fitnes harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan melakukan pembayaran pada operator fitnes.
Datang
Parkir
Observasi
Buang air Persiapan
Fitnes
Ganti
Daftar fitnes Meninggalk an area fitnes
Pendingin an
Istirahat
Mandi/BIl as
Gambar 5.6. Pola Kegiatan Pengunjung Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Pengunjung Pijat dan Refleksi Pengunjung pijat dan refleksi berasal dari luar. Pengunjung pijat dan refleksi harus memesan tempat terlebih dahulu pada reservasi. Pola kegiatan pengunjung pijat dan refleksi adalah sebagai berikut.
193
Datang
Parkir
Observa si
Buang air Persiapan Meninggalk an area
Ganti pakaian
Daftar pijat dan refleksi
Pijat dan refleksi
Rilek s
Ganti pakaian
Gambar 5.7. Pola Kegiatan Pengunjung Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Pengelola Pengelola memiliki jalur khusus menuju kantor pengelola. Pengelola memiliki satu zona khusus untuk tempat berkegiatan. Pengelola pada umumnya memiliki pola kegiatan yang sama, yang membedakan adalah jenis pekerjaan yang dilakukan. Pengelola meliputi manajer utama, asisten manajer, sekretaris, manajer personalia, keuangan, operasional dan teknik, pemasaran dan pengadaan barang.Datan g Parkir pengelola Observa si Buang air
Melakukan pekerjaan kantor Manajer, asisten, sekretaris, keuangan, pemasaran, operasional dan teknik, pengadaan
Di kantor
rapat
Buat minum
pulang
Istirahat
194
Gambar 5.8. Pola Kegiatan Pengelola Sumber: Analisis Penulis
Pegawai Front Office Pegawai front office adalah orang yang bekerja di bagian front office. Terdapat 2 jenis pekerjaan, yaitu resepsionis dan informasi, reservasi dan pembayaran. Berikut pola kegiatan pegawai front office.Datang Istiraha t Makan minum Parkir pegawai Persiapan kerja Buang air
Menerima tamu, merima pemesanan kamar, memberikan informasi, membuat tagihan dan menerima pembayaran Persiapan pulang Pulang
Gambar 5.9. Pola Kegiatan Pegawai Front Office Sumber: Analisis Penulis
BellboyDatang Istiraha t makan minum Parkir pegawai Persiapan kerja Buang air
Membawakan barang bawaan tamu Persiapan pulang Pulang
195
Gambar 5.10. Pola Kegiatan Bellboy Sumber: Analisis Penulis
Petugas LoungeParkir pegawai Persiapan kerja
Datang Istiraha t makan minum
Buang air
Melayani pesanan makan minum tamu lounge Persiapan pulang Pulang
Gambar 5.11. Pola Kegiatan Bellboy Sumber: Analisis Penulis
Petugas Tata Graha Pekerjaan yang dikerjakan oleh petugas tata graha berhubungan dengan pelayanan hunian tamu hotel. Meliputi pekerjaan clening service, room service, penyediaan linen, pencucian pakaian, penyediaan tanaman dan bunga segar, tukang kebun, memasak dan penerimaan barang untuk keperluan hunian.
Datan g
Parkir pegawai
Persiapan kerja/ ganti pakaian
Buang air
196
Kerja Cleaning service, room service, linen, laundry, florist, tukang kebun, memasak, penerimaan barang
Makan minum istirahat
Persiapan pulangGambar 5.12. Pola Kegiatan Pegawai Tata Graha Sumber: Analisis Penulis
Pulang
Pegawai Restoran dan BarParkir pegawai Persiapan kerja bekerja Persiapan pulang Pulang
Datang Istiraha t makan minum
Buang air
Gambar 5.13. Pola Kegiatan Pegawai Restoran dan Bar Sumber: Analisis Penulis
Pegawai Private DiningDatang Istiraha t makan minum Parkir pegawai Persiapan kerja bekerja Persiapan pulang 197 Pulang Buang air
Gambar 5.14. Pola Kegiatan Pegawai Private Dining Sumber: Analisis Penulis
Pegawai Fasilitas KomersialDatan g Parkir pegawai Persiapan kerja Buang air
Istirah at makan minum Persiapan pulang
Menjaga fasilitas komersial
Pulang
Gambar 5.15. Pola Kegiatan Pegawai Fasilitas Komersial Sumber: Analisis Penulis
Pegawai Siung-Adventure Club Counter, Rekreasi dan OlahragaDatang Istiraha t makan minum Parkir pegawai Persiapan kerja bekerja Persiapan pulang Pulang Buang air
198
Gambar 5.16. Pola Kegiatan Pegawai Siung-Adventure Club Counter, Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Pegawai Kantor Pengelola Pegawai kantor pengelola merupakan orang yang datang dan bekerja pada area kantor pengelola. Pekerjaannya melayani kebutuhan pengelola. Status pekerjaan pegawai kantor pengelola adalah office boy dan cleaning service.
Datan g
Parkir pegawai
Persiapan kerja
Buang air
Istirah at makan minum
melayani kebutuhan pengelola dan bertanggung jawab atas kebersihan kantor
Persiapan pulang
Pulang
Gambar 5.17. Pola Kegiatan Office Boy Merangkap Cleaning Service Sumber: Analisis Penulis
Pegawai Utilitas Pegawai utilitas adalah orang yang datang untuk melakukan pengecekan, perawatan dan perbaikan pada sarana utilitas bangunan hotel resor. Meliputi
199
petugas mekanikal elektrikal dan petugas genset. Berikut pola kegiatan pegawai utilitas bangunan.Datan g Parkir pegawai Persiapan kerja Buang air
Istirah at makan minum
Mengecek ME dan genset
Persiapan pulang
Pulang
Gambar 5.18. Pola Kegiatan Pegawai Utilitas Sumber: Analisis Penulis
Pegawai KeamananDatan g Parkir pegawai Persiapan kerja Buang air
Istirah at makan minum Persiapan pulang
Menjaga keamanan
Pulang
Gambar 5.19. Pola Kegiatan Pegawai Keamanan Sumber: Analisis Penulis
200
Dengan demikian pola kegiatan pelaku pada hotel resor sangat bermacam-macam. Keberagaman kuantitas dan kualitas kegiatan menimbulkan prioritas terhadap perencanaan yang didahulukan. Keberagaman kegiatan juga terkadang menimbulkan bentrok antar kegiatan yang satu dengan yang lain. Untuk itu diperlukan hirarki kegiatan yang tercermin dalam kebutuhan ruang sehingga dapat diberlakukan prioritas keutamaan pada kebutuhan ruang dengan kegiatan yang paling mempengaruhi pelayanan usaha hotel resor.
5.1.1.4. Resume Dengan demikian terdapat 3 langkah dalam melakukan proses analisis pelaku dan kegiatan. Yang pertama yaitu melakukan identifikasi pelaku. Dilanjutkan dengan melakukan identifikasi kegiatan. Dan yang terakhir melakukan analisis terhadap pola kegiatan pelaku. Sehingga diketahui bagaimana pola dan alur kegiatan yang nantinya akan mempengeruhi pola keruangan.
5.1.2.
Analisis Kebutuhan Ruang Kegiatan utama di dalam hotel resor adalah memberikan pelayanan jasa
akomodasi wisata serta menyediakan fasilitas-fasilitas dengan standar kualitas hotel bintang tiga. Berdasarkan pembagian pelaku pada analisis pelaku ditentukan 4 macam pelaku yaitu tamu hotel, pengunjung, pengelola dan pegawai. Sehingga pada pembagian area atau zona dibagi mengikuti kategori pelaku menjadi area hunian, area pengunjung, area pengelola dan area servis . Selain itu juga terdapat area publik yang merupakan area dimana orang banyak dengan berbagai kepentingan dapat menggunakan area tersebut. Adapun tiap-tiap area mewakili kegiatan dengan fungsi-fungsi yang hampir sejenis. Area hunian mewakili fungsi penginapan. Area publik mewakili fungsi publik. Area pengunjung mewakili kegiatan pengunjung. Area pengelola
201
mewakili kegiatan pengelola. Dan area servis mewakili kegiatan servis atau pelayanan. Secara sistematis kebutuhan ruang pada hotel resor tersusun dalam tabel-tabel sebagai berikut. Kebutuhan Ruang Area HunianTabel 5.6. Kebutuhan Ruang Area Hunian
Ruang Hunian single Room Hunian twin Room Hunian double room Hunian triple room Hunian double-double room Hunian suite room Private dining room Lavatory private dining room Kolam renang hunian Taman hunian
Jumlah 6 5 4 6 7 2 1 1
Pelaku Tamu hotel perorangan Tamu hotel pasangan Tamu hotel pasangan Tamu hotel rombongan Tamu hotel rombongan Tamu hotel khusus Tamu hotel Tamu hotel
2 Tamu hotel tersebar Tamu hotelSumber: Analisis Penulis
Kebutuhan Area PublikTabel 5.7. Kebutuhan Ruang Area Publik
Ruang Parkir pengunjung Ruang Enterance Lobi Lounge Taman depan Ruang terbuka transisi ke spot fasilitas olahraga dan rekreasi
Pelaku Tamu hotel, pengunjung Tamu hotel, pengunjung Tamu hotel, pengunjung Tamu hotel, pengunjung Tamu hotel, pengunjung Tamu hotel, pengunjung
Sumber: Analisis Penulis
202
Kebutuhan Ruang Area PengunjungTabel 5.8. Kebutuhan Ruang Area Pegunjung
Ruang Pengunjung Siung-Adventure Siung Adventure Club Counter Poliklinik Ruang tunggu Area pelatihan ruang terbuka Area pelatihan dalam ruang Lavatory Siung-Adventure Club Restoran Siung-Adventure Club
Pelaku Pengunjung Siung-Adventure Club Pengunjung Siung-Adventure Club Pengunjung Siung-Adventure Club Pengunjung Siung-Adventure Club Pengunjung Siung-Adventure Club Pengunjung Siung-Adventure Club Pengunjung Siung-Adventure Club dan pengunjung fasilitas lain
Pengunjung Restoran dan Bar Restoran Pengunjung restoran Bar Pengunjung bar Lavatory Pengunjung bar dan restoran Pengunjung Pijat dan Refleksi Spot pijat dan refleksi Pengunjung pijat dan refleksi Ruang ganti dan bilas Pengunjung pijat dan refleksi Ruang loker Pengunjung pijat dan refleksi Ruang tunggu dan pendaftaran Pengunjung pijat dan refleksi Pengunjung Kolam Renang Utama Ruang registrasi kolam renang Pengunjung kolam renang Kolam renang dewasa Pengunjung kolam renang dewasa Kolam renang anak Pengunjung kolam renang anak Ruang ganti, KM dan WC pria Pengunjung kolam renang pria Ruang ganti, KM dan WC wanita Pengunjung kolam renang wanita Spot berjemur dan santai Pengunjung kolam renang Ruang tunggu Pengunjung kolam renang Ruang Pelaku Pengunjung Fasilitas Olahraga dan Rekreasi Ruang biliar Pengguna biliar Ruang fitnes Pengguna fitnes Ruang ganti dan bilas pria Pengguna fitnes pria Ruang ganti dan bilas pria Pengguna fitnes wanita Lavatori pria dan wanita Pengguna fitnes Lapangan voli pantai Pemain voli pantai Pengunjung Pertemuan Ruang serbaguna Peserta pertemuan Ruang persiapan Peserta pertemuan Pengunjung Area Komersial Drugstore Pengunjung drugstore
203
Money changer Biro perjalanan Toko souvenir dan butik Ruang konektivitas
Penukar uang Pemesan perjalanan Konsumen Pencari konektivitasSumber: Analisis Penulis
Kebutuhan Ruang Area PengelolaTabel 5.9. Kebutuhan Ruang Area Pegelola
Ruang Parkir pengelola Ruang manajer utama Ruang asisten manajer Ruang sekretaris Ruang manajer keuangan Ruang manajer personalia Ruang manajer pemasaran Ruang manajer pengadaan barang Ruang Ruang operasional Ruang manajer teknik Ruang rapat Ruang tunggu Ruang arsip Ruang istirahat kantor KM/WC kantor
Pelaku Pengelola Manajer utama Asisten manajer Sekretaris Manajer keuangan Manajer personalia Manajer pemasaran Manajer pengadaan barang Pelaku Manajer operasional Manajer teknik Pengelola Tamu pengelola Pengelola Pengelola Pengelola
Sumber: Analisis Penulis
Kebutuhan Ruang Area ServisTabel 5.10. Kebutuhan Ruang Area Servis
Ruang Front Office Ruang resepsionis dan informasi Ruang reservasi dan pembayaran Bell boy station Lounge servis area Tata Graha Ruang linen Ruang laundry Ruang jemur
Pelaku Resepsionis dan informasi Petugas reservasi dan kasir Bell boy Petugas lounge Petugas linen Petugas laundry Petugas laundry
204
Ruang persiapan pakaian Petugas laundry Gudang persediaan linen Petugas linen Ruang cleaning service Peralatan dan cleaning service Ruang istirahat tata graha Pegawai Gudang alat Cleaning service, tukang kebun, florist Ruang house keeping House keeping Gudang house keeping House keeping Dapur tata graha Tukang masak Ruang Pelaku Ruang persediaan bahan makanan Tukang masak Ruang cuci alat makan Tukang cuci Ruang penerimaan Petugas penerimaan alat dan bahan Servis Private Dining, Restaurant dan Bar Kantor kepala koki Kepala koki Dapur utama Koki restoran Dapur masak Koki restoran Ruang persediaan bahan makanan Koki restoran dan minuman restoran Ruang pegawai restoran Pramusaji, cleaning service Konter pemesanan Pramusaji Kasir Kasir Dapur private dining Koki private dining Ruang persediaan bahan makanan private dining private dining Ruang peracikan minuman Ruang istirahat/pantri Lavatory Gudang bahan makanan Gudang peralatan masak Ruang cuci alat makan Servis Ruang Serbaguna Ruang peralatan Ruang sound Servis Komersial Ruang penjaga drugstore Ruang petugas money changer Ruang petugas biro perjalanan Ruang Ruang istirahat penjaga toko souvenir dan butik Ruang operator konektivitas Lavatory area komersial Barista Koki restoran, koki private dining, barista, pramusaji Pegawai restoran Koki Koki Tukang cuci Petugas ruang serbaguna Petugas ruang serbaguna Penjaga drugstore Petugas money changer Petugas biro perjalanan Pelaku Penjaga toko souvenir dan butik Petugas ruang konektivitas Pegawai area komersial
205
Servis Siung-Adventure Poliklinik Ruang istirahat/pantri Ruang display dan alat Dapur restoran Servis Pijat dan Refleksi Resepsionis pijat dan refleksi Ruang istirahat Ruang peralatan Servis Kolam Renang Pos registrasi kolam renang Ruang peralatan kolam renang Servis Fitnes Ruang registrasi Ruang istirahat Ruang alat fitnes Area Utilitas Ruang pompa Ruang genset Ruang trafo Ruang PLN Ruang tandon air Ruang sampah Gudang utilitas Ruang istirahat Ruang Area Keamanan Ruang satpam Ruang CCTV Lavatory
Petugas medis Instruktur dan tour guide Petugas Siung-Adventure Club Counter Koki Restoran Siung-Adventure Club Petugas reservasi pijat dan refleksi Terapis Terapis Operator kolam renang Petugas kolam renang Operator fitnes Operator fitnes Operator fitnes Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas utilitas Petugas kebersihan Petugas utilitas Petugas utilitas Pelaku Satpam Petugas CCTV Keamanan
Sumber: Analisis Penulis
Dengan
demikian
kebutuhan
ruang
pada
hotel
resor
dapat
dikelompokkan ke dalam jenis pelakunya. Sesuai dengan jenis pelakunya ruangruang dikelompokkan dalam area ruang tamu hotel, area ruang publik, area ruang pengunjung, area ruang pengelola dan area ruang pegawai. Dalam analisis selanjutnya ruang-ruang yang terdapat dalam satu fungsi akan dikelompokkan kembali dalam hubungan antar ruang. 5.1.3. Analisis Hubungan Ruang
206
Hubungan antar ruang merupakan proses menentukan ada tidaknya hubungan antar satu ruang dengan ruang lainnya. Hubungan antar ruang pada hotel resor merupakan pengembangan dari kebutuhan ruang. Hubungan antar ruang meliputi area entrance, area lobi, area hunian, area pengelola, area restoran, area komersial, area rekreasi dan olahraga, area pijat dan refleksi, area tata graha, area servis restoran, area penyaluran sampah, area utilitas dan area parkir. Pola hubungan antar ruang terjadi pada hubungan kegiatan yang diwadahi oleh ruang tersebut, hubungan ini memiliki kegiatan yang berbeda tergantung dari frekuensi kegiatan dan keterkaitan fungsi. Sehingga hubungan ruang dapat dikategorikan dalam hubungan dekat, hubungan sedang dan hubungan jauh. Pola hubungan antar ruang terbagi menjadi hubungan makro dan hubungan mikro. Pola hubungan makro adalah hubungan antar area-area yang besar dan memiliki fungsi sendiri, misalnya hubungan antara restoran dengan lobi. Sedangkan area mikro adalah hubungan antara ruang-ruang yang lebih kecil. Menurut jenis pola hubungan ruang, pola hubungan ruang pada hotel resor dapat digambarkan sebagai berikut : 5.1.3.1. Hubungan Ruang Makro Hubungan ruang makro adalah hubungan antar ruang-ruang yang memiliki fungsi sendiri. Hubungan ruang makro merupakan garis besar hubungan antar area yang terdapat dalam hotel resor. Ruang makro pada hotel resor meliputi parkir dan enterance, keamanan, lobi, front office, restoran dan bar, hunian, kantor pengelola, siung-adventure club counter, fasilitas rekreasi dan olahraga, pijat dan refleksi, kolam renang, tata graha, komersial, ruang serbaguna dan utilitas. Hubungan ruang makro tergambarkan sebagai berikut.
Parkir dan enterance
keamanan
Ruang serbaguna
207
Lobi Front Office
komersial
Kantor Pengelola
Restoran dan bar
SiungAdventure Club Counter
Privat e dining
Kolam renang
Fasilitas rekreasi dan olahraga
Tata graha
Hunian
Pijat dan refleksi dan olahraga
utilitas
Gambar 5.20. Pola Hubungan Ruang Makro Sumber: Analisis Penulis
Dengan demikian terlihat bahwa hubungan ruang-ruang makro memiliki pusat kegiatan pada lobi. Fasilitas pengunjung saling berhubungan. Hunian
208
memilki akses dari lobi dan ke fasilitas olahraga dan rekreasi. Setiap perjalanan menuju area pengunjung akan melewati area komersial dan utilitas terpisah. 5.1.3.2. Hubungan Ruang Mikro Hubungan ruang mikro adalah hubungan ruang dalam area dengan fungsi yang sejenis. Masing-masing ruang dalam ruang mikro saling mendukung membentuk sebuah fungsi utama. Hubungan pada ruang mikro terdiri dari area parkir dan halaman depan, area lobi, area komersial, area hunian, area pengelola, area relaksasi, area kolam renang, area rekreasi dan olahraga, area SiungAdventure Club, area restoran dan bar, area tata graha, area utilitas. Hubungan ruang pada ruang mikro hotel resor adalah sebagai berikut. Area Parkir dan Halaman Depan Area parkir dan halaman depan merupakan awal atau enterance bagi setiap orang yang akan memasuki hotel resor. Pengunjung dan tamu hotel setelah parkir akan langsung masuk ke lobi. Untuk pengelola dapat langsung masuk ke kantor pengelola, sedangkan pegawai dapat langsung ke tempat bekerjanya masingmasing, dengan pusatnya di tata graha dan ruan-ruang istirahat pegawai.
Gerbang masuk Taman Depan Parkir kendaraan pengelola dan pegawai Pos Satpam Ruang CCTV Lavatori Kantor pengelola 209
Parkir kendaraan pengunjung
Ruang Enterance
Tata Graha
Lobi
Gambar 5.21. Pola Hubungan Ruang Parkir dan Halaman Depan Sumber: Analisis Penulis
Area Lobi Semua pengunjung hotel resor maupun tamu hotel harus melalui lobi untuk menikmati fasilitas hotel resor. Di dalam lobi terdapat front office, yaitu zona servis bagi tamu hotel dan pengunjung. Di lobi, pengunjung maupun tamu hotel dapat langsung melakukan akses ke lounge,lavatori lobi, area komersial dan ruang serbaguna. Sementara itu juga terdapat akses menuju kantor pengelola.Ruang Enteranc e Kantor pengelola Lounge
Ruang petugas lounge Resepsionis dan Lobi Informasi Reservasi dan Pembayaran Bellboy stationGambar 5.22. Pola Hubungan Ruang Lobi Sumber: Analisis Penulis
Area Komersial
Lavatori
Ruang serbaguna
Area Komersial Area komersial menjadi salah satu akses utama menuju fasilitas dalam hotel, tujuannya untuk menarik minat beli pada barang dan jasa yang ditawarkan pada
210
area komersial. Penataan ruang-ruang komersial pada sisi dari jalur sirkulasi dengan tujuan memaksimalkan pandangan pada setiap ruang.drugstor e Toko souven ir Buti k lavato ri Ruang konektivit as
Lobi
Money changer
Biro perjala nan
Ruang serbaguna
Ruang sound
Ruang persiapan
Ruang alat
Gambar 5.22. Pola Hubungan Ruang Komersial Sumber: Analisis Penulis
Area Hunian Area hunian merupakan area yang bersifat privat, khusus bagi pelaku khusus tamu hotel. Area hunian terdiri dari kamar-kamar hunian, taman hunian, private dining room dan kolam renang khusus bagi tamu hotel.Lobi Jalan/Korid or Single room Twin room
Suite Room
Taman Hunian
Private dining room
Kolam renang
Double room
Doubledouble room 211
Triple room
Kolam renang
Lavatory
Gambar 5.23. Pola Hubungan Ruang Hunian Sumber: Analisis Penulis
Pola hubungan untuk tiap-tiap tipe kamar hunian adalah sebagai berikut.Tera s KM Tera s Kama r Tidur KM Ruan g Tamu Kama r Tidur Ruan g Tamu Kama r Tidur
Gambar 5.24. Pola Hubungan Ruang Single Room, Twin Room, Double Room, Triple Room (kiri) dan Double-double Room (kanan) Sumber: Analisis Penulis
Tera s
Ruan g Maka n
Dapur
Ruang Tamu dan santai
Kama r Tidur
KM
Kama r Tidur
Gambar 5.25. Pola Hubungan Ruang Suite Room
212
Sumber: Analisis Penulis
Area Pengelola Area pengelola merupakan area dengan karakteristik semi privat, tidak dapat diakses oleh umum. Ruang pengelola hanya dapat diakses oleh pengelola dan orang yang berkepentingan.
Parkir kendaraan pengelola dan pegawai
Lobi
R. Asisten Manajer
Ruang tunggu
Lavatori
R. Sekretaris R. Manajer Operasiona l
R. Manajer Utama
R. Manajer Personalia R. Manajer Pemasaran
R. Manajer Pengadaan Barang 213
R. Manajer Keuangan
R. Manajer Teknik
Ruang Istirahat
Ruan g Arsip
Ruan g Rapat
Pantri
Gambar 5.26. Pola Hubungan Ruang Pengelola Sumber: Analisis Penulis
Area Relaksasi Area relaksasi merupakan area pijat dan refleksi. Ruang-ruang relaksasi bersifat publik, semipublik dan privat. Ruang reservasi bisa dikunjungi siapa saja. Ruang terapi hanya bisa diakses oleh orang yang memiliki keperluan refleksi saja. Dan ruang servis hanya digunakan oleh para pegawai.Komersi al Ruang reservasi
Lobi
Ruang loker
Ruang istirahat
Ruang pijat dan refleksi 214
Ruang tunggu
Ruang alat
Ruang ganti dan bilas
Gambar 5.27. Pola Hubungan Ruang Relaksasi Sumber: Analisis Penulis
Area Kolam Renang Area kolam renang merupakan area publik. Dapat diakses oleh siapa saja dan memiliki akses jalan yang terbuka. Kolam renang berada pada area terbuka (outdoor). Kolam renang terdiri dari 2 kolam, yaitu kolam renang dewasa dan kolam renang anak.Komersi al Ruang registrasi Ruang ganti, bilas dan wc wanita
Lobi
Kolam renang anak
Ruang alat
Ruang tunggu
Ruang ganti, bilas dan wc pria
Kolam renang dewasa
Spot berjemur
215
Gambar 5.28. Pola Hubungan Ruang Kolam Renang Sumber: Analisis Penulis
Area Rekreasi dan Olahraga Area rekreasi dan olahraga meliputi fitness centre, ruang biliar dan lapangan voli pantai. Area ini bersifat publik dan dapat diakses oleh siapa saja dengan mudah.Komersi al Ruang registrasi fitnes Ruang istirah at
Lobi
Ruang biliar Ruang fitnes Lapangan voli Ruang alat Ruang ganti dan bilas wanita Lavatori Ruang ganti dan bilas pria
Gambar 5.29. Pola Hubungan Ruang Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Area Siung-Advnture Club
216
Siung-Adventure Club merupakan layanan khusus yang dimiliki oleh hotel resor di Pantai Siung. Fasilitas ini bersifat publik. Ruang-ruang terbuka lebih dominan dalam area ini.Komersi al Ruang registrasi
Lobi
Ruang istirahat
Restoran SiungAdventure Club
Ruang tunggu dan santai
Ruang peralata n
Dapur
Ruang display
Ruang bahan
poliklini k
Area pelatihan outdoor
Area pelatihan indoor
Gambar 5.30. Pola Hubungan Ruang Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Area restoran dan bar Area restoran dan bar merupakan area publik yang dapat di akses oleh siapa saja. Akses menuju area restoran dan bar dibuat semudah dan senampak mungkin. Area ini terdiri dari 2 fungsi utama, yaitu sebagai restoran dan bar, dan fungsi pendukungnya merupakan area servis.
217
Lobi
Komersi al
restoran
lavatori
bar
Konter pemesan an dan kasir Tempat cuci alat makan
Ruang barista
Dapur restoran
Ruang persediaan bahan
Gudang alat
Ruang pegawai
Dapur utama
Dapur pivate dining
Lavatori pegawai
Entranc e pegawa i
Kantor kepala koki
Gudang bahan makanan
218
Gambar 5.31. Pola Hubungan Ruang Restoran dan Bar Sumber: Analisis Penulis
Area Tata Graha Area tata graha merupakan area privat. Area tata graha hanya diperuntukan bagi pegawai dan pengelola. Area tata graha merupakan sebuah ruang dengan fungsi khusus, yaitu memberikan servis bagi area hunian.Parkir kendaraan pengelola dan pegawai
Lobi
Entrance Tata Graha
Ruang laundry
Ruang jemur
Ruang house keeping
Ruang istirahat
Ruang lInen
Gudang linen Ruang bahan makanan Dapur
Ruang cuci Ruang penerimaa n 219
Ruang CS
Gudang alat
Gambar 5.32. Pola Hubungan Ruang Tata Graha Sumber: Analisis Penulis
Area Utilitas Area utilitas adalah area privat. Hanya dikhususkan bagi peralatan utilitas dan pekerja yang melakukan perawatan atau perbaikan. Ruang-ruang utilitas jauh dari ruang publik dengan akses yang sangat minimum.
Tata Graha
Ruang kerja dan istirahat
Tandon air
gudang
Ruang pompa
Ruang genset
Ruang Trafo
Ruang PLN
Gambar 5.33. Pola Hubungan Ruang Utilitas Sumber: Analisis Penulis
Dengan demikian pola hubungan ruang mikro pada hotel resor di Pantai Siung dibagi ke dalam beberapa area. Area tersebut terdiri dari area parkir dan halaman depan, area lobi, area komersial, area hunian, area pengelola, area
220
relaksasi, area kolam renang, area rekreasi dan olahraga, area Siung-Adventure Club, area restoran dan bar, area tata graha, area utilitas. Hubungan ruang pada ruang mikro membentuk suatu fungsi yang tercermin pada area-area yang menjadi garis besar perencanaan ruangan pada hotel resor.
5.1.3.3. Resume Dengan demikian hubungan ruang pada hotel resor terbagi dalam ruang makro dan mikro. Pola hubungan ruang makro merupakan hubungan antara ruang-ruang besar yang terdiri dari ruang-ruang pembentuk fungsinya. Ruang makro pada hotel resor terdiri dari parkir dan enterance, keamanan, lobi, front office, restoran dan bar, hunian, kantor pengelola, siung-adventure club counter, fasilitas rekreasi dan olahraga, pijat dan refleksi, kolam renang, tata graha, komersial, ruang serbaguna dan utilitas. Sedangkan ruang mikro merupakan bagian dari ruang makro. Ruang mikro sangat banyak jumlahnya dan tergabung dalam beberapa area. 5.1.4. Analisis Kedekatan Ruang Analisis kedekatan ruang merupakan analisis jauh dekat jarak suatu ruang terhadap ruang lainnya. Analisis kedekatan ruang pada hotel resor memiliki tiga kriteria, yaitu kedekatan dekat, kedekatan sedang dan kedekatan jauh. Kedekatan ruang pada hotel resor mengikuti area mikro yang sudah ditentukan sehingga memudahkan pengelompokkan ruangnya. Analisis kedekatan ruang meliputi analisis kedekatan area parkir dan halaman depan, area lobi, area komersial, area hunian, area pengelola, area relaksasi, area kolam renang, area rekreasi dan olahraga, area Siung-Adventure Club, area restoran dan bar, area tata graha, area utilitas. Analisis kedekatan ruang pada hotel resor di Pantai Siung menggunakan matriks berdasarkan kedekatan dari setiap ruang pada setiap area sebagai berikut.
221
Analisis Kedekatan Ruang Area Parkir dan Halaman DepanGerbang masuk Taman Depan Parkir Pengunjung Parkir Pengelola Keamanan Ruang Enterance Kantor Pengelola Tata Graha
Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.34. Matriks Kedekatan Ruang Area Parkir dan Halaman Depan Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area LobiRuang Enterance Resepsionis Bellboy Station Lavatori Lounge Kantor Pengelola Ruang Lobi Area Komersial Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.35. Matriks Kedekatan Ruang Area Lobi
222
Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area KomersialDrugstore Money changer Souvenir dan butik Biro perjalanan Lavatori Ruang Konektivitas Ruang Serbaguna
Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.36. Matriks Kedekatan Ruang Area Komersial Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area HunianSingle Room Twin Room Double Room Double-double Room Triple Room Kolam Renang 1 Suite Room Taman Private Dining Room Kolam Renang 2 Jauh Sedang Dekat
223
Gambar 5.37. Matriks Kedekatan Ruang Area Hunian Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area PengelolaRuang Tunggu Lavatori R.Sekretaris R.Manajer Utama R.Asisten Manajer R.Operasional R.Personalia R.Pengadaan Barang R.Teknik R.Pemasaran R.Keuangan R.Istirahat Pantri Ruang Rapat Ruang Arsip
Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.38. Matriks Kedekatan Ruang Area Pengelola Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area Relaksasi
224
Ruang reservasi Ruang loker Ruang Tunggu Ruang ganti & bilas pijat & Ruang refleksi Ruang istirahat Ruang alat Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.39. Matriks Kedekatan Ruang Area Relaksasi Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area Kolam RenangRuang Registrasi Ruang ganti wanita Ruang ganti pria Spot berjemur Ruang tunggu Kolam renang anak renang Kolam dewasa Ruang alat Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.40. Matriks Kedekatan Ruang Area Kolam Renang Ruang Registrasi Sumber: Analisis Penulis Ruang istirahat
Analisis Kedekatan Ruang Area Rekreasi dan Olahraga Ruang gantiRuang fitnes Ruang alat Ruang biliar Lapangan voli lavatori
225
Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.41. Matriks Kedekatan Ruang Area Rekreasi dan Olahraga Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area Siung-Adventure ClubRuang Registrasi Ruang Istirahat Ruang Alat Ruang tunggu Ruang display Pelatihan indoor Pelatihan outdoor Poliklinik Restoran Dapur
Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.42. Matriks Kedekatan Ruang Area Siung-Adventure Club
226
Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area Restoran dan Bar
Restoran Lavatori Bar Konter Pemesanan Ruang Barista Tempat Cuci Dapur Restoran Ruang Bahan Gudang Alat Dapur utama Ruang pegawai Lavatori pegawai Gudang bahan Kantor kepala koki Enterance pegawai Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.43. Matriks Kedekatan Ruang Area Restoran dan Bar Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area Tata Graha
Ruang istirahat Ruang laundry Ruang jemur Ruang linen Gudang linen Ruang CS Gudang peralatan Dapur Ruang cuci Ruang bahan makanan Ruang house keeping Ruang penerimaan
227
Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.44. Matriks Kedekatan Ruang Area Tata Graha Sumber: Analisis Penulis
Analisis Kedekatan Ruang Area UtilitasRuang kerja gudang Tandon air Ruang pompa Ruang PLN Ruang trafo Ruang genset Jauh Sedang Dekat
Gambar 5.45. Matriks Kedekatan Ruang Area Utilitas Sumber: Analisis Penulis
Dengan demikian kedekatan ruang dapat terbagi ke dalam korelasi yang lebih sempit pada area-area yang membentuk suatu fungsi yang sama. Kedekatan ruang meliputi kedekatan jauh, sedang dan dekat. Semakin jauh semakin banyak
228
ruang yang harus dialami sebelum pencapaian. Sedangkan kedekatan dekat bahkan tidak membutuhkan ruang lain untuk pencapaiannya. 5.1.5. Analisis Besaran Ruang Analisis besaran ruang adalah proses menentukan dimensi pada ruangruang hotel resor. Analisis besaran ruang untuk hotel resor di Pantai Siung didasarkan pada Architects Date (Neufert), Time Saver Standart for Building Types (Joseph de Chiara & Michael J.Crosbie), Hotel Planning and Design, Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel (Dirjen Pariwisata), Kriteria Penggolonga Hotel Resor (Dirjen Pariwisata), Principles Hotel Design dan Architecture Graphic Standards (Ramsey). Area DepanTabel 5.10. Besaran Ruang pada Area Depan
Ruang Gerbang Masuk Taman Parkir Pengunjung
Kapasitas (K) Max 2 bus 30% parkir 1 bus, @ 28orang 5 mobil @ 6orang 10 motor @ 2orang Sirkulasi 40% 3mobil 20motor Sirkulasi 40% Satpam 5m/unit CCTV 5m/unit Lavatori 3m/unit 10orang Sirkulasi 40%
Standar (S)
KS
Luas (m) 6 55,86
3m/bus 6m 186,2m 55,86m 30m/bus 30m 18,15m/mobil 90,75m 1,2m/motor 12m
186,2 18,15m/mobil 1,2m/motor 5m/unit 5m/unit 5m/unit 1,2m/orang 15 12m/ TotalSumber: Analisis Penulis
Parkir Pengelola
54,45 24m 109,83 15m
Keamanan
Ruang Enterance
16,8 389,7
229
Area LobiTabel 5.11. Besaran Ruang pada Area Lobi
Ruang Lobi Front Office Bellboy Station Lavatori Lobi
Kapasitas (K) 70 orang Sirkulasi 30% 4orang Sirkulasi 40% 2orang Sirkulasi 30% 3pria 3wanita Sirkulasi 30% 30kamar Sirkulasi 30%
Standar (S) 1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 3m/wc 3m/wc 5m/unit 0,55m/kama r
KS 84m 4,8m
Luas (m) 109,2 6,72
2,4m 3,12 9m 9m 23,4 16,5m/ Total 21,45 163,89
Lounge
Sumber: Analisis Penulis
Area KomersialTabel 5.12. Besaran Ruang pada Area Komersial
Ruang Drugstore Money changer
Kapasitas (K) 30 kamar 30 kamar
Standar (S) 0,38m/kama r 0,14m/kama r 1,14m/kama r 0,38m/kama r 1,80m/orang 0,53m/orang 1,3m/orang 1,3m/orang (36)
KS 11,4m 4,2m 34,2m 11,4m 18m 53m 6,5m 3,9m 18m
Luas (m) 11,4 4,2 34,2 11,4 18
Souvenir & butik 30 kamar Biro perjalanan R. Konektivitas Ruang serbaguna 30 kamar 10 orang Max 100 orang Ruang alat 5orang sound 3orang ruan persiapan 1
81,4
230
Ruang Lavatori Sirkulasi
Kapasitas (K) 4unit 30%
Standar (S) KS 3m/unit 12m 172,6m 51,78m Total
Luas (m) 12 51,78 224,38
Sumber: Analisis Penulis
Area HunianTabel 5.13. Besaran Ruang pada Area Hunian
Ruang Single Room
Kapasitas (K) R. Tamu 2orang Teras 2orang R.tidur 1orang Bed 1 (1,22) Lemari 1 KM 1orang Sirkulasi 40% R. Tamu 2orang Teras 2orang R.tidur 2orang Bed 2 (1,22) Lemari 1 KM 1orang Sirkulasi 40% R. Tamu 2orang Teras 2orang R.tidur 2orang Bed 1 (2,22) Lemari 2 KM 1orang Sirkulasi 40% Kapasitas (K) R. Tamu 3orang Teras 3orang
Standar (S) 1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 2,4m/bed 2m/lemari 3,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 2,4m/bed 2m/lemari 3,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 4,4m/bed 2m/lemari 3,2m/orang Standar (S) 1,2m/orang 1,2m/orang
KS 2,4m 2,4m 1,2m 2,4m 2m 3,2m
Luas (m)
19.04 2,4m 2,4m 2,4m 4,8m 2m 3,2m 2,4m 2,4m 2,4m 4,4m 4m 3,2m KS 3,6m 3,6m 26,32 Luas (m) 24,08
Twin Room
Double Room
Ruang Triple Room
231
R.tidur 3orang Bed 1 (1,22) Bed 1 (2,22) Lemari 2 KM 1orang Sirkulasi 40% Double-double 6kamar R. Tamu 4orang Teras 4orang R.tidur 4orang Bed 2 (2,22) Lemari 2 KM 1orang Sirkulasi 40% Suite Room 7kamar R. Tamu 4orang R.keluarga 4org 1set sofa meja Teras 4orang R.tidur 4orang R.makan 4orang 1set meja makan Dapur 2orang Pantri kecil 1 Bed 2 (2,22) Lemari 2 Ruang KM 1orang Kapasitas (K) Bathtub 1 Sirkulasi 40% Room pool 2kamar 20orang
1,2m/orang 2,4m/bed 4,4m/bed 2m/lemari 3,2m/orang
3,6m 2,4m 4,4m 4m 3,2m 34,72 208,32
1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 4,4m/bed 2m/lemari 3,2m/orang
4,8m 4,8m 4,8m 8,8m 4m 3,2m 42,56 297,92
1,2m/orang 1,2m/orang 4m 1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang 4m 1,2m/orang 2,5m 4,4m/bed 2m/lemari 1,2m/orang Standar (S) 2m
4,8m 4,8m 4m 4,8m 4,8m 4,8m 4m 2,4m 2.5m 8,8m 4,m 1,2m KS 2m Luas (m) 74,06 148,12
3m/orang
60m
232
Suite pool Taman Private dining room
Sirkulasi 30% 20orang Sirkulasi 30% 20%total hunian 78orang Dapur Lavatori 4 Sirkulasi 30%
78 3m/orang 931,56m 1,33m/orang 20% 3m/unit 60m 186,3m 103,7 m 20,7 m 12 m Total 177,37 1513,95 78 186,3
Sumber: Analisis Penulis
Area PengelolaTabel 5.14. Besaran Ruang pada Area Pengelola
Ruang Ruang Tunggu
Kapasitas (K) 4orang 1 set sofa & meja Sirkulasi 40% 4unit Sirkulasi 40% 2orang 2 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% Kapasitas (K) 1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40%
Standar (S) 1,2m/orang 6m 4m/unit 1,2m/orang 4m/set 1,2m/orang 8m/set Standar (S) 1,2m/orang 6m/set
KS 4,8m 6m
Luas (m)
15,12 16m 22,4 2,4m 8m 14.56 1,2m 8m KS 1,2m 6m 10.08 12.88 Luas (m)
Lavatori R.Sekretaris
R.Manajer Utama
Ruang R.Asisten Manajer
R. Operasional
1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40%
1,2m/orang 4m/set
1,2m 4m 7,28
233
R.Personalia
1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40%
1,2m/orang 4m/set 1,2m/orang 4m/set 1,2m/orang 4m/set
1,2m 4m 7,28 1,2m 4m 7,28 1,2m 4m 7,28
R.Pengadaan Barang R.Teknik
R.Pemasaran
1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 1 orang 1 set meja & kursi Sirkulasi 40% 10 orang 1 meja panjang 1 set sofa Sirkulasi 40% 1 unit Kapasitas (K) 12orang 30 kamar 30%
1,2m/orang 4m/set 1,2m/orang 4m/set 1,2m/orang 2m 4m 9,63m Standar (S) 2m/orang 0,18m/kama r 183,03m
1,2m 4m 7,28 1,2m 4m 7,28 12m 2m 4m 9,63 m KS 24m 5,4m 30 Total 25,2 9,63 Luas (m) 24 5,4 54,9 287,85
R.Keuangan
R.Istirahat
Pantri Ruang Ruang rapat Ruang arsip Sirkulasi
Sumber: Analisis Penulis
Area RelaksasiTabel 5.15. Besaran Ruang pada Area Relaksasi
Ruang R.Reservasi R.Loker R.Tunggu
Kapasitas (K) 4 orang 8 orang 8 orang
Standar (S) 1,2m/orang 1,2m/orang 1,2m/orang
KS 4,8m 9,6m 9,6m
Luas (m) 4,8 9,6 9,6
234
R.Ganti & Bilas R.Pijat & Refleksi R.Istirahat R.Alat Sirkulasi
4 orang 4 ruang 4 orang 8 30%
1,56m/orang (22,5)m 1,2m/orang 0,3m/orang 58,24mSumber: Analisis Penulis
6,24m 20m 4,8m 3,2m m Total
4,8 20 4,8 3,2 17,47 74,27
Area Kolam RenangTabel 5.16. Besaran Ruang pada Area Kolam Renang
Ruang Ruang Registrasi R.ganti Lavatori wanita Lavatori pria Ruang Spot berjemur Ruang tunggu Kolam dewasa Kolam anak Ruang alat Sirkulasi
Kapasitas (K) 3orang 20orang 3unit 3unit Kapasitas (K) 10orang 10orang 60orang 30orang 20orang 30%
Standar (S) K S 1,2m/orang 3,6m 2,37m/orang 57,4m 3m/unit 9m 3m/unit 9m Standar (S) K S 1,25m/orang 12,5m 1,2m/orang 12m 3m/orang 180m 1,5m/orang 45m 0,3m/orang 6m 324,5m 97,35m Total
Luas (m) 3,6 57,4 9 9 Luas (m) 12,5 12 180 45 6 97,35 421,85
Sumber: Analisis Penulis
Area Rekreasi dan OlahragaTabel 5.17. Besaran Ruang pada Area Rekreasi dan Olahraga
Ruang Ruang registrasi Ruang istirahat Ruang ganti Ruang fitnes Ruang alat Ruang biliar Lapangan voli Lavatori Sirkulasi
Kapasitas (K) 4orang 2orang 10orang 1ruang 10orang 4meja 1lapangan 4unit 30%
Standar (S) K S 1,2m/orang 4,8m 1,2m/orang 2,4m 1,56m/orang 15,6m (815)m 120m 0,3m/orang 3m (1,72,4)m 16,32m (186)m 108m 3m/unit 12m 282,12 84,64m
Luas (m) 4,8 2,4 15,6 120 3 16,32 108 12 84,64
235
TotalSumber: Analisis Penulis
366,76
Area Siung-Adventure ClubTabel 5.18. Besaran Ruang pada Area Siung-Adventure Club
Ruang Ruang registrasi Ruang istirahat Ruang alat Ruang tunggu Ruang display Pelatihan indoor Pelatihan outdoor Poliklinik
Kapasitas (K) 4orang 2orang 20orang 10orang 1ruang 1ruang 1area 10orang Kamar periksa 1 Sirkulasi 50%
Standar (S) 1,2m/orang 1,2m/orang 0,3m/orang 1,2m/orang (22)m (76)m (810)m 1,2m/orang 12m
KS 4,8m 2,4m 6m 12m 4m 42m 80m 12m 12m
Luas (m) 4,8 2,4 6 12 4 42 80
36 1,2m/orang 1,5m/meja 0,25m/kursi 36m 22,5m 7,5m 92,4 26,4 122,4 428,4
Restoran
30orang 15meja makan 30kursi Sirkulasi 40% 30orang 40%
Dapur Sirkulasi
40%restoran 26,4m 306m 122,4m Total
Sumber: Analisis Penulis
236
Area Restoran dan BarTabel 5.19. Besaran Ruang pada Area Restoran dan Bar
Ruang Ruang makan
Kapasitas (K) 78orang 39orang
Standar (S) KS 1,33m/orang 103,74m 1,33m/orang 3m/unit 1,15m/chair 4,05m/meja 155,61m 31,75m 1,2m/orang 1,2m/orang 0,36m/kama r 0,2m/kamar 0,2m/kamar 155,61m 1,2m/orang 3m/unit 1,2m/orang 6m 0,3m/orang 318,82 51,87m 24m 11,5m 20,25m 18,67m 12,15m 6m 2,4m 10,8m 6m 6m 18,67m 12m 6m 2,4m 6m 3m 95,64m Total
Luas (m)
Lavatori Bar
8unit 10chair 5meja
155,61 24
Konter pemesanan Ruang barista Dapur masak Ruang cuci Ruang bahan makanan Gudang bahan Gudang alat Dapur utama Ruang pegawai Lavatori pegawai Kantor kepala koki Enterance pegawai Sirkulasi
12%r.makan 30%bar 5orang 2orang 30kamar 30kamar 30kamar 12%restoran 10orang 2unit 2orang Meja kerja 1 10orang 30%
31,75 18,67 9,52 6 2,4 10,8 6 6 18,67 12 6
8,4 3 95,64 414,46
Sumber: Analisis Penulis
Area Tata Graha
237
Tabel 5.20. Besaran Ruang pada Area Tata Graha
Ruang Ruang istirahat Ruang laundry Ruang jemur Ruang linen Gudang linen Ruang cs Gudang alat Dapur Ruang cuci Ruang bahan makan Ruang housekeeping Ruang penerimaan Sirkulasi
Kapasitas (K) 20orang 30kamar 30kamar 30kamar 30kamar 30kamar 30kamar 2orang 2orang 2lemari 4orang 30kamar 20%
Standar (S)
KS
Luas (m) 24 15 11,25 12 6 6 6 4,66 2,4 0,8 6,4 6 20,1 120,61
1,2m/orang 24m 0,5m/kamar 15m 0,375m/kama 11,25m r 0,4m/kamar 0,2m/kamar 0,2m/kamar 0,2m/kamar 1,33m/orang 1,2m/orang 0,4m/lemari 1,6m/orang 0,2m/kamar 100,51 12m 6m 6m 6m 4,66m 2,4m 0,8m 6,4m 6m 20,1m Total
Sumber: Analisis Penulis
Area UtilitasTabel 5.21. Besaran Ruang pada Area Utilitas
Ruang Ruang kerja Gudang Tandon air Ruang pompa Ruang Ruang PLN Ruang trafo Ruang generator Ruang sampah Sirkulasi
Kapasitas (K) 3orang 30kamar 30kamar 30kamar Kapasitas (K) 30kamar 30kamar 30kamar 30kamar 10%
Standar (S) 1,2m/orang 0,4m/kamar 100m/50kama r 0,2m/kamar Standar (S) 0,09m/kamar 15m/kamar 15m/kamar 0,08m/kamar 176,7m
KS 3,6m 12m 60m 6m KS 2,7m 45m 45m 2,4m 17,6m Total
Luas (m) 3,6 12 60 6 Luas (m) 2,7 45 45 2,4 35,3 194,3
Sumber: Analisis Penulis
238
Tabel 5.22. Kebutuhan Luasan Total Kawasan Hotel Resor
Nama Area Depan Lobi Komersial Pengelola Hunian Relaksasi Kolam renang Rekreasi dan Olahraga Siung-Adventure Club Restoran dan bar Tata graha Utilitas Akses 10% Open space 50% Sirkulasi 40% Total
Luas (m) 389,7 169,89 224,38 287,85 1513,95 74,27 421,85 366,76 428,4 414,46 120,61 194,3 460,64 2303,21 1842,57 9212,84
Sumber: Analisis Penulis
Dengan demikian luasan total pada seluruh kawasan hotel resor adalah 9212,84 m. Terdiri dari luasan bangunan, luasan akses dan sirkulasi dan open space sebagai bagian dari penataan ruang luar untuk menciptakan suasana menyatu dengan alam. Luasan total tersebut terdiri dari luas bangunan 4.606 m yang diperuntukkan bagi kawasan terbangun yang terdiri lagi dari 11 area. Sedangkan sisanya digunakan untuk akses sebesar 460,64 m. Dan untuk ruang terbuka sebesar 50% dari total luas hunian sebesar 2.303,21 m. Serta 40% diperuntukkan bagi sirkulasi sebesar 1.842,57 m.
5.1.6.
Analisis Tapak
239
Analisis tapak pada proses perancangan sangat diperlukan untuk memastikan perancangan hotel dapat memaksimalkan kondisi tapak, menyiasati kelemahan tapak dan melakukan proses perancangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Hotel resor di Pantai Siung mengambil lokasi di lereng sebelah timur dari Pantai Siung. Tapak tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan lokasi yang bisa memaksimalkan view baik ke arah pantai maupun ke arah laut dan kontur yang memungkinkan pemandangan yang maksimal. Analisis tapak membahas mengenai kondisi tapak yang sebenarnya dan tanggapan desain berdasarkan kondisi tersebut. Aspek yang dibahas pada analisis tapak meliputi analisis lingkungan, analisis peraturan, analisis dimensi, analisis pencapaian, analisis pemandangan dari tapak, analisis pemandangan ke tapak, analisis topografi, analisis vegetasi, analisis kebisingan, analisis orientasi matahari, analisis angin, analisis sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan, analisis drainase, analisis utilitas dan analisis kerawanan bencana. Masing-masing akan dibahas mengenai kondisi sebenarnya dan tanggapan terhadap kondisi tersebut. Analsis tapak disajikan dalam tabel yang terbagi dalam baris analisis dan baris tanggapan atau respon guna mempermudah proses analisis. Analisis tapak pada tapak hotel resor di Pantai Siung adalah sebagai berikut.
5.1.6.1. Analisis LingkunganTabel 5.23. Analisis Lingkungan
ANALISIS
240
Lingkungan terdiri dari area pedagangan pertanian, pariwisata parkir, dan beberapa potensi alam seperti tebing, pasir pantai, dan lereng.
TANGGAPAN Area sebelah timur yang berbatasan dengan pertanian penduduk dibiarkan terbuka untuk memaksimalkan interaksi. Pada area ini sangat cocok untuk digunakan sebagai siung-adventure club counter. Area pencapaian ke tapak
dibatasi oleh sisi pantai dan sisi komersial pantai, melalui area parkir mobil dengan kondisi jalan yang sudah diperkeras aspal.Sumber: Analisis Penulis
5.1.6.2. Analisis Peraturan PemerintahTabel 5.24. Analisis Peraturan Pemerintah
241
ANALISIS Garis sempadan bangunan menurut pemerintah daerah Gunungkidul adalah 50 meter dari pinggir pantai. Tidak dibangun di atas sungai. KDB mencapai 50%.
TANGGAPAN Zona kelompok hunian berada jauh dari jalan ataupun area pantai publik. Zona pengelola berada dekat dengan pintu masuk. Lobi diletakkan memiliki jarak dari pintu masuk agar mampu merubah suasana dari suasana ramai dari luar menjadi suasana tenang dan nyaman yang menyatu dengan alam Area servis berada dekat
dengan jalan masukSumber: Analisis Penulis
5.1.6.3. Analisis Dimensi
242
Tabel 5.25. Analisis Dimensi
ANALISIS Luas area tapak 15.863 m
SITETANGGAPAN Area yang dapat dibangun 7.931,5 m Total luasan rencana
ruang terbangun 4.606,5 m Luasan 2000 m
digunakan untuk area hunian Luasan 1000 m di area
depan digunakan untuk area parkir dan halaman serta pencapaian menuju ruang enterance.
SITESumber: Analisis Penulis
5.1.6.4. Analisis Pencapaian
243
SITE
Tabel 5.26. Analisis Pencapaian
ANALISIS Pencapaian dapat dilakukan dengan kendaraan hingga ke bibir pantai. Petunjuk jalan sangat lengkap terdapat pada tiap tikungan, Peta wisata juga menunjukkan jalan menuju Pantai Siung. Pencapaian menuju tapak hanya terdapat 1 akses yaitu melaui akses Pantai Siung. TANGGAPAN Tapak dicapai melalui akses yang sama terhadap Pantai Siung Jalur dari Pantai Siung
SITE
menuju pencapaian hotel resor diperkeras untuk memperjelas akses Pencapaian memerlukan
point of interest, dapat berupa gerbang dari bangunan maupun alam, yang berupa vegetasiperkera san Point of intere st
SITE
Sumber: Analisis Penulis
5.1.6.5. Analisis Pemandangan dari Tapak
244
SITE
Tabel 5.27. Analisis Pemandangan dari Tapak
ANALISIS
SITE
TANGGAPAN Pemandangan dari tapak didominasi oleh pemandangan yang indah. Sisi timur, selatan dan barat menghadirkan pemandangan indah
Arah bangunan yang menbutuhkan pemandangan terbaik bisa menghadap ke arah timur, selatan, barat ya dan barat.
View terbaik dari tapak
adalah menghadap ke arah barat dayaSumber: Analisis Penulis
SITE
5.1.6.6. Analisis Pemandangan ke Tapak
245
SITE
Tabel 5.28. Analisis Pemandangan ke Tapak
ANALISIS
SITE
TANGGAPAN Pemandangan dari tapak didominasi oleh pemandangan yang indah. Sisi timur, selatan dan barat menghadirkan pemandangan indah
Arah bangunan yang membutuhkan pemandangan terbaik bisa menghadap ke arah timur, selatan, barat ya dan barat.
View terbaik dari tapak
adalah menghadap ke arah barat dayaSumber: Analisis Penulis
SITE
5.1.6.7. Analisis Topografi
246
SITE
Tabel 5.29. Analisis Topografi
ANALISIS Kontur tapak mulai dari ketinggian 0.00 m dpl hingga 20 m dpl Kontur merupakan daerah+2.0
lerengan+0.0
+6.0 +2.0 +4.0 +17 +1.0 +3.0 +12 +8.0+13 +5.0 +11+18 +20 +7.0 +19 +14 +6.0+9.0+15 +10 +16
TANGGAPAN Hunian memiliki beranda atau teras yang mengehadap ke alam terbuka menjorok melebihi kontur sehingga mampu mendapatkan kesan dekat dengan alam Hunian disusun sesuai
dengan kondisi pelerengan sehingga view yang didapat tiap hunian maksimal Pengelola berada pada kontur datarSumber: Analisis Penulis
AREA PENGELOLA PADA KONTUR DATAR
AREA HUNIAN MENGIKUTI LERENG 247
SITE
5.1.6.8. Analisis VegetasiTabel 5.30. Analisis Vegetasi
ANALISIS Vegetasi dalam tapak adalah pohon kelapa, pohon pandan dan ubi atau tela
TANGGAPAN Vegetasi pohon yaitu pohon kelapa dan pohon pandan dipertahankan keberadaannya. Posisi bangunan menyesuaikan potensi alam untuk memanfaatkan vegetasi untuk menyejukan, menghalau panas, meneduhkan dan menciptakan suasana pandangan privasi. Vegetasi sebagai bagian
tata ruang luar.Sumber: Analisis Penulis
248
SITE
5.1.6.9. Analisis KebisinganTabel 5.31. Analisis Kebisingan
ANALISIS Kebisingan paling besar berasal dari area komersial dan parkir Pantai Siung. Kebisingan berasal dari kendaraan bermotor, akan tetapi sebenarnya tidak terlalu mengganggu. Terdapat suara ombak lautan yang memberi ketenangan TANGGAPAN Zona yang membutuhkan peredam dari kebisingan diletakkan pada bagian dalam tapak yang jauh dari sumber kebisingan, misalnya area hunian. Sumber kebisingan dapat berasal dari bangunan sendiri, seperti area utilitas, sehingga area yang tenang diletakkan jauh dari sumber bising. Vegetasi menjadi pilihan untuk meredam bisingSumber: Analisis Penulis
249
SITE
5.1.6.10.Analisis Orientasi MatahariTabel 5.32. Analisis Orientasi Matahari
ANALISIS Cahaya matahari pagi datang dari arah timur, yaitu dari area yang membelakangi lereng. Cahaya matahari siang tepat berada di atas. Cahaya matahari sore berakhir di arah barat.
TANGGAPAN Bangunan yang berada pada kontur rendah akan lebih lama mendapat matahari pagi karena cahaya matahari tertutup punggung lereng.Bukaa Bukaan diperbanyak pada Bukaa n shadin Bukaa nShad ing
arah timur-barat untuk memperoleh banyak cahaya. Bukaan yang menghadap
Bukaa
pada arah barat-timur ditambahkan shadingSumber: Analisis Penulis
250
SITE
5.1.6.11.Analisis AnginTabel 5.33. Analisis Angin
ANALISIS Arah angin berasal dari laut yang langsung menuju bukit. Angin bergerak cukup kencang dengan kecepatan berkisar antara 5 10 knot.
TANGGAPAN Bangunan merespon dengan banyak bukaan pada sisi barat daya. Bangunan bersisi lebih
panjang searah terhadap arah angin dengan tujuan mendapat cukup kesejukan alami. Untuk menghindarkan torsi diatur sebaliknya. Mengoptimalkan aliran udara dengan membuat bangunan semi terbuka.Sumber: Analisis Penulis
Semi terbuka
251
SITE
5.1.6.12.Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki dan KendaraanTabel 5.34. Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki dan Kendaraan
ANALISIS Sirkulasi kendaraan hanya mencapai bibir pantai pada daratan yang masih datar. Kendaraan berakhir di area parkir dengan tanah perkerasan aspal Sirkulasi pejalan kaki melalui bibir pantai, dari jalan perkerasan hingga jalan pasir pantai TANGGAPAN
252
Karena bagian yang
memiliki kontak dengan jalan aspal untuk kendaraan bermotor hanya pada sisi barat, maka ujung jalan tersebut menjadi point of interest dari enterance ke resor. Area di dekatnya menjadi ruang parkir. Sirkulasi dalam tapak parkir
hanya pejalan kaki, dengan jalur naik turun.
Sumber: Analisis Penulis
5.1.6.13.Analisis DrainaseTabel 5.35. Analisis Drainase
ANALISIS
SITE
253
Aliran drainase air mengalir dari kontur tinggi ke kontur yang lebih rendah melalui cekungan tanah hingga ke arah sungai kecil atau parit kecil. Pada akhirnya air akan meresap ke dalam tanah dan lepas ke lautan.
TANGGAPAN Untuk menghindari pencemaran air kotor terhadap lautan maka diletakkan kolam-kolam resapan pada bagian yang berpotensi mengalirkan air ke lautan.
Sumber: Analisis Penulis
5.1.6.14.Analisis Utilitas
254
SITE
Tabel 5.36. Analisis Utilitas
ANALISIS Fasilitas telepon tidak tersedia Fasilitas listrik tersedia
pada jarak 500 meter dari kawasan Pantai Siung
TANGGAPAN Fasilitas listrik didapatkan dengan membangun trafo untuk menyalurkan listrik dari PLN, juga dengan menyediakan generator dan solar cell sebagai sumber listrik tambahan dan cadangan. Fasilitas komunikasi didapat dengan membangun menara penangkap sinyal untuk memperkuat sinyal.PENANGKAP SOLAR CELL SINYAL BTS TRAFO
Sumber: Analisis Penulis
5.1.6.15.Analisis Kerawanan Bencana
255
SITE
Tabel 5.37. Analisis Utilitas
ANALISIS Berdasarkan peta kerawanan bencana Yogyakarta, Pantai Siung memiliki potensi untuk terkena bencana tsunami, seperti juga pantai-pantai lain di wilayah selatan Pulau Jawa.
TANGGAPAN Membuat jalur evakuasi Pantai Siung dan kawasan hotel resor. Jalur evakuasi di titik timur dimana evakuasi menggunakan kendaraan langsung menuju utara Jalur evakuasi kedua Jalur evakuasi utama Jalur evakuasi sementara
merupakan evakuasi sementara terdapat di kawasan hotel resor dengan akses ke bukit di timur hotel resor yang tingginya mencapai 50 m.Sumber: Analisis Penulis
Dengan demikian dari proses analisis tapak ditemukan beberapa potensi yang mampu menjadi aspek perancangan hotel resor di Pantai. Analisis tapak
256
SITE
terhadap perencanaan hotel resor di Pantai Siung meliputi 15 aspek, yaitu lingkungan, peraturan, dimensi, pencapaian, pemandangan dari dan ke tapak, drainase, topografi, utilitas, orientasi matahari, arah angin, kebisingan, sirkulasi, vegetasi dan kerawanan bencana. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi tapak berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Kemudian dilakukan tanggapan perencanaan agar permasalahan pada tapak berkaitan dengan perencanaan kawasan dapat dipecahkan.
5.2.
Analisis Perancangan Hotel Resor Perancangan didasarkan pada rumusan permasalahan yaitu mewujudkan
rancangan hotel resor di Pantai Siung yang menyatu dengan alam melalui pengolahan tata ruang luar dengan nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan arsitektur kontemporer. Suasana menyatu dengan alam sangat bergantung pada lokasi kawasan. Berdasarkan lokasi yang berada di pantai maka acuan fisik alamnya adalah lereng tepi pantai yang ditumbuhi banyak tanaman hijau.Tabel 5.38. Suasana Menyatu dengan Alam
Suasana alam Suasana menyatu Pantai Menjadi kesatuan pemandangan dengan pantai, melihat pantai dari hotel resor dan melihat hotel resor dari pantai menimbulkan rasa yang sama, saling mengagumi keindahan dari masing-masing objek.
Gambaran
257
Suasana alam Suasana menyatu Lereng Menjadi satu dengan lereng dengan massa bangunan yang mengikuti kemiringan lereng Vegetasi Hijau Menyatu dengan alam hijau yang sudah lebih dulu tercipta. Hotel resor dianggap seakanakan vegetasi yang baru tumbuh, menyeruak dari kerumunan vegetasi dengan warna yang berbeda namun tetap serasi dengan alam.Sumber: Analisis Penulis
Gambaran
Pada analisis tapak telah dijabarkan kelebihan dan kekurangan tapak beserta tanggapannya. Kelebihan dan kekurangan yang telah direspon tersebut dikembangkan menjadi pendekatan perancangan hotel resor ini, yaitu hotel resor yang menyatu dengan alam. Dari berbagai analisis terhadap potensi tapak, dilakukan prioritas terhadap hal-hal yang utama yang mampu membantu menghadirkan hotel resor yang menyatu dengan alam. Potensi alam mampu menciptakan hotel resor yang manyatu dengan alam. Jenis potensi alam yang masuk kelompok tersebut adalah lingkungan, kontur, pemandangan, vegetasi, matahari dan angin. Sedangkan kelompok lain belum mampu untuk turut menghadirkan hotel resor yang menyatu dengan alam. Secara garis besar potensi alam yang mampu menciptakan hotel resor yang menyatu dengan alam dijabarkan melalui tabel berikut.
258
Tabel 5.39. Potensi Alam yang Mampu Menciptakan Hotel Resor yang Menyatu dengan Alam
Jenis Lingkungan
Potensi Tapak Lereng, pantai, tebing, pohon
Menyatu Alam Keterbukaan
Elemen Perancangan Tata ruang luar
Kontur
Variatif, ketinggian dari 0 20 m dpl
Kemiringan dataran Keterbukaan, keindahan
Sirkulasi, bentuk massa bangunan, tata ruang luar, struktur Orientasi masa bangunan, bukaan pada bangunan
View
Banyak view menarik, yaitu arah timur sampai barat dengan view pantai, laut, tebing, hijau Vegetasi rimbun dengan pohon kelapa dan pandan. Sisanya tanaman ubi dan pohon dan tanaman kecil lain. Pagi hari matahari tertutupi, sedangkan siang sampai sunset cahaya maksimal Angin mengarah ke utara ke lereng
Vegetasi
Keterbukaan, alami, keharmonisan
Tata massa bangunan, tata ruang luar, sirkulasi, bentuk bangunan
Matahari
Energi alami
aklimatisasi bangunan, utilitas bangunan
Angin
Energi alami
aklimatisasi bangunan, utilitas bangunan
Sumber: Analisis Penulis
259
Tanggapan tehadap kondisi alam yang telah disebutkan pada tabel 5.39. dijadikan aspek perancangan dikaitkan dengan suasana menyatu dengan alam. Aspek perancangan tersebut akan berpengaruh terhadap pencarian bentuk massa bangunan, sirkulasi, warna dan material yang sesuai dengan kondisi alam tapak. Aspek perancangan yang mendukung penekanan studi melalui rumusan masalah meliputi 4 aspek utama. Terdiri dari tata ruang luar, perancangan pendekatan studi, elemen pembentuk ruang dan aklimatisasi ruang. Aspek perancangan pada hotel resor di Pantai Siung adalah sebagai berikut. 5.2.1.1 Analisis Tata Ruang Luar Analisis tata ruang luar merupakan proses perancangan lansekap. Tata ruang luar dirancang berdasarkan sirkulasi atau pergerakan, pembentukan fasad bangunan, bentuk dan ruang kebutuhan dan lokasi serta bentuk bangunan. Analisis tata ruang luar berarti menciptakan ruang, menganalisa kegunaan ruang dan menetukan ukuran yang sesuai. Analisa tata ruang luar meliputi analisa massa bangunan, sirkulasi, material dan warna. Analisis tata ruang luar pada hotel resor di Pantai Siung adalah sebagai berikut.
5.2.1.1. Analisa Massa bangunan Penciptaan massa bangunan dapat didasarkan pada urutan suasana alam fisiknya, yaitu lereng, pantai dan vegetasi, dengan nuansa arsitektur Jawa.Tabel 5.40. Analisa Bentuk Massa Bangunan
Jenis
Suasana keindahan
Massa Mengikuti aliran gelombang air lautan, terutama pada atapnya dengan
Sketsa
260
mengadopsi rumah gaya Jenis Suasana kesatuan Jawa Massa Massa menyatu dengan bentuk tapaknya, lereng diikuti dengan kemiringan Keterbukaan bangunan Keterbukaan terhadap lingkungan sekitar dengan bukaan dan desain menyatuSumber: Analisis Penulis
Sketsa
Penciptaan massa bangunan menimbulkan efek baik secara penglihatan maupun secara psikologis bagi yan merasakan ruangnya. Pengolahan massa yang besar, sedang, kecil ataupun tinggi akan memberikan efek bagi penghuni atau orang yang berada dalam ruang tersebut. Perbandingan massa ini disebut pengolahan skala. Berikut efek pengeolahan skala terhadap suasana yang dihasilkan.Tabel 5.41. Efek Pengolahan Skala terhadap Suasana yang Dihasilkan
Sketsa
keterangan Massa memiliki perbandingan ketinggian dengan jarak pandang lebih besar tingginya
Suasana Memberikan efek menakutkan, mencekam, menghimpit
261
Sketsa
keterangan Massa memiliki perbandingan ketinggian dengan jarak pandang lebih besar / sama dengan tinggi Jarak massa lebih besr daipada ketinggiannya Massa memiliki teras terbuka yang dapat menghadap ke arah pemandanganSumber: Analisis Penulis
Suasana Memberikan kesan cukup luas, ada kesempatan, bisa santai, biasa Memberikan kesan luas, lega, rileks, santai Memberikan kesan luas, tinggi, bebas, santai dan relaks
Dengan demikian massa bangunan harus mampu menghadirkan suasana menyatu dengan alam melalui pengolahan potensi alamnya. Suasana menyatu dengan alam dihadirkan melalui keharmonisan massa dengan lingkungan alam sekitar. Selain itu terhadap penghuni ruang, massa bangunan dipikirkan melalui pengolahan skala. Menimbulkan perasaan yang sesuai bagi penghuni.
5.2.1.2.1Analisis Sirkulasi Analisis sirkulasi menampilkan ruang bagi pola pergerakan penghuninya. Sirkulasi pada hotel resor di Pantai Siung akan menampilkan sirkulasi yang tersamar. Memberikan suasana alami. Berdasarkan potensi alam tapak kondisi sirkulasi memungkinkan untuk mengikuti kondisi tapak yang menurun, menanjak, melewati alam dan keadaan tanah yang tidak rata.
262
Aspek sirkulasi lain yang menunjang pengaruh sirkulasi adalah pemilihan material pada jalur sirkulasi. Penggunaan material alami akan semakin menghadirkan suasana alami pada area-area tersebut, misalnya seperti menggunakan batu pecahan, batu krakal dan rumput-rumputan. Selain itu juga dapat menggunakan perkerasan yang tidak terlalu menonjolkan fabrikasinya.Tabel 5.42. Pola Sirkulasi, Material dan Border Sirkulasi
Ruang Luar Area depan
Pola Sirkulasi
Material
Border
Lobi
Area komersial
Area pengelola
Area hunian
Area servis
Area olahraga dan rekreasi Area restoran
Area utilitas
263
Sumber: Analisis Penulis
Dengan demikian sirkulasi pada hotel resor ditentukan oleh pola sirkulasi, material pada jalur sirkulasi dan border jalur sirkulasi. Pola sirkulasi ditentukan mengikuti jenis kebutuhan dan rasa pencapaian yang ingin dihasilkan. Material membantu agar jalur sirkulasi tetap rapi namun alami. Border menjadi pembatas antara area sirkulasi dan area terbuka atau ruang-ruang di sisi kiri kanannya.
5.2.1.3. Analisis Material Analisis material merupakan proses menentukan material yang sesuai untuk digunakan pada ruang-ruang luar hotel resor untuk menciptakan suasana yang menyatu dengan alam. Penggunaan material yang alami pada setiap ruang luar hotel resor akan menambahkan kesan menyatu dengan alam. Analisis penggunaan material pada ruang luar hotel resor adalah sebagai berikut.Tabel 5.43. Pola Sirkulasi, Material dan Border Sirkulasi
Elemen Dinding
Alternatif Material
Kesan Keras, kokoh, kuat, alami
264
Batu kali Sederhana, fleksibel, kasar, alami
Semen kasar dengan goresan Keterbukaan, luas, tak dibatasi, santai
Kaca Ringan, alami hangat santai
Kayu Lantai Hangat, santai, alami
Parket Formal, keras, rapi, menerima, santai
Keramik Lembut, ringan, menerima, santai
Karpet Atap Sederhana, standar, biasa
265
Genteng Alami, menyatu dengan kondisi sekitar, menyatu dengan Ijuk/jerami vegetasi Polos, stabil, sederhana, bersih, halus Atap bergelombang enclosure Kokoh, bertekstur, tradisional, sederhana
Bata Alami, menyatu dengan alam
Tanaman Alami Alami, kokoh, menyatu dengan alam, kuat
Batu-batuan Sederhana, polos
Semen Polos
266
Sumber: Penulis
Dengan demikian analisis material ruang luar terbagi dalam 4 elemen. Meliputi dinding, atap, lantai dan enclosure. Tiap elemen memiliki perlakuan yang berbeda terhadap material yang dipergunakan. Selain dari sisi konstruksi juga yang utama untuk menciptakan ruang yang harmonis dan menyatu dengan alam. Penggunaan material pada ruang luar dimaksimalkan menggunakan material yang berasal dari alam atau jika harus menggunakan material fabrikasi yang dekat dengan suasana alam sehingga mampu menciptakan suasana menyatu dengan alam. 5.2.1.4. Analisis Warna Analisis warna pada ruang luar merupakan pengisi elemen. Tujuan yang ingin dihasilkan hampir sama, yaitu memberikan efek psikologis yang positif bagi para penghuni. Untuk warna bangunan luar lebih digunakan warna-warna alami sesuai dengan kondisi alam sekitar. Sasarannya adalah agar suasana yang terdiri dari komposisi warna bangunan tidak terlalu mencolok. Analisis warna pada ruang luar hotel resor adalah sebagai berikut.Tabel 5.44. Analisis Warna
Warna Hijau
Diambil dari Warna yang terdapat pada daun pohon dan vegetasi seperti rumput
Kesan Kesegaran, kesejukan, ketenangan, mewakili warna alam, menentramkan emosi Hening, tenang, mewakili warna alam, menentramkan, aman, stabil Ceria, cerah, semangat, senang, hangat, menarik
Coklat
Warna pada batang pohon, warna tanah dan beberapa jenis batuan
Kuning
Warna matahari, warna fajar dan sore hari
267
perhatian Abu-abu Warna batuan, karang, pasir pantai Hening, tenang, penetralistik suasana
Biru
Warna langit, warna lautan
Ketenangan, kedamaian, istirahat, sejuk, sederhana, stabil
Sumber: Penulis
Dengan demikian warna pada ruang luar hotel resor bersumber dari warna-warna alam sehingga suasana menyatu dengan alam dapat tercipta. Terdapat 5 warna yang diambil dari alam, yaitu biru, hijau, kuning, abu-abu dan cokelat. Penggunaan warna ini selain menciptakan suasana menyatu dengan alam juga menghadirkan kesan yang baik bagi penghuninya.
5.2.2.
Analisis Perancangan Pendekatan Studi Analisis perancangan pendekatan studi merupakan proses analisis
bangunan hotel resor meliputi bentuk, tata ruang dalam dan ornamen berdasarkan dengan pendekatan studi. Pendekatan studi pada hotel resor tercermin dalam rumusan masalah, yaitu nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer. Sehingga perancangan pendekatan studi pada hotel resor berdasarkan arsitektur Jawa dengan gagasan kontemporer. Analisis perancangan pendekatan studi meliputi analisis bentuk bangunan, analisis tata ruang dalam, dan analisis penggunaan ornamen. Analisis perancangan pendekatan studi pada hotel resor di Pantai Siung adalah sebagai berikut.
268
5.2.2.1. Analisis Bentuk Bangunan
Bangunan pada hotel resor terdiri dari banyak jenis. Mulai dari bangunan dengan ukuran yang besar hingga yang kecil. Dalam analisis bentuk bangunan dikelompokkan bentuk bangunan dalam 3 macam ukuran bangunan. Bangunan pertama adalah bangunan publik yang luas, dengan luasan lebih dari 80 m. Bangunan ini mampu mengakomodir banyak orang. Bangunan kedua adalah bangunan sedang yaitu dengan luasan antara 18 m - 80 m. Bangunan ini memiliki fungsi khusus dan hanya mampu menampung orang dengan kebutuhan tertentu dalam jumlah tertentu. Bangunan ketiga adalah bangunan kecil dengan luasan kurang dari 18 m. Bangunan ini biasa memiliki fungsi satu arah. Alternatif bentuk bangunan pada dasarnya menganut arsitektur jawa untuk menghadirkan nuansa Jawa. Banyak macam alternatif bentuk dengan penggunaan dan fungsi yang berbeda-beda. Setiap bentuk mewakili suatu kebutuhan penghuni. Berikut analisis bentuk bangunan hotel reort di Pantai Siung.Tabel 5.45. Analisis Bentuk Bangunan
Ukuran Besar
Alternatif Bentuk
Penggunaan Lobi, komersial dan ruang serbaguna kantor pengelola, tata graha, restoran dan bar
269
Sedang
Hunian, relaksasi, siungadventure club counter fitnesscentre
270
Kecil
Ruang pada kolam renang, gazebo, pos keamanan, pos parkir
Sumber: Analisis Penulis berdasarkan Arya Ronald
271
Dengan demikian berdasarkan analisis bentuk bangunan ditemukan bahwa bentuk bangunan disesuaikan dengan fungsi. Fungsi yang kompleks dengan pelaku yang komplek menuntut bentuk yang berbeda dengan fungsi yang sempit dan satu arah. Semakin kompleks fungsi yang dikandung suatu bangunan, bentuknya juga semakin kompleks, begitupula sebaliknya. 5.2.2.2. Analisis Tata Ruang Dalam Pada tata ruang dalam juga ditekankan untuk memenuhi standar suasana yang dicapai, yaitu menyatu dengan alam, selain juga mengandung unsur Jawa demi menghadirkan suasana menyatu dengan alam dengan nuansa arsitektur jawa berdasarkan gagasan kontemporer. Namun terdapat faktor lain yang tidak kalah penting, yaitu faktor kenyamanan dan relaksasi yang ingin dinikmati para tamu hotel. Tata ruang dalam pada hotel resor di Pantai Siung harus memberikan kesan yang memanjakan tamunya. Dalam hal ini pendeka