Hotel - Perilaku.pdf

download Hotel - Perilaku.pdf

of 45

Transcript of Hotel - Perilaku.pdf

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    1/45

    BAB II

    TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

    II.1 Tinjauan Umum

    II.1.1 Definisi Hotel

    Hotel berasal dari kataHostelyang diambil dari bahasa Perancis kuno

    yang berarti tempat atau rumah yang memberikan fasilitas akomodasi bagi

    seseorang yang melakukan perjalanan. Selama menginap para tamu

    dikoordinir oleh seorang host yang membuat peraturan-peraturan untuk

    dipatuhi para tamu selama menginap. Hostel ini disewakan kepada

    masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, jadi

    pada mulanya hotel diciptakan untuk melayani masyarakat.

    Menurut keputusan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor: KM.

    3/HK.001/MKP-02, yang dimaksud dengan hotel adalah jenis akomodasi

    yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

    pelayanan, penginapan, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara

    komersial. Beberapa definisi hotel lainnya:

    a)Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,

    disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan

    penginapan berikut makan dan minuman (SK. Menteri Perhubungan

    No.Pm. 10 / Pw. 301/Phb. 77 ).

    b)Hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar

    untuk menginap, makanan, minuman serta pelayanan lainnya untuk

    umum (Websters New American Dictionary).

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    2/45

    c)Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan

    pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi

    dengan syarat pembayaran. (Lawson, 1976)

    Dari seluruh pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:

    1.Menggunakan bangunan fisik

    2.Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya

    3.

    Diperuntukan secara komersial

    4.Diperuntukan untuk umum

    II.1.2 Sejarah Perkembangan Hotel

    Keberadaan hotel-hotel tertua berada di Pompei, bagian selatan Italia,

    dimana gunung Vesuvius meletus sehingga lahar panas mengubur hampir

    seluruh bangunan kota. Setelah kerajaan Romawi jatuh, tahun 1096 sampai

    1270, industri akomodasi mulai berkembang.Pada tahun 1282, di Florence

    dikenalkan istilah inkeepers.

    Industri perhotelan berawal diInggris pada tahun 1656 yaitu Innatau

    Tavern, yang menyediakan pelayanan penginapan untuk para penumpang

    coach yang singgah dan bermalam di tempat tersebut. Inn tertua yang

    terdapat di Amerika adalah Rumah Batu di Guilford, dibangun pada tahun

    1640 oleh Henry Whitefield sebagai tempat tinggal, tempat pertemuan,

    gedung kota dan Inn. Pada tahun 1641 Belanda membangun Tavern

    berlantai 4, yang didirikan di ujung selatan pulau Manhattan dan difungsikan

    untuk menampung orang-orang Inggris yang singgah pada perjalanan

    mereka dari jajahan New England ke Virginia.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    3/45

    II.1.3 Perkembangan Hotel Modern

    Pada tahun 1794 dibangun City Hotel di kota Baltimore oleh david

    Barnum. Dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang

    strategis tapi juga memiliki pemikiran bahwa hotel juga sebagai tempat

    istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.

    Pada awal tahun 1800, menyusul Coffe House/ Inndi Amerika, Tahun

    1829 Tremont House di Boston, Tahun 1824 New York House. Saat itu,

    hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat

    beristirahat. Namun Hotel Tremont lah yang pertama kali memperkenalkan

    jenis kamar single dan double yang pada setiap kamar dilengkapi dengan

    kunci masing-masing, air minum disetiap kamar, pelayanan oleh bellboy

    serta memperkenalkan masakan perancis ke dunia perhotelan.

    Perkembangan hotel seperti di atas lebih mengutamakan fasilitas dan

    pelayanan. Hotel-hotel lainnya antara lain; The Palmer House tahun 1830,

    The Sherman House di Chicago, Platers di St. Louis, The Spring

    House(Greenbiers ) tahun 1830, Floridas Ponce de Leon tahun 1988 dan

    Denvers Brown Palacedi san fransisco tahun 1893.

    II.1.4 Perkembangan Hotel di Indonesia

    Awal mula dari tumbuhnya usaha perhotelan di Indonesia terjadi pada

    masa pemerintahan Hindia Belanda. Kebutuhan akan sarana akomodasi

    dirasakan makin meningkat dengan maraknya orang-orang Belanda dan

    Eropa yang pergi ke Hindia Belanda. Sehubungan dengan kondisi tersebut

    maka di kota-kota pelabuhan mulai didirikan hotel-hotel, di Batavia

    dibangun beberapa hotel seperti; Hotel Des Indes, Der Nederlanden, Hotel

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    4/45

    Royal dan Hotel Rijwijk. Hotel-hotel lain yang juga dibangun antara lain :

    Hotel Du Pavillon di Semarang, Hotel Sarkies dan Hotel Oranje di surabaya,

    Hotel De Boer dan Astoria di Medan, Grand Hotel dan Staat Hotel di

    Makasar.

    Prasarana jalan raya dan sarana transportasi kereta api di Jawa mulai

    dikembangkan. Kemajuan ini dibarengi dengan perkembangan sarana

    akomodasi dan produksi perkebunan di daerah-daerah pedesaan dan

    pegunungan yang berhawa sejuk (Mountain Resort) misalnya; di Bandung

    dibangun Hotel Savoy Homman, Hotel Salak, di Malang palace Hotel, di

    Solo Hotel Slier dan Grand Hotel (sekarang Hotel garuda) di Yogyakarta.

    Pada tahun 1935 di Hindia Belanda terdapat 114 hotel dengan keseluruhan

    4139 kamar yang mendapat rekomendasi dari pemerintah Hindia Belanda

    untuk wisatawan.

    Pada tanggal 5 Agusutus 1962 di Jakarta diresmikan pembukaan hotel

    Indonesia milik PT. Hotel Indonesia, sebuah perusahaan pemerintah, dan

    merupakan hotel bertaraf Internasional pertama di negeri kita. Menyusul

    hotel modern lainya, seperti :

    a)Samudera Beach Hotel di Pelabuhan Ratu, Jawa barat (diresmikan pada

    bulan Februari 1966)

    b)AmbarukmopalaceHotel di Yogyakarta (diresmikan bulan Maret 1966)

    c)BaliBeachdi pantai Sanur, Bali (diresmikan bulan November 1966)

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    5/45

    II.1.5 Jenis Hotel

    1. Berdasarkan Akomodasinya

    a)Resorts Hotel

    Hotel yang menyediakan akomodasi untuk para tamu dengan

    tujuan berlibur. Diguanakan pada waktu tertentu (seasonal),

    seperti pada hari libur dan akhir pekan. Hotel jenis ini pada

    umumnya berlokasi di daerah pariwisata dan peristirahatan

    pinggir kota.

    b)

    Convention Hotel

    Hotel yang menyediakan akomodasi dan sarana rapat, serta

    sarana fasilitas untuk kegiatan seminar, konferensi, atau rapat.

    Lokasi convention hotel umumnya dekat dengan pusat kegiatan

    kota.

    c)Residential Hotel/ Destination Hotel

    Hotel yang menyediakan akomodasi untuk para tamu yang akan

    tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama (long staying).

    Hotel jenis ini pada umumnya berlokasi di dalam kota.

    d)Transit Hotel

    Menyediakan akomodasi sebagai persinggahan bagi mereka

    yang akan meneruskan perjalanan ke tempat lain, biasanya dekat

    dengan pelabuhan udara, laut, terminal, atau stasiun kereta api.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    6/45

    e)City Hotel / Commercial Hotel

    Hotel yang menyediakan akomodasi dan fasilitas lainnya untuk

    para tamu yang menginap dalam waktu singkat (short staying)

    untuk tujuan bisnis, kedinasan atau konferensi dengan sight

    seing. (Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi

    No: KM. 37 / PW 304 / MPPT 86 BAB I). Hotel jenis ini

    umumnya terletak di dalam kota, lokasinya dekat dengan kota

    daerah komersial, serta memiliki kemudahan pencapaian

    dari segi transportasi.

    Motel

    Menyediakan akomodasi pelayanan sama halnya dengan hotel

    transit, hanya saja tamunya memiliki kendaraan sendiri.

    g)Hotel Melati

    Hotel non-bintang atau yang sebelumnya lebih dikenal sebagai

    losmen, jenis akomodasi wisata dengan fasilitas yang sangat

    sederhana.

    2. Berdasarkan luas dan jumlah kamar yang tersedia:

    Menurut Buku BSE Akomodasi Perhotelan Jilid 1 yang dikutip

    oleh (Ni Wayan Suwithi dan Cecil Erwin Jr. Boham, 2008 : 50)

    Ukuran hotel dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, antara

    lain:

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    7/45

    a)Smal Hotel

    Merupakan hotel kecil dengan jumlah kamar dibawah 150

    b)Medium Hotel

    Hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini

    dapat dikatagorikan menjadi 2, yaitu:

    a.Average Hotel

    Memiliki jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar

    b.Above Average Hotel

    Memiliki jumlah kamar antara 300 s.d 600 kamar

    c)Large Hotel

    Hotel dengan klasifikasi besar dengan jumlah kamar di atas 600

    kamar.

    3. BerdasarkanTarif/ Komponen harga kamar

    a)European Plan

    Hotel ini yang menganut system dimana harga kamar tidak

    termasuk makan.

    b)Continental Plan

    Harga kamar sudah termasuk makan pagi.

    c)Modified Plan

    Harga kamar termasuk makan dua kali, yaitu makan pagi dan

    makan siang atau makan pagi dan makan malam.

    d)Full American Plan

    Hotel ini menganut sistem dimana harga kamar termasuk tiga

    kali makan.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    8/45

    4. Berdasarkan sasaran pengunjung

    a)Hotel Keluarga (Family Hotel)

    Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah keluarga

    b)Hotel Bisnis (Business Hotel)

    Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah para usahawan/

    pebisnis yang memerlukan tempat tinggal sementara.

    c)

    Hotel Wisatawan (Tourist Hotel)

    Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah para wisatawan baik

    dalam negeri maupun mancanegara.

    d)Hotel Transit (Transit Hotel)

    Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah orang-orang yang

    melakukan persinggahan sementara dan memerlukan tempat

    istirahat.

    e)Hotel Perawatan Kesehatan (Cure Hotel)

    Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah orang-orang yang

    sedang menjalani proses berobat.

    f)Hotel konferensi (Convension Hotel)

    Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah orang-orang yang

    mengikuti suatu konferensi atau pertemuan, baik dalam bentuk

    grup maupun perseorangan.

    City Hotel

    Merupakan hotel yang terletak didalam kota, dimana sebagian

    besar tamunya yang menginap melakukan kegiatan bisnis.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    9/45

    Resort hotel

    Adalah hotel yang terletak di kawsan wisata, dimana sebagian

    besar tamu yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha.

    Macam macam hotel resort antara lain:

    a)Mountain hotel(hotel yang berada di pegunungan)

    b)Beach hotel (berada dipinggir pantai)

    c)Lake hotel(berada di tepi danau)

    d)Hill Hotel(berada di puncak bukit)

    e)Forest hotel(berada dikawasan hutan lindung)

    5. Berdasarkan kriteria jenis tamu

    a)Family Hotel

    Tamu yang menginap bersama keluarganya.

    b)Business Hotel

    Tamu yang menginap adalah usahawan/pebisnis

    c)Tourist Hotel

    Tamu yang menginap kebanyakan adalah para wisatawan

    domestik maupun mancanegara

    6. Berdasarkan lama tamu menginap

    a)Transient hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap

    hanya untuk satu atau dua dalam.

    b)Semi-residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya lebih

    dari 12 malam sampai satu minggu.

    c)Residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap

    untuk jangka waktu lama, lebih satu minggu.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    10/45

    II.1.6Klasifikasi Hotel

    Klasifikasi hotel berdasarkan star rating system ditetapkan

    berdasarkan minimum jumlah kamar, fasilitas dan peralatan yang tersedia

    serta mutu pelayanan sebagaimana disyaratkannya (Dirjen Pariwisata, Pos

    dan Telekomunikasi,SKNo. KM 37/ PW.304/ MPPT86 7 Juni

    1986).Penentuan kelas atau bintang diadakan setiap tiga tahun sekali dan

    ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata dalam bentuk

    sertifikat.

    Tabel 2.1 Klasifikasi Standard Hotel Bintang

    Klasifikasi Hotel

    Bintang

    Persyaratan

    Jumlah Unit KamarLuasan Standar Minimum

    Kamar

    Bintang 1

    Unit standard minimum 15

    kamar

    Kamar mandi di dalam

    Luas unit standard

    minimum 20m2

    Bintang 2

    Unit standard minimum 20

    kamar

    Unit suite minimum 2

    kamar

    Kamar mandi di dalam

    Luas unit standard

    minimum 22m2

    Luas unit Suite minimum

    44m2

    Bintang 3

    Unit standard minimum 30

    kamar

    Unit suite minimum 2

    kamar

    Kamar mandi di dalam

    Luas unit standard

    minimum 24m2

    Luas unit suite minimum

    48m2

    Bintang 4

    Unit standard minimum 50

    kamar

    Unit suite minimum 3

    kamar Kamar mandi di dalam

    Luas unit standard

    minimum 24m2

    Luas unit suite minimum

    48m

    2

    Bintang 5

    Unit standard minimum 100

    kamar

    Unit suite minimum 4

    kamar

    Kamar mandi di dalam

    Luas standard minimum

    26m2

    Luas minimum suite 52m2

    (Sumber: SK Menteri Perhubungan No. PM. 10/P.V.301/Pht/77 tanggal 22 Desember 1977)

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    11/45

    II.1.7 Organisasi Ruang

    Hotel dibagi menjadi 4 area, sebagai berikut :

    Public Area

    area yang dimana boleh dimasuki oleh semua orang , yaitu karyawan dan

    tamu , seperti lobby.

    Semi Public Area

    area yang dimana hanya boleh dimasuki oleh orangorang yang

    berkepentingan saja, yaitu; karyawan pada area administrasi, tamu rapat,

    dan konferensi pada ruang pertemuan.

    Private Area

    area yang dimana digunakan sebagai tujuan utama pengunjung, seperti

    kamar pada hotel.

    Service Area

    area yang dimana hanya khusus untuk karyawan disini segala macam

    pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung. Secara fungsional,

    hotel mempunyai 2 bagian utama, sebagai berikut:

    Front of the house

    Terdiri dari private area dan public area. Ruang-ruang yang termasuk

    dalam areafront of the house, antara lain:

    Guest Room

    Mencakup ruang tamu dan ruang tempat tamu menginap.

    Public Space Area

    Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan

    tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    12/45

    pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal

    ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.

    Lobby

    Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,

    menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian

    dengan penyewaan kamar.

    Retail Area

    Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari.

    Support function

    Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara

    lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain.

    Consession space

    Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel

    berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan

    bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari:

    - Travel agent room

    - Perawatan kecantikan / salon

    - Toko buku dan majalah

    -Money changer

    - Souvenir shop

    - Toko-toko khusus

    Food and Beverages outlets

    area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman.

    Convention room

    ruangan yang disediakan untuk berbagai macam pertemuan.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    13/45

    Recreation Area

    area yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi,

    berolah raga, santai dan lain-lain.

    Service area ( Back of the house )

    Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun mengetahui

    segala kegiatan di sektor ini. Bagian ini sangat penting, karena bertugas

    mendukung kegiatan pada front of the house. Ruang-ruang yang

    termasuk di dalam area, antara lain:

    Back of the house (Service Area)

    Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun mengetahui

    segala kegiatan di sektor ini. Ruang-ruang yang termasuk di dalam area

    Back of the house, antara lain:

    Daerah dapur dan gudang (food and storages area)

    Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (recieving, trash

    and general storage area)

    Daerah pegawai/ staff hotel (employees area)

    Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)

    Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area)

    II.1.8Persyaratan Hotel Bintang Dua

    Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel kapsul

    termasuk kedalam klasifikasi:

    - Berdasarkan fungsi akomodasi merupakan hotel transit

    -

    Berdasarkan sasaran pengunjung mengarah ke hotel transit.

    - Berdasarkan lama menginap merupakan hotel transit.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    14/45

    - Sesuai dengan bintang merupakan hotel bintang dua (**).

    - Berdasarkan jumlah kamar merupakan medium hotel, average hotel

    yang memiliki jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar.

    Dalam rancangan, hotel disimpulkan sebagai hotel bintang dua,

    dikarenakan terkait dalam persyaratan hotel bintang dua (diambil dari Buku

    manajemen hotel karya Richard Komar) yang sesuai dengan desain

    rancangan, antara lain:

    1. Lokasi

    lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/ pribadi roda empat langsung

    ke area hotel.

    2.

    Taman

    hotel memiliki taman:

    terletak di dalam atau di luar bangunan

    taman terpelihara, bersih dan rapi

    3.

    Tempat Parkir

    4. Olah Raga atau Rekreasi

    hotel menyediakan dua sarana olah raga dan rekreasi lainnya yang

    merupakan pilihan dari :

    -

    Fitness Center

    -Sauna

    5.

    Bangunan

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    15/45

    bangunan hotel memenuhi persyaratan perijinan sesuai dengan undang

    undang yang berlaku.

    keadaan bangunan bersih dan terawat dengan baik (tidak berdebu,

    berlumut, sarang laba-laba dan sebagainya)

    pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya sehingga

    memudahkan:

    -

    arus tamu

    - arus karyawan

    -

    arus barang/ produk hotel

    - peralatan teknis bangunan terdiri dari:

    - transportasi mekanis/ lift/ elevator

    - Utilitas

    - Komunikasi

    - pencegahan bahaya kebakaran

    6. Ruang Makan

    7. Function Room

    8. Area Publik

    -Lobby

    -Lounge

    -Tolilet umum pria dan wanita

    -Koridor

    -

    Ruang yang disewakan

    9. Dapur

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    16/45

    II.1.9 Definisi Hotel Kapsul

    Hotel kapsul lahir dua puluh lima tahun lalu dalam upaya untuk

    menyediakan akomodasi untuk tinggal dengan harga yang terjangkau dan

    kualitas yang sesuai.Hotel ini biasa di kunjungi oleh para pebisnis yang

    tertinggal kereta jam malam, tetapi seiring dengan berjalannya waktu,

    hotel murah berbentuk kapsul juga dijadikan salah satu pilihan bagi para

    turis dgn "kantong tipis".

    Tidak banyak perbedaan antara hotel kapsul dan hotel pada

    umumnya. Beberapa sistem operasional seperti waktu check-in biasanya

    dimulai dari pukul 5 sore sedangkan untuk waktu check out sendiri

    hampir sama yaitu jam 10 pagi disebabkan karena hotel ini memang

    diperuntukan untuk orang-orang yang ingin beristirahat dalam jangka

    waktu yang cukup pendek hanya 1-3 malam saja.

    Namun yang sangat jelas, secara fisik bangunan hotel ini dibangun

    dari unit-unit kamar yang di desain secara compact sehingga

    membedakan bentuk, tampilan dan struktur bangunan secara keseluruhan.

    II.1.10 Karakteristik Hotel Kapsul

    Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel

    kapsul ini memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

    1.Lokasi

    Dari yang sudah ada, umumnya hotel kapsul berada di kawasan stasiun

    kereta api.

    2.

    Fasilitas

    Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi, disediakannya

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    17/45

    fasilitas loker yang digunakan untuk menyimpan sepatu dan lainnya

    berhubung ukuran unit yang terbatas.

    3.Arsitektur dan Suasana

    Tamu yang menginap di hotel kapsul cenderung mencari akomodasi

    dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis

    hotel lainnya.Ukuran setiap unit pun sangat berpengaruh bagi

    kenyamanan tamu hotel.

    4.

    Sasaran

    Pariwisata merupakan industri yang terus berkembang di dunia. Sejak lama

    pariwisata bagi Negara maju telah merupakan suatu aktivitas dan perminatan

    yang wajar. Dengan berkembangnya waktu, kini kegiatan berwisata sudah

    bukan merupakan hal yang mahal lagi, banyak cara yang dapat dilakukan

    untuk dapat berwisata, salah satunya ialah dengan backpacking

    Backpacking adalah sebuah istilah yang digunakan untuk

    mencerminkan sebuah bentuk dari perjalanan berwisata dengan biaya

    murah (Wikipedia). Orang yang melakukan perjalanan dengan cara ini

    biasa disebut dengan backpackers.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    18/45

    A backpacker is a traveler who spent one night or more in

    Backpacker hostel accommodation. (Bureau of Tourism Statistic

    Australia tahun 2002

    Sementara dalam Backpacker Market Handout Tourism Australia

    (2006) backpacker didefinisikan sebagai wisatawan ber-budget ketat dan suka

    berpetualang. Kebanyakan penelitian tentang backpacker mengindikasikan

    bahwa lebih dari 80% dari usia backpacker kurang dari 30 tahun (Richard&

    Wilson dikutip Markwad2008). Jakarta pusat sendiri masuk dalam top five

    list kampung terbaik bagi para backpackers.

    Menurut IUOTO (The International Union of Official Travel

    Organization)sebagaimana disebutkan dalam Annex II, keputusan 1

    Juli 1960, kata Wisatawan pada dasarnya diartikan :

    Orang yang berpergian untuk bersenang- senang

    Orang-orang yang yang menghadiri pertemuan, atau

    kedudukannya sebagai wakil badan ilmiah, pemerintah,

    keagamaan, keolahragaan dan sebagainya

    Orang yang datang dalam rangka wisata, walaupun singgah

    kurang dari 24 jam

    Menurut PBB, pengertian Wisatawan (tourist) adalah pengunjung

    yang tinggal menetap sekurang- kurangnya 24 jam di negara yang ia

    kunjungi dengan maksud :

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    19/45

    Menggunakan waktu luang (leisure time) seperti untuk rekreasi,

    libur, cuti, berobat, studi ataupun olahraga

    Tujuan bisnis, mengunjungi keluarga, rapat-rapat dinas atau misi

    tertentu

    Tabel 2.2 karakteristik Perjalanan Wisatawan

    (Sumber: dikutip dari Smith (1995), P2Par 2001)

    Karakteristik Pembagian

    Lama waktu perjalanan

    1-3 hari

    4-7 hari

    8-28 hari

    29-91 hari

    92-365 hari

    Jarak yang ditempuh

    (bisa digunakan

    kilometer/mil)

    Dalam kota (local)

    Luar kota (satu / lain propinsi)

    Mancanegara

    Waktu melakukan

    perjalanan

    Hari biasa

    Akhir pekan

    Hari raya

    Libur sekolah

    Akomodasi yang

    digunakan

    Komersial (Hotel bintang/ non bintang

    Non komersial (rumah teman/ saudara/

    keluarga

    Moda transportasi

    Udara

    Darat (umum/ pribadi/ carter)

    Kereta Api

    Laut (cruise/ feri)

    Teman Perjalanan

    Sendiri

    Keluarga

    Teman sekolah

    Teman kantor

    Pengorganisasian

    perjalanan

    Sendiri

    Keluarga

    Sekolah

    Biro perjalanan wisata

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    20/45

    Dari data yang diperoleh di atas maka peruntukan hotel kapsul

    yang akan di bangun adalah untuk wisatawan yang kurang lebih memiliki

    karakteristik melakukan perjalanan 1-3 hari, wisman maupun wisnus

    yang bisa dikatakan sebagai backpackers, sendiri ataupun berkelompok

    baik dihari kerja maupun hari libur.

    II.1.11 Prinsip Desain Hotel Kapsul

    Sebagai hotel dengan tujuan sebagai akomodasi bagi wisatawan

    Pleasure Tourism (menikmati perjalanan) dimana merupakan salah satu

    bentuk tujuan pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang

    meninggalkan rumah untuk berlibur, mencari udara segar, mengetahui

    sejarah rakyat setempat, untuk mendapatkan ketenangan atau kedamaian

    di luar kota, atau sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota-kota besar

    maupun ikut serta dalam keramaian pusat-pusat wisatawan. Dalam

    perancangan sebuah hotel kapsul yang ditujukan bagi para wisatawan

    menengah kebawah perlu diperhatikan prinsip-prinsip, sebagai berikut:

    1. Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan

    wisata.

    Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat

    Berinteraksi dengan lingkungan, dengan standar kenyamanan

    Privasi serta kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam

    aktivitas kelompok

    2. Menciptakan suatu citra akomodasi wisata yang menarik

    Memanfaatkan kekhasan desain sebaik mungkin

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    21/45

    Menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan

    setempat

    Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak

    II.2 Tinjauan Khusus Topik

    Perancangan arsitektur ditujukan untuk manusia maka untuk mendapatkan

    perancangan yang baik perlu dimengerti apa yang menjadi kebutuhan manusia atau

    dengan kata lain mengerti perihal perilaku manusia, sehingga jelas bahwa aspek

    perilaku dalam perancangan hotel kapsul ini perlu diperhatikan dengan mengolah

    desain suatu hotel kapsul berdasarkan perliaku transit wisatawan dalam memuaskan

    kebutuhan dan keinginannya.

    II.2.1 Pengertian Arsitektur Perilaku (Behavior Architecture)

    Arsitektur perilaku adalah Arsitektur yang dalam penerapannya selalu

    menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam perancangan kaitan

    perilaku dengan desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa

    desain arsitektur dapat menjadifasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya

    sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson 1878-1958).

    Cakupan dalam perilaku antara lain:

    - Perilaku yang kasat mata seperti makan, memasak, duduk dan

    sebagainya

    - Perilaku yang tidak kasat mata seperti fantasi, motivasi dan sebagainya

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    22/45

    - Perilaku yang menunjukan manusia dalm aksi/ kegiatannya

    Secara Realitas Imajinasi seorang arsitek dalam proses perancangan

    akan menghasilkan akibat yang berbeda setelah proses pemakaian/

    penghunian, untuk itu perlu dipahami kebutuhan dasar manusia dan

    bagaimana antara desain arsitektur dengan perilaku manusia maupun

    lingkungan. Berikut beberapa teori-teori mengenai tema arsitektur perilaku:

    a)Menurut Donna P. Duerk

    That people and their behavior are part of a whole system that

    includes place and environment, such that behavior and environment

    cannot be empirically separated. That is to say, human behavior always

    happen in a place and they cannot be fully evaluated without considering

    the environmental influence.

    (bahwa manusia dan perilakunya adalah bagian dari system yang

    menempati tempat dan lingkungan, sehingga perilaku dan lingkungan

    tidak dapat dipisahkan secara empiris. Karena itu perilaku manusia sealu

    terjadi pada suatu tempat dan tidak dapat di evaluasi secara keseluruhan

    tanpa pertimbangan factor-faktor lingkungan.) (Donna P. Duerk,

    Architectural Progamming1993)

    Gambar 2.1 Diagram hubungan perilaku dan lingkungan (Sumber: Duerk donna P,

    1993)

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    23/45

    Dari gambar di atas dijelaskan tentang hubungan antara perilaku

    dan lingkungan yang saling berkaitan. Contoh:

    1.

    Lingkungan yang mempengaruhi perilaku manusia.

    Orang cenderung menduduki suatu tempat yang biasanya diduduki

    meskipun tempat tersebut bukan tempat duduk, misalnya susunan

    anak tangga, bagasi mobil yang besar dan sebagainya.

    Gambar 2.2 Lingkungan mempengaruhi perilaku (Sumber: Marcella, Joyce laurens,

    2004)

    2.Perilaku manusia yang mempengaruhi lingkungan

    Pada saat orang cenderung memilih jalan pintas yang dianggapnya

    terdekat dari pada awal melewati pedestrian yang memutar. Sehingga

    orang tersebut tanpa sadar telah membuat jalur sendiri meski telah

    disediakan pedestrian.

    b)

    Menurut Gary T. More

    Pengkajian perilaku dikaitkan dengan lingkungan sekitar yang lebih

    dikenal sebagai pengkajian lingkungan-perilaku, antara lain:

    1. Meliputi penyelidikan sistematis tentang hubungan antara lingkungan

    dan perilaku manusia dan penerapannya dalam proses perancangan.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    24/45

    2. Pengkajian lingkungan-perilaku dalam arsitektur mencakup lebih

    banyak daripada sekedar fungsi

    3. Meliputi unsur-unsur keindahan estetika, dimana fungsi berkaitan

    dengan perilaku dan kebutuhan manusia, sedangkan estetika berkaitan

    dengan pilihan dan pengalaman si pengguna.

    (Gary T. More,Introduction to Architecture)

    II.2.2 Prinsip-Prinsip Dalam Tema Arsitektur Perilaku

    Prinsip-prinsip tema arsitektur perilaku yang harus di perhatikan

    dalam penerapan tema arsitektur perilaku menurut Carol Simon Weisten dan

    Thomas G David, antara lain:

    1.Mampu berkomunikasi dengan manusia dan lingkungan

    Rancangan yang harus dapat dipahami oleh pemakainya melalui

    penginderaan ataupun pengmajinasian pengguna bangunan. Bentuk yang

    disajikan dapat dimengerti sepenuhnya oleh pengguna bangunan.

    Dari bangunan yang diamati oleh manusia syarat-syarat yang harus

    dipenuhi adalah:

    a)Pencerminan fungsi bangunan

    b)Menunjukan skala dan proporsi yang tepat serta dapat dinikmti

    c)Menunjukan bahan dan struktur yang akan digunakan dalam bangunan.

    2.

    Mewadahi aktivitas penghuninya dengan nyaman dan menyenangkan

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    25/45

    Nyaman secara fisik dan psikis. Menyenangkan secara fisik dan fisiologis

    3.Memperhatikan kondisi dan perilaku pemakai

    Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku transit wisatawan menengah

    kebawah.

    Berdasarkan penjelasan tentang tema Arsitektur perilaku dapat

    disimpulkan bahwa:

    1. Tema Arsitektur perilaku bertujuan untuk menciptakan lingkungan binaan

    yang disesuaikan dengan perilaku manusia penggunanya

    2. Arsitektur dan perilaku memiliki hubungan yang erat dan saling

    mempengaruhi

    3. Tema arsitektur perilaku selain menekankan pada aspek kenyamanan fisik,

    aspek psikologi juga ditekankan.

    4.

    Dari penerapan tema ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan

    yang paling baik antara perilaku manusia dan lingkungan yang dirancang.

    II.2.3Faktor-Faktor Dalam Prinsip Arsitektur Perilaku

    Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam prinsip-prinsip perilaku

    pengguna bangunan (synder, James C, 1988), antara lain:

    1. Faktor Manusia

    a)Kebutuhan dasar

    Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar, antara lain:

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    26/45

    1. Psychology need

    Merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisik. Misalnya

    makan, minum, berpakaian dan lain-lain yang berhubungan dengan

    faktor fisik.

    2. Safety need

    Kebutuhan akan rasa aman terhadap diri dan lingkungan baik secara

    fisik maupun psikis, secara fisik seperti rasa aman dari panas, hujan

    dan secara psikis seperti dari rasa malu, aman dari rasa takut dan

    sebagainya.

    3.Affilitation need

    Merupakan kebutuhan untuk bersosialisasi, berinteraksi dan

    berhubungan dengan orang lain. Kebutuhan ini diperlukan sebagai

    alat atau sarana untuk mengekspresikan diri dengan cara berinteraksi

    dengan sesamanya.

    Gambar 2.3 Ruang terbuka sebagai tempat bersosialisasi

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    27/45

    a)Kelompok pengguna

    Perbedaan kelompok pengguna dijadikan pertimbangan dalam

    perancangan atau desain karena tiap bangunan memiliki fungsi dan pola

    yang berbeda karena faktor pengguna tersebut, misalnya gedung futsal

    dengan gedung tennis tidak dapat disamakan karena kelompok

    penggunaannya berbeda.

    b)Antropometrik

    Merupakan suatu proporsi dan dimensi tubuh manusia dan karakteristik

    fisiologis lainnya dan kesanggupan relatif terhadap kegiatan manusia

    yang berbeda-beda dan mikro lingkungan. Misalnya tinggi meja dan

    lemari yang disesuaikan dengan penggua.

    Menurut teori Barker, hal-hal yang perlu diamati dalam

    mempelajari hubungan antara perilaku, antara lain:

    1. Waktu kejadian

    2. Pola kegiatan

    3. Waktu yang dibutuhkan

    4. Mekanisme perilaku

    5.

    Kekayaan

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    28/45

    c) Privasi

    Merupakan suatu mekanisme yang mengukur dan mengatur interaksi-

    interaksi dengan orang lain dalam menyajikan diri.

    d) Perencanaan ruang berdasarkan perilaku

    Furnitur dan peletakan perabot ruangan berpengaruh pada pembentukan

    perilaku pengguna.

    2. Faktor fisiologis

    a. Kenyamanan

    Segala sesuatu yang ada di lingkungan, dapat mempengaruhi

    perilaku yang dapat menjadi stressorbagi manusia.

    Stressor: Segala sesuatu yang dapat mengganggu perasaan atau

    menyebabkan stress pada manusia.

    1.Heat control

    Menyangkut kapasitas thermal/ suhu dari bangunan dan

    mempengaruhi perilaku dari penggunanya.

    2.Light control

    Menyangkut pencahayaan artificial dan natural. Light control juga

    mempengaruhi perilaku pengguna bangunan.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    29/45

    3. Sound control

    Menyangkut pada penempatan bangunan agar tidak tergganggu

    kawasan sekitar bangunan.

    II.2.4Tinjauan Tema Dalam Perilaku Transit Wisatawan Menengah Kebawah

    Tujuan utama pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan

    dan keinginan konsumen. Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata

    yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis dan faktor luar lainnya dalam

    memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkan.

    Sehingga jelas bahwa aspek perilaku dalam perancangan hotel kapsul

    ini perlu diperhatikan dengan mengolah desain suatu hotel kapsul

    berdasarkan perliaku transit wisatawan dalam memuaskan kebutuhan dan

    keinginannya.

    Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, pengertian transit adalah

    tempat singgah. Untuk lebih terdefinisi lagi khususnya di bidang Pariwisata.

    Maka seorang pakar dalam bidang Pariwisata yaitu Z.S.A. Sahulata

    mengatakan bahwa In-Transit Visitor yaitu seorang penumpang yang

    menghentikan perjalanannya hanya untuk melakukan kunjungan singkat di

    kota tersebut, kemudian meneruskan perjalanannya pada hari yang sama.

    (Sahulata, 1993:19).

    Penumpang yang melakukan transit dalam diktat kepariwisataan

    dikatakan bahwa mereka berwisata ke suatu Negara dalam tempo kurang

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    30/45

    minimal 24 jam, beristirahat dan meneruskan perjalanannya kembali. Dengan

    demikian, perancangan hotel kapsul ini bisa menjadi proyek menguntungkan

    bagi para wisatawan yang membutuhkan ruang transit untuk berdiam/ tinggal

    sementara selama berwisata.

    Masa transit dengan waktu yang cukup akan lebih bisa membuat

    perjalanan terasa lebih nikmat/ menyenangkan, serta dapat menghilangkan

    rasa lelah. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan selama transit,

    antara lain (Blog Sigit Adinugroho, 2012):

    1. Mandi

    dengan mandi seseorang akan merasa lebih segar dan rileks untuk

    melanjutkan perjalanan berwisata atau memulai aktifitasnya kembali.

    2. Istirahat

    merebahkan diri dan tidur akan memulihkan stamina orang yang sedang

    melakukan perjalanan. Apalagi dengan fasilitas penunjang yang ada

    seperti pijat refleksi, salon dan lainnya.

    3. Menyambangi Dunia Maya

    seiring dengan perkembangan jaman tentunya manusia masa kini tidak

    lepas dengan yang namanya dunia maya. Menggunakan laptop atau

    telepon seluler yang tersambung ke Internet dengan fasilitas Wi-Figratis,

    atau menggunakan komputer yang tersedia bisa membuat pikiran senang

    dan lebih tenang selama transit dalam suatu perjalanan wisata, salah satu

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    31/45

    yang bisa dilakukan dengan menyambangi dunia maya ialah bisa

    menghubungi atau mengabari keluarga ataupun kerabat dibandingkan

    melalui telepon seluler yang akan lebih memakan biaya.

    4. Membaca

    membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan selama

    transit setelah/ sebelum melakukan perjalanan wisata, karena bisa

    menghilangkan rasa jenuh dan memberikan kepuasan tersendiri.

    5.

    Berkeliling

    setelah berjam-jam duduk dalam perjalanan, berolahraga kecil seperti

    jalan-jalan keliling, menyambangi fasilitas penunjang yang disediakan

    seperti toko cinderamata atau kegiatan kebudayaan (misalnya,

    menggambar atau membuat kerajinan tangan), bahkan arsitektur yang

    menarik pada bangunan yang disinggahi seperti hotel kapsul bisa

    membunuh kebosanan.

    6.

    Bercengkerama

    Bercengkrama bersama keluarga, pasangan, rekan perjalanan ataupun

    dengan sesama wisatawan lainnya dengan makan di suatu tempat bisa

    lebih membuat perasaan lebih senang serta bisa menikmati perjalanan

    yang sesungguhnya.

    Perilaku wisatawan backpacker:

    - berinteraksi sosial dengan wisatawan lain

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    32/45

    - mencari petualangan, keaslian (bisa berupa belanja cinderamata)

    pengalaman

    - fleksibilitas dalam rencana wisata

    - melepas rasa jenuh dan lelah

    (Rilley 1998: 3)

    Hotel kapsul sebagai suatu hotel yang timbul akibat kebutuhan

    Wisatawan golongan menengah kebawah yang memiliki fasilitas - fasilitas

    untuk mendukung kegiatan mereka denganfinancialyang terbatas. Beberapa

    pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah hotel untuk dijadikan tempat

    peristirahatan/ menginap, antara lain (Blog Sigit Adinugroho):

    Budget

    menentukan biaya yang akan diperlukan untuk menyewa ruang di hotel

    menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan bagi wisatawan

    menengah kebawah misal, perbandingan nilai antara kedekatan hotel

    dengan tujuan wisata dengan biaya transportasi.

    Fasilitas

    mengetahui kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel atau

    memperhatikan kebutuhan serta tujuan menginap yang dibutuhkan dalam

    hubungannya dengan keterbatasanfinancial dan waktu.

    Lokasi

    mempertimbangkan kemudahan akses dan pencapaian dari dan ke tapak.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    33/45

    II.2.5Analisa Pemilihan Tapak Perancangan Hotel Kapsul

    Lokasi tapak merupakan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang

    berbatasan dengan berbagai bangunan komersial, sarana pendidikan, dan

    fasilitas penunjang lainnya.

    Peta 2.1 Alternatif Lokasi Tapak (Sumber: Dinas Tata Ruang DKI Jakarta)

    Keterangan:

    Alternatif tapak 1 Alternatif tapak 5

    Alternatif tapak 2 Stasiun Tanah Abang

    Alternatif tapak 3 Kawasan Pasar Tanah Abang

    Alternatif tapak 4

    Berikut penjelasan mengenai beberapa alternatif tapak akan

    dipertimbangkan, antara lain:

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    34/45

    Tabel 2.3 Penjelasan lima alternatif tapak

    Altern

    atif

    5

    6226m

    2

    Jl.

    Kebon

    Sirih,

    JakartaPus

    at

    Jl.KebonS

    irih

    Kawasanw

    isma

    Jl.HatiSuc

    i

    Kawasanw

    isma

    Wkc/Wsd

    4Lantai

    Utara5,Selatan4,

    Timur3,Barat3

    60%

    2,4

    Alternatif

    4

    6547m

    2

    Jl.Fachrudin,

    JakartaPusat

    Apartemen

    Bank

    Jl.Fachrudin

    Sekolah

    Kkt/Kkd

    8Lantai

    Utara10,Selatan

    3 55%

    3

    Alternatif

    3

    6370m

    2

    Jl.Fachrudin,

    JakartaPusat

    Bank

    PasarTABukit

    Kali

    Jl.Fachrudin

    Kkt/Kkd

    8Lantai

    Timur10,Barat3

    55%

    3

    Alternatif

    2

    6365m

    2

    Jl.Fa

    chrudin,Jakarta

    Pusa

    t

    Jl.Fa

    chrudin

    Kali

    Gere

    ja

    Perk

    antoran

    Kkt/

    Kkd

    8Lantai

    Utara10,Selatan5,

    Timur4,Barat5

    55%

    3

    Alternatif

    1

    6255m

    2

    Jl.RayaJatiBaru,

    JakartaPusat

    Jl.RayaJatiBaru

    KawasanPemukiman

    KawasanPertokoan

    KawasanPertokoan

    Kkt/Kkd

    8Lantai

    Utara10,Selatan5,

    Timur4

    60%

    3,5

    Tapak

    Luas

    Lokasi

    Uta

    ra

    Sela

    tan

    Barat

    Tim

    ur

    Peruntukan

    Ketinggian

    maks.

    GS

    B

    KD

    B

    KL

    B

    Batas

    RUTRKDKI

    Jakarta

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    35/45

    Pemilihan alternatif tapak dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan

    pemilihan tapak yang dituangkan dalam tabel, sebagai berikut:

    Tabel 2.4 Penilaian pemilihan tapak berdasarkan beberapa pertimbangan

    Keterangan:

    1 : sangat kurang 2: kurang

    3:cukup 4: Baik

    Kesimpulan:

    Berdasarkan tabel penilaian tapak di atas, maka yang memenuhi angka

    pertimbangan paling tinggi ialah tapak alternatif 3.

    Gambar 2.4 Alternatif Tapak yang dipilih (Sumber: Dinas Tata Ruang DKI Jakarta)

    Pertimbangan Alternatif

    1

    Alternatif

    2

    Alternatif

    3

    Alternatif

    4

    Alternatif

    5

    View 3 3 3 3 3

    Aksesibilitas 3 4 4 4 4

    KondisiLingkungan

    2 3 4 4 4

    Luasan Tapak 2 3 4 3 2

    Pencapaian

    Tapak4 3 3 3 2

    Total 14 16 18 17 15

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    36/45

    Lokasi : Jl. Fachrudin, Jakarta Pusat

    Luas Tapak : 6370 m2

    Batas :- Utara :Bank

    - Selatan :Pasar Tanah Abang Bukit

    - Barat :Kawasan Kantor Komersil dan

    Perdagangan

    - Timur :Jl. Raya Fachrudin, Bersebrangan dengan

    Bank

    RUTRK DKI Jakarta :

    Peruntukan Lahan pada Tapak :Kkt/ Kkd

    KDB : 55%

    KLB : 3

    Ketinggian Maksimum Bangunan : 8 Lantai

    GSB :- 3 meter sebelah Barat

    -10 meter sebelah Timur

    Luas Lantai Dasar yang Dapat Dibangun

    6370 m2x 55% = 3503 m

    2

    KLB

    6370 m2x 3 = 19110 m

    2

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    37/45

    Gambar 2.5 Lokasi tapak dan peruntukan lahan sekitarnya (Sumber: Google earth)

    Keterangan:

    Alternatif lokasi tapak yang dipilih

    Kawasan pusat grosir Tanah Abang

    Peruntukan Kantor Komersil

    Peruntukan Wisma/ Pemukiman

    Tapak tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan penilaian pemilihan

    tapak dari segi view dari bangunan itu sendiri, Aksesibilitas dari tapak

    maupun pencapaian ke tapak, Kondisi lingkungan sekitar, serta luasan tapak

    sesuai kebutuhan dan berdasarkan peraturan RUTRK.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    38/45

    II.3 Kelengkapan Data dan Relevansi Pustaka Pendukung

    II.3.1 Studi Literatur Fungsi Sejenis

    1.

    Hotel Kapsul 9 Jam di Jepang

    Hotel ini cukup populer di Jepang untuk penginap yang memiliki

    keperluarn pekerjaan sementara di kota Kyoto sebagai sebuah ruang transit

    di kota-kota besar di Jepang.

    Foto 2. Hotel Kapsul 9 Jam di Jepang (Sumber: Survey literature)

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    39/45

    Hotel Kapsul ini menerapkan system bahwa peristirahatan dalam

    Hotel Kapsul ini terbagi menjadi 2 sampai 3 waktu, antara lain; 1 jam

    waktu untuk mandi, 7 jam untuk tidur dan 1 jam lagi untuk beristirahat

    sehingga total dalam waktu 9 jam.

    Alasan memilih bangunan tersebut sebagai tinjauan studi literature

    karena sistem waktu yang diterapkan sama yakni sebagai ruang transit

    sementara dalam hitungan jam dari segi bentuk dan konsep juga menarik.

    2.

    Nakagin

    Bangunan ini selesai pada tahun 1972, dirancang oleh seorang arsitek

    muda Jepang, Kisho Kurokawa. Bangunan ini memiliki 13 lantai, dengan

    masing-masing kapsul yang membentuk lantai yang melekat pada poros

    pusat yang sangat besar dengan hanya 4 baut. Idenya adalah bahwa kapsul

    bisa berubah secara individual tanpa mengganggu yang lain, memenuhi

    tujuan dari arsitektur berkelanjutan yang berakar pada gerakan metabolist

    arsitektur populer pada saat itu. The Nakagin CapsuleMenara adalah yang

    pertama dari jenisnya, yang dirancang untuk menyediakan perumahan

    yang terjangkau untuk pekerja kantor yang tidak sempat kembali ke rumah

    setelah bekerja

    -

    Lokasi: Ginza, Tokyo

    - Tanah: 429,51 m2

    - Luas Bangunan: 3,091.23 sqr

    - Konstruksi: 13 Lantai + 1 basement

    - Jumlah unit: 140 unit

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    40/45

    Gambar 7. Hotel Kapsul Nakagin

    3.

    Hotel Asahi Plaza Shinnsaibashi

    Hotel ini benar-benar ditujukan bagi para pelaku bisnis dimana

    menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang bisnis serta beberapa fasilitas

    seperti sauna,lounge refreshing, untuk menghilangkan rasa lelah setelah

    lama beraktivitas.

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    41/45

    Dari segi desain bentuk, hotel kapsul ini berbeda dengan hotel

    kapsul sebelumnya. Kapsul hanya ditutup dengan tirai yang memisahkan

    area umum dengan tempat tidur sehingga mungkin tingkat kenyamanan

    akan privasi berkurang. Fasilitas hotel tersebut juga tidak kalah lengkap

    dengan adanya ruang sauna dan jasa pemijatan.

    Suasana Hotel Asahi

    1. kelompok ruang (4 kapsul di ruang, ruang meja, kursi, dan loker)

    2.

    Kapsul berada di daerah tidur sehingga tidak terganggu dengan suara berisik

    yang mengganggu

    3. Wilayah umum memiliki semua fasilitas yang diperlukan, ruang ganti dan

    berbagi daerah mandi

    4. Laki-laki dan perempuan berada di lantai terpisah, hanya ada pertemuan yang

    berada di entrancedan lantai pertama

    5. Loker kecil di luar kapsul

    6. restoran kecil di lantai dasar

    7.

    Kamar pribadi dengan 4 kapsul ranjang dan ruang kecil\ 4 orang dengan 2

    kunci loker

    8. Sulitnya membawa barang bawaan ke atas/ bawah melalui tangga

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    42/45

    Foto 3. Interior Hotel Asahi Plaza Shinnsaibashi (Sumber: Survey literature)

    Kesimpulan:

    Dari beberapa hasil studi literatur di atas, maka dapat disimpulkan

    bahwa banyak berbagai macam klasifikasi serta ciri tersendiri dari masing-

    masing hotel kapsul, antara lain; ada yang menggunakan system beberapa

    kapsul kecil yang dirakit sedemikian rupa dan ditumpuk hingga 2 tingkat

    yang disusun secara berjajar berdekatan satu sama lain, seperti sarang

    lebah. Masing-masing kapsulterdapat lampu, TV dan radio serta ber-AC.

    Jenis kapsul lainnya ada yang menggunakan sistem core ataupun

    sistem panel yang mana pada sistem core, unit kapsul terbuat dari rangka

    baja yang dirakit sedemikian rupa dan masing-masing disambungkan

    dengan core yang sudah ada. Sedangkan sistem lainnya seperti sistem

    panel merupakan sistem unit kapsul yang dikaitkan pada kolom struktur

    utama bangunan.

    Sedangkan dari segi fungsi, hotel ini tidak jauh dari kata transit

    dimana hotel ini memang diperlukan bagi orang-orang yang ingin

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    43/45

    beristirahat dalam jangka waktu yang cukup pendek yakni hanya 1-3

    malam saja.

    II.3.2 Studi Banding

    II.3.2.1Studi Banding Sekitar Tapak

    Berikut perbandingan Hotel Fave dan Hotel Jati di kawasan

    sekitar tapak, kawasan Tanah Abang:

    Tabel 2.5 Perbandingan hotel di Kawasan Tanah Abang

    Kriteria Hotel Fave Hotel Jati

    LokasiJl. Wahid Hasyim No 135,

    Jakarta pusat

    Jl. Jati Baru Raya No.13,

    Tanah Abang, Jakarta Pusat

    Indonesia

    Klasifikasi Hotel Bintang 2 Bintang 2

    Jumlah Lantai 2 2

    Gubahan Massa Bangunan berbentuk Lmemiliki bentuk persegi

    panjang

    Tipe Unit Superior Standard, Junior Suite

    Jenis Hotel Bisnis Resorts Hotel

    Range Harga - 345.000-700.000

    Suasana Hotel

    Fasilitas

    Penunjang

    - kotak penyimpanan aman

    - layanan laundry/dry cleaning

    - mini market

    - cozy area

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    44/45

    wi-fi di tempat-tempat umum

    Kelemahan

    - menurut responden ukuran

    kamar terlalu kecil

    -hotel kurang terawatt, dan

    tidak menarik perhatian turis

    untuk berkunjung/menginap

    (Sumber: Survey Lapangan)

    II.3.2.2 Studi Banding Fungsi Sejenis

    Berikut perbandingan Hotel Millenium dan Hotel Jati di

    kawasan sekitar tapak, kawasan Tanah Abang:

    Tabel 2.6 Perbandingan hotelfungsi sejenis di Kawasan Tanah Abang

    Kriteria Hotel Asahi Hotel Ryokan Kyoto

    Lokasi Osaka, Jepang Jepang

    Klasifikasi Hotel Bintang 3 Bintang 2

    Gubahan Massa

    Bangunan berbentuk persegi

    dengan view ke 2 arah

    memiliki bentuk persegi

    panjang

    Tipe Unit

    -Standard

    -Economy

    -Ensuite (2 people occupancy

    -Ensuite (1 person use)

    Tatami capsule (1 person

    occupancy)

    Jenis Hotel Hotel Bisnis Resort Hotel

    Range Harga 610.000- 1.220.000 380.000-870.000

    Suasana Hotel

  • 7/25/2019 Hotel - Perilaku.pdf

    45/45

    Fasilitas

    Penunjang

    -PC

    -wifii

    -tv

    -loker

    -binatu

    -sauna

    -night club

    - akses wifii

    - tv

    -PC

    -binatu

    -loker

    Kelemahan

    - tidak adanya pintu pada unit

    kapsul, hanya dibatasi dengan

    tirai

    (Sumber: Survey literature)

    Kesimpulan:

    Berdasarkan data kedua studi banding yang diperoleh diatas

    maka diperoleh suatu kriteria yang mendekati dengan perancangan

    hotel kapsul yang kiranya di butuhkan di lokasi tapak berdasarkan

    kriteria-kriteria yang telah di paparkan, antara lain:

    -

    Berdasarkan fungsi akomodasi merupakan hotel transit

    - Memperhatikan pengelompokan antar ruang istirahat dengan

    ruang-ruang public

    -

    Memperhatikan kenyamanan antar kapsul

    - Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan selama transit

    - Menyediakan fasilitas yang mempermudah pengunjung yang

    membawa barang bawaan yang cukup banyak

    - Hotel kapsul yang akan dirancang sesuai dengan peminatan

    responden dari hasil survey

    -

    Berdasarkan jumlah kamar merupakan medium hotel, average hotel

    yang memiliki jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar.