HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA JAKARTA BARAT DENGAN...

12
1 HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA JAKARTA BARAT DENGAN PENGOPTIMALISASIAN RANCANGAN PASIF Viki Pramitasari, Noegroho, ST., MLP., Riva Tomasowa, ST., M.Arch Jurusan Arsitektur Binus University, Jl. K.H. Syahdan no. 9 Palmerah, Jakarta Barat, 021-5543287 Email : [email protected] ABSTRAK Perkembangan pembangunan sekarang ini banyak yang tidak memikirkan bangunan yang berkelanjutan kedepannya sehingga tidak bertahan lama. Di dalam pembangunan hotel kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat ini dirancang bangunan yang berkelanjutan. Selain memikirkan bangunan yang berkelanjutan, dalam pembangunan juga harus dirancang sesuai dengan peraturan yang ada dikawasan tersebut sehingga tidak merusak ciri khas kawasan dan bangunan sekitarnya. Didalam perancangan hotel kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat, dibutuhkan metode penelitian deskriptif dan analitik untuk membantu mencari data dan menyelesaikan permasalahan yang terdapat di Gajah Mada. Sesuai dengan hasil metode penelitian, Hotel kapsul merupakan salah satu wadah yang tepat guna bagi para wisatawan menengah kebawah sesuai dengan finance dan tingkat kenyamanan yang mereka butuhkan dan diketahui permasalahan yang terjadi di tapak dan sekitar bangunan yang harus diatasi. Pemecahan masalah pada bangunan yang akan digunakan yaitu dengan perancangan pasif. Perancangan pasif yang akan digunakan yaitu dengan tanaman vertikal dan sun shading pada bangunan. Kata kunci : sustainable, hotel kapsul, perancangan pasif ABSTRACT Nowadays, a lot of the development of constructions do not include the kind of sustainable building constructions, thus they do not last for long. The construction of capsule hotel in Gajah Mada, West Jakarta has been designed as a sustainable building. Aside from having the design of architecture of a sustainable building, it has also been designed accordingly with the regional regulations in order to keep the regional characteristics and with the buildings nearby. In designing the capsule hotel in Gajah Mada, West Jakarta, it needs the method of descriptive and analytical research to help to find the data and resolve the problems within the area of Gajah Mada. According to the results of the research, capsule hotel is

Transcript of HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA JAKARTA BARAT DENGAN...

1

HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA

JAKARTA BARAT DENGAN

PENGOPTIMALISASIAN RANCANGAN

PASIF

Viki Pramitasari, Noegroho, ST., MLP.,

Riva Tomasowa, ST., M.Arch

Jurusan Arsitektur Binus University, Jl. K.H. Syahdan no. 9 Palmerah, Jakarta Barat, 021-5543287

Email : [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan pembangunan sekarang ini banyak yang tidak memikirkan bangunan yang berkelanjutan kedepannya sehingga tidak bertahan lama. Di dalam pembangunan hotel kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat ini dirancang bangunan yang berkelanjutan. Selain memikirkan bangunan yang berkelanjutan, dalam pembangunan juga harus dirancang sesuai dengan peraturan yang ada dikawasan tersebut sehingga tidak merusak ciri khas kawasan dan bangunan sekitarnya. Didalam perancangan hotel kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat, dibutuhkan metode penelitian deskriptif dan analitik untuk membantu mencari data dan menyelesaikan permasalahan yang terdapat di Gajah Mada. Sesuai dengan hasil metode penelitian, Hotel kapsul merupakan salah satu wadah yang tepat guna bagi para wisatawan menengah kebawah sesuai dengan finance dan tingkat kenyamanan yang mereka butuhkan dan diketahui permasalahan yang terjadi di tapak dan sekitar bangunan yang harus diatasi. Pemecahan masalah pada bangunan yang akan digunakan yaitu dengan perancangan pasif. Perancangan pasif yang akan digunakan yaitu dengan tanaman vertikal dan sun shading pada bangunan.

Kata kunci : sustainable, hotel kapsul, perancangan pasif

ABSTRACT

Nowadays, a lot of the development of constructions do not include the kind of sustainable building constructions, thus they do not last for long. The construction of capsule hotel in Gajah Mada, West Jakarta has been designed as a sustainable building. Aside from having the design of architecture of a sustainable building, it has also been designed accordingly with the regional regulations in order to keep the regional characteristics and with the buildings nearby. In designing the capsule hotel in Gajah Mada, West Jakarta, it needs the method of descriptive and analytical research to help to find the data and resolve the problems within the area of Gajah Mada. According to the results of the research, capsule hotel is

2

efficient for middle class to lower class tourists. It goes well with their level of finance and comfort. There are problems on the base and around the building and they can be addressed by a method called passive design. The type of passive design will be used is by using vertical plant and sun shading on the building.

Keywords : sustainable design, passive, capsule hotel

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jakarta merupakan wilayah yang berpotensi dalam bidang pariwisata. Selain memiliki banyak Objek wisata, akomodasi hotel yang merupakan sarana pendukung dari pariwisata terdapat di Jakarta. Tidak sedikit mancanegara (wisman) dan wisatawan Nusantara (wisnus) yang melakukan kunjungan ke objek wisata di Jakarta. Salah satu tempat di Jakarta yang banyak menarik minat masyarakat adalah Gajah mada. Setiap hari Gajah Mada tidak pernah sepi dari kunjungan pedagang dan para turis. Dengan kehadiaran banyaknya pendatang dari berbagai kalangan, hal ini mendapat tanggapan bahwa dibutuhkannya suatu kebutuhan tempat tinggal yang disediakan untuk memikirkan kemungkinan terburuk bahwa wisatawan atau pedagang tersebut tidak dapat pulang disebabkan banyak hal. Meningkatnya kehadiran pendatang baik turis ataupun pedagang diperlukan fasilitas penginapan. Kawasan Gajah Mada memiliki banyak hotel, namun saat ini hotel-hotel tersebut sudah banyak yang tidak berfungsi secara optimal. Misalnya hotel Batavia , hotel Batavia sekarang ini masih banyak ruangan yang kurang terawat sehingga tidak dipergunakan lagi. Hal ini membuat perhotelan dikawasan tersebut menjadi kurang diminati oleh para usahawan maupun wisatawan. Klasifikasi tempat-tempat menginap di sekitar Gajah Mada menunjukkan bahwa sebagian besar tempat menginap berupa hotel bintang 3 dan hotel bintang 4. Para wisatawan dan pedagang yang berasal dari luar kota Jakarta khususnya dari luar pulau Jakarta cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk berbelanja dan berwisata mengenal kebudayaan cina dan Kebudayaan Jakarta. Hotel kapsul merupakan sebuah jenis hotel yang memberikan kelengkapan seperti hotel umumnya dengan harga yang lebih murah dan luasan yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunjung hotel tersebut. Hal ini membuat luasan hotel kapsul yang cenderung lebih kecil dari pada hotel pada umumnya. Unsur kapsul digunakan dalam penamaan hotel ini lebih untuk menunjukkan bentuk unit hunian yang kecil. Untuk peletakan ruang-ruang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti adanya ruang duduk ataupun restoran. Perbedaan yang paling terlihat dari hotel kapsul ini adalah dari segi check-in yang dimulai dari sore hari dan check-out yang dapat dilakukan pada sore hari sehingga hotel kapsul banyak digunakan oleh kalangan pekerja yang memiliki waktu terbatas ataupun hanya memiliki waktu yang sedikit untuk beristirahat pada malam hari dan harus berangkat pada pagi harinya. Pembangunan hotel Kapsul di desain dengan bentuk desain berkelanjutan menggunakan pengoptimalisasian rancangan pasif seperti sun shading dan tanaman vertikal, hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kenyamanan termal yang terjadi dilokasi tapak Gajah Mada. Batas-batas kenyamanan termal manusia untuk daerah khatulistiwa adalah 19 0C TE(batas bawah)-260C TE (batas atas), pada temperature 26 umunya manusia sudah mulai berkeringat(Georg, Lippsmeier. 1994),. Salah satu pengoptimalisasian rancangan pasif yaitu dengan mengetahui orientasi bangunan dibagian mana yang sering mendapatkan cahaya matahari paling banyak sehingga akan dilakukan pemecahan desain arsitekturnya dengan menempatkan ruang privat pada bagian yang tidak terlalu panas atau dapat ditempatkan di bagian yang mendapatkan panas matahari tetapi dicegah dengan menggunakan sun shading dan tanaman vertikal.

3

Gambar 1. Tanaman Vertikal dan Sun shading

Kajian Pustaka

Hotel kapsul didirikan untuk menyediakan akomodasi dan untuk tinggal dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang sesuai. Hotel kapsul di kunjungi oleh para pebisnis yang tertinggal kereta jam malam, dan salah satu pilihan bagi para turis dgn "kantong tipis". Jadwal check in dan check out hotel kapsul sangat fleksibel, sesuai kebutuhan tamu. Sistem operasional hotel kapsul seperti waktu check-in biasanya dimulai dari pukul 5 sore sedangkan untuk waktu check out sendiri hampir sama yaitu jam 10 pagi disebabkan karena hotel ini memang diperuntukan untuk orang-orang yang ingin beristirahat dalam jangka waktu yang cukup pendek hanya 1-3 malam saja.

Gambar 2 Type Kamar Hotel kapsul

Tanaman vertikal selain melindungi secara fisik, hal ini mempunyai manfaat lebih terhadap suhu,

visual, akustik dan juga meningkatkan kualitas udara. Tanaman vertikal bukan hanya bicara tentang tumbuhan yang merambat, namun bisa menggunakan box tanaman. Dalam tulisan Philips Julius, (2011), Nyuk Hien Wond dan Yu Chen, mengatakan peran vegetasi telah terbukti berfungsi sebagai penyaring udara sehingga menciptakan kualitas udara bersih dalam lingkungan bangunan, tanaman vertikal bisa menurunkan tingkat radiasi 80-90 % pada kulit bangunan. Tujuan dari penggunaan tanaman vertikal pada bangunan adalah pemecah angin, penyerap CO2 dan CO dan menghasilkan O2 (fotosintesis), meningkatkan ekosistem dalam tapak, pendingin yang efektif, penahan Bising dan bau

Media untuk tanaman vertikal, media tanaman untuk medium-rise dan low-rise biasanya menggunakan pot tanaman atau roof garden. Pot tanaman bisa mempunyai ukuran dengan kedalaman

4

hingga 60 cm dan angka ini dinilai cukup dengan perkiraan akar tanaman hanya 30-40 cm, dan Penamanam pohon di tanaman vertikal menggunakan media pupuk yang hampir sama dengan hidroponik dan bentuknya vertikal mengikuti kontur dinding , maka tanaman ditanaman dalam sebuah pot kecil berisi pupuk yang ditata sedemikian rupa sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh (Vladimir. AK, 2012). Membuat taman vertikal ada tantangan tersendiri, yaitu dengan menyirami tamanan setiap 3-5 hari sekali serta bisa diterapkan dengan ketinggian gedung antara 3 - 6 lantai. Taman vertikal tidak bisa digunakan untuk gedung pencakar langit yang sangat tinggi. Gambar 3 dibawah ini merupakan desain tamanan vertikal pada bangunan showroom harmoni jakarta barat yang terdapat dalam (Vladimir. AK, 2012).

Gambar 3 : Desain tanaman vertikal pada bangunan showroon harmoni jakarta barat Sun shading adalah bentuk penghalang sinar matahari dan curah hujan yang terpasang pada

dinding dan berada disekitar perlobangan dinding atau jendela. Dalam tulisan Basaria Talarosha (2005) , Egan menyatakan intensitas cahaya matahari umumnya memberikan cahaya berlebih sehinga mengakibatkan panas matahari yang begitu tinggi dan silau , hal tersebut menyebabkan ketidak nyamanan secara fisik, visual. Untuk menghindarinya menggunakan penghalang sinar matahari langsung, dengan sun shading . Perlindungan terhadap cahaya matahari langsung adalaha penyaringan cahaya atau penciptaan bayangan. Keuntungan sun shading mengeluarkan panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan, mengurangi masuknya cahaya matahari yang membuat silau (A. Bamban. Yuuwono, 2007). Dalam tulisan Basaria Talarosha (2005), terdapat variasi sun shading menurut Egan yaitu terdiri dari : Cantilever (overhang), Louver overhang (horizontal), Panels (awing), Horizontal louver screen, Egg crate, Vertical louver. Gambar no 4 di bawah ini adalah variasi sun shading yang sering digunakan sebagai pelindung dari radiasi matahari, yang terdapat dalam Basaria Talarosha (2005) menurut Egan.

Gambar 4. Variasi sun shading

5

Dalam Basaria Talarosha (2005) menurut egan, disamping jenis pelindung yang digunakan pada gambar 3, material serta warna yang digunakan, juga berperan dalam menentukan angka shading coeficient Tabel no 1 shading coeficient di bawah ini terdapat dalam Basaria Talarosha (2005) menurut Egan, yang digunakan sebagai elemen arsitektur untuk mengatasi radiasi matahari.

Tabel 1. Shading Coeficient untuk Elemen Arsitektur

Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada pembahasan hotel kapsul di Gajah Mada adalah penggunaan tanaman vertikal dan sun shading sebagai pemecahan masalah suhu, kecepatan angin dan kelembaban di lokasi tersebut. Pemanfaatan tanaman vertikal dan sun shading yang akan diterapkan didukung dengan analisi agar mendapatkan bentuk – bentuk yang dibutuhkan dalam rancangan desain bangunan tersebut.

Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian hotel kapsul di kawasan Gajah Mada , Merancang bangunan dengan memanfaatkan tanaman vertikal dan sun shading sebagai pemecah permasalahan suhu yang terjadi pada bangunan hotel kapsul di lokasi tapak Gajah Mada Jakarta Barat.

METODE PENELITIAN

Tahapan Metedologi

Rancangan penelitian berdasarkan metode penelitian deskriptif dan analitik (Moh. Nazir, 2003). Penelitian metode deskriptif berupa data primer dan data sekunder, Data primer di peroleh dari lokasi tapak langsung Gajah Mada Jakarta Barat dan dari sekitaran kawasan tapak Gajah Mada Jakarta Barat (potensi yang ada kawasan dan sekitarnya), dan data sekunder : di dapat dari artikel, dokumen, buku, internet, jurnal, peraturan pemerintah ( peraturan RTRW Kecamatan Taman Sari, Peraturan Dinas Tata Kota, Data BMKG ) serta perpustakaan dan beberapa koleksi buku pribadi.

Metode Analitik yang dilakukan di dalam bangunan hotel kapsul di gajah mada jakarta barat yaitu dengan cara observasi langsung ke lapangan secara berkala dan tak tentu guna memperkaya dan menambah data, penelitian ini dilakukan dengan mengamati, mencatat, membuat sketsa gambar dan foto. Selain observasi didalam metode penelitian analitik digunakan juga studi kepustakaan dengan maksud mencari informasi berupa artikel atau jurnal serta dapat juga diperoleh dengan berbagai macam software.

Lokasi Penelitian

Pada gambar no 5 terdapat peta lokasi penelitian hotel kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat .

6

Gambar 5. Peta Lokasi Gajah Mada Jakarta Barat

Prosedur Penelitian

Gambar 6. Prosedur penelitian hotel kapsul di Gajah mada Jakarta Barat

HASIL DAN BAHASAN

Analisa Manusia

Analisa Pelaku Kegiatan , Kegiatan dan sistem ruang dalam rancangan hotel kapsul berhubungan dengan aspek manusia sebagai pelaku utama kegiatan dalam bangunan hotel kapsul antara lain , Penghuni, Pengunjung, Pengelola, Pelaku bisnis. Beberapa skema perihal kegiatannya/aktivitas,

Lokasi Hotel Kapsul

7

pengunjung hotel dibagi menjadi 4 golongan. 4 Golongan antara lain: Tamu yang ingin singgah beristirahat (pengguna kamar), Pengunjung Bukan Pengguna Kamar, Karyawan Service / Pengelola, Karyawan Administrasi Hotel, Karyawan Restoran Swasta.

Analisa Bentuk

Bentuk dasar bangunan hotel kapsul ini adalah bentuk kotak dikarenakan di lingkungan sekitar tersebut sampai kota tua bentuk bangunannya berbentuk kotak, sehingga hotel kapsul yang akan dirancang berbentuk kotak. Bentuk kotak untuk bentuk bangunan ini juga diambil berdasarkan bentuk tapak yang berbentuk kota.

Analisa Radiasi Matahari di Gajah Mada Jakarta Barat

Unit pada hunian hotel kapsul semaksimal mungkin harus mendapatkan cahaya matahari dan tidak terlalu mendapatkan panas matahari pada ruangan tersebut. Dari beberapa analisa radiasi matahari ini diambil bentuk bangunan ke3, bangunan ke 3 ini menyesuaikan bentuk tapak di Gajah Mada dan bentuk bangunan ini disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas dan ruang hotel kapsul di Gajah Mada.

Gambar 7. Analisa radiasi matahari

8

Analisa Lingkungan

Gambar 8. Analisa Lingkungan di Gajah Mada Jakarta Barat

Analisa permasalahan terhadap suhu di Gajah Mada Jakarta Barat

Melakukan pengukuran pada 19 Febuari 2013 di Gajah Mada Jakarta Barat

Tabel 2. Hasil pengukuran 19 Febuari 2013

Jam Suhu Kelembaban Kecepatan Udara

Pukul 09.30 wib 270 C 55 % 0,1m/s

Pukul 12.00wib 34,60 C 58,9% 0,3 m/ s

Pukul 16.00 wib 30,060 C 69,2% 0,5 m/s

Kebisingan Orientasi View

Sirkulasi

Kecepatan Udara Matahari

Pukul 09.00

Pukul 12.00

Pukul17.00

9

Melakukan pengukuran pada 20 Febuari 2013 di Gajah Mada Jakarta Barat

Tabel 3.. Hasil pengukuran 20 Febuari 2013

Jam Suhu Kelembaban Kecepatan Udara

Pukul 10.00 wib 260 C 58,9% 0,1m/s

Pukul 12.00wib 320 C 52% 0,1m/s

Pukul 15.00 wib 280 C 60% 0,3m/s

Gambar 9. Alat Pengukur suhu, kelembaban, kecepatan udara

Suhu yang diukur langsung pada lokasi tapak di Gajah Mada Jakarta Barat dengan menggunakan alat ukur suhu, kelembaban dan kecepatan udara diperoleh suhu minimum 26 0 Cdan suhu maksimum 34,6 0 C dalam 2 hari pengamatan langsung.

Gambar 10 data temperatur suhu rata- rata di Jakarta Barat menunjukkan suhu minimun 26,8 0 C dan suhu tertinggi 28,4 0 C.

Gambar 10. Data temperatur suhu rata-rata di Jakarat Barat

Dari data pengukuran dengan alat dan data BMKG terlihat jelas bahwa terjadi permasalahan di lokasi tersebut dalam hal kenyamanan suhu udara di lokasi tersebut.

10

Analisa Pembuktian penurunan suhu dengan Tanaman Vertikal dan sun shading

Perancangan pasif yang digunakan pada bangunan Hotel Kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat yaitu dengan Tanaman vertikal dan sun shading.

Memilih menggunakan sun shading dan tanaman vertikal sebagai solusinya terbukti dalam penelitian secara langsung dengan menggunakan alat ukur yang digunakan khusus untuk material bangunan . Penelitian dilakukan rabu 20 Febuari 2013 di daerah Harmoni pada pukul 12.00wib yaitu mengukur material bangunan yang dipakai untuk mengurangi reaksi panas dan hasilnya pada siang hari suhu 320C dan hasil ukur pada material bangunan tanaman vertikal 30 0C dan 310C untuk material bangunan sun shading ini membuktikan bahwa tanaman vertikal dapat menurunkan 20C dan sun shading sirip hiu dapat menurunkan 10C.

Gambar 11. Alat Pengukur suhu material

Gambar 12. Lokasi pengukuran suhu material bangunan

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan analisa yang telah dilakukan maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

(1). Hotel Kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat menurut hasil kuisioner dari beberapa wisatawan disekitar kawasan, wisatawan banyak yang menginginkan hotel dengan tarif hunian murah dan dengan kamar mandi dalam di dalam hunian serta besaran kamar yang diinginkan tidak terlalu besar.

(2). Hotel Kapsul di Gajah Mada Jakarta Barat menggunakan perancangan pasif seperti sun shading dan tanaman vertikal untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di lakukan penelitian dan di analisa. Perancangan pasif yang digunakan yaitu sun shading dan tanaman vertikal, karena sun shading dan tanaman vertikal ini telah terbukti dari penelitian menggunkan alat pengukur mampu menurukan 30 C suhu udara di lokasi tersebut dan dari data analisa dan juga di dapat dari beberapa sumber teori penelitian orang lain. Sun shading di bangunan diletakkan pada bagian kamar – kamar hotel kapsul sehingga mampu membuat ruangan tidak terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari dan membuat ruangan tersebut mampu mengurangi panas matahari . Sun shading yang digunakan yaitu sun shading sirip. Tanaman vertikal di bangunan hotel kapsul di gajah mada jakarta barat ini diletakkan pada bagian sisi depan dan belakang bangunan, tujuannya diletakkan bagian tersebut dapat menurunkan panas matahari dan menjadi desain bangunan yang disukai oleh wisatawan seperti bangunan showroom di Harmoni.

11

Gambar 13. Desain tanaman vertikal dan sun shading pada hotel kapsul di Gajah Mada

Jakarta Barat

Saran

Berdasarkan analisa, sintesis, dan kesimpulan penelitian , beberapa saran dapat disampaikan sebagai berikut: Pemecahan masalah suhu yang panas dalam bangunan lebih baik menggunakan tanaman vertikal dan sun shading , tetapi perletakkannya sun shading dan tanaman vertikal lebih baik disesuaikan pada lokasinya dengan menganalisanya.

REFRENSI

Yuuwono, Bamban, A. (2007). Pengaruh Orientasi Bangunan Terhadap Kemampuan Menahan Panas Pada Rumah Tinggal:Studi Multi Kasus di Perumahan Wonorejo ,Surakarta

Tesis. Semarang : Program Pascasarjana Magister Teknik Arsitektur Universitas Dipononegoro.

Talarosha, Basaria. (2005). Menciptakan Kenyamanan Termal Dalam Bangunan. Sistem Teknik Industri : Jurnal Sistem Teknik Industri. 6 (3) : 148-158

Lippsmeier, Georg. (1994). Bangunan Tropis, Jakarta.Erlangga

Mangunwijaya. (1997). Fisika Bangunan, Jakarta. Erlangga. Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian , Jakarta. Ghalia Indonesia

12

Julius, Philips .(2011). Optimalisasi Penghawaan Alami Pada Desain Wisma Atlet : Studi Multi Kasus di Senayan, Jakarta

Skripsi. Jakarta : S1 Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara.

RIWAYAT PENULIS

Viki Pramitasari, Jakarta, 3Febuari 1988. S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Arsitektur.