Hotel

92
Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan, dan perkembangan hidup manusia. (WHO) Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan. Badan pemerintahan, swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta memiliki fasilitas. (Depkes RI) Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya pengendalian atau pengawasan terhadap faktor-faktor yang dapat

description

 

Transcript of Hotel

Page 1: Hotel

Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor

lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh

berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan,

dan perkembangan hidup manusia. (WHO)

Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi

umum yang dilakukan oleh badan. Badan pemerintahan,

swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh

masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta

memiliki fasilitas. (Depkes RI)

Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya

pengendalian atau pengawasan terhadap faktor-faktor

yang dapat mengganggu perkembangan fisik, kesehatan,

dan kelangsungan hidup manusia yang ditimbulkan oleh

tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan umum

Adalah satu contoh tempat-tempat umum adalah penginapan.

Penginapan = adalah perusahaan yang menyewakan ruangan

penginapan untuk umum, termasuk dalam pengertian

rumah penginapan adalah hotel, gubuk pariwisata

Page 2: Hotel

(cottage), motel (motorist hotel), losmen, wisma

pariwisata, pesanggrahan (hostel), pondok pariwisata

(home stay), penginapan remaja (young hostel).

H o tel = Suatu bidang usaha yang menggunakan suatu

bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara

khusus, untuk setiap orang menginap, makan, memperoleh

pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan

pembayaran

Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan

sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

layanan penginapan, makan,dan minum serta jasa lainnya bagi

umum yang dikelola secara komersil. (MENPARPOSTEL

No:KM.94/HK.103/MPPT.87).

Suatu penginapan bagi umum yang terdiri atas beberapa

atau banyak kamar yang disewakan kepada masyarakat umum,

untuk waktu-waktu tertentu serta menyediakan makanan dan

minuman untuk para tamunya. (Buku Pedoman STTU AKL

Pemprov Sumsel).

Page 3: Hotel

G ubuk pariwisata (cottage) = adalah suatu bentuk usaha

akomodasi terdiri dari unit-unit bangunan terpisah seperti

rumah tinggal dengan perhitungan pembayaran harian

serta dapat menyediakan restoran/rumah makan yang

terpisah (Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12

Tahun 2003).

Motel (motorist hotel) = adalah jenis akomodasi yang

dirancang khusus untuk orang- orang atau tamu yang

tengah melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil.

Dan kata motel ini berasal dari kata motor hotel, Lodge

L o smen = adalah usaha komersial yang menggunakan

seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus

pelayanan penginapan. Losmen berasal dari kata

‘Lodgement”

Wisma pariwisata = adalah suatu usaha yang menggunakan

sebagian rumah tinggal untuk penginapan bagi setiap

Page 4: Hotel

orang dengan perhitungan pembayaran harian (Peraturan

Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007).

Pesanggrahan (hostel) = adalah suatu usaha yang

menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan

yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh

pelayanan penginapan dan pelayanan lainnya

(dimodifikasi dari Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor

12 Tahun 2007).

Pondok pariwisata = adalah rumah-rumah pribadi yang

disewakan untuk para wisatawan

D E F IN IS I H O T EL .

Secara harfiah, kata H o t e l dulunya berasal dari kata

HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka

waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan

pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan

Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu,

maka rumah-rumah besar disebut dengan H O S T E L.

Page 5: Hotel

Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada

masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara

waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh

seorangh o s t, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap

harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan

oleh host (HOST HOTEL).

Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang

yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan

atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel,

dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf

s pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan

orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi H o t e l

seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa

pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Dirjen Pariwisata Depparpostel:

H o t e l adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk

Page 6: Hotel

menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa

lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No.

PM 10/PW 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977.

H o t e l adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola

secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum

Menurut Webster.:

H o t e l adalah suatu bangunan atau suatu lembaga

yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum

serta pelayanan lainnya untuk umum.

Menurut Buku Pedoman Sanitasi Tempat-Tempat Umum:

H o t e l adalah sebagai tempat menginap bagi umum

yang dikelola secara komersial, terdiri dari beberapa kamar dan

menyediakan juga makanan dan minuman (Depkes RI, 2003).

Menurut buku Menaging Front Office Operations dari AMHA

(American Hotel & Motel Association)

Page 7: Hotel

H o t e l dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan

yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas

penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai

berikut pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar,

pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat

menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan

yang ada di dalamnya.

Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu

bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara

khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan,

memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya

dengan pembayaran.

Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang

dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Kelas

hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda).

Dengan persyaratan antara lain mencakup:

-Persyaratan Fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan.

-Bentuk pelayanan yang diberikan (service).

Page 8: Hotel

-Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan

karyawan.

-Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti

lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik. J umlah kamar yang

tersedia

K LARIFIKASI H O TE L

Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan

hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam

berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian

tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria

menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang

dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau

penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu

dengan negara yang lainnya.

Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain :

Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi :

Tourist Class, Standard dan Superclass Hotel, Bulgaria,

Page 9: Hotel

Columbia, Equador, Syria, Quait, mempergunakan klasifikasi :

Hotel kelas 3, 2, 1 dan Deluxe

Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E

Hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya

ditengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian

besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

2. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya

merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan

kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau

tahunan. Residential Hotel juga menyediakan

kemudahan- kemudahan, seperti : layaknya hotel,

seperti : restoran, pelayanan makanan yang diantar ke

kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

3. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi

dan juga ruang serta fasilitas konfrensi untuk tamu-

tamunya

Page 10: Hotel

Klasifikasi atau pengolongan berdasarkan sanitasinya :

1. Grade A : keadaan sanitasi = 80 % ( Internasional ) dengan

minimal 1500 sanitari item yang diperiksa

2. Grade B : keadaan sanitai = 70% - 79 % ( Nasional )

dengan minimal 1000 sanitari item yang diperiksa

3. Grade C : keadaan sanitai = 60 % - 65 % ( Lokal ) dengan

minimal 500 sanitari item yang diperiksa

4. Grade D : keadaan sanitas kurang dari 60 % ( Percobaan )

dengan minimal 500 sanitari item yang diperiksa

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan

klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu

sebagai berikut :

Luas Bangunan

Bentuk Bangunan

Perlengkapan (fasilitas)

Mutu Pelayanan

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah

ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan

Page 11: Hotel

Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.

301/Pdb 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan

bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan

pada :

J umlah Kamar

Fasilitas

Peralatan yang tersedia

Mutu Pelayanan

Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan

penghargaan (award) tambahan setelah memenuhi persyaratan

dasar dalam kriteria penggolongan kelas hotel, yaitu hotel

berlian ( diamond ). Dengan dikeluarkannya peraturan

terbaru

ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena

memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan.

Adapun penghargaan tambahan tersebut meliputi aspek-aspek

1. ramah lingkungan,

Page 12: Hotel

2. sanitasi dan higiene,

3. sumber daya manusia,

4. penggunaan produk dalam negeri dan

5. pemberdayaan masyarakat sekitar.

Kriteria penggolongan kelas hotel menurut KEPMEN No

KM.03/HK001/MKP.02 dibagi menjadi dua, yaitu : atas dasar

penilaian persyaratan dasar,dan atas dasar penilaian

persyaratan teknis operasional.

A. Persyaratan dasar, merupakan unsur persyaratan yang harus

dipenuhi oleh setiap hotel untuk dapat beroperasi. Unsur

perlindungan publik ini diatur olehperaturan perundang-

undangan yang berlaku, dan merupakan tanggung jawab

pemerintah untuk menyatakan dan kelayakan teknis

operasional. Unsur inimeliputi:

1 . Semua perijinan untuk suatu hotel, antara lain: ijin

mendirikan hotel, dan usaha perhotelan

2. Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakn

hotel, antara lain:l i f t dan instalasi listrik.

Page 13: Hotel

3 . Sanitasi dan hygiene, pemeriksaan kualitas dan kuantitas

air, pemeriksaan yang berkaitan dengan pengolahan

makanan ( f o o d processing).Termasuk pemeriksaan

kesehatan karyawan pengolahan makanan, sistem

penyimpanan makanan/minuman.

B. Persyaratan teknis perasional, merupakan unsur persyaratan

yang akan membentuk kualitas produk hotel dalam upaya

pencapaian golongan kelas hotel.

Unsur ini terdiri dari unsur (i) fisik, (ii) pengelolaan dan

(iii) pelayanan, masing- masing unsur akan mempunyai

persyaratan mutlak maupun tambahan.

Persyaratan mutlak merupakan unsur yang harus dipenuhi

sebagai persyaratan pokok bagi hotel untuk mendapatkan

golongan kelas hotel bintang. Persyaratan tambahan merupakan

unsur yang apabila dipenuhi akan memberikan nilai tambah

untuk mencapai status golongan kelas lebih tinggi

Page 14: Hotel

Penetapan penilaian golongan kelas hotel bintang dilakukan

dengan penggabungan dari nilai persyaratan dasar dan

persyaratan teknis. Penilaian penggolongan Hotel Bintang

dilaksanakan oleh PHRI.

Menurut Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Pengantar

Industri Akomodasi dan Restoran, (1999:14-17) Klasifikasi

suatu hotel dapat dibagi kedalam beberapa kategori, seperti

diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan standar hotel

- Internasional

- Semi internasional

- n asional

Berdasarkan besar kecilnya hotel. Ukuran besar kecilnya hotel,

ditentukan oleh banyaknya jumlah kamar yang dimiliki.

1. Hotel kecil : mempunyai 100 kamar atau kurang.

2. Hotel sedang : mempunyai 100 300 kamar

3. Hotel menengah : mempunyai 300 500 kamar.

4. Hotel besar : mempunyai kamar lebih dari 1000

Page 15: Hotel

Meskipun demikian, sebuah pengelompokkan hotel tidak akan

sama diseluruh dunia ini kalau hanya melihat dari berapa

banyaknya jumlah kamar, tetapi dari segi fasilitaspun

harus dilihat didalam menilai suatu besar kecilnya hotel.

Berdasarkan peringkat bintang :

1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel).

2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel).

3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel)

Hotel berbintang empat (Four Star Hotel).

5. Hotel berbintang lima (Five Star Hotel).

Berdasarkan tipe tamu

Family hotel (tamu yang menginap adalah keluarga)

Bussines hotel (kalangan bisnis)

Comersial hotel (tamu dari kalangan pengusaha)

Tourist hotel (hotel yang tamunya dominan sebagai

wisatawan.)

Official hotel

Page 16: Hotel

Resort Hotel (Hotel untuk tamu yang ingin menikmati

keindahan alam di hotel)

Transite hotel

Cure hotel

Hotel konvensional

Berdasarkan lama tinggal tamu

Resident hotel

Transit hotel (komersial)

Resort

motel

Berdasarkan Pla n atau Harga Jual

European Plan : Hotel hanya menjual harga kamar saja.

American Plan : Hotel yang menjual kamar dan dengan

ditambah makan dengan tarif tertentu.

Economy Hotel : Hotel dengan harga jual terendah.

First Class Hotel : Hotel dengan harga jual menengah.

De-Luxe Hotel : Hotel dengan harga jual paling mahal.

Page 17: Hotel

Berdasarkan tarif kamar

Economy hotel

First class hotel

Deluxe hotel

Berdasarkan lama operasi hotel

Seasonal hotel

Around the year operation hotel

Berdasarkan lokasi hotel

City hotel

Resident hotel

Resort hotel

Motel

Beach hotel

Mountain hotel

Airport hotel

Guest facilities

Page 18: Hotel

Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT 87

untuk penggolongan Hotel

Melati diatur juga dari jumlah kamar :

Melati I : jumlah kamar minimal < 25

Melati II : jumlah kamar minimal 25 - 100

Melati III: jumlah kamar minimal 100 - 300

Dengan adanya KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02

kriteria penggolongan hotel lebih fleksible dan bervariatif.

Namun dengan fleksibilitas, penggolongan menjadi tidak pasti.

Walaupun demikian seorang perencana dan perancang

bangunan yang ingin membuat sebuah Hotel dapat mengacu

pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel yang dikeluarkan

oleh DirektoratJ enderal Pariwisata tahun 1995. Akan tetapi

untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan

kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta

seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel

Page 19: Hotel

tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan

dan Pariwisata Nomor. KM 3/HK 001/MKP/02.

Tujuan umum dari pada penggolongan kelas hotel adalah :

1. Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor

(penanam modal) di bidang usaha perhotelan.

2. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan

pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan

golongan kelasnya.

3. Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara

pengusahaan hotel.

4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (d e m a n d )

dan penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel

Page 20: Hotel

P E RSY A R AT AN KESEHATAN LINGKUNGAN D AN

B ANGUNAN H O TE L

Beberapa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan

hotel, antara lain :

1) Lingkungan dan bangunan hotel bersih.

2) Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum langsung ke

area hotel dan dekat dengan tempat wisata.

3) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan

gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak

enak, debu, atau asap.

4) Lingkungan dan konstruksi hotel tidak memungkinkan

sebagai perindukan vector dan binatang pengganggu.

5) Bangunan hotel kokoh dan utuh

6) Konstruksi

Lantai

- Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,

tidak licin,dan mudah dibersihkan.

- Lantai yang kontak dengan air mempunyai kemiringan 2-3

Page 21: Hotel

%.

Dinding

- Mudah dibersihkan

- Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.

V entilasi

- Peredaran udara di dalam kamar/ruang harus bertukar

dengan baik.

- Bila ventilasi alam tidak memungkinkan, dilengkapi dengan

ventilasi mekanis ( Air Conditioner ).

- Suhu optimal 200 25 0C

- Kelembaban 40 %

Langit-langit

- Mudah dibersihkan

- Tinggi minimal 2,50 meter dari lantai.

Pintu

- Mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang

pengganggu lain.

- Dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock

Page 22: Hotel

Pencahayaan ( Lighting system ) :

Adapun syarat-syarat penerangan kamar yaitu :

-Tidak menyilaukan

-Harus dipasang kop lampu agar tidak langsung menyinari

tempat tidur

-Harus memberikan suasana tenang ( solf light)

-Itensitas cahaya yang harus diberikan pada sumbu-sumbu

cahaya yaitu :

- Ceiling ( Plafon ) Lamp : 100 watt

- Reading ( Membaca ) Lamp : 40 watt

- Curtain ( Tirai ) Lamp : 3 buah lampu @40 watt

- Table Room ( Meja Kamar ) Lamp : 40 60 watt

- Sleeping ( Tidur ) Lamp : 15 25 watt

- Toilet ( Kamar Mandi ) Lamp : 40 watt

Page 23: Hotel

7) Tata ruang

Pembagian ruang hotel harus ditata dan digunakan sesuai

fungsinya.

a. Kamar tamu

Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.

Luas Minimal :

Kamar Standar = 26 m2

Kamar Suite = 52 m2

Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 meter

Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)

J endela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.

Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan

ventilasi/exhaust di kamar mandi

Tersedia instalasi air panas dan air dingin

Perlengkapan Kamar Tidur :

Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu)

orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran

kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m

Page 24: Hotel

x 1, 00 meter

Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 meter

Letak Tempat Tidur

tidak boleh diletakan didepan pintu masuk langsung tidak

jarak antara tempat tidur dengan dinding min 0.5 meter

jarak antara dua tempat tidur min 1meter

Kontruksi Tempat Tidur

ringan dan mudah di pindahkan (agar mudah di bersihkan

kolongnya)

tidak banyak ukiran yang menyulitkan pembersihan sarang

laba-laba

tinggi tempat tidur dan kasur max 0,75 meter.

b.J enis - jenis kamar hotel

1. Single room : Satu kamar dengan satu tempat tidur untuk

satu orang.

2. Twin room : satu kamar dengan satu tempat tidur untuk dua

orang

Page 25: Hotel

3. Double room : satu kamar dengan dua tempat tidur untuk

dua orang

4. Tripple room : satu kamar dengan tiga tempat tidur untuk

tiga orang atau satu kamar dengan dua tempat tidur

ditambah satu extra bed untuk tiga orang.

5. Yunior suite room : satu kamar tidur di tambah dengan satu

ruang tamu

6. Suite room : dua kamar tidur di tambah ruang tamu, ruang

makan, dan ruang dapur kecil

7. President suite room : tiga kamar tidur besar di tambah

ruang tamu, ruang makan, dan dapur kecil.

c. Toilet dan kamar mandi

Harus selalu dalam keadaan bersih.

Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.

Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin

dan mudah dibersihkan.

Page 26: Hotel

Letaknya tidak berhubungan langsung (harus terdapat

ruang antara)dengan tempat yang lain.

Perlengkapan Kamar Mandi : Tersedia B a t h u p,S h o w e r,

dan tempat sabun.

Didalam toilet harus tersedia jamban. Dilengkapi penahan

bau (Bowl/Leher angsa dengan water seal)

Terdapat w a s t a f e l.

Tersedia kaca rias, tempat sampah, tempat abu rokok,

sabun, kertas, tisu, gantungan baju, pengharum ruangan,

ember, gayung, dan pengering tangan.

D. PER SYA R A TA N KESEH A TA N FA SIL ITA S SA

NITA SI H O TEL

Dalam usaha perhotelan diwajibkan pemenuhan atas

persyaratan fasilitas sanitasi hotel, yang mencakup :

a. Penyediaan air bersih

Page 27: Hotel

Distribusi air di hotel berbintang harus memenuhi persyaratan

standar sesuai dengan Permenkes No. 16/MENKES/PU/IX/02.

Penyediaan air untuk perhotelan dapat diperoleh dari :

PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).

Air Tanah.

Instalasi Pengolahan Air yang dimiliki hotel tersebut

b. Pembuangan Tinja dan Limbah.

Limbah merupakan buangan atau bekas berbentuk cair, gas,

dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sulit

untuk di hilangkan dan berbahaya. Limbah yang di hasilkan

hotel berbentuk cair yang dihasilkan dari kegiatan hotel yang

apabila di buang ke lingkungan dapat menurunkan kualitas

lingkungan.

Limbah hotel paling dominan adalah limbah jenis organic

seperti kotoran manusia dan limbah rumah tangga. Sedangkan

limbah anorganik berupa plastic dan bahan bahan kimia akibat

dari penggunaan deterjen, shampoo dan sabun. Selain itu,

Page 28: Hotel

limbah hotel juga bis berasal dari limbah dapur dan limbah

bekas mandi. Semua limbah tersebut di kenal sebagai

grey water atau limbah non kakus

Tinja dan limbah yang dihasilkan hotel bersumber dari :

WC / Toilet/ Urinoir ( Kamar tamu, Lobby, Bar, Restourant ).

Dapur.

Kamar mandi.

Binatu ( Laundry )

Air hujan dan sisa kegiatan pembersihan serta perawatan

hotel

Beberapa ahli sanitasi menamakan satu lagi untuk limbah

tetesan AC dan kulkas sebagai clear water . Tetesan AC

tersebut di tamping dalam wadah dan dapat langsung di

gunakan untuk keperluan bersih bersih.

Sebelum di buang sebaiknya air limbah dikelola terlebih dahulu

agar tidak terjadi pencemaran dan menjadi sumber penyakit.

Page 29: Hotel

Pengelolaan air limbah dilakukan dengan membuat saluran air

kotor dan bak peresapan dengan ketentuan sebagai berikut :

-Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah

sekitarnya baik air permukaan tanah maupun air dibawah

permukaan tanah

-Tidak mengotori permukaan tanah

-Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan

tanah

Dalam pembuangan tinja dan air limbah dapat dilakukan

dengan berbagai cara berdasarkan wilayah atau lokasi hotel

tersebut.

1. Untuk hotel yang berada di kota besar atau perkotaan dapat

membuang limabah apabila di kota tersebut terdapat

jaringan saluran induk pembuangan air limbah kota

Page 30: Hotel

Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang

tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus

memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri.

c. Penampungan sampah .

Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan

lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih

dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila

telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu

diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti

dengan kantong plastic baru.

Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan

sampah, antara lain :

1) Tidak terbuat dari bak beton permanen.

2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,

kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada

bagian dalamnya

3) Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan

Page 31: Hotel

produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan

4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang

penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain.

Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang

tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus

memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri.

c. Penampungan sampah .

Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan

lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih

dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila telah

penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat

keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong

plastic baru. Beberapa persyaratan wadah atau tempat

penampungan sampah, antara lain :

1) Tidak terbuat dari bak beton permanen.

2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,

kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada

Page 32: Hotel

bagian dalamnya

3)Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan

produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan

4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang

penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain.

Tempat pengumpul sampah sementara harus terletak di tempat

yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkutan sampah

dan minimal setiap 3 kali 24 jam harus dikosongkan.

6) Sampah dari setiap ruang harus dibuang setiap hari.

7) Mempunyai tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa

mengotori tangan.

8) Mudah diisi dan dikosongkan / dibersihkan.

d. Pembuangan sampah.

Sampah yang telah ditampung atau dikumpulkan selanjutnya

akan diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah untuk

dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.

Page 33: Hotel

J ika daerah hotel jauh atau tidak terdapat tempat pembuangan

akhir sampah maka pihak hotel harus memiliki sarana

pengelolaan sampah yang saniter

Organisasi yang ada diperhotelan menurut Bagyono, terdiri dari

:

a. Departemen Kantor Depan (Front Office)

Bagian ini merupakan penghubung langsung antara tamu

dan manajemen.

Bagian yang ada pada wilayah front office adalah :

1. Bell Boy

Adalah Orang yang mengatur atau mengangkat barang tamu

yang masuk dan keluar.

2. Doorman

Adalah Tugasnya menjemput tamu yang berkendaraan

mobil, membuka pintu mobilnya.

3. Pick Boy

Adalah Tugasnya telex atau operator, membantu untuk

Page 34: Hotel

memanggil tamu diluar kamar hotel.

4. Reservation

Adalah Mengurusi pemesanan tempat baik secara langsung

maupun tidak langsung.

5. Receptionist

Adalah Bagian yang mencatat tamu-tamu yang datang.

6. Information

Adalah bagian yang memberikan penerangan kepada tamu-

tamu hotel.

7. Registration

Adalah Bagian yang mencatat tamu yang datang dan keluar

hotel

Secara rinci tugas dan tanggung jawab kantor depan adalah ;

1. Menangani pemesanan kamar,

2. Memberikan informasi kepada tamu,

3. Menangani penerimaan tamu,

4. Menangani barang bawaan tamu,

Page 35: Hotel

5. Menangani pembayaran rekening tamu,

6. Menangani pelayanan sambungan telepon.

b. Departemen Tata Graha (House Keeping).

Lingkup kegiatan tata graha hotel

Umum :

1. Penyediaan air bersih

2. Pembuangan sampah

3. P.T.A.L

4. (PST dan BP) Pemberantasan serangga tikus dan binatang

pengganggu

5. Sanitasi perumahan pegawai hotel

Khusus :

1. Sanitasi kamar tamu hotel

2. Sanitasi kamar linen

3. Sanitasi kamar uniform

4. Sanitasi kamar jahit

5. Sanitasi ruang binatu

6. Ruang ornament

Page 36: Hotel

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Menangani kebersihan, kerapian,dan kelengkapan kamar

tamu,

2. Menangani kebersihan area umum,

3. Mengatur distribusi linen hotel dan pakaian seragam

karyawan,

4. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang,

5. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang,

6. Menyediakan karangan bunga dikamar, restoran, dan

ruangan umum dihotel,

7. Menangani pencucian linen hotel dan pakaian tamu.

c.Departemen Makanan dan Minuman (Food and Baverage).

Tugas utama bagian ini adalah mengelola penyediaan serta

penyajian makanan dan minuman bagi tamu hotel meupun

pemesanan diluar hotel (Katering).

Lingkup kegiatan sanitasi (Food and Baverage) tata boga

Page 37: Hotel

Umum :

1. Menu planning : nutrition

2. Purchasing : hygiene makanan

3. Receiving (penerimaan) : sanitasi makanan, sanitasi didaerah

penerimaan bahan-bahan makanan

4. Storing (penyimpanan) : sanitasi gudang dan refrigenerators

5. Issuing (pengolahan) : sanitasi pengolahan makanan dan

sanitasi dapur

6. Transporting (pengangkutan) : sanitasi pengangkutan

makanan

7. Serving (penyajian) : sanitasi makanan

Khusus :

1) Sanitasi dapur umum (main kitchen sanitation)

Sanitasi tempat pengolahan makanan (pantry sanitation)

2. Sanitasi ruangan pembuatan kue (pantry sanitation)

3. Sanitasi ruang es krim (ice cream room sanitation)

4. Sanitasi ruang pembuatan roti (bakery room sanitation)

Page 38: Hotel

5. Sanitasi ruang pembuatan makanan dingin (gardemang

sanitation)

6. Sanitasi ruang pemotongan daging (butcher room sanitation)

7. Sanitasi ruang pencucian alat-alat makanan dan dapur

(sculley sanitation)

8. Sanitasi stewarding (stewarding room sanitation)

9. Sanitasi gudang dan penyimpanan daging (kitchen storage

rooms sanitation and refrigeneration)

10. Sanitasi ruang service (room service sanitation)

11. Sanitasi tempat penerimaan barang (receiving area

sanitation)

12) Sanitasi hotel dan restoran

Sanitasi ruang makan (dining room sanitation)

13) Sanitasi hotel dan bar

Sanitasi bar (bar sanitation)

Tugas dan tanggung jawab :

1. Mengola dan menyiapkan makanan dan minuman

2. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman

Page 39: Hotel

3. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman didalam

kamar

4. Melayani kebutuhan pesta, pertemuan, pameran, dan

pertunjukan melalui

pengadaan ruangan serta penyajian hidangan baik didalam

hotel maupun didalam hotel

5. Mengatur pengadaan, pencucian, peralatan restoran, bar, dan

dapur

H GIENE SANITASI H O TE L

Hygiene dan sanitasi adalah usaha preventif atau upaya

pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang menitikberatkan

kegiatannya kepada kesehatan lingkungan perhotelan, yaitu

mencegah timbulnya berbagai macam penyakit di lingkungan

hotel akibat dari kurang atau tidak diperhatikanya aspek faktor

lingkungan yang mengganggu kesehatan.

Page 40: Hotel

Sanitasi hotel perlu diawasi, dipelihara, bagaimana sanitasi

yang memenuhi syarat dan bahaya yang mungkin timbul di

lingkungan hotel.

C . H UB UNG A N HYGIENE SANITASI DENG A N PEL A

YANAN H O TEL .

Pada dasarnya hotel adalah salah satu akomodasi yang

dikelola secara komersial yang berasal dari berbagai ras, suku,

bangsa dan negara yang mempunyai kebiasaan tersendiri. Agar

hotel mampu mendatangkan tamu sebanyak mungkin sehingga

mampu mendapat keuntungan besar maka hotel harus mampu

menciptakan situasi dan kondisi yang khas yang menjadi kesan

tersendiri bagi tamu yang datang. Hygiene sanitasi merupakan

salah satu faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan

rasa aman selama berada di hotel.

a. Peranan hygiene sanitasi hotel.

Page 41: Hotel

Dalam hal ini mempunyai dua peranan pokok, yaitu

1.Peranan fisik

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan

umum. Hygiene diharapkan dapat memberikan jaminan

kesehatan terhadap tamu.

2.Peranan psikologis

Peranan hygiene sanitasi disini adalah dapat menjamin rasa

kepuasan dari para tamu /pengunjung hotel tersebut, karyawan

atau dari pihak pengelola hotel

( perasaan nyaman, tenang, dan aman )

b. Sasaran sanitasi di dalam hotel.

1. sanitasi lodging.

Yaitu pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan ke rumah

tanggaan ( house keeping ) hotel yang meliputi bangunan dan

fasilitasnya.

Ruang lingkup sanitasi lodging, meliputi :

Page 42: Hotel

-Wilayah diluar bangunan hotel : halaman, taman, tempat

parkir, pembuangan sampah, pembuangan air kotor

-Wilayah didalam bangunan hotel : sanitasi umum, kamar,

toilet, ornament

2.Sanitasi catering

Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang

diolah dan dihidangkan dalam hotel. Catering ini biasanya

berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan

hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel.

- Keadaan bahan makanan dengan persyaratan Sayur

mayur, buah buahan harus segar

2)Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkinan ada

kebocoran

3)Bahan pembuat kue bebas dari serangga dan di simpan yang

baik

- Cara penyajian

1)Gunakan alat makan yang bersih

Page 43: Hotel

2)Meja makan dan lantai ruang makan bersih

3)Dinding ruang berwarna terang

4) Pengambilan makanan melalui jendela khusus dari tempat

penyimpanan makanan masak agar bebas lalat

5)Cukup pencahayaan alam

6)Pintu ruangan dapat menutup sendiri

- Persyaratan yang lainnya

1)Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan

yang masih berlaku

2)Pakaian catering harus bersih

3)Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering

4)Dianjurkan hotel menyediakan lemari locker untuk

menyimpan pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan

hotel Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel

1. Tempat parkir

a. tempat parkir harus cukup luas (5 kamar : 1 tempat parkir)

b. lantai parkir harus luas

c. ada lampu penerangan sesuai dengan luas tempat parkir

Page 44: Hotel

d. di pasang rambu rambu lalu lintas

e. disediakan gardu parkir lengkap dengan urinoir

2. pertamanan dan pertanaman

Pertamanan merupakan sebidang tanah yang di tanami oleh

berbagai macam tanaman dengan maksud memperindah

pemandangan, mencegah terjadinya erosi dan menjaga

kesegaran udara. Pohon yang besar tidak boleh di tanam terlalu

dekat dengan dinding bangunan, karena :

- Tanah disekitar tanaman tersebut akan menjadi gembur dan

menyerap air sehingga mengakibatkan dinding menjadi

lembab dan akan tumbuh lumut yang akan mengotori dinding.

- Daun dan ranting yang rontok akan mengotori sekeliling

bangunan

- Kemungkinan terjadi tempat masuknya binatang kedalam

ruangan atau kamar hotel seperti : tikus, ular, dan sebagainya

Tanaman di dalam bangunan hotel, hendaknya :

Tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar

matahari

Page 45: Hotel

- Mempunyai batang dan daun yang bagus dn warna yang

indah

- Mempunyai pohon dan ranting yang artistic

- Berupa tanaman perdu

Tanaman diluar bangunan hotel :

- Pada jarak sekurang kurangnya 5 meter dari dinding

bangunan hotel tidak boleh di tanami tanaman apapun dan

dapat di pasang batu kerikil, ubin, atau dengan plester

- Pada jarak 5-10 meter dari dinding bangunan hotel dapat di

tanami rumput

- Pada jarak 5-10 meter dari dinding hotel dapat di tanami

bunga atau tanaman sejenis

- Pada jarak 30 meter dari dinding hotel dapat di tanami

pohon pohon besar.

Page 46: Hotel

D. TUJUAN HYGIENE SANITASI H O TEL .

Tujuan hygiene sanitasi hotel secara umum adalah segala usaha

yang dilakukan untuk dapat mencapai hiup sehat serta

pemeliharaan segala kebutuhan manusia baik berupa

barang atau jasa., antara lain :

Menyediakan air bersih dan air minum yang kualitas dan

kuantitas memenuhi standar

Menyediakan tempat pembuangan sampah.

Mengusahakan lingkungan yang hygienis dan saniter

yang mengarah pada kehidupan yang aman, sehat dan

sejahtera.

Hubungan aktivitas hotel dengan masyarakat , lingkungan

hotel, dan peraturan pemerintah.yang berkaitan dengan

penyelenggaraan usaha hotel.

Kegiatan mengelola, memproduksi, serta menyajikan

makanan minuman, pelayanan binatu, penyelenggaraan

hiburan dan lain lain.

Page 47: Hotel

Kegiatan pribadi tamu hotel dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis.

Keluar masuknya berbagai macam masyarakat dari

berbagai daerah dan negarasecara silih berganti serta

berkesinambungan dengan berbagai budaya dan

kebiasaan.

E. MANFA A T H YGIENE SANITASI H O TEL

Secara umum manfaat hygiene sanitsi sebagai berikut :

1. Kondisi hotel yang bersih tentunya akan memberikan

pengaruh terhadap daya tarik seseorang untuk datang dan

menggunakan jasa hotel tersebut.

2. Mencegah untuk terjadinya penularan dan pertumbuhan bibit

penyakit kepada semua orang yang berada di hotel, khususnya

tamu.

3. Citra baik dari pada suatu hotel dapat di lihat dari

kualitasnya yang berhubungan dengan kesehatan.

Page 48: Hotel

Menurut Depkes RI (2001), manfaat sanitasi hotel dapat dilihat

dari 2 segi, antara lain :

1. Manfaat dari segi kesehatan

1) Lingkungan kerja yang bersih

2) Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan

faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun

mental

Mencegah timbulnya penyakit menular ( communicable

desease) dan penyakit akibat kerja (o c c u p a t io n a l d e s e

a s e ).

4) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja ( work accident ).

2. Manfaat dari segi Businnes Operational hotel.

a. Keadaan hotel yang saniter :

1) Alat propaganda sales promotion.

2) Menarik tamu berkunjung dan menginap.

3) Mempertinggi gairah kerja karyawan yang mempengaruhi

produktivitas dan efesiensi kinerja.

Page 49: Hotel

4) Menekan angka kesakitan (morbiditas) karyawan yang

berarti menghemat biaya perawatan dan pengobatan.

5) Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.

b. Mutu perhotelan ditentukan oleh keadaan kebersihannya.

c. Sanitasi hotel yang dilaksanakan perbaikan dan perawatan (

repair and maintenance)

H O TEL BER BINTANG DAN MEL A TI

a. H O TEL B ER BINTA NG

Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02

Hotel Berbintang adalah suatu usaha komersial yang

menggunakan seluruh dari suatu bangunan yang khusus di

sediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan

penginapan beserta seluruh fasilitas yang disediakan pihak

hotel seperti fasilitas olah raga,

hiburan, komunikasi, tempat tidur/istirahat/rekreasi.

Page 50: Hotel

b. PERSYA R A AN H O EL BER BINTANG

1. Usaha hotel bintang 1 (satu) dan 2 (dua) harus berbentuk

Perseroan Terbatas (PT),

Perseroan Comanditer (CV ), Firma (Fa), Koperasi, atau

Yayasan.

2. Sedangkan Usaha hotel bintang 3 (tiga), 4 (empat), dan 5

(lima) harus berbentuk Perseroan Terbatas.

3. Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02

Hotel Berbintang, kriteria penggolongannya didasarkan pada

persyaratan dasar dan persyaratan teknis oprasional dari hotel

tersebut.

1) Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin

Usaha). Setiap pengusahaan hotel harus memilki beberapa izin,

antara lain :

surat izin usaha hotel

izin mendirikan bangunan.

Page 51: Hotel

Izin undang-undang gangguan (H.O)

Izin AMDAL atau UPL/UKL sesuai ketentuan yang berlaku.

Sertfikasi keaikan lift (bila menggunakan lift).

Sertifikasi kelaikan boiler (bila menggunakan boiler).

Sertifikasi kelaikan listrik.

Sertifikasi sanitasi hotel.

Sertifikasi pemeriksaan kualitas air.

2) Persyaratan Teknis operasional :

4) Unsur Fisik : bangunan, kamar, fasilitas dan sarana hotel.

(30 %)

5) Unsur Pengelolaan :O p r a s i o n a l / M e n e je m e n ,

penyediaan makanan dan minuman, air bersih, limbah,

sampah. (50 %)

6) Unsur Pelayanan : lahan parkir, pelayanan terhadap tamu.(20

%)

4. Memilih lokasi yang strategis

5. Memiliki area parkir

Page 52: Hotel

6. Tersedia taman rekreasi dan olahraga

7. Bangunan memenuhi persyaratan perizinan

8. Memiliki restourant

9. Menyediakan bar yang terpisah

10. Tersedia ruang serbaguna

11. Tersedia lobby

12. Tersedia lounge

13. Tersedia telephone umum dilobb

14.Tersedia toilet umum dilobby

15. Menyediakan stand untuk usaha berbeda (disewakan)

16. Adanya poliklinik

17. Area dapur yang luas

18. Tersedia ruang administrasi (front office dan kantor

pengelola)

19. Tersedia area tata graha (ruang room boy)

20. Tersedia ruang operator (gudang makanan, peralatan,

enginering)

Page 53: Hotel

c. PENG OL ONG A N H O TEL BER BINTANG .

Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

No KM.3/HK.001/MKP.02.

hotel yang memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang

dikategorikan dengan

peringkat berdasarkan jumlah bintangnya, yaitu :

1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel)

2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel)

3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel)

4. Hotel berbintang empat (Four Star Hotel).

5. Hotel berbintang lima (Five Star Hote

d. H O TEL MEL A TI

Hotel Melati adalah suatu usaha komersial yang menggunakan

seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus disediakan

bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan

yang disediakan pihak hotel dengan fasilitas yang terbatas.

Page 54: Hotel

e. PERSYA R A TAN DAN KL A SIFIKASI H O TEL MEL A

TI

1) Usaha hotel melati dapat berbentuk badan hukum atau

perseorangan

2) Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02, usaha hotel harus memenuhi

persyaratan dasar yakni

: perijinan dan persyaratan teknis oprasional.

3) Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT

87. Hotel melati pada

dasarnya dapat diklasifikasikan sesuai dengan jumlah kamar,

antara lain :

a. Hotel melati I

- Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal.

- Memiliki jumlah kamar kurang dari 25 kamar.

- Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas.

Page 55: Hotel

- Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan, penitipan barang berharga, telepon dan

pembayaran rekening

hotel.

b. Hotel melati II

- Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal .

- Memiliki jumlah kamar 25 100 kamar.

- Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria

dan

wanita.

- Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas,

tersedia uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap

tingkat jabatan.

- Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan,penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran

rekening

Page 56: Hotel

hotel.

c. Hotel melati III

- Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal, tersedia juga saluran telepon

dalam kamar (air phone) serta menyediakan telepon di lobby.

- Memiliki jumlah kamar 100 300 kamar, 70 % kamar

tamu dilengkapi kamar mandi dalam.

- Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria

dan wanita.

Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas,

tersedia uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap

tingkat jabatan serta tersedia petunjuk pelaksanaan operasional

hotel (manual) tertulis.

- Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan/titip pesan, surat dan penjualan benda-benda pos,

penitipan barang berharga, penitipan koper, pemesanan kamar

Page 57: Hotel

hotel, penanganan keluhan tamu, telepon/telegram dan

pembayaran rekening hotel.

4) Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan

kelas hotel, Hotel Melati terdiri atas satu kelas dengan tanda

Bunga Melati, yaitu hanya terdapat 1 kelas atau tidak ada

pembagian kelas.