Hormon 2

41
Hormon dan Metabolisme 201 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan besar telah terjadi dalam semua bidang kedokteran selama dekade terakhir dan disertai dengan makin meningkatnya pemahaman tentang proses biokimia, fisiologi, dan imunologi yang terlibat dalam proses pembentukan dan fungsi sel darah normal serta gangguan yang mungkin timbul pada berbagai penyakit. Endokrinologi merupakan ilmu mengenai hormon endrokrin dan organ – organ yang terlibat dalam pelepasan hormon endokrin. Hormon bahasa Yunani , horman yang berarti "yang menggerakkan" adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Secara klasik, hormon dideskripsikan sebagai penyampai pesan kimiawi, yang dilepaskan dan bekerja pada lokasi yang jauh dari tempat pelepasannya. Saat ini telah jelas bahwa terdapat hubungan erat antara hormon dan faktor – faktor pertumbuhan yang bekerja secara parakrin dan autokrin. Hormon bersifat esensial untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal dan gangguan hormonal muncul pada semua tahap kehidupan manusia. 1

description

Hormon yang beredar dalam tubuh manusia.

Transcript of Hormon 2

Hormon dan Metabolisme

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perubahan besar telah terjadi dalam semua bidang kedokteran selama dekade terakhir dan disertai dengan makin meningkatnya pemahaman tentang proses biokimia, fisiologi, dan imunologi yang terlibat dalam proses pembentukan dan fungsi sel darah normal serta gangguan yang mungkin timbul pada berbagai penyakit.Endokrinologi merupakan ilmu mengenai hormon endrokrin dan organ organ yang terlibat dalam pelepasan hormon endokrin. Hormonbahasa Yunani,horman yang berarti "yang menggerakkan" adalah pembawa pesan kimiawi antarselatau antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Secara klasik, hormon dideskripsikan sebagai penyampai pesan kimiawi, yang dilepaskan dan bekerja pada lokasi yang jauh dari tempat pelepasannya. Saat ini telah jelas bahwa terdapat hubungan erat antara hormon dan faktor faktor pertumbuhan yang bekerja secara parakrin dan autokrin. Hormon bersifat esensial untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal dan gangguan hormonal muncul pada semua tahap kehidupan manusia.Pusat dari pengaturan penlepasan dan penghambat pengeluaran sistem adalah di otak. Otak juga salah satu kelenjar endokrin terpenting. Sel sel saraf yang terspesialisasi, terutama pada hipotalamus, mensintesis hormon yang kemudian ditranspor sepanjang akson ke terminal saraf. Di terminal saraf, hormon kemudian dilepaskan ke dalam sistem darah portal yang akan membawanya ke kelenjar hipofisis.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang hendak dikaji adalah dalam makalah ini adalah:1. Apa yang dimaksud dengan hormon?2. Bagaimana fungsi umum dari hormon?3. Apa saja jenis dan fungsi spesifik dari hormon?4. Kelenjar kelenjar apa saja yang menghasilkan hormon?5. Bagaimana proses pengaturan kerja hormon?6. Bagaimana proses pembentukan hormon?1.3. Tujuan PembahasanDalam penyusunan makalah ini tentunya penulis memiliki tujuan yang diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Tujuannya dibagi menjadi dua, yaitu pertama secara umum makalah ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa/i dalam menguraikan suatu persoalan secara holistik dan tepat, dan melatih cara pemikiran ilmiah. Cara pemikiran ilmiah ini sangat dibutuhkan bagi seorang calon dokter maupun dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara cepat dan tepat. Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah mahasiswa maupun pembaca mengetahui tentang Hormon yang meliputi : 1. Definisi hormon2. Fungsi umum hormon3. Jenis dan fungsi spesifik hormon4. Kelenjar kelanjar penghasil hormon5. Regulasi (proses pengaturan kerja hormon)6. Biosintesis (proses pembentukan hormon)

6.4. Manfaat PembelajaranManfaat pembelajaran dari penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa/i mampu untuk mencapai segala Learning Objective yang telah didapat dan dapat menerapkan pada saat sudah mendapat gelar dokter dan ditugaskan di instansi kesehatan pemerintah maupun praktik sendiri.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. SkenarioSKENARIO IHYPOTHALAMIC

HYPOTHALAMICANTERIOR PITUITARY - LPH?ACTHGROWTH HORMONETSHLHPROLAKTINFSHADRENALBONETIROIDOVARIUMOVARIUMOVARIUMBREAST17 HYROXY CORTICOIDSALDOSTERONESEX HORMONESAPROGESTERONESTROGENTHYROXINESOMATOMEDINS

Hormon adalah suatu hasil kelenjar endokrin yang berfungsi dalam pengaturan metabolisme dan berja berbagai organ didalam tubuh. Regulasi sekresi hormon memiliki sistem homeostatic dengan mekanisme stimulating and feed back inhibition.

2.2. Learning ObjectiveDari skenario tersebut learning objective yang harus dicapai mahasiswa adalah mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan tentang HORMON yang meliputi, yaitu:1. Defenisi2. Fungsi (secara umum)3. Jenis dan fungsi masing - masing4. Organ penghasil5. Regulasi (pengaturan kerja hormon, buat 1 contoh)6. Biostatis (bagaimana proses terbentuknya hormon, buat 1 contoh).

2.3. Pembahasan Learning Objective2.3.1. Defenisi HormonHormon adalah suatu zat kimia yang di sekresikan oleh satu sel atau kelompok sel masuk ke dalam peredaran darah ke seluruh tubuh, untuk merangsang atau menghambat aktifitas sel/jaringan tertentu dengan konsentrasi yang amat sedikit.

2.3.2. Fungsi Hormon (Secara Umum)Sistem endokrin mengatur aktivitas aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon, pembawa pesan kimia dalam darah yang bekerja pada sel sasaran yang terletak jauh dari kelenjar endokrin itu sendiri. Sebagian besar aktivitas sel sasaran yang berada dibawah kontrol hormon ditujukan untuk mempertahankan homeostatis. Kelenjar endokrin sentral, yang berada atau berkaitan erat dengan otak, mencakup hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar pineal. Hipotalamus (suatu bagian dari otak) dan kelenjar hipofisis posterior bekerja sebagai satu kesatuan untuk mengeluarkan hormon hormon yang esensial untuk mempertahankan keseimbangan air, melahirkan, dan menyusui. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon hormon regulatorik yang mengontrol pengeluaran hormon kelenjar hipofisis anterior, yang mengeluarkan enam hormon yang sebaliknya mengontrol pengeluaran hormon beberapa kelenjar endokrin perifer. Satu hormon hipofisis anterior, hormon pertumbuhan, mendorong pertumbuhan dan mempengaruhi homeostatis nutrien. Kelenjar pineal adalah bagian dari otak yang mengeluarkan suatu hormon yang penting dalam menentukan irama biologis tubuh.Fungsi hormon secara keseluruhan, yaitu:1. mengatur metabolisme organik serta keseimbangan H2O dan elektrolit, yang secra kolektif penting dalam mempertahankan lingkungan internal yang konstan.2. Menginduksi perubahan adiktif untuk membantu tubuh menghadapi situasi stress.3. Mendorong tumbuh kembang yang lancar dan berurutan4. Mengontrol reproduksi5. Mengatur produksi sel darah merah6. Bersama sistem saraf otonom, mengontrol dan mengintegrasikan sirkulasi dan pencernaan serta penyerapan makanan.

2.3.3. Jenis dan Fungsi Masing masing HormonBerikut adalah jenis dan fungsi masing masing hormon, yaitu:NOKelenjarFungsi

1Kelenjar PituitariUntuk mengatur sekresi kelenjar lainnya

2Kelenjar PinealSel pinealosit: mensekresikan hormon melatonin

3Kelenjar TiroidMemproduksi hormon tiroksin dan kalsitonin yang berfungsi mengurangi kadal kalsium darah.

4Kelenjar ParatiroidMensekresikan hormon paratiroid / paratohormon untuk meningkatkan kadar kalsium darah

5Kelenjar Adrenal1. Bagian Korteks Adrenal, mensekresikan hormon steroid, mengatur metabolisme tubuh

2. Bagian Medulla Adrenal, mensekresikan hormon epineprin dan norepineprin, merespon rangsangan dari sistem saraf simpatik terutama dalam kondosi tertekan.

6Pankreas1. Mensekresikan hormon insulin, untuk menurunkan KGD

2. Mensekresi hormon glukagon, untuk menaikkan KGD

7Kelenjar Gonad1. Testis, mensekresikan hormon testosteron (androgen)

2. Ovarium, menghasilkan ovum, mensekresikan hormon esterogen dan progesteron

8TimusUntuk perkembangan sistem tubuh.

2.3.4. Organ Penghasil Hormon1. Kelenjar HipotalamusHipotalamus juga dikenal sebagai master gland. Organ ini terletak di bawah talamus dana di atas kelenjar hipofisis, yang berada di dalam sela tursika. Hipotalamus mengandung beberapa nukleus yang berasal dari neuroektoderm. Setiap nukleus turut berkontribusi untuk mempertahankan homeostasis; keseimbangan air, suhu tubuh, rasa lapar, rasa haus, dan emosi. Hipotalamus menghubungkan sistem saraf dengan sistem endokrin, terutama lewat kelenjar hipofisis. Akhirnya, hipotalamus meregulasi waktu dan jumlah sekresi hormon hipofisis.Hipotalamus memberikan kontrol langsung pada sekresi hormon hipofisis anterior lewat faktor faktor pelepasan / penghambat. Faktor faktor ini disintesis oleh badan sel saraf didalam hipotalamus, disimpan dalam granula pada ujung terminal akson dan dilepas ke dalam sirkulasi hipotalamus hipofisis. Faktor faktor tersebut, yaitu:HormonFungsi

Corticotropin Releasing Hormone (CRH)Menginduksi pelepasan ACTH

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)Menginduksi pelepasan LH dan FSH

Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH)Menginduksi pelepasan GH

Somatostatin (Growth Hormone Inhibitory Hormone, GHIH)Menghambat Pelepasan GH

Prolactin Inhibiting Factor (Dopamin)Menghambat pelepasan prolaktin

Thyrotropin Releasing Hormon (TRH)Menginduksi pelepasan TSH dan prolaktin

2. Kelenjar HipofisisKelenjar hipofisis merupakan kelenjar kecil dengan diameter 1 cm dan beratnya 0,5 1 gram yang terletak di sela tursika, rongga tulang pada basis otak dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tungkai pituitari.

Kelenjar hipofisis secara fisiologi terbagi dua, yaitu:a. Hipofisis anterior / Adenohypofisis / Pars Distalis, berasal dari kantung rathke, yang merupakan invaginasi epitel faring sewaktu pembentukan embrio dan dapat menjelaskan sifat epitaloid sel selnya.NoHormonFungsi

1Thyroid Stimulating Hormone (TSH)Sel folikel tiroid; Meransang sekresi T3 dan T4

2Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)Zona fasikulata, Zona retikularis, dan Korteks adrenal; Merangsang sekresi kortisol

3Follicle Stimulating Hormone (FSH)1. Wanita (Folikel ovarium); mendorong pertumbuhan dan perkembangan folikel, merangsang sekresi esterogen.2. Pria (Tubulus seminiferus di testis); merangsang produksi sperma.

4Luteinizing Hormone (LH)1. Wanita (Folikel ovarium dan Korpus luteum); merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, sekresi esterogen dan progesteron.2. Pria (Sel interstisium leydig di testis); Merangsang sekresi testosteron

5ProlaktinWanita (kelenjar mamae); Merangsang sekresi susu

b. Hipofisis posterior, berasal dari penonjolan jaringan saraf hipotalamus dapat menjelaskan adanya sejumlah besar sel tipe glia dalam kelenjar. NoHormonFungsi

1Vasopressin (Hormon Antidiuretik)Meningkatkan reabsoebsi H2O, menyebabkan vasokonstriksi

2OksitosinMeningkatkan kontraktilitas, menyembabkan penyemprotan susu.

Kelenjar hipofisis terbentuk dari dua struktur embrionik terpisah. Selama minggu ketiga perkembangan, kantung hipofisis (kantung Rathke, bakal hipofisis anterior) tumbuh dari dasar faring, sementara tunas neurohipofisis (bakal hipofisis posterior) terbentuk dari diensefalon.

Menjelang akhir bulan kedua, kantung hipofisis terlepas dari dasar faring dan bersatu dengan tunas neurohipofisis.

Selama periode janin, perkembangan bagian anterior dan posterior hipofisis terselesaikan.

3. Kelenjar PinealKelenjar pineal berbentuk kecil merah seperti buah cemara dan terletak dekat korpus kalosum. Terdiri dari sebagian sel saraf dan sel pinealosit yang dapat mensekresikan hormon melatonin sehingga dapat mempengaruhi perkembangan reproduksi dan siklus fisiologis sehari hari.

4. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)Kelenjar tiroid (kelenjar gondok) merupakan salah satu kelenjar endokrin terbesar. Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior trakea. Normalnya pada orang dewasa kelenjar tiroid memiliki berat 15 20 gram. Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri trakea, dan diikat bersama oleh jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan melintasi trakea dibagian depannya.

Perkembangan tiroid bermula pada minggu keempat sebagai diverkulum epitel yang tumbuh ke bawah lapisan endodermal usus depan (foregut).

Divertikulum tiroid terus tumbuh ke arah anterior, dan hubungannya dengan faring yang sedang berkembang, yaitu ductus thyroglossus, lalu beregresi. Pada stadium fetal, kelenjar tiroid telah mencapai posisi normal yang bertahan hingga dewasa.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah Triiodotironin (T3) dan Tetraiodotironin (T4 / Tiroksin) yang berfungsi untuk meningkatkan laju metabolik; esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan saraf.

5. Kelenjar ParatiroidKelenjar paratiroid terdiri atas empat massa oval kecil yang masing masing berukuran 3 x 6 mm, dengan berat total sekitar 0,4 gram. Kelenjar paratiroid terletak dibelakang kelenjar tiroid, satu pada masing masing kutub atas dan bawah, dan umunya terbenam dalam simpai kelenjar yang dalam.

Kelenjar tiroid berasal dari endoderm kantung faring (brankial). Keempat kantung faring terdapat selama perkembangan dengan masing masing kantung turut membentuk struktur kepala dan leher yang penting. Setiap kantung mewakili evaginasi jaringan endoderm didalam foregut. Diferensiasiasi kantung brankial ketiga berlangsung pada kehamilan kelima dan keenam. Menjelang kehamilan minggu ketujuh, diverkulum kantung brankial ketiga memanjang dan pemanjangan ini pada akhirnya memungkinkan timus yang sedang berkembang dan kelenjar paratiroid inferior untuk memisahkan diri. Timus bermigrasi ke medial dan kaudal dengan menarik kelenjar paratiroid inferior sampai timus dan paratiroid kehilangan koneksi satu sama lain. Kelenjar paratiroid inferior akhirnya melekat pada permukaan dorsal kelenjar tiroid. Kantung brankial keempat yang menghasilkan kelenjar paratiroid superior mengikuti garis perkembangan dan garis waktu yang serupa. Kelenjar paratiroid superior yang sedang berkembang tidak bermigrasi bersama struktur lainnya (yaitu kelenjar timus) tetepi sebaliknya berjalan dengan jarak yang lebih pendek sebelum melekat pada permukaan dorsal kelenjar tiroid.Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid (PTH) yang berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi Ca2+ plasma; menurunkan konsentrasi PO43- plasma; merangsang pengaktifan vitamin D.

6. Kelenjar TimusKelenjar timus terletak di dalam thorax, di belakang tulang sternum, kira kira pada bifurkasi trakea. Warnanya kemerah merahan dan terdiri dari dua lobus. Pada bayi yang baru lahir ukurannya sangat kecil ( 10 gram). Ukurannya terus bertambah seiring bertambahnya umur, pada masa remaja 30 - 40 gram dan kemudian mengerut. Fungsi dari kelenjar timus belum diketahui, tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi antibodi. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus adalah timosin yang berfungsi untuk meningkat proliferasi dan fungsi limposit T .

7. Kelenjar Adrenal / SuprarenalisKelenjar adrenal merupakan sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal, dan terbenam dalam jaringan adiposa perirenal. Kelenjar adrenal merupakan struktur pipih berbentuk bulan sabit, dengan panjang sekitar 4 6 cm, lebar 1 2 cm, dan tebal 4 6 mm pada orang dewasa. Kelenjar adrenal masing masing dibungkus oleh simpai jaringan ikat padat yang mengirimkan septa tipis ke bagian dalam kelenjar sebagai trabekula. Stroma terutama terdiri atas jalinan serat retikular yang menompang sel sekretoris. Kelenjar ini terdiri dari dua lapisan konsentris, yaitu:a. Korteks adrenal, lapisan perifer kekuningan.b. Medulla adrenal, lapisan pusat berwarna coklat kemerahan.

Korteks dan medulla adrenalis dapat dipandang sebagai dua organ dengan asal, fungsi dan ciri morfologi yang bersatu selama masa perkembanagan embrional. Kedua struktur tersebut berasal dari lapisan germinal yang berbeda. Korteks berasal dari mesoderm dan medulla terdiri dari sel sel yang berasal dari krista neuralis, yang juga merupakan asal dari sel ganglion simpatis.Kelenjar adrenal menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin yang berfungsi untuk memperkuat sistem saraf simpatis; berperan dalam adaptasi stress dan regulasi tekanan darah.

8. PankreasPankreas manusia mempunyai 1 2 juta pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan massa sferis padat jaringan endokrin yang terbenam dalam jaringan eksokrin asinar pankreas. Setiap pulau Langerhans hanya berdiameter 0,3 mm dan tersusun mengelilingi pembuluh kapiler kecil yang merupakan tempat penampungan hormon yang disekresikan. Setiap simpai retikular yang sangat tipis mengelilingi setiap pulau dan memisahkannya dari jaringan asinar yang berdekatan.Pulau pankreas memeiliki asal embrionik yang sama seperti jaringan asinar pankreas; massa sel pada pertumbuhan keluar epitel dari lapisan usus (endoderm) didekat ductus koleodokus.Setiap pulau terdiri atas sel sel bulat atau poligonal pucat, yang lebih kecil dan lebih terpulas lemah ketimbang sel asinar didekatnya, tersusun berderat yang dipisahkan oleh suatu jalinan kapiler bertingkat. Serabut saraf autonom berkontak dengan sejumlah sel endokrin dan pembuluh darah.

Pulau Langerhans mengandung hormon utama, yaitu:a. Sel / A, terutama menyekresi glukagon dan biasanya berada di depan bagian tepi pulau.b. Sel / B, menghasilkan insulin, berada sentral di pulau dan merupakan sel terbanyakc. Sel / D, menyekresikan somatostatin, tersebar dan sedikit.

Pankreas menghasilkan hormon hormon sebagai berikut, yaitu:NoHormonFungsi

1InsulinMendorong penyerapan, pemakaian, dan penyimpanan nurient oleh sel.

2GlukagonPenting untuk mempertahankan kadar nutrien dalam darah selama pasca absorbsi

3SomatostatinMenghambat pencernaan dan penyerapan nutrien dan menghambat sekresi semua hormon pankreas.

9. Kelenjar GonadKedua hormon tersebut sudah mulai mensekresikan hormon sejak tahap fetus, namun berfungsi aktif ketika memasuki masa puber. Kedua hormon tersebut akan mengatur pertumbuhan dan perkembangan struktur reproduksi, yaitu:No Testis Ovarium

1Pembesaran suaraPerkembangan Payudara

2Pertumbuhan rangka dan ototDistribusi lemak di pinggul, kaki, dan payudara

3Pertumbuhan rambut tubuhMenstruasi

4Meningkat hasrat sexual

Hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad, yaitu:

NoKelenjar HormonFungsi

1

OvariumEsterogen (Estradiol)Mendorong perkembangan folikel, mengatur perkembangan karakteristik sex sekunder; merangsang pertumbuhan uterus dan payudara. Pada tulang mendorong penutupan lempeng epifisis.

ProgesteronMempersiapkan uterus untuk kehamilan dan perkembangan alat pensekresi payudara

2TestisTestosteronMerangsang produksi sperma; mengatur perkembangan karakteristik sex sekunder; menimbulkan dorongan sex. Pada tulang, meningkatkan lonjakkan pertumbuhan masa pubertas, mendorong penutupan tulang epifisis.

3Testis dan OvariumInhibinMenghambat FSH

4PlasentaEsterogen (esteriol); ProgesteronMembantu mempertahankan kehamilan; mempersiapkan payudara untuk menyusui

Gonadotropin Korion / Human Chorionic Gonadotropin (HCG)Mempertahankan korpus luteum kehamilan

Human SomatomammotropinKemungkinan membantu meningkatkan pertumbuhan jaringan janin dan payudara ibu.

TestisOvarium

2.3.5. Regulasi (Pengaturan Kerja Hormon)1. Lokasi Kerja Reseptor HormonHormon bekerja dengan cara mengubah reaksi kimia sel target. Hormon tidak memulai reaksi biokimia, tetapi mengatur tingkat reaksi sel. Berbagai hormon dilepas sesuai mekanisme picu yang berbeda.Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan hormon pada reseptor spesifik di sel target. Ketika hormon terikat pada reseptornya, hal tersebut biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi didalam sel, dengan setiap tahap reaksi yang semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi hormon bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar.Reseptor hormon merupakan protein berukuran besar sel yang distimulasi biasanya memiliki sekitar 2000 100000 reseptor. Setiap reseptor biasanya juga sangat spesifik untuk sebuah hormon. Jaringan target yang dipengaruhi oleh suatu hormon adalah jaringan yang memiliki reseptor spesifiknya.Lokasi berbagai jenis reseptor hormon secara garis besar adalah sebagai berikut:a. Didalam permukaan atatu pada permukaan membran sel, sebagian besar spesifik untuk protein, peptida, dan hormon katekolamin.b. Didalam sitoplasma sel, untuk berbagai hormon steroid terutama ditemukan didalam sitoplasma.c. Didalam nukleus sel, untuk hormon tiroid dijumpai di nukleus dan lokasinya diyakini berhubungan erat dengan satu atau lebih kromosom.

2. Mekanisme Kendali HormonDari sifat kimianya, ada 2 jenis utama hormon, yang terdiri dari molekul protein dan amino, dan yang terdiri atas molekul steroid. Kedua kelompok ini secara keseluruhan bekerja dengan cara yang serupa. Mereka berperan secara biokimia untuk mengubah tingkat pembentukan zat tertentu, biasanya dengan meningkatkan atau menurunkan produksi enzim yang mempercepat pembentukan zat tertentu. Pada tingkat sel, kedua kelompok hormon protein dan amino bekerja pada tempat reseptor yang tidak berubah dipermukaan sel, sedang hormon steroid bekerja apda reseptor yang bergerak didalam sel.

3. Mekanisme Umpan Balik Kadar hormon didalam darah dikendalikan oleh mekanisme umpan balik, atau siklus. Mekanisme ini bekerja seperti termostat yang mengendalikan sistem pemanas pusat. Jumlah hormon tertentu yang berdar atau sedang disekresi kedalam aliran darah dideteksi dan dikirim ke unit pengendali. Bagi sebagian besar hormon, unit pengendaliannya adalah kompleks hipotalamus hipofisis didalam otak. Jika kadar hormon tertentu meningkat melebihi batas normal, unit pengendalian bereaksi menurunkan produksi hormon. Sebaliknya, jika kadar hormon menurun, unit pengendali bekerja lagi, merangsang produksi agar kadar hormon meningkat sesuai batas yang dibutuhkan.4. Regulasi Hormon Masing - Masinga. ProlaktinPenghisapan puting (suckling) menstimulasi sekresi prolaktin. Dopamin secara tonis menghambat sekresi prolaktin. Prolaktin menggalakkan pertumbuhan payudara selanjutnya selama kehamilan (lewat kerjasama yang terpadu beberapa hormon lainnya) dalam mempersiapkan payudara untuk memproduksi ASI, menstimulasi laktasi (peranan primer) dan menghambat ovulasi lewat efeknya pada GhRH. Jadi, prolaktin memeliki kadar yang rendah pada wanita yang tidak hamil atau pada wanita hamil yang belum menyusui bayinya (belum terjadi penghisapan puting). Berikut adalah skema regulasinya.

HipotalamusHipofisis Anterior ProlaktinJaringan PayudaraPerkembangan payudarah tambahan selama kehamilanSupresi GnRHProduksi ASIHipotalamus-(+) Penghisapan(-) Dopamin(+) TRH

b. Hormon TiroidPoros hipotalamus hipofisis memberi respon perubahan pada kadar free T4 dan T3 di dalam serum. Kadar hormon tiroid bebas yang rendah menstimulasi pelepasan TRH dari hipotalamus. TRH selanjutnya memasuki sirkulasi darah hipofisis dan menstimulasi sel sel tirotrop untuk melepaskan TSH ke dalam sirkulasi sistemik. TSH menggalakan peningkatan sintesis dan sekresi hormon tiroid melalui upregulasi proses ambilan iodida, organifikasi, coupling, dan pinositosis material koloid. TSH juga memberikan efek trofik pada kelenjar tiroid dengan meningkatkan ukurannya melalui sintesis protein yang berlanjut.

c. InsulinGlukosa merupakan stimulus pelepasan yang paling kuat. Glukosa masuk ke dalam sel sel melalui glucose transporter GLUT 2. Transportasi ini proses difus yang difasilitasi dan ini berarti bahwa kadar glukosa intrasel berada dalam keadaan seimbang (ekuilibrium) dengan kadar glukosa serum. Peningkatan kadar glukosa serum dalam sel sel dipintas ke dalam lintasan glikolisis. Peningkatan katabolisme glukosa menyebabkan kenaikan rasio ATP : ADP intrasel yang mengakibatkan penutupan saluran kalium yang sensitif ATP pada permukaan sel sel . Penutupan saluran kalium (potassium channel) ini menimbulkan depolarisasi sel yang mengakibatkan terbukanya saluran kalsium. Kenaikan kadar kalsium intrasel memfasilitasi pelepasan insulin dari dalam sel tersebut. Mediator pelepasan insulin yang lain adalah messenger (pembawa pesan) kedua cAMP. Kedar glukosa serum menstimulasi pembentukan cAMP di dalam sel yang akan memobilisasi simpanan kalsium intrasel. Kalsium ini bergabung dengan ion kalsium yang masuk sebagai akibat dari depolarisasi membran untuk meningkatkan sekresi insulin.

d. GlukagonKerja glukagon yang utama adalah untuk menggalakkan kenaikan kadar glukosa darah. Glukagon merupakan hormon katabolik yang mengimbangi efek menyimpan energi (efek anabolik) dari hormon insulin. Tempat kerja utama glukagon terdapat didalam hati. Hormon ini menstimulasi reseptor terikat permukaan (surface bound receptor) pada hepatosit, sehingga dengan demikian mengaktifkan AC dan menaikkan kadar cAMP didalam sel. cAMP merupakan messenger kedua yang bertanggung jawab atas mediasi efek hilir yang ditimbulkan oleh hormon glukagon.

e. SomatostatinSomatostatin merupakan polipeptida yang relatif berukuran kecil (14 asam amino) yang disekresikan oleh sel sel pankreas sebagai respon terhadap kadar tinggi glukosa darah, asam amino, asam lemak, dan hormon gastrik. Somatostatin memperpanjang periode yang diperlukan oleh nutrien untuk masuk ke dalam sirkulasi darah. Kerja somatostatin meliputi:a. Penurunan sekresi insulin dan glukagon (efek parakrin)b. Penurunan motilitas lambung, duodenum, dan kandung kemih.c. Penurunan fungsi mukosa intestinal (mengurangi absorpsi dan sekresi).2.3.6. Biostatis (Proses Terbentuknya Hormon)1. Hormon Tiroida. Ekstraksi IodidaKelenjar tiroid mendapatkan iodida dari sirkulasi darah yang memberikan faktor yang diperlukan untuk sintesis hormon. Sel sel folikular memiliki transporter iodida (simporter sodium iodida) pada permukaan basalnya yang secara aktif mengangkut iodida keluar dari dalam darah dan masuk ke dalam sitosl sel sel folikular. Proses akumulasi intrasel ini dengan istilah iodide trapping (penangkapan iodida). Iodida intrasel dengan cepat berdisfusi melewati membran apikal sel sel folikular dan masuk ke dalam lumen koloidal. Disini zat tersebut melaksanakan iodinasi residu tirosin pada tiroglobulin. TSH memfasilitasi transportasi iodida. Bromida, tiosianat dan perklorat menghambat proses ini.

b. Sintesis dan Sekresi TiroglobulinTiroglubulin merupakan glikoprotein berukuran besar yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan protein ini memainkan peranan yang penting dalam sintesis hormon tiroid. Tiroglobulin disintesis oleh folikular kelenjar tiroid dan disekresi lewat membran apikal. Didalam lumen folikular, tiroglobulin merupakan komponen utama koloid. Hormon tiroid disintesis dari residu tirosin didalam struktur protein dari tiroglobulin. Tiroglobulin berfungsi baik sebagai prekursor maupun sebagai bentuk simpanan hormon tiroid.

c. Oksidasi dan OrganifikasiSesudah sintesis tiroglobulin dan pengambilan iodida, tahap berikutnya dalam sintesis hormon tiroid berupa iodinasi tiroglobulin suatu proses yang memerlukan reaksi oksidasi dan organigikasi. Iodisasi tiroglobulin dikatalisis oleh tiroid peroksidase suatu enzim yang berada dalam membran apikal sel sel folikular. Enzim tiroid peroksidase mengikat atom iodida dan moietas tirosin, mendekatkan keduanya untuk saling berhadapan dengan rapat, dan menggalakkan oksidasi iodida serta tirosin. Keadaan ini menyebabkan pembentukkan radikal bebas berusia pendek yang mempermudahkan reaksi antara iodida dan residu tirosin pada tiroglobulin. Dalam proses organifikasi, radikal bebas ini (yaitu iodium dan moietas tirosin) menjalani reaksi tambahan untuk membentuk monoiodotirosin (MIT). Reaksi organifikasi iodida yang kedua dapat berlangsung dengan menambahkan iodium ke dalam molekul MIT untuk membentuk diiodotirosin (DIT).d. CouplingTahap terakhir dalam sintesis hormon tiroid adalah perangkaian atau coupling dua residu iodotirosin (MIT dan DIT) untuk membentuk iodotironin. Dengan MIT dan DIT masih terikat pada tiroglobulin, keduanya menjalani reaksi coupling untuk membentuk T4 dan T3 tetap terikat pada tiroglobulin selama sintesis dan sesudah itu disimpan sebagai hormon yang menantikan stimulasi TSH. Seperti halnya oksidasi, reaksi coupling dilaksanakan oleh enzim tiroid peroksidase. T3 dibentuk dengan penambahan satu MIT dan datu moietas DIT dan T4 dibentuk melalui reaksi penambahan dua moietas DIT. T4 merupakan mayoritas hormon tiroid yang disintesis dalam proses ini.2. InsulinInsulin merupakan protein kecil yang tersusun dari dua rantai polipeptida, A, dan B yang disatukan oleh perangkai disulfida. Hormon ini disintesis sebagai praprohormon. Serangkaian reaksi proteolitik dalam retikulum endoplasmik dan kompleks Golgi menghasilkan bentuk biologis aktif Insulin (51 asam amino) dan peptida inaktif yang disebut C peptide (31 asam amino). C peptide berasal dari pemecahan proinsulin untuk membentuk insulin. Setelah terjadi stimulasi sel , insulin dan C peptide dilepas ke dalam sirkulasi darah dengan kuantitas molar yang sama.

3. GlukagonGlukagon merupakan polipeptida kontraregulator yang disekresikan oleh sel sel pankreas. Stimuli yang merangsang sekresi glukagon meliputi asam asam amino, katekolamin, hormon hormon gastrik (lambung), glukokortikoid, dan yang paling penting keadaan hipoglikemia.

BAB IIIPENUTUP

1.1. Kesimpulan

Maka dari uraian diatas dapat diartikan bahwa Endokrinologi merupakan ilmu mengenai hormon endrokrin dan organ organ yang terlibat dalam pelepasan hormon endokrin. Hormonbahasa Yunani,horman yang berarti "yang menggerakkan" adalah pembawa pesan kimiawi antarselatau antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Secara klasik, hormon dideskripsikan sebagai penyampai pesan kimiawi, yang dilepaskan dan bekerja pada lokasi yang jauh dari tempat pelepasannya. Saat ini telah jelas bahwa terdapat hubungan erat antara hormon dan faktor faktor pertumbuhan yang bekerja secara parakrin dan autokrin. Hormon bersifat esensial untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal dan gangguan hormonal muncul pada semua tahap kehidupan manusia. Otak juga salah satu kelenjar endokrin terpenting. Sel sel saraf yang terspesialisasi, terutama pada hipotalamus, mensintesis hormon yang kemudian ditranspor sepanjang akson ke terminal saraf. Di terminal saraf, hormon kemudian dilepaskan ke dalam sistem darah portal yang akan membawanya ke kelenjar hipofisis. Kelenjar kelenjar penghasil hormon adalah sebagai berikut, yaitu:Hormon dan Metabolisme2012

a. 3

b. Kelenjar Hipotalamusc. Kelenjar Hipofisisd. Kelenjar Pineale. Kelenjar Tiroid dan Paratiroidf. Kelenjar Timusg. Kelenjar Adrenalh. Pankreasi. Kelenjar Gonad

1.2. Kritik dan SaranBanyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Kritik dan saran dari para pembaca yang membangun kami harapkan untuk memperbaiki bentuk dan isi dari makalah ini. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. DAFTAR PUSTAKA

1. Greenstein, Ben., Wood, Diana F., 2010. At a Glance Sistem Endokrin Edisi Kedua. Alih Bahasa: dr. elizabeth Yasmin dan dr Asri Dwi Rachmawati. Editor: Amalia Safitri. Jakarta. Erlangga.2. Gyton, Arthur C., John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa: Irawati...[et all], Editor Edisi Bahasa Indonesia; Yanuar Rachman...[et all], Jakarta. EGC.3. L. Tao, K. Kendal. 2012. Sinopsis Organ System Endokronologi Pendekatan Dengan Sistem Terpadu dan Disertai Kumpulan Kasus Klinik. Alih Bahasa: dr. Andry Hartono, Sp. GK, Editor: Dr. H. Alwi Shahab, Sp. PD., K EMD, FINASIM. Tangerang Selatan. Karisma Publishing Group.4. Mesher, Anthony L. 20011. Histologi Dasar Junqueira Teks dan Atlas. Alih Bahasa: Fans Dany, Editor Edisi Bahasa Indonesia: Huriawati Hartanto. Jakarta. EGC.5. Parker, Stave. 2009. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Penerjemah: dr. Winardiri, Editor: Danu Nugraha, S.Si, Rani Nuraeni, M.Pd. Jakarta. Erlangga.6. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem. Alih Bahasa: Brahm U. Pendit, Editor Edisi Bahasa Indonesia: Nella Yesdelita. Jakarta. EGC.7. Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. EGC.