Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan...

22
TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Efektif dalam Menunjang Efektivitas Penyuluhan Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian dari komunikasi. Hovland (1953) menjelaskan bahwa komunikasi sebagai suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. Pakar komunikasi Rogers dan Shoemaker (1971) mengartikan komunikasi sebagai proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Verderber (1990) mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksional dalam membentuk arti atau makna. DeVito (1997) menjelaskan bahwa komunikasi itu mengacu kepada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), yang terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Tubbs dan Moss (2001) mengartikan komunikasi sebagai proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih. Komunikiasi merupakan sebuah proses. Lubis et al. (2010) menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses yang memiliki empat atribut, yaitu: (1) dinamis, artinya komunikasi selalu berubah, dan tidak dapat ditentukan kapan dimulai dan kapan berakhir; (2) sistemik, artinya sebagai sistem, komunikasi terdiri dari beberapa unsur yang berinteraksi dan saling mempengaruhi sistem yang lebih luas; (3) interaksi simbolik, di mana bahasa merupakan simbol yang digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang memilih dan mengatur simbol akan mempengaruhi orang lain menginterpretasi-kan pesannya; dan (4) makna dibentuk secara pribadi, yakni setiap orang menafsirkan sesuatu dengan caranya sendiri, sesuai dengan persepsi dan latar belakangnya. Karena itu dikatakan makna ada pada manusia, bukan pada kata-kata. Hewitt (Lubis at al.,2010), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik yaitu; (1) mempelajari atau mengajarkan sesuatu; (2) mempengaruhi perilaku seseorang; (3) mengungkapkan perasaan; (4) menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain; (5) berpengaruh dengan orang lain;

Transcript of Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan...

Page 1: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Efektif dalam Menunjang

Efektivitas Penyuluhan

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian dari komunikasi.

Hovland (1953) menjelaskan bahwa komunikasi sebagai suatu proses yang

memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku

orang lain. Pakar komunikasi Rogers dan Shoemaker (1971) mengartikan

komunikasi sebagai proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau

banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Verderber (1990) mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksional dalam

membentuk arti atau makna. DeVito (1997) menjelaskan bahwa komunikasi itu

mengacu kepada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan

menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), yang terjadi dalam suatu

konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk

melakukan umpan balik. Tubbs dan Moss (2001) mengartikan komunikasi sebagai

proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.

Komunikiasi merupakan sebuah proses. Lubis et al. (2010) menjelaskan

bahwa komunikasi merupakan proses yang memiliki empat atribut, yaitu: (1)

dinamis, artinya komunikasi selalu berubah, dan tidak dapat ditentukan kapan

dimulai dan kapan berakhir; (2) sistemik, artinya sebagai sistem, komunikasi

terdiri dari beberapa unsur yang berinteraksi dan saling mempengaruhi sistem

yang lebih luas; (3) interaksi simbolik, di mana bahasa merupakan simbol yang

digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang memilih

dan mengatur simbol akan mempengaruhi orang lain menginterpretasi-kan

pesannya; dan (4) makna dibentuk secara pribadi, yakni setiap orang menafsirkan

sesuatu dengan caranya sendiri, sesuai dengan persepsi dan latar belakangnya.

Karena itu dikatakan makna ada pada manusia, bukan pada kata-kata.

Hewitt (Lubis at al.,2010), menjabarkan tujuan penggunaan proses

komunikasi secara spesifik yaitu; (1) mempelajari atau mengajarkan sesuatu; (2)

mempengaruhi perilaku seseorang; (3) mengungkapkan perasaan; (4) menjelaskan

perilaku sendiri atau perilaku orang lain; (5) berpengaruh dengan orang lain;

Page 2: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

menyelesaikan sebuah masalah; (6) mencapai sebuah tujuan; (7) menurunkan

ketegangan dan menyelesaikan konflik; (8) menstimulasi minat pada diri sendiri

atau orang lain.

Penyuluhan menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Proses yang dialami oleh mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami,

mentaati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, adalah

suatu proses komunikasi. Penjelasan tersebut menunjukkan pentingnya memenuhi

persyaratan komunikasi yang baik untuk tercapainya hasil penyuluhan yang

efektif. Leeuwis (2004) mendefinisikan penyuluhan sebagai serangkaian

intervensi komunikasi yang ditanamkan, yang diartikan antara lain untuk

membangun dan/atau mendorong inovasi yang seharusnya membantu

menyelesaikan situasi problematis. Komunikasi penyuluhan adalah suatu

pernyataan antar manusia yang berkaitan dengan kegiatan semua bidang

kehidupan baik secara perorangan maupun kelompok yang sifatnya umum dengan

menggunakan lambang-lambang tertentu dalam usaha meningkatkan nilai tambah

dan pendapatan, sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi dalam penyuluhan

bukan saja dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku komunikan

akan tetapi juga mampu mendorong petani untuk mandiri dan mampu

menyelesaikan situasi problematis yang dialaminya.

Komunikasi dalam penyuluhan bukan hanya proses penyampaian pesan dari

penyuluh kepada petani dan terhenti. Komunikasi dalam penyuluhan harus efektif

dan mampu memenuhi tujuan dan kebutuhan semua pihak yang berkomunikasi

dalam suatu kegiatan penyuluhan. Rogers dan Bhowmik (1971) menjelaskan

bahwa komunikasi adalah efektif bila pengalihan ide dari sumber ke penerima

menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap, atau perilaku terang-terangan pada

diri penerima. Ketika sumber dan penerima berbagi makna, sikap, dan keyakinan

yang sama, maka komunikasi antara mereka akan lebih efektif. Rogers dan

Bhowmik (1971) juga menjelaskan bahwa kebanyakan individu menikmati

kenyamanan dari berinteraksi dengan orang lain yang serupa dalam status sosial,

pendidikan, keyakinan, dan lainnya. Perbedaan di antara sumber dan penerima

yang disebut dengan heterofili akan menyebabkan distorsi pesan, tertundanya

transmisi, pembatasan saluran komunikasi, menyebabkan disonansi kognitif,

Page 3: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

keadaan psikologis yang tidak nyaman, dan pesan yang disampaikan mungkin

tidak konsisten dengan kepercayaan dan sikap yang ada.

Rogers dan Bhowmik (1971) menguraikan bahwa homofili dan komunikasi

yang efektif berkembang satu sama lain, dan keduanya memiliki pengaruh saling

mempengaruhi. Sebuah sumber dan penerima yang homofili akan berinteraksi

lebih dan komunikasinya relatif lebih efektif karena menciptakan konsensus yang

lebih besar dan kesamaan di antara mereka akan mendorong keduanya

berinteraksi ke tingkat yang lebih tinggi. Dari penjelasan tersebut, dapat

diasumsikan bahwa, untuk mencapai tujuan dari kegiatan SL-PTT padi maka

penyuluh harus memperhatikan perbedaan-perbedaan yang ada antara dirinya

dengan petani dan berusaha menyesuaikan diri untuk mengurangi adanya

perbedaan tersebut sehingga proses komunikasi yang dilakukan akan lebih efektif.

Homofili dan Heterofili dalam Komunikasi

Rogers dan Bhowmik (1971) menjelaskan bahwa pertukaran pesan dalam

suatu proses komunikasi paling sering terjadi pada keadaan sumber dan penerima

pesan memiliki kesamaaan satu sama lain yang disebut dengan keadaan homofili.

Homofili mengacu pada tingkat pasangan individu yang berinteraksi memiliki

kesamaan yang sepengaruh dengan atribut tertentu, seperti beliefs, nilai-nilai,

pendidikan, status sosial, dan lain-lain. Heterofili adalah derajat pasangan

individu yang berinteraksi berbeda sepengaruh dengan atribut tertentu.

Rogers dan Bhowmik (1971) mengkonseptualisasikan homofili dan

heterofili atas dasar pengukuran menjadi dua tingkatan, yaitu: (1) subyektif, yaitu

tingkatan kesamaan antara sumber atau penerima dalam mempersepsikan suatu

obyek; dan (2) obyektif, yaitu tingkat kesamaan diamati dari karteristik antara

sumber dan penerima. Dalam proses komunikasi baik sumber dan penerima

berperilaku sesuai dengan persepsi mereka atas reaksi yang diharapkan dari satu

sama lain dan pesan yang disampaikan. Jelas bahwa efek dari sebuah pesan pada

perilaku penerima tergantung pada cara penerima merasakan situasi komunikasi

termasuk derajat dari homofili atau heterofili. Investigasi Rogers dan Bhowmik

(1971) sebelumnya menunjukkan bahwa pada umumnya: (1) derajat homofili

subyektif berkorelasi positif dengan tingkat homofili obyektif, meskipun tidak

Page 4: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

dengan sempurna; (2) tingkat homofili subyektif dianggap lebih tinggi daripada

derajat homofili obyektif; dan (3) homofili subyektif lebih erat terkait dari

homofili obyektif dengan peubah lain seperti daya tarik interpersonal dan

frekuensi interaksi.

Rogers dan Bhowmik (1971) menyatakan bahwa komunikasi antara

individu akan lebih efektif ketika sumber dan penerimanya homophilous. Ketika

sumber dan penerima memiliki kesamaan makna, sikap, dan keyakinan, dan kode

bersama, komunikasi di antara keduanya adalah lebih efektif. Kebanyakan

individu menikmati kenyamanan dari berinteraksi dengan orang lain yang serupa

dalam status sosial, pendidikan, keyakinan, dan lainnya. Interaksi yang heterofili

menyebabkan distorsi pesan, tertundanya transmisi, pembatasan saluran

komunikasi, dapat menyebabkan disonansi kognitif, dan keadaan psikologis yang

tidak nyaman. Homofili dan komunikasi yang efektif berkembang satu sama lain,

dan keduanya memiliki pengaruh saling tergantung dalam peningkatan kecil di

salah satu pihak akan mengarahkan peningkatan kecil di sisi lain, dan lain-lain.

Sebuah pasangan sumber dan penerima yang homofili akan berinterkasi lebih

banyak. Ada berapa proporsi yang dapat terjadi dari pasangan sumber dan

penerima yang homofili, yaitu: (1) komunikasi yang terjadi relatif lebih efektif,

dan (2) akan menciptakan lebih besar konsensus dan kesamaan di antara

keduanya. Hal tersebut sangat bermanfaat sehingga akan menyebabkan keduanya

berinteraksi ke tingkat yang lebih tinggi.

Selain kondisi homofili subyektif dan homofili obyektif, Rogers dan

Bhowmik (1971) juga mengungkapkan bahwa rasa empati maupun simpati

mempengaruhi efektivitas komunikasi. Jika sumber dapat melihat dengan baik

perasaan dari penerima pesannya dan mereka berbagi perasaan, adalah mungkin

makna pesan yang disampaikan oleh sumber akan sama dengan makna yang

dipahami oleh penerima. Ketika sumber memiliki empati yang tinggi dengan

penerima walaupun keadaan keduanya adalah heterofili secara karakteristik, maka

mereka benar-benar homofili dalam arti sosial-psikologis.

Rakhmat (2003) menyatakan bahwa ketika komunikator ingin mem-

pengaruhi orang lain sebaiknya memulai dengan menegaskan kesamaan antara

dirinya dengan penerima pesan. Usaha untuk menegaskan kesamaan antara diri

Page 5: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

komunikator dengan penerima pesan dikenal sebagai strategy of identification

atau establishing common grounds. Komunikator dapat mempersamakan dirinya

dengan penerima pesan dengan menegaskan persamaan dalam kepercayaan sikap,

maksud, dan nilai-nilai sepengaruh dengan suatu persoalan. Simons (Rakhmat,

2003) menerangkan bahwa ada empat hal yang menyebabkan komunikator yang

dipersepsi memiliki kesamaan dengan penerima pesan cenderung lebih efektif

dalam berkomunikasi, yaitu: (1) kesamaan mempermudah proses penyandibalik-

an (decoding), yakni proses menterjemahkan lambang-lambang yang diterima

menjadi gagasan-gagasan; (2) kesamaan membantu membangun premis yang

sama, premis yang sama mempermudah proses deduktif, dan bila kesamaan

relevan dengan topik persuasi, orang akan terpengaruh oleh komunikator; (3)

kesamaan menyebabkan penerima pesan tertarik pada komunikator; dan (4)

kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada komunikator.

Strong dan Israel (2009) pernah meneliti mengenai pengaruh kehomofilian

penyuluh dengan kliennya terhadap persepsi orang dewasa. Strong dan Israel

(2009) menguraikan bahwa penyuluhan harus memastikan kepuasan peserta

penyuluhan dengan pelayanan yang diberikan oleh media penyuluhan.

Dalam akuntabilitas lingkungan yang meningkat, hal ini menjadi penting bahwa

peserta penyuluhan merasa puas dengan pelayanan penyuluhan yang diberikan.

Mereka melihat bahwa kehomofilian antara agen dan klien mempengaruhi

kepuasan pelayanan penyuluhan. Melalui penelitiannya terhadap klien

penyuluhan di Florida, dan digabung dengan data survei dari klien penyuluhan

yang menyelesaikan survei kepuasan pelayanan penyuluhan dengan data tentang

karakteristik agen, maka temuan yang didapat menyatakan bahwa ketika klien dan

ras agen berbeda, terjadi penurunan kecil tetapi signifikan dari skor kepuasan

pelayanan dari pada klien dan agen yang memiliki ras sama. Demikian pula,

ketika perbedaan pendidikan meningkat, klien cenderung akan puas dengan

layanan penyuluhan yang disediakan. Temuan menunjukkan perlunya strategi

untuk mengatasi “masalah heterofili”. Salah satu strategi adalah meningkatkan

upaya merekrut agen minoritas. Strategi lain adalah untuk meningkatkan perhatian

dalam seminar pengembangan profesional untuk membangun ketrampilan dalam

mengajar klien yang berbeda dalam satu cara atau lebih.

Page 6: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

Homofili Obyektif

Rogers dan Bhowmik (1971) menjelaskan bahwa tingkat homofili obyektif

adalah tingkat kesamaan dalam berkomunikasi diamati dari karteristik antara

individu yang berkomunikasi. Rogers dan Shoemaker (1971) membedakan

kondisi homofili dalam dua kondisi, yaitu: (1) sumber dan penerima merasakan

kesamaan dalam karakteristik status sosial, status ekonomi, pendidikan, sikap, dan

kepercayaan; (2) terdapat perbedaan dalam karakteristik status sosial, status

ekonomi, pendidikan, sikap, dan kepercayaan. Komunikasi akan lebih efektif pada

kondisi homofili daripada kondisi heterofili. Dodd (1982) membuat klasifikasi

tentang dimensi-dimensi homofili ke dalam : (1) homofili dalam penampilan, (2)

homofili dalam latar belakang, (3) homofili dalam sikap, (4) homofili dalam nilai,

dan (5) homofili dalam kepribadian. Schirato dan Yell (2000) menyebutkan

bahwa ada dua belas aspek kesamaan dan perbedaan antara sumber dan penerima

yang mempengaruhi proses komunikasi yaitu: (1) gender, (2) preferensi seksual,

(3) umur, (4) agama, (5) pekerjaan, (6) kekayaan, (7) afiliasi politik, (8)

ketertarikan hiburan, (9) nilai sosial, (10) etnik atau suku, (11) kualifikasi

pendidikan, dan (12) pengalaman. Berdasarkan dari uraian-uraian tersebut, maka

tingkat kesamaan karakteristik antara penyuluh dengan petani yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah kesamaan karakteristik: (1) umur, (2) jenis kelamin,

(3) pendidikan, (4) pengalaman, (5) suku/etnik, (6) status sosial ekonomi, (7)

kepercayaan, dan (8) sikap.

Umur. Perbedaan ataupun kesamaan umur antara sumber dan penerima

dalam sebuah komunikasi dapat mempengaruhi efektivitas komunikasinya.

Schirato dan Yell (2000) mencontohkan pengaruh perbedaan umur terhadap

efektivitas komunikasi. Seorang bos yang berumur lima puluh tahun dan

bawahannya yang berumur dua puluh tahun. Bos tersebut berpesan bahwa “kita

butuh seseorang untuk membersihkan toilet. Pergi dan lakukan sekarang, dan

selesaikan dalam waktu tiga puluh menit, dan jangan memutar musik yang berisik

karena itu akan menyebabkan konsetrasi orang lain yang sedang bekerja akan

terganggu.”Pesan yang disampaikan oleh bos kepada bawahan sangat jelas.

Bagaimanapun, ketika bawahan mendengarkan seluruh perintah yang

dikatakan oleh bosnya, hal-hal yang telah diperintahkan tidak berarti memiliki

Page 7: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

makna yang sama bagi bos dan bawahannya. Bos yang memberi perintah

beranggapan bahwa perintah yang diberikan adil dan wajar. Bawahan yang

menerima perintah menganggap perintah tersebut adalah penghinaan dan ia tidak

menjalankan perintah tersebut. Bawahan yang masih muda dan belum bersikap

dewasa beranggapan bahwa membersihkan toilet itu sama dengan merendahkan

derajadnya, namun bos tidak mengerti bahwa pekerjaan membersihkan toilet

tersebut merupakan pekerjaan yang merendahkan. Bos yang memiliki umur jauh

lebih tua memiliki kedewasaan diri dan beranggapan bahwa membersihkan toilet

merupakan sebuah tanda kefleksibilitasan seseorang, tanda bahwa seseorang

memiliki kerendahan hati atau membumi, dan tanda bahwa bawahannya

mematuhi instruksi dan hal tersebut merupakan sebuah penilaian bahwa

bawahannya merupakan pekerja yang berharga. Secara teori, komunikasi yang

dilakukan oleh bos kepada bawahannya tidak efektif dikarenakan perbedaan

umur. Perbedaan umur yang jauh menyebabkan perbedaan pengalaman dan sikap

untuk bertindak terhadap sesuatu.

Jenis Kelamin. Perbedaan jenis kelamin antara indivudu yang

berkomunikasi dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Devito (2007)

menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki cara belajar yang berbeda

dalam hal mendengarkan untuk menggunakan pesan verbal dan nonverbal.

Perbedaan cara ini dapat menimbulkan kesulitan yang cukup besar dalam

berkomunikasi. Tannen (Devito, 2007) menyatakan bahwa perempuan berusaha

untuk membangun pengaruh lebih dekat dan menggunakan mendengarkan untuk

mencapai tujuan. Tujuan dari seorang pria dalam berkomunikasi adalah untuk

dihormati sehingga ia berusaha untuk menunjukkan keahlian dan pengetahuannya.

Seorang wanita dalam berkomunikasi berusaha untuk disukai sehingga ia akan

berusaha untuk mengungkapkan kesepakatan dengan pendapat pria.

Pendidikan. Houle (1975) menyatakan bahwa pendidikan merupakan

proses pengembangan pengetahuan, keterampilan maupun sikap, dilakukan secara

terencana, sehingga diperoleh perubahan-perubahan dalam meningkatkan taraf

hidup. Soekanto (2002) menyatakan bahwa pendidikan mengajarkan kepada

individu aneka macam kemampuan. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu

bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan

Page 8: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

juga cara berpikir. Cara berpikir seseorang akan mempengarhi cara pandang

seseorang terhadap sesuatu. Apabila perbedaan cara pandang terjadi dalam sebuah

komunikasi antara individu atau kelompok, maka hal tersebut akan

memungkinkan terjadinya komunikasi yang tidak efektif.

Pengalaman. Padmowiharjo (1994) medefinisikan pengalaman sebagai

suatu kepemilikan pengetahuan yang dialami seseorang dalam kurun waktu yang

tidak ditentukan. Pengaturan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang sebagai

hasil belajar selama hidupnya dapat digambarkan dalam otak manusia. Seseorang

akan berusaha menghubungkan hal yang dipelajari dengan pengalaman yang

dimiliki dalam proses belajar.

Pengalaman individu dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.

Kesamaan dan perbedaan pengalaman akan menetukan efektif atau tidaknya

sebuah proses komunikasi. Dale (Rakhmat 2003) telah membuktikan bahwa

pengalaman mempengaruhi penafsiran seseorang terhadap sesuatu. Dale telah

menguji pengaruh dari pengalaman terhadap penafsiran melalui Facial Meaning

Sensitivity Test (FMST). Melalui tes tersebut diketahui bahwa orang-orang yang

telah dilatih dengan FMST memiliki persepsi yang lebih cermat dibandingkan

yang belum pernah melakukan FMST. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat

diasumsikan bahwa jika dua orang yang memiliki pengalaman yang berbeda

berkomunikasi, maka pengalaman keduanya akan mempengaruhi efektivitas dari

komunikasi tersebut.

Etnis/Suku. Zanden (1990) mengartikan etnis sebagai kelompok yang

dapat di identifikasi pada budaya bahasa dasar, praktek rakyat, cara berpakaian,

gerak-gerik, tingkah laku dan agama. Phadnis (Mulyana dan Rakhmat, 1998)

memandang bahwa identitas etnis seseorang mengemuka lewat tanda-tanda

budaya.Shibutani dan Morato (Mulyana dan Rakhmat, 1998) mengungkapkan

bahwa secara tradisional, etnisitas dipandang sebagai seperangkat ciri

sosiokultural yang membedakan kelompok-kelompok etnis antara yang satu

dengan lainnya. Sebuah etnis tentunya memegang nilai-nilai dan norma tertentu.

Nilai dan norma yang dipegang biasannya akan mempengaruhi pandangan atau

persepsi seseorang. Apabila dikaitkan dengan efektivitas komunikasi, ada

Page 9: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

kemungkinan bahwa perbedaan etnis dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi

karena adanya pandangan yang berbeda dari masing-masing etnis.

Status Sosial dan Ekonomi. Phillips (1979) mengartikan status sosial

sebagai derajad kehormatan atau prestise yang diberikan oleh atau diterima dari

masyarakat. Perbedaan status sosial antara dua dindividu yang berkomunikasi

berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi yang dilakukan keduanya. Mulyana

dan Rakhmat (1998) menjelaskan bahwa perbedaan status dan kelas sosial

menyebabkan orang-orang berstatus beda sulit menyatakan opini secara bebas dan

terus terang dalam diskusi atau perdebatan. Pada masa lalu, orang yang berstatus

lebih rendah harus menyatakan rasa hormat kepada atasannya.

Di beberapa negara, terkadang status tidak terlalu mempengaruhi seseorang

dalam berkomunikasi. Mulyana dan Rakhmat (1998) menguraikan bahwa di

Amerika Serikat, orang merasa adalah suatu hal yang baik dan juga wajar untuk

mengemukakan sesuatu kepada atasan, mengatakan kepada atasan sesuatu yang

sesungguhnya yang difikirkan, bahkan sekalipun orang yang berstatus lebih

rendah tidak sependapat dengan atasannya. Tentu saja orang yang berstatus lebih

rendah tidak selalu melakukannya, tetapi ia berfikir bahwa ia harus melakukan-

nya, dan ia merasa berdosa apabila tidak menyampaikan pikiran-pikirannya secara

terus terang. Jelas bahwa budaya Amerika tidak mementingkan status dalam

berkomunikasi.

Mar’at dan Kartono (2006) mengartikan status ekonomi sebagai kedudukan

seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan.Status

ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang

pokok. Aristoteles (Phillips, 1979) membagi masyarakat secara ekonomi menjadi

3 kelas atau golongan terdiri atas: (1) golongan sangat kaya yang merupakan

kelompok kecil dalam masyarakat, terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan

bangsawan; (2) golongan kaya yang merupakan golongan yang cukup banyak

terdapat dalam masyarakat, terdiri dari para pedagang dan sebagainya; dan (3)

golongan miskin yang merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat,

kebanyakan dari rakyat biasa. Karl Marx (Phillips 1979) membagi masyarakat

menjadi tiga golongan, yaitu: (1) golongan kapitalis dan borjuis yaitu golongan

yang menguasai tanah dan alat produksi, (2) golongan menengah yaitu golongan

Page 10: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

yang terdiri dari para pegawai pemerintahan, dan (3) golongan proletar yaitu

golongan yang tidak mempunyai atau memiliki tanah dan alat produksi termasuk

didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.

Kepercayaan. Hohler, et al. (Rakhmat, 2003) menguraikan kepercayaan

sebagai suatu komponen kognitif dari faktor sosiolopsikologis. Kepercayaan tidak

ada pengaruh dengan hal gaib, tetapi keyakinan bahwa sesuatu itu “benar” atau

“salah” atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, atau “intuisi”. Rakhmat

(2003) menjelaskan bahwa kepercayaan memberikan perspektif pada manusia

dalam mempersepsi kenyataan, memberikan dasar bagi pengambil keputusan dan

menentukan sikap terhadap obyek sikap. Bila seseorang percaya bahwa anak

mendatangkan rezeki, kampanye KB tidak menghasilkan apapun sebelum orang

itu memperoleh kepercayaan baru. Asch (Rakhmat, 2003) menguraikan bahwa

kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan.

Pengetahuan berpengaruh dengan jumlah informasi yang dimiliki oleh seseorang.

Kebutuhan dan kepentingan juga sering mewarnai kepercayaan seseorang. Setiap

individu mempunyai pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan dalam ber-

komunikasi. Perbedaan dan persamaan dari pengetahuan, kebutuhan, dan

kepentingan tersebut memungkinkan terjadinya perbedaaan dari kepercayaan dua

individu atau lebih yang yang berkomunikasi. Perbedaan dalam kepercayaan

tersebut akan memungkinkan memberikan pengaruh terhadap efektivitas

komunikasi.

Sikap. Sherif dan Sherif (Rakhmat, 2003) menganggap sikap sebagai

sejenis motif sosiogenesis yang diperoleh melalui proses belajar. Allport

(Rakhmat, 2003) melihat sikap sebagai kesiapan syaraf sebelum memeberikan

respon. Dari berbagai definisi, Rakhmat (2003) menyimpulkan sikap dalam

beberapa hal, yaitu: (1) sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi,

berfikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi, atau nilai; (2) sikap

mempunyai daya pendorong atau motivasi; (3) sikap relatif lebih tetap dan

cenderung dipertahankan; (4) sikap mengandung aspek evaluatif yaitu

mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan; dan (5) sikap timbul

dari pengalaman dan merupakan hasil dari proses belajar. Sikap yang berbeda

Page 11: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

anatara individu yang berkomunikasi memungkinkan memberikan pengaruh pada

efektivitas komunikasi.

Sikap memang relatif tetap dan cenderung dipertahankan, tetapi bukan

sepenuhnya tidak dapat berubah. Ma’rat dan Kartono (2006) menyatakan bahwa

perubahan sikap seseorang bersisi dua, yaitu: (1) perubahan sikap dalam arah

yang sudah ada yang disebut penguatan, dan (2) perubahan sikap dalam arah yang

sebaliknya yang disebut diputar balik. Ma’rat dan Kartono (2006) menguraikan

sejumlah penyebab yang perlu diperhatikan dalam perubahan sikap dari individu,

yaitu: (1) individu sering mencari sumber informasi yang mendukung

pendapatnya yang sudah ada; (2) banyak informasi melalui media massa tidak

datang secara langsung kepada individu, tetapi disampaikan oleh pemimpin opini

dalam kelompok dimana individu termasuk didalamnya dan pemimpin opini akan

memberikan informasi yang menekankan sudut pandang kelompok; dan (3)

informasi yang menyimpang kerap kali diubah bentuknya sedemikian rupa

sehingga sesuai dengan padangannya sendiri.

Homofili Subyektif

Rogers dan Bhowmik (1971) menjelaskan bahwa homofili subyektif

adalah tingkatan kesamaan antara sumber atau penerima dalam memandang suatu

obyek. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, maka tingkat ke-

homofilian subyektif dapat diukur dengan membandingkan persepsi penyuluh dan

petani terhadap sesuatu obyek. Tingkat kehomofilian penyuluh dan petani dalam

kegiatan SL-PTT padi dapat diukur melalui persepsi penyuluh dan petani terhadap

PTT padi.

Persepsi. Banyak ahli-ahli psikologi telah mendifinisikan persepsi dalam

berbagai pendapat. Gulo (1982) mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang

menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indra-indra yang

dimilikinya. Verderber (1990) mendefinisikan persepsi sebagai proses

menafsirkan informasi indrawi. Yusuf (1991) menjelaskan persepsi sebagai

“pemaknaan hasil pengamatan.” DeVito (1997) mendefinisikan persepsi sebagai

proses ketika seseorang menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang

mempengaruhi indra kita. Desiderato (Rakhmat,2003) mendefinisikan persepsi

sebagai pemberian makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli).

Page 12: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

Persepsi merupakan sebuah proses. Menurut Litterer (Asngari, 1984),

persepsi adalah pemahaman atau pengertian tentang segala sesuatu yang ada

disekitarnya. Litterer (Asngari 1984) menunjukkan bahwa persepsi orang

dipengaruhi oleh pandangan seseorang pada suatu keadaan, fakta, atau tindakan.

Karena itu, individu perlu mengerti dengan jelas tugas dan tanggung jawab yang

dipikulkan padanya. Walaupun seseorang hanya mendapat bagian-bagian dari

informasi, dia dengan cepat menyusunnya menjadi suatu gambaran yang

menyeluruh. Orang itu akan menggunakan informasi yang diperolehnya untuk

menyususn gambaran menyeluruh. Litterer (Asngari 1984) menerangkan bahwa

persepsi seseorang terbentuk melalui tiga mekanisme yaitu selective, closure, dan

interpretation (Gambar 1).

Gambar 1. Proses Pembentukan Persepsi menurut Litterer (Asngari, 1984)

Informasi yang sampai pada seseorang menyebabkan individu yang

bersangkutan membentuk persepsi, dimulai dengan pemilihan atau menyaringnya,

kemudian informasi yang masuk tersebut disusun menjadi kesatuan yang

bermakna, dan akhirnya terjadilah interpretasi mengenai fakta keseluruhan

informasi itu. Pada fase interpretasi, pengalaman masa silam dan dahulu

memegang peranan penting. Dengan demikian makna tersebut sangat penting bagi

pengertiannya. Litterer (Asngari, 1984) menekankan bahwa persepsi seseorang

terhadap sesuatu yang dianggap berarti atau bermakna, tidak akan mempengaruhi

perilakunya. Sebaliknya, bila ia beranggapan bahwa hal tersebut dipandang nyata,

walau kenyataannya tidak benar atau tidak ada, akan mempengaruhi tindakan

perilakunya.

Mekanisme

pembentukan

persepsi

Informasi

sampai

ke individu

pembentukan

persepsi Pengamatan masa silam

Persepsi

Perilaku

Selectivity

Interpretation

Closure

Page 13: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

Setiap manusia memiliki persepsinya masing-masing. Persepsi seseorang

bisa serupa, sama atau seragam, bisa juga berbeda. Penyuluh dan petani sebagai

mahkluk manusia sudah pasti memiliki persepsi. Petani padi yang telah

menjalankan budidayanya pasti memiliki persepsi tersendiri mengenai

budidayanya baik dalam hal cara mempertahankan, mengelola, dan meningkatkan

budidayanya. Penyuluh yang dibekali oleh ilmu pengetahuan melalui pendidikan

formal maupun nonformal seperti pelatihan juga memiliki persepsi mengenai cara

mengembangkan budidaya agar berhasil. Berdasarkan penjelasan tentang persepsi,

maka ketika petani padi dan penyuluh berinterkasi dalam bentuk komunikasi pada

kegiatan penyuluhan budidaya berbagai kemungkinan dapat terjadi. Perilaku-

perilaku yang timbul setelah adanya kegiatan penyuluhan akan dipengaruhi oleh

persepsi para petani dan penyuluh terhadap obyek penyuluhan atau program

maupun persepsi satu dengan yang lainnya atau persepsi petani terhadap penyuluh

dan persepsi penyuluh terhadap petani.

Beberapa penelitian mengenai persepsi petani terhadap penyuluhan

pertanian pernah dilakukan sebelumnya. Saker dan Itohara (2009) pernah meneliti

persepsi petani terhadap pelayanan penyuluhan dan penyuluh di Bangladesh.

Penelitiannya mengungkapkan bahwa dari 90 orang petani organik kecil sebagai

sampel dari kabupaten Madhupur yaitu petani dari anggota kelompok

PROSHIKA, mayoritas (62%) dari petani responden memiliki persepsi yang baik

tentang efektivitas layanan organisasi penyuluhan pertanian PROSHIKA dalam

perbaikan mata pencaharian para petani, 50 persen dari petani responden merasa

bahwa para penyuluh dari PROSHIKA cukup kredibel di bidangnya dan sekitar

52 persen dari petani responden memiliki persepsi yang lebih baik tentang kualitas

penyuluh pertanian lapangan. Hasil regresi mengidentifikasikan bahwa

kredibilitas penyuluh pertanian lapangan, frekuensi kontak dengan penyuluh, jenis

layanan penyuluhan yang diterima petani dan pendidikan petani telah signifikan

pengaruh dengan efektivitas layanan penyuluhan. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa jika PROSHIKA memberikan penekanan pada peningkatan

kredibilitas penyuluh pertanian lapangan mereka dan memastikan kunjungan

lapangan yang lebih intensif lebih dari penyuluh maka efektivitas layanan

Page 14: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

penyuluhan dari PROSHIKA akan meningkat dan akhirnya membantu dalam

perluasan pertanian organik di Bangladesh.

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi

Paket teknologi di bidang pertanian merupakan suatu kesatuan dari beberapa

teknologi yang mencakup cara, metode, sarana, dan alat yang digunakan atau

tindakan dalam budidaya kearah yang lebih baik dan menguntungkan. Teknologi

budidaya (panca budidaya) padi sawah yang diperkenalkan sejak tahun 1963,

yang meliputi: (1) penggunaan benih varietas unggul, (2) bercocok tanam yang

baik, (3) pemupukan, (4) pengaturan air, dan (5) pengendalian hama dan penyakit.

Agar peningkatan produksi lebih baik maka pemerintah menambahkan dua paket

teknologi lainnya, yaitu: panen dan pascapanen. Perpaduan teknologi panca

budidaya dengan teknologi panen dan pascapanen dikenal dengan nama teknologi

sapta budidaya.

Perkembangan teknologi budidaya padi mulai dari tahun 1969, dengan

nama programnya BIMAS, yang kemudian disempurnakan lagi, samapai pada

tahun 1974. Dengan perkembangan kondisi dan kemajuan teknologi program

tersebut mengalami penyempurnaan mulai dari PHT, INSUS, dan OPSUS, yaitu

sampai tahun 1984. Pada dekade ini varietas unggul yang telah dilepas kurang

lebih 30 jenis varietas unggul. Dari tahun 1984 sampai dengan tahun 1994

program berubah menjadi SUPRA INSUS dengan penambahan jumlah varietas

yang ditemukan sebanyak kurang lebih 40 jenis. Perkembangan zaman selalu

diikuti perkembangan teknologi, pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2000

berubah nama menjadi GEMA PALAGUNG, selang selama enam tahun Balai

Penelitian Tanaman Padi Subang telah memproduksi varietas baru sebanyak 27

jenis.

Dalam pengembangan pola intensifikasi selama ini hanya terkonsentrasi

pada perakitan teknologi secara parsial. Akibat penggunaan teknologi yang tidak

terorganisir dengan teknologi lain dapat menyebabkan turunnya tingkat kesuburan

tanah, ditandai dengan pelandaian produksi. Pelandaian produksi sebagai

rendahnya peningkatan produktivitas yang member konsekuensi terhadap

rendahnya peningkatan pendapatan (Makruf et al, 2004)

Page 15: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

PTT adalah pendekatan dalam pengelolaan lahan, air, Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT), dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan dalam

upaya peningkatan produktivitas, pendapatan petani, dan kelestarian lingkungan.

PTT padi dirancang berdasarkan pengalaman implementasi berbagai sistem

intensifikasi padi yang pernah dikembangkan di Indonesia. Tujuan penerapan

PTT padi adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani padi

serta memelihara lingkungan produksi melalui pengelolaan air, tanaman, OPT,

dan Iklim terpadu (Departemen Pertanian, 2008).

PTT mencakup empat unsur, yaitu; (1) integrasi, yaitu pada

pengimplementasiannya di lapangan, PTT mengintegrasikan sumberdaya lahan,

air, tanaman, OPT, dan iklim untuk mampu meningkatkan produktivitas lahan dan

tanaman sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi petani;

(2) interaksi, yaitu PTT berlandaskan pada pengaruh sinergis atau interaksi antara

dua atau lebih komponen; (3) dinamis, yaitu selalu mengikuti perkembangan

teknologi dan penerapannya disesuaikan dengan keinginan dan pilihan petani,

oleh karena itu PTT selalu bercirikan spesifik lokasi dimana teknologi yang

dikembangkan melalui pendekatan PTT senantiasa mempertimbangkan

lingkungan fisik, biofisik, iklim, dan kondisi sosial ekonomi petani setempat; dan

(4) partisipatif, yaitu membuka ruang bagi petani untuk memilih, mempraktekkan,

dan bahkan menyempurnakan PTT, serta menyampaikan pengetahuan yang

dimiliki kepada petani lain (Departemen Pertanian, 2008).

Pengembangan model PTT harus didasarkan kepada masalah dan kendala

yang ada dilokasi setempat yang dapat diketahui melalui penelaahan partisipatif

dalam waktu singkat (Participatory Rural Appraisal, PRA). Melalui PRA

keinginan dan harapan petani dapat diketahui, dan karakteristik lingkungan

biofisik, kondisi sosial ekonomi, budaya petani setempat dan masyarakat sekitar

dapat dipahami. Langkah berikutnya adalah penyususnan komponen teknologi

yang sesuai dengan karakteristik dan masalah di daerah pengembangan.

Komponen teknologi tersebut bersifat dinamis, karena sesuai akan waktu yang

mengalami perbaikan perubahan, sesuai dengan perkembangan inovasi dan

masukan dari petani dan masyarakat setempat (Badan Litbang Pertanian, 2007).

Page 16: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

Badan Litbang Pertanian (2007) menyusun alternatif komponen teknologi

yang dapat diintroduksi dalam pengembangan model PTT yang terdiri atas:

(1) Varietas unggul merupakan salah satu teknologi utama yang mampu

meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani. Dengan

tersedianya varietas padi yang telah dilepas pemerintah, kini petani dapat

memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Varietas

padi yang telah dilepas adalah IR 64, Ciherang, Ciliwung, Way Apo Buru,

IR 42, Widas, Membrano, Cisadane, IR 66, Cisokan, Cirata, dan IR 36.

(2) Benih bermutu: penggunaan benih bersertifikat dan benih dengan vigor

tinggi sangat disarankan, karena: (a) benih bermutu akan menghasilkan bibit

yang sehat dengan akar yang banyak, (b) benih yang baik akan

menghasilkan perkecambahan dan pertmbuhan yang seragam, (c) ketika

ditanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan

regar, (d) benih yang baik akan memperoleh hasil yang tinggi. Gabah padi

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu gabah yang memiliki Densitas

Tinggi (DT) dan gabah yang memiliki Densitas Rendah (DR). Gabah DT

memiliki spesifik gravitasi sekurang-kurangnya 1.20, sedangkan gabah DR

memiliki spesifik gravitasi hanya 1.05 bahkan kurang.

(3) Bibit muda akan menghasilkan anakan lebih tinggi dibandingkan dengan

bila menggunakan bibit lebih tua, Untuk mendapatkan bibit dan

pertumbuhan tanaman yang baik, harus diperhatikan beberapa kegiatan,

antara lain: (a) persiapan pembibitan yang baik, (b) gunakan bahan organik

pada fase pembibitan, dan (c) lindungi bibit padi dari serangan hama.

(4) Jumlah bibit dan sistem tanam (populasi): direkomendasikan menanam bibit

per rumpun dengan jumlah yang lebih sedikit, yaitu tidak lebih dari 3 bibit

per rumpun, karena kalau lebih banyak, kompetisi antar bibit dalam satu

rumpun lebih tinggi. Jarak tanam yang dianjurkan dengan model tegel

dengan jarak 20 centimeter di kali 20 centimeter (25 rumpun per meter

persegi), atau 25 centimeter di kali 25 centimeter (16 rumpun per meter

persegi), menggunakan model legowo 4;1 dengan jarak tanam 20 centimeter

dikali 10 centimeter dikali 40 centimeter (36 rumpun per meter persegi),

model legowo dua berbanding satu dengan jarak tanam 40 centimeter di kali

Page 17: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

20 centimeter di kali 10 centimeter. Cara tanam berselang-seling dua baris

dan satu baris kosong. Sistem sejajar legowo mempunyai beberapa

keuntungan, yaitu: (a) semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian

pinggir yang biasanya memberikan hasil lebih tinggi (efek tanaman

pinggir); (b) pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah; (c)

menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpulan

keong mas, atau untuk mina padi, dan (d) penggunaan pupuk lebih berdaya

guna.

(5) Pemupukan N berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD): agar efektif dan

efisien, penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan

ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui

dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi menggunakan

BWD. Pembacaan BWD hanya dilakukan menjelang pemupukan ke dua

(tahapan anakan aktif, 23 sampai dengan28 hari setelah tanam) dan

pemupukan ketiga (tahap primordial, 38 sampai dengan 42 hari setelah

tanam).

(6) Bahan organik yang telah dikomposkan berperan penting dalam perbaikan

sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sumber nutrisi tanah. Sumber

bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa

tanaman (jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak,

arang sekam, dan abu dapur.

(7) Pengairan berselang (intermittent irrigation) adalah pengaturan kondisi

lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian. Kondisi ini

bertujuan: (a) menghemat irigasi, (b) memberi kesempatan pada akar

tanaman untuk mendapatkan udara, (c) mencegah timbulnya keracunan besi,

(d) mencegah penimbunan asam organik dan gas J2S yang menghambat

perkembangan akar, (e) menyeragamkan pemasakan gabah dan mem-

percepat waktu panen, (f) memudahkan pembenaman pupuk dalam tanah,

(g) memudahkan pengendalian hama keong mas, dan (h) mengurangi

kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

(8) Pengendalian gulma secara terpadu dapat dilakukan dengan cara pengolahan

tanah yang sempurna, mengatur air dipetakan sawah, menggunakan benih

Page 18: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

padi bersertifikat, hanya menggunakan kompos sisa tanaman dan kompos

pupuk kandang yang menggunakan herbisida apabila investasi gula sudah

tinggi. Keuntungan penggunaan alat mekanis adalah: (a) ramah lingkungan,

(b) lebih ekonomis, hemat tenaga kerja dibandingkan dengan

penyianganbiasa dengan tangan, (3) meningkatkan sirkulasi udara di dalam

tanah dan merangsang pertumbuhan akar padi akan lebih baik, dan (4)

apabila dilakukan bersamaan atau segera setelah pemupukan akan

membenamkan pupuk ke dalam tanah, sehingga pemberian pupuk menjadi

lebih efisien.

(9) Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu merupakan pendekatan

pengendalian yang memperhitungkan faktor ekologi sehingga pengendalian

dilakukan agar tidak terlalu menganggu keseimbangan alami dan tidak

menimbulkan kerugian besar. Cara pengendalian diantaranya dilakukan

monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan

teknologi pengendalian dapat diterapkan. Langkah-langkah pengendalian

akan berbeda dari setiap hama yang akan dikendalikannya.

(10) Penanganan panen dan pasca panen: penanganan ini harus tepat untuk itu,

ada beberapa hal yaitu antara lain: (a) potong padi dengan sabit gerigi, (b)

panen dilakukan oleh kelompok pemanen yang professional, (c) perontokan

segera dilakukan tidak boleh lebih dari 2 hari karena akan menyebabkan

kerusakan beras, (d) menggunakan terpal sebagai alas yang cukup, (e)

pengeringan, dan (f) penggilingan dan penyimpanan.

PTT telah diujicobakan semenjak tahun 2001 pada lahan petani dengan

melibatkan petani setempat di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi

Selatan. Hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa inovasi teknologi baru ini

meningka tkan hasil padi sekitar 7 sampai dengan 38 persen. Dengan demikian

PTT mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut (Badan

Litbang Pertanian, 2003)

Atas keyakinan dari hasil ujicoba PTT pada MK 2001, maka kegiatan

pengembangan tahun 2002 diperluas daerah percontohannya menjadi 19 lokasi

yang dulunya hanya 9 lokasi. Hasil padi dalam kegiatan percontohan ini beragam

Page 19: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

antar lokasi. Produksi padi melalui pendekatan PTT mulai dari 5,99 ton per

hektar sampai dengan 6,51 ton per hektar, sedangkan populasi padi di daerah yang

sama tanpa pendekatan PTT hanya 3,70 ton per hektar samapai dengan 7,70 ton

per hektar (Badan Litbang Pertanian, 2003)

Inovasi Pendekatan PTT Padi

Pengertian Inovasi. Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), inovasi

merupakan ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek baru yang dapat

dirasakan sebagai suatu yang baru oleh masyarakat atau individu yang menjadikan

sasaran penyuluhan. Lionberger dan Gwin (1982), mengartikan inovasi bukan

sekedar sesuatu yang baru, namun lebih luas dari itu, yakni sesuatu yang dinilai

baru atau sesuatu yang dapat menolong terjadinya dalam masyarakat lokalitas atau

komunitas tertentu. Lebih luas dijelaskan oleh Mardikanto (2009) bahwa inovasi

adalah susuatu ide, prilaku, produk, informasi, dan praktek-praktek baru yang

belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian

besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau

mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan

masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh

masyarakat yang bersangkutan.

Van den Ban dan Hawkins (1999) menjelaskan bahwa inovasi merupakan

suatu gagasan, metode, atau obyek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru,

tetapi tidak selalu merupakan hasil dari penelitian mutakhir. Sebagai materi

penyuluhan inovasi teknologi tersebut yang akan disampaikan kepada pelaku

utama dan pelaku usaha harus mendapatkan rekomendasi dari lembaga

pemerintah kecuali inovasi yang berasal dari pengetahuan tradisional (Undang-

undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan).

Kaitan dengan teknologi pertanian, Sugarda et al. (2001) menjelaskan

bahwa inovasi adalah teknologi yang dianggap masih baru oleh penggunanya.

Teknologi sendiri diartikan sebagai sebuah rancangan tindakan instrumenal atau

sebagai penolong untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengaruh sebab akibat

Page 20: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

yang terdapat dalam upaya meraih hasil yang diinginkan. Inovasi teknologi baru

selalu mempunyai dua komponen, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

Arintadisastra et al. (2001) mengartikan inovasi sebagai teknologi yang

merupakan tindakan atau langkah pembaharuan dalam pelaksanaan kegiatan yang

terjadi karena adanya teknologi baru baik dalam aspek produksi maupun dalam

pemasaran yang layak diterapkan oleh petani dan telah teruji adaptasinya dengan

kondisi setempat pembangunan pertanian mensyaratkan adanya proses dan

jaringan alih teknologi dari sumber teknologi kepada para petani secara

berkelanjutan.

Karakteristik Inovasi. Untuk dapat memperkirakan sejauh mana inovasi

teknologi dapat dipahami oleh penggunanya, perlu diperhatikan karakteristik

inovasi tersebut. Rogers (1995) menyebutkan lima ciri inovasi yaitu sebagai

berikut:

(1) Keuntungan relatif. Rogers dan Shoemaker (1971) mengartikan keuntungan

relative sebagai tingkatan suatu ide baru dianggap lebih baik dari ide-ide

atau cara-cara sebelumnya. Apabila memang benar inovasi baru tersebut

akan memberikan keuntungan yang relatif besar dari nilai yang dihasilkan

oleh teknologi lama, maka kecepatan proses adopsi inovasi akan berjalan

lebih cepat.

(2) Keselarasn Inovasi. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai sosial budaya dan

kepercayaan, dengan inovasi yang diperkenalkan sebelumnya, atau dengan

keperluan yang dirasakan penggunan (Sugarda et al. 2001). Inovasi yang

tidak sesuai dengan ciri-ciri sistem sosial yang menonjol akan tidak diadopsi

secepat dengan yang kompetibel. Kompatibilitas memberikan jaminan lebih

besar dan resikol lebih kecil bagi penerima, membuat ide baru itu lebih

berarti bagi penerima. Suatu inovasi mungkin lebih kompetibel dengan: (a)

nilai-nilai dan kepercayaan sosiokultural, (b) ide-ide diperkenalkan terlebih

dahulu, dan (c) sesuai dengan kebutuhan klien terhadap inovasi.

(3) Tingkat Kerumitan. Untuk mempelajari dan menggunakan inovasi adalah

tingkat dimana suatu inovasi dianggap sulit untuk dimengerti dan

digunakan. Suatu ide baru mungkin dapat digolongkan kedalam continuum

“rumit-sederhana”. Inovasi tertentu begitu mudah dapat dipahami oleh

Page 21: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

penerima tertentu, sedangkan bagi yang lainnya tidak. Kerumitan inovasi

menurut pengamatan anggota sistem sosial, berpengaruh negatif dengan

kecepatan adopsi. Artinya, makin mudah inovasi teknologi baru tersebut

dapat dipraktekkan, maka maikn cepat pula proses adopsi inovasi dapat

berjalan leboh cepat, jadi penyajian inovasi baru tersebut harus lebih

sederhana (Soekartawi et al. 1986)

(4) Dapat dicoba. Dapat dicoba adalah suatu tingkat suatu inovasi baru dapat

dicoba dalam skala kecil. Kemudahan inovasi untuk dapat dicoba oleh

pengguna berkaitan dengan keterbatasan sumberdaya yang ada. Inovasi

dapat dicoba sedikit demi sedikit akan lebih cepat dipakai oleh pengguna

dari pada inovasi yang tidak dapat dicoba sedikit demi sedikit (Sugarda et

al. 2001). Apabila inovasi semakin mudah dan dapat dicoba maka proses

adopsi inovasi yang dilakukan petani relatif cepat (Soekartawi et al. 1988).

(5) Dapat diamati. Dapat diamati yang dimaksud adalah tingkat dimana hasil-

hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Hasil-hasil tersebut mudah

dikomunikasi dan dilihat oleh orang lain. Jika inovasi tersebut mudah

dilihat, maka calon-calon pengadopsi lainnya tidak perlu lagi menjalani

tahap percobaan, melainkan ketahap berikutnya.

Tahapan Adopsi Inovasi. Studi adopsi mengindikasikan bahwa adopsi

inovasi bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, tetapi merupakan langkah akhir

dalam berbagi tindakan berurutan, yang terdiri atas ide-ide yang bervariasi tentang

jumlah yang pasti, sifat dan urutan langkah yang dilaluinnya Rogers (1995)

menyusun tahapan adospi inovasi kedalam lima tahap, yaitu:

(1) Sadar (awareness), dimana petani menyadari dan mulai mengetahui tentang

adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh

(2) Minat (interest), tahap ini merupakan tahap dimana petani mulai

mengumpulkan informasi-informasi untuk mengetahui lebih banyak tentang

segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan penyuluh

(3) Evaluasi (evaluation), dimana petani melakukan penilaian terhadap

baik/buruk atau bermanfaatnya suatu inovasu yang telah diketahui

informasinya secara lebih lengkap. Pada penilaian ini, petani tidak hanya

melakukan penilaian terhadap aspek teknisnya saja, tetapi juga aspek

Page 22: Homophily Of Farmers And Extension Workers And Its ... · digunakan orang untuk berinteraksi dengan sesamanya cara seseorang ... menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mencapai

ekonomi, maupun aspek sosial budaya, bahkan seringkali juga ditinjau dari

aspek politis atau kesesuaian dengan kebijakan pembangunan nasional dan

regional.

(4) Mencoba (trial), dimana petani mulai mencoba inovasi yang ditawarkan

dalam bentuk skala kecil sebelum menerapkan dalam skala yang lebih luas

lagi.

(5) Menerapkan (adoption), dimana petani menerima atau menerapkan inovasi

dengan penuh keyakinan verdasarkan penilaian dan uji coba yangtelah

dilakukan dan diamatinya sendiri.