Homology Modelling - Bacteriocin

download Homology Modelling - Bacteriocin

of 13

Transcript of Homology Modelling - Bacteriocin

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    1/13

    UNIVERSITAS INDONESIA

    HOMOLOGY MODELLING BAKTERIOSIN NOVELGARVIECIN LG34 OLEH LACTOCOCCUS GARVIEAEYANG

    DIISOLASI DARI MENTIMUN CINA TRADISIONAL HASIL

    FERMENTASI

    Etri Dian Kamila (1206212533)

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK 2014

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    2/13

    ii Universitas Indonesia

    DAFTAR ISI

    BAB 1 ..................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN .................................................................................................. 11.1 Bacteriocin Garviecin LG34..................................................................... 1

    1.2 Homology Modeling ................................................................................ 2

    BAB 2 ..................................................................................................................... 3

    HOMOLOGY MODELING ................................................................................... 3

    2.1 Identifikasi Protein Target (Garviecin LG34) .......................................... 3

    2.2 Sequence Alignment Protein Target dengan Protein Template

    menggunakan BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) dan ClustalX ..... 3

    2.2.1 BLAST .............................................................................................. 3

    2.2.2 ClustalX ............................................................................................ 6

    2.3 Prediksi Struktur Garviecin LG34 dengan Bacteriocin Sakacin P

    menggunakan Swiss Model................................................................................. 7KESIMPULAN ..................................................................................................... 10

    REFERENSI ......................................................................................................... 11

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    3/13

    1

    Universitas Indonesia

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Bacteriocin Garviecin LG34

    Bakteriosin merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh suatu bakteri

    dengan aktivitas antimikroba spesies bakteri yang memiliki kekerabatan dekat

    dengan bakteri tersebut (Cintas, Casaus, Herranz, Nes, & Hernandez, 2001). Di

    antara sekian banyak tipe bakteriosin, bakteri asam laktat memproduksi

    bakteriosin yang banyak digunakan sebagai pengawet makanan. Bakteri asam

    laktat penghasil bakteriosin antara lain Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc,

    danPediococcus spp. yang telah diisolasi dari berbagai macam varian makanan.

    Mentimun cina tradisional hasil fermentasi merupakan makanan tradisional

    yang dimanufaktur dari mentimun hijau melalui fermentasi spontan dengan

    bantuan berbagai jenis bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat penghasil

    bakteriosin, seperti Pediococcus acidilactici CFR K7, Lactobacillus sakei JCM

    1157, dan P. pentosaceus FBB61 dan L7230 telah diisolasi dari mentimun cina

    tradisional hasil fermentasi dan belum pernah ada publikasi sebelumnya yang

    menyatakan bahwa isolatLactococcus garvieae dari mentimun cina menghasilkan

    bakteriosin.

    Lactococcus garviae yang diisolasi dari makanan lain, seperti dari susu sapi

    mentah, bebek Mallard, dan sosis babi hasil fermentasi, telah terbukti

    menghasilkan bakteriosin, diantaranya garviecin L1-5, garvicin ML, dan

    garvieacin Q. Namun, bakteriosin-bakteriosin tersebut hanya menginhihibisi

    bakteri Gram-positif saja, tetapi tidak dengan bakteri Gram-negatif. Bakteriosin

    Garviecin LG34 merupakan bakteriosin novel dengan kemampuan inhibisi broadspectrum (bukan hanya menginhibisi bakteri Gram-positif saja, melainkan juga

    bakteri Gram-negatif) yang diproduksi oleh L. garvieae pada mentimun cina

    tradisional hasil fermentasi.

    Garviecin LG34 memiliki resistensi terhadap panas dan pH rendah, serta

    sensitif terhadap enzim proteolitik, tetapi tidak dengan lipase dan amilase. Berat

    molekul dan spektrum antimikrobanya berbeda dengan ketiga bakteriosin yang

    diproduksi oleh L. garvieae lainnya. Sekuens asam amino Bakteriosin Garviecin

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    4/13

    2

    Universitas Indonesia

    LG34 yang berbeda dengan bakteriosin kelas II lainnya membuat Garviecin LG34

    memiliki broad inhibitory spectrum dan berpotensial untuk digunakan sebagai

    biopreservatif makanan (Yurang Gao, et. al., 2014).

    1.2 Homology Modeling

    Tujuan utama dari protein modeling adalah untuk memprediksi struktur

    dari sekuens protein yang diketahui dengan keakurasian yang bisa dibandingkan

    dengan hasil eksperimen terbaik. Istilah homology modeling, yang juga disebut

    sebagai comparative modeling atau template-based modeling (TBM), mengacu

    pada memodelkan struktur 3D protein dengan menggunakan struktur protein

    homolog yang telah diketahui secara eksperimen sebagai template. Strukturprotein diteliti karena berkaitan dengan fungsi protein, dinamika, interaksi antara

    ligan dan protein lain, dan bahkan desain obat bagi industri farmasi.

    Homology modeling membantu molekuler biologis dan biokimiawan

    dengan menyediakan struktur dengan resolusi rendah, yang mengandung

    informasi mengenai penataan spasial dari residu penting pada protein, yang mana

    akan menuntun sebuah desain eksperimen baru. Homology modeling

    membutuhkan tiga input:

    1. Sekuens protein yang struktur 3D nya tidak diketahui, disebut sebagai

    protein target

    2. Template 3D yang dipilih dari kemiripan identitas sekuens yang paling

    tinggi. Struktur 3D template harus ditentukan berdasarkan metode empiris,

    seperti crystallography atau NMR spektroskopi

    3. Sebuah alignment antara sekuens protein target dan sekuens protein

    template

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    5/13

    3

    Universitas Indonesia

    BAB 2

    HOMOLOGY MODELING

    2.1 Identifikasi Protein Target (Garviecin LG34)

    Langkah pertama dalam menentukan struktur 3D dari bakteriosin Garviecin

    LG34 adalah mencari sekuens asam amino lengkap dari bakteriosin tersebut, yang

    kemudian akan dilihat kecocokan alignment nya dengan protein template yang

    ada di database.

    Sekuens asam amino dari Garviecin LG34 diperoleh dari jurnal Garviecin

    LG34, a novel bacteriocin produced by Lactococcus garvieae isolated from

    traditional Chinese fermented cucumber oleh Yurang Gao, dkk. (2014). Berikut

    adalah urutan asam amino Garviecin LG34 yang oleh Yurang Gao, dkk. (2014)

    diperoleh dari degradasi Edman.

    LAMVKYYGNGVSCNWRKHSCKKGLSVDWVYFGLLHNLGALRWYQHR

    Urutan asam amino Garviecin LG34 ini kemudian di-input ke dalam BLAST

    untuk dicocokkan dengan protein template yang identik.

    2.2 Sequence Alignment Protein Target dengan Protein Template

    menggunakan BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) dan ClustalX

    Langkah kedua dalam menentukan struktur 3D dari protein target adalah

    dengan menemukan protein template yang struktur 3D nya telah diketahui dan

    memiliki persentase kecocokan (identik) yang tinggi dengan protein target

    berdasarkan sekuens asam aminonya. Prosedur ini disebut dengan sequencealignment.

    2.2.1 BLAST

    Salah satu algoritma yang paling banyak digunakan untuk melakukan

    komparasi sekuens biologis primer, seperti sekuens asam amino, adalah

    BLAST (Basic Local Alignment Search Tool). BLAST memungkinkan

    peneliti untuk membandingkan sekuens yang hendak diteliti strukturnya

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    6/13

    4

    Universitas Indonesia

    dengan sekuens dari suatu basis data, dan mengidentifikasi sekuens dari basis

    data yang memiliki kemiripan dengan sekuens tak diketahui strukturnya

    berdasarkan threshold(batasan) tertentu.

    Sequence alignment dengan menggunakan BLAST dapat dilakukan

    dengan membuka tautan online BLAST terlebih dahulu di

    http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi dan kemudian mengklik Protein

    BLAST. Lalu setelah halaman Protein BLAST telah muncul, yang dilakukan

    selanjutnya adalah:

    1. Memasukkan sekuens asam amino Garviecin LG34 pada kolom sekuens

    yang disediakan (Langkah 1 pada Gambar 2.1)

    -

    Selain meng-input urutan asam amino secara langsung, sekuens asam

    amino Garviecin LG34 dapat diinput melalui pengunggahan file

    FASTA (apabila dimiliki).

    2. Memilih Protein Data Bank proteins pada kolom Database (Langkah 2

    pada Gambar 2.1)

    3. Mengklik tombol BLAST (Langkah 3 pada Gambar 2.1)

    Gambar 2.1 Protein BLAST

    (Sumber: http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi)

    1

    2

    3

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    7/13

    5

    Universitas Indonesia

    Hasil Protein BLAST dari Garviecin LG34 adalah sebagai berikut.

    Gambar 2.2 Hasil protein BLAST dari Garviecin LG34

    (Sumber: http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi)

    Dari hasil Protein BLAST Garviecin LG34, didapatkan daftar

    protein yang memiliki kemiripan dengan rentang persentase yang

    bervariasi. Di antara protein-protein tersebut, protein Sakacin P atau sakP

    (Lectobacillus sakei) memiliki kecocokan alignment paling tinggi

    dibandingkan dengan protein lain, dengan skor maksimum dan skor total

    sebesar 28,9, nilai query cover dan identity sebesar 82% dan 49%, serta

    nilai E sebesar 0,037, sehingga cocok digunakan sebagai protein template

    bagi penentuan struktur Garviecin LG34.

    Sakacin P merupakan peptida kecil, stabil terhadap panas, dan

    disintesis secara ribosomal oleh beberapa strain tertentu dari Lactobacillus

    sakei. Sakacin P menginhibisi pertumbuhan beberapa bakteri Gram-positif,

    termasukListeria monocytogenes.

    File FASTA dari protein Sakacin P kemudian diunduh untuk dilihat

    lagi alignmentnya dengan Garviecin LG34 secara lebih jelas melalui

    software ClustalX.

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    8/13

    6

    Universitas Indonesia

    Gambar 2.3 Karakteristik protein Sakacin P sebagai protein template

    (Sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/)

    2.2.2ClustalX

    Clustal series merupakan program untuk melakukan alignment yang

    melibatkan lebih dari dua nukleotida (multiple sequence alignment). Namun,

    Clustal juga bisa digunakan untuk melihat alignment secara lebih jelas dan

    akurat dari dua sekuens, seperti pada alignment Garviecin LG34 dan Sakacin

    P berikut ini.

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    9/13

    7

    Universitas Indonesia

    Gambar 2.4 Sequence alignment Garviecin

    (Sumber: ClustalX)

    2.3 Prediksi Struktur Garviecin LG34 dengan Bacteriocin Sakacin P

    menggunakan Swiss Model

    Swiss Model adalah server aplikasi untuk model tiga dimensi struktur protein

    secara otomatis. Pemodelan homologi saat ini metode yang paling akurat untuk

    menghasilkan model struktur protein tiga dimensi yang handal dan secara rutin

    digunakan dalam berbagai aplikasi praktis.

    Dalam pemodelan ini, saya menggunakan first mode approachdari Swiss-

    Model. Pemodelan dimulai dengan mamsukkan data .fasta target (Garviecin

    LG34) atau memasukkan sekuens Garviecin LG34 langsung ke dalam kolom

    target pada Swiss Model dan template (Sakacin P) ke dalam kolom template.

    Namun, struktur 3D dari sekuens Sakacin P yang diperoleh dari GenBank

    (BLAST) belum tersedia di database Swiss Model, sehingga protein template

    yang digunakan berasal dari pencarian template terlebih dahulu (Search fot

    Templates) dan ditemukan Sakacin P yang telah memiliki struktur 3D bersumber

    dari database Swiss Model.

    Setelah beberapa saat SWISS-MODEL akan menampilkan laporan

    pemodelan dengan detail struktur, nilai QMEAN Torsion, dsb. Terlihat bahwa Z-

    score bernilai agak kecil dimana nilai ini berarti pemodelan kurang baik atau biasa

    saja.

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    10/13

    8

    Universitas Indonesia

    Gambar 2.5 Hasil model Garviecin dari Swiss Model beserta alignmentnya dengan Sakaricin P

    (Sumber: http://swissmodel.expasy.org/interactive/EGVQNQ/models/)

    Gambar 2.6 Hasil pemodelan struktur Garviecin LG34 dari Swiss Model

    (Sumber: http://swissmodel.expasy.org/interactive/EGVQNQ/models/)

    Kemudian apabila file PDB dari hasil Swiss Model diunduh dan dibuka

    dalam PyMOL, maka hasilnya akan terlihat seperti dibawah ini.

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    11/13

    9

    Universitas Indonesia

    Gambar 2.5 Garviecin LG34.pdb dalam PyMOL

    (Sumber: PyMOL)

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    12/13

    10

    Universitas Indonesia

    KESIMPULAN

    Homology modellingmerupakan metode untuk memprediksi struktur protein

    berdasarkan homologi sekuens dengan protein yang telah diketahui

    strukturnya.

    Bacteriocin Garviecin LG34 dari Lactococcus garvieae homolog dengan

    peptida antimikroba Sakacin P dari Lactobacillus sakei dengan persentase

    45.71% (Swiss Model)

  • 7/23/2019 Homology Modelling - Bacteriocin

    13/13

    11

    Universitas Indonesia

    REFERENSI

    Gao, Yurong, et al. 2014. Garviecin LG34, a novel bacteriocin produced by

    Lactococcus garvieae isolated from traditional Chinese fermented

    cucumber. Elsevier, November 2014.

    Moretro, T., et al. 2001. Production of sakacin P by Lactobacillus sakei in a

    completely defined medium. Journal of Applied Microbiology, March 2000.

    Xiong, Jin. 2006. Essential Bioinformatics. Cambridge : Cambridge University

    Press.