Homeopati ASIA

31
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan kedokteran homeopati sangat pesat di dunia. Karena sejak kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat eropa. Perkembangan homeopati tidak lepas dari pengikutnya samuel hahnemann. Dr. Faderic quinn (inggris 1799-1879), dr. Constantine hering (1849-1900), Dr. Timothy F. Allen (USA adad 19). Pada tahun 1894 berdiri rumah sakit homeopati, kemudian terus bertambah hingga dua ratus. Saat ini sudah berdiri institut homeopati yang telah mencetak kurang lebih seribu homeopath. Perkembangan homeopathy dinegeri jiran malaysia dipelopori oleh Dr. Burhanudin Helmy, orang melayu yang menuntut ilmu ke negeri india. Berawal dari penyakit asmanya yang tidak kunjung sembuh, pada akhirnya dia dikenalkan pada pengobatn homeopati. Setelah rutin berobat, akhirnya beliau tertarik untuk mempelajari, mendalami pengobatan homeopati dan seterusnya mengembangkannya di malaysia, hingga mendapatkan julukan “bapak Homeopathy Malaysia” . Setelah beliau wafat, perjuangannya diteruskan oleh murid-muridnya. 1

description

Homeopati ASIA

Transcript of Homeopati ASIA

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan kedokteran homeopati sangat pesat di dunia. Karena sejak

kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat eropa. Perkembangan homeopati tidak lepas

dari pengikutnya samuel hahnemann. Dr. Faderic quinn (inggris 1799-1879), dr. Constantine

hering (1849-1900), Dr. Timothy F. Allen (USA adad 19). Pada tahun 1894 berdiri rumah

sakit homeopati, kemudian terus bertambah hingga dua ratus. Saat ini sudah berdiri institut

homeopati yang telah mencetak kurang lebih seribu homeopath. Perkembangan homeopathy

dinegeri jiran malaysia dipelopori oleh Dr. Burhanudin Helmy, orang melayu yang menuntut

ilmu ke negeri india. Berawal dari penyakit asmanya yang tidak kunjung sembuh, pada

akhirnya dia dikenalkan pada pengobatn homeopati. Setelah rutin berobat, akhirnya beliau

tertarik untuk mempelajari, mendalami pengobatan homeopati dan seterusnya

mengembangkannya di malaysia, hingga mendapatkan julukan “bapak Homeopathy

Malaysia” . Setelah beliau wafat, perjuangannya diteruskan oleh murid-muridnya. Pada

pembahasan homeopati di asia ini akan dibahas jurnal mengenai perkembangan homeopati di

malaysia.

Keuntungan dari homeopati antara lain.

- Dalam homeopati, ketika ada keluhan, dapat langsung disembuhkan, tanpa harus ada

hasil tes laboratorium.

- Dalam homeopati obat yang diberikan terbuat dari bahan alami sehingga tidak ada

efek smaping. Berbeda dengan obat kimia yang tidak lepas dari efek samping.

- Obat homeopati memberikan efek untuk menyembuhkan dalam arti kata yang

sebenarnya (pasien benar-benar sembuh) sengga tidak perlu adanya ketergantungan

obat.

1

- Dalam homeopati, obat memberikan efek menghilangkan gejala-gejala yang ada, baik

fisikn maupun psikis.

- Obat homeopati aman untuk semua lapisan masyarakat. Mulai dari ibu hamil, balita,

orang dewasa, dan manula.

- Obat-obat homeopati banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak dan juga manis

dan sangat digemari oleh anak-anak

- Obat homeopati tidak menggunakan binatang (kelinci dan tikus) sebagai bahan

percobaan, tetapi langsung diujikan pada manusia,

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Homeopati adalah pengobatan alternatif yang diciptakan oleh Samuel Hahnemann

pada abad ke-18. Teori dasar di balik homeopati adalah bahwa orang sakit dapat

disembuhkan dengan menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan gejala sakit

pada orang sehat. Homeopati dipersiapkan dengan menambahkan banyak air dalam suatu

substansi, mengocoknya, lalu mengambil sedikit air, menambahkannya ke banyak air,

mengocoknya, dan proses ini diulang-ulang hingga 200 kali dalam beberapa pengobatan.

Hahnmemann mengatakan ini akan mengeluarkan "kekuatan penyembuh yang ada pada

obat".

Orang-orang skeptik meragukan pengobatan ini. Mereka mendaku bahwa orang

merasa lebih baik setelah diterapi homeopati karena mereka merasa akan sembuh, suatu

keadaan yang dikenal dengan istilah "efek plasebo." Banyak ilmuwan juga tidak percaya

dengan homeopati karena bertentangan dengan ilmu fisika dan kimia.

Dr. Burhanuddin menyatakan bahwa "Homeopathy telah lebih 50 tahun masuk

ke Malaya" di dalam tulisannya, (Paper presented in 1962 - Burhanuddin al-Helmy

(Prof. Dr.). 1985. Sekilas Perkembangan Ilmu Kedokteran. Majalah Kedokteran

Homeopathy, Jilid 1, Bil. 1. id .: 31), itu berarti homeopati telah sampai ke Malaysia

sekitar tahun 1912. Orang-orang yang bertanggung jawab membawa homeopathy ke

Malaysia itu terdiri dari pendatang dari India. Namun, tidak ada catatan yang jelas

siapa dan apakah ada unsur-unsur pengembangan homeopathy.

Dr. Burhanuddin sendiri yang pergi ke India untuk belajar filsafat, sudah

mempelajari berbagai bahasa dan ilmu medis homeopati sewaktu di sana. Ini dicatat di

dalam 2 buah tulisan beliau. (Ibid. Ms.31, selain itu ia mencatatnya di dalam karya

tasawuf beliau) Ini berarti ketika ia kembali ke Malaysia sama ada pada tahun 1929

atau 1934, ia turut membawa obat homeopati secara sah.

Homoeopathy datang ke India pada awal 1810, dengan wisatawan, misionaris dan

personel militer dari Barat. Penelitian homeopati dan pendidikan dilihat oleh Departemen

Ayurveda, Yoga & Naturopati, Unani, Siddha dan Homoeopathy (AYUSH), yang merupakan

bagian dari Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Keluarga , yang juga menangani standar

pendidikan di Sistem India obat-obatan dan Homoeopathy perguruan tinggi dan

3

mempromosikan penelitian di bidang masing-masing. Dewan Pusat untuk Penelitian di

Homoeopathy (CCRH), didirikan sebagai organisasi otonom, di New Delhi pada tahun 1978

oleh Pemerintah. India . Pendidikan homeopati diatur oleh Dewan Pusat Homoeopathy

(CCH), sebuah badan hukum di bawah Departemen Kesejahteraan Kesehatan & Keluarga ,

dibentuk pada tahun 1973 melalui Undang-undang Parlemen adalah salah satu profesional

Dewan dari Universitas Hibah Komisi (UGC), yang memonitor pendidikan semua tinggi di

seluruh India.

Pada tahun 2007 di negara bagian Uttar Pradesh (populasi 166 juta pada tahun 2001)

ada 27.548 yang terdaftar praktisi homeopati dibandingkan dengan 38.950 medis dokter

(disebut sebagai allopath oleh mereka berlatih pengobatan alternatif), 59.783 ayurveda dan

14.905 unani praktisi.

4

BAB III

PEMBAHASAN

2.1. Jurnal 1 Dr(H) Hjh Farminah Binti Hasan Pengarah Urusan Farmina Bio Plus

Industries And Consultants Sdn. Bhd.

Konsep Pengobatan Homoeopati

Konsep dan undang-undang fundamental homoeopati telah bermula sejak zaman

Hippocrates, yaitu pakar pengobatan Greek yang hidup pada kurun ke-5SM. Menurut

Hippocrates, beliau pernah berkata: " By similar things, a disease is produced and through

the application of the like, it is cured." ( Mohd. Hatta Abu Bakar :3)

Dengan perkataan lain, menerusi benda yang serupa terhadap sesuatu penyakit itu terjadi dan

menerusi aplikasi yang serupa ia dapat disembuhkan. Konsep sedemikian juga dimaklumkan

oleh Paracelsus, yaitu seorang ahli pengobatan German pada abad ke-16M. Namun

demikian, didapati bahawa Dr. Samuel Hahnemannlah yang merupakan orang pertama dalam

mengasaskan konsep ini supaya menjadi suatu sistem pengobatan yang saintifik dan juga

sebagai suatu sistem pengobatan alternatif kepada pengobatan moden.

Sejarah Perkembangan Pengobatan Homoeopati

Latar Belakang Samuel Hahnemann

Christian Friedrich Samuel, yaitu nama sebenar yang diberikan kepada Dr. Samuel

Hahnemann merupakan seorang ahli pengobatan berbangsa German yang dilahirkan di

Meissen, German Timur pada tahun 1755. Semasa menerima pendidikan tinggi di Meissen,

beliau dianggap sebagai seorang pelajar yang cerdas dan pintar. Menjelang tahun 1775,

beliau meneruskan pelajarannya di Universiti Leipzig dalam bidang pengobatan. Dua tahun

kemudian, beliau meninggalkan universiti tersebut dan menetap di Vienna dan Transylvania.

Di sana, beliau bertekad mempelajari bahasa-bahasa lain

5

supaya pengetahuannya dalam ilmu pengobatan dapat dipertingkatkan. Walau bagaimanapun,

beliau mengambil keputusan untuk menamatkan pengajian pengobatannya di Universiti

Erlangen dan di situlah beliau dianugerahkan ijazah Doctor Of Medicine pada 10 Ogos, 1779.

Dr. Hahnemann memulakan kariernya sebagai pengamal pengobatan di Hettstedt, yaitu

sebuah perkampungan galian di Saxony. Sewaktu di situ, beliau berasa amat sedih dan kesal

kerana tidak dapat memberikan rawatan yang berkesan dan sempurna memandangkan

keadaan hidup para pelombong serta keluarga di situ hidup merana. Tambahan lagi, amalan

pengobatan pada waktu itu sangat mementingkan pembuangan penyakit dan pembedahan,

sedangkan penbedahan terhadap penyakit itu tidak begitu diperlukan. Akibatnya, penduduk di

situlah yang terpaksa menanggung kesusahan dan kesengsaraan. Lebih-lebih lagi, ubat-ubat

yang berbahaya adalah begitu mudah diberikan kepada pasien-pasien yang didapati sukar

untuk disembuhkan. Situasi sedemikian telah menyakinkan Dr. Hahnemann bahawa “lebih

banyak manusia mati disebabkan rawatan berbanding kerana penyakitnya”. (Mohd. Hatta A.

Bakar: 3)

Apabila menyedari keadaan ini, Dr. Hahnemann berpindah ke Dresden dan menyambungkan

pelajarannya dalam ilmu kimia dan pengobatan. Semasa di situ, Dr. Hahnemann sentiasa

memberikan komentarnya tentang amalan pengobatan pada waktu itu sebagai kasar, tidak

bertamaddun dan kurang berkesan. Kritikan ini menimbulkan ketidak-senangan hati pihak

yang berada dalam profesion pengobatan. Oleh itu, dalam jangka masa 5 tahun, Hahnemann

sentiasa berpindah-randah dari satu tempat ke tempat lain.

Idea Kemunculan Homeopati

Dalam saat-saat kesukaran inilah sistem pengobatan baru yang dikenali sebagai Homeopathy

mula berkembang. Semasa Dr. Hahnemann menterjemah sebuah buku daripada bahasa

Inggeris kepada bahasa German yang ditulis oleh Dr. William Cullen yang berjudul A

Treaties On Materia Medica, beliau telah berdepan dengan sejenis ramuan yang dikenali

6

Cinchona officinalis (Peruvian Bark). Ubat ini pernah digunakan untuk merawat malaria di

Amerika Selatan dan Eropah.

Oleh sebab didorong oleh perasaan yang ingin tahu sangat, Dr. Hahnemann telah mencoba

beberapa Dosis Cinchona dengan tujuan untuk mengetahui kesan dan implikasinya. Setelah

mencoba beberapa Dosis, tanda-tanda utama mula menjelma. Kaki dan jarinya menjadi sejuk,

rasa mengantuk secara tiba-tiba, jantung dan denyutan nadinya kian kencang dan tubuhnya

menggeletak. Kejadian ini berulang setiap kali apabila Dosis Cinchona diambil. Daripada

kejadian ini, Dr. Hahnemann lantas terfikir suatu prinsip tabii yang dikenali prinsip seraksi

(law of similars) yang menekankan bahawa sesuatu ramuan ubat itu boleh menyembuhkan

pasien disebabkan ia boleh menghasilkan tanda-tanda yang serupa apabila ia diberikan

kepada orang yang sihat.

Walau bagaimanapun, beliau masih tidak begitu menghargai kepentingan penemuannya itu

pada peringkat awal. Menjelang tahun 1799, wabak demam Scarlet telah merebak di Leipzig.

Dalam situasi ini, Dr. Hahnemann mendapati Belladonna sangat similar dengan tanda-tanda

demam Scarlet. Jadi, beliau dengan penuh yakin memberikan penawar Belladonna kepada

kanak-kanak di Leipzig dalam Dosis yang telah diperkecilkan. Akibatnya, banyak yang

terselamat daripada demam Scarlet. Sungguhpun saranan beliau terhadap penawar

Belladonna mendapat tentangan orang banyak, tetapi pada tahun 1838, kerajaan Saxon

mengiktiraf Beladonna sebagai penawar bagi demam Scarlet.

Perkembangan Homeopati Setelah 1800-an

Pada tahun 1810, karya Dr. Hahnemann yang bertajuk Organon Of The Healing Art

telah diterbitkan. Di dalam organon inilah Dr. Hahnemann mengembangkan prinsip asas

homoeopati kepada SIMILIA SIMILIBUS CURENTUR atau let likes be cured with likes,

sementara teras sains yang dianjurkan oleh Dr. Hahnemann dalam seni kesembuhan adalah

7

terdiri daripada prinsip seraksi, pilihan Dosis minimum yang sesuai dan ulangan Dosis. Kini,

organon tersebut telah diiktiraf di seluruh dunia.

Di samping itu, Hahnemann turut menubuhkan kesatuan yang dikenali The Provers Union di

mana ahli-ahli persatuan ini adalah terdiri dari beberapa orang doktor dari sahabat beliau.

Persatuan inilah yang telah mengambil risiko dalam menguji khasiat penawar dari bahan

kimia, akar tumbuhan dan garam-galian. Akibatnya, hasil penemuan mereka amat berjaya

dan telah diterbitkan dalam buku Meteria Medica Pura pada tahun 1811.

Kemerosotan Pengobatan Homeopati

Walau bagaimanapun, pengamalan homeopati yang menegaskan penggunaan Dosis yang

sedikit ini telah membangkitkan pembancuh-pembancuh ubat yang mengalami kerugian

besar semenjak homoeopati diperkenalkan. Akibatnya, undang-undang Constitutiones

Frederici II Imperatoris telah diluluskan bagi tujuan mengehadkan kerja-kerja membancuh

ubat hanya dikhaskan orang-orang tertentu sahaja. Ini bermakna para doktor dilarang

daripada memberikan ubat bancuhan secara langsung kepada pasien. Tekanan sedemikian

terhadap amalan homoeopati berlanjutan selama beberapa tahun. Lebih-lebih lagi, banyak

artikel yang ditulis khas untuk memperkecilkan homoeopati tersiar di akhbar dan jurnal-

jurnal pengobatan. Tambahan lagi, banyak doktor pengobatan homoeopati turut didakwa,

umpamanya Dr. Christian Hurnburg didakwa dan dipenjarakan sehingga beliau meninggal

dunia 3 hari kemudian.

Dalam tekanan-tekanan sedemikian, Dr. Hahnemann telah menemui seorang panglima besar,

Duke Ferdinand yang berpangkat dan beliau membenarkan Dr. Hahnemann meneruskan

semula amalan homoeopati. Selepas menghadapi pelbagai rintangan dalam mengusahakan

homoeopati, pada tahun 1835, hanya kira-kira 3 bulan sebelum beliau menyambut hari

jadinya yang ke-80, Dr. Hahnemann telah dipilih sebagai Honorary Member of the North

American Academy of Homeopathy yang berpusat di Allentown, Pennsylania. Kolej

8

Homoeopati yang pertama telah didirikan di Amerika Syarikat oleh Dr. Constantine Hering,

yaitu salah seorang daripada sahabatnya yang sama-sama berjuang dalam menegakkan sistem

pengobatan homoeopati. Menjelang 1840-an, penentangan daripada kalangan doktor allopati

telah berkurangan. Namun begitu, apabila Dr. Hahnemann meninggal dunia pada 2 Jul. 1843,

pengobatan homoeopati sekali lagi telah mengalami kemerosotan akibat daripada sikap

cemburu dan prejudis pakar pengobatan lain terhadap amalan homoeopati.

Perkembangan Homeopati Di Malaysia

Di Malaysia, sistem pengobatan homeopati diasaskan oleh seorang tokoh yang amat

berjasa kepada tanah air yaitu Prof. Dr. Burhanuddin al-Helmy (1911-1969). Seorang yang

bergiat cergas dalam organisasi politik dan agama, salah seorang pengasas Parti Kebangsaan

Melayu Malaya (PKMM). Homeopati dibawa masuk dan diperkenalkan di tanah Melayu oleh

Dr. Burhanuddin apabila beliau pulang ke Malaya pada tahun 1929 selepas tamat pengajian

Ismaeliah Medical College, New Delhi. Homeopati begitu berjasa kepadanya kerana telah

berjaya menyembuhkan penyakit lelah yang dialaminya. Selanjutnya, pada tahun 1937

hingga tahun 1942, beliau bersama Prof. Dr. Rajah membuka Gedung Homeopati di

Singapura dan Johor Bharu. Pada akhir tahun 1952, beliau mengamal dan menggunakan

penawar homeopati dengan memberikan banyak pertolongan kepada keluarga dan sahabat

handai. Kemudiannya, dalam pertemuan dengan beberapa orang pemuda, beliau

mencadangkan supaya ilmu pengobatan homoeopati dipelajari dan dikembangkan sehingga

menjadi pengobatan ea rah bagi negara Malaysia.

Prinsip Asas Homoeopati Serta Pengendaliannya

Sebelum kita menghuraikan tatacara dalam pengendalian pengobatan homoeopati,

prinsip-prinsip asas homoeopati yang meliputi Prinsip Seraksi (Law of similar), Prinsip

Single Remedy, Prinsip Dosis Minimum dan Prinsip Kesembuhan haruslah dipahami supaya

dapat memudahkan pemahaman terhadap pengobatan homoeopati.

9

1) PRINSIP SERAKSI (LAW OF SIMILAR)

Prinsip seraksi boleh didefinasikan sebagai cara homoeopati merawat dengan menggunakan

bahan-bahan yang mampu melahirkan tanda-tanda yang serupa ataupun ea ra sama apabila

diberikan kepada seorang yang sihat dengan tanda-tanda yang dipamerkan dalam diri pasien

itu. Umpamanya, ea rah penawar Ipecacuanha, yaitu satu penawar yang mampu melahirkan

tanda-tanda loya dan muntah apabila diberikan Dosis-Dosis tertentu kepada orang yang sihat.

Oleh kerana kesan pemberian penawar Ipecacuanha tadi ke atas orang yang sihat, maka ia

adalah wajar dan rasional diberikan untuk merawat kes-kes pasien yang mengalami masalah

loya dan muntah. Keadaan inilah yang dikatakan oleh Dr. ea rah n dalam bahasa Latin

sebagai similia similibus curentur ataupun “biar yang serupa disembuhkan dengan yang

serupa”.

2) PRINSIP SATU PENAWAR (LAW OF SINGLE RAMEDY)

Untuk memulihkan pasien kepada keadaan yang normal, homoeopati menganjurkan

supaya pasien hanya diberikan sejenis penawar sahaja, yaitu penawar yang mempunyai

persamaan yang terhampir dengan tanda-tanda yang dimenifestasikan oleh pasien. Inilah

yang dikenali sebagai prinsip pemberian satu penawar. Pemberian satu penawar ini

mempunyai kebaikannya yang tersendiri. Antaranya,, pemberian satu penawar membolehkan

kita dengan mudahnya mengenal dan menilai tindakan penawar. Hal ini sukar dipastikan

apabila pelbagai jenis penawar diberi kerana kita sukar mengesan yang mana dan sejauh

manakah satu-satu penawar memberikan kesan.

Prinsip ini turut dikenali sebagai Individualisation dalam rawatan. Individualisasi dalam

rawatan ini bermaksud homoeopati mengambil pendekatan yaitu setiap pasien patut dirawat

sebagai individu yang tersendiri dan unik. Dengan kata-kata lain, homoeopati menekankan

pendekatan holistik, yakni seseorang pengamal yang bertindak sebagai perawat tidak harus

hanya menumpukan semata-mata kepada bahagian-bahagian tertentu pasien dalam

10

memberikan ubat, tetapi perawat hendaklah secara keseluruhan melihat pasien itu dari segi

fizikal, emosi dan mental. Keadaan ini adalah seperti kata-kata Dr. Hahnemann:

”…Dalam rangka usaha penyembuhan, seseorang (doktor) harus mengambil kira konstitusi

fizikal yang nyata terhadap si sakit, ciri-ciri interlek dan aktivitinya, gaya hidup dan

tabiatnya, taraf sosialnya, hubungan kekeluargaannya, usianya, kehidupan seksual dan

sebagainya.” (Organon para 5:32)

Dalam hal ini, rawatan moden seperti rawatan konvensional sentiasa mengabaikan perkara

ini. Doktor atau pengamal konvensional sentiasa berdasarkan rawatannya kepada keserasian

antara ubat dengan tanda-tanda penyakit. Inilah antara kelainannya apabila dibandingkan

dengan homoeopati. Rawatan homoeopati adalah lebih rumit dan bersifat 3 dimensi, yaitu

homoeopati akan berusaha menyesuaikan antara „ tanda-tanda – pasien – penawar‟ (bukan

sekadar „penyakit-ubat‟). Oleh itu, rawatan homoeopati memerlukan obat yang berlainan

bagi orang yang mengalami sakit yang sama.

3) PRINSIP DOSIS MINIMUM ( THE INFINITESIMAL DOSISE)

Dalam prinsip ini, Dosis penawar yang diperkecilkan secara progresif turut mempertahankan

kesan terapeutik dalam pengobatan homoeopati. Dalam hal ini, berbagai ujikaji pernah

dilakukan oleh Dr. Hahnemann dan hasilnya, beliau mendapati dengan penggunaan penawar-

penawar homoeopati pada Dosis yang kecil, ia adalah selamat bagi pasien tanpa sebarang

kesan sampingan yang buruk. Apabila seseorang pengamal menemui penawar yang berkaitan

dan serasi dengan pasien, ini tidak bermakna tugasnya telah selesai. Akan tetapi, penentuan

terhadap Dosis yang bersesuaian yaitu dengan Dosis yang terkecil adalah penting.

Mempreskripsi pasien dengan satu Dosis bahan asal penawar adalah membahayakan. Jadi,

pemberian mikro Dosis atau Dosis kecil menjadi amalan dalam rawatan homoeopati kerana ia

lebih selamat digunakan. Tindakan Dosis minimum atau mikro Dosis ini adalah bersesuaian

dengan The Ardnt-Schultz law yang menekankan bahawa Dosis kecil merangsang, Dosis

11

sederhana melumpuh dan Dosis besar membunuh. (Mohd. A. Bakar: 37). Jadi, penggunaan

Dosis minimum atau penawar yang telah diperkuatkan kuasa pada satu tahap tertentu adalah

selamat dan berkesan.

4) PRINSIP KESEMBUHAN (HERING’S LAW OF CURE)

Secara umumnya, para pengamal homoeopati memberikan definisi SIHAT sebagai satu

keadaan di mana seseorang individu itu bebas daripada sakit dalam 3 peringkat yang saling

berhubungan, yaitu fizikal, emosi dan mental. Sakit akan lahir apabila fisiologinya tidak

berfungsi dengan betul, emosinya tidak tenang, serta mentalnya terganggu dan hilang segala

kreativiti. Dalam rawatan homoeopati, prinsip kesembuhan ini diperkembangkan oleh Dr.

Constantine Hering. Akan tetapi, perjalanan proses kesembuhan ini telahpun diamalkan oleh

Dr. Hahnemann semenjak homoeopati diperkenalkan. Berdasarkan prinsip ini, pemulihan

yang berlaku ke atas orang yang sakit kepada sihat seharusnya mengikut aturan yang

dijangka. Dalam pergerakan ea rah kesembuhan, tanda-tanda penyakit akan beralih daripada

bahagian-bahagian organ yang penting kepada bahagian-bahagian yang kurang penting.

Umpamanya, dalam penyakit Rheumatic (sakit sendi), apabila tanda-tanda sendi hilang, ia

akan beralih ke bahagian jantung. Apabila tanda-tanda bahagian jantung bertambah baik,

sakit-sakit dirasai pada bahagian bahu dan siku, dan kemudian di bahagian lutut dan

pergelengan kaki dan seterusnya sehingga pasien itu sembuh secara total (A.Bakar: 39).

Dengan adanya 4 prinsip asas yang merupakan teras kepada pengobatan homeopati, ia akan

membezakan pengobatan ini dengan pengobatan allopati ataupun konvensional yang

mempunyai cara rawatannya tersendiri.

TATACARA PEMBERIAN PENGOBATAN HOMEOPATI

Dalam pengobatan homeopati, kekerapan mengulangi sejenis penawar adalah penting. Dalam

hal ini, penawar homoeopati biasanya berada dalam 5 bentuk yaitu cecair, globul/pil,

disket/blanket, debu dan lotion/krim. Manakala dari segi pengambilan penawar pula, terdapat

12

beberapa klasifikasi utama Dosis farmakologi yang dikenali dalam ilmu pengobatan

homoeopati. Antaranya:

a. Dosis Maksimum Yaitu pengambilan penawar dalam kuantiti yang banyak, tetapi

umumnya tidak mendatangkan kemudaratan kepada manusia. Biasanya ia dirujuk

kepada Dosis allopati.

b. Dosis Fatal ialah Dosis yang memberi kesan toksik dan pengambilan ini boleh

mengakibatkan tanda-tanda toksik atau membawa kematian.

c. Dosis Homeopati Dosis yang telah diperkuat kuasa dan tiada kesan sampingan atau

toksik timbul akibat daripada pengambilan pada peringkat ini.

d. Dosis Minimum ialah kuantiti minimum penawar homoeopati yang cukup untuk

memberikan kesan kesembuhan yang diperlukan.

Jadi, dalam homoeopati penawar yang dirujukkan ialah dalam Dosis yang telah diperkecilkan

dan penawar-penawar yang diperkuatkan kuasa (potentise) dan berpotensi disediakan

mengikut aturan yang ditetapkan oleh Dr. Hahnemann.

PENGAMBILAN PENAWAR

Biasanya, penawar-penawar homoeopati diberi dalam bentuk globul (disebut „pil‟ dalam

konteks awam) yang diperbuat daripada gula tebu asli dengan saiz sederhana besar. Cara

sebaiknya dalam pengambilan homoeopati adalah dengan diletakkan di atas atau di bawah

lidah sehingga larut. Jika penawar itu diberikan dalam bentuk tablet, pasien boleh mengunyah

atau memamahnya. Walau bagaimanapun, pasien disarankan supaya mengelakkan daripada

menelan penawar berserta dengan meminum air kosong seperti yang dilakukan dalam

pengambilan ubat allopati.

Oleh sebab itu itu, kekerapan mengambil penawar adalah penting diberi perhatian. Untuk

melihat kesan langsung penawar, kuantiti dan kekerapan pengambilan ubat bergantung

kepada pengalaman dan eksperimen (A.Bakar: 54). Ini bermakna keadaan umur, tabiat dan

13

keadaan kesihatan seseorang adalah sangat penting dipertimbangkan. Tambahan lagi, untuk

mendapat kesan yang lebih, penawar tersebut hendaklah dimakan semasa perut kosong.

Lebih baik lagi, pasien digalakkan menggunakan penutup botol semasa mengambil penawar

untuk dimasukkan ke mulut agar ia tidak bercampur dengan air ataupun peluh di tangan

(Sharma: 94).

PANTANG-LARANG DALAM PENGAMBILAN HOMOEOPATI

Dalam tempoh pengambilan penawar homoeopati, adalah wajar mengambil perhatian tentang

beberapa perkara:

a. Elakkan meminum minuman seperti kopi, teh dan nescafe. Bahan-bahan ini mengandungi

caffeine dan akan mematikan kuasa penawar yang diambil.

b. Sebaiknya mengelakkan memakan bahan makanan yang bercuka atau yang masam.

c. Kurangkan atau elakkan daripada merokok. Kesan kandungan dalam tembakau seperti tar,

nikotin akan mengganggu proses rawatan.

d. Penawar dan pasien hendaklah dijauhkan daripada semua jenis minyak angin. Jarakkan

jangka masa penggunaannya dengan pengambilan penawar jika tidak dapat dielakkan.

e. Pemberian penawar homeopati bersekali dengan ubat-ubat yang mengandungi bahan dadah

pada umumnya tidak digalakkan.

Pantang-larang di atas adalah penting diikuti khasnya bagi mereka yang mengambil

homoeopati untuk jangka waktu yang lama. Kebanyakkan bahan yang dipantangkan itu

bukan sahaja baik untuk tujuan rawatan, tetapi juga untuk kepentingan kesihatan pasien.

PANDANGAN HOMEOPATI DARI PERSPEKTIF AGAMA ISLAM

Pengobatan adalah satu aspek yang sememangnya tidak boleh dipisahkan dengan Agama

Islam. Salah satu hadis Rasulullah s.a.w pernah meriwayatkan bahawa:

”setiap penyakit ada ubatnya, jika tepat ubatnya, maka ia akan sembuh dengan izin Allah”.

14

Dalam sistem pengobatan homoeopati, para pengamalnya yang beragama Islam telah cuba

menegaskan bahawa sistem rawatan ini mempunyai persamaan yang jelas dengan Islam,

walaupun ia tidak pernah disebut oleh pengasasnya, Dr. Hahnemann (Mohd A. Bakar: 119).

Dalam hal ini, homeopati mempunyai asas fitrah dan asas Islam seperti yang dilihat dari

sudut penerapan ilmu sains pada hari ini. Ini bermakna bahawa sejarah sebenarnya telah

membuktikan bahawa penawar-penawar homoeopati mempunyai ketetapan daya

kesembuhan. Ini berbeza dengan ubat-ubat moden yang biasanya digunakan untuk beberapa

lama, tetapi apabila ditemui kesan sampingan, ia akan diketepikan dan digantikan dengan

ubat-ubat baru yang lebih berkesan dan selamat. Akan tetapi, penawar-penawar homoeopati

tidak akan berubah penggunaannya walaupun untuk jangka masa seribu tahun dan penawar

yang digunakan pada zaman Hahnemann akan digunakan untuk sekarang mahupun masa

hadapan. Dengan kata-kata lain, asas pengobatan homoeopati adalah sama seperti hukum

alam, fitrah dan sunnah Allah yang kukuh dan kekal. Ia seumpama khasiat madu yang disebut

dalam al-Quran, surah an-Nahl ayat 69:

“Dari perut lebih itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warna, di dalamnya

terdapat ubat yang menyembuhkan manusia”.

Ini bermaksud bahawa madu yang dinyatakan olah Allah di dalam al-Quran akan sentiasa

berguna untuk manusia. Asas inilah yang terdapat di dalam penawar homoeopati yang khasiat

penawarnya berterusan dan bukan bergantung kepada penemuan yang baru. (Mohd. Hatta A.

Bakar: 125)

Di samping itu, menurut Prof. Dr. Mohd. Nor Noordin, beliau pernah mengatakan bahawa

arah kesembuhan homoeopati yang dikenali Hering’s law of cure dapat dikesan daripada

gambaran yang diberikan oleh al-Quran surah as-Sajdah, ayat 5 yang bermaksud:

”Allah mentadbir urusan pentadbirannya dari langit (atas) ke bumi (bawah)”.

15

Ayat ini mempunyai makna tersirat di dalamnya. Bagi beliau, pengurusan yang dijalankan

dari alam roh ke alam jasad adalah sama dengan generalisasi bagi proses hayat semasa sihat

dan sakit. Ini pernah dimaklumkan dalam prinsip kesembuhan Hering bahawa kesembuhan

akan berlaku sama ada dari atas ke bawah atau dari dalam ke luar. Cara kesembuhan secara

fitrah ini sememangnya amat seiras dengan catatan al-Quran.

2.3 JURNAL 2 Keajaiban Sains (I’jaz) Dalam Al-Quran Tajuk: Buah Tamar Dan Ibu

Mengandung ABSTRAK

Tamar atau lebih dikenali sebagai Kurma adalah sejenis tumbuhan (Palma) atau nama

saintifiknya, Phonex dactylifera boleh dimakan sama ada yang masak atau mentah. Buah ini

mengandungi pelbagai khasiat terutamnya untuk ibu yang sedang mengandung. Dalam Al-

Quran telah dinyatakan khasiat Buah Kurma seperti yang dialami oleh Siti Maryam ketika

beliau mengandungkan Nabi Isa. Dalam Surah Maryam ayat ke-25, Allah berfirman yang

bermaksud “Dan goncangkan batang kurma itu kepadanya,nanti ia gugur atasmu kurma

yang masak…”. Ayat ini menjelaskan khasiat buah kurma kepada kaum wanita yang sedang

mengandung atau dalam nifas. Ia menceritakan bahawa Allah memerintahkan Maryam

memakannya ketika beliau dalam keadaan lemas semasa hendak bersalin. Unsur zat besi dan

kalsium yang terkandung dalam buah kurma adalah unsur paling tinggi bagi membentuk susu

ibu, pertumbuhan kanak-kanak serta pembentukan darah dan sumsum tulang. Kajian Sains

menunjukkan bahawa khasiat yang terkandung dalam Buah Kurma seperti vitamin A, B1,

B2, B7, asid folik, kalsium, zat besi, magnesium dan banyak lagi telah membuktikan bahawa

pengobatan cara Islam yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadith Rasulullah SAW

merupakan pengobatan yang diiktiraf oleh dunia antarabangsa. Kertas kerja ini akan

membentangkan berkenaan dengan khasiat dan manfaat Buah Kurma yang boleh diperolehi

terutamnya ibu yang sedang mengandung.

16

Selain itu, terdapat banyak lagi kegunaan dan kelebihan Buah Kurma kepada manusia.

Antaranya ialah:

- Buah Kurma boleh mencegah penyakit kronik seperti penyakit jantung dan kencing

manis. Berdasarkan kajian Prof. Madya Asiah Zain, Pensyarah Sains Makanan,

Fakulti Sains Makanan dan Bioteknologi, Universti Putra Malaysia (UPM)

menyatakan “Dari segi pengobatan, amalan memakan kurma setiap hari boleh

mengurangkan rsiko seseorang itu diserang penyakit kronik seperti jantung dan

kencing manis kerana mengandungi zat galian seperti potasium, kalsium dan zat besi

yang boleh menyihatkan sel darah merah”.

- Buah Kurma mampu merangsang dan memudahkan kehamilan. Prof. Madya Asiah

juga berkata Buah Kurma mampu memanaskan badan dan merangsang keshatan

wanita hamil dan anak yang dikandung, memudahkan wanita bersalin dan memberi

tenaga.

- Buah Kurma meningkatkan kecerdasan minda dan membantu proses tumbesaran.

Menurut Prof. Madya Asiah lagi, kanak-kanak digalakkan memakan lebih banyak

buah kurma kerana ia memberi khasiat dari segi proses pembesaran, sekaligus

membentuk minda kanak-kanak yang sihat.

- Jus Kurma juga merupakan penawar mujarab untuk mengatasi masalah insomnia.

- Buah kurma dapat mencegah stroke.

- Buah Kurma memiliki zat garam mineral seperti kalsium dan kalium yang dapat

meneutralkan asid dalam perut seterusnya boleh mengubati gangguan usus yang

kronik yang disebabkan oleh ketidakserasian dengan gluten.

- Buah Kurma juga mengandung vitamin A yang sangat berguna untuk mata,

pertumbuhan tulang, metabolisma lemak, ketahanan badan terhadap jangkitan

penyakit, kesihatan kulit serta menenangkan sel-sel saraf.

17

- Kandungan kalium pada Buah Kurma juga diperlukan oleh badan untuk membantu

melancarkan sistem saraf.

Dalam pengobatan homeopati, biji Kurma dikisar halus atau dijadikan serbuk seperti teh.

Kemudian ia direndam dan diminum bagi menyembuhkan pelbagai jenis penyakit

18

BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perkembangan homeopathy dinegeri jiran malaysia dipelopori oleh Dr. Burhanudin

Helmy, orang melayu yang menuntut ilmu kenegri india. Berawal dari penyakit asmanya

yang tak kunjung sembuh, pada akhirnya dida dikenalkan pada pengobatn homeopati. Setelah

rutin berobzt, akhirnya beliau tertarik untuk mem[pelajari mendalami pengobatan homeopati

dan seterusnya mengembangkannya di malaysia, hingga juluksn “bapak Homeopathy

Malaysia”pun melekat pada dirinya. Setelah beliau wafat, perjuangannya diteruskan oleh

murid-muridnya.

Adapun Keunggulan dari homeopati antara lain.

- Dalam homeopati, begitu ada keluhan, dapat langsung disembuhkan, tanpa harus ada

hasil tes laboratorium.

- Dalam homeopati obat yang diberikan terbuat dari bahan alami sehingga tidak ada

efek smaping. Berbeda dengan obat kimia yang tidak lepas dari efek samping.

- Obat homeopati berusaha untuk menyembuhkan dalam arti kata yang sebenarnya

(pasien benar-benar sembuh) sengga tidak perlu adanya ketergantungan obat.

19

DAFTAR PUSTAKA

Azly.,K., ZULKIFLI., Keajaiban Sains (I’jaz) Dalam Al-Quran Tajuk: Buah Tamar Dan Ibu Mengandung. Universitas teknologi malaysia.

Hjh., Farminah Binti Hasan., Pengarah Urusan Farmina Bio Plus Industries And Consultants Sdn. Bhd.

20