HOME CARE Kasongan
-
Upload
zaebatul-andriani -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of HOME CARE Kasongan
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA
DENGAN KAKU SENDI
HOME CARE PSTW UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA
Disusun oleh :ZAEBATUL ANDRIANI
20080320061
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH YOGYAKARTA2013
1
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA DENGAN KAKU SENDI
Nama mahasiswa : Zaebatul Andriani
Tempat Praktek : Kasongan
Tanggal : 22 Juli 2013
I. Identitas diri klien
Nama : Ny Karto Ikromo
Umur : ±90 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kasongan, Bantul
Status perkawinan : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Petani
Lama Bekerja : -
II. Struktur Keluarga Genogram
2
III. Riwayat Keluarga :
Ny. K tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita Hipertensi, DM atau penyakit
menurun maupun menular lainnya.
.
IV. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat ini :
Klien mengatakan bahwa saat ini sudah tidak dapat melihat dengan jelas. Klien
mengatakan dimatanya seperti ada kabut atau beluk yang ada terus dan tidak hilang-
hilang. Selain itu klien juga sudah tidak bisa mendengar dengan jelas sejak pernah
dibersihkan dengan menggunakan cottonbath. Saat pengkajian ketika bertanya sesuatu
dan sudah dijawab klien lupa lagi dan bingung. Pada saat pengkajian TD : 120/70 mmHg.
Terlihati kaki klien udem, jari-jari tangan kanan maupun kiri kaku dan terasa dingin.
2. Riwayat penyakit dahulu :
Keluarga Ny S mengatakan Ny S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti
diabetes mellitus, jantung dan hipertensi.
V. Pengkajian
Pemeriksaan Fisik:
1. Keadaan umum :
TD 120/70 mmhg, N : 65 x/m, RR : 20 x/m
Nyeri : Tidak ada
Status gizi : BB : - kg TB: 150 cm IMT : -
Personal hygiene : baju tampak bersih kotor, rambut tampak kotor dan terdapat borok,
klien mandi 2-5 hari sekali yakni dengan dimandikan menggunakan
sabun oleh anak laki-lkinya, kuku dan kulit kotor.
3
Istirahat tidur : Kelayan mengatakan kadang-kadang tidur siang, jika malam klien tidur
jam setelah isa dan bangun di waktu subuh . Sering terbangun dan tidak
bisa tidur lagi.
2. System persepsi sensori
a. Pendengaran: klien tampak tidak dapat mendengar dengan jelas, mendengung dan
agak sakit.
b. Penglihatan : Penglihatan kelayan kabur/ tidak jelas (katarak), kornea mata kanan dan
kiri keruh.
Konjungtiva : tidak anemis pada mata kanan dan kiri, Sklera : tidak
ikterik pada mata kanan dan kiri.
c. Pengecap/Penghidu :Kelayan masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam
dan asin. Kelayan masih dapat mencium bau harum dan bau tidak
sedap. Lidah tampak kotor.
d. Peraba/Sensasi (kulit): Masih dapat membedakan rangsangan rasa panas, dingin, sakit
maupun nyeri. Turgor kulit menurun, kulit tampak kotor, keriput
dan tidak elastis.
3. System pernafasan
I: bentuk dada simetris, tidak terdapat tanda-tanda kesulitan bernafas, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat perubahan warna kulit.
P: teraba simetris, tidak menggunakan otot bantu pernafasan.
P: sonor
A: terdengar saat bernafas inspirasi lebih pendek daripada ekspirasi, frekuensi nafas
20x/menit, suara nafas bersih.
4. Sistem kardiovaskular
TD: 120/70 mmHg , N: 65x/menit, CRT: 2 detik
Denyut nadi teraba kuat, ekstremitas dingin.
5. System saraf pusat
Kesadaran: baik
Orientasi: jelek
6. Sistem gastrointestinal
4
Selera makan kelayan baik, tidak terdapat masalah saat menelan, muntah (-), mual (-),
konstipasi (-), flatus (+), frekuensi BAB 3-5 hari sekali kadang-kadang 2 hari sekali,
BAK 2-3 x/hari.
I: tampak simetris, tidak ada lesi, tidak distensi abdomen.
A: suara bising usus terdengar (+) 12 x/menit.
P: timpani
P: tidak ada nyeri tekan,
7. System musculoskeletal:
Kekuatan otot 5 5 ,
5 5
8. System integument
Kulit klien tampak mulai keriput, elastisitas kulit menurun,
9. System reproduksi
Klien sudah menepouse
10. System perkemihan
Frekuensi BAK 2-3x/hari. Kandung kemih teraba lembek,
PSIKOSOSIOBUDAYA DAN SPIRITUAL
Psikologis
Klien mengatakan saat ini tidak ada yang dipikirkan, senang tinggal bersama anaknya
Sosial
Klien mengatakan dulu sering mengikuti pengajian dan arisan tapi sudah lama klien hanya
dirumah saja karena keterbatasan fisik.
Budaya
Budaya dan agama yang dianut adanya budaya Jawa dan agama Islam.
Spiritual
Klien mengatakan tidak pernah solat karena keterbatasannya (dulu kadang-kadang solat)
Pemeriksaan MMSE, SPMSQ, GDS : tidak dapat dilakukan karena kondisi pasien tidak
memungkinkan dilakukan pengkajian ini
5
KATZ Indeks
No Aktivitas Mandiri
(nilai 1)
Tergantung
(0)
1 Mandi dikamar mandi (menggosok, mebersihkan dan
mengeringkan badan)
√
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengeringkannya √
3 Memakan makanan yang telah disiapkan √
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir
rambut, mencuci rambut, menggosok gigi)
√
5 Buang air besar di WC (membersihkan dan mengeringkan
daerah bokong)
√
6 Dapat mengontrol pembuangan feses (tinja) √
7 Buang air kecil dikamar mandi (membersihkan dan
mengeringkan daerah kemaluan)
√
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √
9 Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan
tanpa alat bantu, seperti tongkat
√
10 Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut √
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan tempat tidur,
mencuci pakaian, memasak dan membersihkan ruangan
√
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga √
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang
sendiri)
√
14 Menggunakan sarana transportasi umum dalam bepergian √
15 Menyiapkan obat dan meminum obat sesuai dengan aturan
(takaran obat dan waktu minum obat tepat).
√
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan
keluarga dalam hal pengguanaan uang, aktivitas sosial yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
√
17 Melakukan aktivitas diwaktu luang (kegiatan keagamaan, √
6
sosial, rekreasi,, olahraga, dan menyalurkan hobi),
Jumlah poin mandiri 1
Analisis hasil: klien dinyatakan ketergantungan dengan skor 1
Data focus
DS
Klien mengatakan kalau bicara harus didekatkan karena kurang mendengar.
Klien mengatakan matanya sudah tidak dapat melihat dengan jelas. Klien mengatakan hanya bisa tidur dan duduk di tempat tidur, ia tidak
bisa berjalan ke luar rumah seperti oreng lainnya
DO :
TD : 120/70 mmHg, N: 65x/mnt
Usia klien ± 90 tahun. Klien tampak kesulitan mendengar suara yang pelan Kondisi rumah tampak kotor kurang terawat Mata kanan dan kiri terlihat berwarna abu-abu (keruh) CRT > 2 dtk Kaki kanan dan kiri udem Lutut kaku Jari tangan kanan dan kiri kaku
VI. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan.
B. Analisa Data
DATA PROBLEM ETIOLOGIHambatan
mobilitas fisikDS: Klien mengatakan kalau bicara harus
didekatkan karena kurang mendengar. Klien mengatakan matanya sudah
tidak dapat melihat dengan jelas.DO: Usia klien ± 90 tahun. Klien tampak kesulitan mendengar
Gangguan persepsi sensori : penglihatan dan pendengaran
Perubahan persepsi sensori, perubahan penangkapan sensori, transmisi dan integrasi
7
suara yang pelan Kondisi rumah tampak kotor kurang
terawat Mata kanan dan kiri terlihat berwarna
abu-abu (keruh)
DS:
Klien mengatakan hanya bisa tidur dan
duduk di tempat tidur, ia tidak bisa
berjalan ke luar rumah seperti oreng
lainnya
DO: CRT > 2 dtk Kaki kanan dan kiri udem Lutut kaku Jari tangan kanan dan kiri kaku
Hambatan mobilitas fisik
Gangguan musculoskeletal
VII. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
1. Hambatan mobilitas fidik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
2. Gangguan persepsi sensori : pendengaran dan penglihatan berhubungan dengan
perubahan persepsi sensori, perubahan penangkapan sensori, transmisi, dan integrasi.
Perencanaan:
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Dx I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu mobilitas fisik klien meningkat dengan criteria hasil :
1. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas fisik
2. Meningkatkan kekuatan dan kemampuan menggerakan sendi
Exercise therapy : ambulation Monitor TTV Kaji kemampuan klien dalam
mobilisasi Dampingi dan bantu klien saat
mobilisasi dan bantu penuhi ADLs Ajarkan klien untuk teknik
ambulasi Bimbing untuk melakukan ROM
pasif2 Dx II Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 minggu klien dapat mengalami potensial
Sapa klien dengan namanya saat mulai berinteraksi
8
penglihatan secara maksimum dengan kriteria hasil :
1. Beraktifitas sesuai keterbatasannya.2. Menunjukkan sikap dan rasa aman
dalam lingkungan3. Berkomunikasi dan bersosialisasi
secara maksimal
Berkomunikasi dengan klien menggunakan kata-kata yang simpel dan pendek
Sentuh klien saat awal interaksi
Berdiri sejajar di depan klien saat berbicara
Ucapkan kata dengan pelan dan intonasi yang jelas
Berbicara dengan gerakan bibir jelas dan pelan
Saat berkomunikasi katakan keberadaan kita di sebelah mana klien kanan, kiri ,samping tapi usahakan di depan klien.
Beri reinforcment positif jika klien dapat berinteraksi dengan baik
PELAKSANAAN
1. Dx. 1 Hambatan mobilitas fidik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
1. 09.0 Mengkaji keadaan klien dan TTV
09.15 Mengajarkan klien senam rentang gerak
09.30 Menjelaskan fungsi
S : Klien menyatakan mengerti
tentang tujuan dan manfaat
dilakukannya senam rentang
9
2.
3.
dan manfaat senam rentang gerak
09.00 TTV09.20 Mendampingi klien
melakukan senam rentang gerak
09.35 Mengevaluasi perasaan klien setelah melakukan senam rentang gerak
09.15 TTV09.20 Mendampingi dan
mengajarkan senam rentang gerak
09.30 Menanyakan keluhan dan perasaan klien
gerak
O: Klien dapat melakukan senam
rentang gerak, TD 120/70 mmhg
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
Motivasi klien untuk melakukan senam rentang gerak secara rutin
S :klien mengatakan segar setelah melakukan senam rentang gerak
O: klien mau mengikuti senam rentang gerakTD 110/60mmhg
A: masalah teratasi sebagian
P: motivasi keluarga klien untuk melakukan senam rentang gerak
S: Klien mengatakan tidak ada keluhan apa-apa kaki sudah tidak nyeri.
O: Klien mau melakukan senam rentang gerak pasif. TD 120/60 mmhg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Motivasi klg klien untuk melakukan senam rentang gerak
Dx 2. Gangguan persepsi sensori : pendengaran dan penglihatan berhubungan dengan
perubahan persepsi sensori, perubahan penangkapan sensori, transmisi, dan integrasi.
10
NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
1.
2.
3.
09.0 Mengkaji keadaan klien
Melakukan TTV09.15 Berkomunikasi
dengan klien menggunakan kata-kata yang simpel dan pendek.
09.20 Menyentuh klien pada saat awal interaksi
09.15 Menyapa nama klien pada saat mulai interaksi
09.20 Menggunakan kata-kata yang singkat dan jelas
09.30 Mengucapkan kata dengan pelan dan intonasi jelas. Saat pertama interaksi jelaskan keberadaan kita di depan klien
09.15 Menyapa klien dengan sebutkan namanya saat awal interaksi
09.20 Berbicara di dekat klien dengan mendekatkan di telinga yang alami penurunan pendengaran dengan tetap mempertahankan kontak mata
09.25 Berbicara dengan gerakan bibir jelas dan pelan
S :Klien mengatakan bahwa telinga
agak berkurang pendengaranyaO : Perawat sering mengulang
ulang pertanyaan yang samaA : Masalah belum teratasiP : Kontrak untuk kunjungan
berikutnya Lanjutkan intervensi
S : Klien kadang dapat menjawab
secara langsung pertanyaan sederhana sambil telinga di dekatkan ke mahasiswa
O : Untuk pertanyaan yang agak panjang perawat perlu mengulangi beberapa kali
A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi dan
kontrak waktu
S :Klien mengatakan matanya masih kabur
O : klien cenderung mendekatkan telinga kanannya saat diajak bicara dan mata tertuju ke perawat
A : Masalah teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi
11