Hmm... Presentasi Ku.. Smangat...

20
ALERGI SUSU SAPI PADA ANAK Disusun oleh : Diholandia Sembiring Milala 09000009 Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran HKBP Nommensen RSU Balige 2014

Transcript of Hmm... Presentasi Ku.. Smangat...

NYERI KEPALA

ALERGI SUSU SAPI PADA ANAK Disusun oleh : Diholandia Sembiring Milala09000009Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran HKBP Nommensen RSU Balige2014Alergi susu sapi (ASS) suatu penyakit yang berdasarkan reaksi imunologis yang timbul sebagai akibat pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi dan reaksi ini dapat terjadi segera atau lambat.Diperkirakan insiden ASS 2-3% diantara keseluruhan bayi. Sedangkan diantara bayi umur 1 tahun dengan dermatitis atopik, 30-45% disebabkan ASS.

DEFINISI ...

Alergen pada Susu SapiProtein susu sapi merupakan alergen tersering pada berbagai reaksi hipersensitivitas pada anak. Susu sapi mengandung sedikitnya 20 komponen protein yang dapat merangsang produksi antibodi manusia.Barier saluran cerna terhadap alergen makananSaluran cerna memproses makanan yg dikonsumsi bentuk dapat diserap/ digunakan untuk energi dan pertumbuhan sel. Selama proses ini berlangsung, mekanisme imunologik dan non-imunologik berperan dalam mencegah masuk antigen asing ke dalam tubuh. Pada bayi baru lahir kadar SIgA dalam usus masih rendah sehingga antigen mudah menembus mukosa usus dan kemudian dibawa ke aliran darah sistemik.

Alergi terhadap susu sapi mengacu pada reaksi imun terhadap protein makanan dan dibagi menjadi 2 mekanisme ; reaksi mediasi IgE dan non-IgE (selular). Alergi susu mediasi IgE terjadi ketika organisme gagal mendapatkan daya tahan (toleransi) terhadap alergen makanan. Alergi mediasi IgE dimulai Sensitisasi alergen dicerna,diinternalisasi dan diekspresikan pada permukaan APC APC berinteraksi dengan limfosit T menghasilkan transformasi dari limfosit B menjadi sel sekretori antibodi dilepaskan ke sirkulasiIgE mengikat melaluibagian Fc ke reseptor sel mast meninggalkan reseptor spesifik alergen berinteraksi dengan alergen suatu saat nanti.Mediasi non IgE merangsang rx inflamasi melalui mediasi sel T & eosinofil aktivasi sitokin-sitokin berbeda mis; IL-5 terbentuk sejumlah sel mast/antibodi IgE berikatan dengan basophil merangsang proses intra-seluler degranulasi selpelepasan histamin dan mediator peradangan.

PATOFISIOLOGI

Gejala ASS umumnya dimulai pada usia 6 bulan pertama, dimana 28 % timbul setelah 3 hari minum susu sapi, 41% setelah 7 hari dan 68% setelah 1 bulan 19. Pada bayi terdapat 3 sistem organ tubuh yang paling sering terkena yaitu kulit, sistem saluran napas, dan saluran cerna.Gejala klinis :Kulit: urtikaria, kemerahan kulit, pruritus, atopik dermatitis Saluran napas: hidung tersumbat, rinitis, batuk berulang dan asmaSaluran cerna: muntah, kolik, konstipasi, diare, buang air besar berdarahGejala sistemik: syok

Manifestasi Klinis

Terdapat 3 pola klinis respon alergi protein susu pada anak : reaksi Cepat, waktu dari setelah minum susu hingga timbulnya gejala. Reaksi sedang (pencernaan), 45 menit hingga 20 jam. Sedangkan reaksi Lambat (kulit dan sal.cerna), lebih dari 20 jam. Reaksi awal pada kulit timbul dalam 45 menit setelah mengkonsumsi susu. Reaksi tersebut dapat berupa bintik merah (seperti campak) atau gatal, gangguan saluran napas, rhinokonjungtivitis. Alergi susu sapi sekitar 80% menghilang/toleran sebelum usia 3 tahun.

1. AnamnesisJangka waktu timbulnya gejala setelah minum susu sapi/ makanan yang mengandung susu sapiJumlah susu yang diminum/makanan mengandung susu sapiPenyakit atopi seperti asma, rinitis alergi, dermatitis atopik, urtikaria, alergi makanan, dan alergi obat pada keluarga (orang tua, saudara, kakek, nenek dari orang tua), dan pasien sendiri.Gejala klinis pada :Kulit seperti urtikaria, dermatitis atopik, ruamSaluran napas: batuk berulang terutama pada malam hari, setelah latihan asma, rinitis alergiSaluran cerna, muntah, diare, kolik dan obstipasi.2. Pemeriksaan fisis Pada kulit tampak kekeringan kulit, urtikaria, dermatitis atopik allergic shiners, Siemen grease,geographic tongue, mukosa hidung pucat, dan mengi.Diagnosis Alergi Susu Sapi3. Pemeriksaan penunjangDarah tepiHitung jenis eosinofil > 3% / eosinofil total >300/ml. Kadar IgE spesifik susu sapi. Bila kadar IgE total dan/IgE spesifik sudah terjadi sensitisasi dengan susu sapi. Pemeriksaan IgE spesifik mis: IgE RAST (radio allergo sorbent test).2) Uji kulit3) Uji eliminasi dan provokasi susu sapi (baku emas => DBPCFC)5) Pemeriksaan kadar histamin yang dilepaskan sel mas dan sel basofil.

Penghindaran susu sapi pada bayi harus digantikan dengan susu kedele.Eliminasi susu sapi direncanakan selama 6-18 bulan. Bila gejala menghilang, dapat dicoba provokasi setelah eliminasi 6 bulan. Bila gejala tidak timbul lagi berarti anak sudah toleran dan susu sapi dapat diberikan kembali. Bila gejala timbul kembali maka eliminasi dilanjutkan kembali sampai 1 tahun dan seterusnya. Umumnya bayi akan toleran sekitar umur 3 tahun.Bila alergi terhadap susu sapi dan susu kedele dapat diberikan susu sapi hidrolisat.Gejala yang ditimbulkan ASS diobati secara simptomatis.Pada bayi yang sudah mendapatkan makanan padat, maka perlu penghindaran protein susu sapi dalam makanan pendamping ASI (MP-ASI). Apabila susu formula terhidrosilat ekstensif tidak tersedia atau terdapat kendala biaya, maka formula kedelai dapat diberikan pada bayi berusia di atas 6 bulan dengan penjelasan kepada orangtua mengenai kemungkinan reaksi alergi terhadapPenatalaksanaan

1. Untuk bayi dengan ASI ekslusif:Diagnosis ditegakkan dengan cara eliminasi protein susu sapi pada diet ibu selama 2-4 minggu.Bila gejala menghilang setelah eliminasi, diberi protein susu sapi. Bila gejala muncul kembali ditegakkan alergi susu sapi. Bila tidak menghilang setelah eliminasi, perlu dipertimbangkan diagnosis lain.Tata laksana : pemberian ASI diteruskan dan Ibu harus menghindari susu sapi dan produk turunannya pada makanan sehari-hari sampai usia bayi 9-12 bulan / minimal 6 bulan. 2. Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula standarDiagnosis dengan cara eliminasi protein susu sapi yaitu dengan mengganti susu formula berbahan dasar susu sapi dengan susu formula hidrolisat ekstensif (untuk kelompok dengan gejala klinis ringan atau sedang) atau formula asam amino (gejala klinis berat). Eliminasi dilakukan 2-4 minggu.Bila gejala menghilang setelah eliminasi, diberi protein susu sapi. Bila muncul kembali ditegakkan alergi susu sapi. Tata laksana : pemberian susu formula berbahan dasar susu sapi dengan susu formula terhidrosilat ekstensif / formula asam amino. Penggunaan formula khusus ini dilakukan sampai usia bayi 9-12 bulan / minimal 6 bulan.

Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi pada Bayi

14 Tindakan pencegahan ASS dilakukan dalam 3 tahap yaitu :1. Pencegahan primer Dilakukan sebelum terjadi sensitisasi. Sejak pranatal pada janin dari keluarga yang mempunyai bakat atopik. Penghindaran berupa pemberian susu sapi hipoalergenik, yaitu susu sapi yang dihidrolisis secara parsial untuk merangsang timbulnya toleransi susu sapi di kemudian hari. 2. Pencegahan sekunder Dilakukan setelah terjadi sensitisasi tetapi belum timbul manifestasi penyakit alergi. Saat tindakan yang optimal adalah usia 0-3 tahun. Penghindaran dengan cara pemberian susu sapi non alergenik, yaitu susu sapi yang dihidrolisis sempurna/pengganti susu sapi mis; susu kedele3. Pencegahan tersier Dilakukan pada anak yang sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan manifestasi penyakit alergi yang masih dini misalnya dermatitis atopik atau rinitis tetapi belum menunjukkan gejala alergi yang lebih berat misalnya asma. Saat tindakan yang optimal adalah pada usia 6 bulan sampai 4 tahun. Penghindaran sama (1&2) diikuti tindakan lain : pemberian obat pencegahan mis; setirizin, imunoterapi, imunomodulator serta penghindaran asap rokok.

PENCEGAHAN...Penderita alergi susu sapi harus menghindari makanan yang mengandung bahan dasar susu sapi seperti skim, mentega atau susu mentega, produk kedelai yang mengandung susu sapi, Produk makanan yang mengandung kasein, kaseinat, whey, Butter, Buttermilk, Keju, Cream, Yoghurt, Laktglobulin, Laktosa,dll. Penderita alergi susu sapi biasanya juga mengalami alergi terhadap makanan lainnya. Makanan yang harus diwaspadai adalah telor, buah-buahan tertentu, kacang dan ikan laut. Pemberian Makanan

Pada umumnya alergi susu sapi tidak menetap, sebagian besar penderita akan menjadi toleran sesuai dengan bertambahnya usia. Umumnya diketahui bahwa ASS akan membaik pada usia 3 tahun , sekitar 50% toleran pada usia 1 tahun, 70% usia 2 tahun, dan 85% usia 3 tahun. Pada anak dengan alergi yang tidak diperantarai IgE, toleransi lebih cepat terjadi yaitu pada usia sekitar 1 tahun yang dapat dibuktikan dengan memakai metode uji provokasi. Pada anak dengan alergi yang diperantarai IgE sebaiknya pemberiannya ditunda lebih lama lagi dan untuk menentukan waktu yang tepat, dapa dibantu dengan panduan tes alergi.PROGNOSIS ... Protein susu sapi merupakan protein asing yang pertama kali dikenal oleh bayi, sehingga ASS sering diderita pada bayi usia dini. Alergi susu sapi dapat bermanifestasi berbagai macam penyakit alergi. Pencegahan terjadinya ASS harus dilakukan sejak dini, saat sebelum terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi, yaitu sejak intrauterin. Penghindaran harus dilakukan dengan pemberian susu sapi hipoalergenik yaitu susu sapi yang dihidrolisis parsial untuk merangsang timbulnya toleransi susu sapi di kemudian hari.Bila sudah terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi atau sudah terjadi manifestasi penyakit alergi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti susu sapi misalnya susu kacang kedele. Alergi susu sapi yang sering timbul dapat memudahkan terjadinya alergi makanan lain di kemudian hari bila sudah terjadi kerusakan saluran cerna yang menetap. Oleh karena itu tata laksana ASS yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah alergi.

KESIMPULAN ...

.THANK .............. FOR YOUR ATTENTION ....