Hitung cadangan

12
Sumberdaya dan Cadangan Di Indonesia cukup banyak terdapat batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang berumur Pra Tersier sampai Kuarter. Sebagai akibat proses geologi yang telah berlangsung jutaan tahun secara keseluruhan menghasilkan macam dan jumlah bahan galian industri yang cukup banyak, namun secara setempat- setempat mempunyai jumlah yang mungkin sangat terbatas. Untuk mengetahui kualitas suatu bahan galian dikenal istilah sumberdaya (Resource) dan cadangan (Reserve). a. Sumberdaya (Resource) Dikenal dua istilah yaitu sumberdaya yang diketahui (Identified resource) dan sumberdaya yang belum ditemukan (undiscovered resource). Disamping itu dikenal pula istilah : Sumberdaya Tingkat Spekulatif (Speculative Resource) Adalah potensi sumberdaya bahan galian yang mungkin dapat diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang dijadikan dasar perhitungan terutama mengacu pada hasil studi pustaka dan penelitian lapangan. 6

Transcript of Hitung cadangan

Page 1: Hitung cadangan

Sumberdaya dan Cadangan

Di Indonesia cukup banyak terdapat batuan beku, batuan sedimen,

dan batuan metamorf yang berumur Pra Tersier sampai Kuarter. Sebagai

akibat proses geologi yang telah berlangsung jutaan tahun secara

keseluruhan menghasilkan macam dan jumlah bahan galian industri yang

cukup banyak, namun secara setempat-setempat mempunyai jumlah yang

mungkin sangat terbatas. Untuk mengetahui kualitas suatu bahan galian

dikenal istilah sumberdaya (Resource) dan cadangan (Reserve).

a. Sumberdaya (Resource)

Dikenal dua istilah yaitu sumberdaya yang diketahui (Identified

resource) dan sumberdaya yang belum ditemukan (undiscovered resource).

Disamping itu dikenal pula istilah :

Sumberdaya Tingkat Spekulatif (Speculative Resource)

Adalah potensi sumberdaya bahan galian yang mungkin dapat

diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang

dijadikan dasar perhitungan terutama mengacu pada hasil studi

pustaka dan penelitian lapangan.

Sumberdaya Tingkat Hipotetis (Hypothetical Resource)

Adalah potensi sumberdaya bahan galian yang mungkin dapat

diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang

dijadikan dasar adalah tinjauan lapangan secara regional serta hasil

analisa laboratorium. . (Sukandarrumidi, 1999)

6

Page 2: Hitung cadangan

b. Cadangan (Reserve)

Mengacu pada klasifikasi hasil Koordinasi Teknis Neraca Sumberdaya

Alam Nasional (1991), Cadangan (Reserve) dibedakan menjadi :

Cadangan Hipotetik (Hypothetical Reserve)

Adalah cadangan suatu bahan galian yang bersifat deduktif/dugaan

dari kemungkinan faktor-faktor geologi yang mengontrol atau dugaan

dari hasil penyelidikan awal/tinjau. Tingkat keyakinan cadangan

sebesar (10 – 15) % dari total cadangan yang diduga.

Cadangan Tereka (Probable Reserve)

Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya

didasarkan atas tinjauan lapangan dengan tingkat keyakinan

cadangan (20 – 30) % dari total cadangan yang ada.

Cadangan Teridentifikasi (Indicated Reserve)

Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya

didasarkan atas penelitian lapangan dan hasil analisa laboratorium

dengan tingkat keyakinan cadangan (50 – 60) % dari total cadangan

yang terindikasi.

Cadangan Terukur (Measured Reserve)

Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya

didasarkan atas penelitian lapangan secara sistematis dan hasil

analisa laboratorium dengan tingkat keyakinan cadangan (80 – 85) %

dari total cadangan yang ada.

PERHITUNGAN CADANGAN

7

Page 3: Hitung cadangan

Perhitungan cadangan bahan galian industri sangat sederhana

dibandingkan dengan bahan galian yang lain. Hal ini pada dasarnya

disebabkan oleh kesederhanaan geometri endapan bahan galian tersebut.

Penilaian suatu cadangan bahan galian industri dapat dilakukan dengan

beberapa metode seperti metode poligon, penampang melintang atau

metode geometri lainnya. Adapun rumus metode perhitungan cross section

dan metode isoline yaitu :

Metode Cross Section

Masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari

perhitungan. Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai

sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang

lebih canggih dengan menggunakan komputer.

Rumus prismoida :

V = (S1 + 4M + S2) L .........................................(2.1)

6 Keterangan :

S1,S2 = Luas penampang ujung

M = Luas penampang tengah

L = Jarak antara S1 dan S2

V = Volume

8

Page 4: Hitung cadangan

Gambar 2.1 Sketsa Perhitungan Volume Rumus Prismoida (Sumber : Seimahura, 1998.)

Rumus kerucut terpancung :

......

.... ....................... (2.2)

Keterangan :

Keterangan :

S1 = Luas penampang atas

S2 = Luas penampang alas

L = Jarak antar S1 dan S2

V = Volume

9

LV = ( S1 + S2 + ) 3

Page 5: Hitung cadangan

Gambar 2.2 Sketsa Perhitungan Volume Rumus Kerucut Terpancung (Sumber : Seimahura, 1998)

Rumus luas rata-rata (mean area) :

.....................

....................... (2.3)

Keterangan :

S1,S2 = Luas penampang

L = Jarak antar penampang

V = Volume cadangan

10

(S1 + S2)V = L 2

Page 6: Hitung cadangan

S1 L

S2

Gambar 2.3 Sketsa Perhitungan Volume dengan Rumus Mean Area (Sumber : Seimahura, 1998)

Untuk menghitung luas penampang digunakan penggabungan

metode simpson 1/3 dan simpson 3/8.

Lsimp1/3 = h/3 (f0+fn) + h/3 (4f1+4f3+4f5+...+4fn-1) + h/3 (2f2+2f4+2f6+...+2fn-2)

h/3 (f0+fn) + 4h/3 (f1+f3+f5+...+fn-1) + 2h/3 (f2+f4+f6+...+fn-2)

Lsimp1/3 = h/3 ( f0 + 4 ∑ f ganjil + 2 ∑ f genap + fn ) ...............

(2.4)

Lsimp3/8 = h/8 (f0+fn) + h/8 (3f1+3f3+3f5+...+3fn-1) + h/8 (3f2+3f4+3f6+...+3fn-2)

h/8 (f0+fn) + 3h/8 (f1+f3+f5+...+fn-1) + 3h/8 (f2+f4+f6+...+fn-2)

Lsimp3/8 = h/8 ( f0 + 3 ∑ f ganjil + 3 ∑ f genap + fn ) ...............

(2.5)

11

Page 7: Hitung cadangan

f

fo f1 f2 f3 h

Gambar 2.4 Sketsa Perhitungan Luas Penampang (Sumber : Lilik Eko Widodo, 2002)

Sedangkan, untuk menghitung tonase digunakan rumus :

T = V x Bj............................................................................ (2.6)

Keterangan :

T = Tonase (Ton)

V = Volume (m3 )

Bj = Berat Jenis (Ton/m3)

Metode Isoline (Metode Kontur)

Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana

ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.

12

Page 8: Hitung cadangan

Gambar 2.5 Sketsa topografi metode isoline

Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang

terdapat di dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-

prosedur yang umum dikenal.

Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur,

kemudian mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan

contour grade.

13

...................... (2.7)

Page 9: Hitung cadangan

go = kadar minimum dari bijih

g = interval kadar yang konstan antara dua kontur

Ao = luas endapan dengan kadar go dan lebih tinggi

A1 = luas endapan bijih dengan kadar go + g dan lebih tinggi

A2 = luas endapan bijih dengan kadar go + 2g dan lebih tinggi, dst.

Bila kondisi mineralisasi tidak teratur maka akan muncul masalah. Hal

ini dapat dijelaskan melalui contoh berikut ini (Seimahura, 1998).

Gambar 2.6 Kontur mineralisasi yang tidak merata

Di dalam hal ini :

14

...... (2.8)