History Report - Supersemar - Individual TASK

18
Page 0 SUPERSEMAR A history report 9 September 2013

description

Surat Perintah Sebelas Maret - Sejarah Indonesia - Kronologi SUPERSEMAR - Pembahasan dan Misteri dibalik SUPERSEMAR

Transcript of History Report - Supersemar - Individual TASK

Page 1: History Report - Supersemar - Individual TASK

Page 0

9 September 2013

Page 2: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

History Report - SUPERSEMARMs. Ayooshintani, XII

Natural Science 3

What’s On ?‘ Laporan ini menyajikan ‘SUPERSEMAR’ lebih dekat kepada kita. Dengan 4 Versi yang tersimpan di dalam ANRI ( Arsip Nasional Republik Indonesia ), Analisis saya mencoba menguak misteri dibalik supersemar tersebut. Semoga Bermanfaat ’ – Greetings from the Author

AuthorAngga Bagas Samudra

42 Senior High School

Main characters

Supersemar Versi 1 Oleh Puspen TNI AD

Supersemar Versi 2 Oleh Sekretariat Negara 1 Lembar & 2

Lembar

Supersemar Versi 3 Oleh Akademi Kebangsaan

Supersemar Versi 4

Supersemar Versi 5 Oleh Ali Ebram

Page 1

SUPERSEMAR STATUS : Surat Asli Hilang,

Terdapat 4 Versi yang disimpan di ANRI

Page 3: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

Story - ForewordsSebelum ada alasan untuk (sejenak) kembali kemasa lalu.

Terlebih ketika "sejarah", dengan segala hiruk pikuk setting penciptaanya, masih menyajikan berbagai interprestasi yang sarat kontraversi.

Lahirnya Surat Pereintah Sebelas Maret (Supersemar)tak cuma merangkai epos yang dramatik yang menandai awal kelahiran sekaligus perjuangan Orde Baru. Namun ini pula " sejarah" yang kunjung usai memicu tanda tanya, menyusul berkembangnya sejumlah versi ihwal proses kelahirnya, maupun interpretasi atas "selembar kertas yang mengubah sejarah" itu.

Mind Map

The Content o SUPERSEMAR Versi 1 ( Pusat

Penerangan TNI AD )Surat ini terdiri dari satu lembar dan juga berkop Burung Garuda. Ketikan surat versi ini tampak tidak serapi versi Sekretariat Negara, bahkan terkesan amatiran. Tertulis nama Soekarno.

Page 2

Beginning

Peristiwa G30 S/PKI

Kerusuhan, Tritura dan

Peristiwa Ampera

Middle

11 Maret 1966 di Istana Bogor - Dikeluarkan Supersemar

End

Indonesia memasuki Orba

( Orde Baru )

Page 4: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

o SUPERSEMAR Versi 4 ( Bentuk Fisik ditemukan di Surabya ) Adalah Nurinwa, mantan peneliti LIPI yang belum lama ini menemukan fisik surat dari SUPERSEMAR. Surat berwarna coklat kekuning-kuningan dan sobek dibeberapa bagian ditemukan Nurinwan disebuah lokasi yang jauh dari dugaan banyak orang, yakni di makam panglima perang Majapahit di daerah Surabaya. Puluhan tahun surat itu disimpan dan dirawat oleh sebuah keluarga yang leluhurnya masih memiliki darah trah Majapahit. Dan surat itu BELUM PERNAH DIPUBLIKASIKAN.

Questions1. Benarkah ada Supersemar itu ?

Sumber : M. Asichin – Ketua ANRI / Wawancara 2012‘ Ketika ditanyakan kembali apakah Supersemar itu memang benar ada, M Asichin ( Ketua ANRI – Arsip Nasional Republik Indonesia ) menyatakan ada. "Dalam kapasitas pribadi, insya Allah, saya katakan ada," katanya. Ia menyatakan ada berdasarkan pernyataan Presiden Soekarno ketika menyampaikan pidato tanggal 17 Agustus 1965. Saat itu Bung Karno menyebutkan bahwa SP 11 Maret bukan transfer of authority. Itu merupakan pengamanan ajaran pemimpin besar revolusi dan juga pengamanan keluarga besar pemimpin revolusi. Bukti lainnya adalah dari wawancara sejarah lisan yang dilakukan ANRI tanggal 20 April 2008 terhadap Moerdiono (mantan Menteri Sekretariat Negara). Moerdiono menyatakan pernah melihat Supersemar. "Pak Moerdiono mengatakan Supersemar yang asli itu terdiri dari dua lembar," kata Asichin. Sekarang ini, menurut Asichin, persoalannya autentik atau tidak, sudah tidak memiliki implikasi politik apa-apa lagi karena sudah merupakan sejarah masa lalu. Saksi sejarah pembawa Supersemar sudah meninggal semua, yakni Jenderal Yusuf, Basoeki Rachmat, dan Amir Machmud. "Saya usulkan melakukan wawancara dari keluarga pemberi dan penerima Supersemar yang kini masih ada. Dari keluarga pemberi, misalnya, dengan Ibu Megawati. Sementara dari keluarga penerima adalah dengan Mbak Tutut," katanya. ‘

2. Penjelasan Ringkas Sebelum s/d Setelah SUPERSEMAR

A.     APAKAH  SUPERSEMAR ITU ?

urat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.

Page 3

INDONESIA BARU SAJA MELUNJURKAN SEBUAH KUDETA

MILITER YANG KHAS NEGERI TERSEBUT – 12 MARET 1966

S

Page 5: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

  Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku   Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.

   Surat Perintah Sebelas Maret ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah. Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa erdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Bagi bangsa Indonesia Supersemar memiliki arti penting berikut.

1. Menjadi tonggak lahirnya Orde Baru.2. Dengan Supersemar, Letjen Soeharto mengambil beberapa tindakan untuk menjamin kestabilan jalannya pemerintahan dan revolusi Indonesia.3. Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

B.     LAHIRNYA  SUPERSEMAR

de lahirnya Supersemar pada saat itu  bermula dari Mayjen Soeharto yang menugaskan 3 perwira TNI AD,Brigjen M.Jusup ,Brigjen Amir Machmud dan Brigjen

Rachmat Basuki untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor.Ketiga perwira TNI AD itu menyampaikan pesan bahwa Soeharto mampu mengendalikan dan memulihkan keamanan jika diberikan surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya melakukan tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban paska gerakan G-30SPKI.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah Apakah benar pada saat itu Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar sesuai hati nuraninya atau memang ada tekanan yang dapat mengancam keselamatan jiwanya ataukah benar Supersemar itu merupakan bagian strategi  Soeharto untuk mengambil kekuasaan dari Presiden Soekarno.

Munculnya sejumlah pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajar –wajar saja sebab sampai saat ini  publik masih ragu terhadap isi Supersemar  yang hingga kini tidak ditemukan  surat aslinya meski berbagai pihak  terutama Kearsipan Negara  terus berupaya  mencari aslinya  namun hingga kini  belum mampu menemukannya.Semasa hidupnya pelaku sejarah  Jendral Purn.M.Jusup ,Amir Macmud ,Basuki Rachmat dan terakhir Mantan Presiden Soeharto  tidak pernah menunjukan surat aslinya,apakah  memang tidak ada aselinya atau memang sengaja dihilangkan.

Page 4

I

Page 6: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

C.    LANDASAN  HUKUM  SUPERSEMAR

edudukan Supersemar secara hukum semakin kuat setelah dilegalkan melalui Ketetapan MPRS No. IX/ MPRS/1966 tanggal 21 Juni 1966. Dalam melaksanakan

langkah-langkah politiknya, Letjen Soeharto berlandaskan pada Supersemar. Agar dikemudian hari tidak menimbulkan masalah, maka Supersemar perlu diberi landasan hukum. Oleh karena itu pada tanggal 20 Juni 1966 MPRS mengadakan sidang umum. Berikut ini ketetapan MPRS hasil sidang umum tersebut.1. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966, tentang Pengesahan dan Pengukuhan Supersemar.2. Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966, tentang Pemilihan Umum yang dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 5 Juli 1968.3. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966, tentang penegasan kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas dan aktif.4. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, tentang Pembentukan Kabinet Ampera.5. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966, tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), dan menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah Indonesia.

   Dalam sidang ini, MPRS juga menolak pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno yang berjudul “Nawaksara” (sembilan pasal), sebab pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno tidak menyinggung masalah PKI atau peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Selanjutnya MPRS melaksanakan Sidang Istimewa tanggal 7 – 12 Maret 1967. Dalam Sidang Istimewa ini MPRS menghasilkan empat Ketetapan penting berikut.1. Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang pencabutan kekuasaan dari Presiden Soekarno dan mengangkat Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden sampai dipilihnya presiden oleh MPRS hasil Pemilu.2. Ketetapan MPRS No. XXXIV/MPRS/1967 tentang peninjauan kembali Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Indonesia sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara.3. Ketetapan MPRS No. XXXV/MPRS/1967 tentang pencabutan Ketetapan MPRS No. XVII/MPRS/1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi.4. Ketetapan MPRS No. XXXVI/MPRS/1967 tentang pencabutan Ketetapan MPRS No. XXVI/MPRS/1966 tentang pembentukan panitia penelitian ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

     Berdasarkan   Ketetapan  MPRS  No. XIII / MPRS / 1966 maka dibentuk Kabinet Ampera pada tanggal 25 Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan upaya mewujudkan Tritura yang ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitas ekonomi. Program kerjanya disebut Catur Karya, yang isinya antara lain:1. memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan,2. melaksanakan Pemilu,

Page 5

K

Page 7: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

3. melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional, dan4. melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

D.    KELUARNYA  SUPERSEMAR

enurut versi resmi, awalnya keluarnya supersemar terjadi ketika pada tanggal 11 Maret 1966,  Presiden  Soekarno  mengadakan  siding  pelantikan  Kabinet

Dwikora   yang disempurnakan yang dikenal dengan nama "kabinet 100 menteri". Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa melaporkan bahwa banyak "pasukan liar" atau "pasukan tak dikenal" yang belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad dibawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S di antaranya adalah Wakil Perdana Menteri I Soebandrio.

     Berdasarkan laporan tersebut, Presiden bersama Wakil perdana Menteri I Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh berangkat ke Bogor dengan helikopter yang sudah disiapkan. Sementara Sidang akhirnya ditutup oleh Wakil Perdana Menteri II Dr.J. Leimena yang kemudian menyusul ke Bogor.

     Situasi ini dilaporkan kepada Mayor Jendral Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden menggantikan Soekarno) yang pada saat itu selaku Panglima Angkatan Darat menggantikan Letnan   Jendral   Ahmad Yani   yang gugur akibat peristiwa G-30-S/PKI itu. Mayor Jendral (Mayjend) Soeharto saat itu tidak menghadiri sidang kabinet karena sakit. (Sebagian kalangan menilai ketidakhadiran Soeharto dalam sidang kabinet dianggap sebagai sekenario Soeharto untuk menunggu situasi. Sebab dianggap sebagai sebuah kejanggalan).

tiga orang perwira tinggi (AD) ke Bogor untuk menemui Presiden   Soekarno  di Istana   Bogor   yakni   Brigadir   Jendral M. Jusuf, Brigadir Jendral Amirmachmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat. Setibanya di Istana Bogor, pada malam hari, terjadi pembicaraan antara tiga perwira tinggi AD dengan Presiden Soekarno mengenai situasi yang terjadi dan ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Mayjend Soeharto mampu mengendalikan situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan. Menurut Jendral (purn)  M Jusuf, pembicaraan dengan Presiden Soekarno hingga pukul 20.30 malam.

     Presiden Soekarno setuju untuk itu dan dibuatlah surat perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah  Sebelas  Maret  yang  populer  dikenal  sebagai Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

Page 6

M

Page 8: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

     Surat Supersemar tersebut tiba di Jakarta pada tanggal 12 Maret 1966 pukul 01.00 waktu setempat  yang   dibawa  oleh Sekretaris  Markas  Besar  AD  Brigjen Budiono. Hal tersebut berdasarkan penuturan Sudharmono, dimana saat itu ia menerima telpon dari Mayjend Sutjipto, Ketua G-5 KOTI, 11 Maret 1966 sekitar pukul 10 malam. Sutjipto meminta agar konsep tentang pembubaran PKI disiapkan dan harus selesai malam itu juga. Permintaan itu atas perintah Pangkopkamtib yang dijabat oleh Mayjend Soeharto. Bahkan Sudharmono sempat berdebat dengan Moerdiono mengenai dasar hukum teks tersebut sampai Supersemar itu tiba.

E.     BERBAGAI  KONTROVERSI  TENTANG  SUPERSEMAR

·         Menurut penuturan salah satu dari ketiga perwira tinggi AD yang akhirnya menerima surat itu, ketika mereka membaca kembali surat itu dalam perjalanan kembali ke Jakarta, salah seorang perwira tinggi yang kemudian membacanya berkomentar "Lho ini khan perpindahan kekuasaan". Tidak jelas kemudian naskah asli Supersemar karena beberapa tahun kemudian naskah asli surat ini dinyatakan hilang dan tidak jelas hilangnya surat ini oleh siapa dan dimana karena pelaku sejarah peristiwa "lahirnya Supersemar" ini sudah meninggal dunia. Belakangan, keluarga M. Jusuf mengatakan bahwa naskah Supersemar itu ada pada dokumen pribadi M. Jusuf yang disimpan dalam sebuah bank.

·         Menurut kesaksian salah satu pengawal kepresidenan di Istana Bogor, Letnan Satu (lettu) Sukardjo Wilardjito, ketika pengakuannya ditulis di berbagai media massa setelah Reformasi 1998 yang juga menandakan berakhirnya Orde Baru dan pemerintahan Presiden Soeharto. Dia menyatakan bahwa perwira tinggi yang hadir ke Istana Bogor pada malam hari tanggal 11 Maret 1966 pukul 01.00 dinihari waktu setempat bukan tiga perwira melainkan empat orang perwira yakni ikutnya Brigadir jendral (Brigjen) M. Panggabean. Bahkan pada saat peristiwa Supersemar Brigjen M. Jusuf membawa map berlogo Markas Besar AD berwarna merah jambu serta Brigjen M. Pangabean dan Brigjen Basuki Rahmat menodongkan pistol kearah Presiden Soekarno dan memaksa agar Presiden Soekarno menandatangani surat itu yang menurutnya itulah Surat Perintah Sebelas Maret yang tidak jelas apa isinya. Lettu Sukardjo yang saat itu bertugas mengawal presiden, juga membalas menodongkan pistol ke arah para jenderal namun Presiden Soekarno memerintahkan Soekardjo untuk menurunkan pistolnya dan menyarungkannya. Menurutnya, Presiden kemudian menandatangani surat itu, dan setelah menandatangani, Presiden Soekarno berpesan kalau situasi sudah pulih, mandat itu harus segera dikembalikan. Pertemuan bubar dan ketika keempat perwira tinggi itu kembali ke Jakarta. Presiden Soekarno mengatakan kepada Soekardjo bahwa ia harus keluar dari istana. “Saya harus keluar dari istana, dan kamu harus hati-hati,” ujarnya menirukan pesan Presiden Soekarno. Tidak lama kemudian (sekitar berselang 30 menit) Istana Bogor sudah diduduki pasukan dari RPKAD dan Kostrad, Lettu Sukardjo dan rekan-rekan pengawalnya dilucuti kemudian ditangkap dan ditahan di sebuah Rumah Tahanan Militer dan diberhentikan dari dinas militer. Beberapa

Page 7

Page 9: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

kalangan meragukan kesaksian Soekardjo Wilardjito itu, bahkan salah satu pelaku sejarah supersemar itu, Jendral (Purn) M. Jusuf, serta Jendral (purn) M Panggabean membantah peristiwa itu.

·         Menurut Kesaksian A.M. Hanafi dalam bukunya "A.M Hanafi Menggugat Kudeta Soeharto", seorang mantan duta besar Indonesia di Kuba yang dipecat secara tidak konstitusional oleh Soeharto. Dia membantah kesaksian Letnan Satu Sukardjo Wilardjito yang mengatakan bahwa adanya kehadiran Jendral M. Panggabean ke Istana Bogor bersama tiga jendral lainnya (Amirmachmud, M. Jusuf dan Basuki Rahmat) pada tanggal 11 Maret 1966 dinihari yang menodongkan senjata terhadap Presiden Soekarno. Menurutnya, pada saat itu, Presiden Soekarno menginap di Istana Merdeka, Jakarta untuk keperluan sidang kabinet pada pagi harinya. Demikian pula semua menteri-menteri atau sebagian besar dari menteri sudah menginap diistana untuk menghindari kalau datang baru besoknya, demonstrasi-demonstrasi yang sudah berjubel di Jakarta. A.M Hanafi Sendiri hadir pada sidang itu bersama Wakil Perdana Menteri (Waperdam) Chaerul Saleh. Menurut tulisannya dalam bukunya tersebut, ketiga jendral itu tadi mereka inilah yang pergi ke Istana Bogor, menemui Presiden Soekarno yang berangkat kesana terlebih dahulu. Dan menurutnya mereka bertolak dari istana yang sebelumnya, dari istana merdeka Amir Machmud menelepon kepada Komisaris Besar Soemirat, pengawal pribadi Presiden Soekarno di Bogor, minta izin untuk datang ke Bogor. Dan semua itu ada saksinya-saksinya. Ketiga jendral ini rupanya sudah membawa satu teks, yang disebut sekarang Supersemar. Di sanalah Bung Karno, tetapi tidak ditodong, sebab mereka datang baik-baik. 8Tetapi di luar istana sudah di kelilingi demonstrasi-demonstrasi dan tank-tank ada di luar jalanan istana. Mengingat situasi yang sedemikian rupa, rupanya Bung Karno menandatangani surat itu. Jadi A.M Hanafi menyatakan, sepengetahuan dia, sebab dia tidak hadir di Bogor tetapi berada di Istana Merdeka bersama dengan menteri-menteri lain. Jadi yangdatang ke Istana Bogor tidak ada Jendral Panggabean. Bapak Panggabean, yang pada waktu itu menjabat sebagai Menhankam, tidak hadir.

·         Tentang pengetik Supersemar. Siapa sebenarnya yang mengetik surat tersebut, masih tidak jelas. Ada beberapa orang yang mengaku mengetik surat itu, antara lain Letkol (Purn) TNI-AD Ali Ebram, saat itu sebagai staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa.

·         Kesaksian yang disampaikan kepada sejarawan asing, Ben Anderson, oleh seorang tentara yang pernah bertugas di Istana Bogor. Tentara tersebut mengemukakan bahwa Supersemar diketik di atas surat yang berkop Markas besar Angkatan Darat, bukan di atas kertas berkop kepresidenan. Inilah yang menurut Ben menjadi alasan mengapa Supersemar hilang atau sengaja dihilangkan.

F.     SUPERSEMAR  ADALAH  SEJARAH  INDONESIA  YANG  MASIH  GELAP

Page 8

Page 10: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

upersemar  terus  menjadi  misteri  karena  selain  terdapat  aneka versi kemunculannya, juga keberadaannya  yang  misterius  hingga  kini. Satu  per  satu

orang-orang yang terlibat dalam perilisan dokumen penting itu telah meninggal dunia. Yang terakhir justru Soeharto sendiri. Tiga orang   jenderal  yang  menemui Soekarno  di  Istana  Bogor  dan  memintanya menandatangani Supersemar –konon dengan paksaan- telah lebih dulu meninggal dunia. Mereka adalah M.Jusuf, Amir Machmud, dan Basuki Rachmat. Masih konon lagi, menurut Soekardjo Wilardjito mantan anggota   Detasemen Kawal   Pribadi  ( DKP )  Presiden Soekarno,  ada  satu  nama  lagi  yaitu M.Panggabean. Tapi sejarah ‘resmi’ hanya menyebut tiga nama pertama. Resmi atau tidak, yang jelas hingga kini keberadaan Supersemar masih gelap.

     Berbagai   usaha   pernah  dilakukan Arsip Nasional untuk mendapatkan kejelasan mengenai surat  ini. Bahkan,  Arsip Nasional  telah  berkali-kali  meminta kepada Jendral (Purn) M. Jusuf, yang  merupakan  saksi   terakhir   hingga  akhir   hayatnya   8   September  2004,  agar bersedia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun selalu gagal. Lembaga ini juga sempat meminta bantuan  Muladi   yang   ketika   itu   menjabat  Mensesneg,  Jusuf Kalla, dan M. Saelan, bahkan meminta  DPR   untuk  memanggil M. Jusuf.  Sampai  sekarang, usaha  Arsip Nasional itu tidak pernah terwujud. Hal ini membuat sejarah Supersemar semakin sulit untuk diungkap.

      Dengan   kesimpangsiuran   Supersemar   itu,  kalangan sejarawan dan hukum Indonesia mengatakan bahwa peristiwa G-30-S/PKI dan Supersemar adalah salah satu dari sekian sejarah Indonesia yang masih gelap. Inilah salah satu aib republik, membiarkan sejarah yang digelapkan menjadi narasi sejarah resmi negara. Maka, meminjam istilah Derrida, narasi besar bangsa ini adalah narasi kepalsuan.

G.    HUBUNGAN  SUPERSEMAR  DENGAN  ORDE  BARU

ejak gerakan PKI berhasil ditumpas, Presiden Soekarno belum bertindak tegas terhadap G 30 S/PKI.  Hal  ini  menimbulkan ketidaksabaran di kalangan

mahasiswa dan masyarakat. Pada tanggal 26 Oktober 1965 berbagai kesatuan aksi seperti KAMI, KAPI, KAGI, KASI, dan lainnya mengadakan  demonsrasi. Mereka membulatkan  barisan  dalam Front Pancasila. Dalam kondisi ekonomi yang parah, para demonstran menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Pada tanggal 10 Januari 1966 para demonstran mendatangi DPR-GR dan mengajukan Tritura yang isinya:1. pembubaran PKI,

Page 9

S

S

Page 11: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

2. pembubaran kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI, dan3. penurunan harga.

    Menghadapi aksi mahasiswa, Presiden Soekarno menyerukan   pembentukan Barisan   Soekarno kepada   para   pendukungnya.  Pada   tanggal  23 Februari 1966 kembali terjadi demonstrasi. Dalam demonsrasi   tersebut,  gugur  seorang mahasiswa yang  bernama  Arif   Rahman Hakim. Oleh  para demonstran  Arif dijadikan  Pahlawan Ampera.     Ketika   terjadi  demonsrasi, presiden merombak kabinet Dwikora menjadi kabinet Dwikora yang Disempurnakan. Oleh mahasiswa susunan kabinet yang baru ditentang karena banyak pendukung G 30 S/PKI yang duduk dalam kabinet, sehingga mahasiswa memberi nama kabinet Gestapu. Saat berpidato di depan sidang kabinet tanggal 11 Maret 1966, presiden diberitahu oleh Brigjen Subur. Isinya bahwa di luar istana terdapat pasukan tak dikenal. Presiden Soekarno merasa khawatir dan segera meninggalkan sidang. Presiden bersama Dr. Soebandrio dan Dr. Chaerul Saleh menuju Istana Bogor. Tiga perwira tinggi TNI AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen M. Yusuf, dan Brigjen Amir Mahmud menyusul presiden ke Istana Bogor. Tujuannya agar Presiden Soekarno tidak merasa terpencil. Selain itu supaya yakin bahwa TNI AD bersedia mengatasi keadaan asal diberi kepercayaan penuh. Oleh karena itu presiden memberi mandat kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Mandat itu dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru. Supersemar pada intinya berisi perintah kepada Letjen Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan kestabilan jalannya pemerintahan. Selain itu untuk menjamin keselamatan presiden.

Oleh Soeharto Supersemar dipakai sebagai alat mengambil alih kekuasaan Soekarno. Demikian pula dengan Supersemar Soeharto membasmi lawan-lawan politiknya dengan mudah. Sementara Soekarno yang tahu dirinya tertipu, konon segera mengeluarkan Surat Perintah 12 Maret, sayang tidak pernah keluar dari tembok istana. Ia juga sempat berpidato pada peringatan 17 Agustus 1966 yang menyatakan “Surat Perintah 11 Maret bukanlah pengalihan kekuasaan”. Tapi, kekuatan politiknya sudah habis. Ia tidak lagi punya kuasa menghentikan Soeharto yang konon direstui oleh pihak asing. Dan Soekarno pun habis. Ia dilucuti kekuasaanya meski secara de jure masih menjabat Presiden hingga Maret 1967. Tapi de facto ia tak lagi punya wewenang. Soeharto menamakan dirinya “Pejabat Presiden” sebagai “Pengemban Supersemar”, dan terus melanggengkan kekuasaannya dengan kontrol ketat terhadap politik dan demokrasi. Sementara Soekarno dikenakan tahanan rumah hingga meninggalnya pada 21 Juni 1970 dalam kondisi terisolir.

Page 10

Page 12: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

--- TAMBAHAN SINGKAT ---

Mempertanyakan SupersemarAda beberapa pertanyaan yang mengganggu penulis dalam persoalan Supersemar. Supersemar yang tadinya dianggap sebagai bukti absolut dari “pengharaman” PKI dan ormas-ormasnya memendam beberapa hal yang patut untuk dianalisis lebih dalam.

Pertama, mengapa sampai sekarang teks asli Supersemar tidak diketahui publik? Hal ini cukup aneh mengingat Supersemar merupakan dokumen peralihan kekuasaan yang sangat penting untuk bukti sejarah. Dokumen-dokumen penting, apalagi yang dihasilkan untuk memberi mandat harus jelas. Contoh, dokumen Sumpah Pemuda, dokumen teks asli Proklamasi (tulisan tangan Soekarno dan ketikan Sayuti Melik), serta dokumen pidato pengunduran diri Soeharto. Nah, bagaimana dengan teks asli Supersemar? Tak ada satupun yang mengetahui secara detail isi dari surat perintah ini.

Kedua, mengapa peran Soeharto jauh lebih besar dari peran Mayjend Pranoto? Supersemar (Atau peraturan yang mengikutinya) tidak hanya memberikan mandat kepada Mayjend Soeharto, tetapi juga kepada Mayjend Pranoto Reksosamudro yang diberi mandat untuk melakukan perbaikan militer secara administratif. Seharusnya, Mayjend Pranoto dengan kedudukan hierarkhis yang sejajar dengan Soeharto juga memiliki wewenang dalam pengambilan kebijakan. Terlebih, sesuai instruksi Presiden Soekarno beliau diposisikan sebagai Men/Pangad walaupun diboikot oleh Soeharto.

Ketiga, ada apa di balik munculnya pasukan tanpa identitas di Istana Bogor pada hari itu? Dalam catatan sejarah, sebelum Supersemar ditandatangani memang ada laporan bahwa banyak pasukan tanpa identitas mengepung Istana Bogor. Kemudian Presiden Soekarno yang tengah memimpin rapat kabinet pulang setelah mendengar laporan tersebut. Selanjutnya, datanglah tiga perwira AD ke Istana Bogor dengan membawa pesan Mayjend Soeharto. Apakah ada keterkaitan antara peristiwa-peristiwa tersebut?

Keempat, apakah benar ada dokumen yang disebut sebagai ”Supertasmar” atau Surat Perintah Tiga Belas Maret yang berisi pemberian wewenang Supersemar secara tepat oleh Presiden Soekarno? Jika benar ada, maka keberadaan Mayjend Soeharto sebagai pemegang mandat Supersemar secara hukum menjadi tidak jelas. Dokumen ini perlu ditelusuri kembali agar ada pelurusan dan objektivisasi sejarah G30S di ranah publik.

Empat pertanyaan ini perlu kita cermati agar sejarah Supersemar tidak terdistorsi

Page 11

Page 13: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

oleh kepentingan politik pemerintah. Perlu adanya analisis mendalam sehingga fakta yang kabur dapat diperjelas. Perspektif yang berbeda pun perlu diketengahkan.

Sisi Lain SejarahKehadiran Supersemar juga memiliki sisi lain dan hal ini juga berkaitan dengan persolan G30S. Prof. Peter Dale Scott, misalnya, menganalisis bahwa ada campur tangan CIA dalam peristiwa ini. Beliau dalam salah satu thesisnya berpendapat bahwa G30S memang sengaja dikondisikan prematur untuk memudahkan pemberantasan. Tesis ini didukung oleh adanya dokumen Gilchrist yang dikeluarkan oleh pihak AS berkaitan dengan adanya G30S dengan istilah yang sangat mencurigakan, ”our local army friend”.

Asvi Warman Adam, peneliti LIPI, dalam beberapa artikelnya berpendapat bahwa ada sesuatu yang kebablasan dalam pemberantasan PKI. Memang, PKI adalah aktor G30S. Tetapi, apakah logis jika pemerintah melakukan pelanggaran HAM dengan membantai aktivis PKI di Pulau Buru? Tentu kita perlu berpikir jernih dan rasional dalam bertindak.

Kemudian, arah kebijakan Soeharto yang menjauhi Moskow-Beijing dan mendekati Washington juga patut dicermati. Apalagi, penanaman modal asing semakin digalakkan pada era Orde Baru. Apakah ini semacam ”balas jasa” atas apa yang dilakukan pada 1965? Kita tentu tak boleh berprasangka. Tetapi yang jelas, sikap ini adalah sebuah sikap yang patut dicermati karena berpengaruh pada periode selanjutnya di tahun 1998.

Session 2 ( Tokoh – Tokoh yang terkait Supersemar )

1. Soekarno2. Brigadir Jendral M.

Jusuf3. Brigadir Jendral

Amirmachmud4. Soetjipto Soedjono

Page 12

Page 14: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

5. Brigadir Jendral M. Panggabean6. Brigadir Jendral Basuki Rahmat7. Brigadir Jendral Sabur8. Soebandrio9. Sudharmono10.Chaerul Saleh

Conclusion ( Analisis Saya ) Secara garis besar saya menyimpulkan banyak terdapat keganjalan dalam sejarah ‘SUPERSEMAR’ ini. Kita berangkat dari hal dasar, surat asli pun sampai sekarang tidak diketahui keberadaanya. Disamping itu dengan banyaknya versi yang beredar ( Mencapai 5 Versi ) menjadikan misteri sejarah ini tak kunjung menemui titik temu. Pada persfektif lain disinyalir ada campur tangan intelijen AS ( CIA ) dalam terbitnya

Page 13

Page 15: History Report - Supersemar - Individual TASK

Your name Book report

supersemar ini. Dalam kondisi saat ini, dimana tidak ada lagi pelaku sejarah yang hidup tampaknya telah sukses menutup rapat – rapat kebenaran dibalik terbitnya SUPERSEMAR.

Source

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=327126

http://serbasejarah.wordpress.com/2012/03/12/cerita-dibalik-supersemar/

http://nuraminsaleh.blogspot.com/2013/01/supersemar-versi-ali-ebram.html

http://superkoran.info/?p=1625

http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/03/16/0005.htmlhttp://ibnulkhattab.blogspot.com/2008/05/supersemar-dan-sisi-lain-sejarah.html

http://indonesiaactueel.blogspot.com/2009/03/kontroversi-keberadaan-supersemar.html

http://bem.its.ac.id/surat-perintah-11-maret-1966-supersemar-kejatuhan-soekarno-awal-terenggutnya-kedaulatan-indonesia/

http://dasman-djamaluddin.blogspot.com/2007/11/jusuf-kalla-menguak-misteri-supersemar.html

http://walentina.waluyanti.com/soekarno/43-menguak-misteri-supersemar-benarkah-bung-karno-ditodong-jendral

http://indocropcircles.wordpress.com/2013/03/05/misteri-supersemar-surat-perintah-11-maret-1966/

http://sekelumitinfo.wordpress.com/2013/03/11/aneka-versi-naskah-asli-surat-perintah-11-maret-supersemar/

Page 14