HISTOlogi HISTOTEKNIK

49

Transcript of HISTOlogi HISTOTEKNIK

STAF PENGAJAR HISTOLOGI dr. Yennifer L. Yusuf

Pendahuluan, Histotehnik dan pewarnaan

Sel dan ultrastruktur selBahan antar selJaringan IkatKulit dan adneksa kulit

dr. Astrina R. SidabutarJaringan EpitelSistem Endokrin

HISTOLOGI (7 SKS) : SEMESTER III (MODUL PENGANTAR) 3 SKSSEMESTER IV (MODUL INTEGRASI) 4 SKS

Tata tertib : Berpakaian rapi dan sopan, sesuai aturan

fakultas Kuliah on time, toleransi 15 menit. Syarat untuk ikut ujian, minimal kehadiran

saat kuliah dan praktikum 75%. Menggunakan jas lab saat praktikum

BELAJAR KEDO

KTERAN...

PENDAHULUAN HISTOTEKNIK PEWARNAAN

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN :

Menjelaskan definisi dan ruang lingkup Histologi kedokteran.

Menyebutkan dan menjelaskan fungsi dari bagian-bagian Mikroskop.

Menjelaskan tehnik pembuatan sediaan preparat Histologi.

Menjelaskan dan mengidentifikasi jenis-jenis pewarnaan sediaan Histologi.

Menyebutkan, mengidentifikasi dan membedakan jenis-jenis Artefak dan bentukan pada sediaan histologi.

PENDAHULUANHISTOS = JARINGAN.LOGIA = ILMU.HISTOLOGI = ILMU JARINGAN.

Histologi Kedokteran adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari struktur sel, jaringan dan organ tubuh manusia secara mikroskopik.

Menggunakan

mikroskop

HISTO

TEKNIK

Metoda atau cara/proses untuk membuat sajian histologi dari spesimen tertentu melalui suatu rangkaian proses hingga menjadi sajian yang siap untuk diamati atau dianalisa.

Sediaan histologi yang baik digunakan untuk :Bahan pengajaran dan praktikumRiset penelitianMenegakkan diagnosis penyakit

TAHAP PEMBUATAN SEDIAAN HISTOLOGI

Fiksasi (Fixation) Dehidrasi (Dehydration) Pembeningan (clearing) Pembenaman (Embedding) Pengecoran (Blocking) Pemotongan jaringan

(Sectioning) Pewarnaan (staining) Perekatan (mouting).

FIKSASI Merupakan dasar dari pembuatan

sediaan histologi yang baik. Tujuan : mengawetkan dan

mengeraskan jaringan Pengaruh terhadap jaringan :

Menghambat proses pembusukan dan autolisis

Pengawetan dan Pengerasan jaringanPemadatan koloidDifferensiasi optikPengaruh terhadap pewarnaan

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Tebal irisan jaringan2. Volume cairan fiksasi 15 – 20 x dari

volume jaringan3. Jenis cairan fiksasi :

a. Micro-anatomical fixationb. Cytological fixativesc. Histochemical fixatives

Cairan yang sering digunakan : cairan formalin atau modifikasinya, cairan acetic alkohol formalin, cairan Heidenhain Susa, cairan Zenker, cairan Bouin, larutan Carnov, larutan Muller, formol saline, formol calcium, Zenker formol.

DEH

IDRA

SI Untuk mengeluarkan seluruh

cairan yang terdapat dalam jaringan yang telah difiksasi sehingga jaringan nantinya dapat diisi dengan parafin atau zat lainnya yang dipakai untuk membuat blok preparat.

Cairan yang digunakan, antara lain : Alkohol, sukrosa 20% dan metil alkohol atau spiritus.

PEMBEN

ING

AN (CLEA

RIN

G)

mengeluarkan alkohol dari jaringan dan menggantinya dengan suatu larutan yang dapat berikatan dengan parafin.

Cairan yang digunakan, antara lain :ChloroformCedarwood oilBenzena / BenzolXylene / XylolBenzyl dan Metil Benzoat

PEMBENAMAN (EMBEDDING)

Proses pembuatan blok preparat agar dapat dipotong dengan mikrotom.

Pengecoran (blocking)

• Mengeluarkan cairan pembening (clearing agent) dari jaringan dan diganti dengan parafin.

• Menggunakan Parafin cair panas, Tissue mat dan Paraplast.

PEMOTONGAN JARINGAN (SECTIONING)

Proses pemberian warna pada jaringan yang telah dipotong sehingga unsur jaringan menjadi kontras dan dapat dikenali / diamati dengan mikroskop.

Proses : Reparafinasi dan Rehidrasi

Pewarnaan (staining)

Menggunakan alat yang disebut mikrotom

PEREKATAN (MOUNTING) Direndam di Xylol untuk mengeluarkan

parafin dan direkatkan dengan menggunakan

Enthelan.

Jenis-jenis Pewarnaan1. pewarnaan Hematoksilin –

Eosin2. pewarnaan Mallory – Azan3. pewarnaan Wright4. pewarnaan Periodic Acid Schiff 5. pewarnaan Verhoef van Gieson6. pewarnaan Impregnasi Perak7. pewarnaan Asam Osmic

KEMAMPUAN MIKROSKOP Membesarkan.Menguraikan dan menjelaskan.

DAYA RESOLUSI :KEMAMPUAN MEMISAHKAN SECARA JELAS 2 TITIK YG TERDEKAT.Mikroskop cahaya : 0,2 MIKRON.Mikroskop elektron : 0,2 MILIMIKRON.Di atas daya resolusi, 2 titik akan terlihat menjadi 1.Daya resolusi makin besar makin baik.

1 2 3

JENIS-JENIS MIKROSKOP PHASE CONTRAST. BRIGHT FIELD. POLARISASI. DARK FIELD. INTERFERENCE. ULTRAVIOLET. SINAR X. ELEKTRON : TEM & SEM.

MIKRO

SKOP CAH

AYA/SINAR

ELECTRON MICROSCOPYT.E.M. Transmission Electron Microscopy. Utk melihat irisan-irisan tipis secara 2

dimensi. Blok sangat tipis ( blok plastik ). Dari epon (araldit). Jaringan segar, dengan cara perfusi. Fiksasi & dehidrasi lebih cepat. Irisan sangat tipis, dengan

ultramicrotome. Dilihat dengan mikroskop elektron

sebagai gambaran fine struktur.

TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOPE

S.E.M.

Scanning Electron Microscope.Utk melihat permukaan jaringan.Menghasilkan gambaran 3 demensi.

INTERPRETASI POTONGAN HISTOLOGIK

Bidang irisan objek bulat

ABA B

BIDANG IRISAN SALURAN

PENGECATAN/PEWARNAAN

RUTIN :HAEMATOXYLLIN EOSIN (H.E.)

KHUSUS :MALLORY AZAN (M.A.)VERHOFF VAN GIESON (VVG)IMPREGNASI AGASAM OSMICWRIGHTPERIODIC ACID SHIFF (P.A.S.)

HAEMATOXILLIN EOSINHampir dipakai untuk sebagian besar sediaan sehingga disebut pewarnaan rutin.Interpretasi :

Nukleus berwarna biruSitoplasma berwarna merah muda atau merah

Serat kolagen berwarna merah mudaOtot berwarna merah muda

HAEMATOXYLLIN EOSIN

SABUT JARINGAN IKAT BIRU, SABUT OTOT MERAH.

MALLORY AZAN

MALLORY AZAN

PERIODIC ACID SCHIFF (PAS)

Sabut retikuler dan sabut elastis berwarna magenta.

Bahan mucin / karbohidrat berwarna merah.

Sel goblet yang mengandung bahan mucin berwarna kemerahan.

PERIODIC ACID SCHIFF (PAS)

PERIODIC ACID SCHIFF (PAS)

SABUT ELASTIS BERWARNA HITAM,LAINNYA KUNING PUCAT

VER

HO

EF VAN

GIESO

N

(VV

G)

Verhoef van Gieson (VvG)

Verhoef van Gieson (VvG)

Sediaan : tulang rawan elastis

LEMAK BERWARNA HITAM

LIPID DROPLETS

IMPREGNASI AG : SABUT RETIKULER BERWARNA HITAM

IMPREGNASI Ag

WRIGHT : UNTUK MENGECAT SEL2 DARAH

ARTEFAK : BENTUKAN YANG TERJADI AKIBAT KESALAHAN TEHNIK PADA PEMBUATAN SEDIAAN.

ARTEFAK AKIBAT IRISAN YANG TAK RATA

ARTEFAK AKIBAT JARINGAN YG PATAH KARENA TERLALU

KERAS

ADA PERTANYAAN ??

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA