HIPOTESIS PENELITIAN

12
HIPOTESIS PENELITIAN HIPOTESIS PENELITIAN Jawaban sementara terhadap masalah Jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris diuji secara empiris A. KEGUNAAN HIPOTESIS A. KEGUNAAN HIPOTESIS 1. 1. Memberikan batasan jangkauan dan Memberikan batasan jangkauan dan kerja penelitian kerja penelitian 2. 2. Mensiagakan peneliti pada kondisi Mensiagakan peneliti pada kondisi fakta dan antar fakta fakta dan antar fakta 3. 3. Sebagai alat sederhana dalam Sebagai alat sederhana dalam memfokuskan fakta memfokuskan fakta 4. 4. Sebagai panduan dalam pengujian Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta dan antar fakta

description

hipotesa

Transcript of HIPOTESIS PENELITIAN

Page 1: HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIANHIPOTESIS PENELITIANJawaban sementara terhadap masalah Jawaban sementara terhadap masalah

penelitian, yang kebenarannya harus diuji penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empirissecara empiris

A. KEGUNAAN HIPOTESISA. KEGUNAAN HIPOTESIS1.1. Memberikan batasan jangkauan dan Memberikan batasan jangkauan dan

kerja penelitiankerja penelitian2.2. Mensiagakan peneliti pada kondisi Mensiagakan peneliti pada kondisi

fakta dan antar faktafakta dan antar fakta3.3. Sebagai alat sederhana dalam Sebagai alat sederhana dalam

memfokuskan faktamemfokuskan fakta4.4. Sebagai panduan dalam pengujian Sebagai panduan dalam pengujian

serta penyesuaian dengan fakta dan serta penyesuaian dengan fakta dan antar faktaantar fakta

Page 2: HIPOTESIS PENELITIAN

B. CIRI-CIRI HIPOTESISB. CIRI-CIRI HIPOTESIS1.1. Harus menyatakan hubunganHarus menyatakan hubungan

2.2. Harus sesuai dengan faktaHarus sesuai dengan fakta

3.3. Harus berhubungan dengan ilmu, Harus berhubungan dengan ilmu, sesuai dan tumbuh dengan ilmusesuai dan tumbuh dengan ilmu

4.4. Harus dapat diuji, sederhana, dan bisa Harus dapat diuji, sederhana, dan bisa menerangkan faktamenerangkan fakta

C. KESUKARAN MEMFORMULASIKAN C. KESUKARAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESISHIPOTESIS

1.1. Tidak ada kerangka teori, atau tidak Tidak ada kerangka teori, atau tidak ada[engetahuan tentang teori ituada[engetahuan tentang teori itu

Page 3: HIPOTESIS PENELITIAN

C. KESUKARAN….C. KESUKARAN….2. Kurang kemampuan menggunakan 2. Kurang kemampuan menggunakan

kerangka teorikerangka teori

3. Gagal berkenalan dengan teknik-2 3. Gagal berkenalan dengan teknik-2 penelitian, untuk dapat merangkaikan penelitian, untuk dapat merangkaikan kata-2 dalam membuat hipotesiskata-2 dalam membuat hipotesis

D. CARA MERUMUSKAN HIPOTESISD. CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS1.1. Membuat kerangka teori lebih dahuluMembuat kerangka teori lebih dahulu

2.2. Mengeksplorasi hubungan-2 yang Mengeksplorasi hubungan-2 yang ada/terjadi dalam permasalahanada/terjadi dalam permasalahan

Page 4: HIPOTESIS PENELITIAN

Contoh 1Contoh 1MASALAH: MASALAH: Apakah biji jagung memerlukan cahaya untuk Apakah biji jagung memerlukan cahaya untuk tumbuhtumbuh

HIPOTESISHIPOTESIS– Biji jagung memerlukan cahaya untuk Biji jagung memerlukan cahaya untuk

tumbuhtumbuh

MENGUJI HIPOTESISMENGUJI HIPOTESIS– Si peneliti menyediakan biji jagung yang Si peneliti menyediakan biji jagung yang

daya kecambahnya baikdaya kecambahnya baik– Disediakan suatu tempat dengan kondisi Disediakan suatu tempat dengan kondisi

tanah, suhu, cuaca, air, dst yang ideal tanah, suhu, cuaca, air, dst yang ideal untuk pertumbuhanuntuk pertumbuhan

– Si peneliti membagi biji jagung atas dua Si peneliti membagi biji jagung atas dua perlakuan: sebagain tetap memperoleh perlakuan: sebagain tetap memperoleh cahaya, dan sebagian lagi ditutupcahaya, dan sebagian lagi ditutup

Page 5: HIPOTESIS PENELITIAN

Contoh 2Contoh 2MASALAHMASALAHSampai saat ini belum ditemukan metode Sampai saat ini belum ditemukan metode kontra-sepsi hormonal yang ideal bagi priakontra-sepsi hormonal yang ideal bagi pria

• Teori 1Teori 1– DMPA bekerja menghambat sekresi DMPA bekerja menghambat sekresi

hormon gonadotropin (FSH dan LH)hormon gonadotropin (FSH dan LH)

• Teori 2Teori 2– Spermatogenesis memerlukan hormon Spermatogenesis memerlukan hormon

FSH dan LHFSH dan LH

• Teori 3Teori 3– FSH bekerja merangsang pembelahan FSH bekerja merangsang pembelahan

sel-sel germinalsel-sel germinal

Page 6: HIPOTESIS PENELITIAN

• Teori 4Teori 4– LH merangsang sel Leydig untuk LH merangsang sel Leydig untuk

mempro-duksi testosteron. Testosteron mempro-duksi testosteron. Testosteron diperlukan untuk spermatogenesisdiperlukan untuk spermatogenesis

• Teori 5Teori 5– Hambatan spermatogenesis dapat Hambatan spermatogenesis dapat

menye-babkan infertilitas dalam bentuk menye-babkan infertilitas dalam bentuk oligospermia dan atau azoospermiaoligospermia dan atau azoospermia

• RUMUSAN MASALAHNYARUMUSAN MASALAHNYA– Apakah DMPA dapat menghambat Apakah DMPA dapat menghambat

pemben-tukan spermatozoa pemben-tukan spermatozoa (spermatogenesis)(spermatogenesis)

Page 7: HIPOTESIS PENELITIAN

• HIPOTESIS PENELITIANNYAHIPOTESIS PENELITIANNYA1.1. DMPA dapat menyebabkan infertilitas DMPA dapat menyebabkan infertilitas

pada monyet jantan (pada monyet jantan (Macaca fascicularis)Macaca fascicularis)

2.2. DMPA bekerja menurunkan produksi dan DMPA bekerja menurunkan produksi dan sekresi hormon FSH, LH dan Testosteronsekresi hormon FSH, LH dan Testosteron

• JUDUL PENELITIANJUDUL PENELITIAN– Pengaruh DMPA Terhadap Fertilitas Pengaruh DMPA Terhadap Fertilitas

Monyet Jantan (Monyet Jantan (Macaca fascicularis)Macaca fascicularis)

• MANFAAT PENELITIANMANFAAT PENELITIAN– Mendapatkan bahan kontrasepsi Mendapatkan bahan kontrasepsi

hormonal yang ideal pada priahormonal yang ideal pada pria

Page 8: HIPOTESIS PENELITIAN

• TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN1.1. Untuk mengetahui pengaruh DMPA Untuk mengetahui pengaruh DMPA

terhadap fertilitas monyet jantan terhadap fertilitas monyet jantan ((Macaca fascicularis)Macaca fascicularis)

2.2. Untuk membuktikan bahwa DMPA Untuk membuktikan bahwa DMPA bekerja menghambat sekresi hormon bekerja menghambat sekresi hormon FSH, LH, dan Testosteron pada FSH, LH, dan Testosteron pada monyet jantan (monyet jantan (Macaca fascicularis)Macaca fascicularis)

3.3. Untuk mengetahui pengaruh DMPA Untuk mengetahui pengaruh DMPA terhadap jumlah dan kualitas terhadap jumlah dan kualitas spermatozoa monyet jantan (spermatozoa monyet jantan (Macaca Macaca fascicularis)fascicularis)

Page 9: HIPOTESIS PENELITIAN

JENIS HIPOTESISJENIS HIPOTESIS• Hipotesis tentang Hubungan vs Hipotesis tentang Hubungan vs

PerbedaanPerbedaan– Hubungan: korelasi dan regresiHubungan: korelasi dan regresi– Perbadaan: teknik komparatifPerbadaan: teknik komparatif

• Hipotesis Kerja dan Hipotesis NulHipotesis Kerja dan Hipotesis Nul

• Hipotesis Kerja:Hipotesis Kerja:– Menyatakan adanya hubungan atau Menyatakan adanya hubungan atau

perbedaan: JIKA…, MAKA…; ADA PERBEDAAN perbedaan: JIKA…, MAKA…; ADA PERBEDAAN ANTARA…DENGAN…; ADA PENGARUH…ANTARA…DENGAN…; ADA PENGARUH…TERHADAP…TERHADAP…

– Diuji untuk diterima Diuji untuk diterima

Page 10: HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis Nul:Hipotesis Nul:

• Menyatakan tidak ada hubungan atau Menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan, rumusannya:tidak ada perbedaan, rumusannya:

•TIDAK ADA PERBEDAAN ANTARA…TIDAK ADA PERBEDAAN ANTARA…DENGAN…DENGAN…

•TIDAK ADA TIDAK ADA PENGARUH….TERHADAP…PENGARUH….TERHADAP…

• Diuji untuk ditolakDiuji untuk ditolak

• Digunakan umumnya pada penelitian Digunakan umumnya pada penelitian eksperimentaleksperimental

Page 11: HIPOTESIS PENELITIAN

HUBUNGAN TEORI DAN HUBUNGAN TEORI DAN FAKTAFAKTA

MeramalkanMeramalkan

Memperkecil jangkauanMemperkecil jangkauan

MeringkaskanMeringkaskan

Memperjelas celahMemperjelas celah

Menolong memprakarsaiMenolong memprakarsai

MenolakMenolak

Menukar orientasiMenukar orientasi

Mendefinisikan KembaliMendefinisikan Kembali

Memberi jalan mengubahMemberi jalan mengubah

FAKTA TEORI

Page 12: HIPOTESIS PENELITIAN

MEMILIH PENDEKATAN ATAU MEMILIH PENDEKATAN ATAU METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

JENIS PENDEKATANJENIS PENDEKATAN1.1. Menurut teknik sampling: pendekatan Menurut teknik sampling: pendekatan

populasi atau samplepopulasi atau sample2.2. Menurut timbulnya variabel: pendekatan Menurut timbulnya variabel: pendekatan

non-eksperimen atau pendekatan non-eksperimen atau pendekatan eksperimeneksperimen

3.3. Menurut sifat penelitian non-Menurut sifat penelitian non-eksperimen: Penelitian Kasus, Kausal eksperimen: Penelitian Kasus, Kausal komparatif, Korelasi, Historis, dan atau komparatif, Korelasi, Historis, dan atau penelitian Filosofispenelitian Filosofis

4.4. Menurut model pengembangan: one Menurut model pengembangan: one shoot model, longitudinal model, dan shoot model, longitudinal model, dan atau cross-sectional modelatau cross-sectional model