hipospadi
-
Upload
awang-dody-ibnu -
Category
Documents
-
view
273 -
download
0
Transcript of hipospadi
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 1/11
41
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
a. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak
dipermukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada
ujung gland penis. (Duccket, 1986, Mc Aninch, 1992)
b. Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan uretra penis pada
kehamilan miggu ke 10 sampai ke 14 yang mengakibatkan orifisium uretra tertinggal
disuatu tempat dibagian ventral penis antara skrotum dan glans penis. (A.H Markum,
1991 : 257).
c. Hipospadia adalah keadaan dimana uretra bermuara pada suatu tempat lain pada
bagian belakang batang penis atau bahkan pada perineum ( daerah antara kemaluan
dan anus ). (Davis Hull, 1994 ).
d. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa
terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang
normal (ujung glans penis). (Arif Mansjoer, 2000 : 374).
2.2 Klasifikasi Hipospadia
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 2/11
42
Tipe hipospadia berdasarkan letak orifisium uretra eksternum/ meatus :
1. Tipe sederhana/ Tipe anterior
Hipospadia Glandular
Terletak di anterior yang terdiri dari tipe glandular dan coronal. Pada tipe ini, meatus
terletak pada pangkal glands penis. Secara klinis, kelainan ini bersifat asimtomatik dan
tidak memerlukan suatu tindakan. Bila meatus agak sempit dapat dilakukan dilatasi atau
meatotomi.
2. Tipe penil/ Tipe Middle
Hipospadia Pene-escrotal
Middle yang terdiri dari distal penile, proksimal penile, dan pene-escrotal. Pada tipe ini,
meatus terletak antara glands penis dan skrotum. Biasanya disertai dengan kelainan
penyerta, yaitu tidak adanya kulit prepusium bagian ventral, sehingga penis terlihat
melengkung ke bawah atau glands penis menjadi pipih. Pada kelainan tipe ini, diperlukan
intervensi tindakan bedah secara bertahap, mengingat kulit di bagian ventral prepusium
tidak ada maka sebaiknya pada bayi tidak dilakukan sirkumsisi karena sisa kulit yang ada
dapat berguna untuk tindakan bedah selanjutnya.
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 3/11
43
3. Tipe Posterior
Hipospadia Perineal
Posterior yang terdiri dari tipe scrotal dan perineal. Pada tipe ini, umumnya pertumbuhan
penis akan terganggu, kadang disertai dengan skrotum bifida, meatus uretra terbuka lebar
dan umumnya testis tidak turun.
2.3 Etiologi
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui
penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa factor yang oleh para ahli dianggap
paling berpengaruh antara lain :
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur organogenesis
kelamin (pria). Atau bisa juga karena reseptor hormone androgennya sendiri di dalam
tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone androgen sendiri telah
terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan
memberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis
hormone androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
2. Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada
gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak
terjadi.
3. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat
teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 4/11
44
2.4 Manifestasi Klinik
Gejala dan tanda yang biasanya di timbulkan antara lain :
a. Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah penis
b. Penis melengkung ke bawah
c. Penis tampak seperti kerudung karena kelaianan pada kulit di depan penis.
d. Ketidakmampuan berkemuh secara adekuat dengan posisi berdiri
e. Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah
penis yang menyerupai meatus uretra eksternus.
f. Preputium tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis
g. Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang
hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar
h. Kulit penis bagian bawah sangat tipis
i. Tunika dartos, fasia buch dan korpus spongiosum tidak ada
j. Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penis
k. Chordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok
l. Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum)
m. Kadang disertai kelainan congenital pada ginjal
n. Ketidaknyamanan anak saat BAK karena adanya tahanan pada ujung uretra eksterna.
2.5 Penatalaksanaan
Untuk penatalaksanaan hipospadia pada bayi dan anak biasanya dilakukan dengan
prosedur pembedahan. Tujuan utama pembedahan ini adalah untuk merekontruksi penis
menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal atau dekat normal sehingga
pancaran kencing arahnya kedepan. Keberhasilan pembedahan atau operasi dipengaruhi
oleh tipe hipospadia dan besar penis. Semakin kecil penis dan semakin ke proksimal tipehipospadia semakin sukar tehnik dan keberhasilan operasinya.
2.5.1 Langkah – Langkah Pada Operasi Hipospadia
1. Koreksi meatus
2. Koreksi chordee bila ada
3. Rekonstruksi uretra
4. Pengalihan kulit dorsal penis yang berlebihan ke ventral
5. Koreksi malformasi – malformasi yg berhubungan Teknik operasi
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 5/11
45
2.5.2 Teknik Operasi Secara Garis Besar
1. Perbaikan multi tahap
Perbaikan dua tahap
Tahap I : Chordectomy, Chordectomy dgn memotong uretra plat distal, meluruskan
penis sehingga meatus tertarik lebih proksimal
Tahap II: Urethroplasty, Penutupan kulit bagian, ventral dilakukan dengan
memindahkan prepusium dorsal dan kulit penis mengelilingi bagian
ventral dalam tahap uretroplasti
• Contoh : Browne (1953), Byars (1955), dan Smith (1981)
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 6/11
46
2. Perbaikan Satu Tahap
Akhir tahun 1950, pelepasan korde kendala utama, tetapi dapat dihilangkan sejak
ditemukan teknik ereksi buatan).
Contoh : Broadbent (1961), McCormack (1954), Devine & Horton (1961), Teknik
Y-V
modifikasi Mathieu, Teknik Lateral Based (LB)Flap
a. Teknik Y-V Modifikasi Mathieu
b. Teknik Lateral Based (LB) Flap
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 7/11
47
2.6 Perawatan Pasca Operasi
Suatu tekanan ringan dan elastis dari perban dipakai untuk memberikan kompres
post operatif bagi reparasi hipospadia, untuk mengatasi oedema dan untuk mencegah
pendarahan setelah operasi. Dressing harus segera dihentikan bila terlihat keadaan sudah
membiru disekitar daerah tersebut, dan bila terjadi hematoma harus segera diatasi. Setiap
kelebihan tekanan yang terjadi karena hematoma akan bisa menyebabkan nekrosis. Oleh
karena efek tekanan pada penyembuhan, maka pemakaian kateter yang dipergunakan
harus kecil, dan juga steril, dan terbuat dari plastik dan dipergunakan kateter dari kateter
yang lunak. Dalam keadaan dimana terjadi luka yang memburuk sebagai akibat edema
pada luka, ereksi atau hematoma, maka sebaiknya dikompres dengan mempergunakan
bantalan saline steril yang hangat. Diversi urine terus dilanjutkan sampai daerah yang luka
itu sembuh. Bila jaringan tersebut telah sembuh, maka masalahnya bisa direparasi dalam
operasi yang kedua 6 – 12 bulan yang akan datang.
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang timbul paska repair hipospadia sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain faktor usia pasien, tipe hipospadia, tahapan operasi, ketelitian teknik operasi,
serta perawatan paska repair hipospadia. Macam komplikasi yang terjadi yaitu :
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Fistel urethrokutan
4. Striktur urethra, stenosis urethra
5. Divertikel urethra.
Komplikasi paling sering dari reparasi hipospodia adalah fistula, divertikulum,
penyempitan uretral dan stenosis meatus (Ombresanne, 1913 ). Penyebab paling sering
dari fistula adalah nekrosis dari flap yang disebabkan oleh terkumpulnya darah dibawah
flap. Fistula itu dapat dibiarkan sembuh spontan dengan reparasi sekunder 6 bulan
sesudahnya. Untuk itu kateter harus dipakai selama 2 minggu setelah fistulanya sembuh,
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 8/11
48
dengan harapan tepi-tepinya akan menyatu kembali, sedangkan kegunaannya untuk terus
diversi lebih lama dari dua minggu
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa
terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang
normal (ujung glans penis). Menurut letak orifisium uretra eksternum atau meatusnya
hipospadia diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain tipe sederhana yaitu hipospadia
glandular, tipe penil atau midle yaitu hipospadia pene-escrotal dan yang terakhir tipe
posterior yaitu hipospadia perineal.
2. Penyebab dari hiposapadia ini sangat multifaktorial antara lain disebabkan oleh
gangguan dan ketidakseimbangan hormone, genetika dan lingkungan. Manifestasi
klinis yang disebabkan oleh hipospadia seperti Glans penis bentuknya lebih datar dan
ada lekukan yang dangkal di bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra
eksternus, preputium tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung
penis, adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan
membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar dan
berbagai menifestasi klinis lainnya.
3. Penatalaksanaan hipospadia adalah dengan prosedur pembedahan yang bertujuan
untuk merekontruksi penis menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal
atau dekat normal sehingga pancaran kencing arahnya kedepan. Keberhasilan
pembedahan atau operasi dipengaruhi oleh tipe hipospadia dan besar penis. Semakin
kecil penis dan semakin ke proksimal tipe hipospadia semakin sukar tehnik dan
keberhasilan operasinya.
4. Pada kasus di atas, orang tua kurang memberikan perhatian pada anaknya , hal ini
dilihat dari diagnosa hipospadia yang baru diketahui pada umur 2,5 tahun.
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 9/11
49
Keterlambatan ini tentunya dapat memberikan kemungkinan terjadinya komplikasi
lain dari manifestasi klinis yang ada, seperti yang terjadi pada An. X, skrotumnya
mengalami kemerahan karena kencinganya yang terus- terusan merembes.
4. 2 Saran
Kita sebagai perawat hendaknya memberikan penyuluhan dan informasi yang
adekuat terhadap orang tua mengenai penyakit ini, sehingga para orang tua memiliki
pengetahuanyang cukup. Selain it orang tua juga harus memberikan perhatian penuh
terhadap tumbuh kembang anak mereka dan dapat melakukan deteksi secara dini bila
terdapat kelainan pada anak mereka baik dalam segi fisik maupun mental.
5/14/2018 hipospadi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hipospadi-55a8235b507d1 10/11
50
Daftar Pustaka
Kuliahbidan. 2008. Hipospadia. Diakses dari
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/11/03/hipospadia-2/ . pada 26 Maret 2010
pukul 19.15 WIB
Kuliahbidan. 2008. Hipospadia. Diakses dari
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/11/03/hipospadia/ . pada 26 Maret 2010 pukul
19.25 WIB
Kuliahbidan. 2008. Hipospadia/ Hypoapadia. Diakses dari
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/11/03/hipospadiahypoapadia/ . pada 26 Maret
2010 pukul 19.05 WIB
Mansjoer, Arif, dkk. (2000).Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2, Jakarta : Media Aesculapius.
Rikrifai, Nazri. 2009. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Anak Dengan Diagnosa Medis
Hipospadia. Diakses dari
http://nazriorikrifai.blogspot.com/2009/08/hipospadia_13.html pada 21 Maret 2010pukul 21.00 WIB
Siswono. 2007. Demam Pada Anak. Diakses dari http://www.gizi.net/ pada tanggal 5
Maret 2019 pukul 21.15