Hipertiroid Lengkap I II III

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekurangan yodium merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama keterbelakangan mental pada anak-anak, kretinisme dan gondok endemik, yang merupakan manifestasi utama gangguan kekurangan yodium. Penanggulangan yang direkomendasikan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana PBB untuk anak-anak (UNICEF) dan dewan internasional untuk pengendalian gangguan akibat kekurangan yodium (ICCIDD), adalah asupan yodium yang memadai yaitu (1) asupan antara 100-199 μg/l berdasarkan median EYU pada anak usia sekolah (2) Iodisasi garam secara universal (USI) telah disetujui untuk menjadi cara yang efektif dalam menanggulangi defisiensi yodium. Namun, setelah kenaikan konsumsi yodium, terjadi peningkatan kejadian hipertiroidisme karena adanya kejadian iodiuminduced hyperthyroidism (IIH) di beberapa wilayah yang sebelumnya kekurangan yodium. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa program USI (universal salt iodization) tidak mempengaruhi kejadian hipertiroid di wilayah-wilayah yang kekurangan yodium ringan (Yang et al., 2002). Survei nasional GAKI yang dilaksanakan pada tahun 2003 menghasilkan beberapa 1

description

hepertiroid lengkanp dengan askepnya

Transcript of Hipertiroid Lengkap I II III

Page 1: Hipertiroid Lengkap I II III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekurangan yodium merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dan

merupakan penyebab utama keterbelakangan mental pada anak-anak,

kretinisme dan gondok endemik, yang merupakan manifestasi utama gangguan

kekurangan yodium. Penanggulangan yang direkomendasikan dari Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO), Dana PBB untuk anak-anak (UNICEF) dan dewan

internasional untuk pengendalian gangguan akibat kekurangan yodium

(ICCIDD), adalah asupan yodium yang memadai yaitu (1) asupan antara 100-

199 μg/l berdasarkan median EYU pada anak usia sekolah (2) Iodisasi garam

secara universal (USI) telah disetujui untuk menjadi cara yang efektif dalam

menanggulangi defisiensi yodium.

Namun, setelah kenaikan konsumsi yodium, terjadi peningkatan kejadian

hipertiroidisme karena adanya kejadian iodiuminduced hyperthyroidism (IIH)

di beberapa wilayah yang sebelumnya kekurangan yodium. Hasil penelitiannya

menunjukan bahwa program USI (universal salt iodization) tidak

mempengaruhi kejadian hipertiroid di wilayah-wilayah yang kekurangan

yodium ringan (Yang et al., 2002). Survei nasional GAKI yang dilaksanakan

pada tahun 2003 menghasilkan beberapa kesimpulan, yang menggembirakan

maupun yang meresahkan. Menggembirakan karena median UIE meningkat

menjadi normal 229 μg/L (jauh melebihi 100 μg/L) namun 35,4% berada di

atas 300 μg/L (Djokomoeljanto, 2009). Tingginya UIE di atas optimal

menunjukkan bahwa sebagian penduduk sudah pada status iodium yang dapat

menimbulkan adanya gejala gangguan kesehatan dan hal ini perlu diwaspadai

agar kecendrungan yang lebih fatal tidak terjadi (Muhilal, 2005).

B. Rumusan Masalah

1. apa definisi hipertiroidisme?

2. bagaimana epidemiologi dan etiologi dari hipertiroidisme?

3. Bagaimana patofisiologi dari hipertiroidisme?

1

Page 2: Hipertiroid Lengkap I II III

4. Bagaimana Manifestasi Klinis dari hipertiroidisme?

5. Apa saja pemeriksaan Laboratorium dan Prosedur Diagnostik?

6. Bagaimana Manajemen medis pada hipertiroidisme?

7. Bagaimana Manajemen Keperawatan pada hipertiroidisme?

8. Bagaimana Prioritas pemulangan pada hipertiroidisme?

9. Bagaimana Promosi kesehatan pada pasien dengan hipertiroidisme?

10. Bagaimana Manajemen Kolaborasi pada pasien hipertiroidisme?

11. Bagaimana Gangguan pada Kelenjar paratiroid?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi hipertiroidisme

2. Memahami epidemiologi dan etiologi dari hipertiroidisme

3. Memahami patofisiologi dari hipertiroidisme

4. Memahami manifestasi klinis dari hipertiroidisme

5. Mengetahui pemeriksaan laboratorium dan prosedur diagnostik

6. Memahami manajemen medis pada hipertiroidisme

7. Memahami manajemen keperawatan pada hipertiroidisme

8. Memahami prioritas pemulangan pada hipertiroidisme

9. Memahami promosi kesehatan pada pasien dengan hipertiroidisme

10. Memahami manajemen kolaborasi pada pasien hipertiroidisme

11. Memahami gangguan pada kelenjar paratiroid

2

Page 3: Hipertiroid Lengkap I II III

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme, suatu kondisi di mana terdapat kelebihan produksi

hormon tiroid, kondisi ini disebabkan oleh peningkatan fungsi tiroid dengan

alasan apapun. Kondisi ini dapat menyebabkan tirotoksikosis, sindrom klinis

yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan hormon tiroid yang beredar di

jaringan yang terkena. (Greenspan, 2004).

B. Epidemiologi dan Etiologi

Hipertiroidisme mungkin terjadi akibat penyakit Graves, racun gondok

multinodular, penyakit subakut tiroiditis yang disebabkan infeksi virus, jenis

lain dari tiroiditis, adenoma pada kelenjar tiroid, dan yodium yang berlebihan

atau asupan hormon tiroid. Untuk menggambarkan semua gajala akibat

sindrom tersebut seorang dokter Irlandia menamainya dengan penyakit Graves.

Penyakit graves adalah gangguan autoimun yang merupakan penyebab paling

umum dari hipertiroid, penyakit umumnya lebih sering terjadi pada wanita

(Porth, 2007; Yeung Sr Habra, 2007). Dalam penyakit Grave, tiroid stimulating

imunoglobulin (TSIs) mengaktifkan reseptor TSH pada sel folikel tiroid

sehingga terjadi peningkatan produksi hormon tiroid dan gejala hipertiroidisme

seperti peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan, intoleransi panas,

exertional dyspnea, peningkatan denyut jantung, kelelahan, gugup, gondok,

dan palpitasi (Waltman, Brewer, Sr Lobert, 2004). Umumnya, tiroiditis

melibatkan seluruh kelenjar tiroid dan delapan kali lebih sering terjadi pada

wanita dibandingkan pria antara usia 30 dan 50 tahun (Gambar 52-4 l, p. 1626).

Penyebab lain tiroiditis dengan penemuan hipertiroidisme sementara

meliputi tiroiditis subakut (juga dikenal sebagai De Quervain thyroiditis), dan

tiroiditis diam (limfositik dan tiroiditis postpartum). Ini mungkin disebabkan

oleh infeksi virus, dan ada indikasi bahwa trauma dan stres, seperti kehamilan,

juga dapat mempengaruhi perkembangan penyakit. Pada tiroiditis subakut,

pasien sering mengalami nyeri serta pembesaran kelenjar tiroid. Banyak pasien

3

Page 4: Hipertiroid Lengkap I II III

dengan kondisi ini fungsi tiroid akan kembali normal seiring waktu, tapi

kadang-kadang diperlukan untuk pengobatan hipotiroidisme berikutnya

(AACE, 2005d).

Beberapa nodul atau satu nodul yang mengalami “hot” pada kelenjar

tiroid dapat mengeluarkan kelebihan hormon tiroid. Kondisi ini disebut goiter

multinodular toksika atau toksika nodul. Nodul tiroid cukup umum dan hanya

sebagian kecil yang ganas. Nodul dapat terjadi hanya karena pertumbuhan

berlebih dari jaringan normal tiroid, kista yang berisi cairan, radang

(tiroiditis),atau tumor jinak dan tumor ganas. Satu nodul membesar dapat

menyebabkan hipertiroidisme karena dapat memproduksi hormon tiroid secara

berlebihan. Untuk informasi, lihat tabel faktor risiko hipertiroidisme.

PERTIMBANGAN GENETIKA untuk hipotiroidisme

Pasien harus dianjurkan untuk setiap kecenderungan keluarga terhadap

penyakit tiroid berdasarkan riwayat penyakit keluarga dan gangguan autoimun

dalam rangka untuk memberitahu anggota keluarga lain dari risiko kesehatan

tertentu.

C. Patofisiologi

Hypertiroidisme adalah suatu kondisi di mana hormon tiroid secara

berlebihan menstimulasi proses metabolisme tubuh, sehingga menunjukkan ke

gejala dengan keadaan hipermetabolik, termasuk kehilangan berat badan,

gugup, nadi cepat, hangat, dan kulit lembab. Tirotoksikosis adalah istilah yang

menggambarkan kondisi hipermetabolik secara inklusif disebabkan oleh

hormon tiroid. Hipertiroidisme mungkin karena penyakit primer melibatkan

tiroid itu sendiri atau mungkin disebabkan oleh tidak ditandainya sekresi

pituitari dari TSH. Dalam hipertiroidisme primer, peradangan sel tiroid terjadi

karena tiroiditis dengan akumulasi sel darah putih dan cairan yang

menyebabkan pembesaran tiroid. Dalam hipertiroidisme sekunder, peningkatan

pertumbuhan dan proliferasi sel tiroid juga dapat terjadi karena stimulasi oleh

4

Page 5: Hipertiroid Lengkap I II III

TSH dihasilkan oleh pituitari. Lamanya penyakit yang diderita dapat

menyebabkan komplikasi jantung dan exophthalmus, mata menonjol ke luar.

Faktor risiko untuk hipotiroidisme

Kecenderungan genetik terhadap gangguan autoimun yang

menyebabkan hipertiroidisme, atau penyakit Graves. Perubahan fisiologis

Situasional seperti stres kehamilan atau penyakit virus dapat merangsang

timbulnya penyakit ini. Asupan yodium yang berlebihan dan terapi

penggantian hormon tiroid yang berlebihan juga merupakan faktor predisposisi

(Holcomb, 2002c). Riwayat terapi amiodarone untuk aritmia jantung juga

merupakan faktor risiko untuk hipotiroidisme karena amiodarone 37% yodium

berat (Porsche & Brenner, 2006). Hipertiroidisme terjadi paling sering pada

wanita paruh baya, namun dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan

anak-anak juga.

D. Manifestasi Klinis

Tanda-tanda klinis hipertiroidisme bervariasi tergantung pada tingkat

keparahan tirotoksikosis, usia pasien, dan respon individu terhadap

peningkatan hormon tiroid. Indikasi utama dari hipertiroidisme adalah

penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Adanya tremor pada tangan

dan lidah, hiperaktif, intoleransi panas, palpitasi, takikardia (dengan denyut

jantung lebih dari 100 kali / menit), kelelahan, dan kelemahan. Gejala-gejala

awal hipertiroidisme mungkin tidak terlihat pada pasien usia lanjut, tetapi

sering adanya keluhan kelelahan dan/atau penurunan berat badan. Pasien lanjut

usia mudah terjadinya kesalahan diagnosa dan mungkin akan mengalami

depresi, mereka mengeluh insomnia, kelelahan, dan gangguan konsentrasi dan

memori.

Penyakit Graves Selama Kehamilan

Wanita hamil biasanya mengalami beberapa peningkatan stimulasi

tiroid selama kehamilan dan kelenjar tiroid akan sedikit membesar.

5

Page 6: Hipertiroid Lengkap I II III

Bagaimanapun juga, thyromegali secara signifikan, pertumbuhan abnormal

dalam jaringan tiroid, dan temuan fisik berupa gondok yang tidak biasa dan

dokter harus mengevaluasi seorang wanita hamil untuk kemungkinan

hipertiroidisme. Penyakit Graves adalah gangguan endokrin yang paling umum

selain diabetes pada kehamilan dan dapat membahayakan ibu dan janin,

beresiko untuk melahirkan janin prematur, morbiditas perinatal, gagal jantung,

dan badai tiroid. Selama kehamilan, penyakit Graves diobati dengan pemberian

obat antitiroid (obat yang menghambat produksi tiroksin), karena yodium

radioaktif akan mempengaruhi kelenjar tiroid janin dan operasi akan

meningkatkan risiko kelahiran prematur atau keguguran (Waltman et al.,

2004).

E. Laboratorium dan Prosedur Diagnostik

Tes diagnostik yang sama dijelaskan sebelumnya pada bagian

hipotiroidisme digunakan dalam penilaian pasien yang diduga kumpulan

hipermetabolik tiroid. Pengukuran TSH dan FT4 biasanya digunakan untuk

menilai pasien dengan dugaan hipertiroidisme. Penurunan TSH dalam

kombinasi dengan tingkat tinggi FT, menunjukkan hipertiroidisme. Merujuk

pada Tes Diagnostik sebelumnya untuk gangguan Tiroid gambaran tes tiroid

yang digunakan untuk menilai fungsi tiroid selama diagnosis dan pengobatan

gangguan tiroid.

F. Manajemen medis

Kumpulan hipermetabolik tiroid, termasuk penyakit Graves sulit untuk

bisa mengobati, tergantung pada respon dari jaringan tiroid untuk modalitas

pengobatan (Fenton, Gold, & Sadeghi-Nejad, 2006). Ada tiga cara yang umum

untuk mengobati penyakit Graves :

obat anti-tiroid, yang menghambat produksi atau konversi dari hormon

tiroid aktif

6

Page 7: Hipertiroid Lengkap I II III

Yodium radioaktif, dapat menghancurkan seluruh atau sebagian kelenjar

tiroid dan membuatnya tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang

berlebihan

Subtotal tiroidektomi, di mana sebagian dari kelenjar tiroid diangkat,

sehingga tidak mampu memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.

Pilihan pertama penanganan medis biasanya dilakukan sejak komplikasi

terjadi, termasuk perdarahan, kerusakan kelenjar paratiroid, dan gangguan pita

suara, dapat dilakukan intervensi bedah. Terapi obat antitiroid memiliki

manfaat biaya yang lebih rendah dan lebih aman untuk pasien seperti wanita

hamil, remaja, dan anak-anak. Selain itu, obat-obat antitiroid dapat nilai besar

dalam penyakit autoimun seperti penyakit Graves karena obat antitiroid

meningkatkan proses autoimun (Cooper, 2005). Namun, pilihan pengobatan

untuk hipertiroidisme akan tergantung pada usia, kondisi fisik, kehamilan,

tingkat penyakit, dan preferensi pribadi.

Obat antitiroid, seperti propylthiouracil (PTU) dan methimazole

(Tapazole, Carbimazole), dapat digunakan baik dalam pengobatan awal dan

jangka panjang hipertiroidisme. Methimazole, diambil hanya dalam satu dosis

harian, PTU memiliki keuntungan lebih yang harus diberikan dalam tiga dosis

terbagi. Dengan demikian, methimazole menghasilkan peningkatan yang lebih

cepat dalam konsentrasi serum tiroksin dan triiodothyronine, meningkatkan

kepatuhan pasien menjadi lebih baik.

Penggunaan obat antitiroid jangka pendek mungkin diresepkan untuk

mengurangi kadar hormon tiroid selama beberapa minggu sejak yodium

radioaktif memicu tiroiditis akut menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang

tersimpan. Solusi Yodium juga dapat diberikan secara oral sampai 2 minggu

untuk mengurangi produksi tiroksin sebelum operasi tetapi pendekatan ini

adalah manfaat jangka pendek. Terapi obat antitiroid juga digunakan dalam

rentan, pasien usia lanjut berisiko untuk komplikasi jantung dan untuk pasien

hamil untuk terapi lain menimbulkan risiko khusus (Holcomb, 2002c,.

Waltman et al, 2004). Pasien yang dirawat di rumah sakit harus mendapat

7

Page 8: Hipertiroid Lengkap I II III

perhatian untuk memastikan bahwa mereka menerima obat antitiroid (Harris,

2007.

Obat antitiroid menghubungkan dengan berbagai jenis efek samping.

Ruam kulit mungkin dapat diatasi dengan pemberian obat antihistamine, efek

samping ringan lainnya yaitu arthralgia, mual, dan rasa tidak normal atau bau.

PTU dan methimazole dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius

seperti radang hati, defisiensi sel darah putih sebagian, dan polyarthritis,

sehingga pasien harus disarankan untuk menghentikan obat dan memberitahu

petugas layanan kesehatan a jika mereka mengalami penyakit kuning pada

kulit, demam, atau sakit tenggorokan. Propylthiouracil adalah obat antitiroid

pilihan dalam kehamilan karena methimazole diketahui menyebabkan kelainan

bawaan yang jarang (Cooper, 2005).

Obat antitiroid mungkin efektif selama beberapa bulan sampai beberapa

tahun dan hipertiroidisme bisa mereda. Namun, pasien dengan hipertiroidisme

berat sering membutuhkan terapi lebih agresif karena obat antitiroid mungkin

tidak mengelola gejala dengan baik. Pasien dengan obat antitiroid yang telah

dihentikan seharusnya fungsi tiroid dievaluasi secara teratur sejak terjadi

terulangnya hipertiroidisme (Cooper, 2005). Obat yang digunakan untuk

mengobati hipertiroidisme ditampilkan dalam ringkasan farmakologi (hal.

1628).

Penyakit Graves juga secara rutin diobati dengan terapi yodium

radioaktif (kecuali pada kehamilan seperti yang telah dijelaskan) dan Yodium

radioaktif berkonsentrasi pada jaringan tiroid, sehingga tidak menimbulkan

risiko ke seluruh tubuh. Ini memiliki keuntungan tambahan yang dapat diambil

ketika rawat jalan, sehingga pasien dapat menghindari rawat inap. Hasil akhir,

termasuk pengeluaran dari produksi hormon thyroid parsial atau lengkap,

tergantung pada dosis yodium radioaktif dan sensitivitas jaringan. Karena

potensi untuk penghapusan permanen dari semua produksi hormon tiroid dari

waktu ke waktu. Pasien harus diberikan baik instruksi lisan dan tertulis pada

gejala hipotiroidisme, dan tingkat hormon tiroid harus diambil secara teratur

8

Page 9: Hipertiroid Lengkap I II III

sampai pasien telah stabil selama beberapa bulan . Dalam kasus yang jarang

terjadi, pengobatan mungkin perlu diulang.

Intervensi bedah dapat dipilih jika obat antitiroid tidak efektif atau jika

pasien tidak cocok untuk diberikan terapi obat atau terapi yodium radioaktif

karena beberapa alasan. Pembedahan diperlukan ketika diduga ada kecurigaan

keganasan, kompresi trakea atau esofagus akibat pembesaran tiroid, sulit untuk

mengelola hipertiroidisme selama kehamilan, atau substernal tiroid. Secara

langsung penggantian hormon tiroid dibutuhkan ketika sebagian besar atau

seluruh kelenjar tiroid telah diangkat melalui operasi atau yodium radioaktif.

Obat lain seperti beta-blocker atau calcium channel blockers juga akan

diresepkan selama hipertiroidisme terjadi untuk mengontrol aritmia jantung

seperti takikardia dan / atau fibrilasi atrium.

Penyakit yang jarang, tetapi menimbulkan komplikasi yang serius dari

hipertiroid adalah badai tiroid, suatu kondisi yang mengancam jiwa di mana

tubuh mendecompensasi tirotoksikosis yang besar . Pasien yang paling rentan

terkena tirotoksikosis adalah orang tua dan pasien yang rentan terhadap infeksi

atau komplikasi pascaoperasi, sedang hamil atau setelah melahirkan, dan

merka yang berhenti pengobatan antitiroidnya (Harris, 2007). Tirotoksikosis

ditandai dengan sinus atau supraventricular tachycardia, hiperpireksia (suhu

dengan atas 40 ° C [104 ° F]), kebingungan, delirium, dan koma. Pengobatan

langsung sangat penting untuk mencegah kematian, yang terjadi pada 20%

sampai 30% kasus (Waltman et al., 2004).

G. Manajemen Keperawatan

Tujuan dalam manajemen keperawatan pasien dengan hipertiroidisme

adalah untuk mendukung rencana perawatan, yang diarahkan untuk

menurunkan atau menghilangkan output dari hormon tiroid dan petugas

mengatasi gejala keadaan hipermetabolik . Instruksi pada tindakan, manfaat,

dan efek samping dari obat antitiroid merupakan kunci dari peran perawat.

Penting bahwa pasien dapat memahami terapi yang tidak boleh tiba-tiba

berhenti kecuali ada tanda-tanda efek samping yang serius. Harus segera

9

Page 10: Hipertiroid Lengkap I II III

konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika obat antitiroid dihentikan.

Ini adalah waktu yang rentan karena bisa terjadi kerusakan tiroid, sehingga

pasien harus disarankan untuk mengamati untuk tanda-tanda yang memburuk

hipertiroidisme dan melaporkan tanda-tanda tersebut kepada penyedia layanan

kesehatan mereka. Jika pasien dirawat di rumah sakit, perawat harus

memperhatikan tanda-tanda perubahan yang signifikan dalam kondisi pasien

dan penyedia layanan kesehatan harus waspada sehingga tindakan segera

dapat diambil untuk melawan pengeluaran hormon tiroid untuk mencegah

kematian, yang terjadi dalam persentase yang signifikan dari pasien yang

mengalami kerusakan tiroid.

FARMAKOLOGI Ringkasan Obat untuk Gangguan Tiroid

Obat Aksi Efek Samping PerawatanPropylthiouracil

(PTU)mengontrol hipertiroidisme dengan memperlambat produksi hormon tiroid. Dapat diberikan selama beberapa bulan dan dapat menyebabkan remisi sementara atau remisi jangka panjang hipertiroidisme.

Reaksi alergi dengan ruam, gatal-gatal, demam, nyeri sendi. Penurunan sel darah putih, sakit tenggorokan, demam, nyeri sendi, infeksi. gangguan fungsi hati, penyakit kuning, demam, kehilangan nafsu makan, dan sakit perut

menganjurkan pasien mengikuti tindak lanjut secara teratur dari fungsi tiroid karena aktifitas hipertiroid dapat terulang kembali. Memantau jumlah sel darah putih. Memantau fungsi hati. Segera melaporkan demam atau sakit tenggorokan ke penyedia perawatan kesehatan.

Methimazole (lapazole, Carbimazole)

menghambat sintesis hormon tiroid

waspada pada pasien dengan penyakit hati, gangguan sumsum tulang, dan alergi sebelumnya untuk obat antitiroid lainnya. Anomali kongenital.

Anjurkan pasien untuk minum obat pada waktu yang sama setiap hari secara berkala. Memantau fungsi hati. Hindari pemberian obat secara bersamaan

10

Page 11: Hipertiroid Lengkap I II III

dengan obat sebagai berikut: obat antikanker, obat yang mengandung yodium, lithium, sulfonamide, interferon.

produk lodide or iodide (Lugol’s solution, sodium iodide, potassium iodide)

Menghambat sintesis dan pelepasan hormon tiroid dan menurunkan ukuran dan vaskularisasi tiroid.Efektif untuk terapi yang relatif jangka pendek (7-14 hari).

Diare, muntah, mual, sakit perut. Ruam kulit, perdarahan GI mungkin menandakan reaksi yang merugikan.

Menyarankan pasien untuk minum semua obat terapi, menggunakan sedotan untuk menghindari perubahan warna pada gigi, dan tidak menarik obat tiba-tiba. Mencegah penggunaan obat bebas tanpa konsultasi dokter. Laporkan pasien yang memiliki gejala iodism: gejala perut

Propranolol (lnderal)

Beta-adrenergik blocking agen. Mengurangi efek dan beberapa gejala kelebihan hormon tiroid.

Menurunkan denyut jantung dan konsumsi oksigen miokard. Menurunkan tekanan darah.

Kontraindikasi pada pasien dengan asma, sinus bradikardia, dan blok jantung. anjurkan pasien untuk tidak tiba-tiba menghentikan obat. Mencegah penggunaan obat bebas tanpa konsultasi dokter.

yodium radioaktif (sodium iodide [I-1 311, lodotope)

Yodium radioaktif menghancurkan jaringan tiroid dengan manfaat yang jelas secara maksimal dalam 3-6 bulan. Yodium

Tidak ada komplikasi serius yang dilaporkan sehingga oabat ini menjadi pengobatan pilihan.

anjurkan pasien untuk:monitor kadar hormon tiroid secara teratur.mengkonsumsi obat hormon

11

Page 12: Hipertiroid Lengkap I II III

radioaktif berkonsentrasi pada jaringan tiroid dan diekskresikan dalam beberapa hari

tiroid pada waktu perut kosong.mengkonsumsi pengganti hormon seumur hidup.Jangan menggenati obat hormon tanpa pemantauan tindak lanjut.Ikuti tindakan pencegahan radiasi seperti yang diarahkan.

Tanda Kritis :

Kerusakan Thyroid terjadi pada hipertiroidisme parah dan mungkin dipicu

oleh bedah trauma status infeksi postpartum, atau penarikan obat

antitiroid, mengakibatkan takikardia yang parah, gagal jantung,

hipertermia, dan shock.

Pastikan oksigen dan ventilasi yang memadai.

Kontrol disritmia jika terjadi

Administer cairan IV, pemantauan glukosa dan tingkat elektrolit.

Mengelola obat antitiroid untuk menghambat biosintesis dan menghalangi

pelepasan hormon tiroid. (persiapan iodida tidak harus diberikan selama

minimal 1 jam setelah obat antitiroid lain karena mereka dapat digunakan

untuk mensintesis T4 yang berlebihan).

Pasien memilih terapi yodium radioaktif sebagai pilihan pengobatan,

mereka membutuhkan instruksi dan kepastian mengenai manfaat kedua terapi

ini, serta informasi tentang tindakan pencegahan radiasi yang harus diambil

selama beberapa hari pertama setelah terapi dimulai. Keterangan khusus akan

diberikan kepada pasien oleh penyedia perawatan kesehatan atau staf radiologi

tetapi umumnya pasien akan diminta untuk menghindari kontak dekat dengan

orang lain selama beberapa hari. Pasien dengan anak-anak kecil akan perlu

untuk mengatur perawatan alternatif selama periode ini. Pasien harus

menggunakan toilet pribadi dan diinstruksikan untuk menyiram dua kali setelah

12

Page 13: Hipertiroid Lengkap I II III

setiap penggunaan. Mereka seharusnya tidak terlibat dalam penanganan

persiapan makanan bagi orang lain dan harus mencuci handuk dan linen yang

mereka gunakan secara terpisah dari orang lain. Disarankan penggunaan

peralatan makan dan piring sekali pakai (AACE, 2005c).

Pasien membutuhkan pengetahuan tentang tanda dan gejala dari

hipotiroidisme karena pengobatan yodium radioaktif cenderung menyebabkan

hipotiroidisme selama beberapa minggu sampai bulan . instruksi tertulis tentang

tanda-tanda hipotiroidisme dan kebutuhan untuk evaluasi secara berkala fungsi

tiroid harus diberikan kepada pasien yang akan pulang. Selain itu, penting untuk

menekankan pentingnya penggantian hormon secara terus menerus dalam hal

hipotiroidisme sejak penggantian hormon tiroid tidak adekuat meningkatkan

risiko hiperlipidemia dan penyakit jantung meningkat (Franklin, Sheppard, &

Maisonneuve, 2005).Jika intervensi bedah direncanakan dalam kasus hipertiroid,

perawat mempersiapkan pasien untuk operasi dan menyediakan perawatan pasca

operasi segera. Intervensi bedah mungkin termasuk tiroidektomi subtotal, reseksi

parsial, atau pengangkatan kelenjar tiroid. Pasca operasi perawat harus memberi

perhatian khusus kepada pasien terutama pernafasan, karena perdarahan dan

pembengkakan dapat membahayakan status pernapasan. Dianjurkan untuk

memiliki persediaan darurat seperti tersedia nampan trakeostomi di samping

tempat tidur atau dekat di troli emergency. pembedahan pada paratiroid juga

mempunyai risiko potensial, sehingga kalsium yang diberikan melalui intravena

juga harus tersedia jika diperlukan. Tim emergency harus waspada sedini

mungkin jika ada indikasi bahwa pasien membutuhkan intervensi segera.

Rencana perawatan pasien untuk pasien dengan hipertiroidisme ditunjukkan

dalam Proses Keperawatan:

Rencana Perawatan untuk Pasien Hipertiroid. Bagan 52-5 (hal. 1631)

menunjukkan kondisi yang mengancam jiwa yang berhubungan dengan penyakit

tiroid.

Proses keperawatan: rencana perawatan pasien untuk hipertiroidisme

13

Page 14: Hipertiroid Lengkap I II III

Penilaian Tingkat Kognisi

Data Subyektif:Obat apa yang telah Anda ambil?Apakah setiap anggota keluarga Anda memiliki riwayat penyakit tertentu ?Apakah berat badan Anda berubah selama setahun terakhir?Apakah ada perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan?Apakah Anda merasa cemas, gugup, atau gelisah?Pernahkah Anda memperhatikan ketidakpekaan terhadap perubahan suhu kamar?Apakah Anda "luka" atau "merasa seperti Anda berada di overdrive"?Berapa banyak olahraga yang dapat Anda lakukan?Apakah Anda mengalami kelemahan otot ?Apakah ada sesuatu yang mempengaruhi kemampuan Anda untuk menjadi aktif?

Data Objektif Kulit hangat dan mengeluarkan keringatRambut rontokAgitasi, tangan tremorPembesaran tiroid, exophthalmos pada mataHipertermia Takipnea, Takikardia (denyut jantung > 100 kali / menit)HyperreflexiaSerum T3, T4

Pengkajian dan diagnosa keperawatan

Hasil dan evaluasi parameter

perencanaan dan Intervensi dengan rasional

Diagnosa Keperawatan: Kecemasan dan gelisah, tangan tremor halus, dan insomnia sekunder untuk hipermetabolisme.

Hasil: Pasien mengungkapkan bantuan dari gejala kelebihan hormon tiroid.Evaluasi Parameter: Pasien melaporkan kecemasan kurang dan tidur nyenyak sepanjang malam.Pasien tremor dan kadar gratisT3 dan T4 bebas penurunan dan menstabilkanPasien nyaman di lingkungan dengan kisaran normal pada suhu kamar.Tanda-tanda vital Petient adalah dalam kisaran

intervensi: Memberikan

keadaan lingkungan yang tenang

menghilangkan stimulan kimia seperti kafein dari diet.

Mengelola obat antitiroid seperti yang ditentukan.

Rasional :Untuk menghilangkan stimulan yang akan memperburuk kurang tidur danKecemasan.

14

Page 15: Hipertiroid Lengkap I II III

normal.

Penilaian Pemahaman tentang gangguan

Data Subyektif:Apakah Anda kehilangan atau bertambah berat badan selama setahun terakhir?Apakah Anda mengambil langkah-langkah spesifik untuk menyebabkan perubahan dalam berat badan Anda?Jelaskan nafsu makan kepada saya.Bagaimana perasaan Anda dalam setiap waktu: cemas? tenang?

Data Objektif :Pasien kurus dan tinggiPakaian terlalu besar untuk ukuran / frame

Pengkajian dan diagnosa keperawatan

Hasil dan parameter evaluasi

perencanaan dan Intervensi dengan rasional

Diagnosa Keperawatan: ketidakseimbangan nutrisi akibat cemas, gelisah, dan kumpulan hipermetabolik.

Hasil: Pasien mendapatkan kembali berat badan normal dan melaporan kembalinya nafsu makan.Pasien dapat menjelaskan gejala hipertiroidisme.Evaluasi Parameter: Berat badan pasien dipertahankan atau kembali normal.Kekurangan nutrisi dihilangkan. melaporan nafsu makan pasien dan asupan kembali membaik.Pasien dapat menggambarkan gejala hipertiroidisme.

intervensi: monitor berat setiap

hari. menganjurkan pasien

diet seimbang dengan suplemen gizi dan diperlukan konsultasi gizi.

mengajarkan pasien tentang efek hipertiroidisme terhadap berat badan.

Rasional :Untuk memastikan pasien mendapatkan kembali kesehatan dan berat badan yang menurun jika diinginkan dan untuk memungkinkan pasien untuk melaporkan tanda-tanda awal dari perubahan dalam keadaan metabolik yang mungkin mengindikasikan kebutuhan intervensi

15

Page 16: Hipertiroid Lengkap I II III

medis untuk lebih lanjut.

Penilaian Karakteristik dan Fungsi pada mata

Data Subyektif:Apakah Anda melihat adanya perubahan wajah, pembengkakan, kemerahan, atau tonjolan pada mata?

Data Objektif :Mata tampak kering dan memerahMata menonjol (exophthalmos)Pasien tidak dapat menutup kelopak mata secara normalTerlihat sklera

Pengkajian dan diagnosa keperawatan

Hasil dan parameter evaluasi

Perencanaan dan Intervensi dengan rasional

Diagnosa Keperawatan: Risiko cedera mata sekunder untuk exophthalmos dan ketidakmampuan untuk menutup kelopak mata sepenuhnya.

Hasil: Melaporan mata lembab dan pasien tidak sakit mata atau ketidaknyamanan menurun.Evaluasi Parameter:Tidak ada tanda kerusakan mata atau kornea ulserasi atau abrasi.Pasien tidak dapat menutup kelopak mata benar-benar

intervensi: Mendorong pasien

untuk bilas mata dengan air hangat pada interval saat terjaga.

menggunakan air mata buatan untuk menjaga mata agar lembab, dan untuk menutupi mata saat tidur dan yang diperlukan jika pasien tidak dapat menutup mata sepenuhnya.Rasional : Untuk menjaga mata agar tetap lembab dan mencegah kornea / ulserasi atau abrasi.

Penilaian Fungsi Jantung

Data Subyektif:Pernahkah Anda melihat ada perubahan dalam denyut nadi atau detak jantung?Apakah Anda baru mengalami nyeri dada?Apakah Anda melihat ada pembengkakan di kaki Anda?Apa tingkat energi Anda?

16

Page 17: Hipertiroid Lengkap I II III

Data Objektif :Takikardia dengan denyut jantung> 1OO denyut / menitAtrial fibrilasiBusungPembesaran jantungNyeri dadaPengkajian dan diagnosa keperawatan

Hasil dan parameter evaluasi

Perencanaan dan Intervensi dengan rasional

Diagnosa Keperawatan:Penurunan output jantung yang berhubungan dengan keadaan hipermetabolik

Hasil ;Fungsi jantung dalam batas normal. Pasien bebas dari gejala edema paru dan gagal jantung.Evaluasi Parameter: mengungkapkan bahwa denyut jantung menurun dan stroke volume meningkat.Tidak ada dyspnea.Tidak ada batuk dan mengi.Jaringan bebas dari edemaPasien verbalizes merasa kurang lelah dan bebas dari kecemasan.Pasien mengungkapkan memiliki nafsu makan yang baik.Berorientasi pada waktu, tempat, dan orang .Tidak ada bukti sputum berbusa pink.

Intervensi: Evaluasi tanda-

tanda vital sering. Mengelola obat

antitiroid dan obat jantung seperti yang ditentukan.

Menjaga dan mendukung lingkungan yang tenang.

Menilai toleransi terhadap aktivitas fisik dan bekerja dengan pasien untuk secara bertahap

meningkatkan aktivitas yang ditoleransi.rasional :Untuk mengurangi dsk jantung kongestif. kegagalan pada pasien dengannegara hipermetabolik.

Tanda Kritis :

Selama masa pasca operasi tiroidektomi penting untuk mengobservasi

dengan cermat untuk tanda perdarahan atau pembengkakan di daerah

operasi, serta kerusakan pada pita suara atau kelenjar paratiroid. Periksa

belakang leher untuk mengidentifikasi pengeluaran darah.

17

Page 18: Hipertiroid Lengkap I II III

Pascabedah penderita harus segera diobservasi oleh perawat dan harus

memiliki bel panggilan untuk mendapatkan pertolongan segera harus

diperhatikan dan dicatat apabila ada gejala gangguan pernapasan. Lokasi

kelenjar tiroid berdekatan dengan saluran trakea dan pita suara yang dapat

memberikan ancaman ke saluran napas, pembengkakan atau perdarahan

menyebabkan obstruksi. Satu set trakeostomi harus tersedia dalam

keadaan darurat ini.

Dalam hal pengangkatan disengaja sebagian atau seluruh kelenjar

paratiroid, kalsium intravena juga harus tersedia.

H. Rencana pemulangan

Rencana pemulangan dengan penyakit tiroid tersemasuk

pemberian pendidikan mengenai fungsi tiroid, terutama gejala dari kedua

penyakit hipotiroid dan penyakit hipertiroid sejak pengobatan untuk setiap

kondisi, mungkin dapat mengakibatkan kondisi yang berlawanan. Pasien

perlu memahami bahwa mereka seharusnya menerima tindak lanjut

pemeriksaan laboratorium secara rutin untuk menilai fungsi tiroid sejak

dilakukannya pengobatan untuk hipertiroidisme, termasuk obat antitiroid,

yodium radioaktif, dan operasi, dapat mengakibatkan penurunan yang

signifikan atau penghentian dalam produksi hormon tiroid dari waktu ke

waktu. Di sisi lain, pemberian levothyroxine dalam dosis yang terlalu tinggi

dapat menyebabkan gejala hipertiroidisme. Pasien perlu instruksi hati-hati

tentang perlunya tindak lanjut setelah pengobatan untuk gangguan tiroid

sampai ada bukti bahwa tingkat hormone dalam batas normal dan telah

stabil.

Pasien tertentu yang rentan dengan hipertiroidisme atau hipotiroidisme

harus diinstruksikan untuk menghindari stres atau infeksi sampai penyakit

mereka di bawah kontrol. Pasien pascaoperasi seharusnya menerima instruksi

tentang perawatan luka, tanda dan gejala infeksi yang harus segera dilaporkan

ke petugas layanan kesehatan. Hyperthyroidisme pada populasi usia lanjut

dibahas dalam tabel Gerontologika.

18

Page 19: Hipertiroid Lengkap I II III

Hypothyroidism Myxedema Coma

Hypothyroidism myxedema Coma

Hyperthyroidism Thyroid Crisis/StormHipertiroidisme Thyroid Krisis / Badai

Life-Threatening ConditionsKondisi Ganas

Early SymptomsGejala Awal

Signs or symptoms of serious complicationsTanda atau gejala komplikasi serius

Laboratory valuesNilai laboraturium

koma Myxedema terjadi ketika ada peristiwa pencetus sepertiKondisi trauma, infeksi, atau kompromi sedasi pada pasien hipotiroid ( biasanya orang dewasa lebih tua dengan penyakit tiroid primer yang lama).

Berat badan bertambah, sangat kelelahan atau kekurangan energi, bradikardia,kelesuan, kebodohan mental, gangguan memori, intoleransi dingin.

Suhu tubuh sangat rendah (32,80-350C (910-950 F)Kulit sangat dingin dan keringKejang, bradikardia berat, refleks tendon lambat nonpitting edema (terutama di sekitar wajah dan mata), lidah membesar, penurunan kesadaran dan kehilangan kesadarandapat terjadi gangguan mood dan psikosis yang Mendalam

TSH Rendah (jika hipofisis yang terlibat) dan TSH sangat tinggi (jika jaringan kelenjar tiroid yang terkena)serum FT4 rendah

Tirotoksikosis akut /krisis tiroid / kerusakan tiroid terjadiketika ada kegagalan kompensasi metabolik,termoregulasi, dan sistem kardiovaskular padapasien hipertiroid.

penurunan berat badan yang signifikan, hangat, kulit lembab, intoleransi panas, palpitasi jantung dan takikardia. Takipneadan dyspnea saat aktivitas.

Takikardia (lebih besar dari 140 kali / menit), fibrilasi atrium, aritmia, peningkatan volume stroke, gejala gagal jantung dengan edema paru.Suhu tubuh sangat tinggi (sampai 400C (1050F))Gelisah, agitasi, sakit perut, mual, muntah, koma, emosional labil , exophthalmos, gondok, dan koma.

tingkat TSH Rendahserum FT4 TinggiPeningkatan tes fungsi hatipeningkatan Alkaline phosphataseSuhu tubuh, kadar glukosa darah

19

Page 20: Hipertiroid Lengkap I II III

Assesment Assesment TreatmentnTreatmentn

Hiponatremia, hipoglikemia, hiperlipidemiaAsidosis respiratorikEKG: interval QT yang memanjang Efusi pleura dan pericardial adanya antibodi antitiroidTanda-tanda vital, tingkat kesadaran, tindakan laboratoriumterapi pengganti Hormon

Obat antitiroidoperasi

I. Promosi kesehatan

Kesehatan yang optimal dalam fungsi endokrin memerlukan diet yang sehat,

termasuk sumber yodium untuk produksi hormon tiroid.

1. Mendorong pasien untuk merencanakan diet yang sehat meliputi ikan dan

makanan yang dilengkapi dengan yodium seperti garam beryodium.

2. Promosi kesehatan untuk pasien dengan gangguan tiroid memerlukan

perhatian yang cermat untuk pemberian obat yang diresepkan seperti terapi

penggantian hormon atau obat antitiroid.

3. Gejala hipo-atau kumpulan hipermetabolik akan terulang kembali jika kadar

hormon yang normal tidak dipertahankan.

4. Pasien disarankan untuk menghindari stres saat mengalami penyakit tiroid

akut sampai saat kondisi mereka stabil.

5. Untuk lebih lanjut tentang hipertiroidisme pada populasi tertentu, lihat

Pertimbangan Budaya dan kotak Pertimbangan Genetik.

PERTIMBANGAN gerontological Terkait Hipertiroidisme

Hipertiroidisme lebih umum pada usia antara 30-50 tahun, sedangkan

hipotiroidisme lebih umum pada pasien di atas usia 50 tahun. pasien Lansia

paling rentan terhadap komplikasi serius baik dari hipotiroidisme atau

hipertiroidisme. Diagnosis mungkin sulit sampai fungsi metabolisme secara

signifikan berubah karena sifat berbahaya dari penyakit ini. infeksi, trauma,

operasi, dan stres dapat memicu krisis yang serius pada pasien usia lanjut

20

Page 21: Hipertiroid Lengkap I II III

dengan hipo-atau hipermetabolik pada penyakit tiroid. Penggunaan obat-obatan

seperti obat penenang atau opiat juga dapat membuat pasien pada risiko besar.

Perawat harus mempertimbangkan potensi koma myxedema atau krisis tiroid

pada pasien usia lanjut dan mereka lebih rentan karena hidup dengan penyakit

atau stres.

PERTIMBANGAN BUDAYA untuk Hipertiroidisme

Pasien dengan gangguan tiroid mungkin harus mengambil terapi obat

jangka panjang atau terapi pengganti hormon seumur hidup. Penyakit kronis

tidak diterima di beberapa budaya dan pemahaman yang kurang dari hasil

penolakan terapi medis dapat menyebabkan konsekuensi yang mengancam

jiwa. Perawat perlu menilai penerimaan dan pemahaman pasien dan keluarga

tentang penyakit dalam menyesuaiakan instruksi dan memberi dukungan yang

tepat.

PERTIMBANGAN GENETIKA untuk Hipertiroidisme

Para peneliti mengetahui bahwa ada kecenderungan genetik untuk penyakit

tiroid, meskipun masalah genetik yang tepat belum teridentifikasi. Orang tua

yang terkena penyakit tiroid harus diinstruksikan untuk memberikan informasi

kepada anak mereka sehingga mereka waspada terhadap masalah kesehatan

potensial di masa depan.

Pelengkap dan Pendekatan Alternatif

Pasien dengan penyakit tiroid dapat menemukan perawatan pelengkap seperti

meditasi, terapi pijat, dan akupunktur untuk memberi manfaat dalam

menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan salah satu rasa

kesejahteraan seseorang. Namun, pada saat ini terapi herbal harus digunakan

dengan sangat hati-hati dan harus dengan konsultasi dokter, mengingat potensi

interaksi obat. Secara keseluruhan, terapi komplementer dan alternatif tidak

harus dilihat sebagai pengganti untuk terapi medis tradisional pada penyakit

21

Page 22: Hipertiroid Lengkap I II III

tiroid. Untuk lebih lanjut tentang salah satu jenis terapi komplementer,

aromaterapi, lihat tabel Pelengkap dan Alternatif Terapi .

J. Manajemen Kolaborasi :

Sebagaimana dicatat ketika membahas pengelolaan kolaboratif pasien

dengan hipotiroidisme, pasien dengan hipertiroidisme juga akan membutuhkan

dukungan dari beberapa anggota tim kesehatan. Apoteker memiliki peran

dalam instruksi pasien hipertiroid yang mungkin harus mengambil obat

antitiroid dan beta-blocker atau calcium channel blockers jika mereka memiliki

gejala jantung. Seorang ahli radiologi yang mengkhususkan diri dalam terapi

radiasi dapat mengelola yodium radioaktif, yang merupakan pengobatan

pilihan untuk hipertiroidisme. Dalam beberapa kasus, pasien dengan

hipertiroidisme dapat dirujuk ke dokter bedah untuk operasi pengangkatan

kelenjar tiroid jika pasien tidak memiliki indikasi untuk terapi yodium

radioaktif atau jika operasi diperlukan untuk menghapus gondok besar atau

nodul ganas. Ahli gizi juga dapat memberikan konsultasi membantu diet untuk

memenuhi kebutuhan hipermetabolik tubuh pasien selama terapi dan

mengoreksi serta menstabilkan hormon tiroid.

K. Gangguan Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah empat kecil, kelenjar sangat vaskular terletak

di belakang kelenjar tiroid (Gambar 52-53). Variasi anatomi pada jumlah dan

lokasi kelenjar paratiroid terjadi dengan beberapa frekuensi. Kira-kira ukuran

sebutir beras, kelenjar paratiroid mengatur tingkat kalsium darah dalam rentang

yang sangat sempit (8,5-10,5 mg / dL) untuk mempertahankan fungsi efektif

dari otot-otot tubuh dan saraf. Reseptor kalsium penginderaan dalam kelenjar

paratiroid dirangsang untuk melepaskan hormon paratiroid ke dalam darah

ketika tingkat kalsium serum di bawah normal. Hormon paratiroid (PTH)

adalah protein kecil yang bertindak langsung pada kedua tulang dan ginjal

dimana menstimulasi pelepasan reabsorpsi kalsium. Bekerja juga pada usus,

22

Page 23: Hipertiroid Lengkap I II III

menyebabkan PTH menyerap kembali kalsium. Sehingga PTH berkontribusi

pada homeostasis kalsium dalam tubuh.

Seperti halnya dengan kelenjar endokrin lain,gangguan kelenjar paratiroid

termasuk hipoparatiroidisme,dimana ada sekresi hormon paratiroid tidak

adekuat,dan hiperparatiroidisme dimana ada sekresi PTH

23

Page 24: Hipertiroid Lengkap I II III

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hipertiroidisme, suatu kondisi di mana terdapat kelebihan produksi

hormon tiroid, kondisi ini disebabkan oleh peningkatan fungsi tiroid dengan

alasan apapun. Kondisi ini dapat menyebabkan tirotoksikosis, sindrom klinis

yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan hormon tiroid yang beredar

di jaringan yang terkena. (Greenspan, 2004).

Hipertiroid dikenal juga sebagai tirotoksikosis. Hipertiroidisme dapat

didefinisikan sebagai respons jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh

metabolic hormone tiroid yang berlebihan. Keadaan ini dapat timbul spontan

atau akibat pemberian hormon tiroid pada pengobatan hipotiroid. Terdapat

dua tipe hipertiroidisme spontan yang paling sering dijumpai yaitu penyakit

graves dan goiter nodular toksic. Hipertiroidisme graves adalah penyakit

yang timbul karena banyak faktor, predisposisinya terdiri dari genetik dan

lingkungan. Penyebab hipertiroidisme graves yang disebabkan oleh faktor

genetik sebesar 79% dan 21% disebabkan oleh faktor lingkungan yang terdiri

dari keterpaparan faktor stres, asap rokok, kelebihan asupan yodium, dan

beberapa obat yang semuanya telah diidentifikasi sebagai faktor lingkungan

yang relevan terhadap patogenesis hipertiroidisme graves.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan penulis dan pembaca dapat

memahami materi tentang hipertiroidisme.

24