Hipertensi Emergensi
-
Upload
rizqulloh-taufiqul-hakim-barsah -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Hipertensi Emergensi
Hipertensi Emergensi
Oleh :Hafiz Arqursoy1102011115
Pembimbing :dr. Sibli, Sp.PD
LAPORAN KASUS
Pendahuluan• Hipertensi, penyakit dengan prevalensi terbesar di seluruh
dunia• Berdasarkan Riskesdas 2007, prevalensi hipertensi di
Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas
• 60% berakhir pada stroke, sisanya jantung, gagal ginjal, dan kebutaan
Definisi
Krisis hipertensi peningkatan tekanan
darah yang mendadak
(systole>180 mmhg dan/atau diastole>120mmhg) + membutuhkan
penanggulangan segera.
Hipertensi emergensi
kenaikan tekanandarah mendadak+kerusakan organ
target yang progresif + memerlukan
tindakan penurunan tekanan darah yang
segera dalam kurun waktu menit/jam.8
Faktor Resiko Hipertensi Emergensi
Penderita yg tidak minum obat atau minum obat antihipertensi tidak teratur
Kehamilan
Pengguna NAPZA
Penderita dgn rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat, penyakit vaskular dan trauma kepala
Penderita hipertensi dgn penyakit parenkim ginjal
Klasifikasi Krisis Hipertensi
Hipertensi urgensi : sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg Tanpa kerusakan organ
Hipertensi emergensi : sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg disertai kerusakan organ
Krisis Hipertensi
Hipertensi refrakter • respon pengobatan tidak memuaskan TD >200/100 mmHgHipertensi akselerasi • TD Diastol >120 - 130 mmHg• disertai kelainan Funduskopi KW IIIHipertensi maligna• TD Diastol >120 mmHg• disertai kelainan Funduskopi KW IV disertai papil edema, peningkatan
intrakranial, GGA, kematian Hipertensi ensefalopati• Peningkatan TD dengan tiba-tiba• sakit kepala yang hebat• Perubahan kesadaran
Klasifikasi Krisis Hipertensi
Krisis Hipertensi
Hipertensi Emergensi
TD sangat tinggi + kelainan/kerusakan organ
progresif
TD harus diturunkan segera (menit/jam)
Hipertensi Urgensi
TD sangat tinggi, tdk disertai kelainan/kerusakan organ
target yg progresif
Penurunan TD dapat dilaksanakan lbh lambat
(jam/hari)
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Manifestasi
Anamnesis• Riwayat hipertensi (awal hipertensi, jenis obat antihipertensi,
keteraturan konsumsi obat)• Gangguan organ (kardiovaskuler, serebrovaskular, renovaskular, dan organ
lain)
Pemeriksaan Fisik• Pengukuran tekanan darah pada kedua lengan, perabaan denyut nadi
perifer• Mata : Lihat adanya papil edema, pendarahan dan eksudat, penyempitan
yang hebat arteriol.• Jantung : Palpasi adanya pergeseran apeks, dengarkan adanya bunyi
jantung S3 dan S4 serta adanya murmur.• Paru : perhatikan adanya ronki basal yang mengindikasikan CHF.• Status neurologik : perhatikan adanya defisit neurologik fokal. Periksa
tingkat kesadarannya dan refleks fisiologis dan patologis
Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan laboratorium awal:
a. Urinalisis b. Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan elektrolit.
• Pemeriksaan penunjang: ekg, foto toraks• Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan: CT scan kepala,
ekokardiogram, ultrasonogram.
Penatalaksanaan
Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam
5 menit s/d 120 menit pertama diturunkan 20-25% MAP
2 sampai 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100 mmHg
6 sampai 24 jam berikutnya diturunkan sampai< 140/90 mmHg bila tidak ada gejala iskemiaorgan.
Penatalaksanaan Stroke Iskemik
Tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan diastolik >120 mmHg; pengukuran dilakukan dua kali dalam jangka waktu 30 menit.
Tidak ada tanda-tanda lain yang meningkatkan tekanan darah
Obat anti hipertensi parenteral dengan batas penurunamaksimal tekanan darah 20-25% dari MAP
Jika tekanan darah sistolik 180-220 mmHg dan tekanan diastolik 105-120 mmHg, dilakukan penatalaksanaan seperti terapi pada hipertensi urgensi.
Penatalaksanaan Stroke Hemoragik
Tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan diastolik>120 mmHg; pengukuran dilakukan dua kali dalam jangka waktu 30 menit.
Tidak ada tanda-tanda lain yang meningkatkan tekanan darah
Obat anti hipertensi parenteral dengan batas penurunan maksimal tekanan darah 20-25% dari MAP
Target tekanan darah adalah sistolik 160 mmHg dengan diastolik 90 mmHg.
Obat-obat Hipertensi Emergensi
Obat-obat Hipertensi Emergensi Nicardipin (Perdipin) IV (10 mg/ampul)
Nicardipin diberikan 10-30 mcg/kgBB bolus Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 0,5-6 mcg/kgBB/menit sampai
target TD tercapai. Labetalol (Normodyne) IV
Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalamcairan infus dengan dosis 2 mg menit.
KASUS
Identitas
Nama : Tn. Jenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 30 tahunStatus Perkawinan : Sudah MenikahAgama : IslamSuku : JawaPendidikan : SMAPekerjaan : -Alamat : KertasariTanggal Masuk : 12 Oktober 2015
Anamnesis
KELUHAN UTAMA
Nyeri Kepala sejak ± 6
jam SMRS
Riwayat Penyakit
Pasien sebelumnya tidak mengalami keluhan yang sama, pingsan disangkal, pandangan buram disangkal,
Pasien mengeluh lemas dan kesemutan pada anggota badan bagian kiri dan wajah kiri
Pasien mengeluh sulit menelan, mual dan muntah tidak dirasakan pasien
Pasien mengeluh nyeri kepala terus menerus dan semakin memberat seperti diikat, nyeri menjalar sampai leher
Pasien datang ke RSUD Arjawinangun dengan keluhan nyeri kepala sejak 6 jam SMRS
Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit dahulu• Riwayat hipertensi tidak diakui pasien• Riwayat penyakit jantung dan paru disangkal• Riwayat kencing manis disangkal • Riwayat mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang disangkal
Riwayat penyakit keluarga• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Penyakit
Kebiasaan• Minum berakohol disangkal• Merokok 1 bungkus/hari
Pemeriksaan Fisik
Status General
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, RP +/+ isokor
THT : Mukosa bibir basah, Stomatitis Angularis(-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
kelenjar tiroid tidak terabaJVP PR +2 cmH2O
• KU : Baik• Kesadaran : Compos Mentis• TD : 240/140 mmHg• Nadi : 82x/menit• Respirasi : 22x/menit• Tax : 36,5 OC• BB : 64 kg• TB : 169 cm
Status Present
ThoraxPulmo :- Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis- Palpasi : FV N/N- Perkusi : sonor/sonor- Auskultasi : ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor : - Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat- Palpasi : Iktus cordis teraba- Auskultasi : S1S2 tgl reguler, murmur (-) Gallop (-)
Abdomen Inspeksi : Distensi (-) RT : Melena (-) Auskultasi : BU (+) normal Perkusi: Timpani Palpasi : Nyeri tekan (-)-
EkstremitasAkral hangat
Darah Rutin 12 Oktober 2015
Result Flags Unit Normal Limits
WBC 12,3 10ˆ3/µl 4,0 – 11,0
LYM % 7,7 H % 20,0 – 40,0
MON % 8,9 H % 2,0 – 8,0
NEU% 83,4 H % 50,0 -70,0
Eritrosit 5,12 H mm3 4,4 - 6,0
HGB 16,4 L g/dL 13,0 – 18,0
HCT 48,0 L % 39,0 – 54,0
MCV 93,8 L µmˆ3 79,0 – 99,0
MCH 31,4 L Pq 27,0 – 31,0
MCHC 33,5 H g/dL 33,0 – 37,0
PLT 173 10ˆ3/µl 150 – 450
GDS 127 mg/dl 70 - 140
Darah Rutin 15 Oktober 2015
Result Flags Unit Normal Limits
WBC 15,0 10ˆ3/µl 4,0 – 11,0
LYM % 9,2 H % 20,0 – 40,0
MON % 3,0 H % 2,0 – 8,0
NEU% 87,8 H % 50,0 -70,0
Eritrosit 5,66 H mm3 4,4 - 6,0
HGB 18,4 L g/dL 13,0 – 18,0
HCT 51,5 L % 39,0 – 54,0
MCV 91,0 L µmˆ3 79,0 – 99,0
MCH 32,5 L Pq 27,0 – 31,0
MCHC 35,7 H g/dL 33,0 – 37,0
PLT 150 10ˆ3/µl 150 – 450
GDS - mg/dl 70 - 140
Ureum - H mg/dl 10 – 45
Kreatinin - H mg/dl 0,50 – 1,10
CT-Scan Kepala Tanpa Kontras
Infark pada deep frontal lobe kanan serta anterior limb capsula interna kanan sampai paralateral ventrikel kanan
Resume
Pasien datang ke RSUD Arjawinangun dengan keluhan cephalgia dan nyeri tengkuk sejak 6 jam SMRS. Pasien mengalami disfaghia, paresis NVII sinistra tipe sentral dan Hemiparesis kiri. Tidak terdapat penurunan visus.Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tekanan Darah 240/140Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan leukosit 15.000Pada pemeriksaan CT-Scan terdapat infark pada deep frontal lobe kanan serta anterior limb capsula interna kanan sampai paralateral ventrikel kanan
ANALISA KASUS
Daftar Masalah
• Hipertensi Emergensi• Stroke Non Hemoragik
Hipertensi Emergensi
Atas Dasar• Didapatkan krisis hipertensi yang di golongkan pada hipertensi emergensi,
karena didapatkan peningkatan tekanan darah dan kerusakan organ. Kerusakan organ berupa infrak otak dengan hipertensi berat.
Assessment • Hipertensi Emergensi
Planing • Funduskopi, fungsi ginjal, EKG, echocardiography• Terapi :
– Nicardipin 5 mg/jam, tiap 15 menit titrasi 1 mg hingga MAP 180– Amlodipin 1 x 10 mg– Ramipril 1 x 10 mg– HCT 1 x 25 mg
Stroke Non Hemoragik
Atas Dasar• Hemiparesis kiri• Tidak ada penurunan kesadaran, muntah, dan adanya nyeri kepala• Gambaran infark pada CT-Scan
Assessment • Stroke Non HemoragikPlaning • Diagnosis : CT-Scan• Terapi :
– Infus RL 20 tpm– Citicolin 1 x 500 mg– Aspilet 1 x 250 mg