Hipertensi Dengan Pendekatan Dokter Keluarga

33
Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga Bernadina N S Lewowerang 102011303

description

blok 29

Transcript of Hipertensi Dengan Pendekatan Dokter Keluarga

Slide 1

Hipertensi dengan Pendekatan Dokter KeluargaBernadina N S Lewowerang102011303Latar belakang Di negara berkembang dan maju banyak penduduknya yang mempunyai pola konsumsi dan gaya hidup yang kurang baik bagi kesehatanSampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah Meningkatnya prevalensi hipertensiMasih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan Yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai targetAdanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.Permasalahan Apakah faktor resiko terjadinya hipertensi?Bagaimana cara pencegahan hipertensi?

Tujuan PenulisanMengetahui dan memahami betul tentang penyakit hipertensi itu sendiriMengetahui adanya hubungan antara riwayat keluarga (riwayat biologis, psikologis, lingkungan/keadaan rumah, spiritual, sosial, kultural keluarga) terhadap penyakit pasien (hipertensi)

Manfaat PenelitianMeningkatkan sikap, perilaku, dan pengetahuan pasien dan keluargannya terhadap hipertensi dan pengobatannya.Mengenali gejala dini dan tanda-tanda bahaya dari penyakit tersebut, serta memanfaatkan potensi pasien dan keluargannya dalam menanggulangi masalah yang timbul.Meningkatkan pemahaman dokter tentang pasienMeningkatkan hubungan dokter pasienMenjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.

Laporan KasusPuskesmas: JELAMBAR 1Alamat: Jl. Satria

Identitas Pasien:Nama: Bapak AmitUmur: 73 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: pedagangPendidikan: -Alamat: Jl.Satria X 14/04 no.13Telepon: (-)

Riwayat Biologis Keluarga:Keadaan kesehatan sekarang: baikKebersihan perorangan: sedangPenyakit yang sering diderita :pusingKeluhan tambahan :terasa pegal Penyakit keturunan: -Penyakit kronis/menular: -Kecacatan anggota keluarga: -Pola makan: sedangPola istirahat: sedangJumlah anggota keluarga: 4 orang

Psikologis Keluarga:Kebiasaan buruk: -Pengambilan keputusan: keluargaKetergantungan obat: -Tempat mencari pelayanan kesehatan: Puskesmas Jelambar 1Pola rekreasi: Kurang

Keadaan rumah/lingkunganJenis bangunan: PermanenLantai rumah: KramikLuas rumah: 8 x 4 m2Penerangan: sedangKebersihan: sedangVentilasi: sedangDapur: ada

Jamban keluarga : adaSumber air minum: air mineral (galon)Sumber pencemaran air: -Pemanfaatan pekarangan: -Sistem pembuangan air limbah: adaTempat pembuangan sampah: adaSanitasi lingkungan: kurang

Spiritual Keluarga:Ketaatan beribadah: cukupKeyakinan tentang kesehatan: cukupKultural Keluarga:Adat yang berpengaruh: JawaLain-lain: -

Keadaan Sosial KeluargaTingkat pendidikan: sedangHubungan antar anggota keluarga: baikHubungan dengan orang lain: baikKegiatan organisasi sosial: baikKeadaan ekonomi: sedang

Kultural KeluargaAdat yang berpengaruh: JawaLain-lain

Daftar anggota keluargaNamaHubungan dengan KKUsiaPendidikanPekerjaanAgamaKeadaan KesehatanKeadaan GiziImunisasiKBKet.AmitKK73 th-Pedagang IslamsedangBaiklupa--Embet Istri 74 th-pedagangIslamSedangBaiklupa--Limah Anak36 th-pedagangIslamBaikBaikimunisasi--Ewin Anak39 th-kuliIslamBaikBaikimunisasi--Erni Anak20 th-pedagangIslambaikBaikimunisasi--Keluhan utama : pusingKeluhan tambahan :pegal di punggungRiwayat penyakit sekarang :Pusing sejak 2 hari yang laluSudah berobat ke puskesmas dan di kasih obat hct dan mifedipinRiwayat penyakit dahulu: tidak ada kecuali hipertensiPemeriksaan fisikTekanan darah: 160/100 mmHgNadi: 78x/menitSuhu: 36,5o CPernapasan : 20x/menitTinggi badan : 158Berat badan : 51

Diagnosis penyakitHipertensi derajat IIPak Amit memiliki kebiasaan sering makan makanan yang asin atau mengandung garam yang tinggi dan suka menggunakan penyedap seperti micin kalau memasak, kalau memasak menggunakan minyak kelapa. Selain itu sering makan makanan yang berlemak tinggi seperti daging (ayam, kambing, sapi, jeroan), telur.

Jarang makan sayur-sayuran hijau dan berkuah, jarang istirahat karena sering berkumpul dengan warga sampai tengah malam, jarang berolahraga, dan juga suka minum kopi, dan sering stress atau banyak pikiran.

Diagnosis Keluarga pasien tidak mengetahui apakah orang tuanya juga menderita hipertensi. Pasien juga mengatakan istri nya tidak menderita hipertensi, sedangkan salah satu anaknya juga ada riwayat hipertensi.

Pemeriksaan Penunjang yg DianjurkanPemeriksaan penunjang yang dianjurkan untuk follow up dan komplikasinya:Tes darah rutin Glukosa darah (sebaiknya puasa) Kolesterol total serum EKGPasien belum pernah melakukan pemeriksaan seperti yang dianjurkan

Dugaan Pemeriksaan Penunjang yg DianjurkanTes darah rutinHipertensi yang tidak diobati biasanya dapat meningkatkan sel darah putih (leukosit) serta beberapa perubahan komponen darah.Glukosa darahHipertensi yang disertai dengan diabetes ataupun diabetes yang disertai hipertensi dapat menimbulkan risiko pada organ organ penting. Oleh karena itu diperlukan pemantauan untuk kadar glukosa dalam darah.Kolesterol total serumPenyandang hipertensi berisiko mengalami penyakit kardiovaskular. Risiko akan semakin besar apabila disertai peningkatan trigliserida, kolesterol total dan kolesterol LDL, serta penurunan kolesterol HDL.

EKGPerubahan di dalam jantung, terutama pembesaran jantung, bisa diketahui dengan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan foto rontgen dada. Pada stadium awal, perubahan tersebut bisa ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan keadaan jantung). Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar melalui stetoskop dan merupakan perubahan jantung paling awal yang terjadi akibat tekanan darah tinggi.

PromotifKurangi makanan yang mengandung mecin dengan mengganti micin menggunakan gula pada saat memasak. Dikasih gulanya sedikit saja agar tidak kemanisan.Mengganti minyak kelapa dengan minyak goreng biasa karena minya kelapa mengandung lemak jenuh yang berbahaya.Kurangi makan telur dan daging-dagingan yang menyebabkan kenakan kolesterol sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Kurangi menkonsumsi garam karena garam dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah. Gunakan garam 1/4 sendok the sehari.Rajin berolahragaKurangi stress karena stress juga sangat erat merupakan masalah yang memicu terjadinya hipertensi.Kurangi minum kopi. Kopi mengandung kafein yang meningkatkan debar jantung dan naiknya tekanan darahPreventifKegiatan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan kesehatan setiap bulan agar dideteksi hipertensi atau tidakMenerapkan pola hidup sehatManajemen nutrisi Penurunan berat badan pada pasien yang obesitasPembatasan asupan natrium; yaitu tanpa garam untuk yang hipertensi berat, dan untuk yang hipertensi terkontrol