HIPERKALEMIA

2
A. HIPERKALEMIA Pendekatan terapi hiperkalemia: Menyingkirkan adanya pseudohyperkalemia, misalnya pemberian kalium intravena hemolisis selama venipucture, peningkatan sel darah putih atau trombsit Menyingkirkan adanya transcullular shifts Menentukan LFG. Jika LFG normal pikiran menurunnya kadar natrium di distal dan menurunnya aliran urin Tatalaksana Hiperkalemia 1. Pengobatan penyebab dasar 2. Pembatasan asupan kalium: menghindari makanan yang mengandung kalium tinggi 3. Pengecekan ulang kadar kalium 1-2 jam setelah terapi untuk menilai keefektifan terapi, dan diulang secara rutin sesuai kadar kalium awal dan gejala klinis 4. Subakut: slow correction Kation yang mengubah resin (sodium polystyrene sulfonate/kayexalate): diberikan secara oral, selang nasogastrik, atau melalui retensi enema untuk menukar natrium dengan kalium di usus. Dosis 20-60 gram per oral dengan 100-200 ml sorbitol atau 40 gram kayexalate dengan 40 gram sorbitol dalam 100 ml air sebagai enema. 5. Akut: rapid correction Kalsium glukonat intravena: untuk menghilang efek neuromuskular dan jantung akibat hiperkalemia Glukosa dan insulin intravena: untuk memindahkan kalium ke dalam sel, dengan efek penurunan kalium kira-kira 6

description

hiperkalemia

Transcript of HIPERKALEMIA

Page 1: HIPERKALEMIA

A. HIPERKALEMIA

Pendekatan terapi hiperkalemia:

Menyingkirkan adanya pseudohyperkalemia, misalnya pemberian kalium intravena

hemolisis selama venipucture, peningkatan sel darah putih atau trombsit

Menyingkirkan adanya transcullular shifts

Menentukan LFG. Jika LFG normal pikiran menurunnya kadar natrium di distal dan

menurunnya aliran urin

Tatalaksana Hiperkalemia

1. Pengobatan penyebab dasar

2. Pembatasan asupan kalium: menghindari makanan yang mengandung kalium tinggi

3. Pengecekan ulang kadar kalium 1-2 jam setelah terapi untuk menilai keefektifan terapi,

dan diulang secara rutin sesuai kadar kalium awal dan gejala klinis

4. Subakut: slow correction

Kation yang mengubah resin (sodium polystyrene sulfonate/kayexalate): diberikan

secara oral, selang nasogastrik, atau melalui retensi enema untuk menukar natrium

dengan kalium di usus. Dosis 20-60 gram per oral dengan 100-200 ml sorbitol atau

40 gram kayexalate dengan 40 gram sorbitol dalam 100 ml air sebagai enema.

5. Akut: rapid correction

Kalsium glukonat intravena: untuk menghilang efek neuromuskular dan jantung

akibat hiperkalemia

Glukosa dan insulin intravena: untuk memindahkan kalium ke dalam sel, dengan

efek penurunan kalium kira-kira 6 jam. Dosis: insulin 10 unit dalam glukosa 40%,

50 ml bolus intravena, lalu diikuti dengan infuse dekstrosa 5% untuk mencegah

hipokalemia

Natrium bikarbonat: untuk memindahkan kalium ke dalam sel, df efek penurunan

kalium kira-kira 1-2 jam.

6. Pemberian α2 agonis (albuterol): untuk mmindahkan kalium ke dalam sel.

Dosis 10-20 mg secara inhalasi maupun tetesan intravena

7. Dialisis: untuk membuang kalium dari tubuh paling efektif

KOMPLIKASI

Aritmia jantung, henti jantung.

Page 2: HIPERKALEMIA

PROGNOSIS

Pada hipokalemia jika diterapi dengan adekuat akan sembuh. Resiko peningkatan kadar

kalium mencapai 7-8 meq/L menjadi fibrilasi ventrikel yaitu 5%, sedangkan jika kadar

kalium 10 meq/L resiko menjadi fibrilasi ventrikel meningkat 90%. Pada kasus berat resiko

mortalitas sebesar 67%.