HIPEREMESIS GRAVIDARUM

14
 HIPEREMESIS GRAVIDARUM Definisi Hiperemesis gravidarum adalah mual dan munt ah yang berat pada wanita hamil , sehi ngga pekerjaan sehari-h arinya terganggu dan keadaa n umum menjadi  bu ruk . Hip eremesis gra vid arum bia sanya terjadi seb elum usi a kehami lan 20 minggu sering terjadi pada kehamilan pertaim dan cendrung untuk terjadi lagi  pada kehamilan berikutnya. Etiologi Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti  bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan  biokomia. Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu: 1. Fakto r yang p aling s ering a dalah pr imigr avida , mola hid atido sa dan g emelli. Pada mola hi dati dosa da n gemell i di duga bahwa Hormon Chor ioni k Gonadotropin (HCG) yang dibentuk berlebihan memegang peranan dalam hiperemesis gravidarum. 2. Mas ukn ya vili koria lis dalam sirk ula si matern al dan peru bah an metaboli k aki bat keh ami lan serta res ist ens i yan g men urun dar i pih ak ibu ter had ap  perubahan ini merupakan faktor organik. 3. Alergi s ebagai s alah sat u respo n dari jari ngan ib u terhad ap anak ju ga dise but sebagai salah satu faktor organik.

Transcript of HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Page 1: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 1/14

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat pada wanita

hamil, sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu dan keadaan umum menjadi

  buruk. Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20

minggu sering terjadi pada kehamilan pertaim dan cendrung untuk terjadi lagi

 pada kehamilan berikutnya.

Etiologi

Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti

 bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan

 biokomia. Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu:

1. Faktor yang paling sering adalah primigravida, mola hidatidosa dan gemelli.

Pada mola hidatidosa dan gemelli diduga bahwa Hormon Chorionik 

Gonadotropin (HCG) yang dibentuk berlebihan memegang peranan dalam

hiperemesis gravidarum.

2. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik 

akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap

 perubahan ini merupakan faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut

sebagai salah satu faktor organik.

Page 2: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 2/14

4. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini.

Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada wanita yang takut terhadap

kehamilan dan persalinan, rumah tangga yang retak, adanya gangguan

 personal atau hysteria. Meski belum diketahui pasti hubungan psikologik 

dengan hiperemesis gravidarum , tidak jarang dengan memberikan suasana

 baru dapat membantu mengurangi frekuensi muntah.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa faktor lain yang berkitan dengan

  peningkatan resiko terjadinya hiperemesis gravidarum seperti: umur ibu yang

masih muda, berat badan berlebih, nullipara, dan riwayat hiperemesis gravidarum

 pada kehamilan sebelumnya.

Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari

meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester I.

Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari susunan

syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi

  pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan mutah dapat

 berlangsung berbulan-bulan.

Hiperemesis gravidarum. ini dapat menghabiskan cadangan karbohidrat

dan lemak yang dipakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak 

sempurna terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan

cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan

hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini

Page 3: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 3/14

menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan

tertimbunnya zat metabolik yang toksik.

Gambaran Kfinis.

Menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalarn 3 tingkatan yaitu:

Stadium I : Terjadi muntah yang terus menerus, ibu lemah, nafsu makan

menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi >

100x/menit, tekanan darah sistole menurun, turgor menurun,

lidah mengering dan mata cekung.

Stadium II : Penderita tampak lemah dan apati, turgor menurun, lidah kering

dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadag

meningkat dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun,

tekanan darah turun, hemokonsentrasi, oliguria, serta aseton

dapat tercium dalam pemafasan dan dapat ditemukan dalam

urine.

Stadium III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran

menurun dari somnolen sampai koma. Bisa berakibat fatal

  berupa terjadinya ensefalopati wernickke dengan gejala

nistagmus, diplopia dan perubahan mental

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan pada kehamilan muda dan

muntah terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun harus

dipikirkan pula kehamilan muda dengan penyebab lain seperti neoplasma,

Page 4: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 4/14

hipertiroidisme, gangguan saluran cerna, pielonefritis, infeksi keracunan dan

lain-lain.

Penatalaksanaan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dengan jalan memberikan

 penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis,

 berikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan hal yang

fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang kemudian.

1. Penggunaan obat-obatan

Dapat diberikan obat golongan sedatif seperti phenobarbital, vitamin B5

dan B6, intravena, anti histamin dan anti emetik.

2. Isolasi

Penderita dirawat dalam kamar yang terang dan perputaran udara yang

 baik. Hanya dokter dan perawat yang masuk kamar penderita sampai

muntah berhent dan penderita mau makan.

3. Terapi Psikologik 

Yakinkan penderita bahwa penyakitnya bisa disembuhkan dan hilangkan

rasa takut terhadap kehamilan.

4. Cairan Parenteral.

Untuk koreksi hipovolemia, elektrolit dan ketosis.

5. Penghentian kehamilan

Dipertimbangkan bila keadaan medik dan psikiatrik makin memburuk.

Page 5: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 5/14

Prognosa

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat

memuaskan. Namun demikian pada tingkat yang berat penyakit ini dapat

mengancam jiwa ibu dan janin.

Page 6: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 6/14

LAPORAN KASUS

Seorang pasien wanita umur 29 tahun masuk KB IGD RS.Dr. M.Djamil

Padang tanggal 8 Agustus 2005 dengan :

Keluhan Utama

Muntah sejak 7 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 7 hari yang lalu, pasien muntah-muntah dan tidak mau makan

sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa.

Tidak haid sejak 1,5 bulan yang lalu. HPHT lupa, TP sukar ditentukan

Riwayat perdarahan pervaginam disangkal

Mempunyai satu orang anak berumur 5 tahun

Riwayat demam tidak ada, riwayat trauma tidak ada

Buang air besar dan buang air kecil normal

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada riwayat penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM dan hipertensi

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada dalam keluarga yang menderita penyakit keturunan, kejiwaan

dan penyakit menular.

Page 7: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 7/14

Riwayat Perkawinan

Kawin I : tahun 1999

Riwayat Kehamilan / Abortus / Persalinan : 2 / 0 /1

Riwayat Imunisasi : tidak ada

Peineriksaan Fisik 

Status Generalis

Keadaan Umum : sedang

Kesadaran : CMC

Tekanan Darah : 90/60 mmhg

Frekwensi Nadi : 105x/menit

 Nafas : 24 x/menit,

Suhu : 37,8 0 C.

Mata : konjungtiva : tak anemis , sklera : tak ikterik  

Leher : JVP 5 - 2 cm H20 , kel thyroid tak membesar  

Kulit : Tak ada kelainan

Thorak :

Jantung

Inspeksi : Ictus tak tampak kuat angkat

Palpasi : Iktus teraba 1 jari med LMCS, RIC V tak kuat angkat

Perkusi : Batas j antung dalam batas normal.

Auskultasi : Irama teratur, bising ( - )

Page 8: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 8/14

Paru

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan.

Palpasi : Fremitus kini sama dengan kanan.

Perkusi : Sonor kiri dan kanan.

Auskultsi : Vesikuler normal, Rhonki (-), Whezing

Abdomen : Status obstetrikus

Genetalia : Status obstetrikus

Ektremitas : Edema -/-, RF +/+ , RP -/-

Status Obstetrikus

Muka : Cloasma Gravidarum (+)

Mamae : Membesar, tegang, areola dan papil hiperpigmentasi,

kolostrum (-)

Abdomen

 Inspeksi : Tidak tampak membuncit

 Palpasi : FUT 3 jari atas simpisis ossis pubis, Nyeri tekan (-) Nyeri

lepas (-), turgor 

 Perkusi : timpani

 Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genitalia

Inspeksi : V/U: tenang

Page 9: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 9/14

Laboratorium :

Darah : Hb : 15,8 grO/o

Leukosit : 17.000/mm3

Trombosit : 381.000/min3

CT : 4’

Urine : Protein (+)

Reduksi (-)

Benda Keton (+)

Hasil USG : Gravid 7-8 minggu

Janin hidup tunggal intra uterine

D/ : G2P1AoH1 Gravid 8-10 minggu + Hiperemesis gravidarum

S/ : Rawat KR 

Konsul internis

Bed rest total

IVFD D 10 % → 28 tetes / menit

R/ : Konservatif 

Page 10: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 10/14

FOLLOW UP

6 Agustus 2005

A/ : mual (-), muntah (-) , perdarahan pervaginam (-)

Pemeriksaart Fisik :

KU Kesadaran TD Nadi Nafas Suhu

Sdg CMC 150/95 86x/mnt 20x/l Afebris

SI : dalam batas normal

SO : stq

Genitalia : Inspeksi : Vulva dan uretra tenang

D/ : G2P1AoH1 Gravid 8-10 minggu + Hiperemesis gravidarum

S/ : - Kontrol keadaan umum, vital sign, balans cairan

- Puasa

- Kateter 

Th/ : - D 10% : RL = 4 : 2 = 40 tetes/menit

- Neurobion 5000 dalam D10%

- Metoclopramide 2 x 1 amp iv

- Diabion 1 x 1

- Nifedipin 3 x 10 mg

- Ranitidin 2 x 1 amp iv

8 Agustus 2005

A/ : mual (+), muntah (+) , perdarahan pervaginam (-)

Pemeriksaan Fisik :

KU Kesadaran TD Nadi Nafas Suhu

Sdg CMC 140/90 82x/mnt 20x/l Afebris

SI : dalam batas normal

Page 11: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 11/14

SO : stq

Genitalia : Inspeksi : Vulva uretra tenang.

D/ : G2P1AoH1 Gravid 8-10 minggu + Hiperemesis gravidarum

S/ : - Kontrol keadaan umum, vital sign, balans cairan

-Kateter 

Th/ : - D 10% : RL = 4 : 2 = 40 tetes/menit

- Neurobion 5000 dalam D10%

- Metoclopramide 2 x 1 amp iv

- Diabion 1 x 1

9 Agustus 2005

A/ : mual (+), muntah (+) , perdarahan pervaginam (-)

Pemeriksaan Fisik :

KU Kesadaran TD Nadi Nafas Suhu

Sdg CMC 140/90 86x/mnt 20x/l Afebris

SI : dalam batas normal

SO : stq

Genitalia

Inspeksi : Vulva uretra tenang.

D/ : G2P1AoH1 Gravid 8-10 minggu + Hiperemesis gravidarum

S/ : - Kontrol keadaan umum, vital sign, balans cairan

-Kateter 

Th/ : - Primperan 3 x 1

- Diabion 1 x 1

Page 12: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 12/14

DISKUSI

Telah dilaporkan seorang pasien wanita umur 29 tahun dengan diagnosa

G2P1A0H1 gravid 8-10 minggu + Hiperemesis gravidarum. Diagnosa ditegakkan

 berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium.

Dari anamnesis didapatkan pasien tidak haid sejak 1,5 bulan yang lalu,

sejak 7 hari ini pasien merasakan mual dan muntah yang makin lama makin hebat

sehingga pasien menjadi lemah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dari

  pemeriksaaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 105x/menit,

nafas 24 x / menit. Pada pasien ini tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi yang

dapat diakibatkan oleh muntah-muntah yang hebat. Dari hasil pemeriksaan

laboratorium didapatkan benda keton positif 1. Hal ini menunjukkan telah terjadi

 proses ketosis pada pasien ini.

Diagnosis hiperemesis gravidarum pada pasien im ditegakkan karena

ditemukan pasien tampak lemah, nadi cepat, tekanan darah menurun dan

ditemukannya benda keton positif 1 pada urine.

Pada kepustakaan dikatakan bahwa faktor resiko hiperemesis gravidarum

ini antara lain primigravida, faktor psikologis, adanya riwayat hiperemesis pada

kehamilan sebelumnya, umur muda dan berat badan berlebih. Pasien ini

merupakan multipara anak ke-2 dan riwayat hiperemesis pada kehamilan

sebelumnya juga tidak ada. Walaupun adanya masalah psikologis dalam diri

  pasien disangkal dari anamnesa, faktor psikologis sebagai salah satu faktor 

  predisposisi penting belum bisa disingkirkan, karena perlu pendekatan yang

komprehensif untuk menggali hal ini lebih dalam.

Page 13: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 13/14

Penatalaksanaan pasien ini yaitu dengan dipuasakan, bed rest total,

  pemberian IVFD D 10%, neurobion dan pemberian anti emetik. Untuk 

mengetahui perbaikan keadaan pasien perlu dilakukan pemeriksaan benda keton

setiap hari sampai negatif dan pasien diperbolehkan pulang kalau tidak ditemukan

lagi benda keton dalam urinnya.

Page 14: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

5/12/2018 HIPEREMESIS GRAVIDARUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hiperemesis-gravidarum-55a368d81abf9 14/14

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibowo B, Soejoenas A. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu

Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 1999:

275-80

2. Cunningham F.G. Mac Donald, Gant. Gastrointestinal disorders, In

Williams Obstetrics 21 ed. Prentice Hall International inc, USA, 2001; 1275-6

3. Mochtar R. Hiperemesis Gravidarum. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan

Patologi. Edisi kedua. EGC, Jakarta, 1998; 195-7

4. Taber B. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC, Jakarta, 1994. 232-4