Hildegard e.peplau

15
KONSEP DASAR KEPERAWATAN TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD E.PEPLAU Disusun Oleh : Kelompok X

Transcript of Hildegard e.peplau

Page 1: Hildegard e.peplau

KONSEP DASAR KEPERAWATANTEORI KEPERAWATAN HILDEGARD E.PEPLAU

Disusun Oleh :

Kelompok X

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

Jln. Murah Nara No. 06

Page 2: Hildegard e.peplau

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan:

di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh

pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Direktur Akper Pemda Indramayu

2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu;

3. Dosen Keperawatan Profesional ;

4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.

        Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah

pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa

dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

                                                                      Penyusun

Page 3: Hildegard e.peplau

PENDAHULUAN

A. OTOBIOGRAFI

Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui,”

meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. The only nurse to serve the

ANA as executive director and later as president, she served two terms on the Board of

the International Council of Nurses (ICN). Satu-satunya perawat untuk melayani ANA

sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di

Dewan International Council of Nurses (ICN). In 1997, she received nursing’s highest

honor, the Christiane Reimann Prize, at the ICN Quadrennial Congress.

Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane

Reimann Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat tahun. In 1996, the American

Academy of Nursing honored Peplau as a “Living Legend,” and, in 1998, the ANA

inducted her into its Hall of Fame. (Extract from the “Peplau leaves legacy of

achievement” article below – Nursing World May 1999) Pada tahun 1996, American

Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai “Legenda Hidup”, dan, pada tahun 1998,

ANA dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari “warisan daun Peplau prestasi”

artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999 )

Hildegard Peplau’s fifty-year career in nursing left an indelible stamp on the profession

of nursing, and on the lives of the mentally ill in the United States. Hildegard Peplau

lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan pada profesi

keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. She wore many

hats – founder of modern psychiatric nursing, innovative educator, advocate for the

mentally ill, proponent of advanced education for nurses, Executive Director and then

President of the American Nurses Association, and prolific author. Dia mengenakan

banyak topi – pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat bagi

penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur

Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis produktif.

Page 4: Hildegard e.peplau

Her life was often marked with controversy, which she faced with courage and

determination. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan

dengan keberanian dan tekad.

B. MODEL KEPERAWATAN MENURUT  HILDEGARD E PEPLAU

Model Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang

kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar

hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,

masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal

1. Klien.

Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,

interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan

mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung

dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal

2. Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien

yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.

Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra

kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai

dengan fase proses interpersonal.

Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan

yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,

menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. Perawat mempunyai 6 peran

sebagai berikut :

a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat

menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra

kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerha sama yang

harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling

mengasihi dan menghargai.

Page 5: Hildegard e.peplau

b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap

pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area

permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat mampu memberikan informasi

yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat

harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada

klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan.

d. Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis

sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin

klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama

dan partisipasi aktif klien.

e. Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan

tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan

individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh

masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.

f. Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat

yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat

memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah

akan mudah dilakukan.

3. Sumber kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman

interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi

dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam

model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan

langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas

meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas

klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.

4. Proses Interpersonal

Page 6: Hildegard e.peplau

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi

secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan

lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan

hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini

menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang

terdiri dari 4 fase yaitu:

a. Fase orientasi

Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan

rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif

dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat

melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi

pengumpulan data.

b. Fase identifikasi

Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan

asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan

pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi

kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien.

Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

Individu mandiri terpisah dari perawat.

Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat

c. Fase eksplorasi

Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan

sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan

dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam

memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d. Fase resolusi

Page 7: Hildegard e.peplau

Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan

penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan

energi kea rah realisasi potensi.

Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat

membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang

saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha

mendorong kemandirian pasien.

Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau(1952) berfokus pada

individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat

dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan

keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses

kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat

(hubungan antar manusia). Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan

keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan

kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat

dan klien melalui peran yang diembannya (nara sumber, konselor, dan wali).

Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatan

adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi

dalam menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk menfasilitasi kondisi yang

alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal.

Implementasi Teori Peplau

Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya

terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa,

melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan

interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan

ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.

Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,

pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang

tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama

Page 8: Hildegard e.peplau

mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan

ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia

untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan

kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.

Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien

membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang

efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah

diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien

digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini

orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi

Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik

keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument

perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model

konseptual Peplau.

Page 9: Hildegard e.peplau

PENUTUP

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif

(Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).

Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan

adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien

dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian

(Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan

bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan

hubungan antara perawat dank lien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor,

dan wali.

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik yang terdiri dari

bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih

menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang

dikembangkan pada pemantapan pengembangan kepribadian.

 

Page 10: Hildegard e.peplau

Daftar Pustaka

Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.

http://abiperawat.bogspot.com/2007/050model-adaptasi-callista-roy.html

http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html

http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html