Hidup Digantung Becak

Pak Mat adalah seorang tukang beecak di daerah teratai,kecamatan tambak sari,Surabaya.pak mat adalah namanya pak mat lahir di nganjuk.pak mat adalah seorang bapak dari 3 anak dan seorang istrinya.pak mat menggantungkan hidupnya pada sebuah becaknya yang sudah mulai berkarat.

Pak mat,biasa mengayuh becaknya mulai jam 4 pagi hari.pak mat biasa pagi hari mengayuh becaknya dan mangkal di pasar keputran pada pagi hari,biasa pak mat mendapat sekitar 3 penumpang becak pada pagi hari.dan pada siang hari pak mat biasa mangkal di depan sd di daerah tambak sari sampai sore dan pada malam hari pak mat tidur di daerah taman teratai(tambak sari).

Pak mat tidak mudah mengayuh becaknya,dia sudah agak tua ,dia juga hidup sendirian di Surabaya.sedangkan anak anak nya sudah menikah dan tinggal diluar kota semua.pak mat sengaja merantau karena ia di nganjuk tidak ada pekerjaan dan sendrri, ditinggal oleh anaknya,dan istrinya sudah meninggal.

Namun,suka dan duka pak mat ini juga banya terjadi.yang perrtama dukanya pak mat di Surabaya ssendiri tidak ada yang menemani.lalu pak mat juga pernah terbalik becaknya karena pengemudi motor menyetir ugal ugal an,lalu pernah juga ditabrak,dan yang paling sering dia ban nya bocor dan

gembos karena terkena paku,dll.

Namun juga pak mat tidak mau dajak foto,lalu dia di Tanya pada tanggal lahir nya ia juga tidak tahu,ia juga lupa dengan alamat rumahnya yang di nganjuk,dan ia juga kalu malam hari tinggal di warung/pinggir jalan di daerah tambak sari.

Namun kata pak mat”hidup itu harus di jalani jangan disesali” dan juga pesanya pada kita generasi muda “tetaplah semangat,dan jangan pernah menyerah ,agar tidak susah pada saat dewasanya”.dari pesan itu kita tau bahwa pak mat adalah seseorang yang tidak pernah menyerah untuk hidupnya,dan kita juga harus mengikuti semangat yang dimilikinya.