HIDUP DALAM PERKENANAN TUHAN...Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, setelah kita mendengarkan pesan...

13
Yohanes 6:1-15

Transcript of HIDUP DALAM PERKENANAN TUHAN...Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, setelah kita mendengarkan pesan...

Yohanes 6:1-15

Pada pasal 6:1-15, kita mendapati laporan Yohanes seputar Yesus memberi makan 5 ribu orang (laki2). Dalam laporan tersebut, ditemukan bahwa: ada orang banyak yang mengikuti Yesus, sudah malam, dan Yesus memerintahkan untuk memberi makan kepada orang banyak itu.

Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang. Ayat 1 memberi penjelasan berkaitan dengan alasan orang banyak mengikuti Yesus, yakni melihat MUJIZAT-MUJIZAT penyembuhan.

Yang menjadi catatan bagi kita adalah Yesus tidak melarang seorang pun mengikuti Dia dan berhak menerima mujizat namun persoalannya adalah apakah orang banyak itu mengikuti Yesus karena "Yesus" ataukah karena "mujizatNya?".

Hal ini patut dipertanykan bila kita bandingkan dengan john 6:26 ttg roti hidup " Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang". Jika kita pahami betul ungkapan Yesus di ayat 26, maka kita akan mengerti ungkapan Yesus di ayat 2, dan bisa saja seperti ini "kamu mencari Aku bukan karena aku melainkan karena tanda-tanda itu". Bagaimana dengan kita?

Perhatikan kalimat "Ketika hari raya orang Yahudi sudah dekat" dan orang banyak berbondong2 datang kepada Yesus serta kalimat "di mana kita membeli roti. Yang menarik di sini adalah perkataan yesus kpd Filipus, dimana kita membeli roti. Apakah Yesus tidak tahu caranya?

Apakah Yesus kehabisan akal? Tidak. Hal itu dikatakanNya untuk menguji. Nah di sini versi NET bible menggunakan kata "test" uji/menguji sedang mencobai tentu kata "temtation". Maksudnya adalah Yesus ingin mengerti sejauh mana dan apakah murid-muridNya juga punya belaskasihan yg sama seperti diriNya kepada orang banyak itu?

Apakah murid-muridNya mempunyai reaksi "iman" yang baik ataukah tidak. Dan apa kata Filipus, roti seharga dua dinar tidak cukup. Di sini kita bisa melihat reaksi iman muridNya ketika diperhadapkan dg persoalan (dpt dibandingkan dg kisah angin sakal, kata murid-muridnya, guru kita hampir binasa). Bagaimana dengan kita? Apa respons iman kita ketika ada masalah? Dan apakah kita punya belaskasihan kepada orang lain?

Perhatikanlah, hanya ada 200 dinar (1 D = 7.879) 1.575.8044, 5 + 2 . Mari kita bandingkan cara pandang murid-murid dan Yesus. Murid-murid melihat fakta bahwa dua dinar mana cukup, 5+2, mana cukup.

3. Sikap Yesus Tentang Berkat

tetapi Yesus, 5+2=12, kita dapati kata lebih bukan mana cukup. Kuncinya ada pada kalimat "mengucap syukur". Sudut pandang menjadi penting dalam menghadapi persoalan.

Sudut pandang murid-murid adalah FAKTA dg kalimat mana cukup. Sudut pandang Yesus adalah melihat ke langit dan mengucapkan syukur/. Mengucapkan syukur berarti Bapa berkatilah dan jadilah kehendaMu atas 5+2 ini, jadilah kehendakMu atas masalah ini.

Hal berikutnya soal sikap Yesus atas berkat, "Yesus tida menghambur-hamburkan sisa roti" melainkan ""Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." Bagaimana dengan kita? Kiranya Tuhan memberi kita respons yang benar, belaskasihan, hati yg mengucap syukur dan menjaga berkat Tuhan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, setelah kita mendengarkan pesan Tuhan melalui injil Yohanes 6:1-15, sebaiknya kita mengubah motivasi kita, jika ada di antara kita yang mengikuti Yeus dengan motivasi yang tida benar; memiliki belaskasihan kepada orang lain sehingga merekapun sungguh-sungguh merasakan kehadiran Tuhan melalui hidup kita dan memiliki sikap yang benar terhadap berkat Tuhan seperti yang diteladankan Yesus kepada kita. Amin