hidroxiapatite

download hidroxiapatite

of 24

Transcript of hidroxiapatite

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    1/24

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    FABRIKASI KERAMIK DENGAN STRUKTUR PORI MIRIP BIKA

    AMBONUNTUK APLIKASI BONE IMPLANT

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM-PENELITIAN

    Disusun oleh:

    WYDA NOVAYANTI SARAGI 1107114336-Angkatan 2011

    WASTY RUSJAYA SILAEN 1107111936-Angkatan 2011

    TRESIA MONIKA SINAGA 1207136471-Angkatan 2012

    ROY MARTHIN PANJAITAN 1207113612-Angkatan 2012

    UNIVERSITAS RIAU

    PEKANBARU

    2013

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    2/24

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL

    LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

    RINGKASAN ............................................................................................................ 1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 2

    1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

    1.3. Tujuan penelitian ....................................................................................... 3

    1.4. Urgensi Penelitian ....................................................................................... 4

    1.5. Luaran Penelitian ........................................................................................ 4

    1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Hydroxyapatite ........................................................................................... 5

    2.2. Keramik Berpori ......................................................................................... 6

    BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Bahan yang digunakan ................................................................................. 6

    3.2. Alat yang digunakan ................................................................................... 6

    3.3. Tempat dan waktu pelaksanaan .................................................................. 7

    3.4. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 7

    3.5. Variabel penelitian ...................................................................................... 7

    3.6. Indikator Capaian ........................................................................................ 7

    3.7. Analisa data ................................................................................................ 8

    3.8. Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 9

    DAFTAR PUSTAKA

    1

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    3/24

    RINGKASAN

    Bone implant ataupun cangkok tulang sangat familiar khususnya dibidang

    kesehatan. Bone implan dilakukan dengan cara mensubstitusikan tulang buatan ke

    tulang yang cedera/cacat dimana tulang buatan akan menggantikan fungsi tulang

    yang sesungguhnya didalam tubuh. Didalam penelitian ini, peneliti mengambil

    metoda pembuatan keramik berpori berbahan dasar hydroxyapatite dengan

    menggunakan metode bika ambon. Struktur pori yang ditemukan dalam bika

    ambon tersebut hampir seragam hal tersebut dikarenakan terjadinya proses

    fermentasi sehingga terbentuk rongga atau pori. Tujuan dari penelitian ini adalah

    untuk menghasilkan keramik berpori dengan proses fabrikasi menggunakan

    metode menyerupai pori bika ambon. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk

    mengetahui pengaruh temperatur, waktu pengadukan dan kecepatan pengadukan.Tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan keramik berpori ini antara lain

    hydroxyapatite sebagai bahan utama ditambahkan ditambah aquades. Kemudian

    ditempat lain tepung terigu ditambah aquades dan diberi ragi. Campuran

    didiamkan agar proses fermentasi dapat terjadi. Kedua campuran tersebut

    digabung dan dimasukkan kedalam mould untuk didrying dalam oven. Hasil

    drying tersebut di sintering menggunakan furnance. Keramik berpori yang

    dihasilkan akan dianalisa dengan XRD, SEM dan kuat tekan tehadap beban

    sehingga keramik yang dihasilkan diuji apakah layak atau tidak digunakan sesuai

    dengan fungsinya.

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    4/24

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Dewasa ini beberapa kemajuan telah diperkenalkan di bidang kedokteran

    seperti regeneratif tulang atau cangkok tulang, namun seperti cangkok tulang

    masih memiliki banyak keterbatasan. Selain itu dan terlepas dari fakta bahwa ilmu

    teknologi material telah menghasilkan peningkatan yang jelas dalam bidang

    substitusi tulang yang memadai telah dikembangkan saat ini namun cacat/cedera

    tulang masih merupakan tantangan besar bagi ortopedi dan bedah rekonstruktif.

    Dalam konteks ini rekayasa jaringan telah muncul sebagai pendekatan yang cocok

    untuk terapi saat ini untuk regenerasi tulang/substitusi tulang. Berbeda dengan

    pendekatan klasik biomaterial, rekayasa jaringan didasarkan pada pemahaman

    pembentukan jaringan dan regenerasinya. Hal ini bertujuan untuk mendorong

    jaringan fungsional baru. Tinjauan ini bertujuan untuk memberikan gambaran

    lengkap tentang semua komponen yang dibutuhkan untuk membuat terapi

    rekayasa jaringan tulang berjalan sukses. Ini dimulai dengan memberikan

    pembaca latar belakang singkat tentang biologi tulang, diikuti dengan deskripsi

    lengkap dari semua komponen yang relevan pada rekayasa jaringan tulang. Dalam

    konteks ini, komponen yang dibahas berfokus pada Hidroksiapatit (HAp) .

    Hidroksiapatit (HAp), Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan material keramik

    bioaktif dengan bioaffinitas tinggi, bersifat biokompatibel terhadap tubuh

    manusia. Hidroxiapatite merupakan senyawa kalsium fosfat yang ekivalen dengan

    komponen organik utama dari tulang dan gigi, mempunyai sifat dapat berikatan

    dengan tulang natural. HAp berpori saat ini menjadi kebutuhan yang mendasar

    bagi rekonstruksi tulang yang patah atau retak. Adanya pori-pori pada HAp akan

    menjadi kantung oksigen, dan tempat tumbuhnya saraf dari tulang, sehingga pori

    tersebut menjadi tempat tumbuhnya sel-sel tulang baru. Umumnya HAp berpori

    dibuat melalui pembuatan komposit HAp-porogen. Porogen diartikan sebagai

    bahan pembentuk pori. Komposit yang terbentuk kemudian dikalsinasi sehingga

    senyawa organik menguap dan terbentuk pori-pori. Sebagai porogen bisa

    digunakan polimer alam maupun buatan, seperti celulosa, chitosan, collagen,

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    5/24

    polyurethane, carboxymethyl cellulose dan sebagainya. Di Indonesia bahan HAp

    masih import dan mahal. Di Indonesia banyak limbah kulit udang, limbah kulit

    kerang dan tulang ikan. Kulit udang merupakan bahan dasar pembuatan chitosan.

    Kulit kerang dan tulang ikan dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

    HAp yang dilanjutkan menjadi HAp berpori dengan bantuan chitosan sebagai

    porogen. Akan dipelajari pembuatan HAp berpori dengan chitosan sebagai

    porogen Chitosan terbuat dari kulit udang yang bisa diperoleh dengan mudah dan

    murah. HAp dibuat dengan bahan dasar CaO yang diekstrak dari kerang dan

    tulang ikan, yang banyak terdapat di sepanjang pantai pulau Jawa. HAp yang

    diperoleh diamati dengan Scanning electron microscopy(SEM) untuk melihat

    struktur mikro dan morfologi permukaan,x-ray diffraction(XRD) untuk analisa

    fasa yang terbentuk, fourier transform infrared (FT-IR) untuk identifikasi gugus

    fungsional. Selain itu dilakukan juga ujiIn vitrodengan sel endothel dan

    sterilisasi HAp dilakukan dengan radiasi pengion.

    1.2. Rumusan Masalah

    Senyawa yang sering digunakan dalam pembentukan keramik berpori

    sebagai bahan untuk pembuatan tulang buatan adalah hydroxyapatite. Namun,

    kerap kali dalam pembuatannya keramik yang dihasilkan tidak memiliki pori yang

    merata atau seragam. Pori yang dihasilkan akan mempengaruhi sifat fisik tulang.

    Dalam penelitian ini, pembentukan pori dilakukan dengan menerapkan pembuatan

    bika ambon dimana didalamnya terjadi proses fermentasi oleh ragi itu sendiri.

    1.3.

    Tujuan penelitian

    Penelitian ini memiliki tujuan antara lain yaitu :

    a. Menghasilkan keramik berpori dimana metoda yang digunakan adalah

    metoda bika ambon.

    b. Mengetahui pengaruh temperatur, waktu pengadukan, dan kecepatan

    pengadukan terhadap sifat fisis keramik berpori.

    c. Mengetahui sifat fisik keramik berpori menggunakan :

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    6/24

    Scanning electron miscroscopy (SEM) untuk analisis struktur mikro

    dan morfologi permukaan.

    X-ray diffraction (XRD) untuk analisa fasa yang terbentuk.

    Uji kuat tekan terhadap keramik berpori yang dihasilkan

    1.4. Urgensi penelitian

    Dalam bidang pembuatan keramik berpori, masalah yang utama adalah

    ketidak seragaman pori yang dihasilkan. Beberapa metode yang telah ada seperti

    metoda sol-gel, metoda keramik berbusa atau metoda lainnya tidak bisa

    menghasilkan pori yang seragam. Bika ambon adalah salah satu makanan yang

    dimana didalam kue tersebut terdapat rongga yang hampir sama ukuran porinya.

    Karena hal tersebut maka peneliti mengajukan proposal penelitian yaitu

    pembuatan keramik berpori dengan menggunakan metode bika ambon dengan

    bahan utama hidoxiapatite. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metoda

    yang digunakan dalam pembuatan bika ambon dan menerapkannya pada

    pembuatan keramik berpori.

    1.5. Luaran Penelitian

    Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah karya ilmiah dan hak paten.

    1.6. Manfaat penelitian

    Penelitian ini bermanfaat dalam pembuatan tulang dimana tulang yang dihasilkan

    tahan korosi, tidak bereaksi dengan senyawa yang berada dalam tubuh dan menghasilkan

    tulang dengan pori yang seragam.

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    7/24

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Hidrosiapatit

    Kalsium hidrosiapatit merupakan mineral yang mengandung kalsium yang

    ditemukan dalam tulang dan gigi, serta di beberapa batu dan karang.

    Hidroksiapatit sendiri memang mengandung unsur kalsium. Senyawa ini memiliki

    rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2. Senyawa hidroksiapatit dinyatakan sebagai salah

    satu anggota dari kelompok mineral apatit atau mineral fosfat. Namun,

    ketersediaannya di alam jarang dalam keadaan murni. Biasanya mineral ini

    bercampur dengan mineral apatit fluor yang disebut fluorapatit. Hidroksiapatit

    dapat terbentuk karena gugus hidroksi (OH) menggantikan ion fluor (F) pada

    fluorapatit. Selain terdapat dalam wujud mineral di bebatuan alami,

    keberadaan apatit juga bisa kita jumpai pada makhluk hidup. Tulang dan gigi

    adalah contoh organ yang memiliki kandungan hidroksiapatit. Menurut Williams

    dan Cunningham (1979) dalam buku berjudulMaterials in Clinical Dentistry,

    senyawa hidroksiapatit merupakan penyusun terbesar dari email gigi (kurang

    lebih 95 %). Sementara itu, Winteret al (1982) dalam buku

    berjudulBiomaterials menyebutkan kandungan hidroksiapatit pada tulang

    manusia ada sekitar 70 %.

    Saat ini sedang disintesis dan diproduksi sebagai suplemen gizi dan sangat

    dihargai sebagai pengganti tulang dan gigi. Kalsium memiliki peran penting

    dalam tulang dan gigi, tetapi juga merupakan mineral penting dalam saraf,

    jantung, dan sistem pembekuan darah dari tubuh. Hal ini efektif dalam mencegah

    kram kaki kehamilan, pre-eklampsia, dan mengurangi risiko kanker usus besar.

    apabila kadar kalsium yang rendah sering mengalami kondisi tulang seperti

    osteoporosis, osteomalacia, dan rakhitis. Minum susu biasanya tidak cukup untuk

    mendapatkan jumlah kalsium yang tepat yang dibutuhkan. Banyak orang memiliki

    masalah menyerap mineral didalam tubuh. Berikut ini adalah reaksi yang

    berlangsung yang memungkinkan terbentuknya endapan hidroksiapatit.

    10Ca2++ 6 H2PO4-+ 14 OH- Ca10(PO

    4-)6 . (OH)2

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    8/24

    2.2 Keramik Berpori

    Keramik berpori merupakan keramik yang memiliki pori-pori berukuran

    mikro dan dapat dimanfaatkan sebagai filter gas buang. Keramik berpori sangat

    berguna dalam sistem pengiriman obat, pelepasan obat yang lambat, lokal, dan

    berkelanjutan untuk berbagai pengobatan penyakit. Keramik berpori dapat

    mengontrol sistem pengiriman obat tulang karena sifat fisika, kimia dan biologi.

    Keramik merupakan material yang kuat, keras dan tahan korosi. Sifat-sifat ini

    ditambah dengan kerapatan yang rendah dan titik leleh yang tinggi, menjadikan

    keramik sebagai bahan struktur yang menarik. Beberapa metode yang digunakan

    untuk pembentuk keramik berpori antara lain:

    1. Pembentukan struktur berpori menggunakan partikel volatile yang dapat

    membentuk pori ketika terjadi pembakaran selama sintering.

    2. Pembentukan struktur berpori melalui pencampuran dengan porongens

    yang larut dalam air dengan bubuk hidroksiapatit tanpa proses sintering.

    3. Konvering kerangka karang laut dan tulang alami.

    4. Teknik keramik berbusa.

    Berbagai jenis pereaksi dapat digunakan untuk membuat pori misalnya

    parafin, naftalena, karbon, pati, tepung, atau polimer sintetik yang dicampur

    dengan serbuk hidroksiapatit atau suspensinya. Pori dapat terbentuk ketika

    dilakukan sintering, partikel porogen yang terjebak akan meninggalkan

    hidroksiapatit sehingga membentuk pori. Cara ini memungkinkan pengendalian

    langsung terhadap karakteristik pori dari fraksi, ukuran, morfologi, dan distribusi

    sesuai dengan zat porogen yang digunakan. Keramik berpori yang diperoleh

    dengan metode ini biasanya berukuran pori diameter 0,1-5000 m.

    Gambar 1.Keramik berpori dari hydroxyapatite.

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    9/24

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    10/24

    Loyang dengan tinggi dari volume Loyang agar terbentuk pori

    yang keras (sintering).

    d. Setelah disintering, ukur besar pori yang dihasilkan. Kemudian

    selanjutnya adalah proses furnance.

    Gambar 2.Prosedur penelitian

    3.5. Variabel penelitian

    Variabel penelitan yang akan di uji yaitu struktur mikro dan morfologi

    permukaan, struktur fasa yang terbentuk dan uji tekan beban terhadap keramik

    berpori yag dihasilkan. Adapun sifat fisika yang akan diteliti antara lain

    pengaruh kecepatan pengadukan, pengaruh waktu pengadukan dan temperatur

    yang digunakan selama proses drying dan sintering.

    3.6. Indikator capaian

    Indikator yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah menghasilkan

    keramik berpori dengan bahan baku hydroxyapatite. Pada tahap moulding akan

    dihasilkan adonan hydroxyapatite dan dibentuk sesuai dengan bentuk mould.

    Kemudian mould akan didrying guna untuk menghasilkan keramik berpori

    namun belum memiliki daya tekan yang kuat. Untuk menghasilkan keramik

    berpori seperti ini maka keramik disintering menggunakan furnance. Setelah

    disintering maka diperoleh keramik berpori seperti yang diharapkan.

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    11/24

    3.5. Analisis data

    Analisis data dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu terhadap variasi

    temperatur yang digunakan, variasi kecepatan pengadukan dan variasi waktu

    pengadukan. Data dianalisa dengan menggunakan alat SEM dan XRD.

    Hasilnya akan ditulis dalam perbandingan grafik sehingga dapat dilihat apakah

    keramik berpori yang dihasilkan dapat digunakan dengan standar yang telah

    ditentukan.

    3.7.Jadwal waktu penelitian

    No Kegiatan

    Bulan ke-

    I II III IV V

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Persiapan Penelitian

    -Persiapan

    jurnal

    -Persiapan

    bahan baku

    -Persiapan

    tempat dan

    peralatan

    2 Pelaksanaan penelitian

    -Drying

    -Sintering

    -Uji SEM dan

    XRD

    -Uji kuat tekan

    3 Analisis

    laporan akhir

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    12/24

    BAB IV

    HASIL YANG DICAPAI

    4.1.Hasil yang Dicapai

    Hasil yang dicapai sampai saat ini yaitu terbentuknya pori pada bahan

    yang telah dicampur dengan TCP namun tidak seperti pori pada bika ambon.

    Pori yang dihasilkan sangat kecil dan bentuknya tidak memanjang melainkan

    seperti bulatan-bulatan kecil pada hasil yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat

    pada Gambar 4.1.

    Gambar 4.1. Pori bika ambon pada TCP yang dihasilkan.

    4.2.Ketercapaian Luaran

    Pelaksanaan penelitian ini tidak mencapai target yaitu pori keramik yang

    dihasilkan menyerupai pori bika ambon. Pori bika ambon yang bentuk

    memanjang diharapkan dapat diperoleh setelah penambahan TCP. Perlu diberi

    perlakuan yang lain yang mendukung perkembangan pori pada TCP.

    4.3. Permasalahan dan Penyelesaian.

    Pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan tidak terlepas dari

    permasalahan dan perlu juga diketahui bahwa penelitian ini pertama kali

    dilakukan sehingga masih banyak dibutuhkan perbaikan-perbaikan lainnya.

    Beberapa masalah yang dihadapi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    13/24

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    14/24

    BAB V

    RENCANA TAHAP SELANJUTNYA

    Penelitian fabrikasi keramik dengan struktur pori mirip bika ambon

    untuk aplikasi bone implant ini telah sampai pada pembentukan produk, namun

    hasil yang diharapkan belum sesuai sehingga perlu pembuatan ulang produk

    dengan perbandingan komposisi massa. Rencana tahap selanjutnya adalah :

    1. Pembuatan keramik dengan perbandingan tepung dan TCP adalah 2 : 1

    pada set temperatur 120 0C

    2. Pembuatan keramik dengan perbandingan tepung dan TCP adalah 1 : 1

    pada set temperatur 120 0C

    3. Pengujian karakteristik gelas berpori (XRD dan SEM) yang akan

    dilakukan di Universitas Padang (UP)

    4.

    Pembuatan laporan akhir.

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    15/24

    DAFTAR PUSTAKA

    A. Macchetta, I.G. Turner, C.R. Bowen, 2008, Fabrication of HA/TCP

    scaffolds with a graded and porous structure using a camphene-based

    freeze-casting method,www.sciencedirect.com,UK.

    Shamsul Bin Sulaiman, Tan Kok Keong, Chen Hui Cheng, Aminuddin Bin

    Saim &Ruszymah Bt. Hj Idrus, 2011, Tricalcium

    phosphate/hydroxyapatite (TCP-HA) bonescaffold as potential

    candidate for the formation oftissue engineered bone, Malaysia.

    Fan Xin, Chen Jian, Ruan Jianming, Zhou Zhongcheng And Zou Jianpeng,

    2008, Synthesis and degradation properties of -TCP/BG porous

    composite Materials, China.

    http://www.sciencedirect.com/http://www.sciencedirect.com/
  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    16/24

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    17/24

    Wyda Novayanti

    Saragi

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    18/24

    1.2 Anggota I

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Wasty Rusjaya

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Teknik Kimia S1

    4 NIM 1107111936

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Lubuk Dalam, 17 Juli 1995

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telpon/HP 085376482189

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD N 003 Minas Jaya SMPN 3 Minas SMAN 1 Minas

    Jurusan IPA

    Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

    Pekanbaru, 15 Oktober

    2013

    Pengusul,

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    19/24

    Wasty Rusjaya

    1.3 Anggota II

    A.

    Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Roy Marthin Panjaitan

    2 Jenis Kelamin Laki-laki

    3 Program Studi Teknik Kimia S1

    4 NIM 1207113612

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonosari, 12 Mei 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telpon/HP 082369177457

    B.

    Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama InstitusiSD N 112258

    Langga Payung

    SMP N 1 Sei

    KananSMAN 1 Laeparira

    Jurusan IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

    Pekanbaru, 15 Oktober

    2013

    Pengusul,

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    20/24

    Roy Marthin

    Panjaitan

    1.4 Anggota III

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap Theresia Monika Sinaga

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Teknik Kimia S1

    4 NIM 1207136471

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Sei intan, 19 Desember 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telpon/HP 085361968202

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama InstitusiSD N 048 Kunto

    Darussalam

    SMPN 2 Ujung

    Batu SMAN 3 Sibolga

    Jurusan IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

    1 Juara 2 Olimpiade Biologi Tingkat Kota Sibolga

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    21/24

    Pekanbaru, 15 Oktober

    2013

    Pengusul,

    Tresia Monika

    Sinaga

    LAMPIRAN II

    JUSTIFIKASI DANA PENELITIAN

    4.1. Anggaran biaya

    1. Peralatan penunjang

    No Uraian Jumlah Satuan Harga @ (Rp) Total harga

    1 Sarung tangan 8 Pasang 10.000 80.000

    2 Masker Hidung 8 Buah 10.000 80.000

    3 Tissue 2 Ball 35.000 70.000

    4 Aquadest 20 Liter 50.000 100.000

    5 Konsumsi peneliti 4 Bungkus 50.000 200.000

    6 Jilidlaporan 10 Rangkap 10.000 100.000

    Total 630.000

    2. Bahan habis pakai

    No Uraian Harga @ (Rp) jumlah Total harga

    (Rp)

    Material

    1 Hydroxyapatite 100.000 40 gram 4.000.000

    2 Ragi 50.000 1 kilo 50.000

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    22/24

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    23/24

  • 8/11/2019 hidroxiapatite

    24/24

    LAMPIRAN III

    STRUKTUR ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN

    TUGAS

    No Nama/NIMProgram

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1WydaNovayantiSaragi/

    1107114336

    Teknik

    Kimia

    S1

    Sains/

    Teknik24 jam

    Persiapan

    bahan baku,

    melakukan

    proses drying

    dan sintering

    2WastyRusjaya/

    1107111936

    Teknik

    Kimia

    S1

    Sains/

    Teknik 24 jam

    Melakukan

    proses drying

    dan sintering

    3Roy MarthinPanjaitan/

    1207113612

    Teknik

    Kimia

    S1

    Sains/

    Teknik 24 jam

    Menganalisis

    pengaruh

    variable

    penelitian

    4

    Theresia Monika

    Sinaga/

    1207136471

    Teknik

    Kimia

    S1

    Sains/

    Teknik 24 jam

    Menganalisis

    pengaruh

    variable

    penelitian