Hidrokarbon Tak Jenuh
-
Upload
ustadi-filian-tropi -
Category
Documents
-
view
244 -
download
4
Transcript of Hidrokarbon Tak Jenuh
ALKENA DAN AROMATIKALKENA DAN AROMATIKA. Pendahuluan
Etilen dibromida (EDB), merupakan contoh senyawa hidrokarbon tak jenuh yang telah digunakan selama 30 tahun sebagai fumigan sayuran, padi-padian, jeruk dan buah-buahan lain untuk perlindungan terhadap hama. Uji menunjukkan bahwa EDB masih tertinggal lama setelah penyemprotan sehingga menimbulkan masalah yang serius bagi konsumen.
(EDB)
Salah satu gugus fungsional yang sangat reaktif adalah ikatan rangkap
C C terdiri atas C C C Cdan
B. ALKENA
Rumus umum : CnH2n
Cara penamaan :1. Tetapkam rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap sebagai rantai induk. Namai dengan akhiran –ena.
2. Beri nomor rantai induk dimana C ikatan rangkap memperoleh nomor serendah mungkin.
3. Awali nama rantai induk dengan nomor, pisahkan dengan nama menggunakan tanda : (-)
4. Nama cabang sama seperti pada alkanaContoh :
CH3
CH3 CH = C CH CH3
CH3
1 2 3 4 5
3,4 – dimetil – 2 – pentena
Soal :Beri nama senyawa berikut :a) CH3 CH = CHCH3
Cl CH2CH3
CH3C = C CH2CH2CH3b)
Penamaan Beberapa Alkena rendah
H
H
H
C C HHH
C C HHC 3
HH
C C HHC 2HC 3
HH
C CHC 3 HC 3
Struktur Nama Umum Nama IUPAC
etilena
propilena
- butilena
- butilena
etena
propena
1 - butena
2 - butena
Penamaan SikloalkenaPenamaan Sikloalkena
1. Tentukan jumlah atom C dalam cincin sebagai nama induk. Tambahkan awalan “siklo -” dan akhiran “-ena”
2. Nomori atom C sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap (dan cabang, jika mungkin ) mempunyai nomor serendah mungkin
Contoh :
C H3
C H3
1
2
3
4
5
61,4 – dimetilsikloheksena ;
C H3
C H3
1
2
3
4
5
6
bukan
Latihan : Beri nama senyawa di bawah ini :Br
C H3 C H3
C H3
a) b) c)
3. Jika terdapat >1 ikatan rangkap, tuliskan nomor posisi ikatan rangkap dan selipkan awalan di-, tri-, tetra- dstcontoh
CH2 = CH – CH = C – CH2 – CH3 4 – metil – 1,3 - heksadiena
CH3
Menulis struktur AlkenaMenulis struktur Alkena
1. Gambarkan rantai utama / induk atom C2. Gambarkan substituen / cabang3. Tuliskan posisi ikatan rangkap4. Lengkapi atom H, periksa kembali kecocokan nama &
struktur
Latihan : gambarkan struktur :
a) 2 – kloro – 3,4 – dimetil – 1 – heksena b) 2,3 – dimetilsikloheksena
1 2 3 4 5 6
C. ISOMER ALKENAC. ISOMER ALKENA
1. Berbeda rangka karbon ; misal : CH2 = CH – CH2 – CH3
dan
C
HC 3
HC 2 HC 3
1 2 3 4
1 - butena
2 - metilpropena
2. Rangka karbon sama tetapi posisi ikatan rangkap beda. Misal : CH2 = CH – CH2 – CH3 dan CH3 – CH = CH – CH3
1 - butena 2 - butena
3. Berbeda pada posisi tata ruang (isomer geometris ), misal :
HC
H
C
H
C
C
H
H H
H
H
C
H
C
H C H3
C H 3
C
HH
C
C H3 C H3
dan
cis – 2 – butena trans – 2 – butena
Latihan : tuliskan isomer struktur cis dan trans dari 2 – pentena
Tidak semua alkena dapat membetuk isomer geometris syarat : masing-masing C yang berikatan rangkap mengikat 2 gugus berbeda
HC C
H
HC 3
HC 3
misal
Tidak ada isomer cis-trans
2 - metilpropena
Keberartian isomer cis-trans pada sistem biologi ; misal : pada asam butenadioat :
C
CH
H
O HC
O
O HC
O
C
CH
H
O HC
O
OH
CO
Asam maleat(cis- Butenadioat)
Asam fumarat(trans- Butenadioat)
Asam fumarat merupakan zat antara pada berbagai proses metabolisme mahluk hidup, sedangkan asam maleat bersifat racun
Sifat Fisika alkena dan alkuna Cendrung identik dengan alkana induknya:1.Titik didih semakin tinggi dalam deret homolog bila rantai semakin panjang2.Percabangan dalam alkena juga sedikit menurunkan titik didihnya.3.Cendrung bersifat non polar namun sedikit lebih polar dibandingkan dengan alkana padanannya karena adanya e phi .
Reaksi pembuatan alkena1.Reaksi eliminasi alkohol dalam suatu asam kuat
2. Reaksi eliminasi suatu alkil halida a. Alkil halida primer lewat mekanisme reaksi E2 b. Alkil halida sekunder lewat mekanisme E2 c. Alki; halida tersier lewat mekanisme E1/E23. Reaksi senyawa karbonil dengan reagen wittiq4. Hidrogenasi suatu alkuna
Reaksi Pembuatan Alkuna1.Reaksi eliminasi suatu dihalida vinilik
1.Untuk derivat dari alkuna reaksi antara ion asetilida dengan alkil halida primer akan membentuk alkuna tersubstitusi.
2.Reaksi alkuna dengan reagen Grignard (RMgX)
REAKSI_REAKSI ALKENA DAN ALKUNAREAKSI_REAKSI ALKENA DAN ALKUNAA. REAKSI ADISI SIMETRISA. REAKSI ADISI SIMETRIS
1. Hidrogenasi Alkena
2. Halogenasi Alkena
Mekanisme reaksi adisi simestris
(Tahap 1) : Halogen/hidrogen terpolarisasi; muatan positif diserang ikatan rangkap C=C lalu terbentuk anion halida dan karbokation
(Tahap 2) : Ion Cl- menyerang C positif :
B. Adisi AsimetrisAturan Markovmikov : “apabila HCl, HBr, H2SO4 atau H2O bereaksi dengan ikatan rangkap, muatan atom H akan masuk pada atom C yang memiliki H lebih banyak
”
Mekanisme : (mirip dengan adisi asimetris)1. Adisi hidrohalogenasi( HCl, HBr )
Adisi antimarkonikofBiasanya terjadi pada HBr dan adanya peroksida atau O2, dan adisi terjadi lewat mekanisme reaksi radikal bebas bukan mekanisme ion.
22. Adisi sulfonasi : Pemasukan gugus sulfat
3. Adisi hidrasi: Pemasukan air (H2O) dengan katalis asam.
4. Adisi Campuran (adisi halogen dan air akan membentuk senyawa halohidrin yaitu suatu senyawa dimana X dan OH terletak pada karbon yang berdampingan
F. Oksidasi Ikatan Rangkap
Adisi 1,2 dan adisi 1,4 pada diena terkonyugasiAdsis yang terjadi pada C 1 dan C2 atau C1 dan C4 dari sistim diena terkonyugasi
H2C CH
CH
CH2
HBrH3C
HC
HC CH2
Br
H2C CH
CH
CH2 H Br H3CHC
HC CH2
+Br-
H3C CH
HC CH3
I
1
2
2
+Br-H3C C
H
HC CH2
Br
Adisi 1,2
Adisi 1,4Adisi akan menghasilkan produk campuran tergantung pada kondisi reaksi , dimana suhu rendah produk dominan 1,2 . Semakin tinggi suhu maka produk 1,2 semakin berkurang dan 1,4 jadi dominan
H3C CH
CH
HC C
HCH3
HBrH3C
HC
H2C C
H
Adisi 1,2
HC CH3+
H3CHC
H2C C
H
HC CH3
Br
nomor 1,2 atau 1,4 (bukan merupakan nomor karbon
Catt Adisi mengikuti hukum markonikof, tetapi bila alkenanya tidak simetris, maka ion karbonium yang lebih stabil (yang tersubstritusi lebih banyak) merupakan bentuk yang lebih stabil sehingga merupakan produk dominan
Adisi yang menghasilkan produk siklik (Reaksi Diels-Alder : Reaksi antara suatu diena terkonyugasi (harus berada dalam konformasi cis) sengan suatu alkena lainnya yang menghasilkan suatu sikloheksena.
+
X
Y
diena posisi cis
Kalor
H3CO
+
HOOC
HOOC
HOOC
Contoh 964a
Tahap 2 : Monomer lain ditambahkan pada atom C ujung dimer trimerTahap 2 : Monomer lain ditambahkan pada atom C ujung dimer trimer
G. Polimerisasi AlkenaPolimer :Senyawa dengan berat molekul tinggi yang dibuat dengan cara pengulangan satuan monomer
Mekanisme :Tahap 1 : Monomer ditambahkan monomer lain dimerMekanisme :Tahap 1 : Monomer ditambahkan monomer lain dimer
Proses diatas terus berulang hingga terbentuk polimer yang diinginkanProses diatas terus berulang hingga terbentuk polimer yang diinginkan
n sekurang-kurangnya 1000
Kat. - CH2 – CH2 – CH2 – CH2 -(dimer)
- CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – + – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 -Kat.
, tek (trimer)
Beberapa Polimer Vinil :Beberapa Polimer Vinil :
Monomer Polimer Nama & Penggunaan
Etilen : CH2 = CH2
Polietilen : botol, mainan
Propilen : CH2 = CHCH3
Polipropilen : Pipa, karpet
Viniklorida : CH2 = CHCl
Polivinil Klorida
: Pipa
Akrilonitril : CH2 = CH2CN
Poliakrilonitril : Fiber orlor dan acrilon
Tetrafluoroetilen : CF2 = CF2
Teflon : Alat masak
Stiren : CH2 = CH
Polistiren : Styrofoam, mainan
- (CH2 - CH2)n -
- (CH2 - CH)n -
CH3
- (CH2 - CH)n -
Cl
- (CH2 - CH)n -
CN
- (CF2 - CF2)n -
- (CH2 - CH)n -
Cincin Benzen Strukturnya siklikDatar (SP2) Ikatan rangkap berselang seling Punya 6 e phi, 4n + 2 = 6 n = 1 (bilangan bulat)
Hidrokarbon aromatik :Senyawa siklik karbon dan hidrogen yang memiliki ikatan tak jenuh, bentuk molekul datar setiap atom cincin harus memiliki orbital P yang tegak lurus pada bidang cincin (umumnya mempunyai ikatan rangkap berselang seling (SP2) memenuhi aturan Huckel (memiliki elektron phi sebanyak 4n + 2, dimana n adalah bilangan bulatRumus umum : CnHn
H. Senyawa Aromatik
Strujtur siklikDatarIkatan rangkap berselang selingElektron phi 84n + 2 = 8 n = 1,5 Bukan aromatik
SP3
Bukan aromatik karena 1 atom C nya SP3,sehingga tidak memiliki elektron P untukmembentuk ikatan phi
-H+
H
- (muatan negatif = sepasangelektron)
Bersifat aromatikmemiliki 6 elektron phi
- H-+
Bukan aromatikmemiliki 4 elektron phi
Bukan aromatik
Dalam senyawa aromatik akan terkadi delokalisasi elektron (karena adanya ikatan rangkap yang berkonyugasi), sehingga cendrung bersifat lebih stabil. Adanya delokalisasi elektron menyebabkan terjadinya resonansi (perpindahan ikatan rangkap)
Contoh
+ H2Pt
+ 28,6 kkal/mol
Pt+ 3 H2 + 49, 8 kkal/mol
Seandainya tidak terjadi delokalisasi elektron phi dalam benzena maka kalor hidrogenasinya adalah 3 x 28,6 = 85,8 kkal/mol. Namun kenyataannya benzena hanya membebaskan energi 49,8 kkal/molSelisih energi hidrogenasi yang dihitung secara teoritik (*5,8) dengan hasil eksperimen (49,8) disebut sebagai energi resonansi
Jadi energi resonansi: Energi yang hilang (Kestabilan yang diperoleh) dengan adanya delokalisasi elektron dari sistim ikatan phi Semakin ar energi resonansi maka molekul semakin stabil
Bagaimana hubungannya dengan reaktifitas?Molekul semakin stabil maka akan semakin kurang reaktif, sehingga benzena tidak mengalami reaksi adisi dengan HX atau X2 maupun dioksidasi oleh KMnO4
Sifat-sifat senyawa aromatik1.Cendrung bersifat non polar, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar (CCl4. n-heksana)2.titik didih, titik leleh dan densitas mirip dengan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ukuran molekul hampir sama. 3.Kedua sifat fisika diatas cendrung berkurang dengan semakin kecilnya ukuran molekul.4.Para disubstitusi mempunyai titik leleh lebih tinggi dibandingkan dengan orto dan meta disubstitusi5.Para disubstitusi memiliki struktur simetris dengan membentuk kristal yang lebih terur dalam keadaan padat6.Umumnya bersifat karsinogenik
J. Penamaan Senyawa Aromatik
1. Menurut aturan IUPAC :Bila sebuah H diganti oleh atom/gugus lain, diberi nama sebagai turunan benzen :
2. Beberapa nama umum yang diadopsi dari sistem IUPAC :
3. Jika terdapat lebih dari 1 substituen, dilakukan penomoran (jumlahnya serendah mungkin), diurutkan secara alfabet
4. Jika hanya 2 substituen, dapat diberi awalan orto-, meta-, para-,
5. Benzen sebagai substituen fenil (Pheryl) :
Latihan :
I. Substitusi Aromatik
1. HALOGENASI
2. NITRASI
3. SULFONASI
4. Alkilasi (Reaksi Friedel Crafts
+ (CH3)2CHClAlCl3
CH(CH3)2
+ HCl
5. Asilasi
+AlCl3
C-CH3
+ HClCH3-C-Cl
O
O
Substitusi ke duaBenzena tersubstitusi lebih mudah bereaksi dari pada benzena sendiri.
Beberapa sistem aromatik merupakan gabungan beberapa cincin. Misalnya naftalen (“kapur barus”), antrasen, fenatren, (dalam pembuatan zat warna & parfum), 1,2-benzpyren (menyebabkan kanker) :
K. Gabungan Cincin
M. Insektisida DDT (diklorodifeniltrikloroetan) merupakan insektisida yang sangat efektif. 1953 : pertama kali digunakan secara luas menurunkan kasus malaria.
dari 100 juta menjadi 250.000 kaus (1968) Oleh karena DDT bersifat non polar tidak larut dalam air, larut dalam minyak
& lemak sehingga terakumulasi pada jaringan “adipose” (tempat penyimpanan lemak dalam tubuh) banyak ditemukan pada hewan tingkat tinggi melalui rantai makanan.
Beberapa Herbisida dan Pestisida Aromatik
Nama UmumNama Umum RumusRumus KeteranganKeterangan
2,4 D 2,4 D
Berbahaya bagi janin & ibu hamil Berbahaya bagi janin & ibu hamil
2,4,5 T2,4,5 T
Dilarang dalam bentuk cairanDilarang dalam bentuk cairan
DDTDDT
Dilarang di beberapa negaraDilarang di beberapa negara
ParathionParathion
Waktu paruh pendekWaktu paruh pendek
SIFAT FISIKTabel 1. Sifat Fisik 10 Alkana Pertama
Nama Rumus Molekul Titik Leleh
(0C)
Titik Didih
(0C)
Kerapatan Fasa
Metana CH4 -182 -161 … Gas
Etana C2H6 -183 -89 … Gas
Propana C3H8 -188 -42 … Gas
N-butana C4H10 -138 -0,5 … Gas
n-pentana C5H12 -130 36 0,63 Cairan
n-heksana C6H14 -95 69 0,66 Cairan
n-heptana C7H16 -91 98 0,68 Cairan
n-oktana C8H18 -57 125 0,70 Cairan
n-nonana C9H20 -54 151 0,72 Cairan
n-dekana C10H22 -30 174 0,73 Cairan
Tabel 2. Sifat Fisik Lima Isomer Heksana (C6H14)
Nama Struktur T.L (0C) T.D (0C)Kerapatan
(g/mL)pd 200C
n-heksana CH3CH2CH2CH2CH2CH3 68,7 -95 0,659
3-metil pentana
CH3CH2CHCH2CH3
CH3
68,3-118
0,664
2-metilpentana
CH3CHCH2CH2CH3
CH3
60,3-154
0,653
2,3-dimetilbutana
CH3
CH3CHCHCH3
CH3
58,0
-129
0,661
2,2-dimetilbutana
CH3
CH3CCH2CH3
CH3
49,7
-98
0,649