HIDLOGI TANAH
-
Upload
tri-ramadhan -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of HIDLOGI TANAH
MEKANIKA TANAH I
“HIDROLOGI TANAH”
TRI RAMADHANE1A1 11 047
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
AB I
PENDAHULUAN
Air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah.
Secara global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi lebih dari 97 % terdiri
atas air tanah. Tampak bahwa peranaan air tanah di bumi sangat penting. Air tanah dapat
dijumpai dihampir semua temmpat di bumi. Ia dapat ditemukan di bawah gurun pasir yang
paling kering sekalipun. Demikian juga di bawah tanah yang membeku karena tertutup
lapisasn salju atau es. Sumbangan terbesar air tanah berasal dari daerah arid dan semi-arid
serta daerah lain yang mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk penampungan air
tanah. Dengan semakin berkembangnya industry serta pemukiman dengan segala fasilitasnya
seprti lapangan golf, kolam renang, maka ketergantungan manusian pada air tanah menjadi
semakin terasakan. Namun demikian, patut disayangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan
air tanah yang semakin meningkat tersebut , cara pengambilan air tanah seringkali tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologiyang baik sehingga seringkali menimbulkan dampak
negative yang serius terhadap kelangsungan dan kualitas sumber daya air tanah.Dampak
negative pemanfaatan air tanah yang berlebihan seperti pencemaran sumur-sumur penduduk,
terutama yang berdekatan dengan aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah
pabrik.
Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari. Dalam hidrologi, penguapan dari
badan air secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan penguapan dari
tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi. Penguapan air dari dedaunan dan batang pohon
yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi yakni tetes air
dari awan yang jatuh kepermukaan tanah.
Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan
tanah,permukaan air danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke tanah
akan terus sampai kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah (ground water)
yang disebut perkolasi. Jika aliran tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air (spring).
Mata air yang keluar dengan cara rembesan disebut seepage.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AIR TANAH
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air
tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan
permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat
dilihat dari sumur-sumur yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih
preatik.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya
terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya
sulit dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang
sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air
untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ±
70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan
kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah.
a. Macam macam air tanah
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1. Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah
permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan
tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-
sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan
yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini
harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu
contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
Diantara lapisan kedap dan tak kedap air terdapat lapisan peralihan. Air tanah
pada lapisan tak kedap mempengaruhi gerak aliran air. Jika lapisan yang kurang kedap
terletak di atas dan di bawah suatu tubuh air, maka akan menghasilkan lapisan
penyimpanan air yaitu air tanah yang tak bebas. Tekanan dari air tanah tak bebas
bergantung pada keberadaan tinggi suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya.
Pada daerah yang air tanahnya lebih rendah daripada permukaan air di daerah tangkapan
hujan, air akan memancar keluar dari sumur yang dibor. Sumur demikian disebut sumur
freatis.
Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang menjadi pengikat air
tanah dengan jumlah yang cukup besar. Kedalaman lapisan freatik tergantung pada
ketebalan lapisan batuan di atasnya.
2. Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer
(angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber
asal dari hujan dan pencairan salju.
Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah
yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang
naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
b. Wilayah air tanah
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1. Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang
mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan
bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini
untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2. Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman
wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3. Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan
wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan
naik) dari wilayah jenuh air.
4. Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus
air.
c. Jenis jenis air
1. Air Tanah
adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat dibagi lagi
menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
2. Air tanah preatiz
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
3. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua
lapisan kedap air.
4. Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan
mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai,
danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan
misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.
Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas.
Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
d. Sirkulasi
Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar
air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat
merupakan penghantar yang baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah
tertentu, lava dan batu gamping.
Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung
akibat curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah
dan batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam
jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan ada tanah yang kedap. Kesarangan
(porositip) tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau batuan,
biasanya dinyatakannya dalam persen. Bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air
disebut lulus. Kelulusan tanah atau batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya
bahan itu dilalui air.
Pasir misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan
kecepatan antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil,tetapi
dalam kerikil lebih besar.
e. Macam-macam akiferAkifer dapat dibedakan sebagai berikut:
1). Akifer bebas,
yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut juga dengan unconfined aquifer. Akifer bebas terbentuk ketika tinggi
muka air tanah (water table) menjadi batas atas zona tanah jenuh. Tinggi muka air
tanah berfluktuasi tergantung pada jumlah dan kecepatan air hujan yang masuk ke
dalam tanah, pengambilan air tanah dan permeabilitas tanah.
2) Akifer terkekang,
yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut dengan confined aquifer. Akifer terkekang terbentuk ketika air tanah
dalam dibatasi oleh lapisan kedap air sehinngga tekanan di bawah lapisan kedap
air tersebut lebih besardari pada tekanan atmosfer. Pada gmbar a menunjukan
bahwa sumur atau pipa yang dibuat sampai kedalaman akifer terkekang, tinggi
permukaan air akan naik melebihi lapisan kedap air yang memisahkan kedua
akifer di atas. Apabila ujung atas sumur atau pip berada di bawah permukaan
pizometrik (pizometrik surface), yaitu permukaan abstrak dengan tingkat tekanan
hidrostatik sama dengan tekanaan hidrostatik di dalam akifer dan merupakan
merupakan perpanjangan dari tinggi muka air tanah terkekang, maka air tanah
akan keluar dari daru ujung atas sumur atau pipa tersebut. Sebaliknya, apabila
ujung atas pipa berada di atas permukaan pizometrik, maka air tanah tidak akan
keluar dari ujung sumur atau pipa melainkan berada pada ketinggian permukaan
pizometrik. Pada sumur dalam artesis tinggi muka air tanah menunjukkan tinggi
permukaan pizometrik pada daerah tersebut.
3) Akifer menggantung,
yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer ini
sering disebut dengan purched aquifer.
f. Karakteristik akiferFormasi geologi tertentu, baik yang terletak pada zona bebas ( unconfined aquifer)
maupun zona terkekang ( confined aquifer) dapat memberikan pengaruh tertentu
terhadap keberadaaan air tanah. Dengan demikian, karakteristik akifer mempunyai
peranaan yang menentukan dalam proses pembentukan air tanah.
Tipe Akiifer
Dalam menentukan kesesuaian formasi geologi untuk tujuan pengisisan air tanah,
beberapa factor harus diperhatikan terutama mengenai tipe akuifer, karakteristik zona
tanah tidak jenuh dan karakteristik air zona jenuh. Untuk studi kelayakan atau penelitian
yang menekankan proses dan mekanisme pengisian air tanah, karakteristik formasi
geologi atau akuifer yang relevan untuk dipelajari yaitu:
Tipe formasi batuan, karena jenis batuan akan menentukan tingkat permeabilitas akifer.
Kondisi tekanaan hidrolik dalam tanah, yakni untuk menentukan apakah air tanah
berada di zona bebas atau zona terkekang.
Kedalaman permukaan potensiometrik di bawah permukaan tanah,terutama di daerah
sekitar daerah pelepasan atau pengambilan air.
Zona akifer
Untuk usaha-usaha pengisian kembali air tanah melalui proses peningkatan infiltrasi
tanah serta reklamasi air tanah, maka kedudukan akifer dapat dipandang dari dua
sisi yang berbeda, yaitu:
1. Zona akifer tidak jenuh
adalah suatu zona penampungan air di dalam tanah yang terletak di atas permukaan air
tanah ( Water table) baik dalam keadaan alamiah (permanen) atau sesaat setelah
berlangsungnya periode pengambilan air tanah. Zona ini merupakan zona penyimpan air
tanah yang paling berperan dalam mengurangi kadar pencemaran air tanah. Oleh karena
itu zona ini sangat penting untuk usaha-usaha reklamasi dan sekaligus pengisian kembali
air tanah
2. Zona akifer jenuh
adalah zona penampung air tanah yang berada di bawah permukaan air tanah kecuali
zona penampung air tanah yang sementara jenuh dan berada di bawah daerah yang
sedang mengalami pengisian air tanah. Zona ini berfungsi untuk pemasok air tanah dalam
jumlah yang lebih besar serta mempunyai kualitas air yang lebih baik.
g. Pergerakan air
Air tidak akan bergerak ke pasir sampai lempung menjadi jenuh
Air bergerak ke liat setelah kontak dengan liat, tetapi karena liat menggerakan air
lambat yang terbentuk di atas lapisan liat
Dengan memahami konsep pergerakan air tanah, ada dua hal yang relevan untuk dibicarakan
yaitu:
1. pengmbilan air tanah
Ketika permukaan air tanah menurun sebagai akibat kegiatan pengambilan air tanah, akan
terbentuk cekungan permukaan air tanah. Keadaan ini akan menyebabkan selisih tinggi
permukaan air antara lokasi pipa dan tempat di sekeliling pipa tersebut (hydraulic
gradient) cukup besar untuk menaikkan air keluar melalui pipa dengan laju sesuai denagn
kekuatan pompa yang digunakan.
2. Drainase air tanah
Sistem pembuangan air tanah yang sering digunakan adalah dua saluran pembuang air
tranah yang sering digunakan adalah dua saluran pembuang air berpenutup yang sejajar
ditempatkan di dalam tanah. Apabila penutup saluran tersebut dibuka, menyebabakan
permukaan air tanah turun.
h. Proses terbentuknya air tanah
Untuk lebih memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus
mengetahui gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah.
Uraian tentang infiltrasi secara lengkap menunjukkan proses dan mekanisme
perjalanan air di dalam tanah. Semakin dalam permukaan tanah, maka jumlah dan
ukuran por-pori tanah menjadi semakin kecil. Ketika air tersebut mencapai tempat
yang lebih dalam, air tersebut sudah tidak berperan dalam proses evaporasi atau
transpirasi. Keadaan tersebut menyebabakan terbentuknya wilayah jenuh di bawah
permukaan tanah, yang dikenal dengan sebutan air tanah.
i. Asal air tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan,
antara lain:
Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada
musim dingin.
Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu
musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak.
Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
j. Kedalaman air tanah
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah
sebagai berikut.
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah
dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun
tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh
tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air
atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau
permeable.
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat
sehingga air yang meresap sangat sedikit.
B. AIR KAPILERAir kapiler adalah bagian air tanah yang ditahan oleh tanah, yang terletak diantara
kapasitas lapang dan koefisien higroskopis. Sedangkan koefisien higroskopis itu sendiri
adalah suatu keadaan dimana air tanah mulai kehilangan sifat-sifat cairan, dan ditahan
oleh tanah dengan tegangan sampai 31 atmosfer. Air kapiler ini mengisi pori-pori tanah.
Air kapiler dapat berasal dari hasil infiltrasi air dari permukaan tanah kemudian meresap
kedalam tanah dan tertahan diatara butir tanah karena pengaruhgayakapiler tanah atau
bisa juga berasal dari air dalam tanah (dari zona jenuh) yang naik ke atas melalui pori-
pori tanah akibat pengaruhgayakapiler tanah. Besarnya air kapiler dalam tanah akan
sangat tergantung pada sifat fisik tanah.
Air higroskopis adalah bagian air yang ditahan oleh tanah setelah dicapai
koefisien higroskopis. Air higroskopis ini terjadi karena adagayakohesi dan adhesi pda
lapisan tipis air yang menyelimuti partikel-partikel tanah dengan tegangan diatas 15
atmosfer.
Secara biologis, air tanah dibedakan berdasarkan pada ketersediaannya bagi
tanaman. Atas dasar itu, maka air tanah dibedakan menjadi air tidak berguna, air tersedia
dan air tidak tersedia. Air tidak berguna adalah bagian dari air tanah, berupa air bebas
atau air gravitasi,. Air tersedia adalah air yang berada diantara kapasitas lapang dan titik
layu. Sedangkan air tidak tersedia adalah bagian air tanah dibawah titik layu dimana air
ditahan oleh tanah dengan tegangan yang sangat besar sehingga tidak dapat diserap oleh
tanaman
Kapasitas lapang adalah keadaan kelembaban tanah yang relative mantap dan
biasanya dicapai beberapa hari setelah tanah mengalami pembasahan total atau keadaan
jenuh air. Pada kondisi ini tegangan air biasanya sekitar 1/3 atmosfer atau setara dengan
nilai pF 2,54. Titik layu dapat didefinisikan sebagai tingkat kelembaban tanah dimana
akar tanaman tidak lagi mampu menyerap air, dengan tegangan rata-rata 15 atmosfer atau
setara dengan nilai pF 4,2.
a. Gerakan air kapiler
Yang dimaksud gerakan air kapiler adalah pengisian lengas tanah yang berasal
dari tanah bagian bawahnya. Gerakan ini dapat berupa hubungan langsung dengan air
tanah (groundwater) atau gerakan ka[iler dari bagian bawah ke garian lebih
atasnya.sedangkan gaya yang menyebabkan pergerakan air kapiler adalah karena
adanya pembentukan tekanan pFakibat penguapan dan absoprsi air oleh tanaman dan
apabila tidak ada penambahan air oleh hujan atau irigasi maka lapisan tanah bagian
atas kandungan airnya lebih kecil dari kandungan air dibawahnya sehingga terdapat
perbedaan tekanan.. pergerakan air kapiler terjadi dari lapisan tanah yang mempunyai
pF rendah ke lapisan tanah yang mempunyai pF tinggi. Dengan adanya gerakan air
kapiler ini maka kebutuhan air dilapisan perakaran tanamandapat dipenuhi oleh air
dari dalam tanah
b. Tekanan Kapilaritas
Tekanan kapiler dapat timbul karena adanya tarikan lapisan tipis permukaan
air sebelah atas. Kejadian ini disebabkan oleh adanya pertemuan antara dua jenis
material yang berbeda sifatnya. Pada prinsipnya, tarikan permukaan adalah hasil
perbedaan gaya tarik antara molekul-molekul pada bidang singgung pertemuan dua
material yang berbeda sifatnya (Hardiyatmo, 2006).
Kejadian tarikan permukaan dapat dilihat dari percobaan laboratorium pada
pipa kapiler yang dicelupkan dalam bejana berisi air. Ketinggian air dalam pipa
kapiler akan lebih tinggi dari pada tinggi air dalam bejana. Permukaan air dalam
cairan membentuk sudut α terhadap dinding pipa. Tekanan pada permukaan air
dalam pipa dan tekanan pada permukaan air pada bejana akan sama dengan tekanan
atmosfer. Tidak adanya gaya luar yang mencegah air dalam pipa dalam
kedudukannya menunjukan bahwa suatu gaya tarik bekerja pada lapisan tipis
permukaan air dalam pipa kapiler, seperti yang ditunjukkan pada Gambar B.1.
Gambar B.1 Analogi Tekanan Air Kapiler dalam Lapisan Tanah dan
Kedudukannya (Holtz dan Kovacs, 1981 dalam Hardiyatmo, 2010.
c. Pengaruh Tekanan Kapiler
Akibat tekanan kapiler, air tanah tertarik keatas melebihi permukaannya.
Pori-pori tanah sebenarnya bukan sistem pipa kapiler, tapi teori kapiler dapat
diterapkan guna mempelajari kelakuan air pada zone kapiler. Air dalam zone kapiler
ini dapat dianggap bertekanan negative, yaitu mempunyai tekanan di bawah tekanan
atmosfer. Tinggi minimum dari ℎ𝑐(min) dipengaruhi oleh ukuran maksimum pori-
pori tanah. Di dalam batas antara ℎ𝑐(min) dan ℎ𝑐(mak), tanah dapat bersifat jenuh
sebagian (partially saturated). Terzaghi dan Peck (1948) dalam Hardiyatmo, 2006
memberikan hubungan pendekatan antara ℎ𝑐(mak) dan diameter butiran, sebagai
berikut:
ℎ𝑐 = 𝐶/ 𝑒𝐷₁₀ (mm)dengan,
hc : tinggi air dalam pipa kapiler (mm),
C : konstanta (C bervariasi antara 10-50 mm2),
D10 : diameter efektif (mm).
Tinggi air kapiler untuk berbagai macam tanah dapat ditunjukkan dalam Tabel B.1.
Tabel B.1 Ketinggian Air Kapiler (Hansbo, 1957 dalam Hardiyatmo, 2006)
MacamTanah Kondisi longgar Kondisi padat Pasir kasar Pasir sedang Pasir halus Lanau Lempung
0,03 – 0,12 m 0,12 – 0,50 m 0,30 – 2,00 m 1,50 – 10,0 m
0,04 – 0,15m 0,35 – 1,10m 0,40 – 3,50m 2,50 – 12,0m > 10 m
C. KONDSI-KONDISI TEKANAN DALAM TANAH
Tekanan tanah timbul selama pergeseran tanah (soil displacement) atau selama
peregangan tetapi sebelum tanah tersebut mengalami keruntuhan. Agar dapat
merencanakan konstruksi penahan tanah dengan benar, maka kita perlu mengetahui gaya
horisontal yang bekerja antara konstruksi penahan dan massa tanah yang ditahan. Gaya
horisontal disebabkan oleh tekanan tanah arah horisontal (lateral). Analisa dan penentuan
tekanan tanah lateral sangat penting dalam mendesain dinding penahan tanah. Besar dan
distribusi tekanan lateral yang bekerja pada struktur dinding penahan tanah atau pondasi
tergantung pada regangan relatif tanah dibelakang struktur.
Timbunan tanah yang berada di belakang dinding penahan tanah akan mendorong
dinding ke depan menjauhi timbunan. Jika struktur ini merupakan abutmen pada jembatan,
maka dampaknya sangat berbahaya sekali untuk struktur diatasnya. Jika dorongan dari
tanah lateral tersebut lebih besar dari tahanannya maka abutmen tersebut akan patah,
struktur yang ada diatasnya (contohnya adalah girder pada jembatan ) bisa runtuh. Hal ini
merupakan beban dalam arah lateral yang harus diperhatikan pada saat mendesain dinding
penahan tanah itu. Pada waktu analisis perhitungan, umumnya besarnya tekanan tanah dan
gaya-gaya diambil untuk suatu unit panjang potongan (pias) selebar satu meter. Distribusi
tegangan tanah lateral akibat berat sendiri tanah biasanya berbentuk segitiga (hidrostatis),
dengan nilai maksimum pada dasar dinding penahan tanah.
Terdapat hal-hal mendasar yang berkaitan dengan tekanan tanah lateral pada
dinding penahan tanah, dimana pada umumnya dinding berada di dalam keadaan di bawah
ini:
1. Kondisi tekanan tanah pada keadan diam
2. Kondisi tekanan tanah aktif
3. kondisi tekanan tanah pasif
1. Kondisi tekanan tanah pada keadan diam
Tekanan tanah pada kondisi diam adalah tekanan lateral oleh tanah yang
dihindarkan dari pergerakan lateralnya oleh suatu dinding struktur yang tidak
memberikan perubahan bentuk / posisi (unyielding wall). Kondisi ini terjadi jika
regangan lateral pada tanah sama dengan nol, yang dapat dijumpai antara lain
pada tekanan-tekanan tanah yang bekerja pada dinding-dinding suatu lantai dasar.
Pada kondisi ini besarnya tekanan tanah pada dinding penahan berada
diantara tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif. Untuk melakukan analisis
tekanan tanah pada keadaan diam, dilakukan tinjauan kondisi tekanan pada suatu
elemen tanah di kedalaman z.
Nilai banding antara sv dan sh dinamakan “koefisien tekanan tanah dalam keadaan
diam (Ko)” :
Suatu elemen tanah yang terletak pada kedalaman z akan terkena tekanan arah
vertikal (sv) dan tekanan arah horisontal (sh) :
sv = g z
sh = sv Ko + u u = tekanan air pori
Harga-harga Ko adalah sebagai berikut :
Untuk tanah berbutir yang terkonsolidasi normal (Jaky 1944)
Ko = 1 - sin
Brooker dan Jreland (1965) Tanah lempung yang terkonsolidasi normal
(Brooker dan Ireland, 1965) :
Ko = 0,95 - sin
= Sudut geser tanah dalam keadaan air teralirkan (drained).
Tanah lempung yang terkonsolidasi normal dan mempunyai indeks plastisitas
(PI).
Ko = 0,4 + 0,007 (PI) PI antara 0 - 40
Ko = 0,64 + 0,001 (PI) PI antara 40 - 80
Tanah lempung yang terkonsolidasi lebih (overconsolidated)
KO(overconsolidated) = KO(normally consolidated)
OCR = overconsolidated ratio (rasio konsolidasi lebih).
=
Untuk “compacted dense sand” :
= Sudut geser tanah
d = Berat isi kering tanah di lapangan
d (min) = Berat isi kering minimum dari tanah
2. Kondisi tekanan tanah pada keadaan Aktif Dan Pasif
Rankine (1857) menyelidiki keadaan tegangan di dalam tanah yang berada
pada kondisi keseimbangan plastis yaitu suatu keadaan yang menyebabkan tiap-
tiap titik di dalam massa tanah menuju proses ke suatu keadaan runtuh.
Kondisi Aktif Menurut Rankine
Apabila AB tidak diizinkan bergerak sama sekali, maka h = K0
v. Kondisi tegangan dalam elemen tanah ini dapat diwakili oleh lingkaran
Mohr a (gambar c).
Bila dinding AB berputar terhadap dasar dinding ke suatu posisi A’B,
maka massa tanah segitiga ABC’ yang berdekatan dengan dinding akan
mencapai keadaan “aktif”.
Bidang geser BC” yang membatasi massa tanah yang berada pada kondisi
keseimbangan plastis adalah membuat sudut (45 + /2) dengan arah
horisontal.
Tekanan a yang bekerja pada bidang vertikal adalah tekanan tanah aktif
menurut Rankine.
Kondisi tegangan ketika dalam keseimbangan plastis dapat digambarkan
dalam persamaan Mohr-Coulomb yaitu :
dimana : 1 = v (tegangan utama besar)
3 = a (tegangan utama kecil)
atau :
v = = v . Ka - 2 c
Kondisi Pasif Menurut Rankine
Keadaan tegangan awal pada suatu elemen tanah diwakili oleh lingkaran
Mohr a (gambar c).
Bila dinding mengalami perputaran ke arah massa tanah yaitu ke posisi
A”B maka massa tanah ABC” akan mencapai keadaan “pasif”. Kondisi
tegangan elemen tanah dapat diwakili oleh lingkaran Mohr b (gambar c).
Pada geser BC” yang membatasi massa tanah yang berada pada kondisi
keseimbangan plastis adalah membentuk sudut (45 - /2) dengan arah
horisontal.
Tekanan tanah ke samping p, yang merupakan tegangan utama besar
adalah “tekanan tanah pasif menurut Rankine”.
Kondisi tegangan ketika dalam keseimbangan plastis dapat digambarkan
dalam persamaan Mohr-Coulomb yaitu :
Dimana : 1 = p (tegangan utama besar)3 = v (tegangan utama kecil)
p = v tan2 (45 + /2) + 2 c tan (45 + /2)
= v Kp + 2 c