Hia book indonesia v2

52
Practical Guidelines To Conduct HEALTH IMPACT ASSESSMENT 1 2 3 4 5 6 7 8 overview framework interview data analysis School Based Sanitation Solid Waste Management Community Based Sanitation Bahasa Indonesia V.2

Transcript of Hia book indonesia v2

Page 1: Hia book indonesia v2

Practical Guidelines To Conduct

HEALTHIMPACTASSESSMENT

1

2

3

4

5

6

7

8

overviewframeworkinterviewdata analysis

School Based Sanitation

Solid Waste Management

Community Based Sanitation

Bahasa Indonesia V.2

Page 2: Hia book indonesia v2

Sanitasi yang baik termasuk ke dalam kategori kebutuhan dasar manusia yang juga fundamental bagi kondisi kesehatan. Sanitasi didefinisikan sebagai kondisi dimana pembuangan kotoran manusia (yang aman) dapat dilakukan. Di dalam pengertian yang lebih luas, sanitasi dapat didefinisikan sebagai pemeliharaan kondisi yang higienis melalui pembuangan sampah dan air limbah serta kampanye higienis.

2.6 milyar penduduk bumi saat ini masih belum mempunyai sarana sanitasi yang layak dan bahkan tidak mempunyai akses sama sekali terhadap toilet. Dari 2 juta penduduk yang kebanyakan adalah anak-anak dibawah umur 5 tahun meninggal setiap tahunnya karena diare dan banyak dari kasus ini terjadi di negara berkembang. Sanitasi yang layak adalah komponen kunci bagi perkembangan dan pengurangan kemiskinan, tidak hanya karena manfaat kesehatan tetapi juga karena dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkannya.

Buku ini adalah hasil dari pengembangan Health Impact Assessment (Pengukuran Dampak Kesehatan) untuk program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Community Based Sanitation-CBS) DEWATS, Sanitasi Berbasis Sekolah (School Based Sanitation) dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Decentralized Solid Waste Management) di Indonesia. Buku ini ditujukan terutama bagi mereka yang akan memfasilitasi pelaksanaan HIA (Health Impact Assessment) dan juga para stakeholder yang ingin mengetahui kondisi dan juga hasil dari program tersebut. Buku ini berisi semua informasi dan material yang telah dikumpulkan dan dikembangkan untuk mengukur dampak kesehatan dari program CBS-DEWATS, School-Based maupun DESWAM. Dengan pendekatan partisipatif, kami bermaksud untuk menggali informasi yang penting mengenai program-program yang dilakukan oleh BORDA dan jaringan partner (BEST, Balifokus dan LPTP) dan membuktikan dampak yang positif bagi kesehatan. Lebih jauh lagi, buku ini dimaksudkan dapat menjamin pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta manajemen mutu program CBS, SBS dan DESWAM. Kami juga mendorong pengembangan HIA di dalam kerangka BORDA partner network dengan pengalaman-pengalaman yang telah dikumpulkan dan menjadi yang pertama dalam melaksanakannya.

Kami yakin bahwa buku ini tidak sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami selalu menerima kritik dan juga saran membangun untuk perbaikan buku ini dan juga bagi pelaksanaan pengukuran dampak kesehatan (HIA).

Tim Penyusun

PENGANTAR

2

Page 3: Hia book indonesia v2

Kami berterima kasih kepada pihak-pihak dibawah ini yang memberikan kepercayaan penuh terhadap kami untuk menyusun tool yang berguna bagi kepentingan bersama untuk melakukan pengukuran dampak kesehatan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (CBS), Sanitasi Berbasis Sekolah (SBS) dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (DESWAM).

Penanggung JawabFrank FladererBORDA Regional Coordinator South-East Asia

Direktur PartnerHamzah Harun Al Rasyid Direktur BEST TangerangYuyun Ismawati Direktur BalifokusPopo Riyanto Direktur LPTP

Tim HIASurur Wahyudi BORDA IndonesiaMelanie Ogunyena BORDAMujihadi BEST SurabayaTatang Muhsin BEST TangerangDanar Pramono LPTPI Made Yudi Arsana BalifokusGressiadi MM BORDA IndonesiaKieu Ly Doan BORDA

Kayen 176, Jl. Kaliurang Km 6.6 YogyakartaTel./Fax : 0274 888273, Email: [email protected] www.borda-sea.org

Mandalawangi No.5 Jl. Tegal Wangi, Sesetan – Denpasar 80223Tel./Fax : 0361 233 520, Email: [email protected], www.balifokus.org

Sastra Plaza Blok A 23 -25, Jl. Gatot Subroto 21 Jatiuwung 15134, Tangerang Tel. : 021 5565 0129. Email: [email protected], www.best.or.id

Jl Anggajaya I/282 Condong Catur, Depok, Sleman, DIY, 55283Tel./Fax : 0274 888273, Email: [email protected], www.cbtech-lptp.org

3

Page 4: Hia book indonesia v2

Halaman Judul .............................................................................................................................Pengantar .....................................................................................................................................Tim Penyusun ...............................................................................................................................Daftar Isi .......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................................................... B. Gambaran Umum HIA ..............................................................................................................C. Perkembangan Tool HIA ...........................................................................................................D. Kerangka Kerja...........................................................................................................................E. Interview Terstruktur ................................................................................................................F. Proses Kerja HIA .......................................................................................................................

BAB II HIA CBS DEWATSA. Dampak dan Indikator ..............................................................................................................B. Kuesioner dan Penjelasan ........................................................................................................

BAB III HIA PESANTRENA. Dampak dan Indikator ..............................................................................................................B. Kuesioner dan Penjelasan ........................................................................................................

BAB IV HIA DESWAMA. Dampak dan Indikator ..............................................................................................................B. Kuesioner dan Penjelasan ........................................................................................................

BAB V PANDUAN PRAKTIS INTERVIEWA. Panduan Umum ......................................................................................................................B. Memfasilitasi interview HIA ....................................................................................................

BAB VI DATA PROCESSING A. Bagan Alir Data HIA ..................................................................................................................B. Pemrosesan Data HIA ...............................................................................................................

BAB VII ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

DAFTAR ISI

4

1

234

556788

914

1924

47

4242

3940

2934

Page 5: Hia book indonesia v2

A. Latar BelakangMotivasi yang mendorong dikembangkannya alat pengukuran ini adalah keinginan untuk meningkatkan

taraf kesejahteraan bagi masyarakat miskin di kawasan padat perkotaan yang merupakan sasaran utama dari program CBS, SBS dan DESWAM. Selain itu, implementasi HIA juga akan semakin menunjukkan dampak positif program-program tersebut bagi para pemegang kepentingan (stakeholder) dan juga masyarakat luas. Setelah menginformasikan dampak-dampak positif, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk mereplikasi program ini di tempat lain sehingga makin banyak masyarakat yang belum mempunyai akses yang layak terhadap sanitasi dasar dapat terlayani. Bagi pelaksana program CBS, SBS dan DESWAM, HIA berguna untuk mengukur tingkat keberhasilan program ini baik dari sisi kesehatan maupun dari beberapa aspek sosial lainnya dan juga untuk mendapatkan masukan yang penting bagi pelaksanaan program CBS kedepannya.

Selain tersebut diatas, HIA juga dapat memberikan jawaban dari beberapa pertanyaan mendasar yang muncul mengenai program-program tersebut, antara lain:1. Apakah program-program tersebut mampu secara berkelanjutan mengurangi timbulnya beberapa penyakit?2. Bagaimana cara mengukur peningkatan taraf kesehatan dan hygiene serta apa indikatornya?3. Kegiatan apa saja di dalam program tersebut yang efektif meningkatkan kondisi kesehatan dan hygiene?4 . Apakah dampak kesehatan yang tercapa i sudah sesua i dengan yang d i rencanakan?5. Untuk kedepan, faktor apa yang sudah baik maupun yang kurang baik bagi peningkatan kondisi kesehatan dan hygiene?

HIA menggunakan kuesioner yang telah disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai pengurangan penyakit yang timbul misalnya: diare, malaria, demam berdarah, ISPA, chikungunya dll. Selain itu, indikator yang ditetapkan juga sudah jelas sehingga mempermudah bagi para pengambil kebijakan untuk menganalisis tingkat keberhasilan program CBS, SBS maupun DESWAM. Sebagai contoh indikator adalah pengurangan penyakit secara signifikan, yang berasal dari sanitasi yang kurang layak, terhadap balita sebanyak 40%. Indikator ini dapat jelas terlihat di hasil HIA yang diukur dari selisih persentase setelah intervensi dan sebelum intervensi. Setelah indikator ini ditentukan, maka para pengambil kebijakan dapat menentukan apakah program telah efektif dilakukan dan jika perlu, dapat melakukan perbaikan di beberapa bagian yang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

B. Gambaran UmumHealth Impact Assessment (HIA) adalah pengukuran dampak kesehatan yang potensial yang merupakan

akibat dari sebuah kebijakan, program atau proyek tertentu. HIA memberikan informasi kepada para pembuat kebijakan tentang rencana yang telah disusun untuk sebuah program atau proyek dan membantu untuk memaksimalkan dampak kesehatan yang positif dan dalam waktu yang sama meminimalisir dampak negatif. Idealnya, HIA dilakukan sebelum implementasi program atau proyek, namun juga bisa dilaksanakan pada saat proyek masih berjalan untuk mengukur perkembangan pekerjaan yang berjalan atau setelah proyek selesai untuk mengukur dampak program atau proyek tersebut.

HIA mempunyai beberapa prinsip utama yaitu:þMenggunakan model sosial untuk mendefinisikan kesehatan dan kesejahteraan þMemberikan bukti kualitatif dan kuantitatif þMenggunakan pendekatan multidisiplin dan partisipatif þBerfokus pada keadilan sosial þMemberikan keterbukaan terhadap kondisi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN

5

Page 6: Hia book indonesia v2

Berdasarkan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat, HIA merupakan model menyeluruh (holistik) yang menyangkut kesehatan yang berpandangan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan tingkat kesehatan: “kesehatan merupakan pernyataan yang lengkap secara fisik, mental dan sosial dan bukan hanya ketidakadaan penyakit” (WHO, 1984).

Sedangkan faktor-faktor penentu kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut: þFaktor biologis: umur, jenis kelamin, etnis, keturunan, dll. þKondisi dan gaya hidup individu dan keluarga: pendidikan, pendapatan, pekerjaan, kebiasaan, diet, dll. þKondisi sosial: budaya, tingkat kejahatan, jejaring sosial, partisipasi masyarakat, dll. þLingkungan fisik: kualitas air/udara, perumahan, tingkat kebisingan, dll. þLayanan masyarakat: akses terhadap dan kualitas layanan masyarakat (misalnya layanan kesehatan).

Prinsip keadilan yang dimaksud adalah keadilan dalam memperoleh layanan kesehatan bagi semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, HIA dapat diterapkan kepada semua level masyarakat dan memberikan prioritas kepentingan terhadap kaum miskin dan rentan seperti orang tua, etnis minoritas, anak-anak dll. Secara konsisten berfokus kepada keadilan, HIA juga bertujuan untuk memberikan proses yang transparan dan obyektif kepada masyarakat.

HIA mengkombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif serta dilakukan dengan pendekatan multidisiplin dan partisipatif. Oleh karena itu, pengetahuan dan pengalaman dari berbagai kalangan menjadi poin yang penting. Stakeholder bisa dari kalangan profesional dengan pengetahuan yang relevan, dari pengambil keputusan yang dapat merealisasikan rekomendasi yang didapat dari hasil HIA dan bisa juga berasal dari masyarakat atau perwakilan masyarakat yang terkena imbas dari program atau proyek yang dilakukan.

Pendekatan HIA telah diadopsi oleh BORDA Indonesia bersama BEST, Balifokus dan LPTP yang ingin menunjukkan bermacam dampak positif kesehatan yang ditimbulkan program CBS, SBS maupun DESWAM bagi masyarakat miskin di daerah padat kumuh perkotaan. Oleh karena itu, Tim HIA yang terdiri dari staf BORDA dan staf dari BEST, Balifokus dan LPTP, diberikan tugas untuk mendesain alat ukur yang sederhana dan efektif.

Poin-poin penting yang harus terakomodir di dalam pengukuran adalah: þAkuntabilitas þMotivasi personal þPublikasi untuk mempengaruhi pembuat kebijakan þPengurangan konflik dan meningkatkan rasa memiliki þPetunjuk untuk peningkatan

C. Perkembangan Tool HIA Pengembangan HIA dapat dikategorikan dalam tahapan berikut: 1. Pengenalan konsep dan perencanaan

Prinsip-prinsip HIA diperkenalkan pada saat rapat dengan para direktur dan Tim HIA. Tujuan utama program ini didiskusikan dan kemudian menyusun kerangka kerja.

6

Page 7: Hia book indonesia v2

2. Definisi dari dampak yang diharapkan dan pengembangan draft kuesionerUntuk menyusun pertanyaan, perlu dibuat hipotesisnya terlebih dahulu. Hipotesis adalah dampak yang

lebih luas yang diharapkan dari program CBS, SBS dan DESWAM. Setidaknya ada satu indikator yang telah ditentukan untuk setiap dampak dan merupakan dasar bagi penyusunan pertanyaan. Draft kuesioner yang pertama kali telah berhasil disusun.3. Tes lapangan di 13 lokasi dan modifikasi pertanyaan

Tes lapangan dilaksanakan di beberapa masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Tangerang, Yogyakarta dan Bali. Selama tahapan ini, masukan-masukan dikumpulkan dan data dianalisis untuk perbaikan. 4. Tahap finalisasi

Setelah tes lapangan, informasi dan pengalaman yang didapat dikumpulkan dan dipelajari. Setelah itu, tool dan kerangka kerja difinalkan.

D. Kerangka KerjaPoin-poin utama dari kerangka kerja HIA dapat dikategorikan sebagai berikut:

Semua pertanyaan diformulasikan dari dampak yang ingin dicapai dan indikatornya. Prinsipnya adalah untuk mewawancarai kelompok sasaran sebelum konstruksi dimulai untuk mengumpulkan data dawal dan melakukannya kembali 1 tahun setelah fasilitas beroperasi untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi setelah implementasi proyek. Interview dilakukan dalam kelompok dimana setiap responden mendapatkan satu kesioner untuk diisi.

7

CBS SBS DESWAM

Interview terstruktur dalam kelompok

Interview terstruktur dalam kelompok

Interview terstruktur dalam kelompok

12 pertanyaan, 5 pilihan jawaban

12 pertanyaan, 5 pilihan jawaban

12 pertanyaan, 5 pilihan jawaban

Minimal 10 responden: Minimal 20 responden: Minimal 20 responden:

60% perempuan & 40% laki laki

100% perempuan 60% perempuan & 40% laki laki

100% laki-laki

50% perempuan dan 50% laki-laki

4 level dampak: 4 level dampak: 4 level dampak:

Dampak Kesehatan & Hygiene Dampak Kesehatan & Hygiene Dampak Kesehatan & Hygiene

Dampak dari infrastruktur Dampak dari infrastruktur Dampak dari infrastruktur

Dampak terhadap perkembangan sosio-ekonomi

Dampak terhadap perkembangan sosio-ekonomi

Dampak terhadap perkembangan sosio-ekonomi

Dampak terhadap lingkungan Dampak terhadap lingkungan Dampak terhadap lingkungan

HIA dilakukan sebelum intervensi (baseline) dan satu tahun setelah operasional (post-intervention)

Analisis dilakukan oleh setiap partner

Page 8: Hia book indonesia v2

8

E. Interview yang terstruktur Interview yang terstruktur (juga disebut: interview standar) merupakan metode penelitian kuantitatif dan

biasanya pilihan jawabannya sudah ditentukan. Terkadang interview terstruktur juga mempunyai pertanyaan yang bersifat terbuka. Orang yang melakukan interview harus mematuhi ketentuan yang sudah ditetapkan di dalam kuesioner. Jadi semua pertanyaan akan ditanyakan dengan cara yang sama. Hal ini menjamin kualitas yang stabil agar selanjutnya dapat dibandingkan.

F. Proses Kerja HIA Koordinator TFL memberitahukan fasilitator mengenai HIA dan melatih mereka tentang ketrampilan

pewawancara (interviewer) di dalam sebuah workshop. Setelah itu, fasilitator akan dikirim ke masyarakat untuk melakukan interview. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis oleh partner dan hasilnya disampaikan kepada tim HIA dan juga direktur tentang proyek akan dilakukan. Setelah 1 tahun beroperasi, TFL kembali lagi ke masyarakat yang sama untuk melakukan interview setelah implementasi. Sekali lagi hasilnya akan diolah dan dianalisis oleh partner dan hasilnya didiskusikan dengan Tim HIA dan dilaporkan ke direktur.

Page 9: Hia book indonesia v2

BAB II HIA CBS DEWATS

Dampak adalah segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari sebuah kegiatan. Sementara indikator adalah tanda yang menunjukkan bahwa sebuah kegiatan sedang atau telah berlangsung. Pengertian dampak dalam konteks HIA adalah akibat yang ditimbulkan oleh implementasi program CBS DEWATS yang akan diukur menggunakan HIA dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Dibagian ini akan dijelaskan dampak-dampak apa saja yang akan diukur dengan menggunakan HIA serta indikator-indikator keberhasilannya. Dari dampak-dampak tersebut kemudian ditentukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana dampak tersebut bagi masyarakat yang terlayani oleh program CBS.

1. Kesehatan dan Hygiene

Pertanyaan:

Q1: Dimana anda buang air besar? 1. Kebun, sungai, kolam, sawah, tanah kosong2. Toilet yang dialirkan langsung ke lingkungan (sungai, selokan)3. Toilet dengan cubluk4. Toilet dengan septic tank/pengolah air limbah5. Lainnya (tuliskan):

Pertanyaan:

Q2: Penyakit terkait sanitasi apa yang paling sering menyerang balita di rumah (atau di lingkungan) anda dalam 1 tahun terakhir? 1. Diare (lebih dari 3 kali dalam 1 hari)2. Malaria, Demam berdarah, Chikungunya3. Penyakit kulit/iritasi kulit4. Tidak ada5. Lainnya (tuliskan):

9

? Open defecation/BAB sembarangan berkurang 80% ? 80% rumah tangga yang terlayani mempunyai akses dan dapat menggunakan toilet dengan sistem pengolahan air limbah secara reguler

Dampak Indikator MoV

1. Perubahan perilaku sanitasi yang berkelanjutan tercapai

?HIA Data?Data KSM

Pengurangan penyakit secara signifikan, yang berasal dari sanitasi yang kurang layak, terhadap balita sebanyak 40%

Dampak Indikator MoV

2. Pengurangan penyakit secara signifikan, yang berasal dari sanitasi yang kurang layak,

?HIA Data?Baseline survey

Page 10: Hia book indonesia v2

Dampak Indikator MoV

3. Kebiasaan hygiene individ-

ual meningkat secara berke-

lanjutan

Kelompok sasaran mempunyai

pengetahuan dan 60% men-

cuci tangan dengan sabun

setelah buang air dan sebelum

makan.

· HIA-data

· Survey dasar

· Hasil Three-pile sorting

· Laporan Kampanye

Kesehatan

Pertanyaan:

Q3: Kapan anak-anak remaja (di atas SD) di rumah (atau di lingkungan) anda mencuci tangannya dengan sabun? 1. Kadang-kadang setelah buang air besar2. Setelah buang air besar3. Setelah buang air besar dan sebelum makan4. Setelah buang air besar, sebelum makan dan ketika pulang dari sekolah atau bermain diluar5. Lainnya (tuliskan)

Dampak Indikator MoV

4. Masyarakat dari daerah yang

terlayani mempunyai akses se-

cara reguler terhadap air dengan

kualitas yang cukup yang diguna-

kan untuk individual hygiene yang

sehat

70% dari kelompok target mem-

punyai akses reguler terhadap air

dengan kualitas yang cukup untuk

memasak dan mandi

· HIA-data

· Survey dasar

· MCK: Data penjualan air

Pertanyaan:

Q4: Bagaimana kualitas air bersih dari sumber air utama di lingkungan anda? 1. Selalu jelek2. Seringkali jelek3. Seringkali bagus (lebih dari 6 bulan)4. Selalu bagus5. Lainnya (tuliskan)

2. Infrastruktur CBS-DEWATS

Dampak Indikator MoV

5. Sistem drainase/selokan di se-

kitar rumah di daerah yang ter-

layani berada dalam kondisi yang

bersih serta berfungsi secara baik

70% dari sistem drainase/selokan

bebas dari tinja menurut pandan-

gan responden

· HIA-data

· Data awal

· Observasi (site visits)

10

Page 11: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:Q5: Bagaimanakah kondisi selokan di rumah dan lingkungan anda? 1. Berbau, air tersumbat, penuh tinja dan sampah2. Berbau, air tersumbat, sedikit tinja tetapi banyak sampah3. Sedikit atau kadang berbau, sedikit sampah tetapi tidak ada tinja, air mengalir4. Tidak ada tinja dan sampah, air mengalir, jarang tersumbat dan meluap5. Lainnya (tuliskan)

Dampak Indikator MoV

6. Harga diri perempuan ter-

jaga setiap saat di daerah yang

terlayani

Tempat untuk buang air dan

mandi menjamin 70% privasi

perempuan di daerah yang ter-

layani

· HIA-data

· Survey dasar

· Pengguna perempuan di

MCK

Pertanyaan:Q6: Apakah perempuan di keluarga anda mempunyai privasi ketika buang air dan mandi? 1. Tidak ada privasi ketika buang air dan mandi2. Tidak ada privasi ketika buang air; hanya ada privasi ketika mandi3. Privasi ketika buang air dan mandi (bangunan tidak permanen)4. Privasi penuh ketika buang air dan mandi (bangunan permanen)5. Lainnya (tuliskan)

3. Perkembangan Sosio-ekonomi

Dampak Indikator MoV

7. Pengurangan beban

pengobatan yang dise-

babkan karena penyakit

yang berhubungan den-

gan sanitasi

70% dari kelompok sasaran mengeluarkan

biaya yang tidak berarti untuk pengobatan

penyalit yang disebabkan oleh sanitasi

40% pengurangan terhadap kemerosotan

ekonomi yang hebat

HIA-data

Pertanyaan:Q7: Berapa biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika terserang penyakit yang berkaitan dengan sanitasi dalam 1 tahun terakhir? (lihat pertanyaan no 2)1. Tidak ada biaya2. Antara Rp 1 - 100.0003. Antara 100.001 - Rp 300.0004. Antara Rp. 300.001 – Rp 500.0005. Lebih dari Rp 500.000

Q8: Apakah biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika terserang penyakit terkait sanitasi selama 1 tahun terakhir mempengaruhi keuangan anda? (lihat pertanyaan no 7) 1. Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan sangat melemahkan kondisi keuangan keluarga2. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi tetapi masih dapat ditutupi3. Biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga4. Tidak ada biaya yang dikeluarkan5. Lainnya (tuliskan):

11

Page 12: Hia book indonesia v2

Dampak

Indikator Dampak

MoV

8. Peningkatan peluang kerja

bagi anggota masyarakat Pelatihan keahlian yang diberi-

kan mampu membuka peluang

kerja tambahan sebanyak 25%

bagi masyarakat di daerah

yang terlayani

·

Training: laporan proyek,

daftar hadir

· Peluang kerja: HIA-data;

survey pekerja yang telah

dilatih

Pertanyaan:Q9: Apakah anda pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan atau konstruksi? Dan bagaimana peluang kerja anda di bidang tersebut?1. Saya tidak pernah mengikuti pelatihan tersebut2. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan/konstruksi, namun tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai3. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan/konstruksi, dan saya mendapatkan pekerjaan yang sesuai4. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan/konstruksi, dan saya telah mendapatkan pekerjaan tetap5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

9. Membuka peluang bagi masyarakat miskin un-

tuk menjadi stakeholder dalam proses perenca-

naan pembangunan kota/kabupaten

30% dari kelompok sasaran mem-

punyai akses terhadap Pemerin-

tah daerah melalui KSM

· HIA-data

Pertanyaan:

Q10: Apakah anda berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di lingkungan anda?1. Tidak berpartisipasi dan tidak ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat2. Tidak berpartisipasi, tetapi ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat3. Ya, berpartisipasi melalui wadah yang ada di masyarakat4. Ya, partisipasi langusung kepada Pemerintah Daerah5. Lainnya (tuliskan)

4. Lingkungan Masyarakat

Dampak Indikator MoV

10. Fasilitas/Infrastruktur

sanitasi dapat memperkuat

hubungan sosial di dalam

masyarakat

Fasilitas/Infrastruktur sanitasi digunakan seba-

gai tempat bertemu dan anak-anak/remaja

menggunakan tempat terbuka untuk bermain

sebanyak 50%

· HIA-data

· Observasi lapangan

12

Page 13: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:

Q11: Kegiatan sosial apakah yang berlangsung di lokasi SANIMAS (selain sebagai sarana sanitasi)?1. Tidak ada2. Interaksi sosial (pertemuan, ngobrol, bertukar informasi)3. Interaksi sosial, tempat bermain anak-anak dan atau tempat olahraga4. Pertemuan masyarakat, interaksi sosial, tempat bermain anak-anak dan atau tempat olahraga serta pertemuan masyarakat5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

11. Kebersihan umum di

lokasi yang terlayani men-

ingkat secara signifikan

Kepuasan masyarakat terhadap kebersihan

lingkungan meningkat 25% dibandingkan den-

gan sebelum implementasi program

· HIA-data

· Survey awal

Pertanyaan:

Q12: Menurut anda, bagaimanakah kondisi kebersihan di lingkungan anda? 1. Rumah (termasuk kebun dan halaman) dan lingkungan (tempat umum, jalan, ruang terbuka, dll) kotor2. Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi kondisi lingkungan kotor karena tidak ada kegiatan untuk membersihkan lingkungan3. Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi lingkungan kadang kotor karena kegiatan untuk membersihkan lingkungan tidak dilakukan secara rutin4. Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih dan lingkungan juga dibersihkan secara rutin5. Lainnya (tuliskan):

13

Page 14: Hia book indonesia v2

Kuesioner untuk Analisis Dampak Kesehatan DEWATS-CBS Diisi oleh fasilitator No Responden: Tanggal: Nama lokasi: Nama fasilitator: Düsi oleh Responden Laki-laki Perempuan Umur: tahun Instruksi: Pilih satu jawaban dari setiap pertanyaan dengan mencentang jawaban yang paling tepat menurut anda. Kalau tidak ada pilihan jawaban yang sesuai, pilih jawaban no. 5 dan tuliskan jawaban anda. Jangan lupa mengisi kolom jenis kelamin dan umur diatas. Q1: Dimana anda buang air besar?

1 Kebun, sungai, kolam, sawah, tanah kosong

2 Toilet yang dialirkan langsung ke lingkungan (sungai, selokan)

3 Toilet dengan cubluk

4 Toilet dengan septic tank/pengolah air limbah

5 Lainnya (tuliskan):

Q2: Penyakit terkait sanitasi apa yang paling sering menyerang

balita di rumah (atau di lingkungan) anda dalam 1 tahun terakhir?

1 Diare (lebih dari 3 kali dalam 1 hari)

2 Malaria, Demam berdarah, Chikungunya

3 Penyakit kulit/iritasi kulit

4 Tidak ada

5 Lainnya (tuliskan):

Sebelum Setelah

MCK

SSS

14

Page 15: Hia book indonesia v2

Q3: Kapan anak-anak remaja (di atas SD) di rumah (atau di

lingkungan) anda mencuci tangannya dengan sabun?

1 Kadang-kadang setelah buang air besar

2 Setelah buang air besar

3 Setelah buang air besar dan sebelum makan

4 Setelah buang air besar, sebelum makan dan ketika pulang dari sekolah atau bermain diluar

5 Lainnya (tuliskan):

Q4: Bagaimana kualitas air bersih dari sumber air utama di

lingkungan anda?

1 Selalu jelek

2 Seringkali jelek

3 Seringkali bagus (lebih dari 6 bulan)

4 Selalu bagus

5 Lainnya (tuliskan):

Q5: Bagaimanakah kondisi selokan di rumah dan lingkungan anda?

1 Berbau, air tersumbat, penuh tinja dan sampah

2 Berbau, air tersumbat, sedikit tinja tetapi banyak sampah

3 Sedikit atau kadang berbau, sedikit sampah tetapi tidak ada tinja, air mengalir

4 Tidak ada tinja dan sampah, air mengalir, jarang tersumbat dan meluap

5 Lainnya (tuliskan):

Q6: Apakah perempuan di keluarga anda mempunyai privasi ketika

buang air dan mandi?

1 Tidak ada privasi ketika buang air dan mandi

2 Tidak ada privasi ketika buang air; hanya ada privasi ketika mandi

3 Privasi ketika buang air dan mandi (bangunan tidak permanen)

4 Privasi penuh ketika buang air dan mandi (bangunan permanen)

5 Lainnya (tuliskan):

15

Page 16: Hia book indonesia v2

Q7: Berapa biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika

terserang penyakit yang berkaitan dengan sanitasi dalam 1 tahun terakhir? (lihat pertanyaan no 2)

1 Tidak ada biaya

2 Antara Rp 1 - 100.000

3 Antara 100.001 - Rp 300.000

4 Antara Rp. 300.001 – Rp 500.000

5 Lebih dari Rp 500.000

Q8: Apakah biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika

terserang penyakit terkait sanitasi selama 1 tahun terakhir mempengaruhi keuangan anda? (lihat pertanyaan no 7)

1 Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan sangat melemahkan kondisi keuangan keluarga

2 Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi tetapi masih dapat ditutupi

3 Biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga

4 Tidak ada biaya yang dikeluarkan

5 Lainnya (tuliskan):

Q9: Apakah anda pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan

atau konstruksi? Dan bagaimana peluang kerja anda di bidang tersebut?

1 Saya tidak pernah mengikuti pelatihan tersebut

2 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan/konstruksi, namun tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai

3 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan/konstruksi, dan saya mendapatkan pekerjaan yang sesuai

4 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembukuan/konstruksi, dan saya telah mendapatkan pekerjaan tetap

5 Lainnya (tuliskan):

16

Page 17: Hia book indonesia v2

Q10: Apakah anda berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di lingkungan anda?

1 Tidak berpartisipasi dan tidak ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat

2 Tidak berpartisipasi, tetapi ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat

3 Ya, berpartisipasi melalui wadah yang ada di masyarakat

4 Ya, partisipasi langusung kepada Pemerintah Daerah

5 Lainnya (tuliskan):

Q11: Kegiatan sosial apakah yang berlangsung di lokasi SANIMAS

(selain sebagai sarana sanitasi)?

1 Tidak ada

2 Interaksi sosial (pertemuan, ngobrol, bertukar informasi)

3 Interaksi sosial, tempat bermain anak-anak dan atau tempat olahraga

4 Pertemuan masyarakat, interaksi sosial, tempat bermain anak-anak dan atau tempat olahraga serta pertemuan masyarakat

5 Lainnya (tuliskan):

Q12: Menurut anda, bagaimanakah kondisi kebersihan di lingkungan

anda?

1 Rumah (termasuk kebun dan halaman) dan lingkungan (tempat umum, jalan, ruang terbuka, dll) kotor

2 Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi kondisi lingkungan kotor karena tidak ada kegiatan untuk membersihkan lingkungan

3 Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi lingkungan kadang kotor karena kegiatan untuk membersihkan lingkungan tidak dilakukan secara rutin

4 Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih dan lingkungan juga dibersihkan secara rutin

5 Lainnya (tuliskan):

Terima kasih atas partisipasi anda

17

Page 18: Hia book indonesia v2

Pertanyaan 1:Penjelasan: Cubluk: tempat pembuangan limbah tinja secara langsung ke dalam tanah tanpa menggunakan pengolahan sehingga mencemari air tanah. Septic tank yang tidak standar masuk ke dalam kategori cubluk.Septik tank yang dimaksud disini adalah IPAL (SANIMAS).

Pertanyaan 2:Penjelasan:Penyakit terkait sanitasi yang dimaksud disini adalah penyakit yang timbul dikarenakan buruknya kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan

Pertanyaan 3:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 4:Penjelasan:Sumber air utama adalah sumber air yang dipakai oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (sumur, PDAM, Mata air, dll).

Pertanyaan 5:Penjelasan:Selokan: saluran air hujan, saluran air di sekitar rumah, got.

Pertanyaan 6:Penjelasan:Privasi: Perasaan aman, nyaman, tidak bisa diintip.

Pertanyaan 7:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 8:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 9:Penjelasan:Pelatihan yang dimaksud disini adalah pelatihan yang dilakukan dalam program SANIMAS

Pertanyaan 10:Penjelasan:Perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maksudnya adalah perencanaan pembangunan yang akan dibiayai oleh Pemerintah Daerah di lingkungan responden minimal di tingkat dusun/lingkungan/kampung/banjar/RW.Wadah: lembaga, organisasi, forum, KSM, RT, RW yang ada di lingkungan masyarakat.

Pertanyaan 11:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 12:Penjelasan: Cukup jelas

Penjelasan Kuesioner HIA CBS

18

Page 19: Hia book indonesia v2

Dampak adalah segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari sebuah kegiatan. Sementara indikator adalah tanda yang menunjukkan bahwa sebuah kegiatan sedang atau telah berlangsung. Pengertian dampak dalam konteks HIA adalah akibat yang ditimbulkan oleh implementasi program Sanitasi Berbasis Sekolah (SBS) DEWATS yang akan diukur menggunakan HIA dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Dibagian ini akan dijelaskan dampak-dampak apa saja yang akan diukur dengan menggunakan HIA serta indikator-indikator keberhasilannya. Dari dampak-dampak tersebut kemudian ditentukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana dampak tersebut bagi siswa maupun pengurus pondok pesantren yang terlayani oleh program SBS.

1. Dampak Terhadap Kesehatan dan Hygiene

Pertanyaan:Q1: Dimana anda buang air besar?1. Kebun, sungai, kolam, sawah, tanah kosong2. Toilet yang dialirkan langsung ke lingkungan (sungai, selokan)3. Toilet dengan cubluk4. Toilet dengan septic tank/pengolah air limbah5. Lainnya (tuliskan):

Pertanyaan:Q2: Penyakit terkait sanitasi apa yang paling sering menyerang anda atau teman anda selama 12 bulan terakhir? 1. Diare (lebih dari 3 kali dalam 1 hari)2. Malaria, Demam berdarah, Chikungunya3. Penyakit kulit/iritasi kulit4. Tidak ada5. Lainnya (tuliskan):

BAB IIIHIA PESANTREN

Dampak Indikator MoV

1. Perubahan perilaku

sanitasi yang berkelanjutan

tercapai

· Buang air besar sembarangan berkurang 80% HIA data

· 80% siswa di daerah yang terlayani mempunyai akses dan

dapat menggunakan toilet dengan sistem pengolahan air

limbah secara regular.

Dampak Indikator MoV

2. Pengurangan penyakit

secara signifikan yang berasal

dari sanitasi yang kurang layak

terhadap siswa

Pengurangan penyakit secara

signifikan yang berasal dari sanitasi

yang kurang layak sebanyak 40%

· HIA data

· Baseline survey

19

Page 20: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:Q.3: Kapan anda mencuci tangan dengan sabun? 1. Kadang-kadang setelah buang air besar2. Setelah buang air besar3. Setelah buang air besar dan sebelum makan4. Setelah buang air besar, sebelum makan dan ketika pulang dari sekolah atau bermain diluar5. Lainnya (tuliskan)

Pertanyaan:Q4: Bagaimana kualitas air bersih dari sumber air utama di lingkungan anda?1. Selalu jelek2. Seringkali jelek3. Seringkali bagus (lebih dari 6 bulan)4. Selalu bagus5. Lainnya (tuliskan)

2. Dampak Infrastruktur CBS-DEWATS:

Pertanyaan:Q.5: Bagaimanakah kondisi selokan di sekolah dan pondok anda? 1. Berbau, air tersumbat, penuh tinja dan sampah2. Berbau, air tersumbat, sedikit tinja tetapi banyak sampah3. Sedikit atau kadang berbau, sedikit sampah tetapi tidak ada tinja, air mengalir4. Tidak ada tinja dan sampah, air mengalir, jarang tersumbat dan meluap5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

3. Kebiasaan hygiene

individual meningkat secara

berkelanjutan.

Kelompok sasaran mempunyai

pengetahuan dan 60% mencuci

tangan dengan sabun setelah buang

air dan sebelum makan.

· HIA data

· Baseline Survey

· Health and Hygiene

Education Report

Dampak Indikator MoV

4. Siswa di daerah yang

terlayani mempunyai akses

secara regular terhadap air

dengan kualitas yang cukup

untuk hygiene individual yang

sehat.

70% kelompok sasaran mempunyai

akses yang regular terhadap air dengan

kualitas yang cukup untuk memasak dan

mandi.

· HIA data

Dampak Indikator MoV

5. Sistem drainase/selokan di

sekitar sekolah dan pondok berada

dalam kondisi yang bersih, layak

pakai dan berfungsi dengan baik.

70% sistem drainase/selokan bebas

dari tinja menurut pandangan

reponden.

· HIA data

20

Page 21: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:

Q.6: Apakah ada tempat tertutup untuk anda buang air besar dan mandi?1. Tidak ada 2. Ada, hanya untuk mandi atau buang air besar saja3. Ada, untuk buang air besar dan mandi, tetapi bangunan tidak permanen4. Ada, untuk buang air besar dan mandi, dan bangunan permanen 5. Lainnya (tuliskan):

3. Dampak perkembangan sosio-ekonomi

Pertanyaan:

Q.7: Berapa biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika terserang penyakit yang berkaitan dengan sanitasi dalam 12 bulan terakhir? (lihat pertanyaan no 2)1. Tidak ada biaya2. Antara Rp 1 sampai dengan Rp 100.0003. Antara Rp 100.001 sampai dengan Rp 300.0004. Antara Rp. 300.001 sampai dengan Rp 500.0005. Lebih dari Rp 500.000

Q.8: Apakah biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika terserang penyakit terkait sanitasi selama 12 bulan terakhir mempengaruhi keuangan keluarga anda? (lihat pertanyaan no 7)1. Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan sangat melemahkan kondisi keuangan keluarga2. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi tetapi masih dapat ditutupi3. Biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga4. Tidak ada biaya yang dikeluarkan5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

6. Harga diri siswa selalu terjaga

setiap saat di daerah yang terlayani.

Tempat untuk buang air dan mandi

menjamin privasi 70% dari siswa di

daerah yang terlayani.

· HIA data

Dampak Indikator MoV

7. Pengurangan beban

pengobatan yang

disebabkan karena penyakit

yang berhubungan dengan

sanitasi

70% dari kelompok sasaran mengeluarkan

biaya yang tidak berarti untuk pengobatan

penyakit yang disebabkan oleh sanitasi

· HIA data

40% pengurangan terhadap kemerosotan

ekonomi yang hebat

21

Page 22: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:

Q.9: Apakah anda pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan fasilitas sanitasi dan bagaimana anda mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan anda di bidang tersebut?1. Saya tidak pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan2. Pernah ada pelatihan, namun saya tidak mengikuti3. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan, namun tidak mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan yang saya dapat4. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan, dan mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan yang saya dapat5. Lainnya (tuliskan):

Pertanyaan:

Q10: Apakah anda mempunyai peran dalam perencanaan kegiatan di pondok pesantren?1. Tidak 2. Tidak, meskipun ada kesempatan3. Ya, tetapi tidak melalui kepengurusan pesantren4. Ya, melalui kepengurusan pesantren5. Lainnya (tuliskan):

4. Dampak Lingkungan Masyarakat

Dampak Indikator MoV

8. Peningkatan ketrampilan

dan pengetahuan di bidang

operasional dan perawatan

fasilitas sanitasi

Siswa mempunyai ketrampilan dan

pengetahuan di bidang operasional dan

perawatan fasilitas sanitasi dan 25%

mempraktekkan ketrampilan dan pengetahuan

yang didapat.

· HIA data

Dampak Indikator MoV

9. Peningkatan peran siswa

dalam perencanaan kegiatan

di pondok pesantren.

30% peningkatan kesempatan untuk

berpartisipasi di dalam perencanaan kegiatan

di pondok pesantren.

· HIA data

Dampak Indikator MoV

10. Infrastruktur sanitasi

mampu memperkuat

hubungan sosial santri di

dalam pesantren.

Infrastruktur sanitasi digunakan oleh santri

sebagai tempat interaksi sosial, olahraga dan

bermain sebanyak 50%.

· HIA data

22

Page 23: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:

Q.11: Kegiatan sosial apakah yang berlangsung di lokasi SANIMAS (selain sebagai sarana sanitasi)?1. Tidak ada2. Interaksi sosial (misalnya : bertemu, ngobrol, bertukar informasi)3. Interaksi sosial dan tempat bermain 4. Interaksi sosial, tempat bermain dan atau tempat olahraga 5. Lainnya (tuliskan):

Pertanyaan:

Q.12: Menurut anda, bagaimanakah kondisi kebersihan di lingkungan pondok pesantren anda?1. Asrama dan lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) kotor2. Asrama bersih namun lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) kotor karena tidak ada kegiatan untuk membersihkan3. Asrama bersih namun lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) kadang kotor karena kegiatan untuk membersihkan lingkungan tidak dilakukan secara rutin4. Asrama bersih dan lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) juga dibersihkan secara rutin5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

11. Kebersihan umum di lokasi

yang terlayani meningkat

secara signifikan.

Kepuasan siswa terhadap kebersihan

lingkungan meningkat 25% dibandingkan

dengan sebelum implementasi program.

· HIA data

23

Page 24: Hia book indonesia v2

24

Kuesioner untuk Analisis Dampak Kesehatan Pesantren Diisi oleh fasilitator No Responden : Tanggal : Nama lokasi : Nama fasilitator : Diisi oleh Responden Laki-laki Perempuan Umur: ___ Tahun.

Petunjuk: Pilih satu jawaban dari setiap pertanyaan dengan mencontreng jawaban yang paling tepat menurut anda. Kalau tidak ada pilihan jawaban yang sesuai, pilih jawaban no. 5 dan tuliskan jawaban anda. Jangan lupa mengisi kolom jenis kelamin dan umur diatas. Q1: Dimana anda buang air besar?

1 Kebun, sungai, kolam, sawah, tanah kosong

2 WC yang dialirkan langsung ke lingkungan terbuka

3 WC dengan cubluk

4 WC dengan septic tank/pengolah air limbah

5 Lainnya (tuliskan):

Q2: Penyakit terkait sanitasi apa yang paling sering menyerang anda

atau teman anda selama 12 bulan terakhir?

1 Diare (lebih dari 3 kali dalam 1 hari)

2 Malaria, Demam berdarah, Chikungunya

3 Penyakit kulit/iritasi kulit

4 Tidak ada penyakit terkait sanitasi

5 Lainnya (tuliskan):

Sebelum Setelah

MCK

SSS

Page 25: Hia book indonesia v2

25

Q3: Kapan anda mencuci tangan dengan sabun?

1 Kadang-kadang setelah buang air besar

2 Setelah buang air besar

3 Setelah buang air besar dan sebelum makan

4 Setelah buang air besar, sebelum makan dan ketika pulang dari sekolah atau bermain diluar

5 Lainnya (tuliskan):

Q4: Bagaimana kualitas air bersih dari sumber air utama di

lingkungan anda?

1 Selalu jelek

2 Seringkali jelek

3 Seringkali bagus (lebih dari 6 bulan)

4 Selalu bagus

5 Lainnya (tuliskan):

Q5: Bagaimanakah kondisi selokan di sekolah dan pondok anda?

1 Berbau, air tersumbat, penuh tinja dan sampah

2 Berbau, air tersumbat, sedikit tinja tetapi banyak sampah

3 Sedikit atau kadang berbau, sedikit sampah tetapi tidak ada tinja, air mengalir

4 Tidak ada tinja dan sampah, air mengalir, jarang tersumbat dan meluap

5 Lainnya (tuliskan):

Q6: Apakah ada tempat tertutup untuk anda buang air besar dan

mandi?

1 Tidak ada

2 Ada, hanya untuk mandi atau buang air besar saja

3 Ada, untuk buang air besar dan mandi, tetapi bangunan tidak permanen

4 Ada, untuk buang air besar dan mandi, dan bangunan permanen

5 Lainnya (tuliskan):

Page 26: Hia book indonesia v2

26

Q7: Berapa biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika

terserang penyakit yang berkaitan dengan sanitasi dalam 12 bulan terakhir? (lihat pertanyaan no 2)

1 Tidak ada biaya

2 Antara Rp 1 sampai dengan Rp 100.000

3 Antara Rp 100.001 sampai dengan Rp 300.000

4 Antara Rp. 300.001 sampai dengan Rp 500.000

5 Lebih dari Rp 500.000

Q8: Apakah biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika

terserang penyakit terkait sanitasi selama 12 bulan terakhir mempengaruhi keuangan keluarga anda? (lihat pertanyaan no 7)

1 Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan sangat melemahkan kondisi keuangan keluarga

2 Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi tetapi masih dapat ditutupi

3 Biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga

4 Tidak ada biaya yang dikeluarkan

5 Lainnya (tuliskan):

Q9: Apakah anda pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan

Perawatan fasilitas sanitasi dan bagaimana anda mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan anda di bidang tersebut?

1 Saya tidak pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan

2 Pernah ada pelatihan, namun saya tidak mengikuti

3 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan, namun tidak mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan yang saya dapat

4 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan Pengoperasian dan Perawatan, dan mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan yang saya dapat

5 Lainnya (tuliskan):

Page 27: Hia book indonesia v2

27

Q10: Apakah anda mempunyai peran dalam perencanaan kegiatan di

pondok pesantren ?

1 Tidak

2 Tidak, meskipun ada kesempatan

3 Ya, tetapi tidak melalui kepengurusan pesantren

4 Ya, melalui kepengurusan pesantren

5 Lainnya (tuliskan):

Q11: Kegiatan sosial apakah yang berlangsung di lokasi SANIMAS

(selain sebagai sarana sanitasi)?

1 Tidak ada

2 Interaksi sosial (misalnya : bertemu, ngobrol, bertukar informasi)

3 Interaksi sosial dan tempat bermain

4 Interaksi sosial, tempat bermain dan atau tempat olahraga

5 Lainnya (tuliskan):

Q12: Menurut anda, bagaimanakah kondisi kebersihan di lingkungan

pondok pesantren anda?

1 Asrama dan lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) kotor

2 Asrama bersih namun lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) kotor karena tidak ada kegiatan untuk membersihkan

3 Asrama bersih namun lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) kadang kotor karena kegiatan untuk membersihkan lingkungan tidak dilakukan secara rutin

4 Asrama bersih dan lingkungan (misalnya: sekolah, masjid, halaman, dll) juga dibersihkan secara rutin

5 Lainnya (tuliskan):

Terima kasih atas partisipasi anda

Page 28: Hia book indonesia v2

Pertanyaan 1:Penjelasan: Cubluk: tempat pembuangan limbah tinja secara langsung ke dalam tanah tanpa menggunakan pengolahan sehingga mencemari air tanah. Septic tank yang tidak standar masuk ke dalam kategori cubluk.Septik tank yang dimaksud disini adalah IPAL (SANIMAS).

Pertanyaan 2:Penjelasan:Penyakit terkait sanitasi yang dimaksud disini adalah penyakit yang timbul dikarenakan buruknya kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan

Pertanyaan 3:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 4:Penjelasan:Sumber air utama adalah sumber air yang dipakai oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (sumur, PDAM, Mata air, dll).

Pertanyaan 5:Penjelasan:Selokan: saluran air hujan, saluran air di sekitar rumah, got.

Pertanyaan 6:Penjelasan:Tempat tertutup: Tempat yang terlindungi dan tidak bisa diintip

Pertanyaan 7:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 8:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 9:Penjelasan:Pelatihan yang dimaksud disini adalah pelatihan yang dilakukan dalam program SANIMAS

Pertanyaan 10:Penjelasan:Peran: Partisipasi siswa dalam perencanaan sebuah kegiatan

Pertanyaan 11:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 12:Penjelasan: Cukup jelas

Penjelasan Kuesioner HIA Pesantren

28

Page 29: Hia book indonesia v2

Dampak adalah segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari sebuah kegiatan. Sementara indikator adalah tanda yang menunjukkan bahwa sebuah kegiatan sedang atau telah berlangsung. Pengertian dampak dalam konteks HIA adalah akibat yang ditimbulkan oleh implementasi program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (DESWAM) yang akan diukur menggunakan HIA dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Dibagian ini akan dijelaskan dampak-dampak apa saja yang akan diukur dengan menggunakan HIA serta indikator-indikator keberhasilannya. Dari dampak-dampak tersebut kemudian ditentukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana dampak tersebut bagi masyarakat yang terlayani oleh program DESWAM.

1. Dampak Terhadap Kesehatan dan Hygiene

Pertanyaan:Q.1: Bagaimana anda membuang sampah?1. Dibuang di tempat terbuka (kebun, sungai, tanah kosong, kolan, jalan, dll)2. Sebagian dibuang di tempat terbuka, lainnya dibakar3. Dibuang di tempat sampah tanpa dipilah4. Dibuang di tempat sampah dengan dipilah5. Lainnya (tuliskan):

Pertanyaan:Q2: Penyakit apa yang paling sering menyerang anda (atau tetangga anda) terkait sampah dalam 12 bulan terakhir?1. Diare (lebih dari 3 kali dalam 1 hari)2. Penyakit pernafasan3. Penyakit kulit/iritasi kulit 4. Tidak ada5. Lainnya (tuliskan):

BAB IIIHIA DESWAM

Dampak Indikator MoV

1. Perubahan perilaku

sanitasi yang

berkelanjutan tercapai

80% rumah tangga yang terlayani membuang

sampah di tempat sampah dan mempunyai

akses terhadap pengelolaan sampah.

· HIA data

Dampak Indikator MoV

2. Pengurangan penyakit yang

signifikan yang berasal dari

pengelolaan sampah yang tidak layak

40% pengurangan penyakit yang

disebabkan oleh pengelolaan sampah

yang tidak layak

· HIA data

29

Page 30: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:

Q.3: Apakah anda setelah menangani sampah mencuci tangan dengan sabun?1. Tidak pernah 2. Ya, hanya sebelum makan3. Ya, kadang-kadang setelah menangani sampah4. Ya, selalu setelah menangani sampah dan sebelum makan 5. Lainnya (tuliskan):

Pertanyaan:

Q.4: Apakah anda merasa lingkungan anda bersih dan sehat?1. Tidak, karena banyak sampah dan asap dari pembakaran sampah, banyak tikus dan lalat2. Hanya kadang-kadang karena masih ada sedikit sampah, asap dari pembakaran sampah dan sedikit tikus dan lalat3. Ya, karena sedikit sampah, hampir tidak ada tikus dan lalat4. Ya, karena lingkungan bersih dan hampir tidak ada sampah5. Lainnya (tuliskan):

2. Dampak Infrastruktur

Pertanyaan:

Q.5: Bagaimanakah kondisi selokan di rumah dan lingkungan anda?1. Berbau, air tersumbat, penuh sampah2. Berbau, air tersumbat, sedikit sampah3. Sedikit atau kadang berbau, sedikit sampah, air mengalir4. Tidak ada sampah, air mengalir, jarang tersumbat dan meluap5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

3. Kebiasaan hygiene

individual meningkat

secara berkelanjutan

Kelompok sasaran mempunyai pengetahuan

dan 60% mencuci tangan dengan sabun

setelah menangani sampah dan sebelum

makan

· HIA data

· Health and Hygiene

Education Module

Dampak Indikator MoV

4. Masyarakat di daerah yang

terlayani mempunyai lingkungan

yang bersih dan sehat

70% dari kelompok sasaran

mempunyai lingkungan yang bersih

dan sehat

· HIA data

Dampak Indikator MoV

5. Sistem drainase/selokan di sekitar

sekolah dan pondokan berada dalam

kondisi yang bersih, layak dan berfungsi

dengan baik.

70% dari sistem drainase/selokan

bebas dari sampah menurut

pandangan reponden.

· HIA data

30

Page 31: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:Q.6: Apakah ada fasilitas pengelolaan sampah di lingkungan anda?1. Tidak ada 2. Ada, hanya pengumpulan saja3. Ada, pengumpulan dan pengangkutan saja4. Ada, pengumpulan, pengangkutan dan fasilitas pengolahan sampah5. Lainnya (tuliskan):

3. Dampak terhadap perkembangan sosio-ekonomi:

Pertanyaan:

Q.7: Berapa biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika terserang penyakit terkait sampah dalam kurun waktu 12 bulan terakhir? (lihat pertanyaan no 2)1. Tidak ada biaya2. Antara Rp 1 sampai dengan Rp 100.0003. Antara Rp 100.001 sampai dengan Rp 300.0004. Antara Rp 300.001 sampai dengan Rp 500.0005. Lebih dari Rp 500.000

Q.8: Apakah biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika terserang penyakit terkait sampah dalam kurun waktu 12 bulan terakhir mempengaruhi keuangan anda? (lihat pertanyaan no 7)1. Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan sangat melemahkan kondisi keuangan keluarga2. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi tetapi masih dapat ditutupi3. Biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga4. Tidak ada biaya yang dikeluarkan5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

6. Fasilitas pengelolaan sampah

dapat menjamin layanan yang

menyeluruh mulai dari proses

pengumpulan, pengangkutan dan

pengolahan sampah

Fasilitas pengelolaan sampah dapat

mengelola, mengangkut dan

mengolah sampah bagi paling tidak

70% masyarakat di daerah yang

terlayani

· HIA data

Dampak Indikator MoV

7. Pengurangan beban

pengobatan yang disebabkan

karena penyakit yang

berhubungan dengan sanitasi

70% dari kelompok sasaran

mengeluarkan biaya yang tidak berarti

untuk pengobatan penyakit yang

disebabkan oleh sanitasi

· HIA data

40% pengurangan terhadap kemerosotan

ekonomi yang hebat

31

Page 32: Hia book indonesia v2

Pertanyaan:

Q.9: Apakah anda pernah mengikuti pelatihan tentang pengelolaan sampah dan daur ulang dan apakah berpengaruh terhadap pendapatan anda?1. Belum pernah ada pelatihan tentang pengelolaan sampah dan daur ulang2. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tersebut, namun tidak berpengaruh terhadap pendapatan keluarga3. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tersebut, dan kadang mendapatkan tambahan pendapatan4. Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tersebut, dan mendapatkan pendapatan tambahan secara terus menerus5. Lainnya (tuliskan):

Q.10: Apakah anda berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di lingkungan anda?1. Tidak berpartisipasi dan tidak ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat2. Tidak berpartisipasi, tetapi ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat3. Ya, berpartisipasi melalui wadah yang ada di masyarakat 4. Ya, partisipasi langsung kepada Pemerintah Daerah 5. Lainnya (tuliskan):

4. Dampak terhadap lingkungan

Dampak Indikator MoV

8. Peningkatan peluang kerja

bagi anggota masyarakat

Pelatihan keahlian yang diberikan mampu

membuka peluang kerja tambahan sebanyak

20% bagi responden setelah intervensi

· HIA data

Dampak Indikator MoV

9. Membuka peluang bagi masyarakat

miskin untuk menjadi stakeholder dalam

proses perencanaan pembangunan

kota/kabupaten

20% dari kelompok sasaran

mempunyai akses terhadap

Pemerintah daerah melalui KSM

· HIA data

Dampak Indikator MoV

10. Fasilitas/Infrastruktur

sanitasi dapat memperkuat

hubungan sosial di dalam

masyarakat

Lingkungan yang bersih dengan adanya fasilitas

pengelolaan sampah digunakan sebagai tempat

bertemu dan anak-anak/remaja menggunakan

tempat terbuka untuk bermain sebanyak 50%

· HIA data

32

Page 33: Hia book indonesia v2

Q.11: Apakah ada keakraban sosial di lingkungan anda terkait kondisi sampah?1. Tidak ada2. Ada, keakraban masyarakat 3. Ada, keakraban masyarakat, kegiatan bermain anak-anak dan atau kegiatan olahraga4. Ada, keakraban masyarakat, kegiatan bermain anak-anak dan atau kegiatan olahraga serta pertemuan masyarakat5. Lainnya (tuliskan):

Q.12: Menurut anda, bagaimanakah kondisi kebersihan di lingkungan anda?1. Rumah (termasuk kebun dan halaman) dan lingkungan (tempat umum, jalan, ruang terbuka, selokan, dll) kotor2. Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi kondisi lingkungan kotor karena tidak ada kegiatan untuk membersihkan lingkungan 3. Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi lingkungan kadang kotor karena kegiatan untuk membersihkan lingkungan dan pengumpulan sampah tidak dilakukan secara rutin4. Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, lingkungan dibersihkan dan pengumpulan sampah dilakukan secara rutin5. Lainnya (tuliskan):

Dampak Indikator MoV

11. Kebersihan umum di

lokasi yang terlayani

meningkat secara signifikan

Kepuasan masyarakat terhadap kebersihan

lingkungan meningkat 25% dibandingkan

dengan sebelum implementasi program

· HIA data

33

Page 34: Hia book indonesia v2

Kuesioner untuk Analisis Dampak Kesehatan KIPRAH Diisi oleh fasilitator No Responden: Tanggal: Nama lokasi: Nama fasilitator: Diisi oleh Responden Laki-laki Perempuan Umur: tahun Petunjuk: Pilih satu jawaban dari setiap pertanyaan dengan mencentang jawaban yang paling tepat menurut anda. Kalau tidak ada pilihan jawaban yang sesuai, pilih jawaban no. 5 dan tuliskan jawaban anda. Jangan lupa mengisi kolom jenis kelamin dan umur diatas. Q1: Bagaimana anda membuang sampah?

1 Dibuang di tempat terbuka (kebun, sungai, tanah kosong, kolan, jalan, dll)

2 Sebagian dibuang di tempat terbuka, lainnya dibakar

3 Dibuang di tempat sampah tanpa dipilah

4 Dibuang di tempat sampah dengan dipilah

5 Lainnya (tuliskan):

Q2: Penyakit apa yang paling sering menyerang anda (atau tetangga

anda) terkait sampah dalam 12 bulan terakhir?

1 Diare (lebih dari 3 kali dalam 1 hari)

2 Penyakit pernafasan

3 Penyakit kulit/iritasi kulit

4 Tidak ada

5 Lainnya (tuliskan):

Sebelum Setelah KIPRAH

34

Page 35: Hia book indonesia v2

Q3: Apakah anda setelah menangani sampah mencuci tangan

dengan sabun?

1 Tidak pernah

2 Ya, hanya sebelum makan

3 Ya, kadang-kadang setelah menangani sampah

4 Ya, selalu setelah menangani sampah dan sebelum makan

5 Lainnya (tuliskan):

Q4: Apakah anda merasa lingkungan anda bersih dan sehat?

1 Tidak, karena banyak sampah dan asap dari pembakaran sampah, banyak tikus dan lalat

2 Hanya kadang-kadang karena masih ada sedikit sampah, asap dari pembakaran sampah dan sedikit tikus dan lalat

3 Ya, karena sedikit sampah, hampir tidak ada tikus dan lalat

4 Ya, karena lingkungan bersih dan hampir tidak ada sampah

5 Lainnya (tuliskan):

Q5: Bagaimanakah kondisi selokan di rumah dan lingkungan anda?

1 Berbau, air tersumbat, penuh sampah

2 Berbau, air tersumbat, sedikit sampah

3 Sedikit atau kadang berbau, sedikit sampah, air mengalir

4 Tidak ada sampah, air mengalir, jarang tersumbat dan meluap

5 Lainnya (tuliskan):

Q6: Apakah ada fasilitas pengelolaan sampah di lingkungan anda?

1 Tidak ada

2 Ada, hanya pengumpulan saja

3 Ada, pengumpulan dan pengangkutan saja

4 Ada, pengumpulan, pengangkutan dan fasilitas pengolahan sampah

5 Lainnya (tuliskan):

35

Page 36: Hia book indonesia v2

Q7: Berapa biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika

terserang penyakit terkait sampah dalam kurun waktu 12 bulan terakhir? (lihat pertanyaan no 2)

1 Tidak ada biaya

2 Antara Rp 1 sampai dengan Rp 100.000

3 Antara Rp 100.001 sampai dengan Rp 300.000

4 Antara Rp 300.001 sampai dengan Rp 500.000

5 Lebih dari Rp 500.000

Q8: Apakah biaya yang anda keluarkan untuk berobat ketika

terserang penyakit terkait sampah dalam kurun waktu 12 bulan terakhir mempengaruhi keuangan anda? (lihat pertanyaan no 7)

1 Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan sangat melemahkan kondisi keuangan keluarga

2 Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi tetapi masih dapat ditutupi

3 Biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga

4 Tidak ada biaya yang dikeluarkan

5 Lainnya (tuliskan):

Q9: Apakah anda pernah mengikuti pelatihan tentang pengelolaan

sampah dan daur ulang dan apakah berpengaruh terhadap pendapatan anda?

1 Belum pernah ada pelatihan tentang pengelolaan sampah dan daur ulang

2 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tersebut, namun tidak berpengaruh terhadap pendapatan keluarga

3 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tersebut, dan kadang mendapatkan tambahan pendapatan

4 Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tersebut, dan mendapatkan pendapatan tambahan secara terus menerus

5 Lainnya (tuliskan):

36

Page 37: Hia book indonesia v2

Q10: Apakah anda berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di lingkungan anda?

1 Tidak berpartisipasi dan tidak ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat

2 Tidak berpartisipasi, tetapi ada wadah di masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat

3 Ya, berpartisipasi melalui wadah yang ada di masyarakat

4 Ya, partisipasi langsung kepada Pemerintah Daerah

5 Lainnya (tuliskan):

Q11: Apakah ada keakraban sosial di lingkungan anda terkait kondisi

sampah?

1 Tidak ada

2 Ada, keakraban masyarakat

3 Ada, keakraban masyarakat, kegiatan bermain anak-anak dan atau kegiatan olahraga

4 Ada, keakraban masyarakat, kegiatan bermain anak-anak dan atau kegiatan olahraga serta pertemuan masyarakat

5 Lainnya (tuliskan):

Q12: Menurut anda, bagaimanakah kondisi kebersihan di lingkungan

anda?

1 Rumah (termasuk kebun dan halaman) dan lingkungan (tempat umum, jalan, ruang terbuka, selokan, dll) kotor

2 Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi kondisi lingkungan kotor karena tidak ada kegiatan untuk membersihkan lingkungan

3 Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, tetapi lingkungan kadang kotor karena kegiatan untuk membersihkan lingkungan dan pengumpulan sampah tidak dilakukan secara rutin

4 Rumah (termasuk kebun dan halaman) bersih, lingkungan dibersihkan dan pengumpulan sampah dilakukan secara rutin

5 Lainnya (tuliskan):

Terima kasih atas partisipasi anda

37

Page 38: Hia book indonesia v2

Pertanyaan 1:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 2:Penjelasan:Penyakit terkait sampah yang dimaksud disini adalah penyakit yang timbul sebagai akibat dari pengelolaan sampah yang tidak baik. Pertanyaan 3:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 4:Penjelasan:Lingkungan disini adalah di kawasan di sekitar tempat tinggal responden (rumah dan tempat publik)

Pertanyaan 5:Penjelasan:Selokan: saluran air hujan, saluran air di sekitar rumah, got.

Pertanyaan 6:Penjelasan:Fasilitas pengelolaan sampah yang dimaksud adalah layanan atau infrastruktur terkait pengelolaan sampah

Pertanyaan 7:Penjelasan:Penyakit terkait sampah adalah penyakit yang timbul akibat pengelolaan sampah yang tidak baik

Pertanyaan 8:Penjelasan: Cukup jelas

Pertanyaan 9:Penjelasan:Pelatihan yang dimaksud disini adalah pelatihan yang dilakukan dalam program KIPRAH/DESWAM

Pertanyaan 10:Penjelasan:Perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maksudnya adalah perencanaan pembangunan yang akan dibiayai oleh Pemerintah Daerah di lingkungan responden minimal di tingkat dusun/lingkungan/kampung/banjar/RW.Wadah yang dimaksud misalnya lembaga, organisasi, forum, KSM, RT, RW yang ada di lingkungan masyarakat.

Pertanyaan 11:Penjelasan: Keakraban sosial yang dimaksud adalah kegiatan sosial yang melibatkan hubungan kemasyarakatan (ngobrol, diskusi, bercengkerama, dll)

Pertanyaan 12:Penjelasan: Cukup jelas

PENJELASAN KUESIONER HIA DESWAM

38

Page 39: Hia book indonesia v2

BAB VIPANDUAN PRAKTIS INTERVIEW

Di bagian ini akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat implementasi HIA di masyarakat baik tentang panduan untuk melakukan interview beserta cara-cara menangani gangguan yang muncul pada saat interview. Fasilitator perlu mengetahui langkah-langkah dan persiapan yang diperlukan untuk melakukan interviw agar dapat berjalan dengan lancar.

A. Panduan Umum

Interview adalah kunci utama untuk melaksanakan HIA. Untuk dapat melakukan interview yang baik, ada beberapa ketrampilan yang harus dimiliki. Dua keterampilan utama untuk melakukan interview yang sukses adalah: 1. Kemampuan (secara cepat) untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan para responden. 2. Strategi mengetasi gangguan yang muncul

A.1. Kemampuan (secara cepat) untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan para responden Responden akan bereaksi terhadap fasilitator secara berbeda dan tergantung kepada status sosial yang

mereka miliki, jenis kelamin, etnis, umur, gaya berpakaian dan gaya berbicara. Oleh karena itu diperlukan beberapa strategi yang perlu dilakukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan para responden sehingga interview dapat dilakukan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meminimalisir kemungkinan bias dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan para responden:

þ WaktuWaktu pelaksanaan interview harus menyesuaikan kebudayaan dan aktivitas setempat dengan cara bertanya kepada masyarakat sebelum menentukan waktu dan tanggal yang tepat. Secara umum, hindari waktu memasak/makan, menimba air atau waktu beribadah.

þ TempatTempat untuk pelaksanaan interview harus mencukupi untuk 12-15 orang responden dan terlindung dari panas dan hujan.

þ Penampilan: Kesan pertama yang akan dilihat oleh responden adalah penampilan fasilitator. Cobalah meminimalisir jarak/gap dengan responden dengan cara memakai pakaian yang sederhana dan tidak mencolok.

þ Perkenalan:Sebelum memulai interview, perkenalkan diri anda dan mintalah juga kepada responden untuk memperkenalkan diri mereka. Ketika berbicara, gunakanlah bahasa yang sederhana dan berperilaku dengan sopan.

þ Menumbuhkan kepercayaan diri: Fasilitator perlu menumbuhkan kepercayaan diri para responden dalam menghadapi interview. Tekankan kepada responden bahwa anda tertarik dengan pendapat, pengetahuan dan pengalaman mereka. Yakinkan bahwa anda hanya berkeinginan untuk mengetahui dan bukan untuk menilai.

þ Kerahasiaan:Kerahasiaan merupakan faktor yang penting bagi responden. Dengan adanya kerahasiaan, mereka akan lebih bisa menjawab setiap pertanyaan dengan obyektif. Berikan penjelasan yang cukup kepada responden bahwa percakapan atau jawaban mereka tidak akan diberitahukan kepada orang lain. Berikan juga penjelasan bahwa HIA tidak memerlukan nama responden tetapi hanya jenis kelamin dan umur.

39

Page 40: Hia book indonesia v2

þ Privasi:Beberapa pertanyaan mungkin akan membuat responden merasa malu. Yakinkan bahwa responden tahu motif dan ketertarikan anda dan pilihlah tempat yang tepat untuk meyakinkan responden bahwa tidak ada anggota masyarakat lain yang akan mengganggu.

þ Istilah untuk menunjuk responden:Ketika bertanya, sebutkan nama responden dengan benar. Hal ini akan membantu dalam mengumpulkan informasi dan menjaga interview tetap informal dan tidak berkesan formal atau interogatif: Responden tidak boleh merasa bahwa mereka sedang diuji atau dites tentang apa yang mereka ketahui atau apa yang mereka lakukan.

þ Feedback:Tanyakan kepada para responden mengenai persepsi mereka tentang relevansi pertanyaan dan apa yang mereka lupa tanyakan. Hal ini akan membantu untuk perbaikan kuesioner.

A.2. Strategi mengatasi gangguan di dalam interview Di dalam pelaksanaan interview akan dimungkinkan terjadi gangguan-gangguan yang tidak diinginkan. Oleh karena

itu fasilitator perlu mengetahui gangguan apa saja yang bisa muncul dan bagaimana cara mengatasi gangguan tersebut. Gangguan yang sering muncul biasanya berasal dari: - Anak-anak, pengunjung, orang mabuk yang akan mengganggu percakapan/diskusi. - Responden yang berperilaku berlebihan (melihat dengan berlebihan/melotot, mengambil alih interview, bukan responden tetapi ikut menjawab, membuat gaduh)

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan yang muncul, diantaranya adalah: þ Mengabaikan gangguan þ Paham akan gangguan dan segera mengatasinya þ Paham akan gangguan dan menunda mengatasinyaþ Meminta bantuan orang lain þ Melibatkan pengganggu di dalam diskusi þ Menghentikan interview

B. Memfasilitasi interview HIA Untuk dapat memfasilitasi interview HIA, ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh fasilitator:1. Persiapan lapangan: a. Mengatur waktu yang paling tepat bagi masyarakat (laki-laki dan perempuan) b. TFL menghubungi KSM untuk mempersiapkan pertemuan (waktu, tempat) dan menyampaikan kriteria dan jumlah responden.c. Kriteria dan jumlah responden:

40

CBS Pesantren DESWAM

Minimal 10 orang Minimal 20 responden Minimal 20 responden

60% perempuan & 40% laki laki · 100% perempuan, atau 60% perempuan & 40% laki laki

· 100% laki-laki, atau

· 50% perempuan dan 50%

laki-laki

Komposisi responden: Komposisi responden: Komposisi responden:

· 3 orang Pengurus KSM · Siswa pesantren yang

berumur minimal 13 tahun · 3 orang Pengurus KSM

· 1 orang Operator · Telah tinggal di pesantren

selama 1 tahun · 1 orang Operator

· 2 orang pengguna dibawah umur 25 tahun (pemuda-pemudi)

· 4 orang pengguna dibawah umur 25 tahun

· 2 orang pengguna diantara 25-60 · 4 orang pengguna diantara 25-45

· 2 orang pengguna diatas 60 tahun

· 4 orang pengguna diatas umur 45 tahun

· 4 orang pengguna lainnya

Page 41: Hia book indonesia v2

d. KSM mengundang responden pada waktu dan tempat yang telah disepakati.

2. Persiapan TFL:Bawa jumlah kuesioner dan ballpoin yang cukup untuk responden (minimal 15)

3. Fasilitasi kelompok:- Mintalah kepada responden untuk duduk melingkar, semua responden harus mempunyai kontak mata dengan TFL dan tidak ada responden yang duduk di barisan kedua atau terpisah dari TFL.

- TFL menjelaskan tujuan dan maksud dari HIA dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh responden dan beberapa istilah dalam kuesioner yang umumnya sulit dipahami oleh responden.

- Menghargai semua responden, tidak hanya yang bersuara paling banyak (dan biasanya yang mempunyai status sosial yang lebih di masyarakat)

- Semua responden harus memperkenalkan dirinya masing-masing jadi TFL dapat mengidentifikasi setiap nama responden yang pemalu atau responden yang mempunyai status sosial yang lebih rendah di masyarakat dan memberikan dorongan untuk berpartisipasi dan bertanya apabila diperlukan.

- Melarang responden yang berusaha untuk mendiskusikan jawabannya dengan responden lain. Tekankan bahwa mereka harus menjawab setiap pertanyaan berdasarkan situasi yang mereka alami masing-masing.

- Cobalah untuk mengidentifikasi responden yang terlalu malu untuk mengatakan kalau mereka tidak bisa membaca/melihat dengan baik: kalau ada, tawarkan bantuan untuk membacakan semua pertanyaan dan jawaban.

- Amati dengan cermat semua sikap dan reaksi non-verbal, misalnya ketidakjelasan pertanyaan atau mengenai pilihan jawaban “Lainnya” (harus dijelaskan di dekat responden)

- Beberapa responden yang aktif biasanya akan berbicara banyak di depan responden lain maupun didepan TFL, cobalah secara sopan untuk melarang mereka yang berusaha untuk mendominasi dan yakinkan bahwa TFL tetap menjalankan perannya dalam memfasilitasi kelompok tersebut.

- Tetap perhatikan responden; responden harus tetap merasa bahwa mereka benar-benar diperhatikan. HIA bukan merupakan rutinitas untuk TFL.

- Memeriksa kelengkapan jawaban dan segera menyampaikan kepada responden untuk melengkapi jawaban yang belum lengkap

41

Page 42: Hia book indonesia v2

BAB IVDATA PROCESSING

A.. Bagan Alir Data HIAData processing merupakan fase terpenting dari proses analisis HIA. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai alur data HIA yang dimulai dari pengisian kuesioner oleh masyarakat, analisis data oleh Senior TFL, pre-eliminari analisis oleh koordinator CBS sampai dengan pengambilan keputusan oleh direktur.

Direktur sebagai pengambil keputusan akan mengambil langkah yang sesuai dengan laporan yang diberikan

Senior TFL kemudian menyerahkan data dalam bentuk grafik kepada Koordinator CBS. Koordinator CBS membuat preliminari analisis dan menyerahkan hasilnya ke Direktur

Setelah interview, jawaban kuesioner akan menjadi data yang kemudian diolah oleh Senior TFL.

Interview merupakan tahapan awal HIA yang dilakukan oleh TFL dengan cara membagikan kuesioner ke masyarakat

Senior TFL

TFL

Koordinator CBS

Direktur

B. Pemrosesan Data HIA Untuk menganalisi data kuesioner yang diperoleh dari masyarakat digunakan program Microsoft Excel yang telah disusun sedemikian rupa sehingga mudah untuk diisi dan digunakan oleh orang-orang yang berkepentingan. Pada bagian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah menganalisis data dengan Microsoft Excel.

Ada beberapa langkah untuk menganalisis data HIA:1. Pengkodean kuesioner2. Memasukkan kode ke tabel Excel3. Analisis data4. Visualisasi analisis

1. Pengkodean kuesionerSetiap pilihan jawaban di kuesioner (1-5) dapat langsung di masukkan ke dalam tabel Excel. Pilihan jawaban tersebut telah disusun sedemikian rupa sehingga berurutan sesuai dengan peringkat jawaban yang dimulai pilihan jawaban terbaik sampai dengan jawaban terburuk atau sebaliknya.

42

Page 43: Hia book indonesia v2

Tabel diatas adalah tabel data mentah (raw data) dimana semua data yang belum diolah akan dimasukkan. Ada beberapa istilah yang perlu dipahami dari tabel tersebut, diantaranya adalah:1. Community

Yang dimaksud dengan community disini adalah nama masyarakat yang disurvey. Di kolom ini cukup dituliskan adalah nama kampung, misalnya Kampung Minomartani, Kampung Kodok, dll.

2. 1st Interview dan 2nd Interview1st interview adalah wawancara pertama yang dilakukan sebelum konstruksi fisik dimulai yang digunakan

sebagai data awal. Pada kolom ini dituliskan tanggal pelaksanaan wawancara. 2nd interview adalah wawancara kedua yang dilakukan satu tahun setelah fasilitas beroperasi yang akan digunakan sebagai pembanding. Pada kolom ini juga dituliskan tanggal pelaksanaan wawancara kedua.

3. FacilitatorFacilitator adalah TFL yang membagikan kuesioner ke masyarakat. Ditulis sesuai dengan nama TFL pada

wawancara pertama atau kedua. TFL yang membagikan kuesioner ke masyarakat (pertama dan kedua) tidak harus sama. Dimungkinkan bahwa wawancara pertama dilakukan oleh si A dan wawancara kedua dilakukan oleh si B. Hal ini tidak akan menjadi masalah selama data yang dikumpulkan sesuai dengan ketentuan.

4. Resp. Number (No. Responden)Ditulis secara berurutan mulai 1 sampai 10 sesuai dengan urutan yang ada di kuesioner. Pada interview

pertama ditulis berurutan mulai 1 sampai sepuluh, dan kemudian pada interview kedua dimulai lagi urutannya mulai 1-10 dengan diberi jeda satu baris pada tabel Excel antara interview pertama dan kedua.

5. Gender (Jenis Kelamin)Ditulis sesuai dengan jenis kelamin responden. Apabila Laki-laki ditulis M (Male) dan Perempuan ditulis F

(Female). Apabila Jenis Kelamin tidak diisi oleh responden, cukup tuliskan . (titik).

6. Age (Umur)Ditulis sesuai dengan umur masing-masing responden. Apabila Umur tidak diisi oleh responden, cukup

tuliskan . (titik).

7. Intervention (Before-After)Pada bagian ini apabila interview dilakukan sebelum intervensi (interview pertama) ditulis Before, dan untuk

setelah intervensi (interview kedua) ditulis After.

8. Q1-Q12Kolom Q1-Q12 adalah kolom untuk tiap-tiap jenis pertanyaan mulai pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaaan

12. Pada tiap kolom dimasukkan nomor pilihan jawaban (1-5). Apabila ada pertanyaan yang tidak dijawab, cukup tuliskan 0 (nol).

43

Page 44: Hia book indonesia v2

Berikut adalah contoh tabel yang telah diisi dengan lengkap:

2. Memasukkan kode ke analysis sheet

Setelah data di input kedalam Raw Sheet Data, selanjutnya adalah memindahkan data dari Raw Sheet ke Analysis Sheet. Pada file Excel akan ditemui sheet Q1-Q12, Sheet-sheet inilah yang nantinya akan digunakan untuk menganalisis setiap pertanyaan.

a. Memilih data spesifik untuk sheets Q1-Q12Data yang akan dimasukkan adalah data pada kolom

Q1-Q12 pada Raw Data Sheet. Pilih dan copy data yang diperlukan (kode jawaban)

untuk sheets Q1-Q12 (gambar 1) dan paste ke dalam kolom Data (gambar 2).

Isikan kode jawaban dari Raw data Sheet hanya ke kolom “Data”. Semua tabel di sheet Q1-Q12 telah di protect sehingga tidak dimungkinkan untuk mengubah data apapun didalamnya. Ketika kode jawaban dimasukkan ke dalam kolom “Data” maka kolom-kolom lainnya (Frequency, Frequency %) akan menyesuaikan dengan sendirinya karena telah diisikan formula di dalamnya.

Catatan: Cell yang diberi garis tepi merah menunjukkan “Correct” atau “Incorrect”. Ketika “Incorrect” muncul berarti ada satu atau lebih dari jawaban yang tidak benar. Periksa dan perbaiki.

44

Gambar 1

Gambar 2

Page 45: Hia book indonesia v2

3. Visualisasi frekuensiTabel bagian kiri dan kanan adalah untuk

visualisasi dari satu status. Tabel di bagian kanan digunakan untuk perbandingan secara langsung (sebelum & sesudah intervensi), ketika informasi untuk status setelah intervensi tersedia.

Pilih semua cells di dalam kotak biru dan click “Insert” > “Chart” di menu Excel. Ikuti langkah 1-4 untuk chart dan selesai.

Catatan: Tipe chart yang disarankan adalah tipe “column”. Kalau anda ingin membandingkan hasilnya dengan tipe “pie”, gunakan tabel di sebelah kiri dan tengah lalu buat tabel untuk sebelum dan setelah intervensi.

4. Informasi tambahanSetelah mengisi semua data di dalam sheet

“Raw data” anda dapat mengunci cellnya. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada data yang akan berubah secara tidak sengaja. Caranya dengan “Tools” > “Protection” > “Unprotect sheet” di dalam menu Excel. Lalu pilih semua cell yang terdapat data yang tidak akan dihapus. Click-kanan dan pilih “Format cells”. Buka slide “Protection” dan centang di bagian “Locked”. Buka “Tools” > “Protection” > “Protect sheet”.

Yakinkan bahwa semua kotak “Select locked cells” dan “Select unlocked cells” sudah tercentang semua, kalau tidak maka anda tidak dapat meng-copy atau paste data ke dalam sheet

Semua cell yang berisi formula dan setting yang lain telah di lock. Hanya isikan data pada cell yang berwarna putih.

45

Page 46: Hia book indonesia v2

Set setting chart ke optimum. Perubahan dapat dilakukan pada chart yang telah selesai (pilih chart dan buka “Chart Wizard”.) Di dalam chart harus ada informasi yang tersedia misalnya persentase dan legenda yang jelas.

Satu Excel file hanya diperuntukkan untuk satu masyarakat/KSM yang berisi data sebelum dan sesudah intervensi. Tidak boleh ada data yang tercampur dengan masyarakat/KSM lain.

46

Page 47: Hia book indonesia v2

BAB VANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Apakah output dari pengukuran dampak kesehatan terhadap program Sanitasi Berbasis Masyarakat (CBS), Sanitasi Berbasis Sekolah (SBS), dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (DESWAM)? Dengan alat yang partisipatif, kita dapat mendapatkan informasi yang berguna tentang kinerja BORDA dan partner network. Dengan bekerjasama dengan BEST, Balifokus, dan LPTP yang mengimplementasikan HIA di beberapa masyarakat, kita dapat menginterpretasikan data awal sekaligus mengontrol dampak positif terhadap kesehatan dan juga beberapa dampak lainnya.

Hasil yang positif merupakan bukti dari pekerjaan yang berhasil; sedangkan hasil yang kurang positif menunjukkan bagian-bagian yang harus kita tingkatkan. Karena masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi proyek merupakan penerima manfaat dan proyek kita harus berkelanjutan, kita tidak hanya bergantung kepada bukti ilmiah semata, tetapi juga harus memperhitungkan opini dan persepsi dari kelompok sasaran kita. Interview HIA tidak dimaksudkan untuk memberikan penilaian terhadap pengetahuan masyarakat maupun tingkah laku individual, namun untuk mengukur kinerja kita.

Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya, HIA dapat digunakan untuk mengukur capaian program dari aspek kesehatan maupun beberapa aspek sosial lainnya sehingga kita dapat mendapatkan masukan untuk peningkatan implementasi program selanjutnya. Pada bab V akan menjelaskan analisis data HIA dengan mengambil beberapa contoh hasil interview. Apa sebenarnya manfaat dari data yang telah dianalisis? Pertama, melalui HIA baseline (sebelum intervensi) kita dapat mengetahui kondisi awal masyarakat sebelum program CBS, SBS maupun DESWAM diimplementasikan. Kedua, melalui HIA post intervention (setelah intervensi), kita dapat melihat dampak dari program-program yang telah dilaksanakan dan berjalan. Ketika, kita dapat mengambil simpulan menggunakan kedua data HIA (sebelum dan setelah intervensi) untuk mengetahui perbedaan kondisi dari kelompok sasaran. Dengan membandingkan persentase analisis data sebelum dan setelah intervensi kita dapat melihat perbedaannya dan menghubungkannya dengan dampak dan indikator dampak yang telah ditentukan sebelumnya.

Berikut adalah alur langkah-langkah analisis dan interpretasi data:

Pengumpulan Data

Input Data

Analisis Data dengan Excel Sheet dan

Pembuatan grafik

Interpretasi Data Menggunakan Visualisasi Chart

Menghubungkan Interpretasi Data dengan Indikator

Pengambilan Keputusan

47

Page 48: Hia book indonesia v2

Setelah data terkumpul, beberapa analisis dapat dilakukan. Analisis utama adalah menghubungkan antara hasil interpretasi data dengan dampak dan indikatornya untuk mengetahui capaian implementasi program CBS, SBS maupun DESWAM. Analisis lainnya yang dapat dilakukan adalah:1. Analisis mendalam dampak program terhadap jenis kelamin tertentu, umur tertentu dan juga jenis fasilitas tertentu.2. Mengetahui hubungan antara kondisi kesehatan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat3. Membandingkan beberapa masyarakat dan lokasi.4. Mengontrol bermacam dampak dari berbagai program tersebut5. Mendapatkan gambaran untuk peningkatan pelaksanaan program CBS, SBS dan DESWAM kedepannya

Setelah grafik dihasilkan, langkah berikutnya adalah interpretasi data. Interpretasi data adalah membaca grafik dan memberikan penjelasan mengenai arti dari grafik tersebut. Bagaimana cara menginterpretasikan data akan dijelaskan melalui contoh-contoh berikut yang diambil dari hasil HIA untuk program CBS.

INTERPRETASI DATA

Q. 1: Tempat untuk buang air

25.0%

26.2%

25.7%

19.3% 3.8% 1.1% 1.6% 1.1%

95.2%

0.9%

-23.9%-24.6%

-24.6%

76.0%

-2.9%

-40.0%

-20.0%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Kebun, sungai, kolam, sawah, tanah kosong Toilet yang dialirkan langsung ke lingkungan (sungai, selokan)Toilet dengan cubluk Toilet dengan septik tank/pengolah air limbahLainnya

Sebelum IntervensiTempat untuk buang air sebelum intervensi sangat beragam. Seperempat dari jumlah responden (25%) mengaku mereka buang air besar di tempat terbuka. Kebanyakan responden (26,2%) menggunakan toilet yang dialirkan langsung ke lingkungan. 25,7% responden menggunakan toilet dengan cubluk, dan hanya 19,3% yang menggunakan toilet dengan septic tank/pengolahan air limbah. Ada 3,8% responden yang menjawab lainnya.

Setelah IntervensiHampir semua responden (95,2%) menggunakan toilet dengan sistem pengolahan air limbah dan keberagaman tempat buang air besar menurun drastic.

PerbedaanSebelum intervensi, 76,9% dari total responden masih menggunakan fasilitas sanitasi yang tidak layak untuk buang air besar. Setelah intervensi, jumlahnya berkurang menjadi 3,8%; dan di saat yang sama, jumlah responden yang menggunakan tempat buang air besar yang layak naik dari 19,3% menjadi 95,2%.

SimpulanIndikator perubahan perilaku sanitasi yang berkelanjutan adalah 80% rumah tangga yang terlayani mempunyai akses dan dapat menggunakan toilet dengan system pengolahan air limbah secara regular. Oleh karena itu, program CBS telah mencapai tingkat keberhasilan karena 95,2% dari masyarakat mempunyai akses dan menggunakan toilet dengan system pengolahan air limbah secara reguler.

48

Page 49: Hia book indonesia v2

Q.2: Penyakit terkait sanitasi yang paling sering menyerang balita selama satu tahun terakhir

Sebelum intervensiPenyakit yang berbahaya yang mengancam balita adalah diare. Dari hasil interview hanya 13,5% dari sejumlah responden mengaku tidak ada balita di lingkungan mereka yang terserang penyakit akibat sanitasi yang buruk. Kebalikannya, ada 41,7% responden mengaku bahwa balita di lingkungan mereka terserang diare. Menyusul berikutnya adalah iritasi/penyakit kulit 23,2%. Sedangkan malaria, demam berdarah dan chikungunya sebesar 18,3%. 3,3% responden menjawab lainnya.

Setelah Intervensi61,5% balita tidak menderita penyakit terkait sanitasi selama satu tahun terakhir. Sementara diare 16,3%, malaria, demam berdarah dan chikungunya ada 10,4% dan iritasi/penyakit kulit 8,8%. 2,9 responden menjawab lainnya.

PerbedaanAda pengurangan yang signifikan terhadap penyakit terkait sanitasi pada balita dari total 83,2% menjadi 35,5%. Di sisi lain, terdapat peningkatan jumlah balita yang tidak terjangkiti penyakit dari 13,5% menjadi 61,5%.

SimpulanIndikator untuk dampak pengurangan pengakit yang signifikan yang berasal dari sanitasi yang kurang layak terhadap anggota masyarakat yang rentan adalah 40%. Dari hasil interview HIA yang dilakukan menunjukkan pengurangan sebesar 47,9% yang telah melampaui indicator sehingga dapat dikatakan bahwa program CBS dapat mengurangi pengakit terkait sanitasi secara signifikan.

41.7%

18.3%

23.2%

13.5%

3.3%

16.3%

10.4%

8.8%

61.5%

2.9%

-25.4%

-7.9%-14.4%

47.9%

-0.3%

-30.0%

-20.0%

-10.0%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

Diare Malaria, demam berdarah, c hikungunya Iritas i/penyakit kulit Tidak ada penyakit L ainnya

49

Page 50: Hia book indonesia v2

Q.3: Cuci tangan dengan sabun di kalangan anak-anak remaja

19.4%

14.5%

30.1%

24.9%

11.0%

0.0%

7.3%

10.0%

27.0%

54.5%

1.1%0.0%

-12.2%

-4.5% -3.1%

29.7%

-9.9%

0.0%

-20.0%

-10.0%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

K adang-kadang s etelah buang air bes ar

S etelah buang air bes ar

S etelah buang air bes ar dan s ebelum makan

S etelah buang air bes ar, s ebelum makan danketika pulang dari s ekolah atau bermain di luar

L ainnya

Tidak menjawab

Sebelum IntervensiMayoritas responden (30,1%) menyatakan bahwa anak-anak remaja di rumah/lingkungan mereka mencuci tangan setelah buang air dan sebelum makan. Ada seperempat total responden (24,9%) yang mencuci tangan di saat yang tepat, yaitu setelah buang air, sebelum makan dan setelah bermain dari luar. Terdapat 19,4% anak-anak remaja yang hanya mencuci tangannya dengan sabun kadang-kadang setelah buang air. Sedangkan 14,5% selalu mencuci tangannya dengan sabun setelah buang air besar. Ada 11% responden yang menjawab lainnya.

Setelah IntervensiLebih dari separuh total responden (54,5%) menyatakan bahwa anak-anak remaja di lingkungan mereka mencuci tangan dengan sabun di saat-saat yang tepat. 27% mencuci tangan hanya setelah buang air dan sebelum makan. Ada 10% anak-anak mencuci tangannya setelah buang air, namun masih ada 7,3% yang mencuci tangannya hanya kadang-kadang setelah buang air.

PerbedaanJumlah anak-anak remaja yang mencuci tangannya dengan sabun di waktu yang tepat meningkat secara signifikan mencapai 29,7%. Sementara jumlah anak-anak yang mencuci tangannya kadang-kadang setelah buang air besar menurun sebanyak 12,2%.

SimpulanKelompok sasaran mempunyai pengetahuan dan 60% dari mereka mencuci tangannya dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan merupakan indicator yang positif dari program CBS. Oleh karena itu, data menunjukkan bahwa ada 81,5% responden yang mencuci tangannya dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan. Hal ini membuktikan bahwa program CBS dapat meningkatkan kebiasaan hygiene individual secara berkelanjutan.

50

Page 51: Hia book indonesia v2

Q. 4: Kualitas air untuk memasak dan mandi

3.6%

21.7%

21.4%

45.0%

8.2%

0.7%

10.2%

16.1%

69.6%

3.4%

-2.9%

-11.5%

-5.3%

24.6%

-4.8%

-20.0%

-10.0%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

S elalu jelek S eringkali jelek

S eringkali bagus (lebih dari 6 bulan) S elalu bagus

L ainnya Tidak menjawab

Sebelum IntervensiHanya 45% dari total responden menyatakan bahwa kualitas air mereka selalu bagus. Berturut-turut dibelakangnya adalah sering jelek (21,7%), sering bagus (21,4%), selalu jelek (3,6%). Sementara menjawab lainnya ada sekitar 8,2%.

Setelah IntervensiPersentase responden yang mempunyai kualitas air yang selalu jelek turun menjadi 0,7%, sementara persentase responden yang selalu mempunyai air yang bagus naik menjadi 69,6%. 16,1% mempunyai air yang sering bagus dan 10,2% mempunyai air yang sering jelek. Responden yang menjawab lainnya ada sebanyak 3,4%.

PerbedaanAda peningkatan sejumlah 24,6% terhadap responden yang selalu mempunyai air dengan kualitas bagus dan 16,1% sering mempunyai air yang bagus. Disisi yang lain, responden yang mempunyai kualitas air yang sering jelek mengalami penurunan lebih dari separuh dibandingkan dengan situasi sebelum intervensi. Sementara yang sering mempunyai air dengan kualitas yang selali jelek berkurang sebanyak 3,6% menjadi 0,7% setelah intervensi.

SimpulanIndikator menunjukkan bahwa paling tidak ada 70% dari kelompok sasaran yang mempunyai akses terhadap air dengan kulitas yang baik untuk memasak dan mandi secara regular hampir tercapai dengan hasil interview HIA yang menunjukkan 69,9%. Walaupun hasil tersebut masih sedikit dibawah indicator, dapat dijelaskan bahwa kondisi ini dapat terjadi dikarenakan ada fasilitas komunal yang dibangun.

51

Page 52: Hia book indonesia v2

Simpulan Akhir

Simpulan akhir dari setiap kluster dampak diambil dari semua simpulan dari data yang dianalisis. Oleh karena itu, akan ada 4 simpulan utama HIA berdasarkan dampak-dampak yang telah ditentukan sebelumnya yaitu kesehatan dan hygiene, infrastruktur, sosio-ekonomi, dan lingkungan masyarakat.

Pertanyaan no. 1-4 di dalam kuesioner mengacu pada satu dampak yaitu dampak terhadap kesehatan dan hygiene. Oleh karena itu, simpulan utam ditarik dari hasil pertanyaan no 1-4.

Simpulan akhir dampak program CBS terhadap faktor kesehatan dan hygiene:

Secara umum, program DEWATS CBS mempunyai dampak yang positif terhadap aspek kesehatan dan hygiene. Dengan adanya implementasi program CBS, kita menargetkan ada 80% dari kelompok sasaran yang mempunyai akses dan menggunakan toilet dengan pengolahan limbah yang standart. Dalam hal ini, indikator tersebut terlewati dengan adanya 95,2% masyarakat yang mmpunyai akses dan menggunakan toilet dengan pengolahan limbah yang standart sehingga menjamin perubahan perilaku sanitasi yang berkelanjutan dengan mengurangi jumlah buang air besar sembarangan.

Dampak pengurangan penyakit terkait sanitasi terhadap anggota masyarakat yang rentan dengan adanya implementasi DEWATS CBS juga positif karena ada pengurangan yang signifikan sejumlah 47,9% atau melampaui indicator yang ditentukan ayitu 40%. Oleh karena itu, program DEWATS CBS dapat mengurangi angka penderita penyakit terkait sanitasi yang buruk secara berkelanjutan.

Lebih jauh lagi, program DEWATS CBS menjamin perubahan perilaku hygine individual anak-anak karena jumlah anak-anak diatas usia sekolah dasar telah mempunyai pengetahuan dan mencuci tangannya dengan sabun di saat-saat yang tepat mencapai 81,5% atau lebih 21,5% dari target awal yang ditentukan (60%).

Untuk indikator penyediaan akses terhadap air dengan kualitas yang layak untuk hygiene individual dan memasak, hasilnya tidak merefleksikan secara akurat. Hal ini disebabkan adanya fasilitas komunal yang di dalam program DEWATS CBS kita tidak menyediakan fasilitas air bersih, sementara fasilitas MCK menyediakan air yang layak bagi keperluan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, hasil yang dicapai adalah 69,5% atau masih dibawah indikator awal yaitu 70%. Untuk kedepannya, analisis data harus membedakan antara fasilitas komunal dan MCK untuk mendaptkan hasil yang akurat.

Dampak kesehatan dan hygiene dari implementasi program DEWATS CBS secara keseluruhan memberikan nilai positif berdasarkan peningkatan kondisi masyarakat yang tinggal di kawasan padat kumuh miskin perkotaan yang dapat diartikan sebagai keberhasilan program DEWATS CBS.

Catatan:Sebagai catatan, data yang diambil sebagai contoh bukan merupakan data yang dapat dibandingkan karena data yang diambil bukan berasal dari lokasi yang sama sebelum dan setelah intervensi. Selain itu, waktu interview juga bukan merupakan waktu yang tepat. Oleh karena itu, perbandingan data yang ada di bab ini tidak representatif dan valid. Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan gambaran dan panduan bagi analisis dan interpretasi hasil interview HIA.

? gunakan 1 kuesioner yang sama untuk interview sebelum dan setelah intervensi? gunakan excel sheet yang telah disediakan untuk mendapatkan hasl yang akurat, jika tidak hasilnya tidak dapat dibandingkan (sebelum dan setelah)

52