Heterosis

18
HEREDITAS DAN HETEROSIS

description

HeterosisGenetika Pemuliaan IkanMateri KuliahBelajarGPIIkanPerikanan

Transcript of Heterosis

HETEROSIS

HEREDITAS DAN HETEROSISInformasi genetika menentukan sifat individu atau organisme tersebut. dua DNA induk menghasilkan individu yang bervariasiPada tahun 1865, Gregor Johann Mendel berhasil meletakkan dasar-dasar ilmu genetika yang pertama, sehingga dijuluki sebagai Bapak Genetika.Teori keturunanPasangan faktor keturunan disebut genBentuk lain dari gen yang sama disebut allelSatu allel dominan dan satunya resesifPasangan allel yang sama (cc atau CC) disebut homosigotPasangan allel yang berbeda (Cc) disebut heterosigotLetak gen

Gambar .(a) Kromosom homolog, (b) kromonema dan kromomer kromosom dan (c) Letak gen pada kromosomHipotesisSetiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen) satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betinaSetiap faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanyaAlel dominan akan menutup alel resesif bila keduanya bersama-sama

4. Pada proses pembentukan sel-sel kelamin (gamet) saat meiosis, pasangan faktor keturunan akan memisah. Pada proses fertilisasi faktor-faktor tersebut akan berpasangan secara acak.5. Individu galur murni mempunyai alel yang sama untuk suatu sifat (dikenal sebagai homosigot), individu hibrida memiliki dua alel berbeda (dikenal heterosigot)hukum Mendel I dapat dilihat pada contoh persilangan monohibrid pada tanaman ercis berbatang tinggi homosigot (TT) dengan ercis berbatang pendek (tt) sebagai induk (parental). P: TT (tinggi) x tt (pendek)Gamet: T x tF1: Tt (tinggi)F1 x F1: Tt (tinggi) x Tt (tinggi)Gamet: T T t tF2: TT,Tt,tT,tt. (tinggi)(tinggi)(tinggi)(pendek)75% (tinggi):25% (pendek)3:1Ada beberapa kasus sifat intermedietContoh :P: (MM) Merah x (mm) PutihGamet:M xmF1: Mm (Merah Muda)F1xF1: MmX MmGamet: MM,Mm,Mm, mm Merah :Merah muda :Putih 1 :2 :1Hukum mendel II disebut juga Hukum Asortasi. Untuk dapat memahami hukum mendel II dapat dibuktikan dengan persilangan dihibrid, yaitu persilangan dengan dua sifat beda dan dua alel beda.P: BBKK (bulat kuning) x bbkk (keriput hijau ) Gamet: BKxbkF1: BbKk (bulat kuning)F1 x F1: BbKk (bulat kuning) x BbKk (bulat kuning)Gamet: BK, Bk, bK, bk xBK, Bk, bK, bkPerbandingan fenotip yang diperoleh :Bulat kuning: bulat hijau: Keriput kuning: keriput hijau9: 3:3:1Allel pada ikan masGenotype PhenotypeSSnnscaledSsnnscaledssnnmirrorSSNnlinearSsNnlinearssNnleatherSSNNdeathSsNNdeathssNNdeath HeterosisPencampuran alel pada dua individu berbeda secara genetik menghasilkan ketegaran karakter (heterosis ) lebih baik dibanding induknya.Heterosis dalam genetika adalah efek perubahan pada penampilan keturunan persilangan (blaster) yang secara konsisten berbeda dari penampilan kedua tetuanya. Istilah ini dikenalkan oleh G.H. Shull pada tahun 1914, setelah sebelumnya (sejak 1908) disebut sebagai heterozigosis.11Heterosis bukan mengacu pada penggabungan dua sifat baik dari kedua tetua kepada keturunan hasil persilangan, melainkan pada penyimpangan dari penampilan yang diharapkan dari penggabungan dua sifat yang dibawa kedua tetuanya.Penyimpangan ini sebagian besar bersifat positif, menunjukkan daya pertumbuhan (vigor) yang lebih besar. Dalam keadaan demikian (positif), heterosis dapat dinyatakan dengan istilah hybrid vigor. Silangan yang menunjukkan heterosis diketahui memiliki postur yang lebih besar, fertilitas yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih cepat, serta ketahanan terhadap penyakit yang lebih baik daripada rata-rata tetuanya.gejala heterosis adalah kebalikan dari gejala depresi kawin-sekerabat (inbreeding depression), yaitu efek penurunan penampilan pada individu keturunan perkawinan sekerabat

Perbaikan penampilan ini akan menyusut secara drastis pada generasi F2 apabila generasi F1 ini terjadi inbreeding dan seterusnya hingga pada generasi F6 atau F7 rerata penampilannya kembali seperti kedua tetuanya. Apabila galur-galur generasi lanjut ini disilangkan, gejala serupa seperti generasi F1 kembali teramati. Efek heterosis yang muncul pd F1 disebabkan oleh :- tepatnya susunan genetik dalam keadaan heterosigot- adanya daya waris kuat dari gen pembawa karakter (nilai heritabilitas yang tinggi)

Macam-macam heterosis

Di kalangan pemuliaan atau penangkaran, heterosis seringkali dibedakan berdasarkan cara penentuannya, untuk kepentingan studi dan praktis.Heterosis antara tetua (midparent heterosis) ditentukan sebagai penyimpangan penampilan keturunan F1 dari rata-rata tetuanya. Penentuan heterosis ini diperlukan untuk kepentingan kajian genetik Heterosis tetua terbaik (best/high parent heterosis) dihitung sebagai selisih penampilan keturunan F1 dari tetua dengan penampilan lebih baik. Heterosis standar digunakan pula dalam uji penampilan dan dihitung berdasarkan selisih penampilan hibrida dengan varietas standar.

Efek heterosis Perbandingan nilai rerata F1 dengan nilai rerata kedua induknya (mid parent = MP)(F1-MP)/MP x 100%Perbandingan nilai rerata F1 dengan nilai rerata kedua induk tertinggi (higher parent = HP)(F1-HP)/HP x100%Contoh

Panjang F1 = 4,04Panjang P1 = 2,77Panjang P2 = 2,50 Nilai Heterosis = 4,04- (2,77 + 2,50)/2 x 100%(2,77 + 2,50) /2

= 53,3%Ksmpl : Terjadi penyimpangan karakter benih sebesar 53,3% dibanding kedua induknya