Herwandhani P, Standie Nagadi, lfaniAmalia...

6
JURNAL SAINTIFIKA, VOLUME III NO.2. DESEMBER 2.011 POTENSI KULlT JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.) SEBAGAlAGEN IMUNOMODULATOR YANG PROSPEKTIFPADAPENEKANAN EFEK IMUNOSUPRESIKEMOTER \PI Herwandhani P,Standie Nagadi,lfaniAmalia Saktiningtyas Fakultas Fammsi,UniversitasGadjahMada ABSTRAK Kemoterapi menggunakan agen kemoterapi merupakan salah satu cara terapi kanka Salah satu agen kemoterapi adalah doxorubicin. Namun. penggunaan doxorubicin memiliki beherapa ~f'eksamping. Salah sa/u ~fek samping adalah penurunanjumlah lin?fosi/ ser/a rasio CD4+/CD8+. Oleh karena i/u diperlukan agen kokemo/erapi Jiang dapa/ menekan efek imunosupresi /ersebu/. Kuli/jeruk pUr/II (Citrus hys/rix D. C) mengandungflavonoid naringenin. ru/in, dan hesperidin. Penelitian terdahulu menyebu/kan bahwa senyawa tersebu/ dapa/ meningka/kan sis/em imull tubuh. Peneli/ian ini ber/ujuan un/uk menge/ahui pengaruh kombinasi doxorubicin dengan eks/rak kuli/ jeruk pllrut (Citrus hyslrix D.C) /erhadap profil hema/ologi dan /'asio CD4+/CD8+ darah /ikus Sprague Dawley. Uji in vivo ini dilakukan selama 1l hari menggllnakan 5 kelompok hewan uji. kelompok I doxorubicin (dox) 4.67 mg/kg BB; II dox + ElP 500 mg/kg BB; III dox + ElP.IOOO mg/kg BB; IV Ekontrol ehtrak (ElP 1000 mg/kg BB); V kontrol tanpa perlakuan. Sampel darah sebelum dan seslldah perlakuan ditetapkan profil hematologi, dan jumlah CD4+ serla CD8+ menggllnakan flositome/Cl: Hasilllji in vivo tersehu/ menllnjllkkan hahwa ekstrak etanolik kuli/ jerllk PUrll/ (ElP) mampu menekan penurllnan leukosi/, limfosi/, dan neutrofil pada dosis 500 mg/Kg BB. ElP juga memberikan kecenderungan untuk meningkatkan rasio CD4+/CD8+ setelah pemberian doxorubicin. Berdasarkan hasi/ penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ElP memiliki potensi untuk dikembangkan sehagai agen imunomodula/or pada kemoterapi. Kala kunci: leruk pllrut (Citrus hystrix D. C), imunomodula/OI; hema/ologi, rasio CD4+/ CD8+ PENDAHULUAN Kemoterapi, terapi menggunakan obat- obat kimiawi, merupakan jenis terapi yang pal- ing umum dijalani oleh pasien penderita penyakit kanker saat ini. Salah satu agen kemoterapi kanker yang paling sering digunakan sebagai first-line therapy adalah Doxorubicin. Antibiotik golongan antrasikIin ini memiliki aktivitas terhadap berbagai jenis kanker baik karsinoma maupun sarkoma. Penggunaan Doxorubicin sebagai agen anti-kanker dianggap efektif. Namun, penggunaannya akan menimbulkan berbagai efek samping yang menurunkan kualitas hidup pasien. Efek samping awal yang akan dialami pasien adalall mual dan muntah. Bila terapi dijalankan dalamjaQgka waktu yang lebih lama, pasien akan mengalami kerontokan rambut, dan penurunanjumlah leukosit (leukopenia). Leu- kopenia akan berimplikasi terhadap menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga pasien beresiko tinggi terhadap infeksi oleh mikroba. Doxorubicin mempengaruhi sistem imun dengan menurunkan ekspresi lL-2, produksi interferon ii, sel natural killer (NK), proliferasi limfosit, dan rasio CD4+/CDs+ (I). Oleh karena itu, diperlukan regulasi sistem imun untuk mengatasi efek imunosupresi, dan l11ereduksi efek sal11ping pad a kemoterapi l11enggunakanDoxorubicin. Ko-kel11oterapil11erupakanstrategi terapi kanker dengan mengkombinasikan suatu senyawa dengan agen kemoterapi. Senyawa at au obat ini meningkatkan efikasi terapi sekaligus menurunkan toksisitas agen kel110terapi pasangannya terhadap jaringap n01mal(2,3). Pemilihan agen ko-kemoterapi dar 5L

Transcript of Herwandhani P, Standie Nagadi, lfaniAmalia...

JURNAL SAINTIFIKA, VOLUME III NO.2. DESEMBER 2.011

POTENSI KULlT JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.) SEBAGAlAGENIMUNOMODULATOR YANGPROSPEKTIFPADAPENEKANAN

EFEK IMUNOSUPRESIKEMOTER \PI

Herwandhani P,StandieNagadi,lfaniAmalia SaktiningtyasFakultasFammsi,UniversitasGadjahMada

ABSTRAK

Kemoterapi menggunakan agen kemoterapi merupakan salah satu cara terapi kankaSalah satu agen kemoterapi adalah doxorubicin. Namun. penggunaan doxorubicin memilikibeherapa ~f'eksamping. Salah sa/u ~fek samping adalah penurunanjumlah lin?fosi/ ser/a rasioCD4+/CD8+. Oleh karena i/u diperlukan agen kokemo/erapi Jiang dapa/ menekan efekimunosupresi /ersebu/. Kuli/jeruk pUr/II (Citrus hys/rix D. C) mengandungflavonoid naringenin.ru/in, dan hesperidin. Penelitian terdahulu menyebu/kan bahwa senyawa tersebu/ dapa/meningka/kan sis/em imull tubuh. Peneli/ian ini ber/ujuan un/uk menge/ahui pengaruhkombinasi doxorubicin dengan eks/rak kuli/ jeruk pllrut (Citrus hyslrix D.C) /erhadap profilhema/ologi dan /'asio CD4+/CD8+ darah /ikus Sprague Dawley. Uji in vivo ini dilakukan

selama 1l hari menggllnakan 5 kelompok hewan uji. kelompok I doxorubicin (dox) 4.67 mg/kgBB; II dox + ElP 500 mg/kg BB; III dox + ElP.IOOO mg/kg BB; IV Ekontrol ehtrak (ElP 1000mg/kg BB); V kontrol tanpa perlakuan. Sampel darah sebelum dan seslldah perlakuan ditetapkanprofil hematologi, dan jumlah CD4+ serla CD8+ menggllnakan flositome/Cl: Hasilllji in vivotersehu/ menllnjllkkan hahwa ekstrak etanolik kuli/ jerllk PUrll/ (ElP) mampu menekanpenurllnan leukosi/, limfosi/, dan neutrofil pada dosis 500 mg/Kg BB. ElP juga memberikankecenderungan untuk meningkatkan rasio CD4+/CD8+ setelah pemberian doxorubicin.Berdasarkan hasi/ penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ElP memiliki potensi untukdikembangkan sehagai agen imunomodula/or pada kemoterapi.

Kala kunci: leruk pllrut (Citrus hystrix D. C), imunomodula/OI; hema/ologi, rasio CD4+/CD8+

PENDAHULUAN

Kemoterapi, terapi menggunakan obat-obat kimiawi, merupakan jenis terapi yang pal-ing umum dijalani oleh pasien penderitapenyakit kanker saat ini. Salah satu agenkemoterapi kanker yang paling seringdigunakan sebagai first-line therapy adalahDoxorubicin. Antibiotik golongan antrasikIinini memiliki aktivitas terhadap berbagai jeniskanker baik karsinoma maupun sarkoma.

Penggunaan Doxorubicin sebagai agenanti-kanker dianggap efektif. Namun,penggunaannya akan menimbulkan berbagaiefek samping yang menurunkan kualitas hiduppasien. Efek samping awal yang akan dialamipasien adalall mual dan muntah. Bila terapidijalankan dalamjaQgka waktu yang lebih lama,pasien akan mengalami kerontokan rambut, danpenurunanjumlah leukosit (leukopenia). Leu-

kopenia akan berimplikasi terhadapmenurunnya sistem kekebalan tubuh sehinggapasien beresiko tinggi terhadap infeksi olehmikroba. Doxorubicin mempengaruhi sistemimun dengan menurunkan ekspresi lL-2,produksi interferon ii, sel natural killer (NK),proliferasi limfosit, dan rasio CD4+/CDs+ (I).Oleh karena itu, diperlukan regulasi sistemimun untuk mengatasi efek imunosupresi, danl11ereduksi efek sal11ping pad a kemoterapil11enggunakanDoxorubicin.

Ko-kel11oterapil11erupakanstrategi terapikanker dengan mengkombinasikan suatusenyawa dengan agen kemoterapi. Senyawaat au obat ini meningkatkan efikasi terapisekaligus menurunkan toksisitas agenkel110terapi pasangannya terhadap jaringapn01mal(2,3). Pemilihan agen ko-kemoterapi dar

5L