Herpes zooster intro

8/11/2019 Herpes zooster intro

1/27

HERPES ZOOSTER/ SHINGLES


2/27

Daftar Nama Coass Minggu I1. ABD. RAHIM C111 10 871

2. UDITIA ALAM S C111 10 109

3. MOHAMAN NIZWAN C111 10 839

4. MOHAMAD AFIFI C111 10 860

5. GALUH NURFADILLLAH Y 110 210 0060

6. RINI ANGRAENI 110 210 0042

7. NUR WAHIDAH 110 210 0034

8. RATIH NURANI 110 210 0102

9. A. SURYANTI K 110 206 0112

10. TRI RAHAYU 110 208 0051


3/27

Nama : Malia Dg.Ngona

No. RM : 672717

Umur : 44 tahunAlamat : Jl.Karunrung Raya IV No.

03 Mks

Status : Kawin Tgl. Masuk RS : 19 Juli 2014


4/27

Keluhan Utama : Bintik kemerahan di pipi danleher yang nyeri

Anamnesis : Pasien datang dengan keluhan bintik-bintik merah yang nyeri dan panas sejak 5 hari yang lalu,awalnya bintik hanya pada pipi kanan saja, kemudianpada hari kedua bintik-bintik merah tersebut menjalar

ke leher sebelah kanan pasien. Pasien tidak merasakangatal


5/27

Cont. pada lesi tersebut, ada mual dan muntah namun 2

hari terakhir sudah tidak muntah tapi masih mual.

BAK lancar, sudah tidak BAB selama 3hari.Riwayat cacar air pada usia 5 tahun, riwayatpenyakit yang sama dalam keluarga disangkal,riwayat kontak dengan penderita dengan keluhan

yang sama disangkal.


6/27

Keadaan Umum : Sakit Sedang / Composmentis /

Gizi cukup

Tanda Vital :

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernapasan : 20x/menit

Suhu : 36,8 oC


7/27

Lokasi : Regio facialis et Reg.colli

Effloresensi : Vesikel berkelompok, eritema,krusta dan erosi.


8/27


9/27

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

GDS 107 140 Mg/dl

Ureum 14 10-50 Mg/dl

Kreatinin 0.70 L(


10/27

Diagnosis : Herpes Zoster


11/27

R/ IVFD RL 24 tpm

R/ Acyclovir 5x800 mg

R/ Neurodex 2x1 tabR/ Methil prednisolon 3-3-0

R/ Asam Fusidic Cream


12/27

Ny. Malia 44 tahun dikonsul dari bagian interna ke bagianilmu kesehatan kulit dan kelamin dengan keluhan bintikkemerahan dan nyeri pada regio facialis dextra dan regio colli

dextra. Keluhan ini telah dialami sejak 5 hari yang lalu.


13/27


14/27

Defenisi Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh

infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit danmukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yangterjadi setelah infeksi primer


15/27

Epidemiologi Penyebarannya sama seperti varisela

Reaktivasi virus yang terjadi setelah pederita

mendapat varisela Kadang-kadang varisela berlangsung subklinis

Tranmisi virus secara aerogen dari pasien varisela


16/27

Patofisiologi dan transmisi Airborne droplets are the usual route of transmission

of primary varicella (chickenpox), although direct

contact with vesicular fluid is another mode of spread. The incubation period ranges from 11 to 20 days.

The affected individual has the ability to infect others

until all of the vesicles have crusted.

During primary varicella infection, viremia follows an

initial 2 to 4 days of replication within regional lymph

nodes.


17/27

Cont. The virus travels to the epidermis by invasion of

capillary endothelial cells approximately 14 to 16

days post exposure VZV subsequently travels from cutaneous and

mucosal lesions to invade dorsal root ganglion cells,

where it remains until reactivation at a later date.


18/27

Cont. Herpes zoster appears upon reactivation of VZV,

which may occur spontaneously or may be induced by

stress, fever, radiation therapy, tissue damage (i.e.trauma) or immunosuppression.

During a herpes zoster infection, the virus continues

to replicate in the affected dorsal root ganglion and

produces a painful ganglionitis.


19/27

Cont.A person with zoster can infect another with

varicella (i.e. chickenpox) if the susceptibleperson comes into direct contact with vesicularfluid.

Individuals with chickenpox or shingles, however,cannot directly give another person shingles,because herpes zoster is caused by thereactivation of latent VZV.


20/27


21/27

-Lesi awal dapat berupa makula eritema yang

dalam waktu singkat menjadi vesikel yang

berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa

dan edema.-Predileksi lokasi paling sering pada daerah

torakal, walaupun daerah lain tidak jarang.


22/27

Cont. Vesikel yang hiperestesi merupakan tanda khas,

vesikel berisi cairan yang dapat menjadi pustul dan

krusta. Lesi ini menimbulkan nyeri yang dirasakan seperti

terbakar atau tertusuk-tusuk. Lesi ini bianya

terdistribusi unilateral dan paling sering mengenai

derah superficial dari nervus spinalis


23/27

- Dapat disertai gejala prodromal seperti demam, pusing,

malaise, nyeri tulang dan gatal.- Dapat disertai limfadenopati dan gangguan N. trigeminus,

N. fasialis ( Sindrom Ramsay Hunt ) dan N.optikussehingga dapat menyebabkan paralisis bell, vertigo, dan

nistagmus.- Dapat memberikan gejala sisa berupa Neuralgia

postherpetik yang merupakan rasa nyeri yang timbul padadaerah bekas penyembuhan lebih dari sebulan setelah

penyakit sembuh.


24/27

DiagnosisHerpes Zoster sulit didiagnossa tanpa adanya lesiberupa vesikel eritematosa dan kebanyakan miripdengan lesi yang disebabkan oleh impetigo, dermatitis

kontak, skabies dan yang paling sering lesi yangdiakibatkan oleh HSV.


25/27

Cont.Pewarnaan Tzank dapat dilakukan untuk medeteksiada tidaknya sel giant yang merupakan pertandainfeksi virus herpes.

Pewarnaan dengan Direct flourescent antibody (DFA)merupakan pemeriksaan yang cepat dan sensitif

Pemeriksaan dengan PCR juga dapat mendeteksi

adanya DNA virus VZV dengan cepat.


26/27

TREATMENT & MANAGEMENTAcyclovir 400mg 5x1/day

Tramadol 50mg 2x1/ day

Amitriptilin 12,5 0-0-1/day Methylprednisolon 4mg 4x4x4/day

Neurodex 1-1-0

Acyclovir cream 5gr

Fuson cream (asam fusidik) 5gr


27/27

Herpes zooster intro

Documents

Transcript of Herpes zooster intro