Hernia Scrotalis Dextra Reponibel

34
OLEH: YUDRIAWAN ANNAS H1A007057 PEMBIMBING: DR. I GEDE ARDITA, SP.B. FINACS LAPORAN KASUS HERNIA SCROTALIS DEXTRA REPONIBLE DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN/SMF BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM /RSUP NTB 2013

description

case presentation

Transcript of Hernia Scrotalis Dextra Reponibel

LAPORAN KASUS HERNIA SCROTALIS DEXTRA REPONIBLE

Oleh:Yudriawan AnnasH1A007057Pembimbing:dr. I Gede Ardita, Sp.B. FINACS

LAPORAN KASUSHERNIA SCROTALIS DEXTRA REPONIBLE

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAANKLINIK MADYA BAGIAN/SMF BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM /RSUP NTB2013Identitas PasienNama: Tn MUmur: 50 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiPekerjaan: PetaniStatu Perkawinan: MenikahAlamat: Penimbung, Lombok TengahMRS: 26 Februari 2013Tgl. Pemeriksaan : 26 Februari 2013AnamnesisKeluhan Utama : benjolan di buah zakar sebelah kananRiwayat Penyakit Sekarang:Benjolan di buah zakar sejak 4 bulan yang laluAwalnya benjolan kecil terdapat pada selangkangan dan hilang timbul. Semakin membesar.Benjolan muncul saat bekerja, mengangkat yang berat, maupun berdiri lama, hilang/mengecil sendiri saat berbaring.Sejak 4 bulan terakhir, benjolan tidak bisa mengecil spontan dan kadang dengan bantuan tangan.Pasien pernah dibawa ke rumah sakit karena benjolan membutuhkan waktu yang lama untuk hilang kembali.Tidak nyeriNafsu makan normal, keluhan saat BAK maupun BAB disangkal

AnamnesisRiwayat penyakit dahulu : Riwayat hipertensi, DM, sakit jantung, sakit ginjal, sakit paru-paru, dan batuk lama disangkal oleh pasien. Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengaku tidak ada keluarga yang menderita gejala sakit seperti os Riwayat alergi : Pasien menyangkal memiliki riwayat alergi makanan maupun alergi obat

Pemeriksaan FisikStatus presentKeadaan umum : BaikKesadaran / GCS: Compos Mentis (E4V5M6)

Tanda Vital :Tekanan darah: 130/ 70 mmHgNadi : 76x/ menit, kuat angkat, teraturPernapasan : 18 x/ menitSuhu axilla : 36,6 0CPemeriksaan FisikStatus GeneralisKepala leherKepala : NormochepaliMata : Konjungtiva palpebra anemis -/-, sclera ikterik -/-, reflek pupil +/+, pupil bulat isokor diameter 3mm/3mmWajah : kulit wajah pucat (-), sianosis (-)Telinga : deformitas (-)Hidung : deformitas (-)Mulut : sianosis bibir (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)Leher : Massa (-), pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)Pemeriksaan FisikThorakInspeksi : Bentuk simetris, gerakan dinding dada simetris, pelebaran sela iga (-), tipe pernafasan thorakoabdominal, Iktus cordis tidak tampak.Palpasi : Pengembangan dinding dada simetris, fremitus raba sama, nyeri tekan (-), krepitasi (-), iktus cordis teraba ICS V midclavikula line sinistra.Perkusi : pulmo : Sonor pada kedua lapangan paru. Cor : batas kanan jantung pada ICS II parasternal line dextra, batas kiri pada ICS V midklavikula line sinistraAuskultasi: pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/- Cor : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan FisikAbdomenInspeksi : distensi (-), umbilikus tampak normal, sikatrik (-), tampak massa pada daerah inguinal dekstra melewati daerah pubis sampai daerah scrotalis, sewarna kulit disekitarnya. Auskultasi : bising usus (+) normalPerkusi : timpani (+)Palpasi : supel (+), nyeri perut (-), hepar, lien dan ginjal tidak teraba, teraba massa berbentuk lonjong, konsistensi kenyal, mobile, nyeri (-) pada daerah inguinal dekstra. Batas kanan : tepat pada ligamentum inguinal, batas kiri : 1 cm dari linea alba.Pemeriksaan FisikUro-genitalPubis : inspeksi: tampak massa pada daerah pubis dekstra sampai daerah scrotalis dekstra, sewarna kulit disekitarnya. Palpasi : Massa berukuran 4 x 3 cm, berbentuk lonjong, konsistensi kenyal, mobile, nyeri (-).OUE : penyempitan (-), warna kulit normalSkrotum :Inspeksi : Tampak massa pada daerah skrotum dekstra yang merupakan sambungan dari massa pada daerah inguinal dekstra dan pubis, hiperemis (-), warna kulit diatas benjolan sama dengan kulit disekitarnyaPalpasi : Teraba benjolan di skrotum dekstra berukuran 3 x 3 cm, permukaan licin, konsistensi kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-). Benjolan dapat didorong masuk dengan jari pemeriksa dalam posisi pasien berbaring. Pada bagian kauda massa teraba testis.Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan di skrotum dekstraPemeriksaan FisikPemeriksaan khusus :Finger test (+) teraba benjolan pada ujung jari pemeriksaThumb test (-) tidak teraba benjolan pada proyeksi annulus inguinalis internusZiemen test : teraba benjolan pada proyeksi annulus inguinalis internusTransiluminasi : (-)

Pemeriksaan FisikAnal dan Perianal : AnalInspeksi : massa (-), tanda inflamasi (-), abses (-)Palpasi : nyeri tekan (-)RT : sfingter ani tonus (+) baik, mukosa rektum licin, massa (-), nyeri tekan (-). Pada sarung tangan : darah (-), lendir (-)PerianalInspeksi : massa (-), tanda inflamasi (-), abses (-), fistula (-)Palpasi : nyeri tekan (-)Extremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-, deformitas -/-Extremitas bawah : Akral hangat +/+, edema -/-, deformitas -/-ResumePasien Laki-laki, 50 tahun, datang dengan keluhan benjolan di skrotum kanan didapatkan :5 tahun yang lalu, muncul benjolan kecil di selangkangan kanan pasien secara tiba-tiba. Benjolan hilang timbul dan tidak nyeri.4 bulan yang lalu benjolan semakin membesar sampai ke skrotum pasien. Benjolan kadang hanya bisa dimasukkan dengan tangan dan tidak nyeri.

ResumePada pemeriksaan fisik didapatkan : Penderita dalam keadaan umum baik, tekanan darah 130/ 70 mmHg, nadi:76x/ menit, kuat angkat, teratur, pernapasan: 18 x/ menit, Suhu axilla : 36.6 0CStatus lokalis regio abdomenInspeksi : tampak massa pada regio inguinal dekstra melewati regio pubis sampai regio scrotalis. Auskultasi : bising usus (+) normal. Perkusi : timpani (+). Palpasi : teraba massa berbentuk lonjong, konsistensi kenyal, mobile, nyeri (-) pada regio inguinal dekstra. Batas kanan : tepat pada tuberculum pubicum, batas kiri : 1 cm dari linea alba..Status lokalis regio pubis :Pubis : inspeksi: tampak massa pada regio pubis dekstra sampai regio scrotalis. Palpasi : Massa berukuran 4 x 3 cm, berbentuk lonjong, konsistensi kenyal, mobile, nyeri (-).

ResumeStatus lokalis regio scrotalis:Inspeksi : Tampak massa pada regio skrotum dekstra yang merupakan sambungan dari massa pada region inguinal dan pubis. Palpasi : Teraba benjolan di skrotum dekstra berukuran 3 x 3 cm, permukaan licin, konsistensi kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-). Benjolan dapat didorong masuk dengan jari pemeriksa dalam posisi pasien berbaring. Pada bagian kauda massa teraba testis. Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan di skrotum dekstra. Pemeriksaan khusus : Finger test (+) teraba benjolan pada ujung jari pemeriksa. Thumb test (-) tidak teraba benjolan pada proyeksi annulus inguinalis internus. Ziemen test : teraba benjolan pada proyeksi annulus inguinalis internus. Transiluminasi : (-).Diagnosis KerjaDiagnosis KerjaHernia scrotalis dextra reponible

PlanningDiagnostik:(-)

Terapi:Tindakan Operatif

PrognosisDubia ad bonamTerima KasihHerniaHernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian yang lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia.

KlasifikasiMenurut sifatnya hernia dibagi menjadi 4, yaitu :Hernia reponibelBila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.Hernia irreponibel / hernia akretaBila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga. Biasanya disebabkan oleh perlengketan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.Hernia inkarserataBila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase usus. Hernia ini merupakan penyebab obstruksi nomor satu di Indonesia.Hernia strangulataBila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi gangguan pasase usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat terjadi nekrosis.

Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritoneum ke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan processus vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini sudah mengalami obliterasi sehingga isi perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Namun dalam beberapa hal, sering kali kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun lebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka terus ( karena tidak mengalami obliterasi ), akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital.Mekanisme pada orang normalPada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu Kanalis inguinalis yang berjalan miring, Adanya struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi, Adanya fascia transversa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia.

JenisReponibelNyeriObstruksisakitToksikReponibel/bebasIreponibel/akretaInkarserataStrangulata+-----+++--++--+++---++Finger TestPemeriksaan Finger Test:1.Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.2.Dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.3. Penderita disuruh batuk:- Bila impuls diujung jari berartiHernia Inguinalis Lateralis.- Bila impuls disamping jariHernia Inguinalis Medialis.

Ziemen TestPemeriksaan Ziemen Test:1.Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).2.Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.3. Jari ke 2 pasien diletakkan di proyeksi anulus inguinalis internus, jari ke-3 pasien diletakkan di proyeksi anulus inguinalis eksternus dan jari ke-4 diletakkan pada fossa femoralis

Thumb testPemeriksaan Thumb Test:Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan (kurang lebih pertengahan SIAS-Tub.Pubicum, 1.5 cm diatas lig.inguinale).-Bila keluar benjolan berartiHernia Inguinalis medialis.-Bila tidak keluar benjolan berartiHernia Inguinalis Lateralis.