Herliani - Deklorinasi
-
Upload
heissenriyadhovic -
Category
Documents
-
view
70 -
download
4
Transcript of Herliani - Deklorinasi
O Pengertian DeklorinasiDeklorinasi adalah proses
penghilangan seluruh atau sebagian dari total residu klorin yang tersisa setelah klorinasi. Proses ini termasuk penghilangan klorin bebas (HOC1) dan senyawa klorin seperti chloramines.
O Kegunaan Deklorinasi : 1. Membantu mengurangi BOD 2. Mengatasi bau air limbah maupun udara sekitar 3. Menyisihkan ammonia 4. Menghilangkan fenol 5. Menghilangkan sianida
O Proses DeklorinasiDeklorinasi dilakukan dengan
penambahan mengurangi sulfur dioksida, natrium sulfit, atau natrium metabisulfit. Karbon aktif kadang-kadang digunakan untuk deklorinasinya. Karbon aktif kadang-kadang digunakan untuk deklorinasi.
Sulfur dioksida bereaksi dengan klorin dan chloramineO S 0 2 + H2 0 -» H2S03 + HOCl ->
H2S04 + HClO NH2C1 + H2S03 + H20 -»
NH4HS04 + HCl
Reaksi stoikiometri membutuhkan 0,9 ppm S02 untuk dechlorinate 1 ppm klorin. Sulfur dioksida ciri-cirinya tidak berwarna, tidak berbau gas yang terbentuk di pembakaran elemen sulfur, peleburan bijih sulfida, dan dalam reaksi sulfur cair dengan sulfur trioksida.
RangkumanO Manfaat aplikasi deklorinasi di dalam
pengolahan air limbah cukup beragam. Tidak hanya sebagai desinfektan tapi juga eliminasi beberapa jenis polutan.
O Hal yang sangat penting dalam penggunaan klorin adalah dosis yang tepat. Salah satu indikasi dari dosis klorin berlebihan adalah terjadinya foaming (yang juga berlebihan).
Sumber logam berat di pembangkit
O BatubaraO Batu kapurO Suplai AirO Hasil dari korosi equipmentO Air dari sisa maintenance
Alkaline Precipitation
Pada reaksi ini, M++ merupakan representasi dari semua divalent logam. Seperti yang ditunjukkan, ion logam bergabung dengan ion hidroksida untuk membentuk logam hidroksida yang tidak terlarut. Reaksi ini bergantung pada nilai pH, semakin banyak basis yang ditambahkan maka reaksi ke kanan akan semakin kuat untuk mengendapkan lebih banyak logam.
precipitation alkaline
Pada proses precipitation alkaline reaktan yang digunakan adalah basa seperti kapur (CaO) atau natrium hidroksida (NaOH) untuk mengendapkan logam sebagai hidroksida.
Alkaline Precipitation
Endapan logam hidroksida bergabung dengan hidroksida berlebih yang membentuk sebuah larutan logam yang lebih kompleks. Ketika ph meningkat, proses reaksi akan semakin ke kanan dan logam pun menjadi semakin terlarut.
Alkaline PrecipitationDengan cara melakukan overlaying kedua kurva diatas dan mengkombinasikan efek dari semua reaksi yang berlangsung. Maka dapat diperoleh bentuk ‘V’ pada kurva solubility
Alkaline PrecipitationBeberapa logam mungkin pada titik terendahnya, tetapi yang lainnya akan akan bernilai tinggi pada masing-masing kurvanya.
Proses Teknologi Iron Coprecipitation
Ketika ferrous Iron (Fe+2) ditambahkan pada air, besi akan cenderung untuk membentuk sebuah struktur rantai terlarut pada larutan karena atraksi ionik antar molekul
Proses Teknologi Iron Coprecipitation
Reaksi pada oksidasi, asam atau basa ditambahkan untuk mengontrol ph pada 7 hingga 8 dan udara di semprotkan untuk mempercepat oksidasi ferrous Iron menjadi ferric (Fe+3) Iron. • Melalui oksidasi yang cepat ini, kelarutan besi
akan turun dari kurva (Fe+2) menjadi kurva (Fe+3).• Sebagai besi yang telah keluar dari larutan, ferric
iron tidak tergabung pada logam berat dalam matriks besi padat .
• Logam yang terhambat dalam padatan besi karena kedekatan asosiasi dengan besi sebelum precipitation kemudian bereaksi dan menghasilkan partikel Fe+3 kemudian mengikuti kurva solubility Fe+3
Proses Teknologi Iron Coprecipitation
Dua karakteristik yang memungkinkan penghilangan ferric iron dan occulded metal adalah sebagai berikut.• Padatan ferric Iron cenderung untuk
mengabsorbsi logam berat ke permukaan ferric Iron.
• Ferric Iron bertindak sebagai katalis untuk oksidasi dari ferrous Iron (Autocatalytic)