Hereditas Fix

15
BIOLOGI XII IPA HEREDITAS Krisma Nugrahandi 17/XII IPA 6 UPTD SMAN 2 NGANJUK 2014-2015

description

bio

Transcript of Hereditas Fix

Page 1: Hereditas Fix

BIOLOGI XII IPAHEREDITAS

Krisma Nugrahandi17/XII IPA 6

UPTD SMAN 2 NGANJUK 2014-2015

Page 2: Hereditas Fix

Pokok Bahasan

1. Hukum Mendel dan Pola Perbandingan Hereditas

2. Penyimpangan Hukum Mendel

3. Penentuan Jenis Kelamin

4. Hereditas pada Manusia

Page 3: Hereditas Fix

PendahuluanMasing-masing individu lahir ke dunia dengan hereditas tertentu.Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari orang tuanya. Disamping itu individutumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya.Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi daripada hereditas dan lingkungan

Hereditas

iku opo rek?

Hereditasadalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan tingkah laku melainkan struktur tubuh.

GAGAL PAHAM

!

Page 4: Hereditas Fix

1. Hukum Mendel dan Pola Perbandingan Hereditas

Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (Hereditas).

Orang yang menemukannya adalah Gregor Mendel. Dengan melakukan

penelitian terhadap kacang ercis, merumuskan hukum hereditas sebagai

Berikut:• Hukum Mendel I (Segresi Bebas): pada waktu pembentukan gamet

pemisahan alel secara bebas dari diploid menjadi haploid• Hukum Mendel II (Penggabungan Bebas): pada waktu pembentukan

gamet masing” alel sudah memisah dapat bergabung secara bebas

Jadi dapat disusun kemungkinan sifat gamet yang dihasilkan dengan

Rumus 2n (n= banyaknya alel yang heterozigot). Misalnya individu genotipe:

AA-n = 0 macam gamet = 20 =1 Yaitu A

Aa-n = 1 macam gamet = 21 =2 Yaitu A dan a

AABb-n = 1 macam gamet =2 Yaitu AB dan Ab

AaBb-n = 2 macam gamet = 4 Yaitu AB,Ab,aB,ab

Page 5: Hereditas Fix

Perkawinan monohibrid

(satu sifat beda)

Mendel menemukan galur

murni warna bunga ercis

yaitu bunga ungu (PP)

Bersifat dominan dan bunga

putih (pp) bersifat resesif.

Perkawinan keduanya

Tampak dalam pola berikut F1: PP (100% ungu)

F2:PP,Pp,Pp,pp (Ungu : putih = 3:1)

Page 6: Hereditas Fix

Perkawinan dihibrid

(duaSifat beda)

Mendel menemukan bahwa biji

Tanaman ercis bulat (B)

dominan terhadap terhadap

biji keriput (b) dan biji kuning

(K) dominan terhadap biji hijau

(k). Perkawinan galur murni

kedua alel tersebut tampak

pada pola berikut.

Jadi Perbandingan fenotipeBulat kuning : Bulat Hijau : Keriput Kuning :Keriput Hijau 9:3:3:1

Page 7: Hereditas Fix

2. Penyimpangan Hukum Mendel

Pola perbandingan yang dihasilkan pada perkawinan tersebut pada kenyataanya tidak selalu tepat, tetapi dapat dihitung dengan pola yang sama. Penyimpangan ini disebut penyimpangan semu hukum mendel. beberrapa penyimoangan tersebut diantaranya:

1. Sifat intermediet: Tidak ada alel yang dominan dan resesif, jika pasangan alelnya heterozigot,mucul sifat antara (intermediet) sehingga

pola perbandingannya berubah menjadi 1:2:1

2. Gen letal : Gen yang dalam keadaan homozigot (resesif maupun dominan) mengakibatkan kematian sehingga

pola perbandingannya menjadi 2:1

3. Interaksi Gen : Pada pemberantasan dihibrid terjadi interaksi antar-alel sehingga dihasilkan sifat baru, tetapi tidak menghasilkan

perubahan pola perbandingan. Contoh pial ayam diatur oleh gen P (pea) yang dominan terhadap single (p) dan R(ros) dominan yang terhadap single (r). apabila P bertemu R maka akan menghasilkan sifat baru walnut. pola perbandingan (P.R.) : pea (P.rr) :ros (ppR) :single (pprr) adalah 9:3:3:1

Page 8: Hereditas Fix

4. Polimeri : Satu sifat yang diatur 2 atau lebih pasangan alel. Contoh: warna biji gandum merah (M) bersifat dominan terhadap putih (m). pada perkawinan dihibrid warna gandum diatur oleh 2 alel, yaitu M1,m1, dan M2, m2.apabila terhadap gen M maka dihasilkan warna merah. apabila tidak ada M sama sekali maka dihasilkan biji putih. sifat ini menghasilkan pola perbandingan merah : putih = 15:1

5. Kriptomeri : Sifat yang diatur oleh 2 pasang alel(dihibrid) dimana sifat dominan yang seolah-olah tersembunyi bila berdiri sendiri, pengaruhnya baru muncul apabila bersama gen dominan

lainnya. contoh: warna bunga Linari maroccana memiliki perbandingan fenotipe ungu:merah:putih = 9:3:4

6. Epistasis dan hipostasis: Sifat yang diaturoleh 2 pasang alel (dihibrid) dimana gen yang satu menutup yang lain. gen yang menutupi disebut epistasis, sedangkan yang ditutupi disebut hipostasis. Contoh: warna kulit biji gandum akan menghasilkan pola perbandingan fenotipe hitam:coklat:putih = 12:3:10

Page 9: Hereditas Fix

7. Tautan : Peristiwa dimana gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak dapat memisahkan diri secara bebas pada saat pembelahan (pembentukan gamet). contoh pada lalat buah, gen B (lalat kelabu) dan gen V(sayap panjang) mengalami tautan dan gen b (lalat hitam) juga mengalami gen v (sayap pendek) sehingga lalat dengan genotip BbVv hanya mungkin menghasilkan gamet dengan sifat gamet sifat BV dan bv

8. Pindah Silang : Peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lain yang homolog. nilai pindah silang (NPS) dapat dicari dengan rumus :

NPS=JUMLAH TIPE REKOMBINANAN

JUMLAH INDIVIDU SELURUHNYA

Page 10: Hereditas Fix

3. Penentuan Jenis Kelamin

Penentuan jenis kelamin dapat dilakukan dengan cara genetik. Informasi genetik penentu kelamin terdapat dalam kromosom kelamin dan mengikuti pola penentuan jenis kelamin mengikuti pola tertentu. Pada pola jantan heterogametik, hewan jantan memiliki kromosom kelamin heterogametik, misalnya XY dan XO. Sebaliknya, hewan betina memiliki kromosom kelamin homogametik, misalnya XX. Sedangkan pada pola betina heterogametik, hewan betina memiliki sepasang kromosom kelamin yang heterogametik, misalnya ZW, sebaliknya hewan jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang homogametik, misalnya ZZ

Page 11: Hereditas Fix

4.Hereditas pada Manusia

Penelitian genetika manusia menghadapi kendala dalam pengembangannya karena tidak mungkin melakukan eksperimen pada manusia. Oleh karena itu, banyak cacat menurun yang terdapat pada manusia diketahui pola penurunannya dengan menggunakan peta silsilah (pedigree)

A. Penyakit terkait Hereditas

Ada beberapa cacat/penyakit yang terjadi pada manusia dan bersifat menurun. Cirinya adalah tidak menular dan tidak dapat disembuhkan. Upaya pencegahan dengan penerapan eugenetik (perbaikan genetik) melalui pencegahan perkawinan yang memungkinkan keturunan cacat dan eutenika dengan memperbaiki kondisi sosial lingkungan

Pola penurunan sifat dari beberapa kelainan/cacat manusia sebagai berikut:

Page 12: Hereditas Fix

Autosom Dominan Autosom Resesif Genosom Kromosom X

Genosom Kromosom Y

•Polidaktil (Kelebihan Jari)

•Sindaktil (Jari berlekatan)

•Brakidaktili (Jari pendek)

•Talasemia (Eritrosit kecil)•Kebotakan

•Albino

•Imbisil (idiot)

•Skizofrenia

•Sel Anemia

•Penyakit Tay-Sach

•Buta warna

•Hemofilia

•Anodontia (ompong)

•Amolar(Tidak bergeraham)

•Hypertrichosis(kuping berambut)

Page 13: Hereditas Fix

B. Golongan Darah

Pada manusia bersifat menurun. Ada beberapa sistem penggolongan darah yang populer, Yaitu:

• Sistem ABO

Diatur oleh alel ganda yatu I^ dominan terhadap Io , IB dominan terhadap

Io , IA , IB intermediet

Fenotipe Genotipe

A IAIA Atau IAIo

B IBIB Atau IBIo

AB IA IB

O IoIo

Page 14: Hereditas Fix

• Sistem MN

Diatur oleh gen IM dan IN yang bersifat intermediet

• Sistem Rhesus

Diatur oleh gen Rh yang bersifat dominan terhadap gen rb. Dikenal ada fenotipe Rh yang mempunyai genotipe RhRh atau Rhrh dan Rh- yang mempunyai genotipe rhrh. Golongan darah sistem rh sangat penting diketahui karena dapat mengakibatkan gangguan khamilan. Pada prinsipnya, ibu yang bergolongan darah Rh- apabila kawin dengan laki-laki bergolongan Rh+ dan melahirkan anak bergolongan Rh+ , maka anak berikutnya yang bergolongan darah Rh+ akan mengalami eritroblastosisfetalis sehingga akan mengalami anemia akut dan meninggal dunia

Page 15: Hereditas Fix

C. Sifat Fisik yang Menurun

Sifat fiisik pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu. Sifat tersebut meliputi fisik,fisiologis, dan psikologis. Sifat fisik misalnya bentuk hidung dan bibir.

Didalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai adanya sifat fisik yang dominan. Seperti: bermata sipit, sifat kulit gelap, rambut keriting dan lain-lain.

Sifat Dominan Sifat Resesif

Rambut Keriting Rambut lurus

Bibir Tebal Bibir tipis

Mata sipit Mata lebar

Hidung lurus Hidung melengkung

Keriting putar dalam Keriting putar luar

Lubang hidung besar Lubang hidung kecil

Dapat Menggulung lidah

Tidak dapat menggulung Lidah