Hepar, Pankreas, Lien

23
Organ Hepar, Pankreas dan Lien dalam Sistem Pencernaan Yussi Septiana 1022014079 Mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Abstrak Dalam kehidupan kita, selalu ada siklus yang akan terjadi. Seperti pada sistem pernafasan, akan ada udara yang masuk ke dalam tubuh dan keluar dari tubuh kita. Seperti pada sistem pendarahan, akan ada darah yang masuk ke jantung dan ada yang keluar dari jantung. Dan hal yang penting adalah pendapatan energi bagi tubuh kita melalui makanan yang akan kita makan. Tentu saja akan ada makanan yang masuk ke dalam tubuh dan ada yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Pengolahan dari zat makanan menjadi energi ini disebut sebagai sistem pencernaan. Organ yang berperan juga organ-organ pencernaan. Setelah diperoleh energi yang diinginkan, maka sisa-sisa dari makanan tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi dalam proses defekasi berupa bentuk feses. Setiap organ pencernaan melakukan fungsinya masing. Fungsinya antara lain adalah motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan. 1

description

BLOK 9

Transcript of Hepar, Pankreas, Lien

Page 1: Hepar, Pankreas, Lien

Organ Hepar, Pankreas dan Lien dalam Sistem Pencernaan

Yussi Septiana

1022014079

Mahasisiwi Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara no 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Abstrak

Dalam kehidupan kita, selalu ada siklus yang akan terjadi. Seperti pada sistem

pernafasan, akan ada udara yang masuk ke dalam tubuh dan keluar dari tubuh kita. Seperti

pada sistem pendarahan, akan ada darah yang masuk ke jantung dan ada yang keluar dari

jantung. Dan hal yang penting adalah pendapatan energi bagi tubuh kita melalui makanan

yang akan kita makan. Tentu saja akan ada makanan yang masuk ke dalam tubuh dan ada

yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Pengolahan dari zat makanan menjadi energi ini

disebut sebagai sistem pencernaan. Organ yang berperan juga organ-organ pencernaan.

Setelah diperoleh energi yang diinginkan, maka sisa-sisa dari makanan tersebut akan

dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi dalam proses defekasi berupa bentuk feses.

Setiap organ pencernaan melakukan fungsinya masing. Fungsinya antara lain adalah

motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan.

Kata kunci : Sistem pencernaan, motilitas, sekresi, penyerapan

Abstract

In our lives, there is always a cycle that will happen. As in the respiratory system,

there will be air that goes into the body and out of your body. As in the blood, there will be

blood in the heart and there is nothing out of the heart. And the important thing is income

energy for our body through the food that we eat. Of course there will be food goes into the

body and have to be removed from the body. Processing of nutrients into energy is referred to

as the digestive system. Organs that take also of the digestive organs. Having obtained the

desired energy, the remnants of the meal will be removed from the body through excretion 1

Page 2: Hepar, Pankreas, Lien

system in the form of feces defecation process. Each of the digestive organs perform their

functions. Its functions are motility, secretion, digestion, and absorption.

Key word : Digestive System, motility, secretion, absorption

Pendahuluan

Setiap manusia akan merasa lapar sehingga semua manusia pasti akan makan untuk

memenuhi rasa lapar mereka. Makan sebenarnya merupakan salah satu usaha untuk dapat

tetap hidup karena tanpa makanan kita tidak akan mendapatkan energi untuk beraktivitas.

Tanpa energi maka kita akan mati, maka dari itu makan merupakan salah satu usaha

mempertahankan kehidupan. Dan proses perubahan dari makanan menjadi energi bagi tubuh

kita ini adalah proses pencernaan.

Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek diubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di

dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem pencernaan antara

lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara

organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati dan pankreas. Semua organ tersebut

menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul

kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh

manusia.

Hepar

Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Hati penting bagi sistem

pencernaan untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan berbagai fungsi lain

yaitu :8

1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah

penyerapan nutrien-nutrien utama tersebut dari saluran pencernaan.

2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing

lainnya.

2

Page 3: Hepar, Pankreas, Lien

3. Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk

pembekuan darah serta mengangkut hormon tiroid, steroid dan kolesterol dalam

darah.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin.

5. Pengaktifan vitamin D, yang dilakukan oleh hati bersama dengan ginjal.

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak berkat adanya makrofag

residen.

7. Ekskresi kolesterol dan billirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang

berasal dari destruksi sel darah merah yang sudah rusak

Struktur Makroskopis Hepar

Secara anatomis, hepar terdiri dari lobus kanan yang besar, dan lobus kiri yang lebih kecil.

keduanya dipisahkan di anterosuperior oleh ligamentum falsiforme dan di pstero-inferior oleh

fisura untuk ligamentum venosum dan ligamentum teres.2 Batas-batas hepar :

Atas : diafragma

Kanan : perpotongan sela iga 4 dengan line midclavicula menuju ke bawah sampai

iga 7 kanan

Kiri : sela iga 5 dan rawan iga 6 sampai pertengahan garis parasternal-garis

midclavicula kiri

Bawah : sesuai tepi tajam hati : sebagai garis dari kanan ± 1 cm di bawah arcus

aorta sampai rawan iga 9 menuju kiri atas memotong linea mediana pada jarak

pertengahan processus xyphoideus-umbilicus berakhir pada batas ujung kiri atas.3

Hepar hampir seluruhnya dilapisi oleh peritoneum yang merupakan kapsula fibrosa. Hanya di

beberapa are yang tidak dilapisi oleh peritoneum yaitu area nuda atau permukaan yang

berbatasan dengan diafragma, porta hepatis dan fossa vesica fellea.4

Facies Inferior Hepatis

Pada facies inferior hepatis dapat dijumpai alur berbentuk H, dengan deskirpsi sebagai

berikut :

3

Page 4: Hepar, Pankreas, Lien

Alur melintang sesuai pintu masuk pembuluh darah dan saluran empedu ke dalam

hepar yaitu porta hepatis

Disebelah kanan terdapat alur besar = fossa sagitalis dextra yang ditempati vena

cava inferior di sebelah atas dan vesica fellea di sebelah bawah depan

Bagian anterior fosa sagitalis dextra disebut fossa vesica fellea sedangkan bagian

posteriornya disebut fossa vena cava

Disebelah kiri terdapat alur = fossa sagitalis sinistra, yang ditempati oleh :

ligamentum venosum Arantii disebelah posterios dan logamentum teres hepatis di

sebelah anterior3

Pada facies inferior hepatis, lobus sinister terdapat area yang berbatasan dengan oesophagus

membentuk impressio esophagea, dengan gaster membentuk impressio gastrica juga terdapat

sedikit tonjolan, tuber omentale, tempat facies inferior berhubungan dengan omentum minus

(terdiri dari ligamentum hepato duodenale dan ligamentum hepato gastricum). Untuk lobus

dextra terdapat area yang berbatasan dengan beberapa organ yaitu duodenum membentuk

impressio duodenalis, impressio colica, ginjal membentuk impressio renalis, dan impressio

suprarenalis (lihat gambar 1).3

Gambar 1. Impressio pada hepar

Sumber : www.anatomy.med.keio.ac.jp5

4

Page 5: Hepar, Pankreas, Lien

Facies Diaphragmatica Hepatis

Facies diaphragmatica hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan jantung, tempat

berbatasan dengan jantung sedikit tertekan dan menimbulkan lekukan yang disebut impressio

cardiaca.3

Struktur Mikroskopis Hepar

Hepar dibungkus oleh lapisan yang terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis yang

disebut Kapsul Glisson. Lapisan ini akan masuk ke dalam parenchym hepar

mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. Massa dari hepar seperti spons

yang terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempengan-lempengan/ plate dimana akan

masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid

tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan

endotel yang meliputinya terdiri dari sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer

lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-

kapiler yang lain. Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan erat

dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobuli-

lobuli. Di tengah-tengah lobuli terdapat vena sentralis yang merupakan cabang dari vena-

vena hepatika (vena yang menyalurkan darah keluar dari hepar). Di bagian tepi di antara

lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut segitiga kiernan yaitu

mengandung cabang-cabang vena porta, arteri hepatika, ductus biliaris.4

5

Page 6: Hepar, Pankreas, Lien

Gambar 2. Mikroskopis hepar

Sumber : embryology.med.unsw.edu.au6

Gambar 3. Segitiga kiernan

Sumber : www.vivo.colostate.edu7

Vaskularisasi Hepar

Aliran darah hepar berasal dari 2 sumber yaitu vena portal dan arteri hepatika. Arteri hepatika

komunis mensuplai 25 % aliran darah ke hepar dan vena porta mensuplai sisanya yaitu 75 %.

1. Arteri hepatica communis

Merupakan cabang dari arteri coeliaca, berjalan ke ventral agak ke kanan pada margo

superior pancreas, di sebelah dorsal pars superior duodeni. Kemudian arteri itu

membelok dan masuk ke dalam ligamentum hepatoduodenale, berjalan didalam

ligamentum itu bersama-sama dengan duktus choledocus, vena portae, pembuluh limfe,

dan serabut saraf menuju porta hepatis. Didalam ligamentum hepatoduodenale, arteri

hepatis comunis berada disebelah anterior agak ke kiri dari duktus choledocus dan

berada disebelah anterior vena porta.

Sampai pada porta hepatis, arteri hepatica communis bercabang menjadi dua yaitu:

a. Arteri hepatica propria dextra : memberi suplai darah kepada vesica fellea.

b. Arteri hepatica propria sinistra : memberi suplai darah untuk capsula hepatis glissoni

dan lobus caudatus hepatis.

2. Vena porta hepatis

Menerima darah dari vena messenterica superior, vena messenterica inferior, vena

renalis dan vena umbilicalis. Berjalan disebelah dorsal pars superior duodeni, lalu

berjalan ascendens masuk ke dalam ligamentum hepatoduodenale. Didalam ligamentum

6

Page 7: Hepar, Pankreas, Lien

hepatoduodenale, vena porta berada disebelah dorsal dari arteri hepatica communis,

sampai pada porta hepatis, vena portae bercabang 2 membentuk ramus dextra dan

sinistra, dan bersama-sama dengan arteri hepatica propria dextra dan sinistra masuk

kedalam lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra.

3. Vena Hepatica

Membawa darah dari hepar masuk kedalam vena cava inferior. Terdiri dari :

a. Upper group, terdiri dari 3 vena yang besar

b. Lower group, yang jumlah bervariasi dan ukurannya kebih kecil.7

Gambar 4. Vaskularisasi hepar

Sumber : Netter’s Clinical Anatomy8

Persarafan Hepar

Simpatis : n. Coeliacus

Parasimpatis : n. Vagus

Enzim

Cairan Empedu yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.9

Pankreas

1. Fungsi

Pankreas merupakan struktur berlobulus yang memiliki fungsi eksokrin dan

endokrin. Kelenjar eksokrin mengeluarkan cairan pankreas menuju duktus pankreatikus,

dan akhirnya ke duodenum. Sekresi ini penting untuk pencernaan dan absorpsi protein,

lemak dan karbohidrat. Endokrin pankreas bertanggung jawab untuk produksi serta

sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi dalam sel-sel khusus di pankreas.2

7

Page 8: Hepar, Pankreas, Lien

2. Struktur makroskopis

Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin kelenjar

menghasilkan sekret yang mengandung enzim-enzim yang dapat menghidrolisis

protein, lemak, dan karbohidrat. Pankreas merupakan organ yang memanjang dan

terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan

terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas menyilang

planum transpyloricum. Pankreas dapat di¬bagi dalam caput, collum, corpus, dan

cauda.

a. Caput Pancreatis

berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian

caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta

dinamakanProcessus Uncinatus.

b. Collum Pancreatis

merupakan bagian pancreas yang mengecil danmenghubungkan caput dan corpus

pancreatis. Collum pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan

tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.

c. Corpus Pancreatis

berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada potongan melintang sedikit

berbentuk segitiga.

d. Cauda Pancreatis

berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan dengan

hilum lienale.10

3. Stuktur Mikroskopis

Pankreas memiliki unsur eksokrin maupun endokrin yang menempati sebagian

besar kelenjar. Pankreas eksokrin yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar,

terdiri atas asini serosa yang berhimpitan, tersusun dalam banyak lobulus kecil.

Lobuli dikelilingi septa intra- dan interlobular, dengan pembuluh darah, duktus, saraf,

dan kadang-kadang badan Pacini. Di dalam massa asini serosa, terdapat pulau

8

Page 9: Hepar, Pankreas, Lien

Langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan merupakan

ciri khas pancreas.

Sebuah asinus pankreas terdiri atas sel-sel zimogen penghasil-protein

berbentuk piramid mengelilingi sebuah lumen sentral yang kecil. Duktus ekskretorius

meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yang terpulas

pucat di dalam lumennya. Produk sekresi asini dikeluarkan melalui duktus interkalaris

(intralobular) yang sempit. Duktus ini memiliki lumen kecil dengan epitel kuboid

rendah. Sel sentroasinar berlanjut sebagai epitel duktus interkalaris. Duktus

interkalaris kemudian berlanjut sebagai duktus interlobular yang terdapat di dalam

septa jaringan ikat yang terdapajsdi antara lobuli. Duktus interlobular dilapisi epitel

selapis kuboid yang makin tinggi dan menjadi berlapis pada duktus yang lebih besar.11

Gambar 5. Pankreas

Sumber : Netter’s Clinical Anatomy12

4. Vaskularisasi

a. Arteriae

A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )

A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)

A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior cabang A.lienalis 9

Page 10: Hepar, Pankreas, Lien

b. Venae

Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.

Gambar 6. Vaskularisasi pankreas

Sumber : Amazon news

5. Persarafan

Simpatis oleh n. splancnicus

Parasimpatis oleh n. Vagus

10

Page 11: Hepar, Pankreas, Lien

6. Enzim

Tripsinogen diubah menjadi tripsin aktif oleh enterokinase, enzim yang

disekresi usus halus. Dalam bentuk aktif, tripsin ini mengubah pepton dan protein

menjadi asam amino.

Amilase mengubah zat pati, baik yang masak dan tidak masak menjadi

maltosa (gula malt).

Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah empedu

mengemulsi lemak yang meningkatkan area permukaan.

Kimoripsin memecah ikatan peptida pada sisi karboksil asam amino aromatik

Karboksipeptidase memecah asam amino aromatik dan alifatik

Ada lima hormon yang meningkatkan kadar glukosa darah, yaitu :

a) Insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar glukosa dalam darah dan

dibentuk oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas. Berfungsi untuk

menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan transport glukosa

kedalam sel, menghambat pemecahan glukogen dan asam amino menjadi

glukosa.

b) Glukosa yang disekresi oleh sel-sel alfa pulau langerhans yang berfungsi

untuk meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

c) Epinefrin yang disekresi oleh medulla adrenal dan jaringan kromafin lain,

berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

d) Glukokortikoid yang disekresi oleh korteks adrenal.

e) Growth hormone yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.9

Lien

1. Fungsi

a. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.

b. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.11

Page 12: Hepar, Pankreas, Lien

c. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah.

Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa

usus halus)

d. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk

menghindarkan penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain

tubuh.

e. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk

melindungi tubuh terhadap mikroorganisme.13

2. Stuktur Makroskopis

Nama lain dari lien adalah spleen atau limpa. Konsistensinya kental, lebih

lembek dari pada hepar, dan dapat berkontraksi. Warna merah keabu-abuan. Letaknya

di intra peritoneal, pada region hypocondrica sinistra, setinggi iga 9, 10, 11. Sumbu

panjang sesuai iga 10.14

3. Struktur Mikroskopis

Alat tersebsar di antara organ lymphatica.

Struktur :

- tunica serosa membungkus lien berupa epitel pipih selapis, sebagai bagian

mesothelium (berasal dari peritoneum)

- capsula atau tunica fibrosa berupa jaringan ikat fibrus padat, berisi :

i. banyak berkas kolagen

ii. sedikit otot polos

iii. berkas elastis di bagian dalam

Capsula mempercabangkan trabecula, yang masuk membawa :

- banyak berkas kolagen

- sedikit otot polos

- berkas elastis di bagian dalam

capsula mempercabangkan trabecula, yang masuk membawa :

12

Page 13: Hepar, Pankreas, Lien

i. lebih banyak berkas elastis

ii. otot polos

iii. berkas kolagen yang berhubungan dengan berkas retikuler berasal dari pulpa.

- Pulpa. Dikenal 2 jenis :

a. Pulpa alba yang tersusun oleh :

i. nodulus lymphaticus dengan : a lymphonoduli (dulu ; a centralis) yang ada

di tepi nodulus lymphaticus (lymphonodulus).

ii. zona marginalis : daerah tepi, di luar lymphonodulus, kurang padat

Ciri : lymphocytus Y ; di sekitar a lymphonoduli

lymphocytus B ; di zona marginalis

b. pulpa rubra yang tersusun oleh :

- chroda splenica, terdiri atas 2 komponen : serabut retikuler dan kolagen, yang

berhubungan dengan serabut pulpa.

Reticulocytus, macropaghocytus, plasmocytus, del darah.

- sinus venularis : suatu venula postcapillaris yang menghubungkan capilarum

terminale dengan vena pulpae rubrae. Dinding sinus venularis tersusun oleh :

endothelium, membatasi rongga, sel fusiform, inti bulat, sentral.

Serabut elastis dan serabut pulpa yang merupakan berkas dan dinamakan : fira

reticularis annularis.

Pada dasarnya gambaran mikroskopis lien dibedakan menjadi tiga tipe yang

menyolok. Berdasarkan fungsinya sebagai lien penyimpan dengan capsula tebal dan

pulpa merah yang dominan, sedangkan pulpa putih sedikit. Sebaliknya lien tipe

pertahanan capsulanya tipis dengan pulpa putih yang dominan, pula merah sedikit.

Lien tipe peralihan gambaran mikroskopis terletak diantara 2 tipe tersebut diatas.15

13

Page 14: Hepar, Pankreas, Lien

Gambar 4. Lien dan bagian-bagiannya

Sumber : Netter’s Clinical Anatomy12

4. Vaskularisasi

- a lienalis masuk melalui hilum menjadi a. Trabecularis 9tipe : otot). Setelah

mencapai diameter 0.2 mm, arteria meninggalkan trabecula, menjadi a.lymphonoduli

(dulu : a centralis). Pada arteria ini tunica adventitia diganti oleh jaringan limfatik

yang menyelubunginya sebagai vagian periartialis lymphatica, di dalam pulpa alba,

Arteria ini bercabang-cabang. Setelah mencapai diameter 40 – 50 mm, a

lymphonoduli meninggalkan pulpa alba, memasuki pulpa rubra, bercabang-cabang

menjadi kecil, lurus. Bangunan terakhir ini dinamakan pula penicillum, terdiri atas 3

bagian :

- arteriola penicillaris : bagian terpanjang ; tunica media terdiri atas sel otot polos

selapis, serabut elastis dan jaringan limfatik

- arteriola ellipsoidea (vaginata) : endothelium diselubungi serabut reticuler,

reticulocytus dan macrophagocytus.

- Vas capillarum terminale : ini melanjutkan diri sebagai sinus venularis. Sebagai

kapiler yang merupakan ujung akhir sistem arteria, maka dinding pembuluh dilapisi

endotel selapis.

14

Page 15: Hepar, Pankreas, Lien

- Vena Pulpae rubra menerima darah dari sinus venularis, masuk ke dalam pulpa

rubra. Dinding vena terdiri atas endothelium, diperkuat oleh stroma pulpae rubrae, V.

Pulpae rubra bercabang membentuk V. Trabecularis dengan dinding yang berupa

endothelium, diperkuat oleh jaringan ikat trabecula.15

5. Persarafan

Dipersarafi oleh serabut-serabut post ganglionic simphaticus

Kesimpulan

Sama halnya dengan organ pencernaan lainnya, hepar, pakreas, dan lien memiliki

fungsi yang sama penting dalam proses pencernaan. Tanpa tambahan kerja dari organ

tersebut, dapat terjadi masalah kesehatan. hepar, pankreas dan lien merupakan organ

tambahan yang memang tidak bekerja seperti organ mulut, esofagus, lambung, usus, rectum

dan anus. Hepar, pankreas dan lien hanya memberikan sekretnya untuk diteruskan pada organ

tersebut dan membantu proses pencernaan makanan.

Daftar Pustaka

1. Cahyono JBSJ. Batu empedu. Yogyakarta : Penerbit Kanisius; 2009. h.21

2. Faiz O, Moffat D. At a glance. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2008 .h.41

3. Freeman WH, Bracegirdle B. An advance atlas of hystology . Herineman; 2002. h.77-

8.

4. Kasim YI. Alat-alat intra abdomen. Dalam Buku Ajar Anatomi. Edisi 2. Jakarta :

Universitas Kristen Krida Wacana; 2010.h.68-75

5. Funato K. Liver. Diakses tanggal : 11 Juli 2015. Diakses dari :

www.anatomy.med.keio.ac.jp

6. Bowen R. Hepatic hystology : the lobule. 23 Oktober 2006. Diakses tanggal : 9 Juli

2015. Diakses dari : http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys

/digestion/liver/histo_lobule.html

7. Anonim. Liver histology. Diakses tanggal : 9 Juli 2015. Diakses dari :

https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/index.php/Gastrointestinal_Tract_-

_Liver_Histology

15

Page 16: Hepar, Pankreas, Lien

8. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Dalam: Pendit BU, Yesdelita N,

penyunting. Pembuluh darah dan tekanan darah. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2013

9. Widjaja H. Anatomi abdomen. Jakarta: EGC;2009:h. 105-125

10. dr . W. Winami w., M.Biomed.,P.A, dr. K.Kindangen, dr. Y. Inggriani K. Bagian

anatomi Fakultas Kedokteran UKRIDA.Buku ajar anatomi traktus digestivus. Jakarta :

FK UKRIDA. 2010. h. 56-87

11. Fawcett, DW. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.536-624.

12. Hansen JT. Netter’s clinical anatomy. 2nd Edition. Canada : Elsevier Inc;

2010.h.150&152.

13. Syandlyah. Fisiology of Enterohepatic’s Organ. Edisi 19 April. Diunduh dari

https://smileandsemangat.wordpress.com/2012/04/. 8 Juli 2015

14. Winarni W, Kindangen K, Inggriani K. Bagian anatomi Fakultas Kedokteran

UKRIDA.Buku ajar anatomi traktus digestivus. Jakarta : FK UKRIDA. 2010. h. 56-

87

15. INK Bes. Histologi sistem limfatika. Edisi 20 Maret 2009. Diunduh dari

http://ajarhistovet.blogspot.com/2009/03/vi-histologi-sistem-limfatika.html.8Juli 2015

16