HEMOSTATIS (fisiologi) perbaikan

download HEMOSTATIS (fisiologi) perbaikan

of 28

Transcript of HEMOSTATIS (fisiologi) perbaikan

DAFTAR ISI

BAB.I PENDAHULUANA. Latar Belakang PenulisanHemostasis adalah mekanisme tubuh untuk mencegah dan menghentikan pendarahan secara spontan. Luka pada dinding sistem kardiovaskuler harus dilindungi atau diperbaiki untuk menghindari pendarahan yang berlebihan supaya dapat mengalir. Darah harus tetap cair, pada tempat-tempat atau keadaan yang memerlukan hemostatis, darah menjadi beku. Baik hemostasis maupun upaya untuk memelihara viskositas darah dan sirkulasi diatur oleh sistem yang saling berkaitan.Kegagalan dalam proses hemostasis menyababkan pendarahan, kegagalan dalam memelihara viskositas darah supaya tetap cair mengakibatkan trombosis baik pendarahan maupun trombosis sering dijumpai dan menimbulkan masalah atau membahayakan penderita. Menentukan ciri-ciri kalainan yang dapat menyebabkan pendarahan lebih mudah dari pada menentukan kelainan yang dapat mengakibatkan atau merupakan prediposisi timbulnya trombosis.Koagulasi dan fobrinolisis merupakan mekanisme yang kaitannya satu sama lain sangat erat. Dalam kedua sistem ini terdapat sistem lain yang mengatur supaya kedua proses ini tidak berlangsung berlebihan. Sistem tersebut terdiri ats fsktor-faktor penghambat (inhibitor). Seluruh proses merupakan mekanisme terpadu antara aktivitas pembuluh darah, fungsi trombosit, interaksi antara prokoagulan, dalam sirkulasi dengan trombosit, aktivitas fibrinolisin dan akivitas inhibitor. Gangguan keseimbangan dalam sistem diatas dapat menimbulkan masalah. Efek dalam hemostatik mengakibatkan hemoragia, sedangkan efek dalam komponen fibrinolitik dan inhibitor koagulasi mengakibatkan trombosis.B. Rumusan Masalah1. Sistem apa saja dalam hemostasis?2. Apa itu fibrinolisis?3. Bagaimana mekanisme koagulasi dan fibrinolisis?4. Bagaimana cara untuk uji hemostasis dan penafsiranya?5. Kelainan-kelainan apa saja dalam system hemostasis?C. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui sistem yang berperan dalam hemostasis

2. Untuk mengetahui arti fibrinolisis dan proses terjadinya

3. Untuk mengetahui mekanisme koagulasi fibrinolisis

4. Untuk mengetahui cara uji hemostasis dan penafsirannya

5. Untuk mengetahui kelainan-kelainan dalam system hemostasis.

BAB.II PEMBAHASANA. Trombosit

1. Pengertian Trombosit.

Trombosit adalah lempeng bulat atau oval yang kecil, diameter sekitar 2 mikron. Merupakan fragmen megakariosit yaitu sel yang sangat besar dan seri hemopoiesis yang di bentuk dalam sumsum tulang. Megakariosit mengalami disintegrasi menjadi trombosit. Konsentrasi normal trombosit dalam darah antara 200.000 dan 400.000 per millimeter kubik.

2. Struktur TrombositTrombosit adalah bagian dan beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang yang berbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari

3. Jumlah TrombositJumlah trombosit antara 150 dan 400 x 109/liter (150.000-400.000/mitiliter), sekitar 30-10% terkonsentrasi di dalain limpa dan sisanya bersirkulasi dalam darah.

4. Fungsi TrombositTrombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit dalam keadaan normal bersirkulasi ke seluruh tubuh melewati aliran darah. Namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respons terhadap kolagen yang terpajang di lapisan subendotel pembuluh. Trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan mengeluarkan beberapa zat (serotonin dan histamin) yang menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh.

Fungsi lain dari trombosit yaitu untuk mengubah bentuk dan kualitas setelah berikatan dengan pembuluh yang cedera. Trombosit akan menjadi lengket dan menggumpal bersama membentuk sumbat trombosit yang secara efektif menambal daerah yang luka.

Pembatasan Fungsi TrombositPenimbunan trombosit yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan atau sumbat menjadi sangat besar, sehingga lepas dari tempat semula dan mengalir ke hilir sebagai suatu embolus dan menyumbat aliran ke hilir.

Guna mencegah pembentukan suatu emboli, maka trombosit-trombosit tersebut mengeluarkan Bahan-bahan yang membatasi luas penggumpalan mereka sendiri. Bahan utama yang dikeluarkan oleh trombosit untuk membatasi pembekuan adalah prostaglandin tromboksan A2 dan prostasiklin 12. Tromboksan A2 merangsang penguraian trombosit dan menyebabkan vasokonstriksi lebih lanjut pada pembuluh darah. Sedangkan prostasiklin 12 merangsang agregasi trombosit dan pelebaran pembuluh, sehingga semakin meningkatkan respons trombosit.

B. Eritrosit

Sel darah merah, eritrosit (en:red blood cell, RBC, erythrocyte) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel) (Laura Dean. Blood Groups and Red Cell Antigens)C. Leukosit. Gambar scanning electron microscope (SEM) darah manusia yang sirkulasinya normal. Tampak sel darah merah, beberapa sel darah putih yang menonjol termasuk limfosit, monosit, neutrofil, serta banyak platelet kecil lainnya.

Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.

Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang.

Leukosit turunan meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil, basofil, dan fagosit termasuk makrofaga, neutrofil, dan sel dendritik.

1. Jenis Leukosita. Granulosit (sel polimorfonuklear) 1) Basofil.

2) Eosinofil.

3) Neutrofil.b. Agranulosit1) Limfosit.

2) MonositTipeGambarDiagram% dalam tubuh manusiaKeterangan

Neutrofil

65%Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.

Eosinofil

4%Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.

Basofil