Hemostasis Apt

30
17/12/2013 1 HEMOSTASIS & TROMBOSIS Program Study Apoteker Universitas 17 Agustus 1945 17 Desember 2013 Pendahuluan PKV merupakan penyebab utama mortalitas & morbiditas Manifestasi klinik aterosklerosis berupa PJK dan stroke terjadi karena adanya trombosis yang diakibatkan oleh koyaknya plak aterosklerosis karena stres hemodinamik Trombosis adalah pembentukan ‘clot’ trombosit/fibrin didalam pembuluh darah vena/arteri, menyebabkan iskemia dan nekrosis jaringan lokal banyak kejadian trombosis klinik yang tidak terdiagnosis

Transcript of Hemostasis Apt

  • 17/12/2013

    1

    HEMOSTASIS & TROMBOSIS

    Program Study Apoteker

    Universitas 17 Agustus 1945

    17 Desember 2013

    Pendahuluan

    PKV merupakan penyebab utama mortalitas & morbiditas

    Manifestasi klinik aterosklerosis berupa PJK dan stroke

    terjadi karena adanya trombosis yang diakibatkan oleh

    koyaknya plak aterosklerosis karena stres hemodinamik

    Trombosis adalah pembentukan clot trombosit/fibrin

    didalam pembuluh darah vena/arteri, menyebabkan

    iskemia dan nekrosis jaringan lokal

    banyak kejadian trombosis klinik yang tidak terdiagnosis

  • 17/12/2013

    2

    Pendahuluan

    Trombosis merupakan hasil perubahan dari satu atau

    lebih komponen utama hemostasis yang meliputi faktor

    koagulasi, protein plasma, aliran darah, permukaan

    vaskuler dan konstituen seluler terutama trombosit & sel

    endotel

    Trombosis vena : stasis & hiperkoagulabilitas

    Trombosis arteri : kelainan dinding pembuluh darah

    Hemostasis

    Mekanisme tubuh untuk

    menghentikan/mencegah

    pendarahan secara spontan

  • 17/12/2013

    3

    Proses Hemostasis

    Fase Vaskuler

    Fase Trombosit

    Fase Koagulasi

    Kaskade Koagulasi

    Sistem Fibrinolisis

    Fase Vaskuler

    Perubahan sel endotel:

    Sel endotel berkontraksi

    Pelepasan berbagai faktor

    kimia & hormon lokal: TF, ADP,

    PGI2, endotelin

    Membran sel endotel sticky

    Spasme vaskuler memperlambat aliran darah bahkan menghentikan

    pendarahan

  • 17/12/2013

    4

    Fase Trombosit

    Adhesi trombosit

    Menempelnya trombosit pada jaringan ikat subendotel

    melalui interaksi glikoprotein membran trombosit dengan

    protein adhesif

    Aktivasi trombosit

    ADP menstimulasi trombosit

    sehingga terjadi perubahan

    konformasi trombosit &

    melepaskan berbagai senyawa

    Agregasi trombosit

    Distimulasi oleh berbagai agonis: ADP, epinefrin, kolagen,

    trombin, TXA2

    Interaksi dengan reseptor spesifik

    Interaksi GP IIb-IIIa dengan fibrinogen sebagai mediator

    Plug trombosit luka tertutup

    Fase Trombosit

  • 17/12/2013

    5

    Hitung Trombosit dan Blood Smear Examination

    Pendarahan disebabkan oleh:

    Jumlah trombosit dibawah normal

    &

    Kerusakan fungsi/morfologi trombosit

    Trombosit

    Pemeriksaan Agregasi Trombosit

    * Untuk mengetahui adanya disfungsi, khususnya

    kelainan agregrasi dari trombosit secara in vitro

    * Banyak gangguan hemostasis, trombosis, maupun

    aterosklerosis berkaitan dengan fungsi trombosit

    * Penggunaan obat anti trombosit:

    - Pemantauan

    - Pencegahan terhadap komplikasi karena

    hiperagregrasi trombosit

  • 17/12/2013

    6

    - Diagnosis

    Kecurigaan gangguan hemostasis karena defek

    fungsi trombosit & kecenderungan trombotik

    - Keperluan Preventif

    Penderita DM cenderung hiperagregrasi

    (menghasilkan prostagladin L-like material yang

    dapat mensintesa Tromboxan A2 berlebihan dan

    berkurangnya sintesa prostasiklin oleh endotel)

    - Pemantauan Terapi Anti Trombosit

    Indikasi Pemeriksaan

    APLIKASI KLINIK

    Beberapa Pola Agregrasi Abnormal

    - Tipe Trombasteni

    Defek agregrasi primer karena glikoprotein membran II

    dan III rendah, sehingga trombosit tidak berespon

    dengan rangsangan ADP, kolagen maupun epinefrin,

    tetapi memberi respon terhadap ristoctin

    - Tipe Trombopati

    Terjadi gangguan reaksi pelepasan sehingga hasil

    agregrasi dengan:

    - Kolagen : deagregrasi

    - ADP : tidak terbentuk kurva sekunder

    - Epinefrin : tidak terbentuk kurva sekunder -

  • 17/12/2013

    7

    APLIKASI KLINIK

    Beberapa Pola Agregrasi Abnormal:

    - Agregrasi pada Penyakit von Willebrand

    Defisiensi faktor VIII, terjadi defek adhesi sehingga

    dengan inducer kolagen, ADP, dan epinefrin

    agregrasinya normal tetapi dengan ristocetin

    mengalami deagregrasi

    - Agregrasi Pada Sindroma Bernard Soulier

    Glikoprotein I negatif, didapatkan trombositopeni,

    giant platelet

    APLIKASI KLINIK

    Beberapa Pola Agregrasi Abnormal:

    - Pada Polisitemia Vera

    Dengan inducer ADP: kurva agregrasi primer rendah

    tanpa diiukuti kurva sekunder

    Epinefrin : de-agregrasi

    Kolagen : normal

    - Pada Mielofibrosis

    ADP : normal

    Kolagen : de-agregrasi

    Efinefrin : kurva abnormal

  • 17/12/2013

    8

    Pemeriksaan Agregasi Trombosit

    Agregasi Trombosit Nilai Rujukan Unit

    Agregasi Trombosit ADP 70 100 %

    ADP 1 uM 0.0 14.5 %

    ADP 5 uM 20.8 54.1 %

    ADP 10 uM 43.2 95.5 %

    Nilai Rujukan tergantung inducer & alat yang digunakan

    Nilai rujukan menggunakan alat Pack-4, inducer ADP dengan

    metode turbidimetri

    Dimulai 30 detik setelah terjadi

    kerusakan

    Konversi fibrinogen menjadi

    benang-benang fibrin yang tidak

    larut

    Pembentukan clot dimana sel-

    sel darah & trombosit

    terperangkap didalamnya

    Fase Koagulasi

  • 17/12/2013

    9

    Kaskade Koagulasi

    Reaksi berantai dimana enzim yang inaktif

    dikonversi menjadi bentuk aktifnya

    Kaskade berakhir dengan konversi

    fibrinogen menjadi fibrin yang dikatalisa oleh

    trombin

    Dengan adanya faktor XIIIa, fibrin

    mengalami cross-linked dan membeku

    membentuk trombus yang tidak larut

    Dengan demikian, pendarahan berhenti.

    Kaskade Koagulasi

    Proses koagulasi membutuhkan faktor koagulasi =

    prokoagulan

    Semua faktor & inhibitor berada dalam keseimbangan

    Adanya ketidakseimbangan atau disfungsi, dapat

    menimbulkan berbagai penyakit vaskuler, misalnya

    Trombosis vena dalam (DVT) & Emboli pulmonari (PE)

    Disfungsi kompleks hemostasis adalah salah satu

    penyebab penyakit vaskuler & sering mengakibatkan

    kematian (1 per 1000 pasien)

  • 17/12/2013

    10

    Jalur Ekstrinsik

    Sel endotel/jaringan perifer yang rusak akan melepaskan

    faktor jaringan yang akan mengaktifkan faktor VII VIIa,

    membentuk kompleks faktor jaringan VIIa yang

    mengaktivasi FX Xa

    Jalur Intrinsik

    Kontak permukaan (kolagen, trombosit, prekalikrein)

    mengaktifkan FXIIa dengan kofaktor HMWK, kininogen

    kinin, FXI XIa, FIX IXa bersama FVIIa, membran

    fosfolipid trombosit dan ion kalsium mengaktivasi FX Xa

    Kaskade Koagulasi

    Jalur Bersama

    FXa, FVa, membran fosfolipid trombosit & ion kalsium

    mengkonversi protrombin trombin; trombin

    mengkonversi fibrinogen monomer fibrin polimer

    cross-linked fibrin

    Kaskade Koagulasi

  • 17/12/2013

    11

  • 17/12/2013

    12

    Trombin merupakan enzim aktif yang memiliki sifat

    trombogenik & antitrombogenik dalam hemostasis

    Peran antitrombogenik dengan mengaktivasi protein C

    setelah berikatan dengan trombomodulin & menstimulasi

    pelepasan aktivator plasminogen

  • 17/12/2013

    13

    Respon hemostatik normal setelah terbentuknya clot

    Dimulai dengan konversi proenzim plasminogen

    plasmin oleh aktivator

    intrinsik (FXIIa, kallikrein),

    ekstrinsik (t-PA, u-PA), dan

    eksogen (streptokinase)

    Proses Fibrinolisis

    Proses Fibrinolisis

    Plasminogen dapat terikat pada fibrin atau bebas

    bersirkullasi

    Plasmin bebas segera dinetralisasi oleh a2-antiplasmin

    membentuk kompleks inaktif

    Plasmin memecah fibrinogen,

    FV, VIII, XII, vWF

    Pemecahan fibrinogen & fibrin

    menghasilkan fibrin(ogen)

    degradation product (FDP)

    yang merupakan

    inhibitor proses koagulasi

  • 17/12/2013

    14

    Aktivitas aktivator plasminogen diinhibisi oleh plasminogen

    activator inhibitor (PAI-1)

    Protein C meningkatkan

    fibrinolisis dengan cara

    menginaktivasi PAI-1

    Kerja plasmin dapat

    dihambat pula oleh

    J-2-makroglobulin,

    J-1-antitripsin dan AT III

    Proses Fibrinolisis

  • 17/12/2013

    15

    Kelainan Hemostasis:Kelainan Hemostasis:

    Pendarahan

    Trombosis

    Koagulasi Fibrinolisis

    HEMOSTASIS

    Kelainan Pendarahan

    Gangguan Vaskuler

    Abnormalitas dari dinding pembuluh

    darah

    Vascular purpuras

    Gangguan trombosit

    Thrombocytopenia

    Thrombocytopathy

  • 17/12/2013

    16

    Kelainan Pendarahan

    Pembekuan Darah

    Kegagalan/Menurunnya sintesis faktor

    pembekuan darah

    Abnormal molekul faktor pembekuan darah

    Faktor pembekuan darah yang rusak selama

    proses hemostasis

    Gangguan fibrinolisis

    Defisiensi 2-antiplasmin

    Produksi t-PA yang berlebihan

    Kegagalan inaktivasi t-PA (liver disease)

    Patogenesis Trombosis

    Kerusakan pembuluh darah

    Dilepaskannya senyawa protrombotik (faktor

    jaringan, vWF, PAF, endotelin, tromboksan A2

    dan PAI-1)

    Menurunnya produksi senyawa antitrombotik

    (NO, prostasiklin, ADPase, t-PA, scu-PA,

    trombomodulin, heparan sulfat dan faktor-

    faktor fibrinolitik)

  • 17/12/2013

    17

    Kerusakan sel endotel jaringan

    Aktivasi trombosit & Sistem koagulasi

    Inhibisi fibrinolisis

    Stasis

    Trombosis

  • 17/12/2013

    18

    Presentasi Klinik Presentasi Klinik

    Sejarah penyakit

    Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan Laboratorium

    Hemostasis

    Skrining Pemeriksaan Laboratorium

    Hitung Trombosit

    Peripheral blood smear

    Waktu pendarahan (Bleeding Time BT)

    Activated partial thromboplastin time (aPTT)

    Prothrombin time (PT)

    Fibrinogen

    D-dimer

  • 17/12/2013

    19

    Waktu Pendarahan (BT-Bleeding Time)

    Untuk menilai integritas vaskuler

    Abnormal BT disebabkan oleh gangguan

    dinding pembuluh darah, gangguan fungsi

    trombosit dan vWF

    Hemostasis

    Nilai rujukan BT dengan metode Ivy 1 6 menit

    Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT)

    Menguji pembekuan

    darah melalui jalur

    intrinsik & jalur bersama,

    yaitu faktor pembekuan

    XII, XI, VIII,X, V,

    prekalikrein, kininogen,

    Protrombin dan fibrinogen.

    Hasilnya memanjang bila

    terdapat kekurangan

    faktor atau ada inhibitor

    pada jalur tersebut

    Hemostasis

  • 17/12/2013

    20

    Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT)

    Pada hemofilia A maupun hemofilia B, APTT akan

    memanjang namun APTT tidak dapat membedakan

    kedua kelainan tersebut

    Memantau pemberian heparin; Dosis heparin diatur

    sampai APTT mencapai 1,5 2,5 kali nilai kontrol

    Hemostasis

    Nilai rujukan APTT menggunakan alat Start 4 Pack/Coag

    XM/Coag MTX dengan metode foto optical/mekanik:

    26.4 37.6 detik

    Protrombin Time (PT)

    Menguji pembekuan darah

    melalui jalur ekstrinsik, yaitu faktor

    pembekuan VII, X, V, Protrombin

    dan fibrinogen

    Hemostasis

  • 17/12/2013

    21

    Protombin time (PT)

    Untuk skrining prabedah untuk mendeteksi

    masalah pendarahan yang kuat.

    Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan

    koagulasi herediter, defisiensi vitamin K,

    penyakit hati, atau penggunaan obat-obatan.

    Digunakan untuk memantau terapi

    antikoagulan oral.

    Protombin Time (PT)

    Hasil pemeriksaan dipengaruhi oleh :

    Pengambilan & penanganan spesimen

    Reagen: Tiap lab memakai tromboplastin yang berbeda sensitivitasnya,

    sehingga hasil bervariasi

    Teknik pemeriksaan

    Cara pelaporan: Kesulitan dalam interpretasi hasil

    Protombin Time plasma (pasien kontrol) dalam detik

    Aktivitas protombin dalam %

    Rasio Protombin Time plasma

    Indeks protombin = PT plasma standarPT plasma pasien

  • 17/12/2013

    22

    Internasional Committee on Thrombosis and

    Hemostasis (ICTH) dan International Committee

    for Standardization in Haematology (ICSH)

    Menganjurkan agar tromboplastin

    jaringan yang digunakan untuk pemeriksaan PT

    dikalibrasi terhadap tromboplastin rujukan

    (International Reference Preparation, IRP)

    untuk mendapatkan International Sensitivity Index (ISI)

    Protombin Time (PT)

    Sensitivitas reagen tromboplastin dianggap baik apabila ISI

    tidak lebih dari 2,5; ISI diketahui dari kit reagen)

    Untuk pemantauan efek antikoagulan oral, hasil PT sebaiknya

    dilaporkan sebagai Rasio PT yang diseragamkan bila pelaporan

    dilakukan dalam INR

    INR = (Rasio PT plasma)ISI

    Nilai rujukan PT menggunakan alat Start 4 Pack/Coag

    XM/Coag MTX dengan metode foto optical/mekanik:

    10.8 14.4 detik

  • 17/12/2013

    23

    Memantau efek antikoagulan oral pada penderita yang

    melakukan pengontrolan pada lab yang berbeda atau

    bepergian ke tempat lain.

    Hasilnya dapat dibandingkan antara satu lab dengan lab yang

    lain walaupun lab tsb menggunakan reagen tromboplastin yang

    berbeda

    INR dapat dipakai untuk mengetahui apakah dosis obat

    antikoagulan oral yang digunakan telah optimal atau belum

    International Normalized Ratio (INR)

    INR = PT pasien

    PT normal

    International Normalized Ratio (INR)

    INR TINDAKAN

    2.0 2.5 Pencegahan trombosis vena profunda

    2.0 3.0 Pencegahan trombosis vena pada pembedahan

    panggul & fraktur femur, pengobatan trombosis

    vena profunda dan emboli paru serta gangguan

    peredaran darah otak sepintas

    3.0 4.5 Trombosis vena profunda dan emboli paru yang

    berulang, trombosis arteri termasuk infark otot

    jantung, arterial graft, pencangkokan katup

    jantung

    Therapeutic range untuk beberapa keadaan trombosis:

  • 17/12/2013

    24

    Komplikasi antikoagulan oral: Perdarahan

    Hasil pemeriksaan laboratorium tidak sesuai dengan

    keadaan penderita karena kesalahan dalam

    pengambilan bahan, pemeriksaan PT & pelaporan

    Efek obat antikoagulan berlebihan

    Penyakit patologik yang dapat menimbulkan efek

    potensiasi seperti penyakit jantung, intoksikasi

    alkohol, gangguan faal hati, hipoalbuminuria,

    malnutrisi, kolestasis, gangguan faal ginjal

    International Normalized Ratio (INR)

    International Normalized Ratio (INR)

    INR TINDAKAN

    4.5 7.0 tanpa perdarahan Hentikan pengobatan 1-2 hari/lbh

    sesuai dengan PT

    > 7.0 tanpa perdarahan Hentikan pengobatan dan

    pertimbangkan pemberian vitamin K

    oral atau iv

    < 4.5 dengan perdarahan Berikan vit K 2.5 mg iv, plasma segar

    atau plasma beku kering dan cari

    penyebab perdarahan

    > 2.0 dengan perdarahan

    banyak

    Berikan vit K 2.5 10 mg iv dan plasma

    segar atau plasma beku kering dan cari

    penyebab perdarahan

  • 17/12/2013

    25

    Selain perdarahan, hasil INR yang tidak stabil

    dapat disebabkan karena:

    Penderita tidak patuh dalam menggunakan obat

    Faktor makanan penderita banyak mengandung vit K

    seperti brokoli, lobak, kol, kentang, kapri & sayuran

    hijau

    International Normalized Ratio (INR)

    PT aPTT Hitung

    trombosit

    BT Kemungkinan Penyebab

    N N N N Penyebab vaskuler, defisiensi faktor XIII

    N N N Defisiensi Faktor VII

    N N N Defisiensi Faktor VIII,IX,XI,XII,HMK

    N N Thrombocytopenia

    N N Defisiensi Vit K, Defisiensi Faktor I,II,V,X

    N N Penyakit von Willebrand

    Kerusakan hati, sepsis

    Interpretasi Hasil Pemeriksaan Pembekuan Darah

    N = Normal; Memendek, Memanjang

  • 17/12/2013

    26

    Parameter Hitung

    Trombosit

    Kondisi

    PT APTT TT

    N N N Defisiensi Faktor VIIRespon awal Antikoagulan oral

    N N N Defisiensi Faktor VIII, IX, XI, XIIDefisiensi Prekallikrein, HMWKPenyakit von WillebrandAntikoagulan

    N N Defisiensi Vitamin KAntikoagulan OralDefisiensi Faktor V,VII, X dan II

    N HeparinPenyakit hatiDefisiensi FibrinogenHyperfibrinolysis

    N N N N Thrombocytopenia

    N Transfusi MassivePenyakit hati

    DICPenyakit hati akut

    First-line tests used in investigating acute haemostatic failure

    Sumber . DaeciSJ, Lewis SM. Investigation of haemostasis: In Practical Hematology. Churchil

    Livingstone.1995

    produk

    pemecahan

    bekuan fibrin

    yang spesifik

    Pemeriksaan D-Dimer

    XL-FDPs

    cross-linked fibrin

    degradation products

    D-Dimer

  • 17/12/2013

    27

    Jalur

    bersama

    Fibrin clot

    Pembentukan Bekuan FibrinEKSTRINSIK

    Tromboplastin

    jaringan

    INTRINSIK

    Aktivasi

    Kontak

    Aktivasi Sistem Fibrinolisis:

    PLASMIN

    Plasminogen

    Darah Faktor XIIaJaringan t-PA/UrokinaseLain2 Streptokinase

    Aktivator

    Antagonis

    Faktor V, VIII & XIII

    Degradasi

  • 17/12/2013

    28

    Fibrin

    ClotThrombin

    AB

    Fibrin Monomer

    Plasmin menginduksi penguraian fibrinogen & fibrin

    PLASMIN

    DED

    D-Dimer

    Fibrinogen

    D Y

    D DEDDED

    Fragment X

    B

    Fibrin Polymer

    Fibrinogen

    DEDDED

    FXIIIa / Ca++

    D DD-Dimer

    Implikasi Pemeriksaan D-Dimer

    Penguraian Penguraian

    D-Dimer

    Fibrinogen Fibrin ClotPLASMIN

    D-Dimer Adanya aktivasi koagulasi

    & reaktivasi proses fibrinolisis

  • 17/12/2013

    29

    Aplikasi Klinis Pemeriksaan D-Dimer

    Penanda diagnostik pada berbagai kejadian thromboembolic

    MAJOR

    Eksklusi DVT Deep Vein Thrombosis

    MINOR

    DIC Disseminated Intravascular Coagulation

    DiagnosisMonitoring

    Carcinoma mammary & ovarian metastasisPrognosis

    Faktor Risiko Trombosis arteri & setelah angioplasty

    Monitoring Terapi Fibrinolitik

    Eksklusi PE Pulmonary Embolism

    Nilai rujukan pemeriksaan D-Dimer dengan metode

    Imunometrik flow:

  • 17/12/2013

    30

    Sindroma Antifosfolipid (ACA)

    Hiperhomosistein

    Dislipidemia

    Faktor Risiko Trombosis

    Didapat