HEMATOLOGI BAGIAN 2.docx

5
HEMATOLOGI BAGIAN 2 Perhitungan jumlah sel darah baik lekosit, erytrosit maupun trombosit, p digunakan sama. Prinsip: Darah diencerkan serta dicat dengan suatu larutan tertentu lalu sel-selny dalam kamar penghitung di bawah mikroskop. Alat – alat dan reagensia - reagensia 1. Pipet pengencer homa !. "amar penghitung #. $arutan urk untuk lekosit %. $arutan &ayem untuk eritrosit '. $arutan (ees-)cker untuk trombosit pipet pengencer thoma eritrosit pipet pengencer thoma leukosit kamar hitung pipa penghisap gambar *. Alat untuk &itung $eukosit Kamar penghitung "amar penghitung ada banyak macamnya, misalnya darihoma, +eurker, eubeur dan mpro ed eubeur. /ambar kamar hitung mpro ed eubeur pembagiannya dapat dilihat pada gambar %. Pada tiap kamar penghitung mpro er eubeur terdapat dua tempat yang dinamakan daerah penghitung. Pada t penghitung terdapat suatu empat persegi dengan sisi # mm panjang dan luasnya ! . )mpat persegi ini dibagi menjadi 0 empat persegi yang sama besarnya, mas masing mempunyai sisi 1 mm dan luasnya 1 mm ! . arak antara permukaan daerah penghitung dan permukaan bawah gelas penutup : 1213 mm. Daerah hitung 1, !, # 4gambar %5 digunakan untuk menghitung leukosit yang masing-masing luasnya 1 mm ! ,

Transcript of HEMATOLOGI BAGIAN 2.docx

HEMATOLOGI BAGIAN 2

Perhitungan jumlah sel darah baik lekosit, erytrosit maupun trombosit, prinsip dan digunakan sama.Prinsip:Darah diencerkan serta dicat dengan suatu larutan tertentu lalu sel-selnya dihitung dalam kamar penghitung di bawah mikroskop.Alat alat dan reagensia - reagensia 1. Pipet pengencer Thoma 2. Kamar penghitung3. Larutan Turk untuk lekosit4. Larutan Hayem untuk eritrosit5. Larutan Rees-Ecker untuk trombosit

pipet pengencer thoma eritrositpipet pengencer thoma leukositkamar hitungpipa penghisap

gambar 6. Alat untuk Hitung Leukosit

Kamar penghitungKamar penghitung ada banyak macamnya, misalnya dari Thoma, Beurker, Neubeur dan Improved Neubeur. Gambar kamar hitung Improved Neubeur beserta pembagiannya dapat dilihat pada gambar 4. Pada tiap kamar penghitung Improver Neubeur terdapat dua tempat yang dinamakan daerah penghitung. Pada tiap daerah penghitung terdapat suatu empat persegi dengan sisi 3 mm panjang dan luasnya 9 mm2.Empat persegi ini dibagi menjadi 9 empat persegi yang sama besarnya, masingmasing mempunyai sisi 1 mm dan luasnya 1 mm2. Jarak antara permukaan daerah penghitung dan permukaan bawah gelas penutup : 1/10 mm. Daerah hitung 1, 2, 3 dan 4 (gambar 4) digunakan untuk menghitung leukosit yang masing-masing luasnya 1 mm2, sehingga volumenya 1/l0 mm3 (cmm). Volume total keempat daerah hitung adalah 4 x 1/10 cmm = 4/10 cmm. Empat persegi yang letaknya di tengah dibagi menjadi 25 empat persegi kecil yang luasnya. Tiap-tiap empat persegi mempunyai sisi 1/5 mm (0,2 mm) sehingga ya 1/25 mm2. Tiap-tiap batas terdiri atas tiga garis yang sejajar, batas yang dipakai ialah garis yang ditengah. Tiap empat persegi ini masih dibagi lagi menjadi 16 empat persegi kecil yang sama luasnya. Daerah hitung A, B, C, D dan E digunakan untuk menghitung erytrosit, untuk mengamati digunakan lensa obyektif 45 X. Volume masing-masing adalah 1/l0 mm x 1/25 mm2 = 1/250 mm3, jadi volume total adalah 5 x 1/250 = 5/250 mm3 = 1/50 mm3 (cubik millimeter/cmm)

Gambar 7. Kamar Hitung Improved NeubeurKotak W Untuk Menghitung Leukosit. R untuk hitung eritrosit

Pipet Pengencer ThomaPipet ini ada dua macam yaitu (gambar 6) : 1. Pipet eritrosit2. Pipet lekosit Pipet ini masing-masing terdiri atas dua bagian, bagian pertama merupakan kapiler yang dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama dengan tanda "0,5" dan "1". Bagian yang lain menggelembung dan didalamnya terdapat alat untuk rnengaduk. Pada bagian terakhir dari gelembung ini diberi tanda "101" untuk pipet eritrosit dan tanda "11" untuk pipet lekosit.Pada pipet eritrosit bila daerah dihisap sampai tanda "1" lalu disusul dengan larutan pengencer sampai tanda "101" maka pengenceran darah menjadi 100 kali. Pada pipet lekosit bila darah dihisap sampai tanda "1" lalu disusul dengan larutan pengencer sampai tanda "11" maka pengenceran darah menjadi 10 kali.

Gambar 8. Pipet Pengencer (A) untuk Eritrosit; (B) untuk Luekosit

Penghitungan LekositPada umumnya sama dengan penghitungan leukosit. Pipet yang digunakan ialah pipet eritrosit dan larutan pengencer Hayem. Larutan HayemHgCl0,25 ml NaCl0,50 mlNa2SO42,50 mlAquades100 mlTeknik :1. Pertama-tama kamar penghitung harus disiapkan yaitu gelas penutup diletakkan di atas kamar penghitung sehingga ia menutup kedua daerah , penghitung. Cara kamar penghitung di bawah mikroskop keluarkan pelanpelan dengan tidak merubah posisi mikroskop.2. Darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulan dihisap ke dalam pipet eritrosit sampai tanda 1 (bila diencerkan 100x) atau tanda 0,5 (bila diencerka sampai 200x). Bila melampaui batas sedikit, darah dapat dikeluarkan dengan menyentuh ujung pipet dengan ujung jari. Bagian luar dari pipet dihapus dengan kapas kering untuk menghilangkan darah yang melekat disitu.3. Segera larutan Hayem dihisap sampai kita tepat mencapai tanda 101. Selama penghisapan pipet harus diputar-putar meIalui sumbu panjangnya supaya darah dan larutan Hayem bercampur dengan baik.4. Kedua ujung pipet ditutup dengan ibu jari dan jari tengah lalu dikocok dengan gerakan horizontal pada sumbu panjangnya selama 2 menit.5. Larutan Hayem yang terdapat di dalam bagian kapiler dan yang tidak rnengandung darah dibuang dengan meneteskan keluar isi pipet 6 tetes sebelum perhitungan.6. Larutan darah dimasukkan ke dalam kamar penghitung dengan menempatkan ujung pipet pada tepi gelas penutup (gambar 7). Karena daya kapiler, maka larutan darah akan mengalir masuk antara gelas penutup clan kamar penghitung dan mengisi penghitung. Larutan darah yang dimasukkan tidak boleh terlalu banyak, cukup bila sudah mengisi daerah penghitung. Bita terlalu banyak maka gelas penutup akan mengapung dan bila in] terjadi maka kita harus mengulangi dan tidak boleh menghisap larutan darah yang terlalu banyak itu dengan kertas saring, kapas dan sebagainya karena akan terjadi gangguan distribusi sel-sel dalam kamar penghitung.7. Kamar penghitung yang sudah terisi, diletakkan di bawah mikroskop dan penghitungan dilakukan dengan menggunakan obyektif 45 X.

Gambar 9. Cara Meletakan Cairan dalam Kamar HitungCara MenghitungDihitung jumlah eritrosit yang terdapat dalam empat persegi panjang- persegi panjang A, B, C, D dan e. Sel-sel yang terletak dan menyinggung garis batas sebelah kiri dan atas dihitung sedangkan sel-sel yang terletak dan menyinggung garis batas sebelah kanan dan bawah tak dihitung (gambar 8). Cara menghitung sel-sel harus sistematik untuk menhindari kesalahan.

Gambar 10. Cara Menghitung Leukosit

KalkulasiMisalkan jumlah eritrosit yang terdapat dalam keempat empat persegi itu ialah N. Pengenceran 200 kali yaitu 200 x 50N.

Harga Normal Laki-laki : 4.330.000 5.950.000 / cmm Perempuan : 3.900.000 4.820.000 / cmm

Sebab Kesalahan1. Alat dan reagensia tidak sempurna Macamnya kamar penghitung tidak diteliti Pipet yang ujungnya tidak utuh Larutan Hayem yang kotor 2. Kesalahan teknik3. Penghitung sudah lelah 4. Bias (terpengaruh)