Hemangioma - Yakin

22
REFERAT Hemangioma dan Limfangioma Disusun oleh : Muhamad Nurul Yakin 107100017!" #em$im$ing : dr% Elida &ari &i$urian' &( )# *e(ani+eraan *linik ,lmu )edah R&-# Fa+ma.a+i #rogram &+udi #endidikan Dok+er Fakul+as *edok+eran dan ,lmu *eseha+an -ni/ersi+as ,slam Negeri & arif Hida a+ullah akar+a

description

jdjd

Transcript of Hemangioma - Yakin

REFERATHemangioma dan Limfangioma

Disusun oleh :Muhamad Nurul Yakin107103001758

Pembimbing :dr. Elida Sari Siburian, Sp BP

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RSUP FatmawatiProgram Studi Pendidikan DokterFakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta2012

LEMBAR PERSETUJUAN

Referat dengan JudulHemangioma dan LimfangiomaTelah diterima dan disetujui oleh pembimbing, sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik ilmu bedah di RSUP Fatmawati periode 14 Mei 2012 20 Juli 2012

Jakarta, Juli 2012

( dr. Elida Sari Siburian, Sp BP )

BAB IPENDAHULUAN

Seorang dokter sebagai klinisi, seyogyanya harus dapat membedakan kelainan pada pembuluh darah dari anamnesis dan pemeriksaan lesi untuk kepentingan edukasi kepada pasien tentang kemungkinan penyebabnya, terapi, prognosis dan adanya komplikasi apabila tidak dilakukan tatalaksana. Pemeriksaan penunjang dibutuhkan apabila lesi terletak terlalu dalam dan dicurigai adanya lesi di organ dalam. Seorang dokter umum juga harus dapat menilai, apakah ada komplikasi berbahaya dan bersifat gawat darurat akibat kelainan pembuluh darah.1, 2Anomali vaskular hampir selalu terlihat sama dan sulit dibedakan, dari bentuk bisa datar ataupun menonjol diatas permukaan kulit, dari warna bisa bervariasi dari biru, merah muda, ungu atau merah tua. Lebih dari 100 tahun, deskripsi dan bentuk histologi anomali vaskular bercampur aduk dan tidak jelas. Oleh karena itu, saat ini diagnosis yang akurat diperlukan agar terapi yang diberikan sesuai. Saat ini anomali vaskular dibedakan menjadi jenis tumor atau hemangioma dan bukan tumor atau malformasi. Hemangioma merupakan bentuk neoplasma yang paling umum ditemukan pada bayi. Merupakan hasil proliferasi jinak dari sel endotel dermis superfisial, dermis dan subkutis. Onset dari tumor ini adalah 30% pada saat lahir dan 70% nya pada saat anak usia 2- 4 tahun. 80-95% hemangioma mengalami involusi dan regresi meninggalkan jaringan parut atrofik atau hipotrofik.1, 2, 4, 5, 7 Penyebab hemangioma belum diketahui dengan pasti, walaupun telah banyak teori dikembangkan, sebagian masih banyak pertentangan, risiko meningkat paada bayi imatur dan bblr, Lokasi yang tersering adalah di daerah kepala dan leher dengan prevalensi 60% dan bisa juga mengenai organ dalam contohnya hepar.1, 2, 6 Pada hemangioma, terdapat proliferasi sel-sel mast yang diperkirakan menyebabkan angiogenesis. Infiltrasi dari sel-sel lemak, fibrosis, dan kaya akan jaringan pembuluh darah menyebabkan suatu lesi yang padat, teraba seperti karet. Pada wanita lebih sering terkena dibandingkan laki-laki dengan perbandingan 3 : 1.3, 4, 6, 7Pada umumnya hemangioma tidak memerlukan terapi tergantung lokasi lesi. Hemangioma yang terletak diatas mata, telinga, hidung, mulut, uretra, atau anus mungkin memerlukan terapi disebabkan gangguan fungsi dan mempunyai risiko besar terjadinya infeksi dan cidera. Pengetahuan tentang morfologi, patogenesis dan perjalanan penyakit hemangioma merupakan petunjuk penting untuk mengetahui kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Terapi terhadap penyakit ini pun sangat ditentukan oleh diagnosis, klasifikasi, ukuran, lokasi lesi, serta ada atau tidaknya komplikasi.1, 2, 7Limfangioma adalah suatu hamartoma yang jarang, merupakan salah satu bentuk dari malformasi pembuluh limfe. Limfangioma sirkumskripta merupakan bentuk yang lebih sering dijumpai, disebabkan oleh proliferasi superfisial dari pembuluh limfatik berukuran kapiler. 50-60% dari kelainan pembuluh limfe terdeteksi saat lahir dan 90% terdeteksi pada tahun kedua kelahiran. Komplikasi yang ditakutkan jika terjadi di daerah leher adalah obstruksi saluran napas karena tekanan sistem limfatik yang membengkak. 1, 8

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Anomali vaskularAnomali vaskular dahulu susah dibedakan dan sering bercampur aduk karena klasifikasi dan penamaan yang tidak jelas. Keadaan mulai membaik saat datang istilah oma sebagai dasar dari suatu proliferasi atau pertumbuhan jaringan tubuh, sehingga muncul istilah Hemangioma yang didasari suatu tumor dan malformasi vaskular dengan penyebabnya yang bukan tumor. 1, 2Saat pasien datang dengan curiga hemangioma saat masih bayi, diagnosis banding utama yang harus ddipertimbangkan adanya malformasi kongenital, sebaliknya apabila ada pasien dewasa datang dengan suatu kelainan vaskular, diagnosis banding hemangioma sangat kecil dan sudah bisa disingkirkan. Hal yang harus dikuasai adalah membedakan keduanya dari anamnesis dan pemeriksaan lesi serta pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis jika diperlukan. Berikut adalah perbedaan antara hemangioma dengan malformasi vaskular. 1, 2, 7

Tabel 2.1 : perbedaan hemangioma dengan malformasi vaskularKelainan

KriteriaMalformasi vaskularHemangioma

AsalEndotel maturEndotel imatur

Proliferasi endotelTidakYa

PertumbuhanMembesar perlahan mengikuti pertumbuhan anakCepat membesar pada tahun pertama usia penderita

RegresiTidakYa

Masa DormanYa/ tidakTidak

1. Malformasi Vaskular (MV)Hemangioma bukanlah satu-satunya kelainan vaskular yang dapat diderita oleh pasien neonatus dan bayi karena terdapat entitas lain yang penampilan klinisnya dapat serupa dengan hemangioma, yaitu Malformasi Vaskular (MV). MV adalah lesi benigna yang pada dasarnya merupakan kelainan kongenital. Sebagai kesimpulan, esensi perbedaan MV dengan hemangioma adalah: (1) riwayat perjalanan penyakit, (2) pergantian dan pertumbuhan sel endotel, (3) histologi sel endotel (hemangioma merupakan sel imatur, sementara MV sel matur).1, 2Klasifikasi yang paling mudah diikuti dari MV adalah berdasarkan kecepatan aliran cairan yang berada di dalam pembuluh-pembuluh lokal (lesi). Dibedakan menjadi tipe cepat (fast flow type) dan tipe lambat (low flow type). Lesi beraliran cepat bermakna mengandung unsur arterial (contoh: malformasi arteriovenous); sedangkan lesi beraliran lambat tidak mengandung unsur arterial dan dapat mengandung unsur kapiler, vena, limf, baik tunggal maupun campuran (malformasi kapiler atau venular yang disebut port wine stain atau nevus flameus). 1

Gambar 1. Lesi Port wine stein

2. Hemangioma dan Limfangioma2.1. Definisi dan KlasifikasiHemangioma adalah suatu bentuk tumor jinak pembuluh darah yang ditemukan pada bayi atau anak-anak, karena adanya proliferasi endotel imatur yang umumnya bisa mengalami regresi tanpa terapi. Hemangioma bisa tampak sebagai lesi yang menonjol di atas permukaan kulit ataupun lesi datar yang sejajar dengan kulit dengan letaknya yang berada di dalam dermis. 1, 2, 7a. Hemangioma kongenital dan hemangioma infantil.Berdasarkan saat munculnya, hemangioma tergolongkan menjadi hemangioma kongenital dan hemangioma infantil. Hemangioma kongenital sudah terbentuk lengkap pada saat penderita lahir dan jumlahnya mencapai 30% dari seluruh lesi. Hemangioma infantil menempati 70% dari semua lesi dan baru muncul 4 minggu pertama setelah kelahiran. Lesi infantil biasanya berawal sebagai bercak merah yang timbul lebih tinggi dari kulit normal di sekitarnya atau sebagai bidang kecil datar kebiruan.1b. Hemangioma superfisial, profundus, campuran dan segmental.Berdasarkan penampilan fisik lesi, hemangioma terbagi menjadi tipe superfisial, tipe profundus, serta tipe segmental. Tipe superfisial merupakan tipe yang biasa dikenal sebagai sebagai hemangioma stroberi yang tampak berwarna merah segar. Lesi ini disebut sebagai stroberi karena penampilannya seperti kulit buah stroberi. Tipe profundus (dulu disebut tipe kavernosum) merupakan hemangioma yang berlokasi dibawah kulit dan tampak kebiruan. Tipe campuran atau mixed type hemangioma merupakan tipe campuran antara yang superfisial dan profundus. Hemangioma disebut bertipe segmental bila lesi luas, baik yang tampak mendatar maupun muncul tinggi di permukaan kulit, serta tumbuh sangat cepat dan sulit diterapi. 1, 2, 3, 7Jenis-jenis tersebut perlu dibedakan satu sama lain untuk kepentingan prognostik dan terapetik. Tabel berikut adalah perbedaan hemangioma berdasarkan penampilan fisik lesi dan lokasi :1, 2, 3Tabel 2.2 : perbedaan hemangioma superfisial dan profundaHemangioma Kriteria SuperfisialProfunda

Warna Lesi Merah terangKebiruan

Tinggi lesiSelalu lebih tinggi dari permukaan kulitSejajar atau agak lebih tinggi dari permukaan kulit

LetakPapila dermisRetikular dermis atau subkutan

Nama duluKapilar / Strawberry Kavernosa

Limfangioma merupakan salah satu bentuk dari malformasi pembuluh limfe, yang terdiri dari pembuluh limfatik berukuran kecil atau besar dan limfatik kavernosus, tampak sebagai tonjolan bening pada kulit. 1, 8Limfangioma dapat terjadi di mana saja di kulit dan membran mukosa. Lokasi yang paling umum adalah kepala dan leher, diikuti oleh ekstremitas proksimal, bokong, dan batang tubuh. Namun, lesi kadang-kadang dapat ditemukan di usus, pankreas, dan mesenterium. Lesi yang lebih dalam biasanya terjadi pada daerah jaringan longgar dan areolar, biasanya leher, ketiak, dan lipatan paha. Keterlibatan kulit berkisar dari kecil, daerah yang berbatas tegas, hingga daerah difus dengan batas tidak jelas. 2, 8Limfangioma sirkumskripta, bentuk umum dari limfangioma kulit, ditandai dengan beberapa kelompok vesikel bening yang biasanya berisi cairan getah bening yang jelas (sering dibandingkan dengan telur katak). Vesikel ini menampakan pembesaran saccular superfisial dari pembuluh limfatik yang bersangkutan yang menempati papilla dan mendorong ke atas melawan epidermisnya. Setiap lesi kulit dapat berkisar dari vesikel kecil sampai bula berukuran kecil. Vesikel ini bisa berwarna jernih atau bervariasi dari pink ke merah gelap karena cairan serosanguinosa dan perdarahan. Vesikel ini sering dihubungkan dengan perubahan verukosa, yang mirip seperti kutil. Dalam kasus limfangioma sirkumskripta, lesi yang mendasari merupakan pembuluh getah bening abnormal yang melebar melibatkan bagian atas dermis. Tempat predileksinya adalah ekstremitas proksimal, batang tubuh, ketiak, dan rongga mulut, terutama lidah. Keterlibatan di daerah lain, seperti skrotum, tidak jarang. Limfangioma Sirkumskripta memiliki tingkat kekambuhan tinggi setelah eksisi karena letaknya yang dalam. 8Limfangioma kavernosa juga jarang dan biasanya timbul pada masa infantil. Tempat yang paling umum adalah kepala dan daerah leher, dan lebih jarang di bagian ekstremitas. Lesi ini terletak di dalam dermis, membentuk pembengkakan yang sedikit sakit atau penebalan kulit, membran mukosa, dan jaringan subkutan. Tidak seperti limfangioma sirkumskripta, kulit di atasnya biasanya tidak terlibat. Kadang-kadang, pasien melaporkan nyeri ketika daerah terlibat ditekan. Daerah yang terlibat adalah 1 cm, diameternya bisa sama atau lebih beberapa sentimeter, atau mungkin melibatkan seluruh ekstremitas. Setelah pemeriksaan dan palpasi, bisa teraba seperti lipoma atau kista. 8Banyak penulis setuju bahwa higroma kistik adalah bentuk limfangioma kavernosa di mana tingkat keterlibatan dan sifatnya ditentukan oleh lokasinya. Lesi kongenital ini terletak jauh di dalam daerah jaringan ikat areolar atau longgar. Lesi muncul di awal kehidupan sebagai massa jaringan lunak yang luas, biasanya di ketiak, leher, atau selangkangan. Lesi ini lunak, bervariasi dalam ukuran dan bentuk, dan cenderung tumbuh secara luas jika tidak dilakukan pembedahan. Lesi tipikal berupa kista multilokular berisi cairan getah bening yang jernih atau kuning. Biasanya, higroma kistik didiagnosa secara klinis dengan ukurannya yang luas, lokasi, dan sifatnya yang tembus cahaya. 8

Gambar 2. Cystic hygromas pada lidah

2.2. EpidemiologiHemangioma mulai muncul 1-2.6% pada bayi yang baru lahir pada semua ras. Sekitar 30% hemangioma ditemukan pada perawatan bayi baru lahir. Prevalensi ini meningkat pada kelahiran dengan usia kehamilan < 37 minggu dengan berat kurang dari 1000 gram dan anak kulit putih berusia kurang dari 1 tahun. Hemangioma infantil terjadi pada sekitar 3 % bayi batu lahir dan dapat ditemukan hampir 10 % pada usia 1 tahun. Dari semua hemangioma, sekitar 30% merupakan jenis kongenital dan 70% adalah jenis infantil. Sekitar 20% pasien memiliki lesi yang multipel. Rasio terjadinya pada laki-laki dan perempuan adalah 3:1. 1, 2, 3, 7

Gambar 2. Hemangioma Infantil

Pada limfangioma, jenis sirkumskripta merupakan bentuk yang lebih sering dijumpai, disebabkan oleh proliferasi superfisial dari pembuluh limfatik berukuran kapiler. 50-60% dari kelainan pembuluh limfe terdeteksi saat lahir dan 90% terdeteksi pada tahun kedua kelahiran. Angka kejadian pada pria dan wanita tidak signifikan berbeda. Angka kejadiannya sekitar 1-2 kejadian per 1000 kelahiran.8

2.3. EtiologiHemangiomaEtiologi pasti tidak diketahui, pada pewarnaan imunohistokimia, menunjukkan tingginya pewarnaan terhadap transporter glukosa GLUT1, yaitu suatu protein permukaan sel-sel endotel embrionik dan fetus. Hal lain menunjukkan bahwa hemangioma mungkin berasal dari emboli sel plasenta atau keterlibatan imunofenotipik yang terganggu pada sel primitif pembentuk tumor. Terdapat sejumlah bukti bahwa gen-hemangioma berasal dari mutasi somatik sel endotel tunggal, yang berlanjut menjadi sel yang berlipat ganda. Pewarnaan antigen spesifik mengungkapkan sejumlah progenitor sel hemangioma yang berproliferasi dini. Kemungkinan mutasi sel induk ditunjukkan oleh transmisi hemangioma yang bersifat herediter. Boye et al 2001, membuktikan pada keluarga dengan beberapa anggota terjadi hemangioma, terdapat abnormalitas pada kromosom 5q, namun hal ini tidak bisa dibuktikan pada pasien dengan hemangioma sporadis. 1, 2, 5, 6LimfangiomaPada limfangioma penyebab pastinya tidak diketahui. Pembentukan limfangioma mungkin menunjukkan kegagalan dari pembuluh limfe untuk berhubungan dengan sistem vena selama proses embriogenesis, penyerapan abnormal struktur limfatik atau keduanya. Terdapat beberapa faktor pertumbuhan pembuluh darah yang mungkin berperan dalam pembentukkan limfangioma.7, 82.4. PatogenesisHemangiomaPatogenesis hemangioma terdiri dari beberapa fase, yaitu: 1.) Proliferating phase; 2.) Involuting phase; 3.) Involuted phase.1, 2Pada proliferating phase sel-sel endotel berproliferasi dengan cepat dan perisit membentuk kanal yang tebal sehingga terbentuk suatu penonjolan massa. Didapatkan sel endotel telah menunjukkan marker fenotipik dari maturitas dan perlekatan molekular sel spesifik. Regulasi angiogenesis ditunjukkan oleh ekspresi 2 growth faktor yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Pada fase ini, adanya GLUT1 imunopositif pada hemangioma dan negatif pada tumor lain dan malformasi vaskular.1, 2, 6Pada involuting phase ditandai dengan kemunduran secara perlahan dari aktifitas sel endotel. Endotelial berdegenerasi; apoptosis terjadi sebelum usia 1 tahun dan maksimal di usia 2 tahun. Terjadi deposit yang progresif dari jaringan fibrosa perivaskular dan intralobular.2Kemudian pada involuted phase, merupakan akhir dari siklus perjalanan hemangioma yang menunjukkan pembuluh darah kapiler dan vena yang mengering. Parenkim sel digantikan oleh jaringan fibrotik padat dengan kolagen serta serat retikuler.2LimfangiomaPada minggu keenam masa kehamilan, celah sistem mesenkim leher telah berkembang membentuk saluran getah bening. Saluran ini membentuk kantung getah bening dari leher menjadi KGB dan limfatik yang mengalir ke sistem vena jugularis internal.8

2.5. Diagnosis2.5.1. AnamnesisHemangioma muncul pada masa neonatus, biasanya pada usia 2 minggu pertama. Jika yang terjadi adalah hemangioma profunda atau hemangioma viseral mungkin tidak akan muncul sampai 2 hingga 3 bulan usia kelahiran.1, 7Pada proliferating phase, hemangioma muncul dengan cepat pada usia 6 hingga 8 bulan. Pada involuting phase, hemangioma mencapai puncak sebelum usia 1 tahun, bahkan bisa berlanjut hingga anak berusia 5 -10 tahun. Sedangkan pada involuted phase, regresi sempurna terjadi pada 50% anak yang berusia 5 tahun dan 70% pada anak yang berusia 7 tahun, dapat berlanjut hingga anak berusia 10-12 tahun.1, 2 Limfangioma sering muncul pada 65% setelah lahir, 80% semasa tahun pertama kelahiran, dan 90% baru terdiagnosis pada tahun kedua kelahiran. Seringkali berupa lesi yang asimptomatik dan dapat ditemukan dimanapun di tubuh pasien. Kadang kala dapat ditemukan keluhan perdarahan.8

2.5.2. Pemeriksaan FisikSebesar 80% dari hemangioma tersusun soliter, sedangkan 20% nya merupakan lesi multipel. Pada proliferating phase, kulit mulai tampak meninggi, dan merah menyala. Jika tumbuh pada dermis bagian bawah dan subkutis, kulit akan hanya sedikit meninggi dengan warna yang kebiruan. Pada involuting phase, warna merah menyala semakin memudar dan warna menjadi keunguan, kulit tampak mulai pucat bahkan keabu-abuan. Sedangkan pada involuted phase, sejmlah anak mulai menunjukkan kulit yang tampak normal, namun sebagian lainnya masih menunjukkan warna yang masih kemerahan disebut telangiektasis. Kulit mulai semakin rata dan sama dengan permukaan.1, 2Pada klasifikasi malformasi vaskular, dapat dibedakan dengan pemeriksaan fisik yang sederhana, yaitu melihat tanda kompresi. Bila lesi dikompresi secara manual hingga pembuluh-pembuluh di dalamnya menjadi kempis karena kehilangan sebagian atau seluruh isinya dan selanjutnya kompresi dibuka, akan tampak aliran balik ke dalam lesi. Lesi yang beraliran cepat bermakna mengandung unsur arterial, sedangkan lesi beraliran lambat tidak.1Pada limfangioma yang mengalami perdarahan memperbesar kemungkina lesi tersebut akan mengalami infeksi ataupun tampak sebagai area selulitis atau abses. Biasanya mulai muncul keluhan berupa nyeri atau rasa tidak nyaman. Pada lesi di bayi yang baru lahir dapat menimbulkan gangguan jalan nafas atau obstruksi esofagus dan faring. Biasanya 10% dari malformasi limfatik yang ada di leher menyebar ke dada.8

2.5.3. Pemeriksaan RadiologiHemangiomaUSG pada hemangioma proliferating phase, menunjukkan pola yang bermakna, terlihat berkurangnya resistensi arteri dan peningkatan kecepatan aliran vena. MRI dengan kontras tetap merupakan gold standar, namun tetap membutuhkan sedasi berupa general anestesi jika anak berusia kurang dari 6 tahun.2, 7LimfangiomaMRI dengan kontras merupakan cara yang biasa dipakai dan terbaik untuk mengevaluasi pasien yang diduga malformasi limfatik. Pada sebuah malformasi menunjukkan gambaran hiperintens. Dari tampilannya yang berupa ruang limfatik, ukuran dari ruang limfatik tersebutlah yang kemudian menjadi kategorisasi. Pada kategorisasi lanjut, malformasi limfatik dibuat berdasarkan lokasi lesi, dimana keterlibatan wajah dan orofaringeal dikaitkan dengan prognosis yang buruk.8Penggunaan USG pada masa kehamilan untuk mendiagnosis malformasi limfatik, menimbulkan dilema pengobatan pada tahap awal kehidupan. Penggunaan USG membutuhkan ahli radiologi yang telah berpengalaman dan membutuhkan USG berulang, terutama pada malformasi limfatik bawaan yang masif.8

2.6. PenatalaksanaanHemangiomaKebanyakan hemangioma infantil tidak membutuhkan konsultasi oleh seorang spesialis. Kelainan ini hanya butuh pengawasan oleh ahli pediatrik karena lesi akan hilang dengan normal. Penderita hemangioma yang dirujuk biasanya memang membutuhkan terapi yang berdasarkan indikasi.1, 2Perawatan lokalis diperlukan jika lesi menimbulkan luka yang biasanya berdarah. Terjadi pada sekitar 5% kasus hemangioma, biasanya pada daerah bibir dan anogenital.2Sekitar 10% dari angka kejadian hemangioma mengalami komplikasi seperti ulkus, distorsi jaringan dan obstruksi dari struktur vital. Pemberian kortikosteroid lokal pada hemangioma diberikan secara intralesi. Sedangkan pemberian secara parenterla dapat meningkatkan risiko terjadinya oklusi emboli dari arteri retina.2Baik kortikosteroid oral, parenteral, ataupun intralesi secara nyata mempercepat regresi dan menstabilkan perkembangan pada 85% kasus hemangioma yang ada.2, 3 LimfangiomaBanyak pengobatan telah ditujukkan untuk pengelolaan lesi, namun belum ada yang menunjukkan hasil yang efektif. Pengobatan diberikan pada lesi yang lokal dan menyebar terpisah. Lesi tidak berespon baik terhadap radioterapi maupun steroid. Propanolol merupakan pilihan. Jika ingin dilakukan pembedahan, dilakukan eksisi komplit.8

BAB III PENUTUP

KesimpulanSeorang anak atau dewasa yang datang dengan anomali pembuluh darah, harus dapat dibedakan apakah termasuk hemangioma atau malformasi kongenital. Hemangioma merupakan proliferasi dari endotel yang imatur, sedangkan malformasi kongenital bukan tumor dan jenis sel bersifat matur. Seseorang dengan dugaan hemangioma, harus dibedakan jenis superfisial atau profunda, campuran dan maligna, untuk kepentingan terapi dan prognosis. Limfangioma merupakan proliferasi dari pembuluh limfatik. Penyebab hemangioma dan limfangioma belum dapat dipastikan, namun terdapat beberapa teori yang sudah menjadi hipotesis terjadi keduanya.Penegakkan diagnosis dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta penunjang, bisa dilakukan pemeriksaan MRI dengan menggunakan kontras yang menjadi pilihan dan dapat memberikan hasil terbaik yang dapat membantu penegakkan diagnosis apabila terdapat keraguan dan untuk memastikan keduanya.Pada penatalaksanaan, hemangioma umumnya tidak memerlukan perawatan atau pengawasan yang khusus, namun pemberian kortikosteroid dapat mempercepat regresi dari hemangioma itu sendiri. Sedangkan pada limfangioma, pemberian agen sclerocis cukup memberikan hasil yang memuaskan.Perdarahan dan infeksi serta malfungsi jaringan yang terkena adalah komplikasi pada hemangioma yang butuh penanganan. Sedangkan ancaman obstruksi saluran napas adalah hal yang harus diwaspadai jika limfangioma terletak di sistem yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

1. De Jong W, Sjamsuhidajat R. Kelainan Vaskular dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed. 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2010. p. 409-122. Mulliken JB. Vascular Anomali, in Grabb & Smiths Plastic Surgery. 6th e.d. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2007. p. 191-2003. Lalwani A K. Hemangiomas of Infancy & Vascular Malformation: Introduction, in Current Diagnosis & Treatment Otolaryngology Head and Neck Surgery. 2nd e.d. New York: Mc Graw Hill Company, 2007. Chapter 64. McCall CO, Cropley TG. Hamartomas, Vascular malformation, and Congenital Defects, in Oxford Textbook of Surgery. 3rd e.d. USA: Oxford University Press, 20095. Aiken J, Oldham K. Pediatric Head and Neck Surgery, in Greenfields Surgery: Scientific Principles and Practice. 5th e.d. Philadelphia: Lippincott Williams & Walkins, 2010. Chapter 1086. Marchuk, D A. Pathogenesis of Hemangioma. North Carolina: Duke University Medical Centre, p. 665-67. Emedicine.medscape.com [homepage on the Internet]. Update 21 March 2011; Availabel from: http://emedicine.medscape.com/article/1018071 8. Emedicine.medscape.com [homepage on the Internet]. Update 21 March 2011; Available from http://emedicine.medscape.com/article/1086806