HE MP ASI

22
HEALTH EDUCATION DESEMBER 2015 “MAKANAN PENDAMPING ASI” Nama : Amelia Angelin Ligianto No. Stambuk : N 111 15 002 Pembimbing : dr.Suldiah, Sp.A DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

description

Health Education

Transcript of HE MP ASI

Page 1: HE MP ASI

HEALTH EDUCATION DESEMBER 2015

“MAKANAN PENDAMPING ASI”

Nama : Amelia Angelin Ligianto

No. Stambuk : N 111 15 002

Pembimbing : dr.Suldiah, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA

PALU

2015

Page 2: HE MP ASI

BAB I

PENDAHULUAN

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan

gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak,

kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Usia 0-24

bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga

kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas

dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi

yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak

pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode

emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh

kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.1

Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for

Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal

penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada

bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air

susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi

berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)

sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian

ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan,

Page 3: HE MP ASI

secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah

dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food).

Page 4: HE MP ASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI MPASI

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia.

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan.

Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat

berlanjut hingga dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas

sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa

ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh

kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak

memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan

berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh pembang bayi

dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.1

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan

kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi

selain makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi,

paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama

sekali bukan untuk menggantikan ASI  melainkan hanya untuk melengkapi

Page 5: HE MP ASI

ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan

sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi  ASI.2

2.2 TUJUAN MPASI

Sebagai komplemen terhadap ASI agar sang bayi memperoleh cukup

asupan akan energi, protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk

proses pertumbuhan dan perkembangan secara normal.1

Sebagai pelengkap makanan tambahan bayi dalam rangka untuk melatih

serta membiasakan terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian

hari, disamping sebagai tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Jadi makanan

tambahan diharapkan dapat menambah energi, protein, vitamin, mineral serta

menambah serat makanan.2

2.3 WAKTU PEMBERIAN MPASI

Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi

mendapat cukup energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi,

makanan tambahan mulai di berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan

saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang untuk memamah. Sebelum usia

4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya karena mereka

belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik.1

Page 6: HE MP ASI

Alasan  MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan:

ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi

sampai berumur 6 bulan

Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat

menghindarkan dari berbagai risiko penyakit

2.4 SYARAT PEMBERIAN MPASI

Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik

yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan,

makanan bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan waktu pengelohan yang

singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus

tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak,

vitamin, mineral dan zat-zat tambahan lainnya (Krisnatuti, 2008:18). Dengan

kerteria sebagai berikut:3

Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.

Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan

mineral yang cocok.

Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik.

Harga relatif murah.

Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.

Bersifat pada gizi.

Page 7: HE MP ASI

Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah

yang sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan

mengganggu pencernaan bayi.

2.5 DAMPAK PEMBERIAN ASI TERLALU DINI

1) Risiko jangka pendek 2

a) Pengenalan  makanan selain ASI kepada diet bayi akan

menurunkan  frekuensi dan intensitas pengisapan bayi, yang akan

merupakan risiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI.

b) Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi

penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi

dan anemia.

c) Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.

d) Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya

berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini

memang membuat lambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih sedikit

daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak terpenuhi.

e) Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko

infeksi meningkat.

f) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi anak

g) Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau

tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram

di dalam usus.

Page 8: HE MP ASI

2) Risiko jangka panjang 2

a) Obesitas: Kelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari

pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-

usia selanjutnya adalah terjadi kelebihan berat badan ataupun kebiasaan

makan yang tidak sehat.

b) Hipertensi: Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15

mg/100 ml). Namun, masukan dari diet bayi dapat meningkat drastis jika

makanan telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan

menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya

gangguan/hipertensi.

c) Arteriosklerosis: Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet

yang mengandung tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak

jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat

menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.

d) Alergi Makanan: Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur

yang dini dapat menyebabkan alergi terhadap makanan. Manifestasi alergi

secara klinis meliputi gangguan gastrointestinal, dermatologis, gangguan

pernapasan sampai terjadi syok anafilaktik.

2.6 PEMBERIAN MAKANAN ANAK UMUR 0-24 BULAN YANG BAIK DAN BENAR

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan

kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24

bulan dibagi menjadi 5 tahap : 2

Page 9: HE MP ASI

a) Makanan bayi umur 0 – 6 bulan

b) Makanan bayi umur 6 – 8 bulan

c) Makanan bayi umur 9 – 10 bulan

d) Makanan anak umur 10 – 12 bulan

e) Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan

bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

Makanan Bayi Umur 0 – 6 Bulan

1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif ) Kontak fisik dan hisapan bayi akan

merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir.

Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui

sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan

kasih sayang antara ibu dan anak.

2. Berikan kolostrum  Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari

pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum

mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.

3. Berikan ASI dari kedua payudara Berikan ASI dari satu payudara sampai

kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali

setiap hari.

• Berikan kolostrum

• Berikan ASI Eklusif

Makanan Bayi Umur 6 – 8 Bulan

Page 10: HE MP ASI

1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara

bergantian

2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena

bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus

antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan

pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-

ASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan

jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari

secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.

3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI

dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan

dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot.

Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula menyebabkan

bayi/anak mencret itu dapat mengakibatkan infeksi telinga.

4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil

tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI

masuk keruang tengah.

5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi

sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi

sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

Teruskan pemberian ASI

Berikan ASI lebih dulu, baru MP-ASI

Berikan makanan lumat halus 1-2 x sehari

Page 11: HE MP ASI

Makanan Bayi Umur 9 – 10 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu,

bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. (cara membuat

terlampir).

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit

demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak

kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan

bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit

A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit

sbb :

o Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan

o Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan

o Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan

o Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan

“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

Makanan Bayi Umur 10 - 12 Bulan

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga

secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan

keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara

berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan

keluarga.

Page 12: HE MP ASI

2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang

bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar

makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.

3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.

Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran

secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan

sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang

sehat dikemudian hari.

• Teruskan pemberian ASI

• Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup

• Berikan makanan selingan 1 kali sehari

• Perkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan

Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah

berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.

2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali

sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan.

Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.

3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan

Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati

ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti

dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur

kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.

Page 13: HE MP ASI

4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi

frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

Page 14: HE MP ASI

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan

Pendamping Air Susu Ibu.

2. Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. 2008. Menyiapkan Makanan

Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara

3. Deddy Muchtadi. 2009. Gizi untuk Bayi: ASI, Susu Formula dan Makanan

Tambahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Page 15: HE MP ASI

DOKUMENTASI EDUKASI KESEHATAN DI PAV.MATAHARI