HDI dan Kemiskinan
-
Upload
elkanacatur -
Category
Health & Medicine
-
view
15.418 -
download
2
description
Transcript of HDI dan Kemiskinan
Memahami Kemiskinan Memahami Kemiskinan dan Pembangunan dan Pembangunan
ManusiaManusia::Indikator dan Pendekatan Indikator dan Pendekatan
PenangananPenangananTanjung Pinang,Tanjung Pinang,1111 Desember 2007 Desember 2007
PENDAHULUANPENDAHULUAN Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak
dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. materi.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. kultural.
Belum ada kesepakatan yang mantap dan general Belum ada kesepakatan yang mantap dan general antar negara dalam mendefinisikan kemiskinan (e.g : antar negara dalam mendefinisikan kemiskinan (e.g : Bank Dunia dengan PPP US $ 2/hari, Indonesia dengan Bank Dunia dengan PPP US $ 2/hari, Indonesia dengan US$ 1/hari)US$ 1/hari)
Dimensi pembangunan manusia kiranya memiliki Dimensi pembangunan manusia kiranya memiliki pemahaman yang lebih luas.pemahaman yang lebih luas.
Tools yang dimaksud juga diharapkan dapat menjadi Tools yang dimaksud juga diharapkan dapat menjadi masukan dalam mengalokasikan sumber daya yang masukan dalam mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk penanganan lebih lanjutdibutuhkan untuk penanganan lebih lanjut
ANGKA KEMISKINAN INDONESIAANGKA KEMISKINAN INDONESIA
Persebaran Penduduk Miskin (2004)Persebaran Penduduk Miskin (2004)
TARGET NASIONALTARGET NASIONAL
Total InvestasiRp. 4.073 T
Poverty 18,7 Juta
Unemployment5,7 juta
Economy GrowthEconomy Growth7,6 %7,6 %
INDONESIA INDONESIA AMAN ADIL AMAN ADIL
DAMAI SEJAHTERADAMAI SEJAHTERA
HDIHDI DAN IMPLIKASI DAN IMPLIKASI KEBIJAKANKEBIJAKANRefleksi dan ProspekRefleksi dan Prospek
Pembangunan Manusia ?Pembangunan Manusia ?
Pendekatan konseptual pembangunan yang Pendekatan konseptual pembangunan yang tidak hanya memperhitungkan pendapatan tidak hanya memperhitungkan pendapatan semata. semata.
Proses peningkatan kemampuan dan pllihan Proses peningkatan kemampuan dan pllihan tiap manusiatiap manusia Vision of realization of human rights and human feedomVision of realization of human rights and human feedom
Pergeseran konsep Pergeseran konsep :: Human development is both an outcome and a process of Human development is both an outcome and a process of
enlarging people’s choices to lead lives they value;enlarging people’s choices to lead lives they value; Economic growth is only a means, though an important one, Economic growth is only a means, though an important one,
for human development.for human development. Konsep multidimensi dengan 3 indikator kunci Konsep multidimensi dengan 3 indikator kunci
terukurterukur to have capacity to live a long and healthy lifeto have capacity to live a long and healthy life to be educated and knowledgeableto be educated and knowledgeable to have access to assets, decent employment and to have access to assets, decent employment and
incomeincome
Berpusat pada Berpusat pada usaha usaha meningkatkan meningkatkan pertumbuhan pertumbuhan ekonomiekonomi
Meningkatkan Meningkatkan GNPGNP
Kurang Kurang memperhatikan memperhatikan usaha usaha peningkatan peningkatan kualitas manusiakualitas manusia
Berpusat pada usaha Berpusat pada usaha untuk meningkatkan untuk meningkatkan kualitas manusiakualitas manusia
Membuka “pilihan” Membuka “pilihan” lebih besar lebih besar
Pertumbuhan ekonomi, Pertumbuhan ekonomi, walau penting, adalah walau penting, adalah alat untuk mencapai alat untuk mencapai tujuan pembangunan tujuan pembangunan manusia manusia
Development Paradigm Development Paradigm Shifting Shifting
masa lalumasa lalu masa depanmasa depan
Indeks-Indeks Indeks-Indeks Aspek Pembangunan Manusia Aspek Pembangunan Manusia
The HDI (Human Development Index)The HDI (Human Development Index) - a summary measure of human development- a summary measure of human development
The GDI (Gender-related Development The GDI (Gender-related Development Index)Index)
- - the HDI adjusted for gender inequalitythe HDI adjusted for gender inequality
The GEM (Gender Empowerment The GEM (Gender Empowerment Measure)Measure)
- - Measures gender equality in economic and political Measures gender equality in economic and political participation and decision makingparticipation and decision making
The HPI (Human Poverty Index)The HPI (Human Poverty Index) - - Captures the level of human povertyCaptures the level of human poverty
EconomicGrowth
Human RightsAnd
Freedoms
KONSEP PEMBANGUNAN MANUSIA
•to have capacity to live a long and healthy lifeto have capacity to live a long and healthy life•to be educated and knowledgeableto be educated and knowledgeable•to have access to assets, decent employment and to have access to assets, decent employment and incomeincome
ENLARGING PEOPLE CHOICES
PRINSIPPRINSIP
Manusia seutuhnya
Vision of realization of human rights and human fVision of realization of human rights and human frreedomeedom
TUJUAN PEMBANGUNAN(RPJPN, RPJMN, MDG, dll)
Pro
du
kti
fita
s
Kes
etar
aan
Keb
erla
nju
tan
Pem
ber
day
aan
Apa ??Apa ??“The human development index (HDI) is a composite index that measures the average achievements in a country in three basic dimensions of human development: a long and healthy life, as measured by life expectancy at birth; knowledge, as measured by the adult literacy rate and the combined gross enrolment ratio for primary, secondary and tertiary schools; and a decent standard of living, as measured by GDP per capita in purchasing power parity (PPP) US dollars”,(2005 Human Development Report, pp.214, United Nations)
Indikator StatistikIndikator Statistik harapan hidupharapan hidup Tingkat melek huruf dan tingkat pendidikanTingkat melek huruf dan tingkat pendidikan per capita GDP (PPP US$)per capita GDP (PPP US$)
KebutuhanKebutuhan ????
Kebutuhan dari masyarakat dunia untuk Kebutuhan dari masyarakat dunia untuk “mengukur” tingkat kesejahteraan dan “mengukur” tingkat kesejahteraan dan perbandingan antar negaraperbandingan antar negara
HDI dapat memberikan “tanda” HDI dapat memberikan “tanda” permasalahan permasalahan penting bagi para penting bagi para pembuat kebijakan (alokasi sumber dayapembuat kebijakan (alokasi sumber daya
Kesederhanaan metode dan indkator Kesederhanaan metode dan indkator yang dipilih mengundang kritik. akan yang dipilih mengundang kritik. akan tetapi sebagai sebuah indikator standar, tetapi sebagai sebuah indikator standar, HDI dinyatakan valid (sesuai dengan HDI dinyatakan valid (sesuai dengan karakter negara ditingkat makro dan karakter negara ditingkat makro dan mikro)mikro)
0
10
20
30
40
50
60
0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85
Human Development Index 2002
Po
pu
lati
on
belo
w N
ati
on
al
po
vert
y l
ine c
irca 2
000
(%)
BNG
PAK
IND
CAMLAOMONG PHI
SRI
MALCHI
THAI
PNG
NEP
VIETINDO
Kecenderungan:Kecenderungan:HDI Naik ---- Kemiskinan TurunHDI Naik ---- Kemiskinan Turun
*18 Asian countries
Konsep HDIKonsep HDI
Dimensions:Dimensions:
Indicators:Indicators:
DimensionDimensionindexindex
A long and A long and
healthy lifehealthy life
LifeLife
ExpectancyExpectancy
LifeLife
ExpectancyExpectancy
IndexIndex
Being Being
KnowledgeableKnowledgeable
Literacy &Literacy &
EnrolmentEnrolment
Education Education
IndexIndex
A decent A decent
standard standard
of livingof living
GDP GDP
per per capitacapita
GDPGDP
IndexIndex
HDIHDI
Menghitung HDIMenghitung HDI DDitit = X = Xitit – X – Xii, min, min
XXii, max – X, max – Xii, min, min
O O ≤ ≤ DDitit ≤ ≤ 1.01.0
HDIHDItt = = 1/3 ∑ 1/3 ∑ DDitit
3
DDit = salah satu dari 3 indeks dimensi it = salah satu dari 3 indeks dimensi pada tau tertentupada tau tertentu
ii = HDI dimension = HDI dimension
XXitit =nilai yang dicapai dan =nilai yang dicapai dan XXii, min and X, min and Xii, max adalah , max adalah nilai minimum dan maximum nilai minimum dan maximum terpilihterpilihi = 1i = 1
Batas IndikatorBatas Indikator
Life expectancy at birth (years) 85 25
Adult literacy rate (%) 100 0
Combined gross enrolment ratio (%) 100 0
GDP per capita (PPP US$) 40,000 100
Maximum value Minimum value
Kekuatan dan KelemahanKekuatan dan Kelemahan KekuatanKekuatan
Promotes human dimensions of well-being of individuals, in Promotes human dimensions of well-being of individuals, in addition to income, as indicator of developmentaddition to income, as indicator of development
Some countries with low levels of income can still achieve moderate Some countries with low levels of income can still achieve moderate levels of human development, and vice versalevels of human development, and vice versa
Widely used summary measure of human development that has Widely used summary measure of human development that has stood test of timestood test of time
Comparable across countries and over timeComparable across countries and over time Simple and amenable to refinementsSimple and amenable to refinements
KelemahanKelemahan Include only 3 dimensions of human development – ignores Include only 3 dimensions of human development – ignores
some key dimensions of human rightssome key dimensions of human rights Like GDP per capita, HDI does not show inequitiesLike GDP per capita, HDI does not show inequities Gender insensitive hence GDIGender insensitive hence GDI Not directly amenable to policy prescriptionsNot directly amenable to policy prescriptions
Source : UNDP, 2005
HDI PROVINSI (2002) HDI PROVINSI (2002)
55 60 65 70 75
NTBPapua
NTTKalbar
GorontaloJatimSultraKalsel
SultengSulselBabelJabar
LampungMalutNAD
SumselBengkulu
JatengMalukuBantenJambi
BaliSumbar
SumutKalteng
RiauKaltim
DIYSulut
Jakarta
TREND HDI BEBERAPA NEGARA DI ASIA TREND HDI BEBERAPA NEGARA DI ASIA
0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
0.65
0.7
0.75
0.8
0.85
1975 1980 1985 1990 1995 2000 2003
Malaysia
Thailand
Philipines
China
Vietnam
Indonesia
India
Myanmar
Cambodia
Lao PDR
Timor Leste
ARTINYA????ARTINYA????
Rethinking Fiscal PrioritiesRethinking Fiscal Priorities
Sektor krusialSektor krusial Daerah mana yang akan di prioritaskan; Daerah mana yang akan di prioritaskan;
puskesmas?? Sekolah?? kegiatan CBD??puskesmas?? Sekolah?? kegiatan CBD?? Berapa?? Berapa?? Siapa yang akan membiayaiSiapa yang akan membiayai
DOKTER PERENCANA
RPJM, RKP, APBD
Human Poverty Indeks Human Poverty Indeks
HDI mencoba memotret HDI mencoba memotret keberhasilan. Sedangkan HPI keberhasilan. Sedangkan HPI mencoba memotret kerugianmencoba memotret kerugian
Untuk HPI dipisahkan antara Untuk HPI dipisahkan antara developing countries (HPI-1) dan developing countries (HPI-1) dan high-income OECD countries high-income OECD countries (HPI-2)(HPI-2)
Di Indonesia dikenal dengan Di Indonesia dikenal dengan nama IKM (Indek kemiskinan nama IKM (Indek kemiskinan manusia)manusia)
The Human Poverty Index for developing countries (HPI-1)The Human Poverty Index for developing countries (HPI-1)
Dimensions: Indicators:A long and healthy life
Probability at birth of not surviving until age 40
Knowledge Adult illiteracy rate
A decent standard Access to safe water and
children underweight for age
The Human Poverty Index (HPI-1)The Human Poverty Index (HPI-1)
Where:P1=Probability of not surviving to age 40 (times 100)P2=Adult illiteracy rateP3= Average of people without access to safe water and children underweight
/1321 )](3/1[ PPPHPI
As As rises greater weight is given to the dimension in which there is most deprivation. rises greater weight is given to the dimension in which there is most deprivation.
=1 implies simple average (perfect substitutability), =1 implies simple average (perfect substitutability),
=∞ HPI = highest value (no substitutability). =∞ HPI = highest value (no substitutability).
In the global HDR In the global HDR =3, giving additional but not overwhelming weight to areas of most acute =3, giving additional but not overwhelming weight to areas of most acute deprivationdeprivation
The Human Poverty Index for OECD countries (HPI-2)The Human Poverty Index for OECD countries (HPI-2)
Dimensions: Indicators:A long and healthy life
Probability at birth of not surviving until age 60
Knowledge Functional illiteracy rate
A decent standard Social exclusion
Relative income poverty Long-term unemployment
The Human Poverty Index (HPI-2)The Human Poverty Index (HPI-2)
Where:P1=Probability of not surviving to age 60 (times 100)P2=Functional illiteracy rateP3=Relative income poverty (population below 50% median income)P4 = Long-term unemployment
As rises greater weight is given to the dimension in which there is most deprivation. In the global HDR =3, giving additional but not overwhelming weight to areas of most acute deprivation
/14321 )](4/1[ PPPPHPI
GrafikIndeks Kemiskinan Manusia 2000-2005
27,7
5
21,3
2
18,8
0
17,9
0
18,9
4
18,1
9
26,0
0
24,0
0
24,0
0
22,0
0
22,0
0
22,0
0
12,3
0
12,8
0
12,8
0
10,8
0
10,2
3
9,6
9
57,0
0
32,0
0
33,0
0
33,0
0
29,0
0
25,4
8
14,3
0
13,7
0
13,1
0
12,7
0
12,1
0
11,5
3
34,0
0
31,0
0
26,0
0
26,0
0
26,0
0
26,0
0
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Indeks Kemiskinan Manusia (Human Poverty Index, HPI)
Persentase Penduduk Tanpa Akses Air Bersih
Persentase Penduduk Hidup Sampai Umur 40 Tahun
Persentase Penduduk Tanpa Akses Pelayanan Kesehatan
Persentase Penduduk Dewasa Buta Huruf
Persentase Anak-anak Berberat Badan Parah dan Sedang
Human Poverty Index
Percentage of people without access to safe water
Percentage of people not living beyond 40
Percentage of people lack of health access
Percentage of adult illiteracy
Percentage of child malnutrition
HUMAN POVERTY INDEX, 2000-2005
Implikasi HDI dan HPI bagi Implikasi HDI dan HPI bagi Penanggulangan Kemiskinan Penanggulangan Kemiskinan
““early warning system”early warning system” ““resources allocation”resources allocation” PembandingPembanding Target (??)Target (??) apa sama dengan apa sama dengan
rapor sekolah??rapor sekolah??
Kemiskinan dan Kemiskinan dan Implikasi Kebijakan Implikasi Kebijakan
Ciri Kemiskinan IndonesiaCiri Kemiskinan Indonesia
Lebih Banyak Penduduk yang Lebih Banyak Penduduk yang rentan terhadap kemiskinan rentan terhadap kemiskinan (US$1-2/hari)(US$1-2/hari)
Kemiskinan pendapatan vs Kemiskinan pendapatan vs kemiskinan non-pendapatan kemiskinan non-pendapatan (gizi, kesehatan, pendidikan, (gizi, kesehatan, pendidikan, akses air bersih,dll)akses air bersih,dll)
Kesenjangan antar wilayah Kesenjangan antar wilayah (kota-desa, jawa-luar jawa, KTI-(kota-desa, jawa-luar jawa, KTI-KBI)KBI)
Rentan Miskin (Transient Poverty)Rentan Miskin (Transient Poverty)
Lebih di kenal nyaris miskin (based on Lebih di kenal nyaris miskin (based on tingkat pendapatan)tingkat pendapatan)
Hampir 42 persen dari seluruh rakyat Hampir 42 persen dari seluruh rakyat Indonesia hidup di antara garis kemiskinan Indonesia hidup di antara garis kemiskinan AS$1- dan AS$2-per AS$1- dan AS$2-per harihari
hasil survei Bank Dunia tahun 2004 hasil survei Bank Dunia tahun 2004 menunjukkan hanya 16,7 persen penduduk menunjukkan hanya 16,7 persen penduduk Indonesia yang tergolong miskin, lebih dari Indonesia yang tergolong miskin, lebih dari 59 persen dari mereka pernah jatuh miskin59 persen dari mereka pernah jatuh miskin dalam periode satu tahun sebelum survei dalam periode satu tahun sebelum survei dilaksanakan. dilaksanakan.
Data terakhir juga mengindikasikan tingkat Data terakhir juga mengindikasikan tingkat pergerakanpergerakan tinggi (masuk dan keluar) tinggi (masuk dan keluar) kemiskinan selama periode tersebut, lebih kemiskinan selama periode tersebut, lebih dari 38 persen rumah tangga miskin pada dari 38 persen rumah tangga miskin pada tahun2004 tidak miskin pada tahun 2003.tahun2004 tidak miskin pada tahun 2003.
29,30%29,30%
52,32%52,32%
21,21%21,21%
43,86%43,86%
7,86%7,86%
20,76%20,76%
9,29%9,29%
27,89%27,89%
Noon PoorNoon Poor PoorPoor
Household without access to safe waterHousehold without access to safe water
Household without access to sanitationHousehold without access to sanitation
Household with children aged 12-15 not Household with children aged 12-15 not enolled in junior high schoolenolled in junior high school
Household with birth attended by Household with birth attended by traditional paramedicstraditional paramedics
0,00%0,00% 10,00%10,00% 20,00%20,00% 30,00%30,00% 40,00%40,00% 50,00%50,00% 60,00%60,00%
Source: SUSENAS 2002, BPSSource: SUSENAS 2002, BPS
Potret Kesenjangan WilayahPotret Kesenjangan Wilayah
Kesenjangan KBI-KTI, Jawa-Luar Jawa, antara Kesenjangan KBI-KTI, Jawa-Luar Jawa, antara kota metropolitan-kota besar-kota menengah kota metropolitan-kota besar-kota menengah dan kecil, perkotaan-perdesaandan kecil, perkotaan-perdesaan
Akar kesenjangan: Akar kesenjangan: perbedaan potensi sumber daya alam, perbedaan potensi sumber daya alam, letak geografis, letak geografis, budayabudaya kebijakan pembangunan kebijakan pembangunan orientasi orientasi
pembangunan pembangunan
Poverty and Inequality 1978-2004Poverty and Inequality 1978-2004
0
5
10
15
20
25
30
35
1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2003 2004
Year
Per
cent
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
Inde
x G
ini
Poverty Gini Ratio
Kebijakan “Kebijakan “Pro-poor”Pro-poor” (Memihak-Kepentingan-orang-Miskin)(Memihak-Kepentingan-orang-Miskin)
Kebijakan yang sekaligus mendorong pertumbuhan Kebijakan yang sekaligus mendorong pertumbuhan dan dan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh, penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh, dengan memperbaiki tata-kelola dengan memperbaiki tata-kelola (governance)(governance) & & memberdayakan institusi lokal dan nasional memberdayakan institusi lokal dan nasional pertumbuhan yang pertumbuhan yang berkeadilanberkeadilan dan dan berkelanjutanberkelanjutan ((equitable & sustainable)equitable & sustainable)
Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang juga Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang juga menuju pencapaian tujuan2 MDGs yang lain, dengan menuju pencapaian tujuan2 MDGs yang lain, dengan proses proses lintas sektoral,lintas sektoral, lintas wilayahlintas wilayah, dan , dan lintas pelakulintas pelaku..
Program penanggulangan kemiskinan yang Program penanggulangan kemiskinan yang tepat tepat sasaransasaran dan dan tepat programtepat program pelaksanaan & pelaksanaan & pengambilan keputusannya harus sedekat mungkin pengambilan keputusannya harus sedekat mungkin dgn lokasi program dgn lokasi program
Program2 yang dirancang dengan baik hingga bisa Program2 yang dirancang dengan baik hingga bisa sekaligus menuju pencapaian berbagai Tujuan MDGs sekaligus menuju pencapaian berbagai Tujuan MDGs akan lebih efektif dalam pembiayaan & pencapaian akan lebih efektif dalam pembiayaan & pencapaian MDGs dari pada program yang hanya untuk 1 Tujuan MDGs dari pada program yang hanya untuk 1 Tujuan ((“quick wins“quick wins”)”)
AgendaAgenda
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi Pelayanan dasarPelayanan dasar Government expenditureGovernment expenditure
Work For The PoorWork For The Poor
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Revitalisasi pertanian dan Revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan pembangunan perdesaan
Peningkatan produktivitas non-Peningkatan produktivitas non-pertanian pertanian menggabungkan usaha menggabungkan usaha non-pertanian dalam proses non-pertanian dalam proses pertumbuhan perkotaan atau dengan pertumbuhan perkotaan atau dengan memasukkan usaha-usaha di daerah memasukkan usaha-usaha di daerah pedesaan pinggir kota ke dalam pedesaan pinggir kota ke dalam daerah perkotaan.daerah perkotaan.
Peningkatan UMKM padat modal Peningkatan UMKM padat modal guna mendukung kebijakan makroguna mendukung kebijakan makro
PEngembangan kegiatan pariwisata PEngembangan kegiatan pariwisata massal dan pro poor orientedmassal dan pro poor oriented
Pelayanan dasarPelayanan dasar
Peningkatan kualitas pelayanan Peningkatan kualitas pelayanan di sektor pendidikan, kesehatan di sektor pendidikan, kesehatan dan air minum. dan air minum.
Peningkatan kualitas SDM yang Peningkatan kualitas SDM yang menangani pelayanan dasar menangani pelayanan dasar
perbaikan akses bagi perbaikan akses bagi masyarakat miskin terhadap masyarakat miskin terhadap pelayanan untuk menekan pelayanan untuk menekan kesenjangan antar daerah kesenjangan antar daerah dalam hal indikator dalam hal indikator pembangunan manusia.pembangunan manusia.
Pengeluaran PemerintahPengeluaran Pemerintah
Menjadikan prioritas kemiskinan Menjadikan prioritas kemiskinan dalam dokumen rencana dalam dokumen rencana pembangunan menjadi lebh pembangunan menjadi lebh “bermakna”“bermakna” integrasi dan integrasi dan focussingfocussing
Alokasi DAU dan DAK untuk program-Alokasi DAU dan DAK untuk program-program kemiskinan yang masif program kemiskinan yang masif
Perluasan Program CDD (community Perluasan Program CDD (community driven development) sebagai salah driven development) sebagai salah satu upaya peningkatan satu upaya peningkatan keberdayaan masyarakatkeberdayaan masyarakat
Agenda Ke Depan Agenda Ke Depan
Diagnosa angka HDI dengan Diagnosa angka HDI dengan tepat – menembak tepat – menembak permasalahan yang tepatpermasalahan yang tepat
Menyusun HDI tingkat Menyusun HDI tingkat kecamatankecamatan
Integrasi sistem perencanaan-Integrasi sistem perencanaan-penganggaran dengan prioritas penganggaran dengan prioritas kemiskinankemiskinan Kemiskinan as a problem, bukan Kemiskinan as a problem, bukan
slogan slogan
Pariwisata Pro PoorPariwisata Pro Poor
Trend duniaTrend dunia
TREND ASIATREND ASIA
Sumber : World Tourism organization, 2006
Trend WismanTrend Wisman Indonesia Indonesia
YEARINTERNATIONAL
VISITORS
AVERAGE EXPENDITURE/ PERSON (US $)
AVG. STAY IN DAY(S)
FOREIGN EXCHANGE
INCOME
PER VISIT PER DAY
2000 5.064.217 1.135,18 92,59 12,26 5.748,80
2001 5.153.620 1.053,36 100,42 10,49 5.428,62
2002 5.033.400 893,26 91,29 9,79 4.496.13
2003 4.467.021 903,74 93,27 9,69 4.037,02
2004 5.321.165 901,66 95,17 9,47 4.797,88
2005 5.002.101 904,00 99,86 9,05 4.521,89
2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98
IssueIssue
Berapa yang bisa diambil oleh Berapa yang bisa diambil oleh Tanjung Pinang??Tanjung Pinang??
Siapa yang akan datang ke Siapa yang akan datang ke Tanjung Pinang??Tanjung Pinang??
Apa yang akan ditawarkan?Apa yang akan ditawarkan? Pengaruh terhadap orang Pengaruh terhadap orang
miskin?miskin? Dibutuhkan perencanaan Dibutuhkan perencanaan
pariwisata yang terpadu, pariwisata yang terpadu, berkelanjutan dan pro-poorberkelanjutan dan pro-poor
““Tourism is subject to direct and indirect government Tourism is subject to direct and indirect government intervention often because of its employment and intervention often because of its employment and income producing possibilities and therefore its income producing possibilities and therefore its potential to diversify and contribute to national and potential to diversify and contribute to national and regional economies”regional economies”(Hall, 2000: 18)(Hall, 2000: 18)
PRO POOR TOURISMPRO POOR TOURISM
Pawisata yang dapat memberikan manfaat Pawisata yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya (sebesar-besarnya (net benefitnet benefit) untuk ) untuk orang miskin, bisa berupa ekonomi, sosial, orang miskin, bisa berupa ekonomi, sosial, lingkungan atau budayalingkungan atau budaya
COMMUNITY ORIENTED
INDUSTRY
THE LAND USE/PHYSICAL/THE LAND USE/PHYSICAL/SPATIAL APPROACHSPATIAL APPROACH
BOOSTERISM
PENDEKATANPENDEKATANPERENCANAANPERENCANAANPARIWISATAPARIWISATA
Pendekatan Dalam Perencanaan PariwisataPendekatan Dalam Perencanaan Pariwisata(Getz, 1987, in Hall, 2000)(Getz, 1987, in Hall, 2000)
Boosterism: (tourism is good)Boosterism: (tourism is good) views opposition to tourism as ‘unpatriotic’views opposition to tourism as ‘unpatriotic’ little consideration of carrying capacitylittle consideration of carrying capacity practised by politicians & those that gain practised by politicians & those that gain
financially from tourism (Getz, 1987).financially from tourism (Getz, 1987). Tourism as an industryTourism as an industry
Tourism used as a tool by govts to achieve Tourism used as a tool by govts to achieve economic restructuring economic restructuring
Economic goals: priority over Economic goals: priority over social/ecological questionssocial/ecological questions
Pendekatan Dalam Perencanaan PariwisataPendekatan Dalam Perencanaan Pariwisata
The land use/physical/spatial approachThe land use/physical/spatial approach Minimise negative effects on the environment by Minimise negative effects on the environment by
land zoning to concentrate/disperse touristsland zoning to concentrate/disperse tourists Risk plans may ignore more socio/cultural Risk plans may ignore more socio/cultural
factors.factors. Community oriented tourism planningCommunity oriented tourism planning
Recognised need for the social impact Recognised need for the social impact perspective. Vital ethically (that people perspective. Vital ethically (that people influence their destination destinies) and influence their destination destinies) and economically (to attract tourists) economically (to attract tourists)
Kenapa??Kenapa??1. Pariwisata adalah industri yang berkembang
dan massif dapat mempengaruhi jutaan orang miskin.
2. Pariwisata memiliki keuntungan pertumbuhan yang tinggi dibanding sektor lain untuk pengentasan kemiskinan.
3. Walau orang miskin tidak terkena dampak langsung akan tetapi biaya yang mereka miliki akan sedikit. Seperti PKL, atau artis jalanan
4. Merupakan penunjukan prioritas dan agenda serius Pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan
5. Dari beberapa kasus di lapangan, begitu banyak strategi yang belum di upayakan dalam mendorong pariwisata berbasis orang miskin
Sumber : DFid, 1999Sumber : DFid, 1999
Perbedaan Perbedaan
Pariwisata Pro-PoorPariwisata Pro-Poor
economic gain; employment; opportunities for small and medium-
size enterprises (SME); Infrastructure such as improved
access to potable water, communications, roads (access to markets), and improved
health and education services; protection of natural and cultural
resources; and Opportunities and capacity for the
poor to improve their livelihoods
StrategiStrategi Peningkatan keuntungan ekonomi Peningkatan keuntungan ekonomi
memperluas kesempatan usaha, memperluas kesempatan usaha, lapangan kerja, dan membuka akses lapangan kerja, dan membuka akses infrastruktur dan pelayanan dasar infrastruktur dan pelayanan dasar untuk orang miskinuntuk orang miskin
Meningkatkan keuntungan non-Meningkatkan keuntungan non-ekonomiekonomi capacity building, training, capacity building, training, pemberdayaan mitigasi dampak pemberdayaan mitigasi dampak lingkunganlingkungan
Reformasi kebijakan Reformasi kebijakan membangun membangun kebijakan yang mendukung framework kebijakan yang mendukung framework perencanaan dan kebijakan yang perencanaan dan kebijakan yang meningkatkatkan partisipasi dan meningkatkatkan partisipasi dan membawa private sector menjadi pro-membawa private sector menjadi pro-poor partnershippoor partnership
STRATEGI PARIWISATASTRATEGI PARIWISATA
Reformasi Kebijakan
Keuntungan Non-Ekonomi
Keuntungan Ekonomi
Tantangan Kebijakan Tantangan Kebijakan Pemerintah DaerahPemerintah Daerah
Melakukan kajian terhadap dampak Melakukan kajian terhadap dampak pengembangan pariwisata bagi pengembangan pariwisata bagi perekonomian wilayah dan perekonomian wilayah dan pengentasan kemiskinanpengentasan kemiskinan
Penyusunan strategi pengembangan Penyusunan strategi pengembangan pariwisata yang berorientasi orang pariwisata yang berorientasi orang miskin. miskin.
Memberikan porsi lebih kepada Memberikan porsi lebih kepada pengembangan pariwisata yang pengembangan pariwisata yang dapat dapat memberdayakan memberdayakan masyarakat masyarakat miskin. miskin.
KEBIJAKAN JANGKA MENENGAHKEBIJAKAN JANGKA MENENGAH
PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA
KONTRIBUSI USD 10 Miliar
PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PROGRAM KEMITRAAN
PRO POOR TOURISM PRO POOR TOURISM
Peningkatan Destinasi Peningkatan Destinasi
InfrastrukturInfrastruktur Air minum, Jalan, Drainase, Air minum, Jalan, Drainase,
perhotelan, dllperhotelan, dll Revitalisasi kawasan Revitalisasi kawasan
Pantai losari , MakasarPantai losari , Makasar Kawasan Kota Tua SemarangKawasan Kota Tua Semarang
Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Pusat Informasi, VoAPusat Informasi, VoA
Pengembangan PemasaranPengembangan Pemasaran
PricePrice Place Place Product Product Promotion Promotion
KemitraanKemitraan
Pengembangan Infrastruktur Pengembangan Infrastruktur dengan swasta dengan swasta
Pengelola kawasan dengan Pengelola kawasan dengan Badan PengusahaanBadan Pengusahaan
Mengorganisasi masyarakat Mengorganisasi masyarakat agar lebih terlibat agar lebih terlibat
Permasalahan Permasalahan Kawasan Kota LamaKawasan Kota Lama
Menurunnya vitalitas fisik kawasan yang berakibat pada penurunan produktivitas ekonomi dan sosial budaya di kawasan-kawasan perkotaan. Pada saat ini dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
Kawasan Mati Kawasan Degradasi Sedang Kawasan Maju tapi Kacau/
Semrawut
Baik bangunan maupun lingkungan Baik bangunan maupun lingkungan mengalami penurunan kualitas fisik.mengalami penurunan kualitas fisik.
Kawasan menjadi kumuhKawasan menjadi kumuh Pertumbuhan nilai properti negatif.Pertumbuhan nilai properti negatif. Unit usaha tidak ada Unit usaha tidak ada Kawasan kehilangan vitalitasnya.Kawasan kehilangan vitalitasnya.
Permasalahan Permasalahan Kota LamaKota Lama
Kawasan MatiKawasan Mati
Sedikitnya lapangan kerja, Sedikitnya lapangan kerja, Sedikitnya diversifikasi usaha yang ditandai dengan jumlah unit Sedikitnya diversifikasi usaha yang ditandai dengan jumlah unit
usaha kurang, variasi usaha sedikitusaha kurang, variasi usaha sedikit,, sifat usaha tidak kontinyu, sifat usaha tidak kontinyu, jumlah konsumen sedikit pemanfaatan ruang ekonomi sedikit jumlah konsumen sedikit pemanfaatan ruang ekonomi sedikit dan dan produktifitas menurunproduktifitas menurun..
Prasarana dan sarana tidak memadaiPrasarana dan sarana tidak memadai yg menyebabkan yg menyebabkan ddegradasi kualitas lingkunganegradasi kualitas lingkungan..
Permasalahan Permasalahan Kota LamaKota Lama
Kawasan Degradasi SedangKawasan Degradasi Sedang
Kawasan Maju tapi kacauKawasan Maju tapi kacau
Pertumbuhan ekonomi tidak Pertumbuhan ekonomi tidak terkendali, kacau dan terkendali, kacau dan kumuh kumuh
Kurang menghargai nilai Kurang menghargai nilai warisan budaya.warisan budaya.
Tingginya nilai properti.Tingginya nilai properti. Terjadinya penghancuran Terjadinya penghancuran
secara kreatif (creatif secara kreatif (creatif destruction) baik pada destruction) baik pada aktivitas tradisional, budaya aktivitas tradisional, budaya dan komponen-komponen dan komponen-komponen pembentuk kawasanpembentuk kawasan
Pembangunan tidak Pembangunan tidak kontekstual dan bersifat infill kontekstual dan bersifat infill development.development.
Kurang kenyamanan.Kurang kenyamanan.
Permasalahan Permasalahan Kota LamaKota Lama