HDI dan Kemiskinan

67
Memahami Kemiskinan Memahami Kemiskinan dan Pembangunan dan Pembangunan Manusia Manusia : : Indikator dan Pendekatan Indikator dan Pendekatan Penanganan Penanganan Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, 11 11 Desember 2007 Desember 2007

description

Kemarin saya sempat diundang untuk memberikan materi mengenai Human Development Index dan kemiskinan di Tanjung pinang. pengalaman yang menyenangkan berinteraksi dengan teman-teman pemerintah daerah. kalo bahasa teman saya menularkan virus-virus untuk teman-teman pemda..

Transcript of HDI dan Kemiskinan

Page 1: HDI dan Kemiskinan

Memahami Kemiskinan Memahami Kemiskinan dan Pembangunan dan Pembangunan

ManusiaManusia::Indikator dan Pendekatan Indikator dan Pendekatan

PenangananPenangananTanjung Pinang,Tanjung Pinang,1111 Desember 2007 Desember 2007

Page 2: HDI dan Kemiskinan

PENDAHULUANPENDAHULUAN Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak

dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. materi.

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. kultural.

Belum ada kesepakatan yang mantap dan general Belum ada kesepakatan yang mantap dan general antar negara dalam mendefinisikan kemiskinan (e.g : antar negara dalam mendefinisikan kemiskinan (e.g : Bank Dunia dengan PPP US $ 2/hari, Indonesia dengan Bank Dunia dengan PPP US $ 2/hari, Indonesia dengan US$ 1/hari)US$ 1/hari)

Dimensi pembangunan manusia kiranya memiliki Dimensi pembangunan manusia kiranya memiliki pemahaman yang lebih luas.pemahaman yang lebih luas.

Tools yang dimaksud juga diharapkan dapat menjadi Tools yang dimaksud juga diharapkan dapat menjadi masukan dalam mengalokasikan sumber daya yang masukan dalam mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk penanganan lebih lanjutdibutuhkan untuk penanganan lebih lanjut

Page 3: HDI dan Kemiskinan

ANGKA KEMISKINAN INDONESIAANGKA KEMISKINAN INDONESIA

Page 4: HDI dan Kemiskinan

Persebaran Penduduk Miskin (2004)Persebaran Penduduk Miskin (2004)

Page 5: HDI dan Kemiskinan

TARGET NASIONALTARGET NASIONAL

Total InvestasiRp. 4.073 T

Poverty 18,7 Juta

Unemployment5,7 juta

Economy GrowthEconomy Growth7,6 %7,6 %

INDONESIA INDONESIA AMAN ADIL AMAN ADIL

DAMAI SEJAHTERADAMAI SEJAHTERA

Page 6: HDI dan Kemiskinan

HDIHDI DAN IMPLIKASI DAN IMPLIKASI KEBIJAKANKEBIJAKANRefleksi dan ProspekRefleksi dan Prospek

Page 7: HDI dan Kemiskinan

Pembangunan Manusia ?Pembangunan Manusia ?

Pendekatan konseptual pembangunan yang Pendekatan konseptual pembangunan yang tidak hanya memperhitungkan pendapatan tidak hanya memperhitungkan pendapatan semata. semata.

Proses peningkatan kemampuan dan pllihan Proses peningkatan kemampuan dan pllihan tiap manusiatiap manusia Vision of realization of human rights and human feedomVision of realization of human rights and human feedom

Pergeseran konsep Pergeseran konsep :: Human development is both an outcome and a process of Human development is both an outcome and a process of

enlarging people’s choices to lead lives they value;enlarging people’s choices to lead lives they value; Economic growth is only a means, though an important one, Economic growth is only a means, though an important one,

for human development.for human development. Konsep multidimensi dengan 3 indikator kunci Konsep multidimensi dengan 3 indikator kunci

terukurterukur to have capacity to live a long and healthy lifeto have capacity to live a long and healthy life to be educated and knowledgeableto be educated and knowledgeable to have access to assets, decent employment and to have access to assets, decent employment and

incomeincome

Page 8: HDI dan Kemiskinan

Berpusat pada Berpusat pada usaha usaha meningkatkan meningkatkan pertumbuhan pertumbuhan ekonomiekonomi

Meningkatkan Meningkatkan GNPGNP

Kurang Kurang memperhatikan memperhatikan usaha usaha peningkatan peningkatan kualitas manusiakualitas manusia

Berpusat pada usaha Berpusat pada usaha untuk meningkatkan untuk meningkatkan kualitas manusiakualitas manusia

Membuka “pilihan” Membuka “pilihan” lebih besar lebih besar

Pertumbuhan ekonomi, Pertumbuhan ekonomi, walau penting, adalah walau penting, adalah alat untuk mencapai alat untuk mencapai tujuan pembangunan tujuan pembangunan manusia manusia

Development Paradigm Development Paradigm Shifting Shifting

masa lalumasa lalu masa depanmasa depan

Page 9: HDI dan Kemiskinan

Indeks-Indeks Indeks-Indeks Aspek Pembangunan Manusia Aspek Pembangunan Manusia

The HDI (Human Development Index)The HDI (Human Development Index) - a summary measure of human development- a summary measure of human development

The GDI (Gender-related Development The GDI (Gender-related Development Index)Index)

- - the HDI adjusted for gender inequalitythe HDI adjusted for gender inequality

The GEM (Gender Empowerment The GEM (Gender Empowerment Measure)Measure)

- - Measures gender equality in economic and political Measures gender equality in economic and political participation and decision makingparticipation and decision making

The HPI (Human Poverty Index)The HPI (Human Poverty Index) - - Captures the level of human povertyCaptures the level of human poverty

Page 10: HDI dan Kemiskinan

EconomicGrowth

Human RightsAnd

Freedoms

KONSEP PEMBANGUNAN MANUSIA

•to have capacity to live a long and healthy lifeto have capacity to live a long and healthy life•to be educated and knowledgeableto be educated and knowledgeable•to have access to assets, decent employment and to have access to assets, decent employment and incomeincome

ENLARGING PEOPLE CHOICES

Page 11: HDI dan Kemiskinan

PRINSIPPRINSIP

Manusia seutuhnya

Vision of realization of human rights and human fVision of realization of human rights and human frreedomeedom

TUJUAN PEMBANGUNAN(RPJPN, RPJMN, MDG, dll)

Pro

du

kti

fita

s

Kes

etar

aan

Keb

erla

nju

tan

Pem

ber

day

aan

Page 12: HDI dan Kemiskinan

Apa ??Apa ??“The human development index (HDI) is a composite index that measures the average achievements in a country in three basic dimensions of human development: a long and healthy life, as measured by life expectancy at birth; knowledge, as measured by the adult literacy rate and the combined gross enrolment ratio for primary, secondary and tertiary schools; and a decent standard of living, as measured by GDP per capita in purchasing power parity (PPP) US dollars”,(2005 Human Development Report, pp.214, United Nations)

Indikator StatistikIndikator Statistik harapan hidupharapan hidup Tingkat melek huruf dan tingkat pendidikanTingkat melek huruf dan tingkat pendidikan per capita GDP (PPP US$)per capita GDP (PPP US$)

Page 13: HDI dan Kemiskinan

KebutuhanKebutuhan ????

Kebutuhan dari masyarakat dunia untuk Kebutuhan dari masyarakat dunia untuk “mengukur” tingkat kesejahteraan dan “mengukur” tingkat kesejahteraan dan perbandingan antar negaraperbandingan antar negara

HDI dapat memberikan “tanda” HDI dapat memberikan “tanda” permasalahan permasalahan penting bagi para penting bagi para pembuat kebijakan (alokasi sumber dayapembuat kebijakan (alokasi sumber daya

Kesederhanaan metode dan indkator Kesederhanaan metode dan indkator yang dipilih mengundang kritik. akan yang dipilih mengundang kritik. akan tetapi sebagai sebuah indikator standar, tetapi sebagai sebuah indikator standar, HDI dinyatakan valid (sesuai dengan HDI dinyatakan valid (sesuai dengan karakter negara ditingkat makro dan karakter negara ditingkat makro dan mikro)mikro)

Page 14: HDI dan Kemiskinan

0

10

20

30

40

50

60

0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85

Human Development Index 2002

Po

pu

lati

on

belo

w N

ati

on

al

po

vert

y l

ine c

irca 2

000

(%)

BNG

PAK

IND

CAMLAOMONG PHI

SRI

MALCHI

THAI

PNG

NEP

VIETINDO

Kecenderungan:Kecenderungan:HDI Naik ---- Kemiskinan TurunHDI Naik ---- Kemiskinan Turun

*18 Asian countries

Page 15: HDI dan Kemiskinan

Konsep HDIKonsep HDI

Dimensions:Dimensions:

Indicators:Indicators:

DimensionDimensionindexindex

A long and A long and

healthy lifehealthy life

LifeLife

ExpectancyExpectancy

LifeLife

ExpectancyExpectancy

IndexIndex

Being Being

KnowledgeableKnowledgeable

Literacy &Literacy &

EnrolmentEnrolment

Education Education

IndexIndex

A decent A decent

standard standard

of livingof living

GDP GDP

per per capitacapita

GDPGDP

IndexIndex

HDIHDI

Page 16: HDI dan Kemiskinan

Menghitung HDIMenghitung HDI DDitit = X = Xitit – X – Xii, min, min

XXii, max – X, max – Xii, min, min

O O ≤ ≤ DDitit ≤ ≤ 1.01.0

HDIHDItt = = 1/3 ∑ 1/3 ∑ DDitit

3

DDit = salah satu dari 3 indeks dimensi it = salah satu dari 3 indeks dimensi pada tau tertentupada tau tertentu

ii = HDI dimension = HDI dimension

XXitit =nilai yang dicapai dan =nilai yang dicapai dan XXii, min and X, min and Xii, max adalah , max adalah nilai minimum dan maximum nilai minimum dan maximum terpilihterpilihi = 1i = 1

Page 17: HDI dan Kemiskinan

Batas IndikatorBatas Indikator

Life expectancy at birth (years) 85 25

Adult literacy rate (%) 100 0

Combined gross enrolment ratio (%) 100 0

GDP per capita (PPP US$) 40,000 100

Maximum value Minimum value

Page 18: HDI dan Kemiskinan

Kekuatan dan KelemahanKekuatan dan Kelemahan KekuatanKekuatan

Promotes human dimensions of well-being of individuals, in Promotes human dimensions of well-being of individuals, in addition to income, as indicator of developmentaddition to income, as indicator of development

Some countries with low levels of income can still achieve moderate Some countries with low levels of income can still achieve moderate levels of human development, and vice versalevels of human development, and vice versa

Widely used summary measure of human development that has Widely used summary measure of human development that has stood test of timestood test of time

Comparable across countries and over timeComparable across countries and over time Simple and amenable to refinementsSimple and amenable to refinements

KelemahanKelemahan Include only 3 dimensions of human development – ignores Include only 3 dimensions of human development – ignores

some key dimensions of human rightssome key dimensions of human rights Like GDP per capita, HDI does not show inequitiesLike GDP per capita, HDI does not show inequities Gender insensitive hence GDIGender insensitive hence GDI Not directly amenable to policy prescriptionsNot directly amenable to policy prescriptions

Source : UNDP, 2005

Page 19: HDI dan Kemiskinan

HDI PROVINSI (2002) HDI PROVINSI (2002)

55 60 65 70 75

NTBPapua

NTTKalbar

GorontaloJatimSultraKalsel

SultengSulselBabelJabar

LampungMalutNAD

SumselBengkulu

JatengMalukuBantenJambi

BaliSumbar

SumutKalteng

RiauKaltim

DIYSulut

Jakarta

Page 20: HDI dan Kemiskinan

TREND HDI BEBERAPA NEGARA DI ASIA TREND HDI BEBERAPA NEGARA DI ASIA

0.4

0.45

0.5

0.55

0.6

0.65

0.7

0.75

0.8

0.85

1975 1980 1985 1990 1995 2000 2003

Malaysia

Thailand

Philipines

China

Vietnam

Indonesia

India

Myanmar

Cambodia

Lao PDR

Timor Leste

Page 21: HDI dan Kemiskinan

ARTINYA????ARTINYA????

Page 22: HDI dan Kemiskinan

Rethinking Fiscal PrioritiesRethinking Fiscal Priorities

Sektor krusialSektor krusial Daerah mana yang akan di prioritaskan; Daerah mana yang akan di prioritaskan;

puskesmas?? Sekolah?? kegiatan CBD??puskesmas?? Sekolah?? kegiatan CBD?? Berapa?? Berapa?? Siapa yang akan membiayaiSiapa yang akan membiayai

DOKTER PERENCANA

RPJM, RKP, APBD

Page 23: HDI dan Kemiskinan
Page 24: HDI dan Kemiskinan

Human Poverty Indeks Human Poverty Indeks

HDI mencoba memotret HDI mencoba memotret keberhasilan. Sedangkan HPI keberhasilan. Sedangkan HPI mencoba memotret kerugianmencoba memotret kerugian

Untuk HPI dipisahkan antara Untuk HPI dipisahkan antara developing countries (HPI-1) dan developing countries (HPI-1) dan high-income OECD countries high-income OECD countries (HPI-2)(HPI-2)

Di Indonesia dikenal dengan Di Indonesia dikenal dengan nama IKM (Indek kemiskinan nama IKM (Indek kemiskinan manusia)manusia)

Page 25: HDI dan Kemiskinan

The Human Poverty Index for developing countries (HPI-1)The Human Poverty Index for developing countries (HPI-1)

Dimensions: Indicators:A long and healthy life

Probability at birth of not surviving until age 40

Knowledge Adult illiteracy rate

A decent standard Access to safe water and

children underweight for age

Page 26: HDI dan Kemiskinan

The Human Poverty Index (HPI-1)The Human Poverty Index (HPI-1)

Where:P1=Probability of not surviving to age 40 (times 100)P2=Adult illiteracy rateP3= Average of people without access to safe water and children underweight

/1321 )](3/1[ PPPHPI

As As rises greater weight is given to the dimension in which there is most deprivation. rises greater weight is given to the dimension in which there is most deprivation.

=1 implies simple average (perfect substitutability), =1 implies simple average (perfect substitutability),

=∞ HPI = highest value (no substitutability). =∞ HPI = highest value (no substitutability).

In the global HDR In the global HDR =3, giving additional but not overwhelming weight to areas of most acute =3, giving additional but not overwhelming weight to areas of most acute deprivationdeprivation

Page 27: HDI dan Kemiskinan

The Human Poverty Index for OECD countries (HPI-2)The Human Poverty Index for OECD countries (HPI-2)

Dimensions: Indicators:A long and healthy life

Probability at birth of not surviving until age 60

Knowledge Functional illiteracy rate

A decent standard Social exclusion

Relative income poverty Long-term unemployment

Page 28: HDI dan Kemiskinan

The Human Poverty Index (HPI-2)The Human Poverty Index (HPI-2)

Where:P1=Probability of not surviving to age 60 (times 100)P2=Functional illiteracy rateP3=Relative income poverty (population below 50% median income)P4 = Long-term unemployment

As rises greater weight is given to the dimension in which there is most deprivation. In the global HDR =3, giving additional but not overwhelming weight to areas of most acute deprivation

/14321 )](4/1[ PPPPHPI

Page 29: HDI dan Kemiskinan

GrafikIndeks Kemiskinan Manusia 2000-2005

27,7

5

21,3

2

18,8

0

17,9

0

18,9

4

18,1

9

26,0

0

24,0

0

24,0

0

22,0

0

22,0

0

22,0

0

12,3

0

12,8

0

12,8

0

10,8

0

10,2

3

9,6

9

57,0

0

32,0

0

33,0

0

33,0

0

29,0

0

25,4

8

14,3

0

13,7

0

13,1

0

12,7

0

12,1

0

11,5

3

34,0

0

31,0

0

26,0

0

26,0

0

26,0

0

26,0

0

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2000 2001 2002 2003 2004 2005

Indeks Kemiskinan Manusia (Human Poverty Index, HPI)

Persentase Penduduk Tanpa Akses Air Bersih

Persentase Penduduk Hidup Sampai Umur 40 Tahun

Persentase Penduduk Tanpa Akses Pelayanan Kesehatan

Persentase Penduduk Dewasa Buta Huruf

Persentase Anak-anak Berberat Badan Parah dan Sedang

Human Poverty Index

Percentage of people without access to safe water

Percentage of people not living beyond 40

Percentage of people lack of health access

Percentage of adult illiteracy

Percentage of child malnutrition

HUMAN POVERTY INDEX, 2000-2005

Page 30: HDI dan Kemiskinan

Implikasi HDI dan HPI bagi Implikasi HDI dan HPI bagi Penanggulangan Kemiskinan Penanggulangan Kemiskinan

““early warning system”early warning system” ““resources allocation”resources allocation” PembandingPembanding Target (??)Target (??) apa sama dengan apa sama dengan

rapor sekolah??rapor sekolah??

Page 31: HDI dan Kemiskinan

Kemiskinan dan Kemiskinan dan Implikasi Kebijakan Implikasi Kebijakan

Page 32: HDI dan Kemiskinan

Ciri Kemiskinan IndonesiaCiri Kemiskinan Indonesia

Lebih Banyak Penduduk yang Lebih Banyak Penduduk yang rentan terhadap kemiskinan rentan terhadap kemiskinan (US$1-2/hari)(US$1-2/hari)

Kemiskinan pendapatan vs Kemiskinan pendapatan vs kemiskinan non-pendapatan kemiskinan non-pendapatan (gizi, kesehatan, pendidikan, (gizi, kesehatan, pendidikan, akses air bersih,dll)akses air bersih,dll)

Kesenjangan antar wilayah Kesenjangan antar wilayah (kota-desa, jawa-luar jawa, KTI-(kota-desa, jawa-luar jawa, KTI-KBI)KBI)

Page 33: HDI dan Kemiskinan

Rentan Miskin (Transient Poverty)Rentan Miskin (Transient Poverty)

Lebih di kenal nyaris miskin (based on Lebih di kenal nyaris miskin (based on tingkat pendapatan)tingkat pendapatan)

Hampir 42 persen dari seluruh rakyat Hampir 42 persen dari seluruh rakyat Indonesia hidup di antara garis kemiskinan Indonesia hidup di antara garis kemiskinan AS$1- dan AS$2-per AS$1- dan AS$2-per harihari

hasil survei Bank Dunia tahun 2004 hasil survei Bank Dunia tahun 2004 menunjukkan hanya 16,7 persen penduduk menunjukkan hanya 16,7 persen penduduk Indonesia yang tergolong miskin, lebih dari Indonesia yang tergolong miskin, lebih dari 59 persen dari mereka pernah jatuh miskin59 persen dari mereka pernah jatuh miskin dalam periode satu tahun sebelum survei dalam periode satu tahun sebelum survei dilaksanakan. dilaksanakan.

Data terakhir juga mengindikasikan tingkat Data terakhir juga mengindikasikan tingkat pergerakanpergerakan tinggi (masuk dan keluar) tinggi (masuk dan keluar) kemiskinan selama periode tersebut, lebih kemiskinan selama periode tersebut, lebih dari 38 persen rumah tangga miskin pada dari 38 persen rumah tangga miskin pada tahun2004 tidak miskin pada tahun 2003.tahun2004 tidak miskin pada tahun 2003.

Page 34: HDI dan Kemiskinan

29,30%29,30%

52,32%52,32%

21,21%21,21%

43,86%43,86%

7,86%7,86%

20,76%20,76%

9,29%9,29%

27,89%27,89%

Noon PoorNoon Poor PoorPoor

Household without access to safe waterHousehold without access to safe water

Household without access to sanitationHousehold without access to sanitation

Household with children aged 12-15 not Household with children aged 12-15 not enolled in junior high schoolenolled in junior high school

Household with birth attended by Household with birth attended by traditional paramedicstraditional paramedics

0,00%0,00% 10,00%10,00% 20,00%20,00% 30,00%30,00% 40,00%40,00% 50,00%50,00% 60,00%60,00%

Source: SUSENAS 2002, BPSSource: SUSENAS 2002, BPS

Page 35: HDI dan Kemiskinan

Potret Kesenjangan WilayahPotret Kesenjangan Wilayah

Kesenjangan KBI-KTI, Jawa-Luar Jawa, antara Kesenjangan KBI-KTI, Jawa-Luar Jawa, antara kota metropolitan-kota besar-kota menengah kota metropolitan-kota besar-kota menengah dan kecil, perkotaan-perdesaandan kecil, perkotaan-perdesaan

Akar kesenjangan: Akar kesenjangan: perbedaan potensi sumber daya alam, perbedaan potensi sumber daya alam, letak geografis, letak geografis, budayabudaya kebijakan pembangunan kebijakan pembangunan orientasi orientasi

pembangunan pembangunan

Page 36: HDI dan Kemiskinan
Page 37: HDI dan Kemiskinan

Poverty and Inequality 1978-2004Poverty and Inequality 1978-2004

0

5

10

15

20

25

30

35

1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2003 2004

Year

Per

cent

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

Inde

x G

ini

Poverty Gini Ratio

Page 38: HDI dan Kemiskinan

Kebijakan “Kebijakan “Pro-poor”Pro-poor” (Memihak-Kepentingan-orang-Miskin)(Memihak-Kepentingan-orang-Miskin)

Kebijakan yang sekaligus mendorong pertumbuhan Kebijakan yang sekaligus mendorong pertumbuhan dan dan penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh, penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh, dengan memperbaiki tata-kelola dengan memperbaiki tata-kelola (governance)(governance) & & memberdayakan institusi lokal dan nasional memberdayakan institusi lokal dan nasional pertumbuhan yang pertumbuhan yang berkeadilanberkeadilan dan dan berkelanjutanberkelanjutan ((equitable & sustainable)equitable & sustainable)

Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang juga Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang juga menuju pencapaian tujuan2 MDGs yang lain, dengan menuju pencapaian tujuan2 MDGs yang lain, dengan proses proses lintas sektoral,lintas sektoral, lintas wilayahlintas wilayah, dan , dan lintas pelakulintas pelaku..

Program penanggulangan kemiskinan yang Program penanggulangan kemiskinan yang tepat tepat sasaransasaran dan dan tepat programtepat program pelaksanaan & pelaksanaan & pengambilan keputusannya harus sedekat mungkin pengambilan keputusannya harus sedekat mungkin dgn lokasi program dgn lokasi program

Program2 yang dirancang dengan baik hingga bisa Program2 yang dirancang dengan baik hingga bisa sekaligus menuju pencapaian berbagai Tujuan MDGs sekaligus menuju pencapaian berbagai Tujuan MDGs akan lebih efektif dalam pembiayaan & pencapaian akan lebih efektif dalam pembiayaan & pencapaian MDGs dari pada program yang hanya untuk 1 Tujuan MDGs dari pada program yang hanya untuk 1 Tujuan ((“quick wins“quick wins”)”)

Page 39: HDI dan Kemiskinan

AgendaAgenda

Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi Pelayanan dasarPelayanan dasar Government expenditureGovernment expenditure

Work For The PoorWork For The Poor

Page 40: HDI dan Kemiskinan

Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi

Revitalisasi pertanian dan Revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan pembangunan perdesaan

Peningkatan produktivitas non-Peningkatan produktivitas non-pertanian pertanian menggabungkan usaha menggabungkan usaha non-pertanian dalam proses non-pertanian dalam proses pertumbuhan perkotaan atau dengan pertumbuhan perkotaan atau dengan memasukkan usaha-usaha di daerah memasukkan usaha-usaha di daerah pedesaan pinggir kota ke dalam pedesaan pinggir kota ke dalam daerah perkotaan.daerah perkotaan.

Peningkatan UMKM padat modal Peningkatan UMKM padat modal guna mendukung kebijakan makroguna mendukung kebijakan makro

PEngembangan kegiatan pariwisata PEngembangan kegiatan pariwisata massal dan pro poor orientedmassal dan pro poor oriented

Page 41: HDI dan Kemiskinan

Pelayanan dasarPelayanan dasar

Peningkatan kualitas pelayanan Peningkatan kualitas pelayanan di sektor pendidikan, kesehatan di sektor pendidikan, kesehatan dan air minum. dan air minum.

Peningkatan kualitas SDM yang Peningkatan kualitas SDM yang menangani pelayanan dasar menangani pelayanan dasar

perbaikan akses bagi perbaikan akses bagi masyarakat miskin terhadap masyarakat miskin terhadap pelayanan untuk menekan pelayanan untuk menekan kesenjangan antar daerah kesenjangan antar daerah dalam hal indikator dalam hal indikator pembangunan manusia.pembangunan manusia.

Page 42: HDI dan Kemiskinan

Pengeluaran PemerintahPengeluaran Pemerintah

Menjadikan prioritas kemiskinan Menjadikan prioritas kemiskinan dalam dokumen rencana dalam dokumen rencana pembangunan menjadi lebh pembangunan menjadi lebh “bermakna”“bermakna” integrasi dan integrasi dan focussingfocussing

Alokasi DAU dan DAK untuk program-Alokasi DAU dan DAK untuk program-program kemiskinan yang masif program kemiskinan yang masif

Perluasan Program CDD (community Perluasan Program CDD (community driven development) sebagai salah driven development) sebagai salah satu upaya peningkatan satu upaya peningkatan keberdayaan masyarakatkeberdayaan masyarakat

Page 43: HDI dan Kemiskinan

Agenda Ke Depan Agenda Ke Depan

Diagnosa angka HDI dengan Diagnosa angka HDI dengan tepat – menembak tepat – menembak permasalahan yang tepatpermasalahan yang tepat

Menyusun HDI tingkat Menyusun HDI tingkat kecamatankecamatan

Integrasi sistem perencanaan-Integrasi sistem perencanaan-penganggaran dengan prioritas penganggaran dengan prioritas kemiskinankemiskinan Kemiskinan as a problem, bukan Kemiskinan as a problem, bukan

slogan slogan

Page 44: HDI dan Kemiskinan

Pariwisata Pro PoorPariwisata Pro Poor

Page 45: HDI dan Kemiskinan

Trend duniaTrend dunia

Page 46: HDI dan Kemiskinan

TREND ASIATREND ASIA

Sumber : World Tourism organization, 2006

Page 47: HDI dan Kemiskinan

Trend WismanTrend Wisman Indonesia Indonesia

YEARINTERNATIONAL

VISITORS

AVERAGE EXPENDITURE/ PERSON (US $)

AVG. STAY IN DAY(S)

FOREIGN EXCHANGE

INCOME

PER VISIT PER DAY

2000 5.064.217 1.135,18 92,59 12,26 5.748,80

2001 5.153.620 1.053,36 100,42 10,49 5.428,62

2002 5.033.400 893,26 91,29 9,79 4.496.13

2003 4.467.021 903,74 93,27 9,69 4.037,02

2004 5.321.165 901,66 95,17 9,47 4.797,88

2005 5.002.101 904,00 99,86 9,05 4.521,89

2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98

Page 48: HDI dan Kemiskinan

IssueIssue

Berapa yang bisa diambil oleh Berapa yang bisa diambil oleh Tanjung Pinang??Tanjung Pinang??

Siapa yang akan datang ke Siapa yang akan datang ke Tanjung Pinang??Tanjung Pinang??

Apa yang akan ditawarkan?Apa yang akan ditawarkan? Pengaruh terhadap orang Pengaruh terhadap orang

miskin?miskin? Dibutuhkan perencanaan Dibutuhkan perencanaan

pariwisata yang terpadu, pariwisata yang terpadu, berkelanjutan dan pro-poorberkelanjutan dan pro-poor

Page 49: HDI dan Kemiskinan

““Tourism is subject to direct and indirect government Tourism is subject to direct and indirect government intervention often because of its employment and intervention often because of its employment and income producing possibilities and therefore its income producing possibilities and therefore its potential to diversify and contribute to national and potential to diversify and contribute to national and regional economies”regional economies”(Hall, 2000: 18)(Hall, 2000: 18)

PRO POOR TOURISMPRO POOR TOURISM

Pawisata yang dapat memberikan manfaat Pawisata yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya (sebesar-besarnya (net benefitnet benefit) untuk ) untuk orang miskin, bisa berupa ekonomi, sosial, orang miskin, bisa berupa ekonomi, sosial, lingkungan atau budayalingkungan atau budaya

Page 50: HDI dan Kemiskinan

COMMUNITY ORIENTED

INDUSTRY

THE LAND USE/PHYSICAL/THE LAND USE/PHYSICAL/SPATIAL APPROACHSPATIAL APPROACH

BOOSTERISM

PENDEKATANPENDEKATANPERENCANAANPERENCANAANPARIWISATAPARIWISATA

Page 51: HDI dan Kemiskinan

Pendekatan Dalam Perencanaan PariwisataPendekatan Dalam Perencanaan Pariwisata(Getz, 1987, in Hall, 2000)(Getz, 1987, in Hall, 2000)

Boosterism: (tourism is good)Boosterism: (tourism is good) views opposition to tourism as ‘unpatriotic’views opposition to tourism as ‘unpatriotic’ little consideration of carrying capacitylittle consideration of carrying capacity practised by politicians & those that gain practised by politicians & those that gain

financially from tourism (Getz, 1987).financially from tourism (Getz, 1987). Tourism as an industryTourism as an industry

Tourism used as a tool by govts to achieve Tourism used as a tool by govts to achieve economic restructuring economic restructuring

Economic goals: priority over Economic goals: priority over social/ecological questionssocial/ecological questions

Page 52: HDI dan Kemiskinan

Pendekatan Dalam Perencanaan PariwisataPendekatan Dalam Perencanaan Pariwisata

The land use/physical/spatial approachThe land use/physical/spatial approach Minimise negative effects on the environment by Minimise negative effects on the environment by

land zoning to concentrate/disperse touristsland zoning to concentrate/disperse tourists Risk plans may ignore more socio/cultural Risk plans may ignore more socio/cultural

factors.factors. Community oriented tourism planningCommunity oriented tourism planning

Recognised need for the social impact Recognised need for the social impact perspective. Vital ethically (that people perspective. Vital ethically (that people influence their destination destinies) and influence their destination destinies) and economically (to attract tourists) economically (to attract tourists)

Page 53: HDI dan Kemiskinan

Kenapa??Kenapa??1. Pariwisata adalah industri yang berkembang

dan massif dapat mempengaruhi jutaan orang miskin.

2. Pariwisata memiliki keuntungan pertumbuhan yang tinggi dibanding sektor lain untuk pengentasan kemiskinan.

3. Walau orang miskin tidak terkena dampak langsung akan tetapi biaya yang mereka miliki akan sedikit. Seperti PKL, atau artis jalanan

4. Merupakan penunjukan prioritas dan agenda serius Pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan

5. Dari beberapa kasus di lapangan, begitu banyak strategi yang belum di upayakan dalam mendorong pariwisata berbasis orang miskin

Sumber : DFid, 1999Sumber : DFid, 1999

Page 54: HDI dan Kemiskinan

Perbedaan Perbedaan

Page 55: HDI dan Kemiskinan

Pariwisata Pro-PoorPariwisata Pro-Poor

economic gain; employment; opportunities for small and medium-

size enterprises (SME); Infrastructure such as improved

access to potable water, communications, roads (access to markets), and improved

health and education services; protection of natural and cultural

resources; and Opportunities and capacity for the

poor to improve their livelihoods

Page 56: HDI dan Kemiskinan

StrategiStrategi Peningkatan keuntungan ekonomi Peningkatan keuntungan ekonomi

memperluas kesempatan usaha, memperluas kesempatan usaha, lapangan kerja, dan membuka akses lapangan kerja, dan membuka akses infrastruktur dan pelayanan dasar infrastruktur dan pelayanan dasar untuk orang miskinuntuk orang miskin

Meningkatkan keuntungan non-Meningkatkan keuntungan non-ekonomiekonomi capacity building, training, capacity building, training, pemberdayaan mitigasi dampak pemberdayaan mitigasi dampak lingkunganlingkungan

Reformasi kebijakan Reformasi kebijakan membangun membangun kebijakan yang mendukung framework kebijakan yang mendukung framework perencanaan dan kebijakan yang perencanaan dan kebijakan yang meningkatkatkan partisipasi dan meningkatkatkan partisipasi dan membawa private sector menjadi pro-membawa private sector menjadi pro-poor partnershippoor partnership

Page 57: HDI dan Kemiskinan

STRATEGI PARIWISATASTRATEGI PARIWISATA

Reformasi Kebijakan

Keuntungan Non-Ekonomi

Keuntungan Ekonomi

Page 58: HDI dan Kemiskinan

Tantangan Kebijakan Tantangan Kebijakan Pemerintah DaerahPemerintah Daerah

Melakukan kajian terhadap dampak Melakukan kajian terhadap dampak pengembangan pariwisata bagi pengembangan pariwisata bagi perekonomian wilayah dan perekonomian wilayah dan pengentasan kemiskinanpengentasan kemiskinan

Penyusunan strategi pengembangan Penyusunan strategi pengembangan pariwisata yang berorientasi orang pariwisata yang berorientasi orang miskin. miskin.

Memberikan porsi lebih kepada Memberikan porsi lebih kepada pengembangan pariwisata yang pengembangan pariwisata yang dapat dapat memberdayakan memberdayakan masyarakat masyarakat miskin. miskin.

Page 59: HDI dan Kemiskinan

KEBIJAKAN JANGKA MENENGAHKEBIJAKAN JANGKA MENENGAH

PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA

KONTRIBUSI USD 10 Miliar

PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA

PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

PROGRAM KEMITRAAN

PRO POOR TOURISM PRO POOR TOURISM

Page 60: HDI dan Kemiskinan

Peningkatan Destinasi Peningkatan Destinasi

InfrastrukturInfrastruktur Air minum, Jalan, Drainase, Air minum, Jalan, Drainase,

perhotelan, dllperhotelan, dll Revitalisasi kawasan Revitalisasi kawasan

Pantai losari , MakasarPantai losari , Makasar Kawasan Kota Tua SemarangKawasan Kota Tua Semarang

Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Pusat Informasi, VoAPusat Informasi, VoA

Page 61: HDI dan Kemiskinan

Pengembangan PemasaranPengembangan Pemasaran

PricePrice Place Place Product Product Promotion Promotion

Page 62: HDI dan Kemiskinan

KemitraanKemitraan

Pengembangan Infrastruktur Pengembangan Infrastruktur dengan swasta dengan swasta

Pengelola kawasan dengan Pengelola kawasan dengan Badan PengusahaanBadan Pengusahaan

Mengorganisasi masyarakat Mengorganisasi masyarakat agar lebih terlibat agar lebih terlibat

Page 63: HDI dan Kemiskinan

Permasalahan Permasalahan Kawasan Kota LamaKawasan Kota Lama

Menurunnya vitalitas fisik kawasan yang berakibat pada penurunan produktivitas ekonomi dan sosial budaya di kawasan-kawasan perkotaan. Pada saat ini dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :

Kawasan Mati Kawasan Degradasi Sedang Kawasan Maju tapi Kacau/

Semrawut

Page 64: HDI dan Kemiskinan

Baik bangunan maupun lingkungan Baik bangunan maupun lingkungan mengalami penurunan kualitas fisik.mengalami penurunan kualitas fisik.

Kawasan menjadi kumuhKawasan menjadi kumuh Pertumbuhan nilai properti negatif.Pertumbuhan nilai properti negatif. Unit usaha tidak ada Unit usaha tidak ada Kawasan kehilangan vitalitasnya.Kawasan kehilangan vitalitasnya.

Permasalahan Permasalahan Kota LamaKota Lama

Kawasan MatiKawasan Mati

Page 65: HDI dan Kemiskinan

Sedikitnya lapangan kerja, Sedikitnya lapangan kerja, Sedikitnya diversifikasi usaha yang ditandai dengan jumlah unit Sedikitnya diversifikasi usaha yang ditandai dengan jumlah unit

usaha kurang, variasi usaha sedikitusaha kurang, variasi usaha sedikit,, sifat usaha tidak kontinyu, sifat usaha tidak kontinyu, jumlah konsumen sedikit pemanfaatan ruang ekonomi sedikit jumlah konsumen sedikit pemanfaatan ruang ekonomi sedikit dan dan produktifitas menurunproduktifitas menurun..

Prasarana dan sarana tidak memadaiPrasarana dan sarana tidak memadai yg menyebabkan yg menyebabkan ddegradasi kualitas lingkunganegradasi kualitas lingkungan..

Permasalahan Permasalahan Kota LamaKota Lama

Kawasan Degradasi SedangKawasan Degradasi Sedang

Page 66: HDI dan Kemiskinan

Kawasan Maju tapi kacauKawasan Maju tapi kacau

Pertumbuhan ekonomi tidak Pertumbuhan ekonomi tidak terkendali, kacau dan terkendali, kacau dan kumuh kumuh

Kurang menghargai nilai Kurang menghargai nilai warisan budaya.warisan budaya.

Tingginya nilai properti.Tingginya nilai properti. Terjadinya penghancuran Terjadinya penghancuran

secara kreatif (creatif secara kreatif (creatif destruction) baik pada destruction) baik pada aktivitas tradisional, budaya aktivitas tradisional, budaya dan komponen-komponen dan komponen-komponen pembentuk kawasanpembentuk kawasan

Pembangunan tidak Pembangunan tidak kontekstual dan bersifat infill kontekstual dan bersifat infill development.development.

Kurang kenyamanan.Kurang kenyamanan.

Permasalahan Permasalahan Kota LamaKota Lama

Page 67: HDI dan Kemiskinan