hbasbdhbhiuadhxuiahxid xxjaxwx
description
Transcript of hbasbdhbhiuadhxuiahxid xxjaxwx
Pemicu
Ny. Dorce, berusia 40 tahun mengeluh keputihan dan gatal di sekitar vagina sejak sebulan yang lalu. Sudah menggunakan air daun sirih, tetapi belum sembuh juga. Ny. Dorce khawatir kalau dia menderita kanker, maka ia beobat ke dokter.
Apa yang dapat dipelajari dari peristiwa ini ?
Learning Objective1. Menjelaskan definisi keputihan2. Menjelaskan etiologi dan patogenesis keputihan3. Menjelaskan definisi Pap Smear4. Menyebutkan langkah-langkah pemeriksaan Pap
Smear5. Menjelaskan pengambilan , penyimpanan ,
pengiriman spesimen6. Menjelaskan pemeriksaan dan pembacaan spesimen7. Menjelaskan pemilihan terapi yang tepat
Definisi Keputihan
Leukorea berasal dari kata Leuco (benda putih) yang disertai dengan akhiran- rrhea (aliran / cairan yang mengalir).
Leukorea(white discharge, fluor albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah, yang merupakan reaksi fisiologik ataupun patologik.
Ciri – Ciri Umum
• Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri.
• Sekret vagina yang bertambah banyak• Rasa panas saat kencing• Sekret vagina berwarna putih dan
menggumpal
Jenis KeputihanPemeriksaan Fisiologis Patologis
Warna Sekret Bening Kuning hingga Hijau
Kejernihan Sekret Jernih Agak Keruh
Bau Sekret Tidak Berbau Bau Amis
Leukosit Sekret Tidak ada / Sedikit Ada / Banyak (menandakan infeksi)
Etiologi Leukorea Fisiologik
Penyebab Leukorea Fisiologik :1. Bayi umur kira-kira 10 hari (pengaruh estrogen dari
plasenta terhadap uterus dan vagina janin)2. Sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh
estrogen3. Sekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar
serviks uteri menjadi lebih encer4. Wanita dewasa yang dirangsang sebelum dan pada
waktu koitus (transudasi dari dinding vagina)5. Stress
Patofisiologik Leukorea Fisiologik
• Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi
• Pada vagina terdapat bakteri flora normal, seperti Lactobacillus acidophilus yang berperan dalam menjaga ekosistem vagina melalui kondisi pH agar tetap asam (3,5 – 4,5) sehingga perkembangan bakteri patogen terhambat.
Patofisiologik Leukorea Fisiologik
• Karena disimpan glikogen untuk Lactobacillus berkurang dan pembentukan terhambat yang menyebabkan pH vagina naik
• Peningkatan pH menyebabkan perubahan flora normal.
Patofisiologik Leukorea Fisiologik• Untuk menjaga pH, Lactobacillus akan
merombak glikogen menjadi energi dan asam laktat yang bersifat asam
• Yang menentukan kadar glikogen adalah hormon estrogen, dimana estrogen mengaktifkan Growth Hormon untuk memudahkan penyimpanan glikogen dalam tubuh
Etilogi Leukorea Patologik
Penyebab Leukorea Patologik :1.Infeksi
1. Bakteri : Gardanerrella vaginalis, Neisseria gonorhoae
2. Jamur : Candida Albicans3. Protozoa : Trichomonas vaginalis4. Virus : Virus Herpes, Human Papilloma Virus
Etiologi Leukorea Patologik
2. Iritasia. kondomb. Sabun cuci dan Pelembut pakaianc. Cairan antiseptic untuk mandi, dll
3. Tumor atau jaringan abnormal lain4. Benda asing5. Radiasi6. Psikologis
Etiologi Keputihan
Jamur Candida dan Monilia• Menyebabkan rasa gatal pada vagina. Warnanya
putih susu, kental, berbau agak keras.dan meradang.
• Pemicunya adalah kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh.
Etiologi Keputihan
Parasit Trichomonas vaginalis• Menyerang dinding vagina. • Pada sifat akut cairan keputihan sangat kental,
berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Pada kasus
• Kronik gejala lebih ringan dan tidak berbuih. • Ditularkan melalui hubungan seks, perlengkapan
mandi, atau bibir kloset• Keputihan karena parasit tidak menyebabkan
gatal, tetapi liang vaginanya nyeri bila ditekan.
Etiologi Keputihan
Bakteri Gardnella• Menyebabkan rasa gatal• Warna cairan keabuan, berair, berbuih dan
berbau amis. • Beberapa jenis bakteri lain juga memicu
munculnya penyakit kelamin seperti sifilis.
Etiologi Keputihan
Bakteri Neisseria gonorrhoea• Disebabkan oleh kuman gonokok. • Menginfeksi daerah dengan mukosa epitel
kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang, yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.
• Menimbulkan nyeri pada saat berjalan, kemerahan dan bengkak pada labia mayora.
Etiologi Keputihan
Virus CondylomaDitandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil.
Etiologi Keputihan
Virus Herpes• Ditularkan melalui hubungan seks. • Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di
sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas.
Etiologi Keputihan
Virus HPV• Termasuk famili papovavirus suatu virus DNA. • Menginfeksi membran basalis pada daerah
metaplasia dan zona transformasi serviks. • Infeksi ini ditularkan melalui kontak langsung. • Virus HPV merupakan penyebab utama
kanker serviks dan vagina.
Patofisiologi Leukorea Patologik
• Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina, sel-sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB
• Contoh salah satu etiologi keputihan adalah kandidiasis vaginalis yang disebabkan oleh Candida sp. terutama C. albicans karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis
Definisi Pap Smear
• Pap Smear adalah suatu pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan serviks seperti bakteri, virus, jamur, parasit, terutama kanker serviks.
Langkah-Langkah Pemeriksaan Pap Smear
Persiapan Sebelum pemeriksaan, hendaknya
memberitahikan apa yg akan dilakukan kepada pasien.
Pastikan pasien sudah berkemih karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan kepada pasien.
Atur semua bahan dekat dengan dengan tangan.
Tentukan agar privasi terjaga.
Langkah-Langkah Pemeriksaan Pap Smear
Atur posisi pasien. Menegakan sandaran setinggi 45° sehingga dapat langsung kontak mata dengan pasien untuk melihat ekspresi pasien.
Kaki pasien diletakkan di atas tempat sanggahan yang terdapat pada meja ginekologi.
Atur sanggahan sesuai dengan panjang kaki pasien. Berika penutup berupa kain untuk menutup bagian
perut dan paha, biarkan terbuka pada bagian yang akan diperiksa.
Langkah-Langkah Pemeriksaan Pap Smear
Pemasukkan spekulum• Spekulum tersedia dalam beberapa ukuran. Pemilan
spekulum disesuaikan dengan anatomi pasien. Apabila ragu, masukan jari yang telah dioleskan dengan pelumas air kedalam introitus vagina untuk menilai relaksasi dan dimensi orificium.
• Spekulum mempunyai 2 struktur yang pertama yaitu suatu pencetan untuk membuka mulut, dan yang kedua adalah skrup untuk mempertahankan mulut spekulum yang sudah terbuka.
• Spekulum dilumasi dengan air hangat, Jangan dengan jeli jika dilakukan hapusan Papanicolau.
Langkah-Langkah Pemeriksaan Pap Smear
• Masukkan 2 jari kedalam vagina dan tekan ke bagian bawah dengan lembut sehingga otot peritoneum pada orificium vagina posterior akan relaksasi.
• Sambil menekan kebawah, masukan mata spekulum ke dalam vagina ± 45°. Selah itu, putar pegangan spekulum kebawah ±90°.
• Setelah itu, buka mata spekulum dan kunci dengan skrup untuk dapat melihat serviks.
Pengambilan Spesimen
Jenis Spesimen :• Sekret vagina• Sekret servikal• Sekret Endoservikal• Sekret Endometrial• Sekret Forniks Posterior
Pengambilan Spesimen Sekret Vagina
Sekret vagina- Pasanglah spekulum steril tanpa memakai bahan
pelicin. - Apuslah sekret dari dinding lateral vagina 1/3
bagian atas dengan ujung spatula Ayre yang berbentuk bulat lonjong spt lidah.
- Ulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis.
Pengambilan Spesimen Sekret Vagina
- Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau hair spray.
- Setelah selesai difiksasi minimal selama 30 menit, sediaan siap untuk dikirim ke Laboratorium Sitologi.
Pengambilan Spesimen Sekret Vagina
Kegunaan• Interpretasi status hormonal seorang wanita• Menentukan maturitas dari suatu kehamilan dengan menilai apakah kehamilan masih dalam masa evolusi, mendekati aterm, aterm, atau sudah postmatur.• Menentukan apakah suatu kehamilan muda terancam akan terjadi abortus.
Pengambilan Spesimen Sekret Servikal
Sekret servikal- Pasanglah spekulum steril tanpa memakai bahan
pelicin.- Dengan ujung spatula Ayre yang berbentuk bulat
lonjong seperti lidah, apuslah sekret dari permukaan portio serviks dengan sedikit tekanan tanpa melukainya. Gerakkan searah jarum jam, diputar melingkar 360 derajat.
- Ulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis.
Pengambilan Spesimen Sekret Servikal
Kegunaan• Untuk menentukan penyebab infeksi serviks
pada wanita yang mengalami keputihan/leukorrhoea.
• Untuk mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakanker (displasia) dan kanker serviks
Pengambilan Spesimen Sekret Endoservikal
Sekret Endoservikal- Lekatkan sedikit kapas pada ujung alat
ecouvillon rigide jika hendak menggunakan alat tsb. Jika menggunakan cyto-brush tidak perlu tambahan kapas.
- Masukkan ecouvillon rigide atau cyto-brush ke dalam kanalis endoserviks sedalam 1 atau 2 cm dari orificium uteri eksternum
Pengambilan Spesimen Sekret Endoservikal
Kegunaan• Untuk mendiagnosis dan deteksi dini lesi
prakanker (displasia) dan kanker serviks, di mana predeleksi kanker serviks paling sering dijumpai di daerah squamo-columnar junction
• Untuk mendiagnosis penyakit-penyakit infeksi yang terdapat di dalam endoserviks, terutama infeksi chlamydia yang sering bersarang pada sel epitel endoserviks dan sel metaplastik
Pengambilan Spesimen Sekret Endometrial
Sekret Endometrial- Sebelum pengambilan bahan dimulai, penderita
diberitahu terlebih dahulu bahwa pengambilan bahan pemeriksaan ini akan menimbulkan sedikit rasa nyeri/mulas yang disebabkan oleh karena adanya kontraksi uterus
- Masukkan alat sapu endometrium ke dalam kanalis endoserviks kemudian lat didorong terus perlahan-lahan ke dalam, sampai di kavum uteri.
Pengambilan Spesimen Sekret Endometrial
- Di dalam kavum uteri bagian sapu dari alat tersebut yang berfungsi menampung sekret endometrial dikeluarkan, dan putarlah alat secara melingkar 360 derajat beberapa kali, kemudian masukkan kembali sapu tersebut ke tempat semula, barulah tarik alat keluar secara perlahan-lahan.
- Sekret yang didapat segera dibuat sediaan dengan mengulaskan sapu dari alat tersebut pada kaca objek
Pengambilan Spesimen Sekret Endometrial
KegunaanUntuk interpretasi sitohormonal seorang wanita, mendiagnosis penyakit-penyakit ketidakseimbangan hormonal, penyakit infeksi, tumor jinak (polip), dan tumor ganas endometrium
Pengambilan Spesimen Sekret Fornix Posterior
Sekret Forniks Posterior- Penderita dibaringkan dalam posisi terlentang
atau posisi miring ke samping dengan lutut dilipat ke atas, menempel pada perut
- Dalam keadaan bola karet dipijat, ujung pipet dimasukkan ke dalam vagina secara perlahan-lahan, sampai pipet menyentuh ujung vagina yang dapat diketahui bila terasa ada tahanan
Pengambilan Spesimen Sekret Fornix Posterior
- Lakukan penyedotan sekret dengan melepaskan tekanan pada ujung pipet perlahan-lahan,dan sekret dari forniks posterior vagina akan terhisap ke dalam pipet
- Kemudian ujung pipet ditarik keluar perlahan-lahan dengan cara yang sama seperti saat alat tersebut keluar dari vagina, perhatikan jangan sampai menyentuh bagian dinding vagina yang lain
- Sekret yang didapat diulaskan ke atas 1 atau 2 kaca objek, kemudian dibuat sediaan apus dengan bantuan sebuah batang kayu kecil atau tusuk gigi
Pengiriman Spesimen
1. Dikirim ke laboratorium oleh kurir atau oleh penderita sendiria.Dalam keadaan keringUntuk ini harus dilakukan fiksasi kering dengan hair spray/cytocrep/dry fix. Sediaan dikirim dalam amplop biasa bersama formulir permintaan pemeriksaan sitologi ginekologik yang sudah diisi lengkap
Pengiriman Spesimen
b. Dalam keadaan basahUntuk ini fiksasi dilakukan dengan cairan alkohol 95% dan sediaan dikirim ke laboratorium dalam botol berisi cairan fiksasi. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi ginekologik dikirim terpisah dalam amplop tersendiri
Pengiriman Spesimen
2. Lewat pos- Fiksasi kering dengan hair spray- Sediaan dikemas dalam kotak karton/plastik
agar tidak pecah- Kotak dimasukkan ke dalam amlop yang
terbuat dari kertas tebal- Siap dikirim
Pemeriksaan Spesimen
Hasil pengukuran pH cairan vagina dapat ditentukan dengan kertas pengukur pH dan pH diatas 4,5 sering disebabkan oleh trichomoniasis tetapi tidak cukup spesifik. Cairan juga dapat diperiksa dengan melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan normal saline 0,9% diatas objek glass dan sampel kedua di larutkan dalam KOH 10%. Penutup objek glass ditutup dan diperiksa dibawah mikroskop.
Cara pembacaan spesimen
• Hasil pemeriksaan specimen di golongkan berdasarkan sistem Bethesda supaya pembacaan specimen seragam di seluruh dunia dan untuk menghindari kebingungan dalam hal membaca specimen.
Pap smear• ASC—atypical squamous cells. Squamous cells are the thin
flat cells that form the surface of the cervix. The Bethesda System divides this category into two groups:– ASC–US—atypical squamous cells of undetermined significance.
The squamous cells do not appear completely normal, but doctors are uncertain about what the cell changes mean. Sometimes the changes are related to human papillomavirus (HPV) infection (see Question 13). ACS–US are considered mild abnormalities.
– ASC–H—atypical squamous cells cannot exclude a high-grade squamous intraepithelial lesion. The cells do not appear normal, but doctors are uncertain about what the cell changes mean. ASC–H may be at higher risk of being precancerous.
• AGC—atypical glandular cells. Glandular cells are mucus-producing cells found in the endocervical canal (opening in the center of the cervix) or in the lining of the uterus. The glandular cells do not appear normal, but doctors are uncertain about what the cell changes mean.
Pap smear• AIS—endocervical adenocarcinoma in situ. Precancerous cells are
found in the glandular tissue.• LSIL—low-grade squamous intraepithelial lesion. Low-grade means
there are early changes in the size and shape of cells. The word lesion refers to an area of abnormal tissue. Intraepithelial refers to the layer of cells that forms the surface of the cervix. LSILs are considered mild abnormalities caused by HPV infection.
• HSIL—high-grade squamous intraepithelial lesion. High-grade means that there are more marked changes in the size and shape of the abnormal (precancerous) cells, meaning that the cells look very different from normal cells. HSILs are more severe abnormalities and have a higher likelihood of progressing to invasive cancer.
Pap smear• A physician may simply describe Pap test results to a patient as “abnormal.”
Cells on the surface of the cervix sometimes appear abnormal but are very rarely cancerous. It is important to remember that abnormal conditions do not always become cancerous, and some conditions are more likely to lead to cancer than others. A woman may want to ask her doctor for specific information about her Pap test result and what the result means.
• There are several terms that may be used to describe abnormal results.• Dysplasia is a term used to describe abnormal cells. Dysplasia is not cancer,
although it may develop into very early cancer of the cervix. The cells look abnormal under the microscope, but they do not invade nearby healthy tissue. There are four degrees of dysplasia, classified as mild, moderate, severe, or carcinoma in situ, depending on how abnormal the cells appear under the microscope. Carcinoma in situ means that abnormal cells are present only in the layer of cells on the surface of the cervix. However, these abnormal cells may become cancer and spread into nearby healthy tissue.
Pap smear• Squamous intraepithelial lesion (SIL) is another term that is used to
describe abnormal changes in the cells on the surface of the cervix. The word squamous describes thin, flat cells that form the outer surface of the cervix. The word lesion refers to abnormal tissue. An intraepithelial lesion means that the abnormal cells are present only in the layer of cells on the surface of the cervix. A doctor may describe SIL as being low-grade (early changes in the size, shape, and number of cells) or high-grade (precancerous cells that look very different from normal cells).
• Cervical intraepithelial neoplasia (CIN) is another term that is sometimes used to describe abnormal tissue findings. Neoplasia means an abnormal growth of cells. Intraepithelial refers to the layer of cells that form the surface of the cervix. The term CIN, along with a number (1 to 3), describes how much of the thickness of the lining of the cervix contains abnormal cells.
Pap smear
• Atypical squamous cells are findings that are unclear, and not a definite abnormality.
• Cervical cancer, or invasive cervical cancer, occurs when abnormal cells spread deeper into the cervix or to other tissues or organs.
Terapi Yang Tepat
• Terapi Keputihan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Causal– Mengobati apa yang menjadi penyebab dari
keputihan itu sendiri.
2. Simptomatik– Mengobati gejala yang menyertai keputihan.
Terapi
• Amubisid– Metronidazol
• Memiliki efek trikomoniasid, efektif terhadap Trichomonas vaginalis.
• Untuk trikomoniasis pada wanita dianjurkan 3 kali 250 mg/hari selama 7-10 hari.
• Untuk vaginitis oleh infeksi campuran trikomonas dan kandida dengan tablet vaginal yang mengandung 500 mg metronidazol dan 100.000 IU nistatin.
• Kegagalan pengobatan dapat karena reinfeksi dari pasangannya, oleh sebab itu pihak laki-laki harus juga diobati 3 kali 250 mg/hari selama 7-10 hari.
Terapi
– Tinidazol• Mempunyai efek yang sama dengan metronidazol,
perbedaannya hanya pada masa paruhnya yang lebih panjang sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal per hari, dan efek sampingnya lebih ringan dari metronidazol.• Dosis untuk trikomoniasis: dosis tunggal 2 g. Pasangan
seksual juga harus diobati dengan dosis yang sama.
Terapi• Antimikotik (anti-jamur)– Ketokanazol
• Merupakan golongan imidazol yang efektif terhadap berbagai jenis jamur seperti Candida. Bermanfaat untuk kandidiasis (mukokutan, vaginal, dan oral).
• Dosis : satu kali 200-400 mg sehari. tersedia juga dalam bentuk krim 2%.
– Mikonazol• Merupakan golongan imidazol sintetik yang menghambat aktivitas
jamur Candida, Microsporum, dan juga efektif terhadap beberapa kuman Gram positif.
• Tersedia dalam bentuk krim 2% untuk penggunaan intravaginal diberikan sekali sehari pada malam hari selama 7 hari.
Terapi
– Klotrimazol• Efektif terhadap vulvovaginitis oleh Candida albicans.• Tersedia dalam bentuk krim vaginal 1% atau tablet
vaginal 100 mg digunakan sekali sehari pada malam hari selama 7 hari, atau tablet vaginal 500 mg dosis tunggal.
– Nistatin• Menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi.• Tersedia tablet vagina mengandung 100.000 unit
nistatin, pemakaian 1-2 kali sehari selama 14 hari.
Terapi
– Air daun sirih• Berfungsi sebagai desinfektan, untuk menghambat
aktivitas jamur-jamur di vagina.• Baik digunakan sebagai pembersih vagina, gunakan
secara teratur 2 kali sehari.
Kesimpulan
Nyonya Dorce (40th) mengalami keputihan yang kemungkinannya di sebabkan oleh kanker atau infeksi bakteri/virus/parasit/jamur , yang penyebabnya dapat diketahui melalui pemeriksaan pap-smear.
Daftar Pustaka• Djuanda A, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 1. Jakarta: Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI, 1987.• Aziz F, editor. Onkologi Ginekologi. Edisi 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2006.• Soper DE, Bump RC, Hurt WG. Bacterial vaginosis and trichomoniasis vaginitis. Am
J Obstet Gynecol 1990;166:100-103.• Anindita, Wiki. Santi Martini. 2006. Faktor Resiko Kejadian Kandidiasis vaginalis
pada akseptor KB. Fakultas Kesehatan Masyarakat. UNAIR. Surabaya.• Jarvis G.J. The management of gynaecological infections in Obstetric and
Gynaecology A Critical Approach to the Clinical Problems. 1994. Oxford University Press : Oxford.
• http://www.depkes.go.id/downloads/doen2008/puskesmas_2007.pdf• http://www.nlm.nih.gov/MEDLINEPLUS/ency/article/003911.htm.• http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Detection/Pap-test