HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI...

73
85 HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI PENGAWAS TEKNIK WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH. No Nara Sumber Pertanyaan 1. Kepala UPTD Kecamatan Getasan 1. Bagaimana pelaksanaan program yang dilakukan pengawas untuk menilai kinerja kepala sekolah? Kami sudah menyusun program supervisi maupun kunjungan bagi kepala sekolah maupun guru secara rutin. Akan tetapi, memang ada kendala-kendala yang dihadapi ketika akan melakukan supervisi. Misalnya kendala kesiapan dari sekolah yang dikunjungi. Atau pengawas datang, kepala sekolah yang bersangkutan sedang meninggalkan jam dinas. 2. Kapan biasanya program supervisi dipersiapkan atau dibuat? Perencanaan program biasanya kami melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun berdasarkan waktu yang tidak bertepatan dengan kegiatan dinas lain yang sudah pasti. Namanya merancanag program sudah pasti karena kami punya tujuan, yaitu membantu kepala sekolah, guru di sekolah 3. Bagaimana cara mengorganisasi kepala sekolah di kecamatan Getasan? di lingkup kecamatan Getasan kami sudah membentuk paguyuban atau kelompok kerja bagi kepala sekolah. perkumpulan tersebut bertujuan supaya memudahkan kami untuk koordinasi jika ada kegiatan, maupun himbauan penting dari dinas terkait dengan sekolah, guru,

Transcript of HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI...

Page 1: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

85

HASIL WAWANCARA

PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI PENGAWAS

TEKNIK WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH.

No Nara Sumber Pertanyaan

1. Kepala UPTD

Kecamatan Getasan

1. Bagaimana pelaksanaan program yang

dilakukan pengawas untuk menilai kinerja kepala sekolah? Kami sudah menyusun program

supervisi maupun kunjungan bagi kepala sekolah maupun guru secara rutin. Akan

tetapi, memang ada kendala-kendala yang dihadapi ketika akan melakukan

supervisi. Misalnya kendala kesiapan dari sekolah yang dikunjungi. Atau pengawas datang, kepala sekolah yang

bersangkutan sedang meninggalkan jam dinas.

2. Kapan biasanya program supervisi dipersiapkan atau dibuat?

Perencanaan program biasanya kami melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

berdasarkan waktu yang tidak bertepatan dengan kegiatan dinas lain

yang sudah pasti. Namanya merancanag program sudah pasti karena kami punya

tujuan, yaitu membantu kepala sekolah, guru di sekolah

3. Bagaimana cara mengorganisasi kepala

sekolah di kecamatan Getasan? di lingkup kecamatan Getasan kami

sudah membentuk paguyuban atau kelompok kerja bagi kepala sekolah.

perkumpulan tersebut bertujuan supaya memudahkan kami untuk koordinasi jika ada kegiatan, maupun himbauan penting

dari dinas terkait dengan sekolah, guru,

Page 2: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

86

maupun kepala sekolah sendiri. Jadi,

sebenarnya dengan adanya kegiatan pertemuan bersama dengan kepala

sekolah di lingkup kecamatan Getasan, sudah mempermuda untuk mengoordinir mereka.

4. Bagaimana mengenai efektivitas pelaksanaan program supervisi oleh

pengawas di kecamatan getasan selama ini?

kalau kegiatan supervisi itu pasti dilakukan dengan cara melihat atau mengobservasi secara langsung orang

yang disupervisi. Pelaksanaan yang dilakukan biasanya pengawas

berkunjung ke setiap sekolah di kecamatan Getasan pada jam dinas atau

jam kegiatan belajar mengajar berlangsung.

5. Apa yang dilakukan dalam kegiatan

evaluasi pelaksanaan program supervisi pengawas?

bentuk evaluasi yang dilakukan pengawas, melakukan penilaian dari

kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah.

2. Pengawas Sekolah Kecamatan

Getasan

1. Bagaimana pelaksanaan program yang dilakukan pengawas untuk menilai

kinerja kepala sekolah? Program supervisi itu sudah kami

siapkan supaya memudahkan kepala sekolah maupun guru untuk mengatasi

kesulitan-kesulitan dalam melakukan tugasnya. Misalnya, kesulitan mengajar, mengelola kelas, dan lain sebagainya.

Akan tetapi saat di lapangan ditemukan banyak kendala yang tidak terduga.

Contohnya, kalau saya datang, kemudian guru maupun kepala sekolah

belum siap untuk disupervisi ada yang

Page 3: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

87

menawar hari supervisinya. Ada pula,

ketika saya mau supervisi ternyata sudah dirancang kegiatan lain di

sekolah, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk melaksanakan program supervisi itu dengan maksimal, apalagi

keterbatasan waktu yang sudah kami tentukan belum tentu sesuai dengan

kegiatan sekolah yang akan kami kunjungi.

2. Kapan biasanya program supervisi dipersiapkan atau dibuat? Selama ini kami menyusun program

seperti yang sudah ada sebelumnya. Susunan program yang kami buat juga

menyesuaikan kebutuhan yang ada. Jadi, kalau susunan program memang

belum ada yang berubah. Sebenarnya ketika menyusun program baru, kami harus melihat evaluasi dari program

yang sudah dibuat dan dilaksanakan sebelumnya. Tapi, seringkali kami harus

membagi waktu dengan kesibukan pekerjaan yang lain, sehingga

kekurangan program sebelumnya tidak kami evaluasi dan tidak kami perbaharui dengan hal yang baru.

3. Bagaimana cara mengorganisasi kepala sekolah di kecamatan Getasan?

untuk memudahkan koordinasi dengan kepala sekolah di lingkungan

kecamatan, memang sudah dari dulu dibentuk perkumpulan atau kelompok kerja bagi kepala sekolah. kalau tidak

ada kelompok kerja itu, pasti kami sebagai pengawas maupun yang ada di

dinas akan kesulitan untuk memberitahukan informasi-informasi

baru yang terkait dengan dinas maupun sekolah. Biasanya kegiatan kepala

Page 4: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

88

sekolah tidak bisa dipastikan berapa

pertemuan dalam satu bulan, karena yang berkaitan dengan informasi dinas

terkadang mendadak atau bisa juga lebih lama. Kepala sekolah yang ada di lingkup kecamatan Getasan itu ada

kurang lebih 28 sekolah, kalau tidak ada kelompok kerja kepala sekolah kami

pengawas yang satu kecamatan hanya 2 tidak sanggup untuk menginformasikan

ke tiap-tiap sekolah. Kadang kalau kami datang tiba-tiba untuk menyampaikan informasi, yang terjadi kepala sekolah

sedang ada kegiatan di luar jam dinas, dan lain sebagainya. Untuk kegiatan

yang dilakukan melalui kelompok kerja tersebut seringkali mengenai kegiatan

dinas, laporan dinas yang langsung berkaitan dengan tugas kepala sekolah.

4. Bagaimana mengenai efektivitas

pelaksanaan program supervisi oleh pengawas di kecamatan getasan selama

ini? memang yang biasa kami lakukan

adalah mengunjungi sekolah-sekolah di kecamatan Getasan, terutama kami ingin memantau kegiatan belajar mengajar

dan perkembangan yang dihasilkan oleh sekolah. Biasanya kami sudah

menjadwalkan dan menyampaikan terlebih dahulu kepada kepala sekolah

jika kami akan visitasi ke sekolah. Tujuannya supaya kepala sekolah siap di tempat, sehingga kalau kami sebagai

pengawas ingin melihat laporan-laporan yang berkaitan dengan sekolah, atau

kami ingin mengetahui program kegiatan sekolah, kami bisa wawancara dan

bertukar pikiran. Di Kecamatan Getasan ini ada kurang lebih 28 sekolah yang

Page 5: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

89

kami bina, sedangkan pengawas hanya

ada 2. Jika dibandingkan dengan jumlah pengawas dan jumlah sekolah yang ada,

tentu itu menjadi kesulitan bagi kami untuk mengefektifkan program supervisi. Padahal sebenarnya ketika membuat

program itu kami ingin melaksanakan dengan maksimal, tetapi tugas kami

yang lain juga banyak, apalagi kalau ada keperluan dinas, undangan rapat,

pelatihan, seminar, dan lain-lain yang menyita cukup banyak waktu bagi kami pengawas.

5. Apa yang dilakukan dalam kegiatan evaluasi pelaksanaan program supervisi

pengawas? untuk evaluasi supervisi yang kami

lakukan memberikan penilaian kepada kepala sekolah mengenai pelaksanaan program supervisi yang dilakukan

kepala sekolah. Pada form penilaian kegiatan suda memberikan kritik, saran,

atau masukan bagi kepala sekolah terkait kegiatan supervisi. Harapannya

supaya dengan masukan-masukan dari saya, kepala sekolah dapat mengintrospeksi diri dan semakin

meningkatkan kemampuan supervisi kepala sekolah. Hasil evaluasi ini juga

harus saya laporkan dengan mengetahui kepala UPTD, sebagai bukti pelaksanaan

program yang sudah disusun.

3. Kepala Sekolah 1 1. Bagaimana penyusunan program supervisi di sekolah ini? Program supervisi pasti ada dan sudah

disusun dari awal semester. Bahkan pelaksanaannya juga minimal satu

semester. Biasanya untuk melaksanakan program supervisi kepada

guru-guru perlu penjadwalan yang tepat

Page 6: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

90

disesuaikan dengan jadwal guru

tersebut saat mengajar. 2. Bagaimana mengenai pelaksanaan

kegiatan supervisi yang dilakukan pengawas selama ini? pengawas dalam melakukan kegiatan

supervisi kepada kepala sekolah biasanya datang ke sekolah untuk

mensurvei kegiatan belajar mengajar, memantau program maupun kegiatan

sekolah, dan lain-lain. Kalau untuk kepala sekolah di Kecamatan Getasan, kami biasanya ada pertemuan bersama

untuk kepala sekolah, tapi dalam pertemuan tersebut tidak selalu

membahas mengenai supervisi dari pengawas. Biasanya di kegiatan kepala

sekolah banyak membahas mengenai perubahan kurikulum, peraturan dinas, berkas-berkas, dan hal-hal lain yang

terkait dengan dinas pendidikan. Tetapi kalau tidak ada paguyuban seperti itu,

kepala sekolah seperti saya yang sudah sepuh pasti kesulitan untuk

mendapatkan informasi-informasi baru seperti untuk guru, untuk siswa, untuk kepala sekolah, dan juga untuk

kemajuan sekolah. 3. Bagaimana cara pengawas memberikan

evaluasi terhadap hasil supervisi? biasanya pengawas hanya menilai

pelaksanaan supervisi yang saya lakukan kepada guru. Penilaian itu didasarkan pada bukti fisik laporan

penilaian supervisi yang sudah saya lakukan. Tetapi hanya pada hal itu saja.

Belum ada diskusi bersama untuk membahas masalah, kendala yang

dihadapi atau memberikan masukan secara lisan.

Page 7: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

91

4. Kepala Sekolah 2 1. Bagaimana penyusunan program

supervisi di sekolah ini? Di awal semester program-program di

sekolah sudah harus di buat, salah satunya program supervisi guru. Program itu disusun berdasarkan kebutuhan

sekolah, seperti saya menyesuikan dengan sumber daya yang ada di

sekolah. 2. Bagaimana mengenai pelaksanaan

kegiatan supervisi yang dilakukan pengawas selama ini? kalau untuk kegiatan supervisi

pengawas, biasanya pengawas memberitahu terlebih dahulu dan

menjadwalkan datang ke sekolah untuk kegiatan supervisi. Tetapi biasanya

pengawas hanya datang untuk mewawancarai saja terkait kegiatan yang dilakukan sekolah. Kalau untuk

visitasi di kelas, tidak selalu dilaksanakan karena jam datang

pengawas tidak menentu. Terkadang pengawas datang pada saat jam

kegiatan belajar mengajar sudah selesai, sehingga tidak dapat visitasi kegiatan pembelajaran di kelas.

3. Bagaimana cara pengawas memberikan evaluasi terhadap hasil supervisi?

evaluasi yang diberikan pengawas berupa penilaian, juga kritik dan saran

yang ditujukan bagi kepala sekolah. Tetapi, kepala sekolah tida diberi instrumen hasil penilaian, sehingga tidak

banyak tahu bagaimana perbaikan yang harus dilakukan.

5. Guru 1. Bagaimana pelaksanaan supervisi yang

dilakukan kepala sekolah selama ini? kegiatan supervisi dari kepala sekolah

tidak pasti untuk waktunya, kadang

Page 8: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

92

hanya satu kali dalam dua semester.

Kalau kepala sekolah mensupervisi biasanya juga tidak selesai sampai akhir

kegiatan karena kepala sekolah seringkali sudah ada agenda lain terkait kegiatan dinas

6. Guru 1. Bagaimana pelaksanaan supervisi yang

dilakukan kepala sekolah selama ini? tidak tentu untuk kegiatan supervisi

kepala sekolah, karena kepala sekolah lebih banyak kegiatan lain yang berkaitan dengan administrasi, laporan,

rapat, tugas dinas, kegiatan dinas, dan lain-lain yang tidak terduga. Sehingga,

untuk pelaksanaan supervisi biasanya tergantung kapan kepala sekolah akan

mengadakannya.

Page 9: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

93

HASIL UJI VALIDASI PAKAR

Page 10: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

94

Page 11: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

95

Page 12: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

96

Page 13: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

97

Page 14: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

98

Page 15: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

99

Page 16: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

100

Page 17: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

101

Page 18: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

102

Page 19: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

103

Page 20: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

104

Page 21: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

105

Page 22: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

106

Page 23: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

107

Page 24: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

108

Page 25: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

109

Page 26: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

110

Page 27: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

111

Page 28: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

112

Page 29: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

113

Page 30: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

114

Page 31: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

115

Page 32: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

116

Page 33: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

117

Page 34: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

118

Page 35: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

119

Page 36: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

120

Page 37: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

121

Page 38: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

122

Page 39: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

123

Page 40: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

124

Page 41: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

125

Page 42: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

126

SUPERVISI PENGAWAS

MELALUI TEKNIK

WORKSHOP

Page 43: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

127

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sekolah merupakan lembaga formal yang

dijadikan wadah dalam mewujudkan penyelenggaraan

sistem pendidikan yang dapat menghasilkan output

dalam bidang pendidikan. Output yang baik erat

kaitannya dengan kualitas sekolah yang baik pula.

Sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang

memiliki standar pelayanan yang berkualitas. Kualitas

sekolah dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya

kompetensi guru, sarana prasarana, kualitas kegiatan

pembelajaran dan kompetensi kepala sekolah.

Ketercapaian aspek-aspek tersebut tidak dapat

terlepas dari peran seorang Kepala Sekolah sebagai

pemimpin.

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang

bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang

terjadi di sekolah. sehingga, kepala sekolah memiliki

tanggung jawab dan wewenang penuh terhadap

penyelenggaraan pendidikan yang ada di sekolah.

Mulyasa (2012:87) mengungkapkan bahwa salah satu

indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif

yaitu dapat menjawab pertanyaan mengenai cara yang

harus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan

produtivitas sekolah. Indikator tersebut menunjukkan

Page 44: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

128

bahwa kepala sekolah memiliki peran penting dalam

mewujudkan manajemen sekolah yang baik.

Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah

tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang standar sebagai

kepala sekolah, kompetensi yang harus dimiliki yaitu

kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

supervisi dan sosial. Salah satu kompentensi yang

berpengaruh dalam keberhasilan sistem pendidikan

adalah kompetensi supervisi dalam bidang akademik.

Menurut Daryanto (2010:91-92) supervisi

merupakan usaha yang dilakukan untuk mengetahui

situasi lingkungan sekolah dalam segala kegiatan.

Kegiatan ini dimaksudkan agar kepala sekolah dapat

mengetahui secara keseluruhan dari setiap aktivitas,

baik besar maupun kecil yang terjadi di lingkungan

sekolah. Supervisi dilakukan dalam arti membina,

mengarahkan, melatih, dan mendorong seluruh

personal sekolah dan para guru agar memiliki

wawasan baru untuk sebuah pengembangan, salah

satunya kegiatan supervisi akademik.

Selain itu Mulyasa (2012: 92) menyatakan bahwa

supervisi merupakan bantuan profesional kepada guru

melalui kegiatan perencanaan yang sistematis,

pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang

objektif dan segera.

Page 45: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

129

Dalam kegiatan pembelajaran, seringkali guru

mengalami kesulitan-kesulitan, baik kesulitan dalam

menghadapi siswa maupun kesulitan dalam

menyampaikan materi yang harus dipahami oleh

siswa. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka

perlu menjadi perhatian bagi guru untuk membuat

perencanaan proses pembelajaran atau yang biasa

disebut dengan RPP. Nehtry (2016) dalam

penelitiannya menyampaikan bahwa guru belum

menunjukkan kinerja yang memadai dalam tugas

keprofesionalannya. Hal tersebut dilihat dari

kemampuan siswa kurang maksimal dalam

memahami pelajaran, masih lemahnya karakter siswa

dalam sikap, dan rendahnya kemampuan membaca,

menulis dan berhitung dari siswa.

Kemampuan siswa yang rendah tentu akan

dikaitkan dengan kemampuan guru dalam kinerjanya.

Sehingga, kinerja guru yang rendah juga akan

berdampak pula pada mutu pendidikan yang rendah

pula. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas

profesinya, diperlukan pembinaan bagi guru secara

terstruktur. Pembinaan tersebut dapat dilakukan oleh

kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor.

Sebagai supervisor, kepala sekolah dapat membantu

guru meningkatkan kualitas dalam pembelajaran

dengan melakukan supervisi pembelajaran. Kegiatan

ini dimaksudkan agar kepala sekolah dapat

Page 46: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

130

membimbing, memberikan masukan, membantu

memecahkan masalah yang dihadapi guru terkait

dengan kegiatan pembelajaran.

Rasyidah (2012) dalam penelitiannya

menerangkan bahwa kepala sekolah memiliki peran

penting dalam meningkatkan kompetensi guru dalam

kaitannya dengan implementasi KTSP khususnya

dalam pelaksanaan supervisi akademik.

Supervisi pembelajaran merupakan kegiatan

pembinaan dengan memberikan bantuan secara teknis

kepada guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru dan dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui

peningkatan profesional guru, diharapkan guru

semakin siap dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan melakukan persiapan mengajar dan

juga proses belajar mengajar yang lebih baik.

Berdasarkan dari beberapa kajian tersebut,

kegiatan supervisi pembelajaran tentunya menjadi

bagian penting dalam meningkatkan kualitas sekolah.

Dalam pelaksanaan program supervisi kepala sekolah

perlu memiliki pemahaman yang mendalam sebagai

supervisor. Akan tetapi, sebagaimana tugas kepala

sekolah sebagai supervisor yang terjadi di lapangan

belum sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Page 47: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

131

Kepala sekolah belum serta merta melaksanakan

program supervisi secara terstruktur.

Program supervisi tentunya sudah disusun oleh

kepala sekolah dengan menyesuaikan kebutuhan

sekolah. Namun, dalam kenyataannya program

tersebut belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan

rancangan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

di lapangan, diketahui adanya beberapa alasan kurang

berhasilnya program supervisi pembelajaran,

diantaranya yaitu terbenturnya jadwal supervisi

dengan kegiatan sekolah atau dinas, kegiatan kepala

sekolah yang harus sering ke luar, sehingga

menyebabkan kedisiplinan guru yang rendah, bahkan

alasan kurangnya controling dari pengawas sekolah.

Kendala-kendala tersebut sejatinya dapat diatasi

salah satunya, apabila kepala sekolah mendapatkan

bimbingan dan pengawasan secara terprogram dari

pengawas sekolah. Pengawas memiliki peran dalam

keberhasilan pelaksanaan program supervisi dari

kepala sekolah untuk meningkatkan kinerjanya.

Harahap Diniyah Putri (2004) dalam penelitiannya

menjelaskan bahwa penerapan supervisi dengan

teknik workshop dapat meningkatkan pembelajaran

yang efektif. Penelitian senada juga dilakukan oleh

Heri Sukamto yang bertujuan meningkatkan

kompetensi guru dalam membuat PTK melalui

supervisi akademik teknik workshop. Untuk

Page 48: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

132

meningkatkan kualitas program yang sudah dirancang

diperlukan juga kegiatan pengawasan yang tepat.

Melihat minimnya pelaksanaan program supervisi oleh

kepala sekolah tersebut, diperlukan model supervisi

dari pengawas kepada kepala sekolah melalui teknik

workshop untuk meningkatkan kualitas supervisi

kepala sekolah.

1.2. TUJUAN

Tujuan dari pengembangan model supervisi

pengawas melalui teknik workshop untuk

meningkatkan kompetensi supervisi kepala sekolah

adalah sebagai berikut:

1. Memberikan acuan bagi pengawas, kepala sekolah,

dan pihak-pihak terkait dalam melaksanakan

program supervisi secara efektif sehingga dapat

mengoptimalkan kompetensi guru dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Terselenggaranya supervisi oleh pengawas melalui

teknik workshop untuk meningkatkan kompetensi

atau kemampuan kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi pembelajaran.

1.3. SASARAN

Sasaran utama dari penerapan model ini adalah

pengawas, kepala sekolah, dan guru sebagai pelaku

dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Page 49: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

133

1.4. LANDASAN HUKUM

1. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia tentang Standar Proses untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13

Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28

Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai

Kepala Sekolah/Madrasah.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008

tentang Guru.

Page 50: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

134

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Konsep Manajemen

Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan

oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat

berjalan untuk mencapai tujuan, yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian dalam. Dalam dunia pendidikan

kegiatan manajerial pun dilakukan untun mencapai

tujuan pendidikan. Arikunto dan Yuliana (2012:4)

menyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah

suatu kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha

oleh sekelompok manusia dalam suatu organisasi

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Orientasi utama suatu kegiatan manajemen adalah

untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Daryanto

(2011: 91) menyatakan bahwa manajemen pendidikan

merupakan seni dan ilmu untuk mengelola sumber

daya pendidikan demi terwujudnya proses

pembelajaran yang lebih baik. Proses pembelajaran

tersebut didesain agar peserta didik mengalami

suasana belajar yang aktif untuk mengembangkan

potensi dirinya.

Page 51: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

135

Syarafuddin dan Nasuton (2005:71) menjelaskan

fungsi manajemen ke dalam empat hal, yaitu:

Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),

Kepemimpinan (Leadership), dan Pengawasan

(Controlling). Sejalah dengan pendapat tersebut,

Usman (2006:10) menyatakan bahwa fungsi

manajemen mencakup perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian.

Berdasarkan pendapat kedua tokoh tersebut,

manajemen memiliki empat fungsi utaman yang

berorientasi pada tujuan.

2.2. Konsep Supervisi Pembelajaran

Supervisi secara etimologis berasalah dari kata

“super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan

meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas

yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,

kreativitas, dan kinerja bawahan (Mulyasa; 2012: 90).

Supervisi dalam pendidikan ada karena

kebutuhan guru memperoleh bantuan mengatasi

kesulitan dalam landasan pengajaran dengan cara

membimbing gurumemilih metode mengajar, dan

mempersiapkan guru untuk mampu melaksanakan

tugasnya dengan kreativitas tinggi sebagai pengajar.

Kegiatan supervisi ini tentunya bertujuan agar peserta

didik semakin mengalami pertumbuhan secara

Page 52: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

136

berkesinambungan dengan pola pengajaran yang

bervariasi.

Sagala (2010) menyatakan supervisi merupakan

suatu bantuan dalam pengembangan dan peningkatan

situasi pembelajaran (belajar mengajar) yang lebih

baik. Hal tersebut berarti baik buruknya suatu situasi

dalam kegiatan belajar mengajar dapat diketahui

melalui kegiatan pengawasan.

Sejalan dengan pendapat tersebut Daryanto

(2011: 91-92) mengemukaan bahwa supervisi

merupakan prosedur memberi arah serta mengadakan

penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.

Penilaian ini bertujuan untuk memperlajari dan

memperbaik secara bersama-sama faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak.

Kegiatan supervisi menaruh perhatian utama

pada bantuan yang dapat meningkatkan kemampuan

profesionalitas guru. Kemampuan profesional ini dapat

tercermin pada kemampuan guru dalam memberikan

bantuan belajar kepada peserta didik sehingga dapat

terjadi perubahan tingkah laku sebagaimana tujuan

dari kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, untuk

melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran

diperlukan penyusunan program supervisi yang sesuai

dengan kebutuhan sekolah.

Page 53: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

137

Menurut Sagala (2010) tujuan supervisi adalah

untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya

agar menjadi guru yang berkualitas dan profesional

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran tersebut

dapat diliperhatikan dari situasi, sarana, bahan ajar,

maupun proses belajar mengajar dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Herabudin

(2009: ) menegaskan bahwa supervisi bertujuan untuk

mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih

baik melalui pembinaan dan peningkatan proses

mengajar oleh guru. Artinya bahwa supervisi

dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kinerja

guru dalam mencapai tujuan pendidikan nasional

melalui kegiatan di kelas. Namun demikian untuk

mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan

pembelajaran tersebut, guru perlu dikendalikan oleh

supervisor sebagai pengawas di sekolah, misalnya

kepala sekolah.

Mulyasa (2012: 112) juga memiliki pemahaman

yang sama dengan pendapat sebelumnya bahwa

tujuan supervisi adalah mengembangkan iklim yang

kondusif dan lebih baik dalam kegiatan belajar

mengajar melalui pembinaan dan peningkatan profesi

mengajar. Dengan kata lain tujuan dari pelaksanaan

supervisi pengajaran adalah membantu dan

Page 54: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

138

memberikan kemudahan kepada para guru untuk

belajar mengenai bagaimana meningkatkan

kemampuan mereka guna mewujudkan tujuan belajar

peserta didik.

Pelaksanaan supervisi memberikan dampak bagi

tercapainya tujuan pendidikan nasional. Bukan

hanya menilai namun, melalui kegiatan supervisi

dapat dilakukan pemberian bantuan berupa

dukungan kepada guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Selain itu, kepala sekolah

dapat mengetahui sejauhmana kinerja guru

melakukan tanggung jawabnya masing-masing secara

lebih baik.

2.3. Konsep Teknik Workshop

Workshop dalam kegiatan supervisi pendidikan

dapat diartikan sebagai kegiatan belajar kelompok

yang terjadi dari sejumlah guru atau pendidik yang

mempunyai masalah yang relatif sama dan ingin

dipecahkan bersama melalui percakapan dan

bekerjasama secara kelompok maupun bersifat

perseorangan. Ciri-ciri kegiatan workshop antara lain

(1) masalah yang dibahas bersifat “life centred” dan

muncul dari peserta sendiri; (2) selalu menggunakan

secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam

kegiatannya, sehingga tercapai taraf pertumbuhan

profesi yang lebih tinggi dari semula, terjadi

Page 55: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

139

perubahan yang berarti pada diri mereka setelah

mengikuti kegiatan workshop; (3) metode yang

digunakan dalam bekerja adalah pemecahan masalah,

musyawarah, praktik, dan penyelidikan; (4) diadakan

berdasarkan kebutuhan bersama untuk memecahkan

masalah pengajaran; (5) menggunakan narasumber

yang dapat memberikan bantuan besar dalam

mencapai hasil; (6) senantiasa memlihara kehidupan

seimbang disamping mengembangkan pengetahuan,

kecakapan, dan perubahan tingkah laku (Sagala,

2010).

Supervisor sebagai fasilitator dalam workshop

tentu lebih dahulu mempersiapkan perencanaan,

menyiapkan bahan yang diperlukan, dan menyusun

teknik-teknik fasilitas selama workshop berlangsung.

Kegiatan workshop dapat berjalan dengan beberapa

prosedur pelaksanaan yang tepat antara lain (1)

merumuskan tujuan workshop (hasil yang ingin

dicapai) secara jelas dan spesifik; (2) merumuskan

pokok-pokok masalah yang akan dibahas secara

terperinci; (3) menentukan prosedur pemecahan

masalah dengan cara merumuskan masalah yang

akan dibahas, menentukan tujuan pembahasan,

menggunakan metode pembahasan yang menarik dan

menyenangkan, membaca buku yang berkaitan

dengan materi yang akan dibahas, para peserta

mendengar pengarahan dari narasumber, dan

Page 56: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

140

merumuskan kesimpulan materi yang dibahas; (4)

menentukan alat dan bahan perlengkapan yang

dipakai; (5) merumuskan kesulitan-kesulitan yang

dihadapi kemudia merumuskan alternatif

permasalahannya; dan (6) merumuskan kesimpulan

dan saran-saran serta rencana tindak lanjut sebagai

follow up kegiatan (Sahertian, 2000: 112).

Page 57: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

141

BAB III

GAMBAR DAN DESKRIPSI MODEL

3.1. Model Supervisi Pengawas melalui Teknik

Workshop

Pengembangan model supervisi pengawas melalui

teknik workshop dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut: (1) perencanaan workshop; (2)

Pengorganisasian dan pelaksanaan workshop; (3)

evaluasi workshop.

Perencanaan workshop meliputi identifikasi

kebutuhan workshop, perumusan tujuan workshop,

penyusunan kegiatan workshop. Pengorganisasian dan

pelaksanaan workshop meliputi koordinasi dengan

Kepala UPTD, pengawas, dan kepala sekolah;

pengorganisasian pengurus dan peserta workshop.

Pelaksanaan workshop meliputi kegiatan pra-workshop:

sosialisasi; supervisi kepala sekolah dengan teknik

workshop; dan kegiatan akhir workshop yaitu evaluasi

dan tindak lanjut peserta supervisi. Evaluasi workshop

yaitu mengevaluasi program supervisi dengan teknik

workshop. Berikut ini adalah gambar desain model

supervisi dengan teknik workshop.

Page 58: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

142

Gambar 3.1. Desain Model Supervisi Pengawas Melalui Teknik Workshop

Page 59: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

143

3.2. Deskripsi Pelaksanaan Supervisi melalui

Teknik Workshop

Pelaksanaan supervisi pengawas dengan teknik

workshop untuk meningkatkan kompetensi supervisi

kepala sekolah dapat dijabakan sebagi berikut:

1. Tahap Perencanaan Supervisi melalui Teknik

Workshop

Pada tahap ini, pengawas melakukan beberapa

tahapan dalam perencanaan yaitu: (1) identifikasi

kebutuhan penyusunan program workshop, langkah

identifikasi kebutuhan penyusunan program workshop

berdasarkan evaluasi pelaksanaan program supervisi

sebelumnya. Identifikasi kebutuhan dilakukan agar

kegiatan yang direncanakan sesuai dengan temuan-

temuan kendala yang dialami pengawas dan kepala

sekolah; (2) merumuskan tujuan, pada langkah ini

pengawas merumuskan tujuan pelaksanaan supervisi

untuk meningkatkan kompetensi supervisi

pembelajaran oleh kepala sekolah; (3) menyusun

kegiatan supervisi dengan teknik workshop.

penyusunakan kegiatan supervisi dengan teknik

workshop dilakukan dengan membuat susunan acara,

kegiatan, dan menentukan materi atau topik yang akan

disampaikan; (4) materi, materi yang disampaikan

dalam workshop adalah supervisi pembelajaran. Materi

tersebut dipilih karena peserta dalam kegiatan

workshop adalah kepala sekolah yang bertujua untuk

Page 60: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

144

meningkatkan kompetensi supervisi dari kepala

sekolah. Penekanan materi dapat ditentukan sesuai

dengan pokok bahasan atau masalah yang diangkat; (5)

media dan alat , media yang digunakan dalam kegiatan

workshop diperlukan untuk melancarkan kegiatan dan

ketercapaian tujuan workshop. Media dan alat yang

diperlukan antara lain laptop, proyektor dan screen,

alat tulis bagi peserta, sound dan microfon.

2. Tahap Pengorganisasian Supervisi melalui Teknik

Workshop

Pada tahap pengorganisasian dilakukan beberapa

kegiatan, yaitu: (1) Pengawas melakukan koordinasi

dengan Kepala UPTD, bertujuan untuk melaksanakan

supervisi. koordinasi dengan kepala UPTD dilakukan

untuk mendapatkan persetujuan secara dinas,

sehingga memperoleh kesepakatan pelaksanaan.

Koordinasi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang

sudah disiapkan. (2) Membentuk panitia kecil untuk

membantu persiapan pelaksanaan workshop yang

terdiri dari penanggung jawab, ketua panitia,

sekretaris, sie publikasi dan dokumentasi, serta sie

acara. Panitia yang dibentuk akan melaksanakan tugas

sesuai dengan bagian masing-masing. (3) Menentukan

narasumber, narasumber dalam pelaksanaan workshop

supervisi pengawas adalah pengawas. (4) Menentukan

jadwal pelaksanaan workshop. Jadwal pelaksanaan

Page 61: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

145

workshop ditentukan dengan menyesuaikan

kesepakatan kegiatan program dinas. (5) Menentukan

tempat workshop, tempat pelaksanaan kegiatan

workshop dipilih berdasarkan kebutuhan kegiatan. (6)

Biaya workshop, biaya workshop ditentukan oleh

panitia berdasarkan durasi kegiatan yang dilakukan

dan jumlah peserta workshop. (7) Evaluasi, kegiatan

evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan

pelaksanaan workshop.

3. Tahap Pelaksanaan Supervisi melalui Teknik

Workshop

Pada pelaksanaan dilakukan beberapan langkah

yang dilaksanakan, yaitu: (1) kegiatan pra workshop,

yang berisi kegiatan sosialisasi kepada para kepala

sekolah. kegiatan sosialisasi ini dilakukan melalui

pemberian surat undangan kepada kepala sekolan yang

bertujuan agar kepala sekolah dapat memperioritaskan

kegiatan wokrshop; (2) kegiatan evaluasi dan tindak

lanjut, kegiatan ini bertujuan agar setelah pelaksanaan

kegiatan workshop ada hal yang diperoleh peserta,

sehingga ada feedback terhadap pelaksanaan kegiatan

workshop. Selain itu, rencana tindak lanjut kegiatan

dapat memberikan bantuan bagi peserta untuk

memaknai materi, pemaparan terhadap kegiatan

workshop.

Page 62: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

146

4. Tahap Evaluasi Supervisi melalui Teknik Workshop

Pada tahap ini dilakukan evaluasi kegiatan

supervisi dengan teknik workshop. Evaluasi ini

bertujuan untuk menentukan apakah kegiatan tersebut

menjawab kebutuhan supervisi dan efektif untuk

dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Evaluasi

dilakukan melalui penilaian yang dilakukan pengawas

terkait dengan kegiatan supervisi pembelajaran yang

dilakukan. Tahapan manajemen tersebut terlihat

seperti gambar berikut:

Page 63: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

145

BAB IV

KUNCI KEBERHASILAN MODEL

Kunci keberhasilan supervisi dengan teknik workshop

adalah pada tahap pelaksanaan dibuktikan dengan adanya

perubahan yang berarti dari diri peserta. Perubahan tersebut

dibuktikan dengan pelaksanaan supervisi pembelajaran yang

dilakukan oleh kepala sekolah tanpa adanya kendala. Sesuai

dengan salah satu ciri pelatihan workshop yaitu

mengembangkan pengetahuan, kecakapan, dan perilaku

(Sagala, 2010). Mampu memberikan perubahan iklim yang

kondusif dan lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan

profesi, juga menjadi kunci keberhasilan supervisi dengan

teknik workshop (Mulyasa, 2012).

Melalui pelaksanaan supervisi dengan teknik workshop

baik peserta workshop maupun narasumber dapat saling

menyampaikan pendapat secara terbuka mengenai kendala-

kendala yang dialami dalam meningkatkan kompetensi

supervisi pembelajaran. Kesulitan yang dihadapi pengawas

dalam melaksanakan supervisi untuk meningkatkan

kompetensi supervisi kepala sekolah dapat diatasi dengan

melakukan perencanaan program yang disesuikan dengan

kondisi masing-masing.

Perencanaan supervisi yang tepat dapat dilakukan

melalui tahapan manajemen, sehingga dapat sesuai dengan

tujuan supervisi. Seorang supervisor dituntut untuk dapat

menangani atau mengatasi permasalah yang dihadapi

Page 64: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

146

sehingga mampu memberikan bantuan kepada bawahan atau

anggota. Oleh karena itu, untuk melakukan sebuah

perencanaan yang tepat, supervisor perlu memahami kondisi

dan situsi yang terjadi, agar dapat disesuaikan dengan

kebutuhan yang ada.

Page 65: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

147

BAB V

PENUTUP

Supervisi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

untuk memberikan bantuan terhadap bawahan dalam

mengatasi masalah serta kendala-kendala yang ada. Kegiatan

supervisi supervisi pengawas terhadap kepala sekolah

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan

bantuan kepada kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensinya secara akademik. Pemberian bantuan

tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan

supervisi. Kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi pembelajaran dapat membantu guru untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Pengawas

memiliki peran untuk membantuk kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi pembelajaran. Selain itu, pengawas

juga berfungsi sebagai pembina bagi kepala sekolah, sehingga

dapat memberikan masukan dalam melaksanakan supervisi

akademik. Berdasarkan kendala-kendala yang sering dialami,

diharapakan melalui supervisi pengawas dengan teknik

workshop dapat memberikan masukan bagi pengawas untuk

mengefektifkan kegiatan supervisi.

Page 66: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

148

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia. 2013 Manajemen

Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media bekerjasama

dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyaharta.

Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta

Daryanto. 2011. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta

Engkoswara, dkk. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

Harahap, Diniyah Putri. 2004. Supervisi Akademik Teknik

Workshop Meningkatkan Kemampuan Guru

Melaksakanakan Pembelajaran Aktif. Medan: Jurnal

Manajemen Pendidikan Indonesia. http:

//digilib.unimed.ac.ide (diakses pada Sabtu, 5 Januari

2018 Pukul 16.19 WIB)

Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia

Mulyasa. 2012. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala

Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Nehtry, Merukh. 2016. Pengembangan Model Supervisi

Akademik Teknik Mentoring Bagi Pembinaan

Kompetensi Pedagogik Guru Kelas. Salatiga :

Page 67: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

149

ejournal.uksw.edu (diakses pada 26 Januari 2017 pukul

12.12 WIB)

Rasyidah. 2012. Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah

dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) di Madrasah Aliyah Kota

Yogyakarta.http://uny.ac.id (diakses pada Sabtu, 20

Agustus 2016 pukul 10.40 WIB)

Sagala. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi

Pendidikan. Medan: Alfabeta

Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Syarafuddin dan Nasution, Irwan. 2005. Manajemen

Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyosumidjo. 2003. Kepemimpinan Kepala Sekolah.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Page 68: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

150

Lampiran 1

Contoh Susunan Kegiatan Workshop

Workshop Supervisi

1. Latar Belakang Kegiatan

Kualitas pendidikan ditentukan oleh pihak-pihak

yang terlibat di dalamnya, salah satunya peran guru

sebagai pendidik. Guru perlu memiliki kompetensi

yang unggul dalam pembelajaran sehingga dapat

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Keberhasilan

guru dalam pembelajaran dapat dilihat melalui nilai

siswa. Selain itu, penilaian tersebut dapat dilakukan

oleh kepala sekolah atau supervisor melalui kegiatan

supervisi. Supervisi merupakan usaha yang

dilakukan untuk memberikan bantuan kepada guru

dalam mengatasi permasalahan di lingkungan

akademik. Untuk itu, diperlukan pemahaman

mengenai kegiatan supervisi melalui kegiatan

workshop.

2. Tujuan

Peserta mampu memahami konsep penyusunan

program supervisi.

Peserta mampu memahami konsep pelaksanaan

supervisi.

Peserta mampu melaksanakan program supervisi

Page 69: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

151

sesuai dengan tahapan atau langkah.

3. Materi

Materi yang disampaikan dalam kegiatan workshop

ini disesuaikan dengan topik atau bahasan utama,

antara lain:

Supervisor

Program Supervisi

Pentingnya Supervisi

Pelaksanaan Supervisi

4. Manfaat Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan workshop ini bermanfaat untuk

meningkatkan kompetensi kepala sekolah maupun

guru dalam dunia pendidikan.

5. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan workshop dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal :

Waktu :

Tempat :

6. Narasumber/Pemateri

Adapun pemateri yang mengisi workshop adalah:

Pengawas 1, Pengawas 2.

7. Alat dan Media

Laptop

Page 70: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

152

Proyektor dan Screen

Alat tulis

Microfon dan sound

8. Bentuk dan Susunan Kegiatan

Kegiatan Narasumber Keterangan

1. Pembukaan Kepala UPTD

Pengawas

Tempat Aula

Alat: Microfon

dan Sound

2. Sesi 1:

Pemaparan

materi

Pengawas Tempat Aula

Alat: Microfon

dan Sound

Alat tulis

Proyektor

Screen

Laptop

3. Sesi 2:

Pemaparan

materi dan

pembentuk

an

kelompok

Pengawas Tempat Aula

Alat: Microfon

dan Sound

Alat tulis

Proyektor

Screen

Laptop

4. Sesi 3:

diskusi

kelompok

kecil

Pengawas Tempat Aula

Alat: Microfon

dan Sound

Alat tulis

Page 71: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

153

Proyektor

Screen

Laptop

5. Penutup:

Kegiatn

evaluasi

Pengawas Tempat Aula

Alat: Microfon

dan Sound

Alat tulis

Proyektor

Screen

Laptop

Page 72: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

154

Lampiran 2

Contoh susunan acara kegiatan workshop

Workshop Supervisi

Waktu Kegiatan Keterangan

07.30 – 08.00 Daftar ulang Peserta

wokrshop

08.00 – 08. 15 Pembukaan:

Sambutan

Kepala UPTD

08.15 – 10.15 Sesi 1 :

Supervisor

Program supervisi

Pengawas

10.15 – 10.30 Break Panitia

10.30 – 12.00 Sesi 2:

Pentingnya supervisi

Pelaksanaan

supervisi

Pengawas

12.00 – 13.00 Makan Siang Panitia

13.00 – 15.00 Sesi 3:

Pemantapan materi

melalui diskusi

kelompok

Pengawas

Panitia

peserta

15.00 – 16.30 Presentasi dan tanya

jawab

Pengawas,

panitia, peserta

16.30 Penutup Panitia

Page 73: HASIL WAWANCARA PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16465/8/T2_942014012... · melaksanakan di awal tahun ajaran. Rancangan tersebut kami susun

155