HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares ... · Hasil dari perikanan tuna, dipengaruhi...
Transcript of HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares ... · Hasil dari perikanan tuna, dipengaruhi...
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA
DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573,
DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI
PRAKTIK KERJA MAGANG
Oleh:
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI
NIM. 165080601111054
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA
DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573,
DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI
PRAKTIK KERJA MAGANG
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Kelautan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Oleh:
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI
NIM. 165080601111054
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PRAKTIK KERJA MAGANG
HASIL PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) KAITANNYA
DENGAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT WPP 573,
DI LOKA RISET PERIKANAN TUNA, BALI
Oleh:
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI
NIM. 165080601111054
telah dipertahankan didepan penguji
pada tanggal 2 Oktober 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Mengetahui, Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Dosen Pembimbing
Feni Iranawati, S.Pi., M.Si., Ph.D Dr. Ir. Guntur, MS
NIP. 19740812 200312 2 001 NIP. 19580605 198601 1 001
Tanggal: Tanggal:
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya laporan PKM ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. I Komang Suta Wijaya dan Ni Ketut Sudiartini selaku orang tua penulis yang selalu memberikan semangat dan arahan sehingga terselesaikannya laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. Guntur, MS selaku dosen pembimbing PKM penulis yang telah memberikan arahan sebelum dan sesudah pelaksanaan PKM.
4. Bapak Irwan Jatmiko, S.Pi., M.App.Sc selaku pembimbing lapang di Loka Riset Perikanan Tuna yang telah memberikan arahan selama pelaksanaan magang.
5. Ibu Defri Yona S.Pi., M.Sc., Stud., D.Sc selaku Ketua Program Studi Ilmu Kelautan.
6. Seluruh civitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
7. Ni Wayan Sutarini Ronthi, I Nengah Putra Wijaya Ronthi dan I Made Wiguna Amerta selaku keluarga penulis yang selalu memberikan semangat sehingga lancarnya kegiatan magang.
8. Bapak Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si selaku kepala instansi Loka Riset Perikanan Tuna yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PKM di Loka Riset.
9. Pak Abram, Mas Khalid, Mas Mahendra, Mas Soni, Mas Rusjas, Mas Hasan, Bli Pande selaku enumerator di Benoa yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data.
10. Seluruh peneliti, bagian teknis, tata usaha, lab data serta seluruh pegawai di Loka Riset Perikanan Tuna yang telah membantu penulis selama melaksanakan magang.
11. Dewi Wulandari, Victor Adi Winata, Tiara Safitri, Muliana Trisa, Okse Dina dan Rahma Al Islami selaku teman magang penulis yang telah memberikan semangat dan bantuan selama magang.
12. Keluarga besar Ronthi dan sahabat, teman penulis lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang memberikan banyak semangat.
13. Keluarga besar Galleon (Ilmu Kelautan 2016) selaku keluarga besar penulis di malang yang selalu memberikan semangat dalam pelaksanaan magang.
RINGKASAN
NI NYOMAN JULI ARTINI RONTHI. Praktik Kerja Magang tentang Hasil
Perikanan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Kaitannya dengan Data Satelit
Suhu Permukaan Laut WPP 573 di Loka Riset Perikanan Tuna, Bali (dibawah
bimbingan Dr. Ir. Guntur, MS).
Hasil perikanan tuna khususnya tuna sirip kuning di wilayah WPP 573, yang
didaratkan di Pelabuhan Benoa cukup tinggi. Keberadaan dari tuna sirip kuning
dapat dipengaruhi oleh parameter osenanografi salah satunya ialah suhu
permukaan laut. Suhu permukaan laut dapat menjadi salah satu indikator dari
keberadaan ikan tuna di suatu perairan. Pemanfaatan penginderaan jauh
digunakan untuk membantu mengetahui kisaran dari suhu permukaan laut di
perairan tanpa pengamatan secara langsung.
Tujuan dari PKM ini ialah untuk dapat mengetahui cara pengumpulan data hasil perikanan tuna sirip kuning (T. albacares) di Pelabuhan Benoa, Bali, dan mengetahui dan mengolah data hasil perikanan tuna sirip kuning dan kaitannya dengan data suhu permukaan laut di WPP 573.
Metode yang digunakan dalam PKM ini yaitu secara deskriptif dengan
pengambilan data meliputi: data primer (data hasil perikanan tuna sirip kuning) dan data sekunder (data suhu permukaan laut). Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, informasi dari instansi dan kajian pustaka. Metode ini meliputi serangkaian tahap yaitu pengumpulan data hasil perikanan dan data suhu permukaan laut dan tahap pengolahan data. Pengolahan data dilakukan pada aplikasi SeaDAS, ER Mapper, Arcgis dan Ms. Excel. Hasil akhir berupa peta suhu permukaan laut terhadap hasil perikanan tuna sirip kuning dan fluktuasi grafik hasil tangkapan tuna sirp kuning.
Pengumpulan data hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning melalui beberapa
proses yaitu: melaksanakan pemantauan keliling pelabuhan, mencatat informasi di papan monitoring, menentukan prioritas sampling, menyiapkan alat dan bahan, pendataan di perusahaan, rekapitulasi dan verifikasi data yang didapatkan dan mengisi logbook. Hasil pengolahan data didapatkan hasil yaitu nilai suhu permukaan laut berkisar 28°C -29°C dengan hasil tangkapan 3.4 (ton/trip) – 13.8 (ton/trip), pada kisaran bujur 116 – 117 dan lintang -12 hingga -14.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Praktik Kerja Magang dengan judul: Hasil Perikanan Tuna Sirip Kuning
(Thunnus albacares) Kaitannya dengan Data Satelit Suhu Permukaan Laut WPP
573 di Loka Riset Perikanan Tuna, Bali, sebagai syarat meraih gelar sarjana
kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.
Dibawah bimbingan: 1. Dr. Ir. Guntur, MS.
Laporan ini disusun atas 5 bab yaitu bab 1 untuk pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang penelitian, tujuan, kegunaan serta tempat dan waktu
pelaksanaan. Bab 2 yaitu metode ialah metode yang digunakan saat penelitian.
Bab 3 yaitu keadaan umum instansi magang yaitu Loka Riset Perikanan Tuna,
Bali. Bab 4 berisi hasil serta pembahasan dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang
ini. Bab 5 merupakan bagian penjabaran kesimpulan serta saran dari pelaksanaan
Praktik Kerja Magang. Bagian akhir laporan ini dilengkapi dengan daftar pustaka,
sebagai sumber dari literatur yang digunakan, serta lampiran pelaksanaan Praktik
Kerja Magang.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Mohon kritik dan saran dari semua
pihak guna memperbaiki penulisan ini dikemudian hari.
Malang, 18 September 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2 1.3 Kegunaan ................................................................................................. 3 1.4 Tempat dan Waktu/Jadwal Pelaksanaan .................................................. 3
2. METODE PKM ................................................................................................ 4 2.1 Materi, Alat dan Bahan PKM .................................................................... 4 2.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 4 2.3 Skema Kerja ............................................................................................ 8
2.3.1 Pengumpulan Data .......................................................................... 8 2.3.2 Pengolahan Data ............................................................................. 9
2.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 9
2.4.1 Data Primer ................................................................................... 10 2.4.2 Data Sekunder .............................................................................. 11
2.6 Analisis Data .......................................................................................... 12
3. KEADAAN UMUM LOKASI/TEMPAT PKM .................................................... 14
3.1 Lokasi PKM ............................................................................................ 14 3.2 Sejarah Singkat Loka Riset Perikanan Tuna .......................................... 14 3.3 Tugas dan Fungsi .................................................................................. 15 3.4 Visi dan Misi ........................................................................................... 16 3.5 Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 17 3.6 Struktur Organisasi................................................................................. 18 3.7 Profil Peneliti .......................................................................................... 20 3.8 Sumber Daya Manusia LRPT ................................................................. 20 3.9 Fasilitas LRPT ........................................................................................ 21
4. HASIL PKM ................................................................................................... 27
4.1 Identifikasi Ikan ...................................................................................... 27 4.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 28
4.2.1 Melaksanakan Pemantauan Kapal Bongkar .................................. 28 4.2.2 Mencatat Informasi di Papan Info Monitoring ................................. 29 4.2.3 Menentukan Proritas Pendataan ................................................... 30 4.2.4 Menyiapkan form dan perlengkapan pendataan ............................ 30 4.2.5 Pendataan Ikan Tuna .................................................................... 30 4.2.6 Rekapitulasi dan Verifikasi Data .................................................... 31 4.2.7 Mengisi logbook ............................................................................ 31
4.3 Pengolahan Data ................................................................................... 32
4.3.1 Hasil Tangkapan ........................................................................... 32 4.3.2 Pengolahan Data Suhu Permukaan Laut ....................................... 33
4.4 Hasil Pengolahan Data ........................................................................... 37 4.4.1 Pendataan Di Pelabuhan Benoa ................................................... 37
viii
4.4.2 Partisipasi Aktif ................................................................................ 38
5. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 41
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 41 5.2 Saran ..................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 42
LAMPIRAN ........................................................................................................ 43
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat Yang Digunakan Saat Pengumpulan Data ............................................... 4
2. Bahan Yang Digunakan Saat Pengumpulan Data........................................... 5
3. Alat Yang Digunakan Saat Pengolahan Data .................................................. 6
4. Bahan Yang Digunakan Saat Pengolahan Data ............................................. 7
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Kerja Pengumpulan Data .................................................................... 8
2. Skema Kerja Pengolahan Data ....................................................................... 9
3. Peta Lokasi Praktik Kerja Magang ................................................................ 14
4. Struktur Organisasi Loka Riset Perikanan Tuna ............................................ 19
5. Gedung Utama Loka Riset Perikanan Tuna .................................................. 21
6. Kantor Enumerator di Benoa ......................................................................... 22
7. Laboratorium Genetik ................................................................................... 23
8. Laboratorium Histologi .................................................................................. 23
9. Laboratorium Otolith ..................................................................................... 24
10. Laboratorium Data ...................................................................................... 25
11. Perpustakaan .............................................................................................. 25
12. Guest house ............................................................................................... 26
13. Ikan Tuna Sirip Kuning ................................................................................ 28
14. Pemantauan Kapal Tuna ............................................................................ 29
15. Papan Info Monitoring ................................................................................. 29
16. Pendataan Bobot Ikan Tuna ....................................................................... 31
17. Pembuatan Sheet Hasil Tangkapan ............................................................ 32
18. Grafik Hasil Tangkapan .............................................................................. 32
19. Crop Wilayah Penelitian .............................................................................. 33
20. Reproject data ............................................................................................ 33
21. Membuka Aplikasi ER Mapper .................................................................... 34
22. Mengubah Layer ......................................................................................... 34
23. Penyimpanan Data ..................................................................................... 34
24. Membuka Aplikasi ....................................................................................... 35
25. Memunculkan Nilai Suhu ............................................................................ 35
26. Penyimpanan Data (dbf) ............................................................................. 36
27. Pengklasifikasian Hasil Tangkapan ............................................................. 36
28. Layouting Peta ............................................................................................ 36
29. Sebaran Suhu Permukaan Laut .................................................................. 37
30. Grafik Hasil Pendataan Tangkapan di Pelabuhan Benoa ............................ 38
31. Kegiatan Senam Pagi ................................................................................. 39
32. Kantor Benoa Setelah Kegiatan Piket ......................................................... 39
33. Membantu Pengambilan Sampel ................................................................ 40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi Kegiatan PKM ......................................................................... 43
2. Log Book Pelaksanaan PKM ........................................................................ 46
3. Hasil Wawancara Kapten Kapal .................................................................... 63
4. Sertifikat Pelaksanaan PKM di LRPT ............................................................ 64
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang memiliki wilayah lautan yang luas tentu
menghasilkan sumberdaya alam yang melimpah salah satunya adalah ikan tuna.
Salah satu jenis tuna tersebut ialah tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Ikan
tuna sirip kuning ialah ikan pelagis besar yang secara biologis memiliki
kemampuan renang 80km/jam. Jenis tuna ini berbentuk torpedo sehingga
menjadikan tuna ini bermigrasi di pelintas negara dan daerah. Ditinjau dari segi
ekonomi tuna jenis ini memiliki pasar yang luas dengan harga yang tinggi. Tuna
sirip kuning biasanya ditangkap menggunakan beberapa alat tangkap seperti
pancing tonda, pancing rawai dan pancing ulur. Teknologi paling sederhana yang
digunakan untuk menangkap tuna jenis ini yaitu dengan menggunakan pancing
ulur dengan bantuan rumpon (Kantun et al., 2014).
Hasil dari perikanan tuna, dipengaruhi oleh beberapa faktor, ialah faktor
parameter oseanografi. Penyebaran serta kelimpahan ikan tuna jenis ini
dipengaruhi oleh paramater yaitu salah satunya variasi dari suhu permukaan laut.
Penyebaran dari ikan tuna juga disebabkan oleh faktor lingkungan perairannya
yaitu secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal salah satu contohnya ialah
suhu permukaan laut. Hal tersebut berkaitan karena apabila terjadi perubahan
suhu permukaan laut dapat merubah sebaran dari ikan tuna yang akan berdampak
kepada hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning. Data suhu permukaan laut
didapatkan dari pengukuran secara langsung dan dari hasil data satelit melalui
penginderaan jauh. Penggunaan data satelit (penginderaan jauh) membantu untuk
mendapatkan data suhu permukaan laut, jika tidak memungkinkannya pengukuran
secara langsung. Secara horizontal penyebaran dari ikan tuna yaitu perairan
2
selatan Sumatera, perairan selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Laut Flores,
Laut Banda, Laut Sulawesi dan perairan Papua (Barata et al., 2016).
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 573 ialah wilayah perikanan yang
mencakup daerah Samudra Hindia sebelah selatan Jawa hingga sebelah selatan
Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian barat.
WPP 573 ini dapat dikategorikan menghasilkan hasil perikanan yang cukup tinggi
salah satunya ialah perikanan tuna. Pelabuhan yang termasuk kedalam wilayah
pengelolaan ini meliputi Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Cilacap (Jawa Tengah).
Sebagai salah satu pelabuhan utama perikanan tuna, Pelabuhan Benoa menjadi
basis pangkalan kapal kapal penangkap ikan tuna berskala industri yang
beroperasi di perairan Samudera Hindia. Hasil tangkapan tuna yang didapatkan
akan sangat dipengaruhi oleh suhu permukaan laut, yang datanya didapatkan dari
citra satelit (Suman et al., 2014). Data yang didapatkan dari data satelit, kemudian
diolah untuk mendapatkan hasil sebaran suhu permukaan laut. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hasil perikanan tuna sirip kuning
(T. albacares) kaitannya dengan data satelit suhu permukan laut di WPP 573.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktik Kerja Magang (PKM) ini sebagai berikut:
1. Untuk dapat mengetahui cara pengumpulan data hasil perikanan tuna
sirip kuning (T. albacares) di Pelabuhan Benoa, Bali.
2. Untuk dapat mengetahui dan mengolah data hasil perikanan tuna sirip
kuning (T. albacares) dan kaitannya dengan data suhu permukaan laut
di WPP 573.
3
1.3 Kegunaan
Kegunaan dari penyusunan PKM dengan judul Hasil Perikanan Tuna Sirip
Kuning (T. albacares) Kaitannya dengan Data Satelit Suhu Permukaan Laut WPP
573 di LRPT, Bali yaitu untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai hasil
perikanan tuna khususnya jenis tuna sirip kuning yang dikaitkan dengan data
satelit suhu permukaan laut, informasi tersebut akan bermanfaat bagi para
nelayan, pemerintah atau lembaga terkait lainnya. Hal tersebut untuk lebih
mengetahui parameter lingkungan seperti suhu permukaan laut melalui data satelit
yang menjadi indikasi tingkat sebaran tuna di Pelabuhan Benoa Bali dan Cilacap
yang akan berdampak pada hasil tuna sirip kuning yang diperoleh.
1.4 Tempat dan Waktu/Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan PKM ini terbagi atas 2 tempat pelaksanaan yaitu untuk
pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data dilakukan di
Pelabuhan Benoa, Denpasar Bali. Pengolahan data dilaksanakan di LRPT, Jalan
Mertasari No. 140 Denpasar Selatan. Pelaksanaan PKM dilakukan selama satu
bulan yaitu pada tanggal 10 Juni hingga 19 Juli 2019.
4
2. METODE PKM
2.1 Materi, Alat dan Bahan PKM
Materi yang dimaksud dalam pelaksanaan Praktik Kerja Magang ialah proses
pendataan hasil tangkapan ikan tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa Bali
meliputi pemantauan kapal rawai tuna yang akan melakukan bongkar,
pengambilan data berat ikan tuna, perhitungan data berat ikan tuna.
2.2 Alat dan Bahan
Pada PKM yang dilaksanakan di LRPT terbagi atas alat, bahan pengumpulan
data dan pengolahan data. Adapun alat yang digunakan dalam proses
pengumpulan data berat ikan tuna dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat Yang Digunakan Saat Pengumpulan Data No Nama Alat Gambar Alat Keterangan
1. Papan Dada
Sebagai alat formulir
enumerasi
2. Pulpen
Untuk mencatat hasil
enumerasi
3. Papan
Monitoring
Untuk tempat mencatat kapal
yang sampai di Pelabuhan dan
yang didata
4. Kalkulator
Untuk menjumlahkan total ikan
5
No Nama Alat Gambar Alat Keterangan
5. Timbangan
Untuk mengetahui berat ikan
6.
7.
Sepatu boot
Seragam
Untuk dipakai saat
pengambilan data
Identitas untuk pendataan ikan
di perusahaan
Bahan yang digunakan dalam proses pengumpulan data berat ikan tuna dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan Yang Digunakan Saat Pengumpulan Data
No Nama Bahan Gambar Bahan Keterangan
1. Formulir
enumerasi
Sebagai media untuk
mencatat data ikan
2. Formulir kapal
masuk
Untuk menuliskan kapal-
kapal yang sampai/ datang
3. Formulir
presentase
Untuk mencatat perusahaan
yang melakukan bongkar
6
No Nama Bahan Gambar Bahan Keterangan
4.
5.
Ikan
Logbook
Sebagai media yang diamati
Untuk mencatat hasil (total)
yang telah di sampling
Pada PKM yang dilaksanakan di LRPT terbagi atas alat, bahan pengumpulan
data dan pengolahan data. Adapun alat yang digunakan dalam pengolahan data
hasil pendataan dan data suhu permukaan laut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Alat Yang Digunakan Saat Pengolahan Data No Nama Alat Gambar Alat Keterangan
1. Laptop
Sebagai alat untuk membantu
pengolahan data
2. Flashdisk
Sebagai alat penunjang
penyimpanan data
7
Bahan yang digunakan dalam pengolahan data hasil pendataan dan data suhu
permukaan laut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Bahan Yang Digunakan Saat Pengolahan Data No Nama Bahan Gambar Bahan Keterangan
1. Data suhu
permukaan laut
Sebagai media yang akan
diolah
2. Data benoa
Sebagai media yang akan
diolah
3. Ms. Excel
Untuk membantu pengolahan
data dan hasil akhir berupa
grafik
4. SeaDas
Untuk membantu pengolahan
data yang telah diunduh
5. Ermapper
Untuk membantu memetakan
daerah penelitian
6. Arcmap
Untuk membantu
mendapatkan nilai titik, dan
hasil akhir berupa peta
8
2.3 Skema Kerja
PKM yang dilaksanakan di LRPT, melalui beberapa tahapan kerja yaitu
tahapan pengumpulan data dan pengolahan data dengan penjabaran seperti
berikut ini:
2.3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data PKM di Pelabuhan Benoa dilakukan dengan prosedur
kerja sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerja Pengumpulan Data
Melakukan piket keliling pelabuhan
Mencatat informasi di papan monitoring
Menentukan prioritas pendataan
Menyiapkan form dan perlengkapan pendataan
Pengumpulan data di perusahaan dan wawancara dengan kapten kapal
Rekapitulasi data dan verifikasi
Mengisi logbook harian
9
2.3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data PKM dilakukan dengan prosedur kerja ialah sebagai
berikut:
Gambar 2. Skema Kerja Pengolahan Data
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada PKM meliputi data primer
dan data sekunder. Data primer ialah data yang didapatkan dari serangkaian
kegiatan meliputi observasi langsung. Data sekunder ialah data yang digunakan
untuk melengkapi data primer yang telah didapatkan. Kedua data tersebut ialah
data yang penting, karena data primer dan sekunder ialah data yang
penggunaannya saling berkaitan.
Data hasil pendataan di benoa> Ms. Excel
Mengunduh data suhu permukaan laut
Pengolahan pada aplikasi SeaDas
Pengolahan pada aplikasi Ermapper
Pengolahan pada aplikasi Arcgis
Pengolahan pada Ms. Excel
Hasil berupa peta dan grafik
10
2.4.1 Data Primer
Data primer ialah data yang didapatkan secara langsung seperti melalui
observasi langsung dan wawancara. Data primer tersebut, selanjutnya akan diolah
sesuai dengan kebutuhan data PKM. Data primer yang telah diolah akan
dilengkapi dengan data sekunder.
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh para peneliti atau
bukan data yang pernah dikumpulkan pada penelitian sebelumnya. Sumber dari
data primer merupakan sumber yang terpercaya atau asli. Sumber terpercaya
ialah pihak pertama dari sumber data yang telah didapatkan (Amrin, 2016).
- Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang
dilakukan secara sistematis dari kegiatan yang diamati. Terdapat dua jenis data
bongkaran ikan meliputi bongkaran ikan beku dan ikan segar. Jenis ikan beku data
yang didapatkan berupa jumlah dan berat ikan. Jenis ikan segar data yang
didapatkan: jumlah, berat, panjang dan morfometrik (Swastana et al., 2016).
Panjang ikan yang diukur dalam penelitian ini adalah panjang cagak (fork length)
untuk ikan tuna dan sejenisnya dengan bentuk sirip ekor khusus yang digunakan
sebagai panjang ikan adalah panjang cagak. Pengukuran panjang menggunakan
meteran yang dimodifikasi dalam bentuk kaliper dengan ketelitian 0,5 cm terhadap
semua hasil tangkapan nelayan. Pengukuran untuk bobot total ikan ditimbang
dengan timbangan digital gantung dengan ketelitian 0,01 kg (Kantun et al., 2014).
Observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan PKM ialah melakukan
pendataan hasil tangkapan tuna sirip kuning yang didaratkan di Pelabuhan Benoa.
Pendataan hasil tangkapan tuna sirip kuning dilakukan di perusahaan bongkar
dengan membawa formulir pendataan ikan. Pendataan tersebut menggunakan
sepatu karet lapang serta seragam lapang yang telah disiapkan oleh pihak LRPT.
Kegiatan berikutnya ialah mencatat berat ikan tuna sirip kuning hasil bongkaran
11
pada formulir yang telah disiapkan sebelumnya, tahap terakhir ialah
menjumlahkan berat total tuna sirip kuning yang didapatkan.
- Wawancara
Wawancara merupakan kegaitan pengumpulan data dengan melakukan
tanya jawab yang berlandaskan atas tujuan dari penelitian. Data yang didapatkan
dari kegaitan wawancara ialah jenis alat tangkap, lokasi penangkapan serta sistem
penangkapannya dari wawancara dengan kapten kapal (Swastana et al., 2016).
Tahapan wawancara yang dimaksud ialah wawancara dengan kapten kapal
yang melakukan bongkar di Pelabuhan Benoa Bali. Wawancara ini dimaksudkan
untuk mengetahui titik koordinat penangkapan ikan, serta lama trip yang dilakukan
oleh kapal penangkap tuna tersebut. Hasil dari wawancara dengan kapten kapal
tersebut sebagi informasi penunjang dalam pengolahan data pada tahap
berikutnya.
- Dokumentasi
Metode yang digunakan berikutnya ialah dokumentasi, yaitu sebagai
penunjang informasi atau data yang telah didapatkan sebelumnya. Dokumentasi
dilakukan ialah saat pendataan berat ikan tuna sirip kuning, dokumentasi ikan tuna
sirip kuning hasil bongkar kapal rawai tuna dan pada saat melakukan wawancara
dengan kapten kapal.
2.4.2 Data Sekunder
Data yang diperlukan saat pelaksanaan PKM tidak hanya data primer,
namun terdapat data sekunder. Data sekunder ialah data yang tidak didapatkan
dengan pengamatan langsung. Data sekunder merupakan data pelengkap dari
data primer yang telah didapat. Data sekunder tersebut meliputi data citra satelit,
data yang diperoleh dari instansi dan dari penelitian sebelumnya.
12
- Data Citra Satelit
Data citra satelit untuk melengkapi data primer yang ada yaitu data suhu
permukaan laut. Data suhu permukaan laut didapatkan dari citra satelit Aqua
MODIS level 3 yang diunduh pada laman (website) oceancolor yaitu
http://www.oceancolor.gfc.nasa.gov. dan akan diolah dengan menggunakan
software seperti SeaDas, ER mapper, Arcgis, Microsoft Excel. Dari data suhu
permukaan laut tersebut dapat disajikan berupa peta suhu permukaan laut.
- Data Dari Instansi
Data dari instansi ialah data hasil penelitian yang didapatkan oleh instansi
LRPT. Data tersebut sebagai pembanding hasil dari pengamatan lapang (data
primer) dengan data hasil penelitian yang dimiliki oleh instansi.
- Dari Literatur
Data penunjang dari data primer dapat menggunakan sumber-sumber
penelitian sebelumnya. Sumber tersebut dapat meliputi data dari jurnal (penelitian
sebelumnya) sebagai pembanding data yang didapatkan pada saat pengamatan
langsung.
2.6 Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui perubahan hasil tangkapan
(T. albacares) terhadap variabel suhu permukaan laut pada penelitian ini adalah
dilakukan secara analisis spasial. Analisis spasial ini dilakukan secara visual
terhadap distribusi suhu permukaan laut dengan melihat pengaruhnya terhadap
hasil tangkapan tuna sirip kuning (T. albacares) berdasarkan degradasi warna data
dari citra MODIS (Setyaningrum et al., 2016).
Analisis data yang digunakan dalam PKM ini ialah secara deskriptif. Meliputi
analisis spasial dan temporal yang didapatkan dari pengolahan data tangkapan
tuna sirip kuning dan pengolahan suhu permukaan laut. Analisis spasial dilakukan
13
secara visual dengan hasil akhir berupa peta sebaran suhu terhadap tangkapan
ikan tuna sirip kuning. Analisis temporal ialah berupa grafik untuk dapat
mengetahui peningkatan dan penurunan hasil tangkapan ikan serta nilai suhu
permukaan laut yang didapat.
14
3. KEADAAN UMUM LOKASI/TEMPAT PKM
3.1 Lokasi PKM
Lokasi PKM yaitu bertempat di LRPT, Denpasar dengan pengumpulan data
bersumber dari pendataan di Pelabuhan Benoa Bali.
Gambar 3. Peta Lokasi Praktik Kerja Magang
3.2 Sejarah Singkat Loka Riset Perikanan Tuna
Loka Riset Perikanan Tuna atau disingkat LRPT merupakan Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset sumber daya
perikanan tuna dan sejenisnya tuna-like species yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan. LRPT pertama dibentuk pada tahun 2011 dengan nama
Loka Penelitian Perikanan Tuna berdasarkan Persetujuan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Surat Nomor B-
3677/M.PAN-RB/12/12 tanggal 2 Desember 2010. Kemudian pada tahun 2017,
15
nama Loka Penelitian Perikanan Tuna berubah menjadi Loka Riset Perikanan
Tuna yang ditetapkan melalui PERMEN KP No. 16/ PERMEN-KP/ 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset Perikanan Tuna.
Dasar Hukum
1. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dalam Surat Nomor B-3677/M.PAN-RB/12/12
tanggal 2 Desember 2010
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor:
PER.27/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian
Perikanan Tuna
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
16/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset
Perikanan Tuna.
3.3 Tugas dan Fungsi
Pada tanggal 27 Maret 2017, Loka Penelitian Perikanan Tuna secara resmi
berganti nama menjadi Loka Riset Perikanan Tuna sesuai dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 16/PERMEN-KP/2017
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset Perikanan Tuna.
Loka Riset Perikanan Tuna yang selanjutnya disingkat LRPT, merupakan
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset
sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya tuna-like species, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang menangani riset
kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya manusia kelautan dan
perikanan.
16
LRPT mempunyai tugas melaksanakan kegiatan riset sumber daya
perikanan tuna dan sejenisnya tuna-like species di wilayah Republik Indonesia di
perairan Samudera Hindia.
Dalam melaksanakan tugas melaksanakan kegiatan riset sumber daya perikanan
tuna dan sejenisnya tuna-like species, LRPT menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan
laporan;
2. Pelaksanaan kegiatan riset sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya
tuna-like species di wilayah Republik Indonesia di perairan Samudera
Hindia yang meliputi aspek biologi, lingkungan, dinamika populasi dan
eksploitasi;
3. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerja sama riset;
4. Pengelolaan prasarana dan sarana riset; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
3.4 Visi dan Misi
Visi LRPT yaitu:
“Menjadi Institusi Utama Penyedia Data dan Informasi Perikanan Tuna di
Samudera Hindia”.
Sebagai langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan
misi Loka Riset Perikanan Tuna Benoa yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Menyediakan data dan informasi terkini hasil penelitian perikanan
tuna.
2. Mengembangkan profesionalisme kelembagaan dan sumberdaya
penelitian perikanan tuna.
17
3.5 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Dengan
diformulasikannya tujuan ini maka LRPT dapat secara tepat mengetahui apa yang
harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan yang
dirumuskan tersebut berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi
LRPT telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi
organisasi.
LRPT telah menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Menghasilkan data dan informasi karakteristik sumberdaya ikan tuna
di Samudra Hindia.
2. Menyiapkan bahan kebijakan bagi perencanaan pengelolaan perikanan
tuna.
3. Menggalang kerjasama penelitian perikanan tuna.
4. Melaksanakan dan menyediakan bahan diseminasi hasil penelitian.
5. Menyiapkan sarana dan prasarana bagi pelaksanaan kegiatan
penelitian.
6. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan kompetensi sumberdaya
penelitian perikanan tuna.
7. Meningkatkan akuntabilitas dan kapabilitas kelembagaan.
Sasaran LRPT merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan dan
menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dan
dialokasikan dalam lima periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan
18
yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja (performance plan).
Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau
operasional organisasi setiap tahunnya.
Kemudian, pada masing-masing sasaran ditetapkan indikator agar dapat diukur
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian, setiap
tujuan yang ditetapkan memiliki indikator yang terukur.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan riset tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Teridentifikasi potensi produksi dan karakteristik sumberdaya ikan tuna
di Samudera Hindia.
2. Tersedianya bahan informasi bagi kebijakan perencanaan pengelolaan
perikanan tuna.
3. Terbentuknya kemitraan dan jejaring kerja.
4. Tersedianya bahan diseminasi hasil penelitian.
5. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian.
6. Tersedianya sumberdaya manusia yang kompeten dan handal di
bidangnya.
7. Terbentuknya institusi penelitian yang akuntabel.
3.6 Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, LRPT dipimpin oleh seorang
Kepala, dengan struktur organisasi Loka Riset Perikanan Tuna terdiri dari:
19
1. Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha,
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, dan rumah tangga, serta
penyusunan laporan.
2. Subseksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana, program dan anggaran, penyebarluasan hasil penelitian serta
pemantauan dan evaluasi.
3. Subseksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan
teknis, pengelolaan sarana dan prasarana, dan kerja sama penelitian.
4. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penelitian sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna-like species)
dan kegiatan lain sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Gambar 4. Struktur Organisasi Loka Riset Perikanan Tuna
20
3.7 Profil Peneliti
Berikut merupakan profil peneliti yang terdapat di LRPT:
1. Peneliti Muda
Zulkarnaen Fahmi S.Pi., M.Si. - Peneliti Muda - III/d Penata Tingkat I
Irwan Jatmiko, S.Pi., M.App.Sc - Peneliti Muda - III/d Penata Tingkat I
Bram Setyadji, S.Kel., M.Si - Peneliti Muda - III/c Penata
Arief Wujdi S.Pi. - Petugas Belajar- III/c Penata
Fathur Rochman S.Pi - Peneliti Muda - III/c Penata
2. Peneliti Pertama
Ririk Kartika Sulistyaningsih S.Pi., M.App.Sc - Peneliti Pertama - III/c Penata
Hety Hartaty S.Pi - Peneliti Pertama - III/b Penata Muda Tingkat I
Gussasta Levi Arnenda, S.St.Pi - Peneliti Pertama - III/b Penata Muda Tingkat I
Suciadi Catur Nugroho, S.Pi - Peneliti Pertama - III/b Penata Muda Tingkat I
Raymon Rahmanov Zedta, S.Pi – Peneliti Pertaman - III/a Penata Muda
3. Calon Peneliti
Roy Kurniawan, S.Pi - Calon Peneliti - III/b Penata Muda Tingkat I
Prawira A.R.P Tampubolon, S.Pi - Calon Peneliti - III/b Penata Muda Tingkat I
Maya Agustina, S.Pi - Calon Peneliti- III/b Penata Muda
3.8 Sumber Daya Manusia LRPT
Tahun 2019, LRPT memiliki 48 pegawai yang terdiri dari 21 orang Pegawai
Negeri Sipil dan 27 orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan pada tingkat pendidikan terakhir, pegawai LRPT bervariasi mulai
dari, SLTA (10), Diploma III (4), Diploma IV (1), S-1 (29) dan S-2 (3).
Berdasarkan pada golongannya, Pegawai Negeri Sipil LRPT terdiri dari
golongan II dan III dengan rincian golongan IIc (1), IId (2), IIIa (1), IIIb (11), IIIc (4),
dan IIId (2).
21
Berdasarkan jabatan fungsional, LRPT memiliki tiga kelompok jabatan
fungsional yang meliputi peneliti muda sebanyak 5 orang, peneliti pertama
sebanyak 5 orang, calon peneliti sebanyak 3 orang.
Seluruh sumber daya manusia LRPT memiliki tugas dan fungsi masing-
masing untuk mendukung pelaksanaan penelitian sumber daya perikanan tuna
dan sejenisnya (tuna-like species) di wilayah Negara Republik Indonesia pada
Perairan Samudra Hindia.
3.9 Fasilitas LRPT
LRPT memiliki 2 kantor yang terdiri dari kantor utama yang terletak di Jalan
Mertasari Nomor 140 Banjar Suwung Kangin, Sidakarya, Denpasar (Gambar 5),
serta satu kantor yang merupakan tempat untuk enumerasi terletak di Jalan Raya
Pelabuhan Benoa, Denpasar (Gambar 6).
Gambar 5. Gedung Utama Loka Riset Perikanan Tuna
22
Gambar 6. Kantor Enumerator di Benoa
3.9.1 Laboratorium Genetik
Laboratorium Genetik di LRPT merupakan salah satu laboratorium uji yang
beroperasional mulai tahun 2016. Peralatan pendukung yang dimiliki sejak tahun
2015 dan diupayakan seluruh peralatan pendukung penelitian akan dilengkapi
sampai tahun 2017 secara bertahap. Fokus kegiatan penelitian yang dilakukan
adalah menganalisis beberapa parameter genetik populasi tuna dan sejenisnya di
Samudera Hindia. Analisis sampel genetik yang bisa dikerjakan di laboratorium
genetik meliputi tahap ekstraksi DNA, purifikasi, amplifikasi PCR dan
elektroforesis. Penyediaan data dan informasi tentang genetik (DNA) populasi baik
itu keragaman, variasi molekuler dan struktur populasi merupakan hal yang sangat
penting diketahui untuk melakukan pengelolaan sumber daya ikan tuna.
Keragaman genetik mempunyai dampak secara langsung maupun tidak terhadap
populasi, komunitas dan ekosistem. Selain itu pemahaman tentang struktur
populasi bertujuan untuk keberlanjutan dan efektifitas manajemen sumberdaya
ikan. Informasi genetik pada ikan dengan migrasi yang tinggi seperti tuna sangat
penting diketahui untuk pemanfaatan yang bersifat lestari dan berkelanjutan.
23
Gambar 7. Laboratorium Genetik
3.9.2 Laboratorium Histologi
Fokus Kegiatan histologi di LRPT menitikberatkan pada perkembangan
gonad ikan dengan pengamatan tingkat/stadium kematangan secara mikroskopis
melalui jaringan gonadnya dan perhitungan fekunditas. Jalur ini dipilih sesuai
dengan keahlian staf laboratorium serta ketersedian peralatan yang ada untuk
fokus pada penelitian tersebut.
Gambar 8. Laboratorium Histologi
3.9.3 Laboratorium Otolith
Laboratorium Otolith LRPT merupakan laboratarium uji yang sudah
beropersi sejak tahun 2016. Fokus kegiatan uji otolith di Loka Riset Perikanan
Tuna menitikberatkan pada umur dan pertumbuhan ikan dengan pengamatan
24
lingkaran umur ikan menggunakan bagian keras dari ikan seperti otolith, sisik dan
tulang belakang. Metode ini dipilih sesuai dengan keahlian staf labarotorium serta
ketersedian peralatan yang ada untuk fokus pada penelitian tersebut. Tenaga
analis sebagai pendukung sumberdaya manusia yang sudah terlatih dengan
peralatan dan bahan dalam tahapan-tahapan analisis otolith ikan.
Gambar 9. Laboratorium Otolith
3.9.4 Laboratorium Data
Laboratorium Data LRPT merupakan laboratorium yang bertugas untuk
mengumpulkan, menginventarisasi, menginput data dan mempelajari tentang
perikanan tuna di WPP 572 dan WPP 573. Data pada laboratorium data LRPT
adalah data yang berorientasi hasil port sampling-based catch monitoring
program, data biologi, survei darat dan survei observasi laut sebagai dasar
referensinya. Saat ini data perikanan khususnya tuna menjadi media penting untuk
perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya perikanan yang
berkelanjutan pada cakupan wilayah nasional, regional maupun internasional
dalam kaitanya menjadikan Indonesia poros maritim dunia.
25
Gambar 10. Laboratorium Data
3.9.5 Perpustakaan
Perpustakaan LRPT Denpasar pada lantai 3 Gedung LRPT yang antara lain
terdiri dari 1 ruangan khusus untuk koleksi bahan/buku perpustakaan, Terdiri dari
ruangan untuk tempat baca dan staf pengelola perpus. Prasarana ruangan perpus
antara lain adalah 4 unit rak buku modern, 1 lemari kaca, 1 filing cabinet besi, 1
unit meja baca kapasitas 6- 8 kursi, 1 unit meja/kursi staf pengelola dan 1 meja
buku tamu dan serta ada 1 unit komputer PC beserta printer untuk pengelolaan
dan pengolahan data dan bahan pustaka/buku perpustakaan.
Gambar 11. Perpustakaan
26
3.9.6 Guest house LRPT
Guest house LRPT Tuna ialah salah satu fasilitas penunjang yang terdapat
pada instansi ini. Guest house dapat diperuntukan bagi kalangan umum dengan
biaya sewa sebasar Rp 206.000/ hari dan untuk mahasiswa sebesar Rp
60.000/hari.
Gambar 12. Guest house
27
4. HASIL PKM
4.1 Identifikasi Ikan
PKM yang dilaksanakan di LRPT, untuk ikan yang digunakan yaitu tuna sirip
kuning (T. albacares). Identifikasi jenis ikan tuna di LRPT ialah tahap awal dalam
pendataan jenis ikan. Proses pendataan jenis ikan tuna sirip kuning berlangsung
pada tanggal 12 Juni 2019- 25 Juni 2019 yang bertempat di kantor enumerator
Pelabuhan Benoa Bali.
Klasifikasi dari (T. albacares) menurut Collete dan Nauen (1983) dalam
Miazwir (2012) yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub phylum : Chordata
Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Perciformes
Sub Ordo : Scombroidaei
Family : Scombridae
Genus : Thunnus
Species : Thunnus albacares
28
Gambar 13. Ikan Tuna Sirip Kuning
Morfologi dari T. albacares yaitu bagian tubuh cenderung memanjang,
diameter dari mata kecil. Finlet berwarna kuning dengan tepi hitam tipis dan pada
pangkal ekor membentuk seperti huruf “V”. Menurut Miazwir (2012), tuna sirp kuing
memiliki panjang tertinggi yang tercatat sekitar 210 cm dengan berat sekitar 176,4
kg. Tubuh lonjong memanjang, mempunyai warna biru metalik pada bagian
belakang dan berubah menjadi kuning keperak-perakan pada bagian perut. Pada
bagian perutnya sering mempunyai sekitar 20 garis putus-putus vertikal sebagai
karakteristik ikan tuna jenis ini.
4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapang dilakukan di pusat enumerator LRPT yang
berlokasi di Pelabuhan Benoa. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 12
Juni 2019 - 25 Juni 2019, bersama dengan enumerator yang melaksanakan
kegiatan setiap harinya. Kegiatan diawali dengan melaksanakan kebersihan
kantor enumerator, dengan rincian kegiatan berikutnya sebagai berikut:
4.2.1 Melaksanakan Pemantauan Kapal Bongkar
Pelaksanaan pemantauan dilakukan dengan cara berkeliling wilayah
Pelabuhan bagian barat yang merupakan dermaga khusus kegiatan perikanan.
Tujuan dari pemantauan ini ialah guna mengetahui ada tidaknya kapal tuna yang
29
melaksanakan bongkar pada hari tersebut. Kegiatan dilakukan dengan didampingi
enumerator dari dermaga bagian selatan hingga dermaga bagian utara. Kapal
yang dijadikan kegiatan pendataan data ikan tuna ialah kapal rawai tuna dengan
ciri- ciri kapal terdapat antena radio bouy dan line hauler. Ciri dari kapal rawai tuna
yang sedang melakukan kegiatan bongkar ialah adanya mobil bak terbuka dan
crane.
Gambar 14. Pemantauan Kapal Tuna
4.2.2 Mencatat Informasi di Papan Info Monitoring
Jika terdapat bongkar maka hal tersebut ditulis di papan informasi
monitoring. Huruf L untuk jumlah kapal yang landing yang ditulis dengan spidol
berwarna biru dan huruf S untuk jumlah kapal yang disampling ditulis
menggunakan tinta berwarna merah. Apabila tidak terdapat bongkar, maka
diberikan strip lurus dengan spidol berwarna merah.
Gambar 15. Papan Info Monitoring
30
Dalam rentang waktu pengambilan data yaitu tanggal 12 Juni - 25 Juni 2019
terdapat 3 bongkar kapal. Kapal yang melakukan bongkar meliputi KM Nusantara
Bahari I, KM Perintis Jaya 99 dan KM Nikita.
4.2.3 Menentukan Proritas Pendataan
Prioritas pendataan merupakan persentase dari banyaknya kapal disampling
dibagi dengan banyaknya kapal yang mendarat. Perusahaan dengan nilai
sampling terendah akan disampling terlebih dahulu.
4.2.4 Menyiapkan form dan perlengkapan pendataan
Setelah penentuan perusahaan yang akan di data maka selanjutnya
menyiapkan form serta perlengkapannya. Saat melakukan pendataan hasil
tangkapan tuna terlebih dahulu menggunakan seragam lapang yang telah
diberikan oleh pihak LRPT. Menyiapkan form sesuai dengan informasi bongkar
yang akan dilakukan. Menggunakan sepatu boot serta menyiapkan kaliper untuk
pengukuran panjang ikan, selanjutnya menuju perusahaan yang akan
melaksanakan bongkar bersama enumerator lainnya.
4.2.5 Pendataan Ikan Tuna
Pendataan dari ikan tuna khususnya tuna sirip kuning dengan mencatat
bobot ikan yang telah ditimbang. Ikan tuna yang dibawa oleh mobil bak terbuka
selanjutnya di lakukan proses pembersihan, penyortiran guna mengetahui ikan
tuna kualitas ekspor dan reject. Ikan yang telah ditentukan kualitasnya selanjutnya
ditimbang dan diberikan penanda berat, dan dilakukan proses pencatatan bobot
ikan tuna sirip kuning. Di perusahaan juga dilakukan pengukuran panjang ikan
tuna yang didaratkan dengan menggunakan kaliper yaitu mengukur panjang cagak
ikan tuna kualitas reject, selanjutnya data hasil pengukuran panjang dicatat untuk
selanjutnya dicocokkan dengan bobot ikan tuna yang telah dicatat sebelumnya.
Pada form pendataan ikan tuna segar terdapat beberapa informasi yaitu nama
spesies, bobot, jenis proses, panjang, tipe pengukuran, nomor kapal.
31
Gambar 16. Pendataan Bobot Ikan Tuna
Disela-sela pendataan bobot ikan tuna sirip kuning, dilakukan pula
wawancara dengan kapten kapal yang sedang melaksanakan bongkar.
Wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu meminta izin apakah kepala
kapten berkenan jika diwawancara. Informasi yang ditanyakan meliputi titik
koordinat penangkapan ikan, lama trip, nama kapal dan perusahaannya.
4.2.6 Rekapitulasi dan Verifikasi Data
Hasil tangkapan segar dibedakan antara kualitas ekspor dan reject,
selanjutnya ditotal jumlah ikan yang didaratkan, berat total (kg) serta jumlah ikan
yang diukur. Proses selanjutnya ialah menulis hasil yang didapatkan pada
halaman sampul. Verifikasi data dilakukan guna mengecek kembali data yang
telah didapatkan di lapang. Rekapitulasi data bobot ikan dilakukan di kantor
enumerator di Pelabuhan Benoa dengan menyiapkan data hasil pendataan, alat
tulis serta kalkulator untuk menjumlahkan hasil yang didapatkan.
4.2.7 Mengisi logbook
Tahap berikutnya ialah mengisi logbook dengan nama enumerator,
perusahaan yang disampling, nama kapal, jumlah hasil tangkapan, jumalh ikan
yang didata (ekspor dan reject). Total hasil tangkapan, jumlah ikan yang diukur
dan jumlah kapal titipan. Pengisian logbook dilaksankan di kantor enumerator di
Pelabuhan Benoa. Tahap akhir yaitu menyerahkan hasil pendataan ikan ke
Laboratorium Data LRPT untuk di entry.
32
4.3 Pengolahan Data
Pengolahan data PKM menggunakan data yaitu pendataan hasil di
Pelabuhan Benoa. Pengolahan berikutnya ialah data suhu permukaan laut dengan
menggunakan aplikasi, sedangkan untuk data hasil tangkapan diolah pada Ms.
Excel
4.3.1 Hasil Tangkapan
Data hasil tangkapan yang didapatkan dari pendataan lapang di Pelabuhan
Benoa, diolah pada aplikasi Ms. Excel dengan sheet yang berbeda.
1. Data yang diperlukan tiap sheet yaitu koordinat tangkapan, data hasil
tangkapan dan data suhu permukaan laut yang telah diolah sebelumnya.
Gambar 17. Pembuatan Sheet Hasil Tangkapan
2. Dari data tersebut kemudian mendapatkan hasil akhir berupa grafik dengan
nilai suhu permukaan laut.
Gambar 18. Grafik Hasil Tangkapan
33
4.3.2 Pengolahan Data Suhu Permukaan Laut
- SeaDAS
Data suhu permukaan laut yang telah di unduh dari website NASA
selanjutnya diolah diaplikasi SeaDAS.
1. Langkah pertama yaitu membuka data pada aplikasi SeaDAS, selanjutnya
mengganti warna data sesuai dengan warna SST pada Color Manager.
Melakukan crop wilayah dengan mengisi bagian Geo Coordinates.
Gambar 19. Crop Wilayah Penelitian
2. Reproject data yang telah di crop tersebut lalu, klik Run.
Gambar 20. Reproject data
- Ermapper
Data yang telah disimpan sebelumnya kemudian dibuka pada aplikasi
Ermapper.
34
1. Membuka aplikasi Ermapper.
Gambar 21. Membuka Aplikasi ER Mapper
2. Tahap berikutnya ialah mengubah layer data untuk memunculkan warnanya,
klik tombol refresh maka akan muncul hasil sesuai dengan warna suhu
permukaan laut.
Gambar 22. Mengubah Layer
3. Tahap terakhir ialah simpan data tersebut dalam format .ers, untuk dapat
diolah pada aplikasi berikutnya.
Gambar 23. Penyimpanan Data
35
- Ms. Excel dan ArcGIS
1. Langkah berikutnya ialah membuka data hasil pengolahan pada aplikasi
sebelumnya, kemudian ubah warna peta sesuai dengan ketentuan standar
masing-masing data. Add XY data pada ArcGIS berupa koordinat titik
penangkapan yang telah didapatkan..
Gambar 24. Membuka Aplikasi
2. Memunculkan nilai titik koordinat dengan mengklik ArcToolbox pilih Spatial
Analyst Tools > Extraction dan Extract Multi Value to Point. Melihat nilai pada
saat titik dengan klik kanan pada layer titik, lalu pilih Open Atribute Tabel.
Gambar 25. Memunculkan Nilai Suhu
3. Data suhu yang telah didapatkan kemudian disimpan dengan format .dbf
untuk dapat diolah pada Ms. Excel. Buka Ms. Excel kemudian buka data
format .dbf yang telah disimpan sebelumnya, lalu lengkapi tabel pada sheet
tangkapan dengan data suhu yang telah didapat.
36
Gambar 26. Penyimpanan Data (dbf)
4. Add XY data kemudian memilih data excel yang berisikan koordinat serta hasil
tangkapan yang didapatkan. Pilih Properties > Quantities > Graduated
symbols > pilih klasifikasi kelas yang diinginkan > memilih simbol yang
diinginkan > OK.
Gambar 27. Pengklasifikasian Hasil Tangkapan
5. Hasil akhir berupa peta sebaran suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan
> layouting.
Gambar 28. Layouting Peta
37
4.4 Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan atas pengolahan data hasil tangkapan dan data suhu
permukaan laut didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut:
4.4.1 Pendataan Di Pelabuhan Benoa
Gambar 29. Sebaran Suhu Permukaan Laut
Dari serangkaian pengolahan data hasil tangkapan dan data suhu
permukaan laut didapatkan hasil berupa peta sebaran suhu terhadap hasil
tangkapan tuna sirip kuning pendataan Pelabuhan Benoa. Sebaran suhu
permukaan laut berdasarkan atas data pendataan di atas kapal sebaran
spasialnya dapat dilihat dari peta diatas. Sebaran suhu permukaan laut pada titik
penangkapan tuna sirip kuning (berwarna kehijauan pada peta) berkisar antara
28°C - 29°C pada bujur 116, 117 dan lintang -12 sampai -14.
Hasil tangkapan per upaya penangkapan yang didapatkan dari data
pendataan di Benoa yaitu hasil tangkapan tertinggi berkisar 13 (ton/trip),
38
sedangkan hasil tangkapan terendah ialah 3.4 (ton/trip).
Gambar 30. Grafik Hasil Pendataan Tangkapan di Pelabuhan Benoa
Dari grafik diatas dapat diketahui hasil tangkapan per upaya penangkapan
pendataan di Pelabuhan Benoa untuk suhu permukaan laut berkisar 28.4°C – 28.9
°C. Hasil tangkapan yang didapat berkisar 3.4 (ton/trip) hingga 13.8 (ton/trip).
Hasil pengolahan citra satelit pada bulan Maret 2016 di perairan selatan
Jawa – Bali didapatkan rata – rata sebaran SPL 27.81°C dengan nilai terendah
20°C. dan tertinggi 32.21°C. Pada bulan Februari 2016 didapatkan rata – rata suhu
27.72°C dengan nilai terendah 20°C. dan tertinggi 32.64°C. Hasil tangkapan tuna
yang didapatkan sebanyak 361 ekor yang terdiri dari albakor, tuna mata besar,
tuna sirip kuning dan tuna sirip biru selatan (Ekayana et al., 2017).
4.4.2 Partisipasi Aktif
Pelaksanaan PKM yang bertempat di LRPT, penulis mengikuti serangkaian
kegiatan penunjang kegiatan magang meliputi:
1. Senam Pagi
Senam pagi dilaksanakan pada hari jumat pada pukul 08.00 Wita yang
bertempat di halaman LRPT. Kegiatan ini diikuti oleh kepala instansi, seluruh
peneliti, pegawai serta mahasiswa magang. Kegiatan senam ini dipimpin oleh
39
instruktur senam dengan diiringi alunan musik yang energik. Senam pagi ini
dilaksanakan hingga pukul 09.00 Wita dan setelah pelaksanaan senam ini seluruh
pegawai dan mahasiswa magang dipersilahkan untuk istirahat dan mengganti
pakaian. Mahasiswa magang dan seluruh pegawai dipersilahkan mengambil
konsumsi di ruang tata usaha.
Gambar 31. Kegiatan Senam Pagi
2. Pelaksanaan Piket di Enumerator Base Benoa
Pelaksanaan piket dilakukan di enumerator base di Pelabuhan Benoa.
Pelaksanaan piket penulis dilaksanakan setiap hari selasa bersama Mas Rusjas
dan Mas Hasan meliputi kegiatan pemantauan bongkar kapal dengan cara
berkeliling pelabuhan dan melaksanakan bersih-bersih kantor benoa. Kegiatan
bersih-bersih dilakukan dengan menyapu halaman kantor serta bagian dalam
kantor.
Gambar 32. Kantor Benoa Setelah Kegiatan Piket
40
3. Ikut serta dalam pembelian dan pengambilan sampel ikan
Penulis mengikuti kegiatan sampling lapang untuk pembelian sampel ikan
tongkol salah satu mahasiswa magang yang dilaksanakan pada hari sabtu (diluar
hari aktif magang). Kegiatan pembelian sampel ikan tongkol bertempat di Pasar
Kedonganan Badung, sedangkan pengambilan sampel daging dilaksananakn di
kantor LRPT. Pengambilan sampel daging dilakukan di areal LRPT yang
didampingi oleh peneliti (pembimbing dari teman penulis) agar kegiatan ini berjalan
sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.
Gambar 33. Membantu Pengambilan Sampel
41
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang yang dilaksanakan di Loka Riset
Perikanan Tuna, kesimpulan yang dapat dijabarkan ialah sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning melalui
beberapa proses yaitu: melaksanakan pemantauan keliling pelabuhan,
mencatat informasi di papan monitoring, menentukan prioritas sampling,
menyiapkan alat dan bahan, pendataan di perusahaan, rekapitulasi dan
verifikasi data yang didapatkan dan mengisi logbook.
2. Pengolahan data hasil pendataan langsung di Pelabuhan Benoa, melalui
beberapa tahapan yaitu pengolahan data diolah pada aplikasi SeaDAS,
Ermapper, Arcgis dan Ms. Excel dengan hasil akhir yaitu peta dan grafik suhu
permukaan laut dengan hasil tangkapan tuna sirip kuning. Hasil yang didapat
ialah nilai suhu permukaan laut berkisar 28°C -29°C dengan hasil tangkapan
3.4 (ton/trip) – 13.8 (ton/trip), pada kisaran bujur 116 – 117 dan lintang -12
hingga -14.
5.2 Saran
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang yang dilaksanakan di LRPT, adapun
saran yang diberikan ialah sebagai berikut:
1. Penelitian berikutnya penulis mengharapkan dalam hal pengumpulan data
primer agar waktu pelaksanaannya lebih lama, guna mendapatkan hasil yang
baik.
2. Lebih meningkatkan dalam hal pembaharuan informasi khususnya bagi
mahasiswa magang, seperti hal - hal penunjang selama pelaksanaan PKM di
LRPT.
42
DAFTAR PUSTAKA
Amrin. (2016). Data Mining Dengan Regresi Berganda Untuk Peramalan Tingkat Inflasi. Jurnal Techno Mandiri, 13(1).
Barata, Abram., Novianto, D., Bahtiar, Andi. (2011). Sebaran Ikan Tuna Berdasarkan Suhu dan Kedalaman di Samudera Hindia. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(3), 165-170.
Ekayana, I Made., Karang, I. W. G. A., A-syakur, A. R., Jatmiko, I., Novianto, D. (2017). Hubungan Hasil Tangkapan Ikan Tuna Selama Februari- Maret 2016 dengan Konsentrasi Klorofil-a dan SPL dari Data Penginderaan Jauh Di Perairan Selatan Jawa – Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 19-29.
Imanuel, Eriq., Hendrawan, I. G., Puspitha, N. L. P. R. (2018). Persepsi Nelayan Terhadap Status Konservasi Hiu dan Pengaruhnya Terhadap Penangkpan
Hiu. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2), 244 – 252.
Kantun, Wayan., Mallawa, A., Rapi, N. L. (2014). Perbandingan Struktur Ukuran Tuna Madidihang (Thunnus albacares) yang tertangkap pada rumpon laut dalam dan laut dangkal di Perairan Selat Makassar. Jurnal IPTEKS PSP, 1(2), 112-128.
Miazwir. (2012). Analisis Aspek Biologi Reproduksi Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Yang Tertangkap Di Samudera Hindia. Tesis (Tidak Dipublikasikan). Program Magister UI. Depok. 68 hal.
Suman, Ali., Wudianto., Sumiono, B., Irianto, H. E., Badrudin., Amri, K. (2014). Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI). Jakarta : Ref Graphika.
Setyaningrum, Desy., Sardiyanto., Kunarso. (2016). Analisis Hasil Tangkapan (Thunnus albacares) Pada Pancing Ulur dan Keterkaitannya Dengan Variabilitas Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil- a Di Perairan Selatan Nusa Tenggara. Skripsi. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Universitas Diponegoro.
Swastana, I. G. A.., As-syakur, A. R., Novianto, D. (2016). Karakteristik Ikan Tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii) Hasil Tangkapan Kapal Rawai Tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 2(2), 78-83.
43
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan PKM
No Dokumentasi Keterangan
1
Kegiatan wawancara salah satu
kapten kapal untuk penunjang
data magang.
2
3
Suasana kegiatan bongkar hasil
tangkapan tuna di Pelabuhan
Benoa, Bali.
Kegiatan presentasi hasil
magang bersama pembimbing
serta seluruh peneliti LRPT.
44
No Dokumentasi Keterangan
4
Penyerahan vendel kepada
bapak Fahmi selaku Kepala
instansi LRPT didampingi oleh
Ibu Komang (KA Tata Usaha)
5
6
Bersama pembimbing lapang,
pada hari terakhir kegiatan
magang di LRPT.
Bersama enumerator di kantor
Pelabuhan Benoa.
63
Lampiran 3. Hasil Wawancara Kapten Kapal
Tanggal
Nama
Perusahaan
Nama
Kapal
Trip
Koordinat
Ket
Bujur
Lintang
Rabu, 12 Juni 2019
Kapten Tjubok
Bali Baramundi
Bahari Nusantara 1 (GT 30)
30 hari
117
-14
Senin, 24 Juni 2019
Kapten Rahmat
Bali Baramundi
Nikita (GT 28)
30 hari
117
-12
Selasa, 25 Juni 2019
Kapten Hermanto
Perintis Jaya Indonesia
Perintis Jaya 99 (GT 90)
60 hari
116
-13