HASIL PENGEMBANGAN INOVASI KESEHATAN di ERA ......1. Pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid...
Transcript of HASIL PENGEMBANGAN INOVASI KESEHATAN di ERA ......1. Pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid...
Jakarta, 16 Juni 2020
Di sampaikanOleh Ali Ghufron Mukti
&
1
HASIL PENGEMBANGAN INOVASI KESEHATAN di ERA PANDEMI COVID-19
TOPIK PAPARAN 1. Pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 dan Keanggotaan
2. Realokasi Anggaran
3. Pemeriksaan Covid 19 dengan PCR
a. Dukungan LBM Eijkman,
b. Penyiapan SDM dengan program Indonesia memanggil LIPI
4. Pengembangan Test Kit Untuk Pemeriksaan Covid 19
BPPT dan PT
5. Alat Kesehatan (Ventilator), Moblie Laboratory BSL2, Powered Air Purifying Respirator
6. Suplemen, obat dan vaksin
7. Penelitian BOPTN dan Launching Skema Riset dan Inovasi Diaspora
8. Ideathon
9. Kepedulian Sosial Ristek/BRIN
1. Pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19
Inisiatif Kemenristek/BRIN membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-
19, adalah untuk mendukung percepatan penanganan pandemik Covid-19.
Seluruh tim peneliti Kemenristek/BRIN diarahkan untuk membantu
mencegah, mendeteksi, dan merespon secara cepat dalam
penanggulangan penyakit Covid-19 melalui riset dan inovasi di bidang
pencegahan (vaksin dan suplemen), skrining, diagnosis, pengobatan dan
teknologi alat kesehatan terkait Covid-19.
INISIATIF PEMBENTUKAN KONSORSIUM
3
4
1. KEANGGOTAAN
1. Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi
2. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
3. Lembaga Eijkman
4. Badan Tenaga Nuklir Nasional
5. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
6. Badan Informasi Geospasial
7. Institut Teknologi Bandung
8. Universitas Gadjah Mada
9. Universitas Indonesia
10. Universitas Airlangga
11. Institut Teknologi Sepuluh November
12. Universitas Udayana
13. Universitas Andalas
14. Universitas Sumatera Utara
15. Universitas Padjajaran
16. Universitas Brawijaya
17. Universitas Sebelas Maret
18. Universitas Hasanuddin
19. Universitas Samratulangi
20. Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
21. Diaspora
22. BPOM
23. PT. Biofarma, PT Lens,
PT Indofarma
24. RSPTN, RS Syaeful Anwar/
Wismas Atlit
ANGGOTA: LPNK, BUMN, KEMKES, BPOM, DIKTI, RS, PPBT, DIASPORA DAN PT di bawah ini:
Pencegahan
• Tanaman obat (empon2, jambu biji, kulit jeruk)• Vaksin• Suplemen• Alat Pelindung Diri (APD) : Face shield, Powered Air Purifying Respirator, Hasmat dengan nanosilver atau bahan
khusus
• Handsanitizer , Disenfectant, Mobile Hand Washer, Chamber Ozon dll,
• Public education
Skrining dan Diagnosis
• Rapid Test (Early and Late Detection) berbasis anti bodi dan antigen• Test kit RT-PCR• Mobile laboratory BSL2
Terapi Multicenter Clinical Trial (Avigan, Chloroquine Phospate, Pil Kina, Tamiflu, Ivemercitin, Convalescence Plasma (serum dari pasien yang sembuh) dan Produksi Serum yang mengandung antibodiMysencheme Stem Cell
Alat KesehatanDan Pendukung
Ventilator, software data movement, Peta geospasial, Robot pemberian obat
1. Program Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19
PROGRAM KONSORSIUM
5
6
3. Pemeriksaan Covid 19 dengan PCR
• Eijkman sudah sejak lama memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dantes pemeriksaan Virus, seperti H5N1, SARS, Corona tentu termasuk test COVID 19
• Sekarang sudah ditunjuk sebagai Laboratorium untuk melakukan pemeriksaandiagnostik Covid 19 berbasis PCR membantu Kemenkes.
• Beban pekerjaan pemeriksaan ini luar biasa padat. Di Eijkman bekerja dalam 2kelompok secara paralel:▪ Satu kelompok per hari terdiri dari 2-3 batch dimana per batch (@5 jam)
menyelesaikan sekitar 45 specimen, sehingga sehari dengan total sebanyak180-270 specimen.
▪ Oleh karena itu mulai mendatangkan alat Laboratorium PCR dan juga robot,target kapasitas pemeriksaan bisa sampai 1000 per hari.
▪ Ristek/BRIN terus berkomitmen memperkuat dan memfasilitasi Eijkman▪ Selain pemeriksaan, Eijkman dapat mengembangkan vaksin Covid 19 bersama
dengan lembaga lain dibawah koordinasi Ristek/BRIN
7
3. a. DUKUNGAN (LBM) EIJKMAN
8
3.b. LIPI
• LIPI menyadari keterbatasan SDM yang berkompeten dalam pemeriksaan covid19 berbasis PCR sangat nyata, maka LIPI mengadakan kegiatan “ Indonesia Memanggil” dan lebih dari 800 orang telah mendaftar untuk dilatih dalampeningkatan kapasitas pemeriksaan menunggunakan PCR, karena kebutuhanSDM besar maka diadakan batch ke 2.
• Pelaksanaan meliputi online lecture dan praktek di laboratorium. Untukgelombang I, berlangsung tanggal 31 Mar-2 April 2020. Peserta dari puslitbioteknologi dan Biologi LIPI, Mabes dan Puskesad TNI AD. Kebutuhan internal LIPI 48 org. Peserta dari luar LIPI ditampung dalam online lecture 150 orang. Pengajar dari Litbangkes, LIPI, Wordbiohaztech, dan Nottingham University UK.
• LIPI dengan kelengkapan Laboratorium BSL3, telah siap menjadi tempatpemeriksaan COVID 19 berbasis PCR sampai 1000 sample per hari. Sekarangdalam proses memperoleh ijin Kementerian Kesehatan.
PROGRAM INDONESIA MEMANGGIL LIPIPELATIHAN PENANGANAN SARS CoV-2
3.b. Dukungan LIPI (2)
9
10
4.PENGEMBANGAN TEST KIT COVID 19
Non-PCR Diagnostic Test Covid 19 ada 2 yang dikembangkan:• Rapid Diagnostic Test Kit:
Berbasis antibody IgG IgM (hasil tes ini bisa dibaca secara cepat,kurang lebih 5-10 menit, sensitifitas sekitar 75%, kelemahan bisafalse negatif karena antibodi IgG dan IgM muncul setelah 6 hariinfeksi, dan masih harus dikonfirmasi dengan PCR, bermanfaatuntuk skrining dan tindakan penting berikutnya. Target 6 minggu kedepan sudah bisa produksi 100.000 Tes Kit.
• Rapid Diagnostic Test Microchip(Tes Kit berbasis antigen), dapat mendeteksi mulai hari ke-2 infeksi.Microchip sudah jadi, perlu waktu 4 bulan untuk bisa produksi.
Secara garis besar yang akan dikembangkan terdiri dari 2 jenis,yaitu:
• Non-PCR Diagnostic Test Covid 19• PCR Diagnostic Test Covid 19
DALAM RANGKA SKRINING DAN DIAGNOSIS
4. Pengembangan Tes Kit (1)
11
Institusi yang
Terlibat12
NON-PCR DIAGNOSTIC TEST
4. Pengembangan Tes Kit Non-PCR (2)
13
4. TEST KIT BERBASIS PCR
PURWARUPA (Prototype) Test Kit Covid 19 buatan Ristek/BRIN (BPPT), NUSANTICS diberinama NUSANTARA
TFRIC-19. Test Kit yang mampumendeteksi virus SARS –Cov-2 ini,
telah dilakukan uji akurasi dan validasiprotipe strain Asia dan akan
disesuaikan dengan transmisi lokalIndonesia
14
5. Progress Portable VENTILATOR
• Kebutuhan Ventilator pasien Covid 19 sangat tinggiterutama di rumah sakit rujukan penanganan Covid 19
• Konsorsium sudah mengembangan Ventilator baik oleh BPPT, Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi ataupunKonsorsium membantu memfasilitasi pembiayaan, prototyping, koneksi uji di BPFK Kemkes dan menyambungkan dengan industri PT (Seperti ITB Salman, UI, UGM, ITS, Universitas Telkom atau masyarakat, terdapat 16 kelompok dengan dua jenis CPAP (ContinousPositive Airway Pressure) dan jenis Ambu Bag
• BPPT sendiri sudah selesai pembuatan fisik ventilator dan uji Bersama tenaga dokter, sudah selesai proses ijin BPFK Kemkes untuk 18 indikator tinggal menunggu tes indurasi, Rencana tanggal 25 April akan produksi 200 unit ( diproduksi oleh PT Lens, PT Polijaya, masing2 100 unit)
Ventilator yang sudah hampir selesai
5. Alat Kesehatan – VENTILATOR (2)
15
1. Pengembangan Ventilator
Dan ada 23 pengembang lainnya (ventilatornya sedang diuji BPFK)
16
Universitas Indonesia
Industri:
PT Indofarma, PT
Pindad, PT GTM, PT
EMB, CV Bartec
ITB, UNPAD, Salman Dharma Group BPPT,
Industri:
PT Pindad, PT DI,
PT Len, PT Pura
Barutama
Industri:
PT Darma Precission Tools
(Dharma Group), Industri
Otomotif
Industri:
PT LEN,
PT Poly Jaya
CPAP, CMVCPAP Ventilator Emergency/
Pneumatic BaseVentilator Emergency
Rp. 30 jutaRp. 16 jutaRp. 20 jutaRp. 100 juta
Lulus Uji klinik, sudah ada
izin edar, mulai produksi
Uji pada hewan sudah
selesai,
siap uji klinik 18 Mei
Siap uji klinik 18
Mei Siap uji klinik 18
Mei
UGM
Industri:
GAMA SWAYASA,
INKA, TOYOTA
ICU
ventilator/Ambubag
Siap uji klinik
18 Mei
ITB (Tim 2)
Industri
INOVASI ITB, MHPS
Ventilator Emergency
Siap uji klinik 18
Mei
Rp. 18 juta
17
Robot RAISAYang bisa melayanipasien mengantar
obat dan lain2, sudahjadi Prototype, Oleh
UNAIR dan ITS
18
Alat pelindung bagi Tenaga Kesehatan untuk ambilpemeriksaan swab dan
sejenisnya, prototype sudahada, 1 minggu bisa selesai 10
unit, harga Rp 9 juta
19
6. Mobile Laboratory BSL2
• Di era Work From Home (WFH) dan keadaan biasa, maka penting untuk mendekatkan pemeriksaan laboratorium ke masyarakat pengguna,
• Dengan Mobile Lab BSL2 ini maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan RDT (Rapid Diagnostic Test) Kit Covid 19 yang hasilnya bisa dilihat setelah 10-15 menit pelaksanaan tes, pemeriksaan dengan PCR (2-3 hari) atau pemeriksaan cholesterol, darah rutin, asam urat, gula dll.
• Dengan design moble lab BSL2 ini pula pemeriksaan bisa dilakukan dengan “drive thru”.
20
6. Alat Kesehatan - Mobile Laboratory BSL-2
21
Powered Air Purifying Respirator(Alat bantu Pernafasan dg udara ygtermurnikan bagi petugas tenaga kesehatan, sudah selesai prototype), proses uji di BPFK, sudah siap 10 prototype
6. Alat Kesehatan - Powered Air Purifying Respirator
MENGUJI SELURUH OBAT HERBAL KOMERSIAL INDONESIA YANG ADA DI PASARAN SEBAGAI IMMUNOMODULATOR DAN ANTI VIRAL TRERHADAP SARS-COV-2
Ekstrak terstandar sudah tersedia dan sudah dalam bentuk OHT atau Jamu
TEMU LAWAK,KUNYIT, KAYU MANIS
SEREI, SLEDRI, CENGKEHDAUN KELOR, PACE, SIRSAK,
KULIT MANGGIS. KUIT JERUK,JAMBU BIJI dll.
SUPLEMEN
6. Suplemen, Obat, dan Vaksin
22
1. Akan dilakukan systematic review terhadap bukti atau hasil penelitiantentang tumbuhan obat yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh(Immunomodulator)
2. Dilakukan studi bioinformatika(pharmacophore screening dan
molecular docking) untuk memeliihjenis senyawa yang dapat
memperkuat daya tahan tubuhterhadap virus (Covid 19) seperti
Jambu Biji dan Kulit Jeruk3. Dilakukan uji klinis di Rumah Atlet
• Multicenter Clinical Trial (Avigan, Chloroquine Phospate, Pil Kina,Tamiflu, Ivemercitin, Convalescence Plasma), Multi CenterClinical Trial ini akan dipimpin langsung oleh Kemenristek/BRIN
• Untuk Pil Kina UNPAD akan sebagai main PI
• Convalescence plasma adalah serum dari orang yangsembuh Covid 19 (UB dan RS Syaiful Anwar, protocol ujisedang disiapkan
• Diupayakan juga produksi serum anti Covid 19, yangdikembangkan kerjasama dengan Biofarma, LPNK, IPB yang akandiuji klinis
• Mysencheme Stem Cell (UI) terutama untuk mengganti jaringanparu yang sudah rusak yang mengakibatkan sulit bernafas danmeninggal
Selain systematic review dan uji klinisTumbuhan obat dan suplemen maka jugaakan dilakukan:
OBAT
6. Suplemen, Obat, dan Vaksin
23
•Selection and multiplication of Virus Isolates sertaproses lanjut akan dilakukan untuk menghasilkan Seed virus candidate sampai seed vaccine proptotype, berbagai upaya dilakukan untuk dapat mandiri di dalam menghasilkan Vaksin
•Diupayakan jika bisa lebih cepat dengan kerjasamapusat penelitian internasional yang sedang atau telahmengembangkan vaksin, komunikasi dengan luarnegeri telah dilakukan
Seed Virus Candidate Selection
Seed Vaccine Prototype
VAKSIN
6. Suplemen, Obat, dan Vaksin
24
25
8. Ideathon
IDEAthon
Diproduksi sebanyak 4.000 botol (dalam kemasan 250 mL), dibagikan kepada Instansi
Kesehatan (Rumah Sakit) melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
9. Kepedulian Sosial RISTEK/BRIN Terkait Covid 19
Hand Sanitizer – LIPI & BPPT
26
Diproduksi sebanyak 10 unit, diserahkan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
9. Kepedulian Sosial RISTEK/BRIN Terkait Covid 19
HAND WASHER MOBILE/PORTABLE - BPPT
27
Terima Kasih
Jakarta, 16 Juni 2020
28