HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian . …...Sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1983,...
Transcript of HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian . …...Sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1983,...
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 2 Purbosari terletak di Desa
Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten
Temanggung, yang menempati lahan seluas 1.518 m2
dengan luas bangunan 507m3. Sekolah ini berdiri pada
1 Januari 1983, dengan ijin operasional dari Jawatan
PP dan K Provinsi Jawa Tengah No.SR/KEP/PPKG/9/4,
sebagai sekolah negeri di Kabupaten Temanggung.
Tahun 2010 sekolah ini memperoleh nilai akreditasi
predikat B dengan SK Badan Akreditasi Nasional
Nomor : Dd 022710 Tanggal : 11 September 2010.
SD Negeri 2 Purbosari memiliki 6 rombongan
belajar (rombel) yang terdiri dari 1 rombel kelas I, 1
rombel kelas II, 1 rombel kelas III, 1 rombel kelas III, 1
rombel kelas IV, 1 rombel kelas V, dan 1 rombel kelas
VI. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014/2015
adalah 146 siswa.
60
Tabel 4.1
Data siswa SD Negeri 2 Purbosari Tahun 2014/2015
Kls Jumlah Siswa
Jumlah L P
I 10 10 20
II 11 12 23
III 9 13 22
IV 11 16 27
V 16 11 27
VI 13 14 27
70 76 146
Jumlah
Sumber: Data Siswa Th 2014/2015
Pendidik dan tenaga kependidikan sejumlah 12
orang terdiri dari 1kepala sekolah PNS, 6 guru kelas
PNS,1 pendidik PNS Agama Islam,1 pendidik PNS
Penjasorkes,2 tenaga wiyatabakti dan 1 penjaga
sekolah PNS.
61
Tabel 4.2
Data Guru dan Karyawan SD Negeri 2 Purbosari
Sumber Data Guru 2014/2015
NO NAMA / NIP GOL PEND JABATAN
1. Yuni Estri Astuti, S.Pd.
19620608 198304 2 004 IV/a S1 Kepala Sekolah
2. Surtini, S.Pd.SD
19560504 198201 2 002 IV/a S1 Guru Kelas I
3. Supriyanto,S.Pd.I
19610305 198405 1 005 IV/a S1 Guru PAI
4. Mursiti, S.Pd.SD
19650608 198702 2 002 IV/a S1 Guru Kelas V
5. Suprapti,S.Pd.SD
19660923 199211 1 001 IV/a S1 Guru Kelas VI
6. Nurkuwat, S.Pd.SD.
19681118 200604 1 005 III/a S1 Guru Kelas II
7. Aprilia Nurhidayah,S.Pd.SD.
19830414 200701 2 001 III/a S1 Guru Kelas III
8. Widyana Atmasari, A.Ma.Pd.
19860705 201001 2 037 II/c D II Guru Kelas IV
9.
Hardian Adi Susanto,
A.Ma.Pd.OR.
19811005 201406 1 001
II/b D II Guru Penjas
10. Sukiryo
II/c SLTA Penjaga Sekolah
11. Dwi Ferawati - SLTA
Administrasi
12. Ruwati - SLTA
Perpustakaan
62
SD Negeri 2 Purbosari memiliki visi sekolah
“Unggul dalam Prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa,”,
yang kemudian diuraikan dalam missi sekolah sebagai
berikut : (1) Membimbing siswa memiliki dasar – dasar
agama, berakhlak mulia dan berbudi luhur,(2)
Membina siswa memiliki kemampuan akademik,
kreatif, berfikir kritis, pemberani, bertanggung jawab
dan mandiri, (3) Melaksanakan pelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan, (4) Menumbuhkembangkan
semangat prestasi pada seluruh warga sekolah, (5)
Menumbuhkembangkan kegiatan yang berwawasan
IPTEK.
Adapun Tujuan Sekolah adalah : (1) Tercapainya
proses pembelajaran yang efektif; (2) Terbentuknya
pribadi siswa yang percaya diri; (3) Terciptanya anak
yang berakhlak mulia; (4) Tercapainya prestasi dan
pengalaman masyarakat untuk masa yang akan
datang; (5) Terciptanya siswa yang memiliki keberanian
untuk lebih menanamkan kepercayaan pada diri
sendiri; (6) Terciptanya sekolah sebagai pusat
pengembangan kreatifitas peserta didik; (7) Terciptanya
anak mampu melaksanakan dan mengkaji penghayatan
terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa
sehingga melahirkan output yang handal, cakap dan
berakhlak mulia.
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dan analisis
terhadap informasi yang diperoleh, maka dihasilkan
berbagai data (informasi) yang disajikan dalam masing-
masing tahapan yaitu sebagai berikut :
63
4.1.2.1 Konteks Program Partisipasi Masyarakat
Pada tahap ini penulis melakukan wawancara
kepada Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purbosari, Komite
Serkolah serta Guru SD Negeri 2 Purbosari.Selain itu
juga mengadakan studi dokumentasi.Hasil wawancara
dengan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purbosari adalah
sebagai berikut :
“Sekolah kami sangat membutuhkan peran serta masyarakat, untuk membantu pelaksanaan pendidikan, dengan adanya partsipasi masyarat diharapkan dapat membantu swekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Dukungan masyarakat baik berupa moril material sangat kami butuhkan untuk meningkatkan pendidikan. Dengan adanya hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat, dapat membantu pelaksanaan program sekolah.“ ( Wawancara 15 April 2015 )
Di samping pernyataan Kepala Sekolah, juga
didukung hasil wawancara dengan Ketua Komite
Sekolah SD Negeri 2 Purbosari. Berdasarkan hasil
wawancara terbukti bahwa pertisipasi masyarakat yang
diwujudkan melalui komite sekolah sangat dibutuhkan.
Ketua Komite SD Negeri 2 Purbosari menyatakan
sebagai berikut:
“Kami selaku Komite Sekolah sangat mendukung program –program sekolah.Partisipasi yang dibutuhkan sekolah adalah bentuk partisipasi yang bisa memberi dukungan, arahan, serta masukan kepada sekolah.Kami selalu diajak musyawarah dalam mngambil kebijakan yang ada hubungannya dengan wali murid serta masyarakat sekitar.Partisipasi masyarakat tersebut diwujudkan melalui pembentukan Komite Sekolah, jadi kami selaku wakil dari
64
masyarakat berusaha agar bisa menjadi penghubung antara sekolah dan masyaraka. “ ( Wawancara 18 April 2015)
Selain hal di atas, kebutuhan partisipasi masyarakat,
juga dibenarkan oleh salah satu guru SD Negeri 2
Purbosari. Hasil wawancara dengan salah satu guru
tentang pentingnya partisipasi masyarakat yang
diwakili Komite Sekolah adalah sebagai berikut :
“ Sekolah sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh komite sekolah. Dengan adanya komite sekolah dapat membantu sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu juga dapat membantu dalam bidang pembangunan fisik berupa tenaga dan dana. Selain itu komite juga berfungsi sebagai penghubung dari wali murid atau masyarakat dengan guru, sebagai pemberi masukan kepada sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.” ( Wawancara 16 April 2015 )
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan
bahwa kemajuan SD Negeri 2 Purbosari perlu
dukungan dari masyarakat, baik bidang akademik
maupun non akademik. Dukungan masyarakat sangat
diperlukan dalam pemberian motivasi belajar, karena
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Adapun
dukungan lain yaitu berupa tenaga dan juga keuangan
untuk membantu dalam perkembangan fisik.
Berdasarkan wawancara dan studi dokumen
Surat keputusan pembentukan Komite Sekolah,
diperoleh informasi Program Partisipasi Masyarakat
sangat dibutuhkan di SD Negeri 2 Purbosari. Dalam
implementasinya Partisipasi Masyarakat di SD Negeri 2
65
Purbosari diwujudkan dengan pembentukan Komite
Sekolah. Dengan adanya partisipasi masyarakat sangat
membantu pelaksanaan pendidikan di SD Negeri 2
Purbosari. Bentuk partisipasi masyarakat yang
dibutuhkan adalah berupa dukungan moril material.
4.1.2.2 Input Program Partisipasi Masyarakat
4.1.2.2.1 Pembentukan Komite Sekolah
Bentuk partisipasi masyarakat diwujudkan
melaui pembentukan Komite Sekolah. Pembentukan
Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah nomor :
422.1/32/2012 tentang Susunan, Peran, dan Tugas
Komite Sekolah Periode 2011/ 2012 sd 2014 / 2015.
Anggota Komite Sekolah terdiri dari tokoh masyarakat,
wali murid, juga guru yang dipilih oleh sekolah dan
wali murid dalam forum rapat. Adapun susunan
pengurus Komite Sekolah SD Negeri 2 Purbosari
terlampir.
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang
mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik
pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah
maupun jalur pendidikan di luar sekolah.Komite
dibentuk dengan tujuan untuk (a) mewadahi dan
menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program
pendidikan di satuan pendidikan. (b) Meningkatkan
tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. (c)
66
Menciptakan suasana dan kondisi transparan,
akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan
pendidikan.
Motivasi menjadi anggota komite sekolah cukup
bagus, hal ini didapat dari hasil wawancara dengan
ketua dan anggota komite, kepala sekolah, serta guru.
Ketua Komite Sekolah Lukito menyatakan”
“ Motivasi saya menjadi anggota komite adalah ingin berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri 2 Purbosari khususnya, dan di Desa Purbosari umumnya.” ( Wawancara 18 April 2015)
Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu
anggota Komite Sekolah, Beliau menyatakan :
“Motivasi saya menjadi anggota komite adalah untuk memajukan SD Negeri 2 Purbosari, agar bisa sejajar dengan SD lain di Kecamatan Ngadirejo, selain itu agar bisa menjadi SD favored di lingkunagan desa sekitar.”( Wawancara 18 April 2015)
4.1.2.2.2 Program Kerja
Motivasi anggota komite sekolah diwujudkan
dengan penyusunan program kerja komite.Program
kerja komite sekolah disusun bersama antara komite
sekolah dengan pihak sekolah, kepala Sekolah, guru,
serta karyawan berdasarkan identifikasi kebutuhan
yang ada di sekolah. Setelah program tersusun
disosialisasikan dalam rapat pleno dengan wali murid
atau dalam rapat sebelum penerimaan rapor. Hal ini
juga diungkapkan oleh Ketua komite Sekolah dalam
wawancara yang menyatakan sebagai berikut :
67
“Komite sekolah mempunyai program kerja yang disusun bersama antara komite sekolah dengan pihak sekolah yaitu kepala sekolah, dewan guru, juga karyawan.Program kerja disusun berdasarkan identifikasi kebutuhan sekolah. Antara komite dan pihak sekolah saling memberi masukan demi baiknya program yang tersususn.Setelah program tersusun disosialisasikan kepada wali murid melalui rapat pleno atau dalam penerimaan rapor. Biasanya sebelum penerimaan rapor diadakan rapat terlebih dahulu untuk menyampaikan hal-hal yang penting.”( Wawancara 18 April 2015 )
Hal di atas juga diperkuat dengan hasil
wawancara dengan Kepala Sekolah akan penyusunan
program kerja tersebut. Rangkuman hasil wawancara
adalah sebagai berikut :
“ Pembentukan Komite Sekolah di sekolah kami ada SKnya, pengurus komite dipilih oleh wali murid juga pihak sekolah atas dasar masukan dari berbagai pihak. Kepengurusannya berjalan baik, komite membuat program kerja bersama dengan kami pihak sekolah, berdasarkan kebutuhan sekolah.Atara komite dan sekolah saling memberi masukan.Setiap tahun kami selalu mengadakan rapat pleno, selain itu dalam penerimaan rapor kami mengundang orang tua. Hal ini kami gunakan untuk mensosialisasikan program- program komite juga program sekolah. ( Wawancara KS, 15 April 2015 )
Penyusunan program komite diperkuat dengan
studi dokumen akan program kerja komite sekolah baik
program jangka pendek, menengah juga jangka
panjang. Adapun program kerja tersebut adalah sebagai
berikut :
4.1.2.2.2.1 Program Jangka Pendek
1. Bidang Umum : (a) Pembenahan administrasi
Komite Sekolah, (b) Mengadakan pembagian tugas
sesuai dengan bidangnya, (c) Menyususn AD/ART
68
Komite Sekolah, (d) Mengadakan rapat dengan pihak
sekolah, paguyuban kelas dan orang tua murid, (e)
Menggali dana dari masyarakat, pengusaha, donator,
dan para alumi.
2.Bidang Administrasi, Pengadaan buku
administrasi yang terdiri dari : (a) Buku Notulen Rapat,
(b) Buku Daftar Hadir, (c) Buku Tamu, (d) Buku
Agenda, (e) Buku Keuangan
3. Bidang Organisasi : (a) Mengadakan rapat
pengurus komite setiap 4 bulan sekali, (b) Mengadakan
rapat dengan pihak sekolah sesuai kebutuhan, (c)
Bersama- sama dengan pihak sekolah dan perwakilan
orang tua murid menyususn rencana strategis
pengembangan sekolah, (d) Mengadakan rapat dengan
orang tua / wali murid minimal 1 tahun 2 kali, (e)
Bersama dengan pihak sekolah menyusun visi dan
missi sekolah, (f) Menjalin kerkasama dengan pihak
pemerintah ( Pemerintahan Desa dan Dinas pendidikan
), (g) Mengikuti penataran / latihan.
4. Bidang Pengembangan / Perbaikan Sarpras: (a)
Pembangunan WC / kamar mandi, (b) Pengecatan
Sekolah, (c) Pembangunan Perpustakaan, (d)
Pembangunan Mushola
4.1.2.2.2.2 Program Jangka Menengah
1. Bidang Administrasi: (a) Penyempurnaan
Administrasi Komite Sekolah, (b) Menyusun RAP Komite
Sekolah, (c) Membuat LPJ dana Komite yang masuk
dan penggunaannya, (d) Menginventarisir jenis
pengembangan yang telah dilaksanakan.
69
2. Bidang Organisasi : (a) Mengevaluasi program
sekolah secara professional, (b) Mengelola kontribusi
uang dari masyarakat yang diberikan kepada sekolah,
(c) Mengupayakan rapat pengurus secara rutin, (d)
Meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak
sekolah, (e) Menggali dana dari masyarakat peduli
pendidikan, (f) Mengikuti study banding ke SD yang
lebih maju.
3. Bidang Pengembangan Sekolah / Sarpras: (a)
Pembangunan WC / kamar Mandi, (b)Pengecatan
Sekolah, (c) Pembangunan Perpustakaan, (d)
Pembangunan Mushola
4.1.2.2.2.3 Program Jangka Panjang
1. Bidang Administrasi : (a) Mengadakan
reorganisasi Pengurus Komite Sekolah, (b) Mengajak
semua warga masyarakat Purbosari untuk peduli
terhadap pendidikan, (c) Mengidentifikasi berbagai
permasalahan dan pemecahannya bersama- sama
dengan pihak sekolah dan paguyuban kelas.
2. Bidang pengembangan Sekolah / sarpras :(a)
Melengkapi sarana pembelajaran di setiap ruang kelas,
(c) Membuat mushola, sarana olah raga, sarana
bermain.
4.1.2.2.3 Pendanaan
Kesiapan sekolah hubungannya dengan kegiatan
partisipasi masyarakat yang diwakili oleh Komite
Kekolah dapat dilihat melalui Rencana Keiatan dan
Anggaran Sekolah. Dalam RKAS, sekolah telah
merencanakan kegiatan beserta anggaran danayang
70
kaitannya dengan kegiatan komite sekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah benar-benar
membutuhkan komite sekolah di dalam
penyelenggaraan pendidikannya.
4.1.2.2.4 Sarpras
Dari hasil observasi menunjukkan sarana dan
prasarana khususnya ruang kerja komite sekolah
belum tersedia. Sarana dan prasarana yang tersedia
hanya buku-buku administrasi seperti notulen rapat,
daftar hadir, program kerja. Hal ini dikarenakan belum
ada ruangan yang memungkinkan karena ruangan
terbatas. Meskipun demikian tidak mengurangi
semangat kerja komite sekolah.
4.1.2.2.5 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja Komite Sekolah dengan sekolah
dapat dilihat melalui Struktur Organisasi Komite
Sekolah SD Negeri 2 Purbosari.Melalui struktur
tersebut terlihat hubungan sekolah dengan komite
sekolah.
71
Gambar 4.2
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH
Garis Koordinasi
Garis Komando
Dari struktur di atas terlihat mekanisme kerja
komite sekolah. Ketua Komite langsung berkoordinasi
dengan Kepala Sekolah dan Kepala Desa.Selain itu,
Ketua komite dalam kinerjanya langsung memberi
komando pada sie tiap bidang.
Mekanisme Rapat :1. Pengurus komite sekolah
melaksanakan rapat kerja pengurus sekurang-
KADES KET.
KOMITE
KEPALA
SD
SEK. I SEK. II BEND. II BEND. I
III V I IV II
BIDANG - BIDANG
72
kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun, 2. Apabila
dalam rapat pleno anggota jumlah anggota yang hadir
belum mencapai quorum, maka dapat di tangguhkan
selama 2 (dua ) kali 30 (tiga puluh ) menit, 3. Apabila
dalam tenggang waktu tersebut jumlah Anggota yang
hadir belum juga memenuhi quorum, rapat di anggap
sah dan dapat dilanjutkan, 4.Keputusan dinyatakan
sah jika disetujui lebih dari 50 % anggota yang hadir.
Kerjasama :1. Pengurus komite sekolah dapat
menjalin kerjasama dengan pihak instansiterkait dalam
rangka upaya pencapaian tujuan kerja program kerja
Komite Sekolah atas sepengetahuan pihak kepala
sekolah/ penyelenggaraan pendidikan/ yayasan, 2.
Pengurus komite sekolah memiliki hubungan tata kerja
dengan sekolah lainnya , Organisasi profesi asosiasi
dunia usaha dan industri dan kemasyarakatan dengan
tetap harus memperhatikan dan mengedepankan ciri
kemandirian demi menjaga kredibilitas Komite Sekolah.
Jika dilihat pada struktur organisasinya,
keberadaan Komite Sekolah sejajar dengan Kepala
Sekolah yang dihubungkan dengan garis koordinatif.
Berdasarkan garis koordinatif di atas maka, dalam tata
hubungan kepala sekolah dan komite sekolah
dirumuskan sebagai berikut:
1. Koordinatif : Sesuai Keputusan Mendiknas
No. 044/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah,
Kepala Sekolah dan Ketua Komite harus
selalu berkoordinasi dalam penyelenggaraan
sekolah.
73
2. Suportif : Kepala Sekolah dan Ketua Komite
saling mendukung, bahu-mambahu dalam
mewujudkan dan merealisasikan program
sekolah, yang tertuang dalam RKS dan RAKS.
3. Evaluatif :Kepala Sekolah dan Ketua Komite
dapat saling memberi masukan, saran, dan
pertimbangan yang positif – konstruktif dalam
penyelenggaraan sekolah.
4. Normatif : Kepala Sekolah dan Ketua Komite
selalu menjaga norma, etika, dan aturan
dalam hubungan tata kerja. Hal ini dapat
menciptakan hubungan yang harmonis dan
serasi antar pribadi antar lembaga.
5. Kolaboratif : Potensi, kepentingan, tujuan,
program, dan visi Kepala Sekolah dan Ketua
Komite dapat dipadukan dalam rangka
mencapai tujuan lembaga. Hal ini akansangat
membantu pencapaian tujuan dan target
lembaga.
6. Komunikatif : Kepala Sekolah dan Ketua
Komite Sekolah harus selalu menjaga dan
menjalin tali silaturahmi dan komunikasi
yang produktif, konstruktif dan positif. Hal ini
dapat meminimalisir mispersepsi, mis
understanding, dan miskomunikasi.
Selain hubungan di atas, juga terdapat hubungan
horizontal. Adapun bentuk hubungan horizontal yang
seringkali terjadi adalah sebagai berikut:
a) Rapat-rapat komite ; Rapat-rapat komite ini
biasanya diadakan untuk melakukan
koordinasi pekerjaan, saling berbagi
74
informasi, memecahkan masalah dan
menyelesaikan konflik di antara sesama
karyawan.
b) Kegiatan Sosial : Di dalam suatu organisasi
biasanya ada kelompok kegiatan sosial.
Kelompok-kelompok ini mengembangkan
komunikasi horizontal dalam organisasi.
Antara sekolah dengan Komite Sekolah juga
terjadi hubungan social, seperti anjangsana.
Hal ini akan mempererat tali persaudaraan
yang pada akhirnya dapat membina
hubungan yang baik antara sekolah dengan
Komite Sekolah.
4.1.2.3 Proses Program Partisipasi Masyarakat
Di samping Program Kerja, keberadaan Komite
Sekolah juga diperkuat dengan adanya notulen rapat
komite dan daftar hadir rapat komite.Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan partisipasi
masyarakat melalui komite sekolah di SD Negeri 2
Purbosari berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Program kerja komite sekolah disusun sesuai
dengan kebutuhan sekolah. Terjalinnya hubungan yang
baik antara sekolah dengan komite juga masyarakat
sangat membantu pelaksanaan program. Dalam
pelaksanaan program sekolah, seperti penyusunan dan
pengesahan RAKS komite sekolah sebagai wakil dari
masyarakat selalu dilibatkan. Dalam kegiatan ini kedua
belah pihak saling memberi masukan, sehingga apabila
75
sekolah mengalami kesulitan atau kendala, komite
sekolah bisa memberi masukan sebagai jalan keluar.
Salah satu program komite adalah menggali
danaswadana dari wali murid untuk pembangunan
mushola. Selain berupa dana juga berupa tenaga. Hal
ini terlihat dari nhasil observasi yaitu pembangunan
mushola, rehab gedung, pembangunan perpustakaan,
juga dalam peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara
dengan komite sekolah, yaitu :
“Sekolah selalu melibatkan kami selaku wakil dari wali murid dalam penyusunan dan pengesahan program sekolah dan RAKS. Kami juga membantu sekolah dalam penggalian dana untuk program sekolah yang tidak boleh dibiayai dengan BOS, seperti pembangunan mushola yang baru saja terlaksana. Selain pendanaan, kami juga membantu melalui tenaga kerja.”( Wawancara 18 April 2015 )
Hal di atas diperkuat oleh Kepala Sekolah, dari
rangkuman hasil wawancara menyatakan :
“ Kami selalu mengundang komite dalam penyusunan program. Komite banyak memberi masukan dan juga membantu kami dalam penyelenggaraan pendidikan. Bantuan berupa dana, tenaga juga masukan dalam penyelesaian masalah. Hubungan sekolah dengan komite juga masyarakat sekitar terjalin dengan baik.Hal ini menjadi kekuatan bagi sekolah.”
Keterlaksanaan program komite juga dapat dilihat
dari hasil observasi dan studi dokumen. Dari hasil
observasi terlihat bangunan yang dilaksanakan oleh
komite seperti mushola, perpustakaan, kamar kecil,
76
dan sebagainya. Dari hasil studi dokumen dan
observasi keterlaksanaan program komite dapat
dirangkum sebagai berikut :
77
Tabel 4.3
Pelaksanaan Program Komite Sekolah
NO URAIAN KEGIATAN PELAKSANA WAKTU BIAYA KET
I Bidang Umum 100%
a. Mengadakan pembagian
tugas sesuai dengan
bidangnya.
b. Menyususn AD/ART Komite
Sekolah
c. Mengadakan rapat dengan
pihak sekolah, paguyuban
kelas dan orang tua murid.
d. Menggali dana dari
masyarakat, pengusaha,
donator, dan para alumi.
Komite bersama
Sekolah
Komite bersama
Sekolah
Komite,Sekolah,
Wali Murid
Komite, Sekolah,
Wali Murid
Awal Tahun
Awal Tahun
Awal Tapel,
Sebelum/sesu-
dah ujian
Tiap tahun
BOS
Rp 150.000,
BOS
Rp 150.000,
BOS
Rp 225.000,
BOS
Rp 875.000
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
78
II Bidang Administrasi 95%
a. Penyempurnaan
Administrasi Komite Sekolah
b. Menyusun RAP Komite
Sekolah
c. Membuat LPJ dana Komite
yang masuk dan
penggunaannya
d. Menginventarisir jenis
pengembangan yang telah
dilaksanakan
Komite Sekolah
Komite Sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Tiap Tahun
Tiap Tahun
Selesai program
Tiap akhir tahun
Dana komite
Rp 300.000
Dana komite
Rp 150.000
Sumbangan
Wali murid
DAK
Rp 150.000
Sumbangan
wali murid
Rp 150.000
Belum
sempurna
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
III Bidang Organisasi 87,5%
a. Mengadakan rapat pengurus
komite setiap 4 bulan sekali.
b. Mengadakan rapat dengan
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
Triwulan
Sesuai
Dana komite
Rp 350.000
BOS
Terlaksana
Terlaksana
79
pihak sekolah sesuai
kebutuhan.
c. Bersama- sama dengan
pihak sekolah dan
perwakilan orang tua murid
menyusun rencana strategis
pengembangan sekolah.
d. Mengadakan rapat dengan
orang tua / wali murid
minimal 1 tahun 2 kali.
e. Bersama dengan pihak
sekolah menyusun visi dan
missi sekolah.
f. Menjalin kerja sama dengan
pihak pemerintah (
Pemerintahan Desa dan
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah, wali
murid
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah, wali
murid
Komite Sekolah,
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
kebutuhan
Awal tahun
Awal/akhir
tahun
Awal tahun
Tahun berjalan
Rp 200.000
BOS
Rp 300.000
BOS
Rp 875.000
BOS
Rp 200.000
Dana
Komite,BOS
Rp 250.000
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
80
Dinas pendidikan )
g. Mengikuti penataran /
latihan.
h. Mengevaluasi program
sekolah secara professional.
i. Mengelola kontribusi uang
dari masyarakat yang
diberikan kepada sekolah.
j. Meningkatkan kerja sama
yang baik dengan pihak
sekolah.
k. Menggali dana dari
masyarakat peduli
pendidikan
l. Mengikuti study banding ke
SD yang lebih maju.
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah,
masyarakat,
pemerintah desa
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Sesuai jadwal
Akhir tahun
Tiap tahun
Tahun berjalan
Tahun berjalan
Sesuai jadwal
Dana Komite
Rp 500.000
BOS
Rp 200.000
Sumbangan
wali murid
Rp 150.000
Dana
Komite, BOS
Rp 250.000
Dana
Komite, BOS
Rp 500.000
Dana
Komite, BOS
Rp 750.000
-
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
-
81
n. Mengadakan reorganisasi
Pengurus Komite Sekolah
o. Mengajak semua warga
masyarakat Purbosari untuk
peduli terhadap pendidikan.
p. Mengidentifikasi berbagai
permasalahan dan
pemecahannya bersama-
sama dengan pihak sekolah
dan paguyuban kelas.
Komite Sekolah,
sekolah
Akhir masa
jabatan
Tahun berjalan
Setiap akhir
tahun
Dana
Komite, BOS
Rp 300.000
Dana
Komite, BOS
Rp 300.000
Dana
Komite, BOS
Rp 250.000
-
Terlaksana
Terlaksana
IV Bidang pengembangan
Sekolah / Sarpras
83,3%
a. Pembangunan WC / kamar
Mandi
b. Rehap Gedung &Pengecatan
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
2012
2012
Wali Murid
Rp
20.000.000
DAK, BOS
Terlaksana
Terlaksana
82
Sekolah
c. Pembangunan Perpustakaan
d. Pembangunan Mushola
e. Melengkapi sarana
pembelajaran di setiap
ruang kelas.
f. Membuat sarana olah raga,
sarana bermain.
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
Komite Sekolah,
sekolah
2013
2014
2014
Rp
139.000.000
DAK
115.000.000
Wali murid
Rp
63.697.000
BOS
Rp
1.500.000
BOS, wali
murid
Rp
2.500.000
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
_
Sumber : Program Kerja Komite
83
Hambatan/ kendala dalam pelaksanaan program.
Pelaksanaan suatu program pasti ada hambatan
atau kendala, begitu juga pada pelaksanaan program
partisipasi masyarakat melalui komite di SD Negeri 2
Purbosari. Hambatan- hambatan yang dialami seperti
yang disampaikan oleh Ketua Komite sebagai berikut :
“ Dalam perjalanan melaksanakan program kami mengalami hambatan, baik dari komite sendiri maupun faktor dari luar. Karena kami pengurus komite mempunyai pekerjaan sendiri, maka dalam melaksanakan tugas kami tidak bisa fokus.Kadang kegiatan di sekolah dengan kegiatan kami bersamaan sehingga kami tidak bisa datang. Hambatan lain yaitu masih ada masyarakat yang kurang sadar akan pendidikan, terutama pengembangan sekolah, hal ini mengakibatkan sumbangan yang kami kelola tidak optimal. Selain itu juga mengakibatkan program fisik tertunda.Sebagai contoh dalam pembangunan mushola butuh waktu yang cukup lama untuk merealisasi.”
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala
Sekolah. Beliau menyatakan :
“ Kepengurusan komite di SD kami berjalan dengan baik. Kami menyadari akan kesibukan pengurus sehingga tidak bisa fokus dalam membantu kami. Namun demikian setiap ada kegiatan pasti disempatkan untuk datang. Hambatan lain yaitu masih ada masyarakat yang belum sadar akan pendidikan, terutama akan sumbangan yang diberikan untuk pengembangan sekolah. Hal tersebut sedikit menghambat program yang telah direncanakan.Kami sangat berterima kasih pada perjuangan komite yang telah bekerja dengan iklas membantu kami.”
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam pelaksanaan program komite sekolah
mengalami kendala baik dari faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal yaitu kesibukan komite akan
pekerjaannya yang mengakibatkan komite tidak begitu
84
fokus dalam kegiatan. Faktor eksternal yaitu masih ada
masyarakat yang kurang sadar akan pendidikan
terutama sumbangan untuk pengembangan sekolah.
Hal ini menyebabkan pelaksanaan program tertunda.
Namun demikian, ketua Komite selalu menyempatkan
untuk dapat hadir setiap ada kegiatan di sekolah, bila
terpaksa tidak bisa hadir karena bersamaan dengan
kegiatan pekerjaannya, maka ketua akan
mendelegasikan kepada pengurus yang lain.
Selain ada hambatan, di sisi lain juga ada hal
yang mendukung, diantaranya yaitu sosialisasi program
sekolah ataupun program Komite Sekolah tidak hanya
disampaikan pada forum rapat di sekolah, akan tetapi
juga disampaikan dalam rapat dusun atau selapanan
dusun. Dengan demikian semua masyarakat
mengetahui program sekolah yang telah disusun atau
sedang dilaksanakan. Di samping hal di atas, juga
terjalin hubungan baik antara sekolah dengan pihak
Pemerintahan Desa, hal ini sangat menguntungkan
pihak sekolah, karena Pemerintahan Desa sering
memberikan dana pendidikan kepada sekolah yang
ada di Desa Purbosari, tidak terkecuali SD Negeri 2
Purbosari. Hal ini sangat membantu penyelenggaraan
pendidikan di SD Negeri 2 Purbosari.
4.1.2.4 Produk Program Partisipasi Masyarakat
Program Kerja Komite Sekolah yang telah
disusun dan telah dilaksanakan, menghasilkan
beberapa kegiatan maupun kebijakan yang bermanfaat
dan mendukung bagi penyelenggaraan
pendidikan.Dengan terlaksananya program kegiatan,
85
menunjukkan sejauhmana ketercapaian program
partisipasi masyarakat yang dilaksanakan oleh komite
sekolah.Dari hasil pengumpulan data terlihat bahwa
komite sekolah sangat berperan aktif dalam kinerjanya
yaitu ikut dalam penyelenggaraan pendidikan.
Tabel 4.4
Ketercapaian Program Komite Sekolah
NO URAIAN KEGIATAN PRODUK KET
I. Bidang Umum
a. Mengadakan pembagian
tugas sesuai dengan
bidangnya.
b. Menyususn AD/ART
Komite Sekolah
c. Mengadakan rapat
dengan pihak sekolah,
paguyuban kelas dan
orang tua murid.
d. Menggali dana dari
masyarakat, pengusaha,
donator, dan para
alumni
Tupoksi
AD / ART
SKL dan doa
bersama pada
malam ujian
Dana infak dari
wali murid
Terlampir
Terlampir
II Bidang Administrasi
a. Penyempurnaan
Administrasi Komite
Sekolah
b. Menyusun RAP Komite
Sekolah
c. Membuat LPJ dana
Buku notulen,
daftar hadir,
keuangan
Program kerja
LPJ keuangan
Belum
semua
buku
86
Komite yang masuk dan
penggunaannya
d. Menginventarisir jenis
pengembangan yang
telah dilaksanakan
bantuan
mushola
Pengecatan,
pembuatan
mushola,
perpustakaan,
WC, rehab
gedung dana
DAK
III Bidang Organisasi
a. Mengadakan rapat
pengurus komite setiap
4 bulan sekali.
b. Mengadakan rapat
dengan pihak sekolah
sesuai kebutuhan.
c. Bersama- sama dengan
pihak sekolah dan
perwakilan orang tua
murid menyususn
rencana strategis
pengembangan sekolah.
d. Mengadakan rapat
dengan orang tua / wali
murid minimal 1 tahun
2 kali.
e. Bersama dengan pihak
sekolah menyusun visi
dan missi sekolah.
f. Menjalin kerja sama
dengan pihak
pemerintah (
Rapat Pengurus
SKL
Renstra Sekolah
Infak pemb
mushola,
drumband
Visi dan Missi
Terbentuknya
kesenian warok,
87
Pemerintahan Desa dan
Dinas pendidikan )
g. Mengevaluasi program
sekolah secara
professional
h. Mengelola kontribusi
uang dari masyarakat
yang diberikan kepada
sekolah.
i. Meningkatkan kerja
sama yang baik dengan
pihak sekolah.
j. Mengajak semua warga
masyarakat Purbosari
untuk peduli terhadap
pendidikan.
k. Mengidentifikasi
berbagai permasalahan
dan pemecahannya
bersama- sama dengan
pihak sekolah dan
paguyuban kelas.
koordinasi
pemberian BSM
Dilaksanakan
tiap akhir
tahun
Pengelolaan
keuangan
Terjalin
hubungan yang
harmonis
Melalui
selapanan
dusun
Pemecahan
masalah,
khususnya kls
VI,
Paguyuban wali
murid kls VI,
Doa bersama
IV
Bidang pengembangan
Sekolah / Sarpras
a. Pembangunan WC /
kamar Mandi
b. Pengecatan dan rehab
Sekolah
c. Pembangunan
Tersedianya WC
Rehab dan
pengecatan
gedung
Tersedianya
Perpustakaan
88
Perpustakaan
d. Pembangunan Mushola
e. Melengkapi sarana
pembelajaran di setiap
ruang kelas.
Tersedianya
Mushola
Sarana
Pembelajaran
4.2.Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1.Konteks Program Partisipasi Masyarakat
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama
antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Dengan
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan
memberi tanggung jawab pada masyarakat akan
keberhasilan pendidikan. Keterlibatan atau partisipasi
masyarakat tersebut dapat dilaksanakan melalui
komite sekolah.
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang
mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik
pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah
maupun jalur pendidikan di luar sekolah.Sesuai
dengan Kepmendiknas nomor: 044/U/2002, Komite
dibentuk dengan tujuan untuk (a) mewadahi dan
menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program
pendidikan di satuan pendidikan. (b) Meningkatkan
tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. (c)
Menciptakan suasana dan kondisi transparan,
akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
89
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan
pendidikan.
Masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat
diandalkan. Masyarakat terkait langsung dengan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena
keberadaan sekolah ada di tengah -tengah masyarakat
dan menjadi tujuan masyarakat sekitar untuk
menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu
bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang
berkualitas.
Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh
anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan
permasalahan masyarakat tersebut.
Dari hasil pengumpulan data dapat dilihat bahwa
keberadaan partisipasi masyarakat / peran serta
masyarakat sangat dibutuhkan di SD Negeri 2
Purbosari. Partisipasi masyarakat yang diwakili oleh
komite sudah berjalan sesui dengan yang diharapkan.
Sesuai pendapat Sediono dkk (2003), jenis peran
serta masyarakat, termasukorangtua/wali murid,
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah
diklasifikasikan dari peran serta pada tingkatan yang
terendah sampai tingkatan tertinggi, yaitu dari hanya
sekedar menggunakan jasa pelayanan yang disediakan
oleh sekolah sampai keikut-sertaannya dalam
pengambilan keputusan pada berbagai jenjang.
Ada beberapa kesamaan dari hasil penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tina rahmawati.
Kesamaan tersebut adalah peran aktif Komite Sekolah
dalam pelaksanaan program sekolah. Di samping itu
juga faktor pendukung pelaksanaan program kerja
90
komite yaitu adanya komitmen yang tinggi dari Komite
Sekolah untuk membantu sekolah, terjalinnya
komunikasi dan koordinasi yang baik antara sekolah
dengan Komite Sekolah. Hal ini menjadi kekuatan
sekolah dalam pelaksanaan program-program sekolah.
4.2.2.Input Program Partisipasi Masyarakat
Ketersediaan dokumen yang berupa SK
Pembentukan Komite Sekolah, program kerja, RAKS,
dan dokumen yang lain, menunjukkan kesiapan
sekolah juga komite dalam pelaksanaan program.
Dalam RAKS sekolah sudah menganggarkan dana akan
kegiatan komite sekolah, juga kegiatan yang lain yang
berhubungan dengan peran serta masyarakat. Program
kerja komite menunjukkan kesiapan komite dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Program kerja komite yang tersusun
menunjukkan peran komite berjalan sesuai dengan
yang diharapkan sekolah. Program kerja disusun
bersama dengan pihak sekolah, sehingga program kerja
tidak lepas dari kebutuhan sekolah, tetapi
berdasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah.
Penyusunan program kerja komite sekolah SD Negeri 2
Purbosari dalam pembagian bidang pada
kenyataannya belum berdasarkan empat peran komite,
namun bila dicermati kegiatan yang disusun setiap
bidang sudah sesuai dengan peran komite yaitu sebagai
pemberi pertimbangan, badan pendukung, badan
pengontrol, dan sebagai mediator.
Pengelompokan program kerja sesuai dengan
peran Komite Sekolah yang terdapat dalam
91
Kepmendiknas nomor :044/U/2002 adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai pemberi perimbangan meliputi : a)
menyusun RAP komite sekolah, b) bersama-sama
pihak sekolah dan perwakilan wali murid menyusun
rencana strategis pengembangan sekolah, c) bersama
pihak sekolah menyusun visi dan missi sekolah, d)
mengadakan pembagian tugas sesuai dengan
bidangnya, e) menyususn AD/ART, f) penyempurnaan
administrasi, g) mengadakan reorganisasi.
2. Sebagai Badan Pendukung meliputi : a)
menggali dana dari masyarakat, pengusaha, donator,
dan para alumni, serta masyarakat peduli pendidikan,
b) mengelola kontribusi uang dari masyarakat yang
diberikan pada sekolah, c) mengajak semua masyarakat
Purbosari untuk peduli terhadap pendidikan, d)
pembangunan WC / kamar mandi, e) rehap gedung dan
pengecatan gedung sekolah, f) pembangunan
perpustakaan, g) pembangunan mushola, h)
melengkapai sarana pembelajaran, i) membuat srana
olah raga dan sarana bermain, j) mengikuti penataran/
pelatian, k)mengikuti study banding ke sekolah lain.
3. Sebagai badan pengontrol meliputi : a)
membuatLPJ penggunaan dana komite yang masuk, b)
menginventarisir jenis pengembangan yang telah
dilaksanakan, c) mengevaluasi program sekolah secara
professional, d) mengidentifikasi berbagai
permasalahan dan pemecahannya bersama-sama
dengan pihak sekolah dan paguyuban kelas.
4. Sebagai mediator meliputi : a) mengadakan
rapat dengan pihak sekolah, paguyuban kelas dan
92
orang tua murid sesuai kebutuhan, b) mengadakan
rapat dengan wali murid minimal 2 kali dalam 1 tahun,
c) menjalin kerja sama dengan pihak Pemerintah Desa,
Dinas Pendidikan, dan dinas terkait, d) meningkatkan
kerja sama yang baik dengan pihak sekolah.
Di lihat dari penyusunan program kerja di atas,
terlihat bahwa penyusunan program sesuai dengan
kebutuhan sekolah. Selain itu juga sesuai dengan tujuh
peran komite Sekolah yang diharapkan Depdiknas
yaitu membantu pelaksanaan proses belajar mengajar
baik sarpras maupun teknis pendidikan, pembinaan
sikap, keterampilan, kesegaran jasmani dan olah raga,
apresiasi seni dan budaya, mencari sumber dana,
melakukan penillaian sekolah, memberi pertimbangan
dalam penyusunan RAKS, mengadakan pertemuan
tertentu.
Dibandingkan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Zulkifli Matondang tentang
pemberdayaan Komite Sekolah di Kota Tebing Tinggi,
menunjukkan bahwa, masih banyak Komite Sekolah
yang belum paham peran dan fungsinya dalam
mendukung program kerja sekolah. Hasil penelitian ini
hampir sama, bahwa pengurus masih ada yang belum
begitu paham akan peran dan fungsinya, akan tetapi
dalam pelaksanaan program kerja sekolah Komite
Sekolah SD Negeri 2 Purbosari sangat mendudung. Hal
ini terlihat dalam penyusunan program kerja yang
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
93
4.2.3.Proses Program Partisipasi Masyarakat
Menurut Sediono dkk (2003), jenis peran serta
masyarakat, termasukorangtua/wali murid, dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah diklasifikasikan
dari peran serta pada tingkatan yang terendah sampai
tingkatan tertinggi, yaitu dari hanya sekedar
menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh
sekolah sampai keikut-sertaannya dalam pengambilan
keputusan pada berbagai jenjang.
Dari hasil wawancara, studi dokumen, juga
observasi, dan kriteria yang telah ditentukan
menunjukkan bahwa peran serta masyarakat di SD
Negeri 2 Purbosari sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari ketercapaian program yang disusun oleh komite.
Dari hasil analisa diperoleh data, bidang Umum dari 4
program terlaksana semua atau 100%, bidang
administrasi 95% yaitu dari 4 program terlaksana
semua namun dalam penyediaan buku administrasi
masih belum lengkap, bidang organisasi 81,25%, yaitu
dari 16 program terlaksana 13 program, 1 program
belum terlaksana karena belum selesai masa baktinya
yaitu reorganisasi pengurus, adapun yang 2 program
yaitu studi banding ke sekolah lain belum terlaksana,
dan mengikuti pelatihan komite belum terlaksana baru
mengikuti paguyuban komite di tingkat kecamatan.
Bidang pengembangan sekolah / sarpras terlaksana
83,3%, yaitu dari 6 program terlaksana 5 program, 1
program yaitu membuat sarana olah raga berupa
lapangan basket dan sarana bermain belum terlaksana.
Dari ketercapaian di atas bila dirata-rata mencapai
89,89%.
94
Hasil terlaksana program komite di atas
menunjukkan bahwa, partisipasi masyarakat melalui
komite sekolah sangat tinggi. Masyarakat tidak hanya
menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh
sekolah, tetapi ikut memberikan kontribusi baik berupa
dana, tenaga, juga pikiran untuk kelangsungan
penyelenggaraan pendidikan.Selain itu masyarakat
yang diwakili oleh komite sekolah ikut dalam
pengambilan keputusan mengenai rencana kegiatan
atau program-program sekolah serta konsekuensi
pendanaannya.
Seperti halnya hasil penelitian yang dilakukan
oleh Tina Rahmawati yang menunjukkan bahwa
pelaksanaan program Komite Sekolah di Kota
Yogyakarta cukup efektif, hasil penelitian ini juga sama.
Demikian juga dalam hal hambatan atau kendala
dalam pelaksanaan program yaitu adanya kesibukan
pengurus komite.
4.2.4.Produk Program Partisipasi Masyarakat
Hasil dari pelaksanaan program komite sekolah
yang cukup tinggi menunjukkan bahwa peran komite
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai
dengan Kepmendiknas nomor: 044/U/2002 bahwa
peran Komite Sekolah sebagai berikut :
1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam
penentuan dan pelaksanan kebijakan pendidikan di
satuan pendidikan. Produk pada peran ini adalah ;
penyusunan visi dan missi, renstra, penyusunan
program kerja, RAKS, penentuan SKL.
95
2. Pendukung (supporting agency), baik yang
berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga
dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan,yaitu : sumbangan sukarela dari wali
murid untuk pembangunan mushola, pembelian
alat drumband, pengelolaan keuangan sumbangan,
pelaksanaan rehab gedung dan
pengecatan,pembangunan kamar mandi / wc,
pembangunan perpustakaan, pembangunan
mushola, kelengkapan alat pembelajaran.
3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan,
yaitu : pembuatan LPJ dana wali murid,
inventarisasi pengembangan sekolah, evaluasi
program sekolah, pemecahan masalah.
4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan
masyarakat di satuan pendidikanyaitu ; terjalinnya
kerjasama yang baik antara sekolah dengan
pemerintah desa, masyarakat, terbentuknya
kesenian warok, sosialisasi akan kesadaran
pendidikan melalui selapanan dusun, doa bersama
menjelang ujian sekolah.
Berbeda dengan hasil penelitian oleh Armansyah
di Kota Binjai, menunjukkan bahwa, dalam
pelaksanaan perannya hanya sebagai pemberi
pertimbangan dan pengawasan yang lebih utama,
sedang peran lainnya sebagai pendukung dan mediator
belum sepenuhnya terlaksana. Adapun dalam
dukungan dana belum berhasil sepenuhnya, karena
baru mendapatkan dukungan dana dari wali murid
96
melalui iuran komite, sedang dana dari masyarakat
sekitar seperti dari dunia usaha maupun masyarakat
yang peduli akan pendidikan belum berhasil. Penelitian
ini menunjukkan bahwa peran komite berjalan dengan
baik.Hal ini dibuktikan dengan produk dari
keterlaksanaan program. Peran sebagai mediator
terlihat bahwa komite bisa menjadi penghubung
antara sekolah dengan masyarakat juga pemerintah.
Dengan adanya hubungan yang baik, baanyak
kebijakan yang dihasilkan seperti terbentuknya
kesenian warok, adanya sumbangaan dari mali murid
untuk pembangunan sarpras.
Dari ketercapaian pelaksanaan program, terlihat
bahwa komite berperan seperti yang diharapkan.
Program yang disusun sesuai dengan kebutuhan
sekolah, yaitu dengan identifikasi kebutuhan,
selanjutnya memprioritaskan program yang harus
segera dilaksanakan. Pihak sekolah selalu melibatkan
komite dalam pelaksanaan program. Dari hasil
ketercapaian program dapat disimpulkan bahwa
program partisipasi masyarakat di SD Negeri 2
Purbosari berjalan dengan ama baik.