HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

84
SEMINAR NASIONAL Hotel Santika Premiere : 18-20 Nopember 2009

description

PELAKSANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA di Hotel Santika Premiere : 18-20 Nopember 2009

Transcript of HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Page 1: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

SEMINAR NASIONAL

Hotel Santika Premiere : 18-20 Nopember 2009

Page 2: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

FOKUS KAJIANFOKUS KAJIAN

1.1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK TINGKAT PELAYANAN PUBLIK 1.1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK TINGKAT PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASIDAN DEMOKRASI

2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIAMANUSIA

3.3. TINGKAT PEMBANGUNANTINGKAT PEMBANGUNAN

4.4. KUALITAS PENGELOLAAN KUALITAS PENGELOLAAN 4.4. KUALITAS PENGELOLAAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP

5.5. TINGKAT KESEJAHTERAAN TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIALSOSIAL

Page 3: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK DAN DEMOKRASI: Pelayanan Publik dan Demokrasi

2. TINGKAT KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA: Indeks Pembangunan Manusia (Pendidikan, Kesehatan, dan Keluarga Berencana)

3. TINGKAT PEMBANGUNAN: Ekonomi Makro dan Infrastruktur

4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP: Kehutanan dan KelautanLINGKUNGAN HIDUP: Kehutanan dan Kelautan

5. TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL: Persentase Penduduk Miskin; Tingkat Pengangguran Terbuka; Persentase Jumlah Anak (terlantar, jalanan, Balita terlantar) yang dilayani Depsos; Dan Persentase Jumlah ( penyandang cacat; tuna sosial; dan korban penyalahgunaan narkoba) yang dilayani Depsos

Page 4: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Sumber DataSumber Data

� Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2009. Kemiskinan di Jawa Timur Maret 2009,

� Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2009. Kemiskinan,

� Badan Posat Statistik Jawa Timur, 2009. Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur 2009,

� Badan Statistik Propinsi Jawa Timur, 2008, Profil Kemiskinan Jawa Timur Maret Tahun � Badan Statistik Propinsi Jawa Timur, 2008, Profil Kemiskinan Jawa Timur Maret Tahun 2009, Biro Pusat Statistik, 2008, Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) modul Maret 2009, Bappenas RI, 2008, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional, bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Bappeda Propinsi Jawa Timur, 2008, Evaluasi Pembangunan Ekonomi Jawa Timur, Dinas Sosial Nasional. 2009. Data PKMS Nasional 2008

� Dinas Sosial Jawa Timur. 2009. Data PKMS Jatim 2006 dam 2007.

� Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur,2009. Peraturan Daerah nomor 12 tahun 2000 tentang Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.

� Pemerintah Propinsi Jawa Timur, 2008, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir � Pemerintah Propinsi Jawa Timur, 2008, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Jawa Timur,

�� Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur Propinsi Jawa Timur

�� Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur. Propinsi Jawa Timur.

�� RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009--2001420014

Page 5: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 6: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 7: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Jawa Timur merupakan satu-satunya Propinsi di Indonesia yang telah memiliki Perda

Pelayanan Publik yang tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Pelayanan Publik yang tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11

Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur ditetapkan pada 6

Desember 2005 (sebelum lahirnya UU No.25/2009 ttg Pelayanan Publik)

• Pada 4 April 2006 telah dikeluarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun

2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11

Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur

• Untuk melengkapi pelaksanaan Perda Pelayanan Publik, Gubernur Jawa Timur juga

melantik Komisi Pelayanan Publik (KPP) pada 6 November 2006. Komisi ini

berkedudukan non-struktural dan bersifat independen, berfungsi menerima pengaduan berkedudukan non-struktural dan bersifat independen, berfungsi menerima pengaduan

dan bertugas mengadakan verifikasi, memeriksa, dan menyelesaikan sengketa

pelayanan publik; serta memberikan saran atau masukan, baik diminta maupun tidak,

kepada kepala daerah dan penyelenggara pelayanan publik dalam rangka memperbaiki

kinerja pelayanannya melalui DPRD.

Page 8: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Jawa Timur adalah salah satu propinsi yang pertama kali

menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa secara eletronik menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa secara eletronik

(e-Procurement) walaupun pada awalnya dimulai dengan

penerapan e-Lelang yang belum sepenuhnya menggunakan sistem

elektronik

• Jawa Timur juga telah berhasil menjalankan program e-education/

e-learning di beberapa sekolah yang pada pelaksanaannya

bekerjasama dengan pihak jepang. Program ini berjalan sejak 2006

dibeberapa sekolah di jawa Timur.

Page 9: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Kelemahan dalam pelayanan publik dapat diketahui melalui pengaduan dan keluhan diketahui melalui pengaduan dan keluhan masyarakat, secara langsung maupun melalui media massa, antara lain menyangkut :o sistem dan prosedur pelayanan yang berbelit-belit,

o tidak transparan,

o kurang informatif,

o kurang akomodatif, dan

tidak konsisten, o tidak konsisten,

o sehingga tidak menjamin kepastian hukum, waktu, dan biaya, serta masih adanya praktik percaloan dan pungutan tidak resmi.

Page 10: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

INDIKATOR KINERJA

PENCAPAIANTARGET RPJMD

INDIKATOR KINERJA

2004 2005 2006 2007 2008 2008

1. Efektivitas Perda yang dihasilkanbelum efektif

cukup baik

data tdk

tersedia meningkat

2.Penanganan pengaduan di DPRD Jawa Timur

62.820 51.700 60.000 100.000 meningkat

3.Rasio jumlah dan besar kerugian negara terhadap APBD (%)

0.401 0.490 0.425 0.411 0.320 meningkat

4.Penanganan terhadap Pengaduan Pelayanan Publik

baik dengan catatan

- meningkat

Page 11: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Pemerintah Jawa Timur telah banyak berupaya dalam meningkatkan pelayanan publik kepada Masyarakat dengan berbagai bentuk inovasi diantaranya penerapan e-government di berbagai sektor, diantaranya sektor pendidikan melalui kegiatan e-berbagai bentuk inovasi diantaranya penerapan e-government di berbagai sektor, diantaranya sektor pendidikan melalui kegiatan e-education (e-learning) serta dalam pengadaan barang dan jasa dengan e-lelang dan e-procurement.

• Pemerintah Jawa Timur tidak ketinggalan telah melengkapi aspek legal formal dengan disahkannya Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur no 11 tahun 2005 yang mengatur pelayanan publik serta Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur.Timur.

• Namun sekeras apa pun upaya meningkatkan pelayanan publik, sudah barang tentu tidak membuat seluruh pelayanan publik di Jawa Timur serta merta menjadi baik sesuai harapan masyarakat. Sebab reformasi pelayanan publik menuju pelayanan prima memerlukan proses, tahapan waktu, kesinambungan, dan keterlibatan semua komponen yang saling terkait dan berinteraksi.

Page 12: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 13: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

(Petugas Pelayanan SIM) dengan

mengenakan peci dan busana mengenakan peci dan busana

muslim di Unit Pelayanan Sim,

Polresta, Malang, Jawa Timur,

Jum'at (5/9). Kepolisian setempat

mengharuskan para petugas di

pelayanan publik yakni SIM dan

SAMSAT agar mengenakan

busana muslim saat Bulan

Ramadhan ini

Page 14: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 15: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 16: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Isu strategis perkembangan demokrasi di Jawa Timur, antara lain:

1. Keterlibatan Masyarakat dalam pengambilan keputusan strategis;

a. Dalam Pembuatan Rencana Pembangunan, baik Rencana

Pembangunan Jangka Panjang 20 tahun, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah 5 tahun maupun Rencana

Kerja Pemerintah Daerah Tahunan, pelibatan partisipasi

masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan hak-hak politik yang

diakses melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang).

Page 17: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

b. Dalam pembuatan peraturan daerah, hak-hak politik masyarakat

diakses melalui seminar, semiloka tentang urusan pemerintahan dan diakses melalui seminar, semiloka tentang urusan pemerintahan dan

pembangunan yang akan ditetapkan peraturan daerahnya.

Sedangkan kajian, telaah, perumusan dan penetapan, dilaksanakan

bersama antara Pemerintah dan DPRD. Proses uji publik dan

sosialisasi dimulai dari pengembangan wacana, proses perumusan

hingga sosialisasi implementasi melalui media masa dan forum-forum hingga sosialisasi implementasi melalui media masa dan forum-forum

publik kemasyarakatan.

Page 18: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

2. Komunikasi Pembangunan antara Kepala Daerah, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Masyarakat Perdesaan. Perdesaan.

a. Slogan Ayo Mbangun Deso adalah bentuk ajakan dan pemberian

peluang serta motivasi kepada masyarakat luas untuk berinisiatif

membangun desa, membangkitkan semangat kegotongroyongan

yang semakin hilang serta mensinergikan potensi lokal perdesaan

dengan kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota yang masih dengan kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota yang masih

terbatas, program andalan adalah Pogram Kemitraan yaitu sharing

pendanaan pembangunan infrastruktur perdesaan antara APBD

dengan dana masyarakat.

Page 19: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

b. Sambang Desa, adalah wujud komunikasi manajemen

antara Para Pemimpin dengan masyarakat. Disamping

sentuhan psikologis hubungan saling peduli, saling

mendengarkan, juga para Pemimpin akan mengetahui

dengan pasti peta permasalahan dan potensi desa sesuai

bidang masing-masing.

Page 20: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

3. Pemilihan Kepala Desa Langsung/Serempak

a. Landasan filosofi; pemilihan Kepala Desa secara langsung a. Landasan filosofi; pemilihan Kepala Desa secara langsung

dianggap model yang paling demokratis bahkan sudah merupakan

budaya Pemerintahan Desa.

b. Landasan Yuridis; bahwa segala bentuk peraturan perundangan

baik payung besar secara nasional maupun Peraturan Daerah dan

Peraturan Teknis, telah dipersiapkan dan disosialisasikan sehingga

sudah memenuhi azas yuridis dan azas legitimet.

Page 21: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

4. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan penguatan sarana

demokrasi, seperti Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi demokrasi, seperti Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi

Keagamaan dan Lembaga Sosial Ekonomi Masyarakat pada umumnya,

baik melalui forum koordinasi dan komunikasi serta bantuan dari APBD,

termasuk pengembangan budaya saling menghormati, menjaga sopan

santun politik, selalu duduk bersama dalam majelis, pada posisi

kesetaraan dalam berpendapat dan sebagainya. kesetaraan dalam berpendapat dan sebagainya.

Page 22: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

5. Proses sosialisasi kepada masyarakat bahwa kegiatan demokrasi akan berjalan

terus tanpa henti, tanpa menunggu kesiapan orang-orang per orang, seperti

dalam pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2008 tentang pemilihan Gubernur dalam pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2008 tentang pemilihan Gubernur

Jawa Timur, Tahun 2009 Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah serta Pemilihan Presiden.

Oleh karena itu pembelajaran pemahaman dan kerelaan untuk menjadikan

Demokrasi Pancasila sebagai perilaku politik bermasyarakat sudah tidak bisa

ditawar -tawar lagi.

Keberhasilan penyelengaraan pemerintahan daerah dapat menjadi pondasi

penting di dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah penting di dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah

dan peningkatan pelayanan publik, yang tentu hasilnya kemudian dapat

memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Dengan kata lain, keberhasilan pembangunan nasional ditentukan antara lain

oleh agregasi keberhasilan pembangunan di daerah.

Page 23: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Bahwa kondisi umum demokrasi di Jawa • Bahwa kondisi umum demokrasi di Jawa

Timur masih terjaga, aman dan terkendali

Page 24: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 25: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Antara Periode 2003-2007 IPM Jawa Timur berada pada peringkat 22 dalam pembangunan manusia di Indonesia dari 26 propinsi-propinsi lain. dari 26 propinsi-propinsi lain.

• Data Susenas yang dipublikasikan oleh BPS (2007) menyuguhkan adanya peningkatan kondisi kesehatan masyarakat Jawa Timur. Namun demikian peranan tenaga medis sangat dinantikan dan dibutuhkan oleh masyarakat.

• Data Tahun 2008, angka buta aksara di Jatim terbanyak di • Data Tahun 2008, angka buta aksara di Jatim terbanyak di

Malang mencapai 12 ribu jiwa. Di Ponorogo pada 2009

angka buta huruf mencapai 14.360 jiwa terdiri dari usia 45-

60 tahun.

Page 26: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam IPM di Jawa Timur, bahwa: di Jawa Timur, bahwa:

1) Visi pendidikan yang menetapkan persoalan daya saing bangsa harus menjadi fokus utama.

2) Pemerintah dan perguruan tinggi perlu segera menyeleksi semua program studi yang sudah termasuk kategori titik jenuh pasar

3) Pembelajaran hendaknya berorientasi pada 3) Pembelajaran hendaknya berorientasi pada kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang tak terpisahkan dari pengembangan kurikulum berbasis soft skills dan kurikulum berbasis kompetensi.

Page 27: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

4) Pengembangan kemampuan daya saing dengan cara

meningkatkan motivasi pembangunan dan meningkatkan motivasi pembangunan dan

peningkatan kesadaran dan asupan gizi

5) Masalah buta aksara yang ada di masyarakat Jatim

perlu segera dituntaskan

Page 28: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 29: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

7

0

1

2

3

4

5

6

7

2004 2005 2006 2007 2008

Nasional

Jaw a

Timur

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2004 mulai menembus angka 5%,

menjadi 5,83%. Pada 2008, pertumbuhan ekonomi kembali melambat menjadi

5,90%, atau melemah 0,21% dibanding 2007.

Page 30: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur atas

harga berlaku (ADHB) pada periode 2003-2008

menunjukkan kecenderungan terus meningkat sejalan kian

membaiknya kondisi perekonomian. Pada 2004 sebesar Rp

341.065 miliar; 2005 (Rp 403.392 miliar); 2006 (Rp 470.627

miliar); 2007 (Rp 534.919 miliar); dan pada 2008 (Rp miliar); 2007 (Rp 534.919 miliar); dan pada 2008 (Rp

618.085 miliar).

Page 31: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Pembangunan koperasi dan UMKM telah menunjukkan kinerja yang cukup signifikan, hal ini ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan aset koperasi rata-rata mencapai 3,5% pertumbuhan aset koperasi rata-rata mencapai 3,5% pertahun, yaitu tahun 2007 telah mencapai Rp. 9,6 trilyun dengan jumlah koperasi sebanyak 17.918 unit.

• Selanjutnya nilai tambah UKM Jawa Timur ADHB juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik, yaitu pada tahun 2007 mencapai Rp. 284,38 trilliun atau naik dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp. 250,66 trilliun.

• Dengan demikian, peranan nilai tambah UKM terhadap PDRB Jawa Timur pada 2007 sebesar 53,49 %2006 naik dibandingkan tahun lalu sebesar 53,26 %, hal ini mengindikasikan bahwa efektifitas kebijakan pemberdayaan Koperasi dan UMKM cukup mendapat respon.

Page 32: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

54,5

55

55,5

Di tahun 2004 persentase

sektor UMKM terhadap

50

50,5

51

51,5

52

52,5

53

53,5

54

54,5

2004 2005 2006 2007 2008

Nasional

Jaw a

Timur

sektor UMKM terhadap

PDRB adalah sebesar

55,40%, menurun sebesar

1,5% di tahun berikutnya

atau tahun 2005 yaitu

sebesar 53,90%.

2004 2005 2006 2007 2008

Kembali di tahun 2006 terjadi sedikit penurunan atau sebesar

0,41% Di tahun 2008 terjadi penurunan yang cukup signifikan

yaitu sebesar 0,90%. Pada tahun 2008 persentase UMKM

terhadap PDRB adalah sebesar 52,70%.

Page 33: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

5

10

15

20

25

Nasional

Jaw a

Timur

02004 2005 2006 2007 2008

Di tahun 2008 pendapatan perkapita masyarakat Jawa Timur

adalah sebesar Rp 16.756,72 meningkat relatif lebih besar

dari selisih tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2.258,72.

Page 34: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Bulan Oktober 2009 Jawa Timur mengalami inflasi 0,13 persen atau telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,98 pada bulan September 2009 menjadi 116,13 pada bulan Oktober 2009.Oktober 2009.

Kondisi ini terlihat lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2007 yang mengalami inflasi 0,89 persen dan tahun 2008 yang mengalami inflasi 0,44 persen.

Page 35: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• UMKM sebagai sektor dominan dalam perekonomian haruslah didukung dengan kebijakan pemerintah yang haruslah didukung dengan kebijakan pemerintah yang berpihak pada keberlangsungannya.

• Pemerintah Jawa Timur tidak hanya mendukung sektor industri besar dengan menyediakan instrumen finansial maupun peraturan pendukung saja akan tetapi juga harus membenahi sektor perpajakannya.

• Pemerintah harus membenahi bidang keuangan negara • Pemerintah harus membenahi bidang keuangan negara dengan meningkatkan penerimaan dan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak yang selama ini masih terkendala oleh lemahnya sistem pengolahan data dan kurangnya koordinasi antar instansi terkait

Page 36: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Sejalan dengan tujuan negara yang tertuang dalam RPJMN, propinsi Jawa Timur pun harus menjalankan pogram-program kerjanya yang bertujuan untuk mewujudkan misi dan visinya. kerjanya yang bertujuan untuk mewujudkan misi dan visinya.

• Untuk mendukung perekonomian negara yang didasarkan pada penguatan sektor ekonomi agribisnis, maka pemerintah propinsi Jawa Timur harus mendukung sektor industri baik besar maupun kecil, hulu maupun hilir yang mendukung misi dan tujuan pemerintah daerah.

• Di bidang pengendalian inflasi, pemerintah harus menjaga kestabilan harga barang-barang pokok dan harga produk-kestabilan harga barang-barang pokok dan harga produk-produk pertanian, serta melindungi produk-produk dalam negeri agar tidak kalah bersaing menghadapi serbuan barang impor yang kadang harganya relatif lebih murah dan kualitasnya lebih bagus.

Page 37: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian

pembangunan tahap sebelumnya, pembangunan pembangunan tahap sebelumnya, pembangunan

tahap pertama diarahkan untuk menata dan

membangun Jawa Timur dengan bertumpu

pada pembangunan agribisnis yang ditujukan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Page 38: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 39: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

1. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur

Indikator III-2008 IV-2008 I-2009 II-2009

Pertumbuhan

Ekonomi ( %)6,57 5,35 4,48 4,73

Laju Inflasi 11,39 9,47 7,52 3,68

Sumber: Bank Indonesia,2009

Laju Inflasi

Tahunan ( %)11,39 9,47 7,52 3,68

Page 40: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

2. Kenaikan nilai PMDN dan PMA di Jawa Timur

2008 – Mei 20092008 – Mei 2009

3. Penurunan nilai ekspor non migas di tahun 2008

Jawa Timur akibat:

o Kenaikan harga minyak dunia yang mencapai nilai

tertinggi pada Oktober 2008tertinggi pada Oktober 2008

o Bencana lumpur Lapindo yang mematikan industri di

sekitarnya

Page 41: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

2004 2005 2006 2007 2008 2009*

Penanaman Modal

dalam Negeri

(PMDN)

Proyek 16 23 32 17 27 14

Nilai (ribu US$) 4.055.266 5.516.581 16.744.902 1.628.000 1.924.000 1.400.000

Penanaman ModalPenanaman Modal

Asing (PMA)

Proyek 68 78 82 85 93 40

Nilai (ribu US$) 337.770 554.334 1.465.236 855.227 2.585.906 1.001.364

Page 42: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 43: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 44: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 45: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 46: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Tahun Nasional Jawa Timur %

(miliar USD) (Miliar USD)

2005 66,36 7,11 10,72%

2006 79,58 9,02 11,33%

2007 91,09 11,77 12,92%

• Sumber: Disperindag Propinsi Jawa Timur

2008 107.8 10,51 9,75%

Page 47: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Provinsi Jawa Timur mengembangkan sektor unggulan berbasis klaster bisnis

• Mewujudkan sinergitas dengan kebijakan ekonomi dan investasi nasional maupun daerah serta berorientasi pada potensi sumberdaya daerah dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah ;

• Mewujudkan iklim investasi yang didukung oleh terselenggaranya proses perijinan secara cepat dan terselenggaranya proses perijinan secara cepat dan efisien, serta persiapan sarana infrastruktur dan sumberdaya manusia di lokalitas investasi ; dan

• Penyebaran investasi ke wilayah selatan Jawa Timur, Madura, dan wilayah Barat Jawa Timur

Page 48: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 49: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Panjang jalan wilayah Jawa Timur

2004 2005 2006 2007 2008

Panjang jalan nasional berdasarkan

kondisi dalam km:

1899,21 1.899,21 1.899,21 1.899,21 1.899,21

Baik 534.76

Sedang 1.031,43

Buruk 66,07

Panjang jalan provinsi dan kabupaten 1.439,11 1.439,11 1.439,11 2.000,98 2.000,98

• Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Timur

Panjang jalan provinsi dan kabupaten

berdasarkan kondisi dalam km:

1.439,11 1.439,11 1.439,11 2.000,98 2.000,98

Baik 91.58

Sedang 1.510.63

Buruk 107.09

Page 50: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Diresmikannya jembatan Surabaya – Madura pada

tanggal 10 Juni 2009 oleh Presidentanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden

Page 51: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 52: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

�� Pembangunan perkeretaapian terutama di Pembangunan perkeretaapian terutama di

daerah Porongdaerah Porong

Page 53: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

� Pembangunan transportasi udara:

Peningkatan kapasitas bandara Juanda dan

�� Pembangunan Transportasi Udara dan Pembangunan Transportasi Udara dan

KelistrikanKelistrikan

Peningkatan kapasitas bandara Juanda dan

perbaikan bandara Abdulrahman Saleh di

Malang

� Pembangunan kelistrikan:� Pembangunan kelistrikan:

Pemberlakuan penghematan daya listrik

dengan cara pemadaman bergilir

Page 54: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Jawa Timur dalam rangka pembangunan infra struktur memerlukan percepatan pembangunan yang hancur dan rusak akibat lumpur Lapindo; struktur memerlukan percepatan pembangunan yang hancur dan rusak akibat lumpur Lapindo; o Pembangunan jalan tol Surabaya-Porong;

o Pengembangan infrastruktur pendukung;

o Perkembangan infratruktur terutama jalan antar daerah;

o Penyelesaian proyek jaringan tol;

o Pengembangan jaringan komunikasi dan informasi;

o Pemberian stimulus dalam penyerapan rumah sederhana o Pemberian stimulus dalam penyerapan rumah sederhana sehat;

o Peningkatan pengembangan keberadaan energy alternative; dan

o Penyelesaian pembangunan pelabuhan

Page 55: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 56: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Berdasarkan grafik tersebut

menunjukkan bahwa luas kawasan menunjukkan bahwa luas kawasan

konservasi Nasional pada tahun 2004-

2006 hampir relative sama dan

mengalami penurunan yang signifikan

pada tahun 2007 dan 2008.

Sedangkan di Propinsi Jawa Timur

sendiri antara tahun 2004-2005

terdapat peningkatan yang sebesar

0,98% (3.790,9 Ha) dari yang semula

229.336,2 Ha menjadi 233.127,1 Ha

Page 57: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Hutan kritis yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jatim, kini

mencapai sekitar 15 ribu hektare atau 8,5 persen dari total seluas

127.089 hektare. Sebelumnya, hutan yang berkategori kritis di daerah

itu mencapai 35 ribu hektare dan sudah berkurang cukup signifikan,

sehingga tinggal sekitar 15 ribu hektare.

Page 58: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Hutan di Jatim terbagi menjadi dua

kawasan, yakni di dalam kawasan hutan,

luasnya sekitar 40 ribu hektar yang juga luasnya sekitar 40 ribu hektar yang juga

merupakan lahan konservasi, serta diluar

kawasan hutan yang luasnya sekitar 150

hektare yang merupakan milik rakyat.

Karena milik rakyat, sulit bagi dinas

kehutananmemaksakan untuk melakukan

penanaman

• hutan provinsi yang luasnya sekitar 27.000

hektare, hampir separuhnya memang hektare, hampir separuhnya memang

sempat mengalami kerusakan, atau

sekitar 14.000 hektare. Namun, setelah

dilakukan penanaman kembali, akhirnya

kini menyisakan sekitar 7.000 hektare

saja. (2009)

Page 59: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Untuk rehabilitasi hutan

seluas 7.000 hektare, bukan

hal yang mudah. Pasalnya, hal yang mudah. Pasalnya,

sebagian berada di areal

pegunungan dan bebatuan.

Areal ini tidak bisa ditanami

karena lahannya bebatuan

dan ada diatas pegunungan.

Selain itu, juga perlu

membangun kesadaran membangun kesadaran

masyarakat untuk bersama-

sama melestarikan alam dan

menjaga lingkungan.

Page 60: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Bedasar pada pencapaian RPJM Daerah Jawa Timur, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Akan tetapi tidaklah mudah mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.mudah mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Adanya relevansi dalam capaian program kehutanan propinsi Jawa Timur dengan program nasional melalui diantaranya adalah:

– Gerakan menanam pohon dan penyediaan bibit pohon (menargetkan penanaman 38 juta pohon tahun 2009),

– Meningkatkan partisipasi dan transparasi masyarakat dalam pengambilan keputusan agar tercipta public accountability (pertanggungjawaban kepada masyarakat) dalam pengelolaan sumber daya hutan, kepada masyarakat) dalam pengelolaan sumber daya hutan,

– Meningkatkan produktivitas hasil hutan non kayu,

– Membangun system kontrol oleh masyarakat terhadap sumber daya hutan nasional.

– Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yang tinggi untuk mendukung ketersediaan bahan baku dan lapangan kerja.

Page 61: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

KELAUTAN DAN

LINGKUNGAN

HIDUPHIDUP

Page 62: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

1. Rusaknya habitat ekosistem pesisir dan laut.1. Rusaknya habitat ekosistem pesisir dan laut.

2. Belum optimalnya pendayagunaan potensi

kelautan.

3. Belum optimalnya upaya penegakan hukum.

4. Belum optimalnya pengelolaan wilayah ke

pulauan.pulauan.

5. Kesenjangan pemanfaatan sumber daya ke

lautan.

Page 63: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• 62 industri telah memiliki ijin pengelolaan limbah

• Telah ada kebijakan yang mengatur masalah pesisir dan • Telah ada kebijakan yang mengatur masalah pesisir dan laut

• 50% hutan mangrove rusak

• Terjadi kerusakan terumbu karang dan biota laut 60%

• Terjadi pencemaran laut karena pembuangan limbah industri maupun dari kapal pengangkut minyakindustri maupun dari kapal pengangkut minyak

• Kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem pesisir dan pantai masih rendah

• Partisipasi masyarakat masih rendah.

Page 64: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

50

60

53

Perkembangan Tindak Pidana Perikanan Menurut Propinsi,

2007

2008

10

20

30

40

17

24

5

24

6

23

20

810

8

13

78

1211

17

14

30

Banyaknya Tindk Pidana

2008

0

56

42

12

0 0

4 4

1 10 0 0

Provinsi

Page 65: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Secara nasional, jumlah tindak pidana perikanan selama tahun 2008 cenderung mengalami penurunan.

• Di Provinsi Jawa Timur, jumlah tindak pidana perikanan juga mengalami penurunan. Dari 6 kasus berkurang menjadi 4 kasus.

• Secara keseluruhan, jumlah tindak pidana perikanan yang diproses telah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

• Menurut jenisnya, tindak pidana perikanan yang masih banyak diproses selama 4 (empat) tahun adalah tanpa ijin, mempunyai masalah dengan alat tangkap, serta tanpa ijin dan bermasalah masalah dengan alat tangkap, serta tanpa ijin dan bermasalah dengan alat tangkap.

Page 66: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Jumlah tindak pidana

yang telah 50

46

Perkembangan Proses Penyelesaian Tindak PerkaraMenurut Provinsi

yang telah

ditindaklanjuti lebih

banyak daripada

jumlah kasus yang

tidak diproses.

• Di Provinsi Jawa Timur, 10

15

20

25

30

35

40

45

7

16

12 11

810

8

46

35

5

30

Banyaknya Tindak Pidana

Kasus yg tdk diprosesKasus yg diproses

• Di Provinsi Jawa Timur,

dari 4 (empat) kasus

yang ada, kesemuanya

telah

diproses/menempuh

jalur hukum.

0

5

Sumut

Sumbar

Riau

Kep. Riau

DKI. Jakarta

Jatim

Kalbar

Kalsel

Kaltim

Sulut

Sulteng

Sulsel

Sultra

Maluku

Malut

Papua

0 0 0

7

0 1 1 1 0 1 01 20

42

0 0 1 0 1

4 5

Provinsi

Page 67: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Di Jawa Timur, kelautan dan lingkungan hidup padadasarnya merupakan kesatuan ruang dengan semuadasarnya merupakan kesatuan ruang dengan semuasumber daya, keadaan dan makhluk hidup, termasukmanusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungankehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhulukhidup lain.

• Sumber daya alam, termasuk di sektor kelautan danperikanan, perlu mendapat atensi yang layak dalam rangkakonservasi lingkungan hidup.konservasi lingkungan hidup.

• Bahkan sumber daya alam sangat berperan untukkesejahteraan rakyat dan menjadi tulang punggungperekonomian sehingga masih tetap sebagai andalandalam pembangunan.

Page 68: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Perbaikan pengelolaan sumber daya kelautan dan pelestarian fungsi lingkungan hidupnya merupakan suatu investasi masa depan bagi pembangunan, baik sebagai modal pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan, baik sebagai modal pertumbuhan ekonomi maupun sebagai penopang sistem kehidupan.

• Berbagai upaya telah ditempuh dan perlu untuk terus dilakukan dalam pembangunan daerah, baik yang sedang berjalan maupun yang akan datang.

• Sebagian sasaran RPJMD telah dilakukan dan tercapai dengan cukup baik. Namun demikian, hal ini masih membutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain: penegakan hukum secara konsisten, dukungan lintas sektoral untuk memanfaatkan sumber daya persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain: penegakan hukum secara konsisten, dukungan lintas sektoral untuk memanfaatkan sumber daya kelautan, sistem informasi yang kondusif, dan kerjasama yang baik antar stakeholders.

Page 69: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 70: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Peningkatan

Perlindungan dan Salah satu prioritas

Jawa TimurPerlindungan dan

Kesejahteraan Sosial Jawa Timur

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

Angka Kemiskinan di Jatim :

Maret 2009 sebesar 6,02 juta (16,68 %)

Maret 2008 sebesar 6,651 juta (18,51 %)

DEPSOS

( 22 jenis PMKS )

Maret 2008 sebesar 6,651 juta (18,51 %)

Indikator KeberhasilanJika PMKS menurun

setiap Tahunnya

Page 71: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Daerah/Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Jumlah penduduk

miskin (ribu)

Persentase penduduk miskin

% Perubahan Penduduk Miskin

Sumber : BPS Jatim

Makanan Bukan Makanan Total

Perkotaan

Maret 2007 118.733 47.813 166.546 2.712,46 14,71

Maret 2008 131.487 51.921 183.408 2.438,76 13,15 -0,56

Maret 2009 202.624 2.148,51 12,17 -0,98

Perdesaan

71

Maret 2007 108.153 32.168 140.322 4.823,03 25,02

Maret 2008 118.971 36.461 155.432 4.581,19 23,64 -1,38

Maret 2009 174.628 3.874,07 21 -2,64

Kota+Desa

Maret 2007 113.327 39.819 153.145 7.535,49 19,98

Maret 2008 125.091 44.020 169.112 7.019,95 18,51 -1,47

Maret 2009 188.317 6.022,59 16,68 -1,83

Page 72: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

NO JENIS PMKS SINGKATAN JUMLAH

1 Anak Balita Terlantar ABT 23.067

2 Anak Terlantar AT 286.600

3 Anak Nakal AN 10.699

4 Anak Jalanan AJ 9.848

5 Wanita Rawan Sosial Ekonomi WRSE 191.669

6 Korban Tindak Kekerasan KTK 5.909

7 Lanjut Usia Terlantar LUT 137.353

8 Penyandang Cacat PACA 377.929

9 Tuna Susila TS 6.097

10 Pengemis PNG 3.731

11 Gelandangan GLD 3.512

12 Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan BWBLK 10.893

13 Korban Penyalahgunaan NAPZA NAPZA 4.702

14 Keluarga Fakir Miskin KFM 341.095

Sumber : P

usdatin

-Depsos RI 2008

72

14 Keluarga Fakir Miskin KFM 341.095

15 Keluarga Tinggal di Rumah Tak Layak Huni RTLH 400.274

16 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis KBSP 12.443

17 Komunitas Adat Terpencil KAT 3.604

18 Korban Bencana Alam KBA 22.202

19 Korban Bencan Sosial KBS 5.531

20 Pekerja Migran Terlantar PMT 11.172

21 Orang dengan HIV/AIDS ODHA 2.060

22 Keluarga Rentan RENTAN 64.116

Depsos RI 2008

Page 73: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Tahun Kota Desa Kota + Desa

Indeks Kedalaman

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Jawa Timur Menurut Daerah, Maret 2007- Maret 2009

Kemiskinan (P1)

Maret 2007 2,76 5,01 3,91

Maret 2008 2,34 4,38 3,38

Maret 2009 2,18 3,54 2,88

Indeks Keparahan

73

Kemiskinan (P2)

Maret 2007 0,79 1,49 1,15

Maret 2008 0,61 1,23 0,93

Maret 2009 0,6 0,91 0,76

Sumber : BPS Jatim

Page 74: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Kode Kabupaten / Kota

Jumlah Penduduk Miskin(000)

PersentasePenduduk Miskin

P1 P2Garis

Kemiskinan(Rp/Kap/Bulan)

1 Kab. Pacitan 125.6 23.31 3.69 0.89 144.900

2 Kab. Ponorogo 157.9 18.23 2.24 0.45 135.551

3 Kab. Trenggalek 149.1 22.79 3.23 0.84 130.671

4 Kab. Tulungagung 170.5 17.83 2.40 0.53 174.692

Ta

be

l 4. D

ata

Ke

mis

kin

an

Ka

bu

pa

ten

/

Ko

ta d

i Jaw

a T

imu

r tah

un

20

09

4 Kab. Tulungagung 170.5 17.83 2.40 0.53 174.692

5 Kab. Blitar 171.2 16.47 2.49 0.62 159.736

6 Kab. Kediri 267.4 18.98 2.94 0.72 141.496

7 Kab. Malang 365.3 15.66 2.69 0.66 143.218

8 Kab. Lumajang 199.0 20.09 2.68 0.53 125.749

9 Kab. Jember 417.0 18.57 2.60 0.55 132.240

10 Kab. Banyuwangi 227.3 15.33 2.13 0.51 159.467

11 Kab. Bondowoso 165.7 24.23 3.97 1.06 149.323

Ta

be

l 4. D

ata

Ke

mis

kin

an

Ka

bu

pa

ten

/

Ko

ta d

i Jaw

a T

imu

r tah

un

20

09

11 Kab. Bondowoso 165.7 24.23 3.97 1.06 149.323

12 Kab. Situbondo 93.9 15.60 2.20 0.44 143.857

13 Kab. Probolinggo 277.1 27.42 4.11 0.98 154.458

14 Kab. Pasuruan 278.7 19.88 2.96 0.68 155491

15 Kab. Sidoarjo 223.3 13.05 2.15 0.52 200.367

Ta

be

l 4. D

ata

Ke

mis

kin

an

Ka

bu

pa

ten

/

Ko

ta d

i Jaw

a T

imu

r tah

un

20

09

Sumber : BPS Jatim

Page 75: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Kode Kabupaten / Kota

Jumlah

Penduduk

Miskin

(000)

Persentase

Penduduk

Miskin

P1 P2Garis Kemiskinan

(Rp./Kap/Bulan)

16 Kab. Mojokerto 143.8 14.86 1.92 0.39 181.803

17 Kab. Jombang 261.6 21.21 3.47 0.82 173.564

18 Kab. Nganjuk 230.5 23.79 3.92 0.98 175.927

19 Kab. Madiun 130.6 20.98 2.61 0.58 161.792

Ta

be

l 4. D

ata

Ke

mis

kin

an

Ka

bu

pa

ten

/ K

ota

di Ja

wa

Tim

ur ta

hu

n 2

00

9

19 Kab. Madiun 130.6 20.98 2.61 0.58 161.792

20 Kab. magetan 102.2 16.87 2.41 0.51 140.574

21 Kab. Ngawi 188.7 23.33 3.68 0.88 144.611

22 Kab. Bojonegoro 321.5 26.37 4.06 0.90 145.238

23 Kab. Tuban 297.8 28.51 4.93 1.30 148.665

24 Kab. Lamongan 297.6 25.79 4.17 1.02 176.738

25 Kab. Gresik 273.6 23.98 3.43 0.81 218.085

26 Kab. Bangkalan 288.3 31.56 6.54 1.95 165.483

27 Kab. Sampang 338.9 39.42 6.15 1.36 154.536

Ta

be

l 4. D

ata

Ke

mis

kin

an

Ka

bu

pa

ten

/ K

ota

di Ja

wa

Tim

ur ta

hu

n 2

00

9 27 Kab. Sampang 338.9 39.42 6.15 1.36 154.536

28 Kab. Pamekasan 257.4 32.43 5.67 1.43 144.286

29 Kab. Sumenep 325.5 32.98 5.72 1.46 159.014

71 Kab. Kediri 35.3 13.67 2.24 0.55 192.843

72 Kab. Blitar 15.2 12.02 1.86 0.45 181.173

73 Kab. Malang 56.6 7.19 1.07 0.25 201.031

74 Kab. Probolinggo 34.9 16.19 2.69 0.67 208.272

75 Kab. Pasuruan 21.3 12.61 1.71 0.40 175.427

Ta

be

l 4. D

ata

Ke

mis

kin

an

Ka

bu

pa

ten

/ K

ota

di Ja

wa

Tim

ur ta

hu

n 2

00

9

Sumber : BPS Jatim

Page 76: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2009 sebesar 5,87 persen

Februari 2009 mencapai 20.316,77

Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur

+ 199,52 ribu orang Februari 2008 sebesar 20.117,25 mencapai 20.316,77

ribu orangsebesar 20.117,25 ribu orang

Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Timur

+ 261,86 ribu orang Februari 2008

76

+ 261,86 ribu orang

Februari 2009 mencapai 19.123,22 ribu orang

Februari 2008 sebesar 18.861,36 ribu orang.

Page 77: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Kelompok PMKS yang ditangani Jawa Timur relatif

bermacam-macam, meliputi 22 kategori. bermacam-macam, meliputi 22 kategori.

• Akan tetapi Walikota dan Bupati se-Jawa Timur

bersama dengan Gubernur Jawa Timur, akhirnya

hanya memilih empat kategori PMKS prioritas, yakni

anak jalanan, WTS, pengemis dan gelandangan.

• Pembatasan prioritas penanganan PMKS -pun • Pembatasan prioritas penanganan PMKS -pun

ternyata juga tidak menjamin terselesainya masalah

tersebut.

Page 78: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Situasi problematik yang dihadapi PMKS di Jawa

Timur, bukanlah semata-mata terdakwa yang Timur, bukanlah semata-mata terdakwa yang

hanya patut disalah-salahkan dan dirazia

keberadaannya.

• Tetapi, mereka sesungguhnya juga merupakan

korban yang patut ditolong, didukung dan

difasilitasi agar dapat menolong dirinya sendiri difasilitasi agar dapat menolong dirinya sendiri

untuk lebih berdaya tanpa harus terjerumus dalam

program-program yang sifatnya karitatif semata

Page 79: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Untuk meningkatkan kualitas hidup para PMKS,

maka perlu untuk meningkatkan pembinaan, maka perlu untuk meningkatkan pembinaan,

pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum

bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan

dan anak, dan korban kekerasan, serta

meningkatkan kualitas pelatihan keterampilan dan

praktek belajar kerja bagi anak telantar, termasuk praktek belajar kerja bagi anak telantar, termasuk

di dalamnya adalah anak jalanan, anak nakal, dan

anak cacat.

Page 80: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Dalam rangka meningkatkan jangkauan pemberdayaan

sosial dan arah pemberdayaan sosial yang ditetapkan, sosial dan arah pemberdayaan sosial yang ditetapkan,

kondisi sasaran program perlu diperhatikan.

• Selain itu, diperlukan usaha untuk lebih memantapkan dan

meningkatkan kinerja program dan percepatan

pemberdayaan sosial, antara lain dengan menyesuaikan

program-program pemberdayaan sosial ke dalam payung

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri

Page 81: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

• Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan

kesejahteraan sosial yang lebih efektif dan tepat kesejahteraan sosial yang lebih efektif dan tepat

sasaran, perlu ditingkatkan kualitas penyuluhan

khususnya di daerah perbatasan, gugus pulau,

rawan konflik dan kumuh yang dilaksanakan

melalui media, masa baik cetak maupun elektronik.

• Selain itu, perlu pula ditingkatkan kualitas sistem • Selain itu, perlu pula ditingkatkan kualitas sistem

pendataan dan pelaporan, baik di tingkat pusat

maupun daerah.

Page 82: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR
Page 83: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR

Item Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

ItemTinggi rendah

Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi

Tingkat Kualitas SDM

Tingkat Pembangunan Ekonomi

Tingkat Pengelolaan SDA dan

x

x

x

xTingkat Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup

Tingkat Kesejahteraan Sosial

x

x

Page 84: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TIMUR