Hasil Diskusi Fix

10
1. Sebuah analisis konvensional bahan bakar minyak meliputi penentuan nilai untuk sejumlah parameter. Gabungan, parameter ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang: a. metode dan prosedur untuk memastikan bahwa pretreatment, sebelum digunakan ke mesin, minyak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan produsen mesin untuk bahan bakar minyak. b. prospek menggunakan bahan bakar minyak sesuai jenis mesin yang relevan tanpa risiko kerusakan dan Snags operasional. c. Sebagai kasus mungkin, mengubah modus operasi untuk mesin yang diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kerusakan dan snags operasional. 2. BBM memerlukan perawatan sebelum diteruskan ke mesin. Ini akan melibatkan penyimpanan dan pemanas untuk memungkinkan pemisahan air ini, kasar dan halus penyaringan untuk menghilangkan partikel padat dan juga pemusingan. -Pemisah sentrifugal digunakan untuk memisahkan dua cairan , misalnya minyak dan air , atau cairan dan padatan seperti dalam minyak yang terkontaminasi. -Purifier : Dimana mesin pemisah diatur untuk memisahkan dua cairan -Clarifier : Dimana mesin pemisah diatur untuk kotoran terpisah dan sedikit air dari minyak -Pemisahan kotoran dan air dari bahan bakar minyak sangat penting untuk pembakaran yang baik. SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL (HEAVY FUEL OIL SYSTEM) Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensuplaibahan bakar yang diperlukan motor induk. Sistem bahan bakar ini dirancang untuk dua type bahan bakar, yaitu : MDO ( marine diesel oil ) dan HFO ( heavy fuel oil ). a. Cara Kerja System Bahan Bakar. Sistem bahan bakar ini secara umum terdiri atas fuel oil transfer, filtery dan purifering : fuel oil circulating, fuel oil supply, dan heater. Bahan bakar di kapal disimpan di storage tank. Koil pemanas harus dipasang pada tangki bunker sehingga temperatur bahan bakar pada tangki bunker dapat dipertahankan pada temperatur 40 – 500C. Dari bunker bahan bakar dipompakan ke settling tank, dimana sebelum masuk pompa bahan bakar akan melalui strainer untuk menyaring kotoran – kotoran. Di settling tank ini juga diberi pemanas dan suhu dipertahankan pada kisaran 50 – 700C. Kemudian dari settling tank dipompakan ke centrifuges untuk membersihkannya dari kotoran dan air. Lalu setelah dari centrifuges masuk ke service tank Dari service tank, bahan bakar dialirkan menuju

description

discuss

Transcript of Hasil Diskusi Fix

1. Sebuah analisis konvensional bahan bakar minyak meliputi penentuan nilai untuk sejumlah parameter. Gabungan, parameter ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang:

a. metode dan prosedur untuk memastikan bahwa pretreatment, sebelum digunakan ke mesin, minyak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan produsen mesin untuk bahan bakar minyak.

b. prospek menggunakan bahan bakar minyak sesuai jenis mesin yang relevan tanpa risiko kerusakan dan Snags operasional.

c. Sebagai kasus mungkin, mengubah modus operasi untuk mesin yang diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kerusakan dan snags operasional.2. BBM memerlukan perawatan sebelum diteruskan ke mesin. Ini akan melibatkan penyimpanan dan pemanas untuk memungkinkan pemisahan air ini, kasar dan halus penyaringan untuk menghilangkan partikel padat dan juga pemusingan.

-Pemisah sentrifugal digunakan untuk memisahkan dua cairan , misalnya minyak dan air , atau cairan dan padatan seperti dalam minyak yang terkontaminasi.

-Purifier : Dimana mesin pemisah diatur untuk memisahkan dua cairan

-Clarifier : Dimana mesin pemisah diatur untuk kotoran terpisah dan sedikit air dari minyak

-Pemisahan kotoran dan air dari bahan bakar minyak sangat penting untuk pembakaran yang baik.SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL (HEAVY FUEL OIL SYSTEM)

Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensuplaibahan bakar yang diperlukan motor induk. Sistem bahan bakar ini dirancang untuk dua type bahan bakar, yaitu : MDO ( marine diesel oil ) dan HFO ( heavy fuel oil ).

a. Cara Kerja System Bahan Bakar.

Sistem bahan bakar ini secara umum terdiri atas fuel oil transfer, filtery dan purifering : fuel oil circulating, fuel oil supply, dan heater. Bahan bakar di kapal disimpan di storage tank. Koil pemanas harus dipasang pada tangki bunker sehingga temperatur bahan bakar pada tangki bunker dapat dipertahankan pada temperatur 40 500C. Dari bunker bahan bakar dipompakan ke settling tank, dimana sebelum masuk pompa bahan bakar akan melalui strainer untuk menyaring kotoran kotoran. Di settling tank ini juga diberi pemanas dan suhu dipertahankan pada kisaran 50 700C. Kemudian dari settling tank dipompakan ke centrifuges untuk membersihkannya dari kotoran dan air. Lalu setelah dari centrifuges masuk ke service tank Dari service tank, bahan bakar dialirkan menuju ke supply pump yang mempunyai tekanan 4 bar. Supply pump ini juga disebut bagian bertekanan rendah dari circulating system bahan bakar. Untuk menghindari terbentuknya gas/udara pada bahan bakar, maka dipasang sebuah venting box.. Venting box terhubung dengan service tank melalui automatic deaerating valve yang bertugas untuk membebaskan gas/udara yang ada dan akan menampung cairan/liquid.

Dari bagian bertekanan rendah system bahan bakar tersebut ( supply pump ), bahan bakar kemudian dialirkan ke circulating pump yang akan memompa bahan bakar melewati heater ( untuk dipanaskan sampai 1500C ) dan full flow filter ( penyaringan ) untuk kemudian masuk ke motor induk. Untuk memastikan pensuplaian bahan bakar cukup banyak, maka kapasitas dari circulating pump dibuat lebih besar dari jumlah bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor induk. Dan kelebihan bahan bakar tersebut akan disirkulasikan kembali dari motor melalui venting box yang kemudian akan menuju ke circulating pump kembali.

Untuk memastikan tekanan konstan pada injection pump pada semua beban kerja motor induk, maka Spring Loaded Overflow dipasang pada system bahan bakar engine. Tekanan bahan bakar yang masuk pada engine harus 7-8 bar, setara dengan tekanan pada circulating pump yaitu sebesar 10 bar.

Ketika engine berhenti, circulating pump akan terus bekerja untuk mensirkulasikan Heavy Fuel yang telah dipanaskan dan tetap melewati fuel oil system engine dengan tujuan untuk menjaga bahan bakar tetap panas dan katup bahan bakar tetap terdeae-rated.

3. Belum4. Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk :

a. Memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan.

b. Fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston.Sistem pelumasan ini memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:

a. Mengurangi gesekan serta mencegah keausan dan panas.

b. Sebagai media pendingin.

c. Sebagai bahan pembersih.

d. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

e. Mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran.

f. Sebagai perantara oksidasi.

5. a. Main lubricating oil system.

b. Cylnder lubricating oil system

6. Belum7. Belum8. Total jumlah basa ( TBN ) adalah ukuran cadangan alkalinitas pelumas itu . Hal ini diukur dalam miligram kalium hidroksida per gram ( mg KOH / g ) . TBN menentukan seberapa efektif kontrol asam yang terbentuk akan selama proses pembakaran . Semakin tinggi TBN , yang lebih efektif itu adalah dalam menangguhkan kontaminan memakai penyebab dan mengurangi efek korosif dari asam selama jangka waktu . Terkait pengukuran ASTM D2896 dan ASTM D4739 Template : -06 dihapus sebagai mengacu pada metode edition tidak metode umumnya berkisar dari 6 - 80mg KOH / g dalam pelumas modern, 7 - 10mg untuk penggunaan otomotif umum dan 10-15 untuk operasi Diesel .

Pelumas marine grade umumnya akan berjalan dari 15 - 50mgKOH / g , tetapi dapat setinggi 70 atau 80mg KOH / g . Tingkat tinggi ini dirancang untuk memungkinkan waktu operasi lebih lama antara perubahan pelumas dalam kondisi operasi yang keras . Ketika TBN diukur pada 1mg KOH / g atau kurang pelumas dianggap tidak memadai untuk perlindungan mesin , dan beresiko untuk memungkinkan korosi berlangsung . Bahan Bakar mengandung jumlah yang lebih tinggi dari sulfur akan menurunkan TBN cepat karena peningkatan pembentukan asam sulfat .

Dengan kata lain ketika kita membeli oli mesin baru , ia memiliki ' basis cadangan ' yang dibangun ke dalam paket aditif , yang dirancang untuk menetralkan asam karena mereka diproduksi . Seperti dengan semua reaksi asam basa , 'dasar cadangan ' digunakan dalam proses menetralkan asam ini .

Cadangan Basis ini disebut Nomor Jumlah Basis yang merupakan ukuran tingkat BASE dalam minyak dan ditentukan dengan mengukur jumlah asam yang dibutuhkan untuk menetralkan dasar , angka yang dihasilkan dinyatakan sebagai jumlah yang setara dengan kalium hidroksida dalam 1 gram minyak ( mgKOH / gm ) .

Pada oli mesin rata-rata, TBN mulai biasanya sekitar 6 sampai 9 , namun jika kita mencari untuk minyak selang pembuangan diperpanjang , kita perlu meningkatkan TBN awal sehingga kami tidak mengijinkan cadangan yang akan habis sebelum minyak dikeringkan . Dalam beberapa minyak , yang mulai TBN 15 tidak un - umum dan tingkat penipisan seharusnya tidak pernah mendapatkan di bawah TBN 3 , yang merupakan sinyal untuk mengubah minyak .

TBN juga merupakan alat yang berguna dalam menilai efisiensi pembakaran mesin , jika menipisnya diamati . Jika pembakaran mesin adalah tidak efisien , diesel un - dibakar akan memasuki minyak sebagai blow-by , membentuk asam dan menggunakan cadangan TBN . Emisi gas buang akan sering terlihat seperti asap yang berlebihan yang dalam kasus yang ekstrim akan membentuk jelaga ' basah ' dengan partikel jelaga besar di knalpot yang akan memiliki efek yang merugikan pada keausan mesin . Apakah TBN Anda diperiksa secara berkala di mesin Anda untuk memantau efisiensi pembakaran .Ingat ketika berlatih drain interval diperpanjang di mesin , selalu memiliki TBN Anda diperiksa , yang dengan viskositas digunakan sebagai indikator tiriskan.9. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kerugian dalam pemilihan cooling system :

Seawater Cooling System

-Keuntungan :

1) Hanya menggunakan 2 set cooling water pump.

2) Instalasinya simple dan hanya menggunakan sedikit system pipa.

-Kerugian :

1) Membutuhkan maintenance sangat banyak dan mahal.

2) Pipa untuk seawater yang tahan terhadap korosi sangat mahal seperti misalnya pipa Cu-Ni.

Central Cooling System-Keuntungan :

1) Hanya satu heat exchanger yang didinginkan oleh seawater dan hanya satu heat exchanger yang dioverhoul.

2) Seluruh heat exchanger didinginkan oleh fresh water dan material yang digunakan lebih murah.

3) Hanya sedikit pipa yang korosif pada instalasi.

4) Mengurangi maintenance untuk komponen pendingin.

5) Penambahan utilitas alat.

- Kerugian :

1) Ada 3 set cooling water pump (seawater, freshwater low temperature, dan jacket water temperature).

2) Membutuhkan biaya awal yang mahal.

10. Tujuan dari jacket water cooling system adalah untuk mendinginkan komponen apa saja? Berapakah temperature cooling water dikontrol keluar dari system? Dengan apakah cooling water dikontrol keluar engine?

JAWAB :

Jacket water cooling system merupakan system pendingin main engine, khususnya di bagian cylinder liner engine, cylinder liner cover dan exhaust valve. Karena di dalam cylinder liner engine ini piston bergerak translasi menuju TMB dan TMA secara kontinyu dalam proses pembakarannya, sehingga pasti banyak menimbulkan panas, kemudian temperature akan naik. Apabila dibiarkan lama kelamaan akan terjadi cracking dan breakdown pada material. Maka dari itu dibutuhkan system pendingin seperti jacket water cooling system untuk menghindari hal hal tersebut.

Jacket water cooling system ini merupakan bagian dari water cooling system yang telah dijelaskan pada no. 1. Dimana pada central cooler, jacket water cooling system ini menggunakan fresh water pada heat exchanger yang kemudian didinginkan oleh sea water nantinya. Sebelum air masuk ke dalam heat exchanger untuk jacket water cooling, air juga dialirkan ke heat exchanger untuk lubricating oil. Jadi jalur fluida pendingin pada jacket water cooling dan lubricating oil itu sama. Karena temperature lubricating oil lebih rendah daripada jacket water cooling, maka pada system, fluida dialirkan pada lubricating oil terlebih dahulu, agar fluida masih cukup untuk mendinginkan jacket water cooling. Dimana dalam proses sirkulasinya secara sederhana dapat dilihat seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3. Jacket Water Cooling System

http://hfoplant.blogspot.com/2011/05/jacket-water-cooling-system.htmlDapat dilihat pada gambar diatas bahwa ketika keluar engine, cooling water dikontrol oleh 3 way valve (thermostrat) dimana katup ini terdapat sensor temperatur, apabila water cooling yang keluar engine temperature terlalu tinggi, maka dialirkan ke heat exchanger untuk menghilangkan panas, sehingga air yang akan ke masuk engine temperaturnya rendah. Apabila water cooling yang keluar engine, temperaturnya rendah, maka langsung di by pass menuju main engine.

Temperatur maksimum yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam engine setelah keluar dari system ialah 38 0C .

11. Gambarkan skematik diagram dari starting dan control air system dan berikan keterangan singkat dalam merancang system ini?JAWAB :

Sistem start untuk mesin penggerak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara manual, elektrik, dan dengan menggunakan udara bertekanan. Pada umumnya kapal menggunakan udara bertekanan untuk system startnya. Penggunaan udara beretekan untuk start mesin ini juga digunakan untuk start generator set, untuk membersihkan sea chest, untuk membunyikan klakson kapal (horn), dan menambah udara tekan untuk system hydrophore.

Pada saat start mesin utama, udara dikompresikan dari kompresor udara utama dan kemudian ditampung sementara di air receiver pada tekanan udara 30 bar sesuai dengan ketentuan klasifikasi. Pinsip kerja system udara bertekanan yang digunakan untuk start engine adalah sebagai berikut :

Udara tekan mempunyai tekanan yang harus lebih besar dari tekanan kompresi, ditambah dengan hambatan yang ada pada engine, yaitu energy yang digunakan untuk menggerakkan bagian yang bergerak lainnya seperti engkol, shaft, dan lain-lain.

Udara tekan diberikan pada salah satu silinder dimana toraknya sedang berada pada langkah ekspansi. Pengunaannya dalan engine membutuhkan katub khusus yang berapa pada sislnder head.

Prinsip Kerja

Prinsip kerja udara bertekanan adalah pertama motor listrik yang mendapat daya dari generator dapat menyalakan compressor yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan. Kemudian udara hasil kompresi ini ditampung dalam air receiver (tabung bertekanan) yang tekanan kerjanya dibatasi 30 bar. Namun sebelumnya udara harus sudah melewati separator untuk memisahkan air yang masih terkandung dalam udara tekan akibat adanya pengembunan sehingga hanya udara kering yang masuk ke tabung. Udara yang ditampung dalam tabung ini tidak hanya untuk proses start namun juga sebagai pengontrol udara , udara safety, pembersih turbocharger, untuk proses sealing air untuk exhaust valve. Sedangkan untuk proses start, udara bertekanan sebesar 30 bar disalurkan melalui pipa ke starting air distributor, kemudian oleh distributor regulator dilakukan penyuplaian udara bertekanan secara cepat sesuai dengan firing sequence. Berikut ini skematik diagram sederhana dari starting air system :

Gambar 1. Starting Air System

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-5128-4205S100014-bab4.pdf

Gambar 2. Starting valve

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-5128-4205S100014-bab4.pdfUdara bertekanan dari air receiver ini digunakan untuk start engine. Proses pemasukan udara sampai terjadinya starting dapat diuraikan sebagai berikut. Ketika udara bertekanan dari air receiver telah dikurangi tekanannya menjadi 7 bar, maka udara ini diinjeksikan ke silinder engine (misal saja silinder yang diinjeksi adalah silinder 1, piston pada silinder tersebut akan terdorong ke bawah. Perlu diketahui bahwa engine memiliki beberapa silinder, misalkan saja pada engine yang digunakan ini terdapat 5 silinder. Dengan terdorongnya silinder no 1 berarti ada silinder lain yang terdorong ke atas menuju TDC. Dengan bergeraknya piston menuju TDC berarti ada kompresi udara dan ketika ada peginjeksian bahan bakar pada kompresi udara yang tepat maka akan timbul pembakaran dan terjadilah starting engine.

Rules yang ada dikapal adalah untuk kapal reversible engine udara bertekanan harus mampu digunakan untuk 12 kali start, sedangkan untuk non-reversible engine mampu untuk 6 kali start.

Komponen-konponen yang ada pada starting air system

a) Starting air Compressor

Kompresor ini berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan, dimana dayanya berasaldari generator. Kapasitasnya dihitung sesuai dengan kebutuhan kapal dan harus mampu mensuplai tekanan sampai 30 bar. Berdasarkan aturannya minimal harus ada dua air compressor yang dipasang di kapal.

Gambar 3. Kompressor

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-5128-4205S100014-bab4.pdfb) Separator

Separator ini digunakan untuk memisahkan air yang masih terkandung dalam udara tekan akibat adanya pengembunan sehingga hanya udara kering yang masuk ke tabung. Air hasil separator ini ditampung dalam steam trap untuk kemudian dibuang ke bilga.

c) Main air Reciever

Main air Reciever berfungsi sebagai penampung udara yang dikompresi dari compressor dengan tekanan 30 bar sehingga harus dilengkapi dengan indicator tekanan. Main air Reciever

Ini juga dilengkapi dengan safety valve yang akan otomatis melepaskan udara yang tekanannya melebihi takanan yang telah ditetapkan.

Gambar. 4. Botol angin

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-5128-4205S100014-bab4.pdfd) Reducing valve

Adalah valve yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dari 30 bar menjadi 7 bar dengan toleransi 10%. Kapasitas yang ada sebesar 0.043 m3/s.

e) Reduction Station

Adalah station untuk menurunkan tekanan sebelum udara diinjeksikan ke engine. Tekanan yang diturunkan adalah dari 30 bar menjadi 7 bar dengan toleransi sebesar 10%. Dan kapasitasnya adalah sebesar 0.023 m3/s.

Gambar 5. Reduction Station

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-5128-4205S100014-bab4.pdf