HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang...

14
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Pertanaman Lokasi pemasangan perangkap likat dilakukan pada dua tempat yang berbeda di daerah Bogor. Lokasi pertama yaitu daerah Desa Sukagalih Kecamatan Megamendung. Pemasangan perangkap likat warna kuning, putih, dan biru dilakukan pada dua ukuran luas petak lahan yang berbeda yaitu 5 m x 5 m dan 7 m x 7 m. Kondisi lingkungan di Desa Sukagalih memiliki cuaca yang cukup dingin karena berdekatan dengan kaki Gunung pangrango. Menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) suhu pada saat perlakuan rata-rata ±21 o C. Lokasi di sekitar lahan cabai Desa Sukagalih terdapat banyak tanaman sayuran hortikultura diantaranya kacang panjang, jagung, terung, talas, kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri, dan kacang panjang (Gambar 1). Tanaman lain yang berada disekitar tanaman cabai bisa dimanfaatkan trips sebagai tanaman inang alternatif sehingga spesies trips yang menyerang tanaman inang di petak pengamatan menjadi beragam. Menurut Yulianti (2008) terung, dan kacang panjang merupakan jenis tanaman yang disukai oleh T. parvispinus. U Gambar 1 Lokasi tanaman cabai di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung JAGUNG KACANG KAPRI TERUNG Tanaman pengamatan: CABAI KACANG PANJANG

Transcript of HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang...

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Pertanaman

Lokasi pemasangan perangkap likat dilakukan pada dua tempat yang

berbeda di daerah Bogor. Lokasi pertama yaitu daerah Desa Sukagalih

Kecamatan Megamendung. Pemasangan perangkap likat warna kuning, putih,

dan biru dilakukan pada dua ukuran luas petak lahan yang berbeda yaitu 5 m

x 5 m dan 7 m x 7 m. Kondisi lingkungan di Desa Sukagalih memiliki cuaca yang

cukup dingin karena berdekatan dengan kaki Gunung pangrango. Menurut

BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) suhu pada saat perlakuan

rata-rata ±21oC. Lokasi di sekitar lahan cabai Desa Sukagalih terdapat banyak

tanaman sayuran hortikultura diantaranya kacang panjang, jagung, terung, talas,

kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan

lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri, dan kacang

panjang (Gambar 1). Tanaman lain yang berada disekitar tanaman cabai bisa

dimanfaatkan trips sebagai tanaman inang alternatif sehingga spesies trips yang

menyerang tanaman inang di petak pengamatan menjadi beragam. Menurut

Yulianti (2008) terung, dan kacang panjang merupakan jenis tanaman yang

disukai oleh T. parvispinus.

U

Gambar 1 Lokasi tanaman cabai di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung

JAGUNG

KACANG KAPRI

TERUNG

Tanaman pengamatan:

CABAI

KACANG PANJANG

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

11

Lokasi kedua yang digunakan untuk pemasangan perangkap likat ini yaitu

bertempat di Desa Situ Gede, Kecamatan Darmaga, Bogor. Kondisi di Desa Situ

Gede merupakan daerah yang cukup panas dan merupakan daerah persawahan.

Cuaca pada saat dilakukan perlakuan cukup stabil dan lebih cenderung sesuai

terhadap musim kemarau. Berdasarkan pengamatan kondisi di Situ Gede

memang cukup panas dan suhu pada saat dilakukan perlakuan perangkap likat

cukup stabil. Menurut data BMKG suhu di Desa Situ Gede rata-rata ±26oC.

Lokasi ini juga dilakukan pemasangan perangkap likat warna biru, kuning, dan

putih dengan dua macam ukuran luas petak lahan yaitu 5 m x 5 m dan 7 m x 7 m.

Lokasi di sekitar lahan cabai tersebut juga banyak ditanam tanaman lain yaitu

diantaranya padi, kacang kedelai, talas, jagung, mentimun, dan paria. Tanaman

yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan di lokasi ini adalah tanaman

padi, talas, dan kacang kedelai (Gambar 2).

U

Gambar 2 Lokasi tanaman cabai di Desa Situ Gede, Kecamatan Darmaga

PADI

 

PADI

TALAS

 

Tanaman pengamatan:

CABAI

KEDELAI  

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

Identifikasi Trips

Thrips parvispinus

Imago trips ini memiliki warna yang khas pada tubuhnya. Pada bagian

tubuhnya memiliki warna coklat, bagian kepala dan toraks warnanya lebih terang

daripada bagian abdomen (Gambar 3a). Untuk warna tubuh pada spesies ini tidak

bisa menjadi patokan utama untuk identifikasi. Warna tubuh trips memiliki

variasi warna yang cukup besar dan memiliki perbedaan pada ketinggian tertentu

(Magdalena 2008). Pada bagian kepala dengan sisi lebih gelap daripada bagian

tengah. Kepala berukuran lebih lebar, dengan dua pasang seta oseli, seta III

berada di luar garis oseli (Gambar 3c). Seta postokular 1 dan II lebih panjang dan

ramping daripada seta III. Antena terdiri dari tujuh ruas, pada ruas III dan IV

terlihat jelas struktur sense cone yang sederhana dan menggarpu (Gambar 3b).

Pronotum dengan dua pasang seta posteroangular yang panjang, tepi posterior

dengan tiga pasang seta (Gambar 3d). Metanotum dengan retikulasi rata dan

seragam, seta tengah panjang dan terletak dibawah garis anterior (Gambar 3e).

Pada bagian tengah metanotum tidak terdapat campaniform sensilla. Permukaan

sayap pada baris pertama dan kedua dengan seta yang lengkap, clavus dengan

lima seta margin (Gambar 3f). Sternit pada abdomen terdapat seta diskal

(Gambar 3g). Tergit V-VII dengan stenidia di bagian lateral, pada tergit VII

terdapat spirakel dengan posisi posteromesad (Gambar 3h). Posteromargin tergit

VIII hampir tidak ada comb, hanya sedikit terdapat microtrichia di bagian lateral

(Gambar 3i).

Tanaman inang T. parvispinus telah dilaporkan sebagai hama pada beberapa

tanaman di Negara Asia Tenggara, berkembang biak di bunga dan daun muda,

dan juga merusak tanaman Gardenia secara serius di Yunani (Moritz et al. 2004).

Selain itu menurut Terry (1997) tanaman inang dari spesies T. parvispinus adalah

cabai. Berdasarkan hasil penelitian Yulianti (2008) spesies T. parvispinus banyak

menjadi hama pada pada berbagai tanaman inang diantaranya adalah cabai,

terung, pare, oyong, tomat, kacang panjang, buncis, mentimun, caisin, jagung

manis, juga tanaman gulma yaitu Ageratum conyzoides dan Widellia biflora.

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

13

Gambar 3 Spesies Thrips parvispinus: (a) Imago betina, (b) Antena dengan sense cone pada segmen III dan IV, (c) Kepala, (d) Pronotum dengan dua pasang seta posteroangular yang panjang, (e) Metanotum dengan retikulasi rata dan seragam (equiangular), (f) Sayap depan dengan seta lengkap, (g) Sternit memiliki seta diskal, (h) Ctenedia dan spirakel, (i) Tergit VIII tanpa comb

Thrips palmi

Spesies trips ini merupakan salah satu hama yang dapat menyebabkan

kerusakan secara langsung pada tanaman. Selain itu trips ini juga dapat menjadi

vektor virus pada beberapa tanaman. Spesies Thrips tabaci dan T. palmi sebagai

vektor tomato spotted wilt virus (Dibiyantoro 1998). Spesies ini juga banyak

terdapat di beberapa tanaman inang lainnya terutama pada iklim tropis. T. palmi

berasal dari Asia Tenggara, spesies ini sekarang ditemukan dan tersebar di daerah

beriklim tropik basah (Moritz et al. 2004).

Imago trips ini cukup mudah untuk dikenali karena memiliki tubuh

berwarna kuning pada bagian tubuh dan tungkainya yang menjadi ciri khas utama

pada tubuhnya (Gambar 4a). Antena terdiri dari 7 ruas (Gambar 4b). Pada ruas

III dan IV terlihat jelas struktur sense cone yang sederhana dan menggarpu

cba

fed

ihg

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

berukuran pendek (G

seta oseli III lebih p

segitiga oseli. Prono

4d), tepi posterior d

longitudinal tidak be

transversal melengku

margin (Gambar 4e).

Bagian setenga

3 atau 2 seta, sedangk

dengan stenidia latera

dengan microtrichia

3 pasang seta, sterni

dengan comb lengkap

transversal.

Gambar 4 Spesies Thsense conpanjang, dengan co

Tanaman inang

lain di Negara tropi

T. palmi merupakan

itu, menurut Terry (1

a

Gambar 4c). Bagian kepala terdapat dua pa

panjang dari oseli II, dan posisisnya berada

otum dengan 2 pasang seta posteroangular p

dengan 3 pasang seta. Metanotum dengan

eraturan yang terkumpul pada posterior marg

ung pada anterior, seta tengah berada di

ah sayap depan bagian distal pada barisan p

kan pada barisan kedua terdapat sekitar 15 se

al, dan pada tepi posterior margin VIII terdap

ramping dan panjang (Gambar 4f). Sternit

it tanpa seta diskal. Imago jantan lebih k

p di tengah, sternit III-VII dengan daerah s

hrips palmi: (a) Imago betina, (b) Antena, (c)ne, (d) Pronotum dengan 2 pasang seta (e) Metanotum dengan campaniform sensiliaomb

g T. palmi terdapat pada tanaman Cucurbitace

is yang lembab secara menyeluruh (Morit

hama penting pada tanaman kentang (Tobin

1997) tanaman inang dari spesies T. palmi ya

cb

ed

14

asang seta oseli,

a di luar margin

panjang (Gambar

n sculpture garis

gin dengan garis

sebelah anterior

pertama terdapat

ta. Tegit V-VIII

pat comb lengkap

t III-VII dengan

kecil, tergit VIII

sempit glandular

) Antena dengan posteroangular

a, (f) Tergit VIII

eae dan tanaman

tz et al. 2004).

ng 1996). Selain

aitu tedapat pada

f

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

15

tanaman sayuran. Berdasarkan penelitian Yulianti (2008) T. palmi menjadi hama

pada beberapa tanaman inang diantaranya cabai, terung, dan tomat.

Microcephalothips abdominalis

Imago spesies trips ini memiliki tubuh berwarna coklat (Gambar 3a). Imago

jantan hampir mirip dengan imago betina tetapi ukurannya lebih kecil, dan

berwarna pucat. Segmen antena terdiri dari 7 segmen (Gambar 3c), pada segmen

III dan IV terdapat sense cone yang berbentuk garpu (Gambar 3d). Kepala

berbentuk memanjang, terdapat dua pasang seta oseli, seta III sangat pendek dan

terletak di depan samping segitiga oseli, seta postokular kecil (Gambar 3b).

Pronotum bagian belakang berbentuk lebih lebar daripada tepi pronotum depan,

dengan 2 pasang seta posteroangular yang pendek, sedangkan pada tepi pronotum

belakang mempunyai 5 pasang seta (Gambar 3e). Prosternum dengan 8 sampai

10 seta mengelompok di antara tungkai depan pada toraks. Metanotum dengan

sculpture linear halus dilengkapi campaniform sensilla (Gambar 3f). Mesofurka

dengan spinula. Permukaan sayap depan pada venasi pertama dengan 3 seta pada

setengah distal, sedangkan pada baris kedua dengan 7 seta, klavus dengan 5 seta

(Gambar 3g). Terdapat seta diskal pada sternit abdomen (Gambar 3h). Tergit

dengan garis sculpture pada anterior tengah tetapi tidak pada bagian tengah

posterior. Struktur comb pada tergit VIII dengan microtrichia langsing dan pada

bagian dasarnya berbentuk segitiga (Gambar 3i).

Tanaman inang M. abdominalis cukup beragam diantaranya Helianthus

annuus, Tanecetum cinerariifolium (Pyrethum), dan tersebar luas pada gulma

spesies Ageratum conyzoides (Moritz et al. 2004). Berdasarkan penelitian

Yulianti (2008) spesies M. abdominalis ditemukan pada beberapa pada tanaman

inang diantaranya cabai, ubi jalar, juga pada gulma (A. conyzoides dan

W. biflora).

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

16

Gambar 5 Spesies Microcephalothrips abdominalis: (a) Imago betina, (b) Kepala, (c) Antena dengan 7 segmen, (d) Pronotum dengan 2 pasang seta posteroangular yang pendek, (e) Antena dengan sense cone, (f) Metanotum dengan sculpture linear halus dilengkapi campaniform sensilla, (g) Barisan seta sayap depan venasi pertama dan kedua tidak lengkap, (h) Seta diskal pada sternit abdomen, (i) Struktur comb berbentuk segitiga

 

Mymarothrips bicolor

Spesies ini termasuk ke dalam famili Aelothripidae dan subfamili

Aelothripinae, imago dan nimfa tinggal pada permukaan daun dapat diduga

menjadi predator nimfa trips tertentu pada subfamili Panchaetothripinae (Moritz

et al. 2004). Imago betina merupakan makroptera, tubuhnya mempunyai dua

warna dengan kapala dan toraks berwarna coklat akan tetapi berwarna kuning di

bagian tengahnya (Gambar 4b). Pada bagian kepala terdapat 2 pasang seta yang

terletak dibelakang oseli (Gambar 4a). Antena terdiri dari sembilan segmen

fed

cba

ihg

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

17

(Gambar 4c), segmen II-VII berukuran panjang dan terdapat banyak seta, panjang

segmen VII dan IX lebih pendek dari pada segmen VII, mempunyai warna yang

seragam yaitu coklat tua sampai coklat legam (Moritz et al. 2001).

Gambar 6 Spesies Mymarothrips bicolor: (a) Kepala, (b) Imago betina, (c) Antena (Moritz et al. 2001)

Tanaman inang M. bicolor pada saat fase imago dan larva diperkirakan

menjadi predator larva Panchaetothripinae yang hidup pada daun tanaman (Moritz

et al. 2001). Berdasarkan penelitian Yulianti (2008) spesies M. bicolor terdapat

pada tanaman inang ubi jalar.

Subordo Tubulifera

Ciri khas dari spesies ini antara lain: imago betina memiliki tubuh dan

tungkai yang berwarna coklat tua (Gambar 7a). Antena terdiri dari 8 segmen,

dengan bagian dasar segmen antena ke-III berwarna coklat muda (Gambar 7c).

Kepala berbentuk lebih panjang, mempunyai seta postocular kapitat yang lebih

pendek daripada mata majemuk bagian dorsal (Gambar 7b). Segmen III lebih

kecil daripada segmen IV dan hanya terdapat satu sense cone, sedangkan pada

segmen IV terdapat empat sense cone (Gambar 7e) pada permukaan sayap

terdapat bagian sisik berwana coklat tua dan mempunyai 8-10 silia duplikat

(Gambar 7f) pada bagian metanotum dengan retikulasi yang halus (Gambar 7d)

pada bagian abdomennya, antara tergit II-VII mempunyai dua pasang seta yang

terlihat jelas di bagian tengah (Gambar 7h). Tubuh sedikit melancip pada

ujungnya (Gambar 7g).

Menurut Yulianti (2008) beberapa spesies dari subordo Tubulifera yakni

H. froggatti, H. gowdeyi dan H. ganglebaueri dapat ditemukan pada tanaman

cabai, jagung manis, padi, dan gulma. Selain itu Moritz et al. (2001) mengatakan

bahwa beberapa spesies dari subordo Tubulifera menjadi hama pada rumput dan

tanaman serealia.

cba

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

18

Gambar 7 Spesies Subordo Tubulifera: (a) Imago betina, (b) Kepala, (c) Antena dengan 7 segmen, (d) metanotum dengan retikulasi yang halus, (e) Antena dengan satu sense cone, (f) Sayap seperti sisik, (g) Tubuh yang melancip seperti tabung pada ujung abdomen, (h) Tergit II-VII mempunyai dua pasang seta

Trips Tidak Dapat Diidentifikasi

Spesies trips ini merupakan kumpulan dari berbagai macam trips yang

ditemukan pada perangkap likat warna putih, kuning, dan biru. Trips yang

termasuk kategori ini adalah trips yang memiliki postur tubuh yang tidak lengkap

karena hancur pada saat masuk ke dalam perangkap likat sehingga tidak bisa

dilakukan identifikasi sampai spesies. Akan tetapi dari keseluruhan trips yang

termasuk kategori trips tidak dapat diidentifikasi ada beberapa bagian tubuh yang

dapat terlihat walaupun hanya pada bagian tertentu saja. Contohnya antena,

kepala, abdomen, sayap, dan lain-lain tertera pada Gambar 8a sampai dengan

Gambar 8e.

cba

fed

hg

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

19

Gambar 8 Spesies kategori trips tidak teridentifikasi: (a) Imago trips tidak utuh, (b) Kepala tidak utuh, (c) Tergit pada abdomen yang kotor, (d) Sisi tubuh trips dekat pangkal sayap rusak, (e) Sisi tergit yang hancur.

Populasi Trips Berdasarkan Warna Perangkap dan Waktu Pengamatan

Spesies trips yang tertangkap pada perangkap likat di Desa Sukagalih

meliputi 4 spesies dari famili Thripidae subordo Terebrantia dan spesies-spesies

yang termasuk subordo Tubulifera yang dapat diidentifikasi dan spesies lain dari

subordo Terebrantia yang tidak dapat diidentifikasi. Sementara di Desa Situ

Gede, trips yang tertangkap terdiri atas 5 spesies yang dapat diidentifikasi dan

subordo Terebrantia yang tidak dapat diidentifikasi. Jumlah spesies dari subordo

Terebrantia famili Thripidae yang tertangkap pada perangkap jauh lebih banyak

dibandingkan dengan subordo Tubulifera (Tabel 1 dan 2). Ini sesuai dengan yang

diamati oleh Mound (2006), yang menemukan bahwa anggota trips dari famili

Thripidae banyak menyerang tanaman dan sebagian besar menjadi hama. Untuk

trips tidak dapat diidentifikasi adalah trips yang sulit untuk dilakukan identifikasi

karena kondisi tubuh trips yang tidak utuh setelah terperangkap ke dalam

perangkap likat. Tabel berikut menyajikan rata-rata jumlah trips yang tertangkap

pada perangkap likat ketiga warna yang diuji per waktu pengamatan.

a cb

ed

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

Tabel 2 Jumlah trips yang tertangkap perangkap likat berdasarkan warna perangkap dan waktu pengamatan di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Bogor

Trips Warna perangkap Rata-rata jumlah trips tertangkap pada waktu minggu ke-1)

1 2 3 4 5 6 7 8

T. parvispinus Kuning 6.5j 2.2k 8.7j 14.8hi 10.5ij 15.2hi 12.8ij 29.3fg Putih 60.0bcde 37.8efg 49.3cdef 71.2abcd 31.2fg 77.2abc 44.8cdef 108.7a Biru 71.2abcd 32.5fg 41.5efg 41.8def 21.8gh 62.2bcde 43.5cdef 102.2ab

T. palmi Kuning 2.7hi 1.0i 3.5gh 6.4f 6.2fg 8.5ef 5.0fgh 2.5hi Putih 13.7de 16.5cd 22.0bcd 39.8ab 20.3cd 43.0a 19.7cd 20.7bcd Biru 18.7cd 19.5cd 23.0abcd 22.5abcd 24.5abcd 34.7abc 22.2abcd 30.3abc

M. abdominalis Kuning 9.8bcde 14.3abc 16.8abc 10.8cdef 9.8cdef 10.2cdef 6.3efgh 1.8i Putih 15.7abc 13.0abcd 21.5ab 17.3abcd 12.3abcd 25.7a 10.5bcde 2.2hi Biru 8.8cdef 8.2cdef 14.2abc 2.5ghi 6.7defg 6.8cdef 4.5fghi 2.3hi

Subordo Tubulifera Kuning 0.2b 0.2b 0.2b 0.0b 0.0b 0.8ab 0.5ab 0.0b Putih 0.5ab 1.0a 0.0b 0.0b 0.0b 0.5ab 0.5ab 0.3ab Biru 0.2b 0.5ab 0.2b 0.2b 0.2b 0.0b 0.2b 0.5ab

Trips tidak diidentifikasi Kuning 1.7bcdef 0.8bcdefg 1.2bcdef 2.6bcdef 5.7fg 8.2cdefg 1.8g 6.0efg Putih 3.0bcd 3.0cb 1.7bcdef 8.5a 7.7cdefg 16.0bcdefg 6.8defg 12.2bcdefg Biru 2.8bcdef 3.3b 1.0bcdef 2.3bcde 6.7defg 9.0cdefg 7.5defg 7.2defg

1)Angka sebaris atau selajur pada setiap jenis trips yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata (uji selang Duncan pada taraf α= 5%)

20

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

Tabel 3 Jumlah trips yang tertangkap perangkap likat berdasarkan warna perangkap dan waktu pengamatan di Desa Situ Gede, Kecamatan Darmaga, Bogor

Trips Warna perangkap Rata-rata jumlah trips tertangkap pada waktu minggu ke-1)

1 2 3 4 5 6 7 8

T. parvispinus Kuning 0.3i 0.7i 0.5i 1.0hi 2.8fg 4.5def 11.7c 40.5b Putih 2.3gh 2.2gh 3.2fg 5.2de 13.0c 15.3c 44.0b 145.8a Biru 2.7efg 2.5fg 3.7defg 5.3d 16.3c 13.8c 59.2b 144.5a

T. palmi Kuning 2.8klm 0.2m 1.2klm 0.3lm 1.8jkl 2.2ijk 8.5ghij 20.0efg Putih 3.0ijk 5.2hij 3.5hij 6.3fghi 6.8fghi 5.3ghij 29.7cd 69.8ab Biru 10.5efgh 14.5def 8.0efgh 15.5de 8.2efgh 10.7efg 46.5bc 122.0a

M. abdominalis Kuning 0.3fg 0.0g 1.0efg 1.7def 1.0efg 2.3cde 21.5a 17.3a Putih 0.2fg 0.5efg 0.2fg 1.7defg 3.3bcd 5.0bc 21.5a 31.0a Biru 0.8efg 0.7efg 1.0efg 0.5efg 1.5defg 6.2b 16.0a 24.0a

Mymarothrips bicolor Kuning 0.0c 0.0c 0.0c 0.0c 0.0c 0.3c 0.2c 0.2c Putih 0.0c 0.0c 0.0c 0.0c 0.0c 0.2c 0.3c 0.2c Biru 0.0c 0.0c 0.0c 0.5c 1.7b 0.5c 0.3c 3.0a

Subordo Tubulifera

Kuning 0.8ab 0.0c 0.3bc 0.0c 0.0c 0.5bc 0.2bc 0.2bc Putih 0.5bc 0.2bc 0.3bc 0.8ab 0.2bc 0.2bc 0.7bc 1.0ab Biru 1.7a 0.7bc 0.7abc 0.3bc 0.3bc 0.3bc 0.3bc 3.0bc

Trips tidak diidentifikasi Kuning 1.5efgh i 0.0i 1.5defgh 0.5hi 0.8ghi 1.2fghi 3.0cdefg 2.7defgh Putih 1.3defgh 3.3cde 1.8cdefgh 3.7cdef 3.3cd 3.0cde 4.2cdefg 24.0a Biru 2.7cdefgh 3.5cdef 2.8cdefg 1.3defgh 2.2defgh 4.5c 13.3b 25.8a

1) Angka sebaris atau selajur pada setiap jenis trips yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata (uji selang Duncan pada taraf α= 5%)

21

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

22

Hasil pada kedua tabel di atas menunjukkan bahwa perangkap likat warna

biru dan putih dapat memerangkap trips spesies T. parvispinus dan T. palmi lebih

banyak dari perangkap likat warna kuning baik di Desa Sukagalih maupun Desa

Situ Gede. Jumlah trips yang tertangkap pada perangkap warna biru dan putih

tersebut tidak berbeda nyata (taraf nyata 5%). Hasil ini menunjukkan bahwa

warna biru dan putih merupakan warna yang disukai sedangkan warna kuning

merupakan warna yang kurang disukai oleh kedua spesies trips tersebut. Hal ini

sesuai dengan yang dinyatakan oleh Terry (1997) bahwa warna biru dan putih

adalah warna yang disukai oleh berbagai spesies trips. Hasil penelitian Xian Liu

dan Chu (2004) juga sejalan dengan hasil penelitian ini, yaitu bahwa beberapa

spesies trips lebih tertarik pada warna biru dan putih. Perangkap likat warna

kuning merupakan warna yang kurang disukai oleh trips, termasuk T. parvispinus.

Berdasarkan hasil pengamatan pada perangkap likat warna kuning, seranggga

yang paling banyak terperangkap yaitu berasal dari ordo Diptera, sedangkan untuk

trips hanya terdapat beberapa spesies. Weintraub dan Horowitz (1996)

menggunakan perangkap likat warna kuning untuk melakukan pemantauan

populasi Liriomyza sp. Pernyataaan tersebut didukung oleh penelitian lain yaitu

pemasangan perangkap likat kuning secara nyata dapat menurunkan populasi lalat

Liriomyza sp. (Supriyadi et al. 2000).

Ketiga warna perangkap likat tidak memberikan hasil tangkapan yang

berbeda nyata untuk trips spesies M. abdominalis pada kedua lokasi penelitian

(Desa Sukagalih dan Desa Situ Gede). Dibandingkan dengan banyaknya trips

T. parvispinus dan T. palmi yang tertangkap, jumlah individu M. abdominalis

yang tertangkap pada ketiga perangkap tersebut lebih rendah dari jumlah individu

kedua jenis spesies trips tersebut. Hal ini mengindikasikan dua hal: pertama,

warna biru, kuning, dan putih merupakan warna yang kurang disukai oleh trips

M. abdominalis, dan kedua, populasi trips tersebut yang datang ke pertanaman

cabai lebih rendah dari populasi T. parvispinus dan T. palmi. Keadaan yang sama

dan bahkan dengan tingkat populasi yang lebih rendah lagi terjadi juga dengan

trips dari subordo Tubulifera. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terlihat

bahwa populasi trips Tubulifera yang datang ke pertanaman cabai sangat rendah

dibandingkan dengan spesies dari subordo Terebrantia. Subordo Tubulifera lebih

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · kedelai, pakcoy, dan kacang kapri. Tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan pengamatan adalah tanaman jagung, terung, kacang kapri,

23

banyak berkembang biak pada rumput dan menjadi hama pertanaman selain cabai

(Moritz et al. 2001).

Berdasarkan jumlah individu trips yang tertangkap pada kedua lokasi

penelitian, urutan dari yang paling tinggi ke paling rendah adalah T. parvispinus,

T. palmi, M. abdominalis, dan trips dari subordo Tubulifera. Hasil ini

menunjukkan bahwa T. parvispinus adalah spesies trips yang paling dominan

menyerang tanaman cabai di daerah Bogor dan T. palmi adalah spesies trips

dominan kedua setelah T. parvispinus. Khusus untuk lokasi Desa Situ Gede,

T. palmi dominan pada fase vegetatif sedangkan pada fase generatif yang dominan

adalah T. parvispinus. Hal ini terjadi karena Desa Situ Gede memiliki suhu yang

cukup rendah dibandingkan Desa Sukagalih sehingga T. palmi menyukai kondisi

tersebut. Menurut Kirk (1997) T. palmi banyak tersebar pada kondisi yang cukup

hangat seperti rumah kaca dan juga iklim yang lebih hangat pada kondisi

lapangan. Keberadaan spesies M. abdominalis pada tanaman cabai hanya berada

sementara dan tidak menjadi hama utama (Yulianti 2008). Spesies lain yang

ditemukan di Situ Gede dengan jumlah yang sedikit yaitu M. bicolor (Tabel 2).

Selain pada tanaman cabai, M. bicolor juga dapat ditemukan pada tanaman ubi

jalar (Yulianti 2008). Secara umum, jumlah individu trips dari semua spesies

yang tertangkap perangkap likat di Desa Sukagalih relatif lebih banyak dari

jumlah individu trips yang tertangkap perangkap likat di Situ Gede.

Populasi Trips Berdasarkan Luas Lahan

Jumlah individu seluruh jenis trips yang tertangkap perangkap likat pada

kedua lokasi (Desa Sukagalih dan Desa Situ Gede) tidak menunjukkan perbedaan

yang signifikan (taraf nyata 5%) baik pada ukuran petak 5 m x 5 m maupun

ukuran petak 7 m x 7 m. Data terlampir pada Lampiran 7 (Desa Sukagalih) dan

Lampiran 8 (Desa Situ Gede).

Hal ini membuktikan bahwa perbedaan luas lahan pada kisaran antara 25 m2

sampai dengan 49 m2 tidak memberikan perbedaan yang berarti terhadap hasil

tangkapan trips dari satu perangkap likat dari ketiga jenis warna yang diuji. Hasil

ini menunjukkan bahwa perbedaan luas lahan yang diuji belum memberikan

perbedaan hasil yang jelas sehingga di masa mendatang perlu dipertimbangkan

untuk menggunakan luas lahan yang lebih luas.